Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

MANAJER YANG BAIK

Dosen : Septia Lutfi, S.Kom, M.Kom

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.

Oleh :
Inesya Dewi Eksandi (12160549)
Manajemen 2016
STIE BANK BPD JATENG

Page 1
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan judul Manajer Yang Baik yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada


umumnya.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita.

Semarang, 22 Oktober 2017

Inesya Dewi Eksandi

Page 2
DAFTAR ISI

Cover 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan Penulisan 7

1.4 Manfaat Penulisan 7

1.5 Metode Penulisan 7

2. Pebahasan

2.1 Pengertian Manajer 8

2.2 Peran Manajer 9

2.3 Tujuan, Fungsi dan Tugas Manajer 11

2.4 Perbedaan Manajer dan Pemimpin 15

2.5 Kaitan Manajer dan Organisasi 17

2.6 Sikap Manajer yang Baik 19

2.7 Tugas Manajer di Era Globalisasi 19

2.8 Keahlian yang Harus dimiliki Manajer 20

2.9 Jenis Pengambilan Keputusan Seorang Manajer 22

2.10 Cara Manajer Memotivasi Karyawan 24

Page 3
2.11 Langkah-Langkah Dalam Mengambil Keputusan 24

2.12 Fungsi dan Tujuan Mengambil Keputusan 25

2.13 Keahlian yang Dimiliki Manajer 27

2.14 Bentuk Masalah yang Terjadi pada Manajer 28

3. Penutup

3.1 Kesimpulan 30

3.2 Saran 30

4. Daftar Pusaka 32

5. Foto Penulis 33

Page 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kepemimpinan yang baik sangat dipengaruhi oleh kepribadian


pemimpin itu sendiri. Setiap pemimpin perlu memiliki kepribadian yang
baik agar dapat mewujudkan hubungan manusia yang yang efektif
dengan para anggota organisasinya. Kesuksesan atau kegagalan suatu
organisasi ditentukan oleh banyak hal, yang salah satunya adalah
kepemimpinan yang berjalan dalam organisasi tersebut.

Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu


menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan
suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan
perkembangan kinerja bawahannya. Pemimpin tersebut memiliki
kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi karyawannya
untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diarahkan dalam rangka
mencapai tujuan yang ditetapkan.

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya


dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan dan motivasi
tidak hanya berwujud dalam bentuk ekonomis yang bersifat material
saja, akan tetapi motivasi karyawan juga dipengaruhi ole faktor faktor
akan keberhasilan pelaksanaan karyawan dalam bekerja, pengakuan
akan keberhasilan dalam bekerja, tanggung jawab dan pengembangan
pegawai.

Pemimpin perlu mempertimbangkan upaya untuk memotivasi


karyawan agar bekerja dengan baik. Apabila motivasi bekerja karyawan
rendah maka kinerja karyawan akan menyusut. Motivasi dan
pembangkitan motivasi merupakan salah satu fungsi manajemen.
Motivasi juga menggambarkan antara hubungan harapan dan tujuan
dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif

Page 5
yang dapat digunakan oleh seseorang pemimpin agar karyawan mau
bekerja dengan giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kepemimpinan merupakan hal yang amat dekat dengan kehidupan


sehari hari. Karena pada hakikatnya setiap organisasi, kelompok
maupun komunitas pasti memiliki sistem kepemimpinan. Baik yang
secara formal tertulis berikut dengan struktur organisasi maupun
kepemimpinan yang sifatnya tidak formal. Setiap organisasi, kelompok
maupun komunitas membutuhkan seorang pemimpin (leader) sebagai
panutan kehidupan mereka sekaligus sebagai penengah (problem server)
dari setiap masalah yang ada, juga sebagai pengambilan keputusan.
Sayangnya masih banyak orang yang belum memahami pentingnya
kepemimpinan. Beruntung saat ini ilmu kepemimpinan mulai
diperhatikan sehingga muncullah berbagai training kepemimpinan
bahkan muncul pula diklat diklat kepemimpinan di tingkat kampus dan
sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Manajer?
2. Apa saja peran seorang manajer?
3. Apa tujuan, fungsi dan tugas manajer?
4. Apa perbedaan manajer dan pemimpin?
5. Apa saja kaitannya manajer dan organisasi?
6. Bagaimana sikap manajer yang baik?
7. Apa saja tugas manajer di era globalisasi?
8. Apa saja keahlian yang harus seorang manajer miliki?
9. Apa saja jenis-jenis pengambilan keputusan seorang manajer?
10. Bagaimana seorang manajer memotivasi karyawannya dengan
baik?
11. Bagaimana konsep dasar dan langkah langkah yang tepat bagi
seorang manajer dalam mengambil keputusan?
12. Apa fungsi dan tujuan mengambil keputusan?
13. Jelaskan tingkatan-tingkatan dalam manajemen?
14. Apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer?

Page 6
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari manajer.
2. Mengetahui peran seorang manajer.
3. Mengetahui tujuan, fungsi dan tugas manajer.
4. Mengetahui perbedaan manajer dan pemimpin.
5. Mengetahui kaitan antara menejer dan organisasi.
6. Mengetahui sikap manajer yang baik.
7. Mengetahui apa saja keahlian yang harus dimili oleh seorang manajer.
8. Mengetahui jenis jenis pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer.
9. Mengetahui cara seorang manajer memotivasi karyawannya.
10. Mengetahui langkah langkah seorang manajer mengambil keputusan.
11. Mengetahui fungsi dan tujuan mengambil keputusan.
12. Mengetahui tingkatan dalam manajer.
13. Mengetahui keahlian yang dimiliki oleh seorang manajer.
14. Mengetahui bentuk bentuk masalah yang dimiliki manajer.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Secara langsung makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan
dan referensi baru bagi pembaca.
2. Bagi penulis sendiri, selain sebagai bahan tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen, makalah ini juga bermanfaat untuk menambah
wawasan baru.

1.4 Metode Penilitian


1. Metode Studi Pustaka
Dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
dalam pemmbuatan makalah ini, penulis telah mencari informasi dari
berbagai sumber di buku maupun internet.

Page 7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajer

Manajer adalah seorang yang mempunyai pengetahuan,


pengalaman dan ketrampilan yang baik dimana diakui oleh organisasi
untuk bisa memimpin, memngelola, mengendalikan, mengatur dan
mengembangkan organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuannya.
Kemudian definisi manajer yang lainnya yaitu seseorang yang bisa
mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan atau
kegiatan.

Pengertian Manajer menurut Mary Parker Follet adalah seseorang


yang bertugas untuk mengatur dan mengarahkan orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi.

Manajer adalah pelaku manajemen yakni seseorang yang memiliki


tugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengatur bagaimana timnya bisa bekerja mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Akan tetapi menurut penelitian dari Henry Mintzberg bahwa
manajer sebenernya mempunyai 10 peran dasar yang digolongkan
menjadi 3 kategori dasar yakni Interpersonel Roles (Peran antarpribadi),
Informational Roles (Peran informasional), dan Decisional Roles (peran
keputusan).

Pengertian manajer menurut Charless Wankel dan James


menspesifikasi manajer yakni sebagai berikut :
1.Manajer mengambil keputusan.
2.Manajer merupakan lambang.
3.Manajer adalah seorang diplomat.
4.Manajer adalah seorang politikus.
5.Manajer adalah seorang penengah.
6.Manajer mesti berpikir secara konseptual dan analitis.
7.Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan skala
prioritas.

Page 8
8.Manajer memiliki tanggung jawabdan bertanggung gugst.
9.Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.

Spesifikasi manajer yang diatas telah menunjukkan bahwa


seorang manajer mesti cakap dalam memainkan peran tertentu di
waktu yang tertentu pula. Manajer yng aktif akan piawai dalam
memainkan perannya pada saat kondisi menuntutnya.

2.2 Peran Manajer

1. Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi)


b. Figur atau Sosok (Figurehead)
Seseorang manajer mempunyai tanggung jawab terhadap
sosial, seremonial, legal dan juga bertindak atas simbol
perusahaan. Seorang manajer diharapkan bisa menjadi sumber
inspirasi. Sebagai contoh, seorang manajer biasanya akan dapat
melakukan hal hal seremonial seperti menghadiri acara
pemotongan pita peresmian, melakukan penandatanganan
dokumen legal (hukum), menyapa tamu perusahaan dan menjadi
tuan rumah resepsi.

c.Pemimpin (Leader)
Seorang manajer memiliki tugas sebagai pemimpin dalam
tim, departemen atau organisasinya. Menyeleksi dan melatih
karyawannya serta melakukan pengelolaan kinerja dan memotivasi
karyawannya.

d. Penghubung (Liaison)
Seorang manajer mesti membangun dan menjaga komunikasi
dengan kontak internal perusahaan maupun kontak eksternal dari
perusahaan. Adapun contohnya, berpartisipasi dalam setiap
pertemuan bersama perwakilan dari departemen atau divisi lain
atau organisasi yang lainnya.

2. Informational Roles (Peran Informasional)

Page 9
Pada peran informasional ini, seseorang manajer memiliki
peran sebagai pengelola informasi. Ada 3 peran yang terbilang dalam
informational roles yakni sebagai berikut :
a. Pemantau (Monitor)
Dalam peran pemantau ini, maka seorang manajer memiliki
peran sebagai pencari informasi yang berhubungan dengan
organisasi dan industrinya. Seorang manajer juga memantau tim
yang dipimpinnya bak dari sektor produktivitas, kinerja, maupun
kenyamanan dari kerja anggota timnya.

b. Penyebaran Informasi (Disseminator)


Setelah kita memperoleh informasi, seorang manajer mesti
menyebarkan dan mengomunikasikan informasi tersebut pada
orang lain yang ada dalam organisasinya atau mengkomunikasikan
informasi tersebut pada anggota timnya atau karyawan yang
berhubungan lainnya dalam perusahaan. Adapun contoh peran
penyebar informasi dari seorang manajer seperti menyampaikan
email, memo atau laporan kepada bawahannya tentang informasi
dan keputusan yang sudah diambil.

c. Juru Bicara (Spokesrespon)


Seorang manajer juga memiliki peran sebagai jubir atau juru
bicara yang meneruskan informasi tentang organisasinya dan
tujuan dari organisasi pada pihak luar.

3. Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan)


Seseorang manajer juga memiliki peran sebagai wirausahawan,
pembagi sumber daya, pemecah belah dan perundingan. Pada
keempat peran tersebut termasuk dalam kategori decisional roles atau
peran pengambilan keputusan. Nah, berikut ini penjelasan singkatnya.
a. Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang manajer mesti bisa membuat sesuatu perubahan dan
mengendalikan untuk kemajuan dari organisasinya. Peran manajer
adalah untuk memecahkan masalah dan menghasilkan ide baru
serta mengaplikasikannya dalam organisasi. Seorang manajer mesti
merencanakan masa depan dari organisasinya, membuat beberapa

Page
10
proyek perbaikan dan peningkatan dari segi kualitas dan
produktifitasnya.

b. Pemecah Masalah (Disturbance Handler)


Pada setiap organisasi sudah pasti menemui masalah dan
hambatan dalam kegiatannya. Ketika muncul hambatan atau
masalah, maka mesti manajer yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara anggota
timnya, maka manajer mesti menjadi seorang penengah dan
mencari pilihan alternatif strategis dalam menyelesaikan konflik
tersebut.

c. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)


Seorang manajer memiliki peran sebagai sumber daya yakni
menentukan dimana sumber daya tersebut mesti dialokasikan
dalam mendapatkan hasil yang terbaik. Adapun sumber daya yang
kita maksud disini bisa berupa dana, material, tenaga kerja, mesin
dan sumber daya yang lainnya.

d. Negosiator
Seorang manajer ialah juga seorang negosiator dimana
berpartisipasi atau bisa mengambil bagian dalam melaksanakan
negosiasi bersama pihak luar dalam memperjuangkan kepentingan
bisnis dari perusahaannya.

2.3 Tujuan, Fungsi dan Tugas Manajer


1. Tujuan Manajer
Manajemen merupakan hal vital dalam suatu organisasi. Tujuan
dari diberlakukannya proses manajemen di dalam sebuah organisasi
antara lain:
a. Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah
direncanakan agar dapat berjalan secara efektif.

Page
11
b. Melakukan peninjauan kembali terhadap implementasi fungsi
manajemen serta kinerja para anggota dalam melaksanakan
tugasnya.
c. Memperbaharui strategi pelaksanaan fungsi manajemen agar
tetap dapat mencapai target jika dalam pelaksanaannya
ditemukan tantangan-tantangan tertentu.
d. Melakukan peninjauan kembali terhadap kekuatan, kelemahan,
serta ancaman pada organisasi.
e. Merancang inovasi yang dapat meningkatkan efektivitas
kinerja para anggota yang juga berimbas pada tercapainya
tujuan dan sasaran organisasi.

2. Fungsi Manajer
Berdasarkan definisi yang sudah kita baca di atas, dapat
disimpulkan bahwa manajemen memiliki tiga fungsi yakni
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Berikut ini
penjabaran ringkas mengenai tiga fungsi tersebut:

a. Perencanaan (Planning)

Fungsi pertama, perencanaan, adalah sebuah proses


menyusun atau mendeskripsikan hal-hal apa saja yang akan
dikerjakan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.

Perencanaan harus disusun secara ter-struktur dan


menyertakan keseluruhan detil aktivitas organisasi, perkiraan, dan
strategi untuk mencapai target. Manajer akan melakukan evaluasi
terhadap rencana yang telah disusun sebelum akhirnya memutuskan
apakah rencana tersebut dapat diterapkan atau tidak.

Perencanaan dapat dikatakan merupakan proses paling


penting dalam manajemen, sebab tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tidak akan dapat dijalankan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan membagi


kegiatan atau rencana yang masih abstrak menjadi lebih spesifik dan
terperinci.

Pengorganisasian akan memudahkan manajer untuk


melakukan pengawasan serta menentukan orang-orang yang
memiliki kapasitas untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi.

Page
12
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas yang harus dilaksanakan, siapa saja yang memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas tersebut, bagaimana tugas
tersebut akan diselesaikan, dan siapa saja yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan tugas tersebut.

c. Pengarahan (Directing)

Pengarahan atau directing adalah fungsi manajemen yang


meliputi tindakan memengaruhi atau memberikan perintah kepada
setiap anggota organisasi agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan dan implementasi-nya.

4. Tugas Manajer
a. Memimpin Perusahaan
Tugas manajer dalam memimpin perusahaan sudah menjadi
tugas utama manajer. Khususnya di perusahaan, seorang manajer
memiliki tugas yang berbeda-beda tergantung dimana posisi manajer
tersebut bekerja. Tugas seorang manajer dalam perusahaan dibagi
menjadi tiga lini yaitu lini pertama, menengah dan manajer puncak.
Masing-masing memiliki tupoksi yang berbeda. Sebagai contoh
manajer pemasaran memiliki tugas mengatur strategi pemasaran dan
melalui pencapaiannya akan semakin dekat dengan tujuan
perusahaan. Selain iu, manajer produksi yang memiliki kewajiban
mengatur departemen produksi agar selaras dengan tujuan
perusahaan. Begitu pula dengan tugas manajer pada umumnya yang
memimpin jalannya proses manajemen organisasi/perusahaan sesuai
dengan posisi dimana mereka berada. Oleh karenanya memimpin
proses manajemen dalam organisasi maupun perusahaan merupakan
tugas pokok manajer.

b. Manajer mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan


Tugas manajer selain memimpin organisasi/perusahaan juga
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang
dilaksanakan oleh organisasi/perusahaan sudah berjalan sesuai
dengan rencana atau tujuan awal organisasi. Oleh karenanya tugas
seorang manajer dalam hal ini adalah mengatur dan mengendalikan
sumberdaya dan proses manajemen di dalam organisasi ataupun
perusahaan agar efektif dan efisien.

c. Manajer membangun kepercayaan antar karyawan


Manajer adalah seseorang yang memimpin sekelompok orang
dibawah komandonya. Sebagai pemimpin dan pelaksana manajemen

Page
13
tertinggi, manajer harus memahami bahwa keberjalanan manajemen
harus dilaksanakan dengan seni salah satunya adalah seni
berkomunikasi dan membangun kepercayaan antar karyawan
khususnya dalam satu tim. Tugas manajer perusahaan pada
khususnya perlu membangun komunikasi yang baik dengan
bawahannya tidak hanya untuk membangun kepercayaan antara
manajer dan karyawan namun dapat menciptakan sikap saling
percaya antar karyawan satu dengan lainnya. Hal ini merupakan
tugas manajer yang sangat penting karena tanpa adanya soliditas
dalam tim pada suatu organisasi maupun perusahaan maka
ketercapaian tujuan adalah hal yang mustahil.

d. Manajer mengembangkan kualitas organisasi/perusahaan

Tugas manajer lainnya adalah memikirkan bagaimana suatu


organisasi atau perusahaan dapat berkembang. Apabila memimpin
organisasi laba, manajer harus berpikir bagaimana profit dan aset
perusahaan dapat meningkat. Pada organisasi pemerintahan, manajer
atau pemimpin perlu memikirkan peningkatan kesejahteraan rakyat
dan berbagai contoh lainnya. Tugas manajer kali ini juga merupakan
tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dipimpinnya. Tugas
dan tanggung jawab manajer untuk mengembangkan kualitas
organisasi/perusahaan tidak hanya dilaksanakan dalam pandangan
makro/luas namun juga harus dilaksanakan dengan mengembangkan
per individu atau kelompok. Sebagai contoh tugas seorang manajer
perusahaan pada departemen pemasaran maka salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja timnya adalah dengan melatih tim dalam
strategi pemasaran sehingga dengan tim yang memiliki kemampuan
khusus maka pencapaian tujuan perusahaan akan lebh mudah
tercapai.

e. Manajer mengevaluasi aktivitas/organisasi perusahaan

Melakukan evaluasi terhadap sumber daya


organisasi/perusahaan merupakan tugas pokok seorang manajer.
Dalam hal ini manajer harus memahami perencanaan organisasi
sehingga dapat melihat penyipangan yang terjadi. Berdasarkan hal
tersbut maka manajer dapat mengevaluasi aktivitas organisai yang
dianggap tidak sesuai dengan perencanaan dan tujuan organisasi
serta mengarahkan kembali ke langkah yang tepat.

Page
14
f. Manajer menjadi Problem Solver bagi permasalahan
organisasi/perusahaan

Diantara tugas tugas manajer yang ada, tugas pokok manajer


yang tidak kalah penting adalah mampu menjadi problem solver
dari setiap permasalahan yang dialami organsiasi. Tidak hanya
bertugas dan berkewjiban untuk mengarahkan dan mengevaluasi
namun mampu memberikan ide, gagasan dan solusi terkait isu-isu
yang terjadi di dalam proses organisasi.

2.4 Perbedaan Manajer dan Pemimpin

Manajer dan pemimpin merupakan orang yang memegang peranan


penting di dalam perusahaan sebab keduanya berkedudukan tinggi dan
mengemban tanggung jawab yang begitu besar. Perlu diketahui bahwa
manajer dan pemimpin tidaklah sama. Namun meskipun begitu manajer
tidak akan ada tanpa keberadaan pemimpin. Manajer yang tidak dapat
memimpin akan gagal dalam kegiatan atau aktivitas managerial nya,
sedangkan pemimpin yang tidak dapat mengatur akan gagal untuk
memimpin bawahannya.

1. Manajer Mengandalkan Kontrol dan Pemimpin Membangun


Kepercayaan

Seorang manajer berperan dalam mengatur tugas-tugas


administrasi dan tidak mengendalikan bawahannya layaknya seorang
pemimpin. Sementara itu, pemimpin bertugas memberikan
pengarahan, inovasi, dan menginspirasi para bawahannya.

Pemimpin harus bisa membangun kepercayaan antara dirinya


dengan bawahannya dan menjadikan kepercayaan tersebut sebagai
kekuatan dan motivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Umumnya seorang manajer yang baik akan menjelma menjadi
pemimpin yang baik pula. Seorang pemimpin tetap harus paham
bagaimana cara melakukan kontrol dan monitoring kerja tim
mereka. Hanya saja cara yang dilakukan menggunakan pendekatan
people person, dibandingkan task oriented.

2, Manajer Menjaga Fungsi Perusahaan dan Pemimpin Membangun


Visi Bersama

Page
15
Manajer sangat diperlukan oleh setiap perusahaan guna
memenuhi target perusahaan. Melalui sistem operasional prosedur,
manajer melakukan tugasnya untuk menjaga sistem tersebut agar
berjalan seperti seharusnya. Manajer sangat paham bagaimana
fungsi perusahaan dijalankan, mulai dari hulu hingga hilir.
Mekanisme kerja tiap lini adalah tanggungjawab seorang manajer.

Manajer yang handal biasanya berangkat dari seorang staff


dan pernah menempati berbagai fungsi kerja dalam perusahaan.
Sehingga saat mereka menjalani fungsi organisasi yang lebih tinggi,
akan mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan .

Di sisi lain, dalam sebuah perusahaan diperlukan seorang


pemimpin yang senantiasa menaruh perhatian pada bawahannya
agar bawahannya tersebut termotivasi dan terinspirasi. Bersama
dengan bawahannya, pemimpin menjalankan pekerjaannya untuk
membangun visi dan masa depan perusahaan.

Pemimpin akan mendorong setiap bawahan bertumbuh dan


berkembang, mengikuti proses bisnis perusahaan. Bawahan akan
lebih diberikan kepercayaan dan delegasi tugas, sehingga visi
perusahaan menjadi milik sang karyawan juga. Pemimpin menjaga
fungsi perusahaan dengan memberdayakan tiap orang dalam
tanggungjawabnya.

3. Manajer Mengatur Sistem dan Pemimpin Memimpin Orang-Orang

Setiap perusahaan dipastikan memiliki sistem operasional


prosedur guna membantu para karyawan menjalankan tugas dan
pekerjaan mereka masing-masing. Manajerlah yang berwenang
mengatur sekaligus mempertahankan sistem tersebut.

Pemahaman sebuah proses dan prosedur setiap orang akan


berbeda, dan fungsi manajer sangat krusial dalam hal ini.
Kewajibannya membuat tiap-tiap orang mampu paham dan mengerti
tugas dan wewenang kerja mereka. Sistem yang sudah dibuat akan
dikawal sebaik mungkin oleh seorang manajer agar berjalan BAIK
dan BENAR.

Berbeda dengan manajer, pemimpin dalam sebuah


perusahaan bertanggung jawab untuk memimpin seluruh karyawan
dengan memberikan arahan, inovasi, motivasi, dan inspirasi. Oleh
sebab itu, seorang pemimpin diharuskan mempunyai sifat-sifat

Page
16
kepemimpinan atau berwibawa dan berperilaku baik sehingga ia bisa
menjadi panutan bagi para karyawannya.

Cara seorang pemimpin membuat sistem perusahaan


berfungsi baik dengan menggiring masing-masing karyawan
memiliki rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan mereka. Sedikit
sekali seorang manajer yang pemimpin memberikan instruksi
langsung, dan lebih mengajak orang termotivasi bekerja mandiri.

2.5 Kaitan Manajer dan Organsasi

Manajer tidak lepas dari institusi yang sering kita dengar sebagai
organisasi. Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bersama-sama
dengan Terkoordinasi, dengan cara yang Terstruktur, untuk mencapai
Tujuan tertentu.

Terkoordinasi mempunyai arti bahwa orang-orang yang bekerja


dalam organisasi tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dengan
yang lain. Mereka tidak bisa bekerja sendiri-sendiri melainkan
bekerjasama dalam tim. Sebagai contoh, bagian pembelian mempunyai
keterkaitan dengan bagian gudang dan akuntansi. Jika bagian gudang
melakukan order pembelian, mereka tidak langsung membeli. Mereka
mempunyai tugas menjaga stagnasi perputaran barang yang ada
digudang. Membeli adalah tugas bagian pembelian. Begitu juga bagian
pembelian, ketika melakukan order terhadap barang tertentu, mereka
harus memberikan tebusan kepada bagian akuntansi, agar nantinya
sewaktu ada tagihan dari pihak supplier, bagian akuntansi langsung sudah
mengetahuinya.

Terstruktur mempunyai arti bahwa didalam organisasi tersebut


sudah ditempatkan orang-orang yang tepat dibidangnya. Dimulai dari
manajer, kepala bagian, supervisor, sampai dengan karyawan. Mereka
sudah mempunyai deskripsi tugas, aturan-aturan, wewenang dan
tanggung jawab yang jelas diembannya selama menjabat posisi tertentu
didalam organisasi tersebut.

Tujuan mempunyai arti bahwa organisasi tersebut dibentuk untuk


mecapai sesuatu yang diinginkan bersama-sama. Masing-masing
organisasi tentunya mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Organisasi
bisnis tentunya mempunyai tujuan yang berbeda dari organisasi sosial
atau lainnya.

Lalu apa yang yang menjadi manfaat organisasi? Pada umumnya


organisasi mempunyai manfaat sbb.

Page
17
1. Organisasi sebagai sarana untuk melayani masyarakat.
2. Organisasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
3. Organisasi sebagai sarana untuk meniti karir.
4. Organisasi sebagai sarana untuk menjaga dan memelihara
ilmu pengetahuan.

Lalu apa itu Manajer? Manajer adalah orang yang menjalankan


fungsi-fungsi manajemen. Manajemen itu sendiri adalah seni untuk
mencapai sesuatu melalui orang lain [Mary Parker Follet = The art of
getting things done through the others]. Lalu secara umum, Manajemen
didefenisikan sebagai proses dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya
organisasi.

Manajer itu sendirilah yang diberi taggung jawab dalam menjalan


proses manajemen. Proses manajemen itu terdiri dari Merencakan,
Mengorganisasikan, Mengarahkan, dan Mengawasi. Manajer itu dalam
menjalankan proses menajemen selalu menerima input Sumber Daya
Manusia, Fisik, Keuangan, dan Informasi. Manajemen menginginkan
segala sesuatu untuk mencapai tujuan haruslah dilakukan secara efektif
dan efisien. Prestasi seorang manajer sangat ditentukan dan diukur dari
tingkat efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan.

Efisiensi berarti bahwa suatu pekerjaan dilakukan dengan benar.


Mengikuti aturan yang telah ditetapkan atau distandarkan dalam bentuk
SOP (Standard Orasional Procedure). Efisiensi itu bisa diukur dengan
membandingkan antara output dengan input. Output merupakan hasil
yang dicapai suatu organisasi sedangkan input adalah sumber daya-
sumber daya yang dipergunakan. Nilai yang dihasilkan disebut rasio. Jadi
semakin tinggi rasio, semakin efisiensi perusahaan tersebut dan begitu
juga sebaliknya.

Efektifitas adalah mengerjakan suatu pekerjaan yang benar. Hal ini


dapat dilihat dalam skala yang lebih luas. Suatu pekerjaan mungkin
dikerjakan secara efisien sekali, tetapi pekerjaan tersebut mubajir untuk
dilakukan alias tidak efektif. Sebagai contoh, suatu mesin diproduksi
dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi. Tetapi jika permintaan atas
mesin tersebut kecil, tentu saja mubajir alias pemborosan alias tidak
efektif.

Page
18
2.6 Sikap Manajer yang Baik

Ada sikap umum dan khusus yang perlu dimiliki oleh Manajer.

Empat sikap umum yang mempunyai pengaruh terhadap


keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :

1. Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari


pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan
pengikutnta.
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seseorang
pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai
keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan
selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
4. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin
harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga
dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya.

Pemimpin harus memiliki kemampuan sikap khusus, yakni :

1. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk


menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam
melaksanakan tugas.
2. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu
kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling te[at
berdasarkan analisa terhadap situasi.
3. Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni
kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan
gaya kepemimpinan yang diterapkan.

2.7 Tugas Manajer di Era Globalisasi

` Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era globalisasi ini


dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu
kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi,
misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki
perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi
bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap
tingkat apapun dalam perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan
harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.

Page
19
Sebagai manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong
untuk selalu melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan
baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan. Sikap manajer yang
mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan karyawan
manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi untuk mencegah
terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu
keberhasilan biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah
dialaminya. Namun manajer harus mengevaluasi setiap kegagalan dan
melakukan evaluasi diri.

Fungsi manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus


perancang ketimbang hanya sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer
harus mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan baru,
sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke
karyawan lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan untuk
mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi
kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan.

2.8 Keahlian yang Harus Dimiliki Manajer

Keahlian dasar yang harus dimiliki oleh seorang manajer :

1. Keahlian Konseptual

Disebut juga sebagai keahlian analitis yaitu kemampuan untuk


memahami hubungan yang terdapat diantara berbagai pekerjaan dalam
sebuah perusahaan. Mereka dapat melihat bagaimana seluruh unsur
cocok satu sama lain. Manajer membutuhkan keahlian konseptual
dalam melakukan penyesuain ketika terjadi masalah. Manajer dengan
keahlian konseptual yang baik memiliki strategi strategi cadangan
ketika terjadi masalah dalam proses produksi. Strategi seperti itu
memungkinkan perusahaan terus dapat menggunakan sumber daya-
sumber daya yang dimiliki secara efektif.

2. Keahlian Interpersonal

Disebut juga keahlian berkomunikasi yaitu keahlian yang dibutuhkan


untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan karyawan. Walaupun
seorang individu memiliki keahlian teknis, bila ia tidak dapat
berhubungan baik dengan manusia lain maka ia akan sulit baginya
bekerja dengan baik. Berkomunikasi dengan pelanggan. Banyak
manajer harus melakukan komunikasi dengan pelanggan unutk

Page
20
memastikan tercapainya kepuasan. Mereka mendengarkan keluhan
keluhan pelanggan dan mencoba untuk memberikan respons dengan
cara yang dapat diterima. Mereka juga dapat membawa keluhan
keluhan lain untuk menjadi perhatian manajemen puncak. Manajer
yang memiliki keahlian interpersonal kurang baik bisa jadi
mengabaikan keluhan keluhan pelanggan. Akibatnya, masalah dapat
tidak diketahui pada akhirnya banyak pelanggan yang merasa tidak
puas berhenti membeli produk perusaan. Pada saat itu, mungkin sudah
terlambat jika perusahaan ingin meraih kembali kepercayaan para
pelanggannya. Manajer membutuhkan keahlian interpersonal yang
baik ketika berkomunikasi dengan karyawan. Mereka harus secara
jelas mengomunikasi penugasan kepada karyawan. Mereka harus
secara jelas mengomunikasi penguasaan kepada karyawan dan harus
berkomunikasi dengan karyawan yang telah membuat kesalahan
dalam bekerja, sehingga mereka dapat dikoreksi. Selain itu, manajer
harus mendengarkan keluhan keluhan dari karyawan dan mencoba
untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.

3. Keahlian Teknis

Manajer membutuhkan keahlian teknis (technical skill) untuk


memahami jenis jenis pekerjaan yang mereka kelola. Manajer yang
lebih dengan dengan proses produksi actual akan lebih sering
menggunakan keahlian teknis mereka daripada manajer tingkat yang
lebih tinggi.

4. Keahlian Mengambil Keputusan

Manajer membutuhkan keahlian mengambil keputusan (decision-


making skill) sehingga mereka dapat menggunakan informasi yang
ada untuk menentukan bagaimana sumber daya perusahaan sebaiknya
dialokasikan. Jenis jenis keputusan yang diambil oleh para manajer
akan berbeda-beda tergantung dari posisinya.

5. Keahlian Mengelola Waktu

Manajerm memilki jumlah waktu yang terbatas untuk fihabiskan


mengelola berbagai sumber daya yang mereka miliki. Oleh karena itu,
menggunakan manajemen waku (time management), yang mengacu
pada cara bagaimana manajer mengalokasikan waktu mereka ketika
mengelola berbagai pekerjaan. Meskipun tidak ada rumusan tunggal
yang sempurna untuk menggunakan waktu secara efisien, berikut
adalah panduan-panduan yang sebaiknya diikuti :

Page
21
Menyusun prioritas dengan tepat.
Menjadwalkan interval waktu yang panjang untuk pekerjaan-
pekerjaan penting.
Meminimalisasi gangguan.
Membuat tujuan tujuan jangka pendek.
Mendelegasikan sebagai pekerjaan kepada karyawan.

6. Kepemimpinan

Ketrampilan kepemimpinan adalah suatu keharusan bagi semua


manajer. Seorang pemimpin adalah orang yang dapat memotivasi,
memandu dan memimpin anggota timnya, menyediakan mereka
dengan sumber daya yang tepat agar tujuan dapat dicapai. Da
menggunakan kekuasaan secara efektif dan penuh dengan rasa
tanggung jawab, untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi
peningkatan motivasi.

2.9 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan Manajer

Pemilik usaha kecil dan manajer mengambil keputusan akan


beragam hal seperti kegiatan usaha setiap hari sampai keputusan strategis
jangka panjang. Tahap pengambilan keputusan seorang manajer dapat
dijabarkan kedalam 6 langkah. Sekalipun setiap langkah dapat diperdalam
sangat detail, kebanyakan manajer akan melewati ke semua tahapan
dengan cepat saat membuat keputusan. Memahami proses pengambilan
keputusan seorang manajer dapat meningkatkan kemampuan anda dalam
membuat keputusan yang efektif.

1. Identifikasi Masalah

Tahap yang pertama adalah mengenali apakah ada suatu keputusan


yang perlu diambil. Keputusan tidak dibuat secara insidntil, hal itu
merupakan sebuah upaya untuk mencari solusi atas suatu masalah
yang khusus, menjadi kebutuhan atau mencari peluang. Seorang
suoervisor dalam toko ritel mungkin menyadari bahwa terlalu banyak
karyawan di toko ketimbang jumlah penjualan per hari. Kondisi itu
misalnya, akan membuat manajer membuat keputusan biaya
operasional diperketat.

2. Mencari Informasi

Page
22
Tahap pengambilan keputusan seorang manajer selanjutnya adalah
mendapat serangkaian informasi untuk klarifikasi pendapat mereka
setelah mengidentifikasi masalah yang perlu diberi sebuah keputusan.
Seorang manajer mungkin perlu memutuskan sumber masalah
potensial, masyarakat dan proses yang dilibatkan dalam masalah dan
hambatan yang ada dalam proses pengambilan keputusan.

3. Solusi Berdiskusi

Memiliki pemahaman yang menyeluruh atas suatu masalah yang


dihadapi, seorang manajer dapat memuat daftar solusi potensial.
Tahap pengambilan keputusan seorang manajer ini melibatkan sedikit
waktu untuk berpikir sampai beberapa bulan memikirkan, bahkan
lebih, akan sebuah perencanaan bersama, bergantung pada sifat
keputusan yang akan diambil.

4. Memilih Alternatif

Manajer akan mempertimbangkan pro dan kontra dalam setiap solusi


potensial, mencari informasi tambahan jika diperlukan dan memilih
opsi yang dirasakan memiliki kemungkinan sukses terbaik dengan
biaya termurah. Mempertimbangkan masalah dari pihak luar jika anda
sudah melalui semua proses tahapan sendirian. Meminta opini kedua
dapat memberikan pandangan baru dalam suatu masalah dan solusi
potensial yang dimiliki.

5. Laksana Rencana

Tidak ada waktu untuk menebak-nebak saat anda akan melaksanakan


keputusan. Setelah anda berkomitmen memilih solusi, kumpulkan
semua karyawan dan laksanakan keputusan dalam sebuah langkah
yang meyakinkan. Hal ini bukan berarti keputusan seorang manajer
tidak dapat berubah setelah dilaksanakan. Manajer yang berpandangan
maju selalu melakukan mekanisme pengawasan untuk outcome
keputusan mereka.

6. Evaluasi Outcome

Bahkan seorang pengusaha bertaraf internasional sekalipun akan


belajar dari kesalahan mereka. Selalu awasi outcome dari keputusan
strategis yang anda buat sebagai seorang pengusaha kecil sekalipun.
Persiapkan diri untuk beradaptasi dengan rencana sebisa mungkin.
Atau bahkan berpindah ke alternatif solusi yang ada jika solusi pilihan
anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Page
23
2.10 Cara Manajer Memotivasi Karyawan

Motivasi merupakan suatu proses psikologi yang


mencerminkan antarasikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan
yang terjadi pada diri seseorang danmotivasi merupakan sebuah proses
psikologi yang timbul karena diakibatkan oleh faktor-faktor dari dalam
maupun dari luar, hal ini timbul karena rangsangan atau insentif.

Menurut "anupandojo dan usnan, mengemukakan prinsip yang


harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan motivasi
kepada para bawahannya berupa :

a. Upah atau gaji yang layak.


b. Pemberian insentif.
c. Memperhatikan rasa harga diri.
d. Memenuhi kebutuhan rokhani.
e. Memenuhi kebutuhan partisipasi.
f. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat.
g. Menimbulkan rasa aman di masa depan.
h. Memperhatikan lingkungan di tempat kerja.
i. Memperhatikan kesempatan untuk maju.
j. Menciptakan persaingan yang sehat.

Untuk itu motivasi dapat dikatakan sebagai suatu


pemberian pengarahan,dorongan atau semangat kepada para
karyawan agar mampu bekerja sesuaidengan tujuan yang
diharapkan, demi tercapainya tujuan organisasi dalamsuatu
perusahaan dengan efektif dan efisien.

2.11 Langkah-Langkah Manajer Mengambil Keputusan

1. Rumuskan Persoalan Keputusan.

Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai


dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari
pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang tepat (benar) sebab
pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya.
Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan
harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/
diselesaikan.

Page
24
2. Kumpulkan Informasi yang Relevan

Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk


menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan
tersebut. Perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya
faktor-faktor yang mungkin terjadi penyebab timbulnya persoalan
tersebut.

3. Cari Alternatif Tindakan

Memutuskan berati memilih salah satu dari beberapa alternatif


tindakan yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu. Singkatnya, buatlah
alternatif tindakan yang fisibel sebanyak mungkin.

4. Analisis Alternatif yang Fisibel

Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan


suatu kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan pengambil
keputusan di dalam memilih alternatif yang baik.

5. Memilih Alternatif Terbaik

Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus


memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat
dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan.
Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak
tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.

6. Laksanakan Keputusan dan Evaluasi Hasilnya

Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking


certain action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap
akhir dari proses pengambilan keputusan. Perlu dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan keputusan yang telah diambil. Evaluasi sangat
berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk mengubah tujuan
semula karena terjadi perubahan.

2.12 Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

Fungsi pengambilan keputusan :


1. Pangkal permulaan dari semua aktifitas manusia yang sadar dan
terarah baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara
institusional maupun secara organisasional.

Page
25
2. Sesuatu yang bersifat futuristik artinya bersangkutpaut dengan masa
yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung
cukup lama.
Tujuan pengambilan keputusan :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan
keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi
keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena
seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang
dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang
akan dihasilkan.
3. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang
lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka
waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi
dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek
diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya
dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
4. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta,
tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi,
sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela
dan lapang dada.
5. Rasional

Page
26
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan
yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu,
sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa
yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku
sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.
2.13 Tingkatan Tingkatan dalam Manajemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan
manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di
mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi
karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer
area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup
semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah
executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.

Page
27
2.14 Bentuk Masalah yang Terjadi oleh Manajer

Didalam sebuah perusahaan atau organisasi, sebuah kesalahan


adalah hal yang sering terjadi. Kesalahan ini bisa terjadi di semua
tingkatan dan juga dalam semua sisi, salah satunya didalam sistem
manajemen itu sendiri.

Kesalahan bisa menjadi sebuah sumber pembelajaran bagi setiap


perusahaan atau organisasi, namun dalam beberapa hal, kesalahan
tersebut bisa dihindari sejak dini dan menghindarkan sebuah perusahaan
untuk mengalami masalah yang lebih besar dari yang mereka bisa hadapi.

Berikut ini adalah beberapa jenis kesalahan dalam sistem


manajemen yang sering terjadi. Dengan mengenali kesalahan-kesalahan
yang umum terjadi, diharapkan para manajer atau para pemegang
kebijakan bisa mengantisipasinya sejak dini.

Tidak bisa mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas.


Dalam sebuah perusahaan, tujuan yang jelas akan menjadi tali
penuntun bagi setiap orang sehingga bisa melakukan pekerjaan atau
tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya.Namun, sering
ditemukan bahwa para pimpinan tidak bisa memberikan informasi
yang jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini membuat para
bawahan tidak bisa menentukan prioritas yang jelas dan akhirnya
mereka tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Melakukan rekruitmen yang tidak efektif. Wajah baru dalam setiap
perusahaan tentunya diharapkan bisa membawa tenaga, ide dan
kemampuan baru ke dalam perusahaan tersebut terutama saat beban
kerja sedang banyak-banyaknya.Namun, hal ini tidak akan tercapai
bila proses rekruitmen dilakukan dengan tidak efektif atau terburu-
buru. Hal seperti ini justru akan menambah beban kerja karena
semakin banyak orang yang perlu mendapat perhatian lebih.
Rekruitmen yang efektif adalah kuncinya sehingga hasil yang
diharapkan bisa tercapai.
Penggunaan feedback yang kurang maksimal. Untuk meningkatkan
efisiensi dan performa kerja dari sebuah tim atau dari setiap
karyawan, pemberian feedback sangatlah diperlukan. Feedback yang
dimaksudkan di sini bisa bersifat positif dan juga negatif. Pemberian
feedback ini harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari
masalah yang lebih besar untuk kesalahan yang terjadi atau bisa juga
untuk meningkatkan moral dari seluruh anggota tim untuk
keberhasilan yang berhasil dicapai.

Page
28
Tidak mempercayai anggota tim yang lain. Dalam sistem manajemen
sebuah perusahaan, kepercayaan adalah salah satu hal krusial. Banyak
pemimpin atau manajer yang tidak mempercayai anggota tim atau
bawahan mereka untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu.Mereka
berpikir bahwa tidak ada orang lain yang bisa mengerjakan pekerjaan
itu sebaik mereka dan pada akhirnya menolak untuk mendelegasikan
orang lain untuk pekerjaan tersebut. Hal ini akan berujung pada
bertumpuknya masalah yang ada dan tidak bisa diselesaikan
sendirian. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hal ini terjadi.
Mendelegasikan orang lain untuk melakukan sebuah pekerjaan
merupakan salah satu bentuk kepercayaan dan juga salah satu teknik
untuk menghindari bertumpuknya masalah.
Tidak mendengarkan. Hal ini adalah sebuah kesalahan yang umum
dilakukan bukan hanya dalam sistem manajemen sebuah perusahaan
namun pada hampir semua aspek pekerjaan. Seorang manajer
hendaknya mau meluangkan waktu untuk mendengarkan nasihat,
saran, kritik ataupun pujian dari pihak yang lain termasuk dari
bawahan mereka.Kemampuan untuk mendengarkan dengan sungguh
bisa menjadi suatu hal yang membedakan antara kerjasama tim yang
sukses dan tidak. Gagal untuk mendengarkan bisa menjadi sebuah
tanda bahwa seorang pimpinan tidak bisa menunjukkan penghargaan
mereka terhadap orang lain. Selain itu, para pemimpin melewatkan
peluang besar yang mungkin berasal dari ide-ide sederhana bawahan
mereka.
Tidak memahami motivasi atau hal yang mendorong setiap orang
untuk memberikan performa mereka yang terbaik. Tidak semua orang
bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Beberapa dari
mereka memiliki hal lain yang memotivasi mereka untuk bekerja
lebih baik dan hal inilah yang perlu dikenali dan dipahami.
Menyediakan sebuah lingkungan kerja yang mendukung akan
membuat perbedaan dalam lingkungan kerja itu sendiri.Gagal untuk
mengenali motivasi apa yang mendorong para pekerja bisa berakibat
buruk dan bisa membuat karyawan yang potensial untuk mundur atau
keluar dari perusahaan itu.

Sistem manajemen yang ada dalam sebuah perusahaan sangat


mempengaruhi produktivitas para karyawan. Sistem manajemen itu tidak
hanya berkutat disekitar penggajian para karyawan melainkan meliputi
semua hal yang berkaitan dengan cara menjalankan sebuah perusahaan.

Page
29
BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada


berbagai posisi, artinya mereka menggunakan suatu proses dengan apa
struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian mereka
menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.

Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega


dan dengan para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan
ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan menciptakan suatu hasil yang
diinginkan.

Para manajer pemimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan


agar pihak bawahan bekerja kearah pencapaian tujuan dan sasaran-
sasaran umum.

Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka


mengembangkan suatu proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-
tindakan daripada alternatif-alternatif yang tersedia untuk tujuan
mencapai suatu hasil yang diinginkan.

Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran.

Para manajer merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan-


kebijaksanaan (POLICIES) artinya, mereka mengantisipasi masa yang
akan datang dan menemukan macam-macam arah tindakan-tindakan
alternatif, setelah itu meraka menetapkan petunjuk-petunjuk bagi
keputusan-keputusan masa yang akan datang.

Para manajer, yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke


arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.

3.2 Saran

Teori-teori manajemen ini hendaknya dipelajari dengan sungguh-

sungguh agar pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata menjadi maksimal

Page
30
serta bisa juga dijadikan referensi. Cukup kiranya bahasan kami tentang

materi ini (manajer). Kami sadar sepenuhnya makalah ini masih jauh dari

sempurna. Mohon kiranya saudara pembaca memberikan masukan demi

adanya perbaikan ditugas kami selanjutnya. Demikian hasil persentase

kami semoga dapat bremanfat bagi kita.

Page
31
DAFTAR PUSAKA

http://munirarber.blogspot.com/2013/06/makalah-direktur-dan-manajer-yang-

baik.html?m=1

https://informasiana.com/pengertian-manajer/#

https://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/

http://jurnalmanajemen.com/tugas-manajer/

http://ikhtisar.com/perbedaan-manajer-dan-pemimpin/

http://sywids.net/organisasi-dan-manajer

http://www.academia.edu/12302644/sikap_umum_dan_khusus_yang_dimiliki_seora

ng_manajer

http://perananmanajer.blogspot.com/2010/10/tugas-manajer-dalam-era-

globalisasi.html?m=1

http://eva-putrinanda.blogspot.co.id/2015/11/keahlian-yang-harus-dimiliki-

seorang.html?m=1

http://notordinaryblogger.com/6-tahap-pengambilan-keputusan-seorang-manajer/

http://www.academia.edu/12421332/Cara_memotivasi_karyawan

http://intantiara08.blogspot.co.id/2015/06/langkah-langkah-dalam-mengambil.html

https://rizqiannisa.wordpress.com/2015/11/17/fungsi-dan-tujuan-pengambilan-

keputusan/

http://infopelatihanmanajemen.com/2014/04/kesalahan-manajemen-yang-umum-

terjadi/

Page
32
FOTO PENULIS

INESYA DEWI EKSANDI

(12160549)

Page
33

Anda mungkin juga menyukai