Anda di halaman 1dari 7

Dewasa ini terdapat berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku

industri. Jenis-jenis yang beragam kadang-kadang menyulitkan pemilihan yang tepat. Bahan
yang satu mempunyai keunggulan ditinjau dari segi keuletan, lainnya terhadap korosi, mulur atau
suhu kerja yang tinggi namun cukup mahal. Oleh karena itu pemilihan sering tidak semata-mata
berdasarkan pertimbangan teknis tetapi pertimbangan ekonomis juga memegang peranan yang
sangat penting pula.

Price (harga)

Logam dan plastik yang paling umum harganya antara 0,25 1$/lb. Beberapa polimer langka
bahkan bisa berharga 10.500$/lb. Hal ini tentu cukup mahal,tapi terkadang properti khusus dari
suatu material yang mahal bisa menjadikannya pilihan yang tepat untuk desain tertentu.
Beryllium berharga 900$/lb dalam bentuk lembaran, namun ia memiliki kekakuan yang lebih
tinggi dari baja & ia lebih ringan. Tantalum seharga 150$/lb digunakan pada aplikasi korosi yang
tinggi. Properti-properti seperti ini membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis untuk aplikasi
tertentu.

Harga boron dan karbon filamen untuk high strength composite masih dalam kisaran 15-200$/lb.
Keramik dapat seharga 0,6$/lb untuk pasir alumunium oksida sampai 400$ untuk cetakan part
yang kecil seberat 100 gram. Hal yang sama juga berlaku untuk produk karbon.

Beberapa bushing karbon ukuran kecil dijual seharga 0,15$/lb per buah dimana untuk bushing
yang sama dengan bahan karbon grade tinggi bisa berharga 20$. Khusus untuk keramik dan
komposit, cukup sulit untuk mendapatkan variasi alternatif harga sebab tidak ada patokan umum
untuk harga per pound-nya.

Amount of Purchase (jumlah pembelian)

Estimasi harga di atas didasarkan pada pembelian jumlah besar, seperti cetakan peluru
dalam plastik dan logam panas. Semua material teknik yang dibeli dalam jumlah kecil biasanya
memiliki penambahan ekstra. Sebagai contoh, baja 1030 dalam kondisi panas dijual 0,25$/lb
sedangkan material yang sama seberat 1000lb dalam kondisi lelehan vakum dijual 6$/lb. Salah
satu alat baja termurah,W1, hanya seharga 1,5$/lb untuk pipa roll panas. Namun untuk pipa yang
sudah di-polish harganya menjadi sekitar 6$/lb. Oleh karena itu jika kita membeli dalam jumlah
kecil perlu mempertimbangkan penanganan ekstra
Pertimbangan lainnya dalam segi ekonomis adalah..

Service Life (masa pakai)

Jika suatu mesin di desain untuk tahan lama, akan lebih ekonomis bila memilih material mentah
yang mahal dengan kekuatan tertinggi, wear resistance dan properti lain yang dapat berpengaruh
dalam ketahanannya.

Fabricability (mampu bentuk)

Material yang sifat mampu mesinnya rendah akan menambah biaya permesinan untuk
membentuknya. Beberapa material seperti cemented carbide bahkan tidak dapat dilakukan
proses permesinan biasa. Ia hanya bisa dibentuk dengan teknik manufaktur tertentu seperti
penggerindaan, electrical discharge machining (EDM) atau electrochemical machining.

Weldability (mampu las)

Beberapa material membutuhkan teknik penggabungan khusus yang menambah biaya produksi.
Titanium tidak dapat di las di udara atmosfer dan membutuhkan gas inert yang cukup mahal.
Contoh lain yang menunjukkan sifat mampu las berpengaruh pada biaya adalah pengelasan
untuk material baja karbon rendah, HSS dan alat-alat baja lainnya.

Kesimpulan untuk faktor biaya..

Patokan terbaik untuk membandingkan material yang akan dipilih sebagai sebuah part adalah
harga per piece setelah pembentukan. Angka ini telah mencakup harga material per unit
termasuk biaya pembentukannya.

2nd.. Properties

Pikirkan terlebih dahulu kondisi operasionalnya lalu perkirakan properti mekanis


yang paling berpengaruh terhadap kondisi tersebut.

Jika alat tersebut mengalami pembebanan dinamis maka dipilih material dengan kekuatan lelah
tinggi. Alat yang mengalami beban kejut membutuhkan material dengan kekuatan impact yang
baik. Sebagai contoh, poros memerlukan material berkekuatan geser yang cukup untuk
mengatasi torsi yang ditransmisikan. Kekakuan (modulus elastisitas) penting untuk pegas,
rambatan retak penting pada alat dengan kondisi operasional temperatur tinggi.
Properti Fisik

Terkadang sifat fisik yang penting dapat berlaku janggal seperti pada konduktivitas permukaan.
Part plastik kadang butuh derajat self-flammability yang spesifik. Koefisien ekspansi thermal
merupakan salah satu properti yang sering dilupakan tetapi hal ini penting ketika dua material
yang berbeda dikencangkan bersama dan dipanaskan (e.g. Bimetal)

Properti Kimia

Salah satu properti kimia yang penting adalah ketahanan pada kondisi lingkungan. Contohnya
sifat tahan karat. Apabila karat dianggap dapat mengganggu fungsi kerja suatu part maka perlu
dipertimbangkan corrosion rate yang dapat ditoleransi.

Komposisi kimia bisa menjadi faktor seleksi material yang penting untuk beberapa alasan selain
sifat tahan karat. Logam paduan yang mengandung kobalt tidak boleh digunakan sebagai part
untuk reaktor nuklir dikarenakan radiasi dapat mengakibatkan kobalt membentuk isotop
radioaktif dengan masa paro waktu yang signifikan yang nantinya menjadi limbah radioaktif saat
waktunya part tersebut untuk diganti.

Dimensi

Desainer harus menentukan toleransi dan kebutuhan finishing permukaan. Beberapa material
teknik lebih stabil dalam proses permesinan ketimbang yang lain. Untuk plastik, sebaiknya
dipilih yang tidak lekas bereaksi thd pergerakan yang disebabkan oleh absorbsi kelembaban.

Jika materialnya panjang dan ramping, ia perlu dijauhkan dari logam perlakuan dingin karena
mudah melendut saat proses permesinan.

Healthness

Masalah kesehatan juga menjadi faktor dalam seleksi material. Beberapa material
memakai zat karsinogen dalam pembuatannya. Beberapa material adalah beracun dan perlu
dipertimbangkan untuk digunakan dalam produk konsumen. Material dengan kandungan
komponen organik yang mudah menguap (VOG) juga patut dihindarkan jika mungkin.

Pemilihan bahan yang tepat pada dasarnya merupakan kompromi antara beragai sifat,
lingkungan dan cara penggunaan dan sampai dimana sifat bahan dapat memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan.
Beberapa sifat teknis yang harus diperhatikan sewaktu memilih bahan adalah:

a) Sifat fisik,

Kekuatan adalah tahanan suatu bahan terhadap perubahan bentuk (tarik, tekan, geser, bengkok,
torsi, dan tekuk).

Sifat mulur adalah kemampuan bahan berubah bentuk sebagai akibat pembebanan.

Sifat getas adalah dimiliki oleh bahan yang pada pembebanan sampai pecah, tidak
menunjukkan perubahan bentuk tetap.

Sifat liat adalah kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk dalam skala yang cukup besar
sebelum pecah akibat pembebanan.

Sifat elastisitas adalah sifat bahan yang setelah pembebanan kembali kebentuk semula.

Sifat plastisitas (ductilitas) adalah sifat bahan untuk bertahan pada bentuk yang diberikan
melalui pembebanan dari luar.

Kekerasan adalah tahanan bahan terhadap desakan benda lain. Dalam penggunaan teknis, intan
digolongkan sebagai bahan paling keras, sebalinya natrium dan kalium adalah sangat lunak.

Daya hantar panas adalah kemampuan bahan untuk memindahkan panas di dalam strukturnya.
Sifat ini sangat baik pada bahan perak, sebaliknya kurang baik pada baja.

Sifat muai panas pada berbagai bahan sangat berbeda-beda. Misalnya aluminium pemuaiannya
lebih besar dari pada baja.

Daya hantar listrik adalah kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik. Sifat tersebut
dipengaruhi antara lain parameter kisi, garis tengah badan atom, dan jumlah elektron yang
tersedia. Perak dan tembaga termasuk penghantar listrik yang baik, sedangkan paduan
konstantan dan air raksa adalah pengahantar listrik yang tidak baik.

Massa jenis bahan adalah massanya dalam 1 cm'. Perbedaan antara logam ringan dan berat
didasarkan atas massa jenis. Logam ringan < 5 gr/cm 3 dan logam berat >5 gr/cm 3.

Titik cair/lebur suhu tertentu di mana keadaan agregasi bahan berubah dari padat menjadi cair.
Titik cair logam mempunyai arti penting pada pembentukan paduan.

b) Sifat teknis,
Sifat mampu cor adalah sifat dapat dicairkan dan selanjutnya dituang sedemikian rupa
sehingga benda kerja bebas pori-pori dan gelembung. Besi tuang termasuk mudah dituang,
sebalinya baja sulit dituang.

Sifat mampu bentuk panas (sifat mampu tempa dan mampu roll) adalah kemampuan bahan
untuk berubah bentuk secara tetap oleh pengaruh beban dari luar yang bekerja di atas batas
suhu tertentu.

Sifat mampu bentuk dingin (membengkok, cetak dalam) adalah kemampuan bahan untuk
diubah kedalam bentuk yang telah ditentukan, tanpa pemberian panas.

Sifat mampu las adalah sifat bahan yang dapat disambung dengan cara mencairkan sebagian
bahan itu. Baja dapat dilas dengan baik, sebaliknya besi tuang sulit dilas.

Sifat mampu mesin adalah kemampuan bahan untuk diubah kedalam bentuk yang telah
ditentukan dengan cara penyayatan. Bahan keras sulit dikerjakan dengan penyayatan tatal
sebab tahanan potongnya terlalu besar, sedangkan bahan lunak juga sulit dikerjakan dengan
penyayatan tatal karena cenderung melumuri alat potong.

Sifat mampu keras adalah kemampuan bahan (khusus logam besi) untuk dinaikkan kekerasan
alaminya melalui perubahan structure.

c) Sifat kimiawi.

Sifat tahan korosi; tahanan bahan terhadap serangan air, gas, asam, larutan garam atau bahan
kimia lain.

Sifat tahan panas; sifat bahan yang tetap tahan pada suhu tinggi dan tidak membentuk lapisan
oksida.

1.3. Pengelompokan Bahan

Bahan adalah merupakan asal dari benda jadi. Banyak jenis bahan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, baik itu bersifat teknik maupun untuk keperluan yang lain.

Secara garis besar, bahan-bahan yang digunakan dalam teknik dapat dikelompokkan
dalam dua kelompok besar yaitu:

A. Bahan logam, adalah semua jenis bahan yang mengandung unsur logam, atau hanya sedikit
mengandung unsur non logam. Bahan logam dibedakan menjadi :
1. Logam Besi (Ferro), yaitu semua jenis logam yang mengandung unsur besi hingga 100%.
Logam besi sendiri dikelompokkan menjadi baja dan besi tuang.

2. Logam Bukan Besi (Non Ferro), semua logam yang tidak mengandung unsur besi atau hanya
sedikit mengandung unsur besi. Logam bukan besi dikelompokkan lagi menjadi logam berat dan
logam ringan.

B. Bahan bukan logam, adalah semua jenis bahan yang tidak mengandung unsur logam atau hanya
sedikit mengandung unsur logam. Bahan Non logam dibedakan menjadi :

1. Bahan alami, yaitu bahan yang langsung diperoleh dari alam, contohnya kayu, batu, pasir dan
lain-lain.

2. Bahan sintetis, yaitu bahan yang diolah secara sintetis dengan cara merubah komposisi
kimianya, contoh : plastik, karet sintetis, damar sintetis dan lain-lain.

1.3.1. Bahan Logam

A. Logam Besi

Dari segi proses pembuatan logam besi atau logam ferro juga dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu:

Baja,

Adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur-unsur lain, dimana kadar karbonnya jarang
melebihi 2%. Jenis-jenis baja seperti baja bukan paduan (baja konstruksi), baja paduan (baja
perkakas dan baja khusus), dan lain-lain.

Besi tuang,

Adalah paduan dari besi, karbon dan hampir selalu silicium serta unsur-unsur lain. Kadar
karbonnya biasanya terletak antara 2,5 dan 4%, tetapi dalam hal-hal khusus dapat lebih rendah
atau lebih tinggi. Jenis-jenis besi tuang seperti besi tuang putih, besi tuang kelabu, besi tuang
noduler, dan lain-lain.

B. Logam Bukan Besi

Logam-logam ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu logam berat dan logam ringan.
Logam berat

Adalah logam-logam bukan besi yang mempunyai berat jenis tinggi (m.j>5000 kg/m3). Logam
yang paling penting adalah tembaga (Cu) karena logam ini banyak juga digunakan dalam bentuk
murni, tetapi kebanyakan sebagai paduan tembaga seperti kuningan dan perunggu. Jenis logam
berat yang lain seperti timbel (timah hitam), timah putih, nikel, dan chrom.

Logam ringan

Adalah logam-logam bukan besi yang mempunyai berat jenis rendah (m.j<5000 kg/m3), terutama
Aluminium dan Magnesium.

Aluminium banyak dipakai dalam bentuk murni, tetapi lebih sering sebagai aluminium paduan.
Aluminium banyak juga dipadu dengan silicium (silumin), tembaga (duralium), dan magnesium.

Magnesium boleh dikata tidak digunakan dalam dunia teknik dalam keadaan tidak terpadu.
Paduan-paduan magnesium dinyatakan juga dengan nama kumpulan elektron.

Titanium jarang sekali dipakai dalam dunia teknik, oleh karena sangat mahal harganya. Ia
merupakan bahan yang sangat ringan dengan kekuatan yang tinggi karena itu dipakai dalam
penjelajahan ruang angkasa.

1.3.2. Bahan Bukan Logam

Bahan bukan logam adalah mencakup bahan organik yang berasal dari alam (tumbuh-
tumbuhan atau hewan atau bahan yang mengandung karbon). Karet alam, kertas, minyak, gas
alam, kulit, kayu, dan plastik (termo setting dan termoplastik). Mineral-mineral, batu-batuan,
semen beton, keramik, gelas dan grafit (terdiri dari karbon juga, namun memiliki struktur
tersendiri) masuk ke dalam kelompok bahan anorganik. Antara bahan organik dengan bahan
anorganik terdapat perbedaan mendasar. Bahan organik umumnya larut dalam cairan organik
seperti alkohol, akan tetapi sukar larut dalam air. Bahan anorganik umumnya lebih tahan
terhadap panas dibandingkan dengan bahan organik.

Anda mungkin juga menyukai