Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1 Agrobacterium tumefaciens
Species Agrobacterium tergolong bakteri gram negatif yang tergolong bakteri aerob dan
mampu hidup baik sebagai saprofit maupun parasit. Agrobacterium berbentuk batang, berukuran 0,6
1,0 m sampai 1,5 3,0 m, dalam bentuk tunggal atau berpasangan. Agrobacterium merupakan
bakteri yang mudah bergerak (motile) dan memiliki 1-6 flagela peritrichous serta merupakan bakteri
tak berspora. Suhu optimal pertumbuhan bakteri ini adalah 25-28C. Kumpulan bakteri ini biasanya
berbentuk cembung, bulat, lembut, dan tak berpigmen. Agrobacterium diisolasi dari tanaman yang
terinfeksi Crown Gall. Agrobacterium tumefaciens dan spesies Agrobacterium lainnya telah dikenal
luas sebagai patogen bagi tanaman sejak awal abad ke-20. Namun, dalam dua dekade terakhir,
kemampuan yang dimiliki Agrobacterium untuk mentransfer DNA ke dalam sel tanaman telah
(sumber: http://www.bio.davidson.edu)
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri yang secara alami dapat menginfeksi tanaman
dengan penyakit crown gall tumor (tumor mahkota empedu) pada tanaman-tanaman dikotiledon.
Penyakit ini dinamakan demikian karena terdapatnya tumor besar yang membengkak yang terdapat
pada tanaman. Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang paling umum diketahui karena perubahan
yang ditimbulkannya pada sistem biologis tanaman. Secara mendasar, ketika bakteri ini menginfeksi
tanaman, sebagian dari materi DNA-nya dipindahkan ke genom tanaman yang akhirnya menyebabkan
tumor dan perubahan pada sistem metabolisme tanaman. Hal ini dapat terjadi karena materi genetik
yang diberikan kepada tanaman salah satunya mengandung gen pengkode hormon pertumbuhan
tanaman yang dalam jumlah berlebih akan menyebabkan pertumbuhan tidak terkendali dan pada
Bakteri yang tergolong ke dalam gram negatif ini memiliki sebuah plasmid besar yang
disebut plasmid-Ti yang berisi gen penyandi faktor virulensi penyebab infeksi bakteri ini pada
tanaman. Untuk memulai pembentukan tumor, Agrobacterium tumefaciens harus menempel terlebih
dahulu pada permukaan sel inang dengan memanfaatkan polisakarida asam yang akan digunakan
seperti jagung, gandum, dan tebutelah digunakan untuk memasukkan sel asing ke dalam genom
tanaman. Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang banyak digunakan
untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman transgenik.
(Sumber : https://www.cals.ncsu.edu/)
Sifatnya yang unik ini membuat bakteri Agrobacterium tumefaciens digunakan sebagai alat
pada proses pengembangbiakan tanaman. Gen yang diinginkan, seperti gen insectisidal toxin genes
atau herbicide-resistance dapat dimasukan ke dalam DNA bakteri dan kemudian dimasukan ke dalam
genom tanaman. Penggunaan bakteri ini tidak hanya memperpendek waktu pengembangbiakan
tanaman, tetapi juga memungkinkan tanaman untuk memiliki sifat baru yang tidak dimiliki tanaman
pada umumnya.
Transformasi menggunakan Agrobacterium ternyata lebih disenangi dibandingkan dengan metode lain
karena memilikin keunggulan antara lain 1). Efisiensi transformasi dengan salinan gen tunggal lebih
tinggi, 2). Dapat dilakukan dengan peralatan laboratorium yang sederhana, dan 3) Ekspresi gen
transfer yang stabil cukup banyak. Gen dengan salinan tunggal lebih mudah dianalisa dan biasanya
Tembakau merupakan tanaman dikotil dan inang alami untuk A. tumefaciens (Mayo et al.,
2006). Nicotina tabacum (Mayo et al., 2006; Bhatti dan He, 2009) dan Nicotina benthamiana
(Anggraito, 2012) merupakan jenis tembakau yang sering digunakan dalam transformasi genetik. Pada
jenis N. tabaccum seperti Samsun (Stanic et al., 1999), SRI (Bhatti dan He, 2009), Bright yellow (An,
1985), Xanthi (Su, 2012), dan Kasturi (Miswar, 2005), telah berhasil dilakukan transformasi melalui
perantara A. tumefaciens. Daun muda (Jones, 1996; Su et al., 2012) dan suspensi sel (An, 1985; Mayo
et al., 2006) merupakan eksplan yang telah berhasil diintroduksi gen asing. Keberhasilan transformasi
genetic tembakau telah digunakan untuk berbagai tujuan seperti mengungkap regulasi sistem biologi
tanaman (Langbecker et al., 2004), bioremediasi untuk merkuri (He et al., 2001), tanaman model
untuk pengujian cekaman biotik (Waigman et al., 2000), dan abiotic (Rizhsky et al., 2002).
Tahun Peristiwa
resisten antibiotik
herbisida
Genetic System
bromoxynil
Beberapa tahap tahap ini umumnya dilakukan dalam proses transformasi genetic pada
Sebelum A. tumefaciens yang telah disipi gene of interest menginfeksi tembakau, dilakukan
preparasi koloni A. tumefaciens dalam medium Saint et al (1994) maupun medium Susanto et al
(2011) dan Waluyo et al (2013). Saint et al (1994) [sebagaimana diuraikan oleh Santoso et al (2000)]
menumbuhkan A. tumefaciens dalam medium cair LuriaBertani (LB) yang mengandung antibiotic
untuk seleksi A. tumefaciens yang telah tersisipi gen/plasmid yang diinginkan (biasanya kanamisin).
Susanto et al (2011) dan Waluyo et al (2013) menumbuhkan A. tumefaciens dalam dalam media YEP
(yeast extract pepton 10 g/l pepton, 10 g/l kamir dan 5 g/l NaCl) yang ditambahkan antibiotik sebagai
kanamisin. Keduanya ditumbuhan selama 24 48 jam pada suhu 28C dengan pengocokan 150-200
rpm. Kultur dilakukan hingga OD600 = 0,5. Pada medium Saint et al (1994), kultur A. tumefaciens
dilakukan dalam keadaan gelap dan dikulturkan kembali selama sekitar tiga jam pada kondisi yang
sama setelah diencerkan 100 1000 kali dengan medium yang sama.
Tembakau yang umumnya disiapkan untuk transformasi genetic biasanya diambil dari daun
tembakau muda (umumnya dari hasil perkecambahan in vitro) yang telah disterilkan. Daun tembakau
yang diambil dipotong dengan ukuran 5 mm x 10 mm kemudian diprekultur selama 60 menit untuk
selama 30 menit. Setelah inokulasi, eksplan diletakkan di atas kertas saring hingga kering, kemudian
tambahan dan diinkubasi pada kondisi gelap pada suhu 28C selama 2-3 hari. Asetosiringon
ditambahkan untuk merangsang transkripsi gen vir agar proses transfer T-DNA ke tumbuhan
Eksplan dipindahkan ke media seleksi yang berupa medium MS, antibiotic atau herbisida
untuk menentukan sel tembakau yang telah tersisipi gene of interest (umumnya antibiotic kanamisin)
dan antibiotic pembunuh A. tumefaciens (seperti sefotaksim dan karbenisilin untuk membunuh bakteri
Gram-negatif). Komposisi media dasar MS seperti pada pustaka. Kultur pada media seleksi diinkubasi
pada ruang kultur dengan suhu 27C dengan fotoperiodisitas cahaya 16 jam terang. Eksplan
Penanda bahwa telah terjadi perpindahan T-DNA ke dalam kromosom tanaman adalah gen
resisten antibiotik. Dalam T-DNA disisipi gen resisten zat kimia tertentu, sehingga, apabila penanda
ini telah masuk ke dalam kromosom tanaman, tanaman tersebut akan tahan zat kimia itu. Berikut
Eksplan/kalus yang bertunas dipindahkan ke media pemanjangan tunas dengan medium dan
penambahan yang sama seperti media seleksi. Tunas yang terbentuk pada media pemanjangan tunas
dipisahkan dari kalus dan dipindahkan ke media perakaran beruma medium MS disertai penambahan
antibiotic seleksi dan nutrisi tambahan pada botol selai. Planlet yang terbentuk siap untuk dipindahkan
ke medium tanah