Anda di halaman 1dari 4

PERAN MAHASISWA DALAM MENUMBUHKAN RASA NASIONALISME AGAR

TIDAK PUDAR

Gelora mahasiswa adalah romantisme perjuangan, merupakan kalimat yang maknanya dapat
mencangkup seluruh peran mahasiswa dalam kehidupan kampus, di mana gelora tersebut
dibutuhkan untuk memperjuangkan kedudukan kampus dan perannya bagi bangsa. Menurut
Afif dalam karya ilmiahnya yang berjudul Peran Mahasiswa dalam Mengemban Tri
Dharma Perguruan Tinggi disebutkan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan
terakhir dari hirarki pendidikan formal yang mempunyai tiga misi yang diemban yaitu
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tiga misi yang diembankannya tersebut
bukanlah misi yang ringan untuk direalisasikan. Misi pendidikan di Perguruan Tinggi
merupakan proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, agar dengan demikian proses alih generasi juga diikuti dengan proses alih ilmu
pengetahuan dalam arti luas. Kemudian untuk menghindari stagnasi ilmu pengetahuan yang
berorientasi pada tuntutan zaman, maka dalam proses berlangsungnya pewarisan ilmu
pengetahuan tersebut membutuhkan pengembangan konsep atau teori ke arah konsep yang
lebih baik. Usaha pengembangan teori atau konsep dilaksanakan secara sistematis dan
melalui prosedur ilmiah, kegiatan ini disebut penelitian. Hasil dari seluruh kegiatan
pewarisan pengetahuan yang diikuti dengan pengembangan konsep yang lebih up to date
digunakan sebagai alat dan bekal untuk melaksanakan misi terakhir yaitu pengabdian
masyarakat.

Peran mahasiswa sangatlah penting dalam mewujudkan tri dharma atau tiga misi perguruan
tinggi tersebut. Pertama, semangat perjuangan pada diri mahasiswa dibutuhkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, pengetahuan tersebut bukan hanya
pengetahuan tentang akademik dan teknologi melainkan juga pengetahuan di bidang
moralitas dan sosial. Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kampus dapat
mengembangkan pengetahuan di bidang moralitas dan social dimana perkembangan di
bidang ini juga merupakan kekuatan bagi perguruan tinggi yang ditempatinya untuk terus
eksis dalam masyarakat sebagai perguruan tinggi yang handal. Tantangannya adalah adanya
polarisasi antara kegiatan akademik dan kegiatan organisasi, untuk itu disinilah gelora
perjuangan dari diri mahasiswa benar-benar teruji untuk mewujudkan peran dalam
mewujudkan tri darma perguruan tingginya.

Gelora perjuangan dalam diri mahasiswa dibutuhkan untuk menyelaraskan segala aspek ilmu
pengetahuan yang dimilikinya dengan kemajuan zaman yaitu mengembangkan konsep yang
didapatkannya ke arah konsep yang lebih baik dengan sistematis menggunakan prosedur
ilmiah yang biasa disebut dengan penelitian. Hal ini juga merupakan perwujudan dari
kedudukan khasnya sebagai agent of change.

Peran Mahasiswa bagi Bangsa dan Negara

Mahasiswa tidak sepatutnya hanya sekadar menuntut ilmu dan mencari IP setinggi-tingginya
tetapi melupakan perannya yang signifikan dalam membangun bangsa ini. Aktivitas yang
dilakukan mahasiswa seyogyanya tidak hanya belajar memahami mata kuliah yang diajarkan
dosen dan mengerjakan tugas kuliah tetapi mahasiswa harus berkontribusi nyata dalam
membela kebutuhan rakyat. Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam
pembangunan bangsa. Peranan mahasiswa menjadi sangat penting karena mahasiswa adalah
kelompok yang idealis yang terlepas dari pengaruh pihak manapun. Idealisme yang dimiliki
mahasiswa membuatnya semangat melakukan perjuangan terhadap kebenaran yang dia
yakini. Mahasiswa tidak pantang menyerah dan tidak takut terhadap apapun termasuk
presiden sekalipun di dalam menyampaikan aspirasi yang mereka miliki. Pandangan,
pemikiran dan sikap mahasiswa inilah yang dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia yang
progresif.

Secara garis besar ada empat peran yang harus dipikul oleh mahasiwa. Keempat peran ini
adalah peran yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Keempat peran itu, adalah:

1. Agent of change

Mahasiswa berperan di dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa. Saat ini bangsa
kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi kita melihat masih banyak rakyat
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin
sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin
harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari segi politik, kita
melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka sibuk untuk memperkaya diri
sendiri dan melupakan amanahnya untuk mensejahterakan rakyat. Bagaimana ingin
menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi. Sungguh ironi memang
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang dimilikinya tetapi
untuk mensejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini belum mampu untuk melakukannya.
Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap
bangsa ini.

2. Iron Stock

Iron stock merupakan peranan mahasiswa yang tidak kalah penting, dengan idealisme yang
dimilikinya membuat mahasiswa menjadi tangguh untuk menggantikan generasi-generasi
sebelumnya. Mahasiwa adalah aset yang penting di dalam melakukan pergerakan dan
perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill yang di
dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus memiliki akhlak mulia
agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik.

3. Social control

Mahasiswa berperan dalam melakukan kontrol ketika melihat adanya gejala yang tidak beres
di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol perilaku pemerintah yang
bertentangan dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat. Kontrol yang dilakukan
oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi. Selama ini orang berpandangan negatif
terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo yang dilakukan oleh mahasiswa
itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela
dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang
notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus
mengindahkan norma-norma yang ada sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan
damai. Selain dengan demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya
dengan jalan diskusi dan melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk
melakukan kontrol sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.
4. Moral Force

Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai
teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai
oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup
berdampingan di tengah-tengah masyarakat.

Itulah keempat peran yang ideal dan seyogyanya harus dilakukan oleh mahasiswa.
Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan
menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Pendidikan diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang luas sehingga
membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan.
Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat
dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian masyarakat
diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi
berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.

Betapa pentingnya peran mahasiswa untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Untuk itu kita sebagai mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar belajar mencari IP
setinggi-tingginya namun kita juga harus berkontribusi nyata di tengah-tengah masyarakat.
Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa.

https://candraadistiya.wordpress.com/2015/11/22/peran-mahasiswa/

pentingnya wawasan kebangsangsaan bagi mahasiswa


mahasiswa harus memahami wawasan kebangsaannya, juga harus berperan
aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dengan cara
saling menghargai perbedaan, yang dimulai dari perbedaan pada hal-hal kecil.

Mahasiswa juga harus menjadi penggerak dalam menaati peraturan, untuk


mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, disamping menjaga stabilitas
nasional.Kehilangan wawasan tentang makna dan hakikat sebuah bangsa dan
kebangsaan, akan mendorong terjadinya disorientasi dan perpecahan. Konflik
vertikal dan horizontal yang terjadi dalam kehidupan sosial itu bisa melahirkan
ancaman disintegrasi bangsa. Apalagi, bangsa Indonesia merupakan bangsa
plural (majemuk) yang terdiri dari beragam suku, golongan dan agama, yang
mengandung potensi konflik yang dapat merugikan dan mengganggu
persatuan dan kesatuan bangsa.Dalam era globalisasi saat ini, negara juga
menghadapi tantangan, yakni akses teknologi dan informasi yang tidak
terbatas. Ini secara perlahan menyebabkan bergesernya nilai-nilai yang dianut
suatu bangsa, termasuk Indonesia. Pergeseran nilai itu terlihat dari kenakalan
remaja yang semakin meningkat dan terkesan semakin brutal, penyalahgunaan
narkoba dan perkelahian antarpelajar, serta konflik antarkelompok masyarakat
yang semakin marak. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi perkembangan
sebuah bangsa. Karena itu, sangatlah perlu untuk mempelajari kembali
pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda dengan harapan,
kehidupan bangsa Indonesia ke depan jauh menjadi lebih baik dan lebih
harmonis.Semangat kebangsaan ini harus dimiliki seluruh anak bangsa untuk
bangkit mempersiapkan dan mengembangkan diri demi masa depan bangsa
dan negara. Menjadi bangsa yang maju dan memiliki daya saing. Sebab, tahun
2015 nanti akan ada AEC, ASEAN Economic Community (MEA, Masyarakat
Ekonomi ASEAN) yang mengharuskan kesiapan kita, khususnya para pemuda.

https://brainly.co.id/tugas/2829116

Anda mungkin juga menyukai