Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.Memeluk satu agama dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma norma
agama tanpa memandang rendah pemeluk agama lain.
1.2 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Contoh nya Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran
rumah rumah ibadah atau bentuk pelecehan lainnya karena hal itu tidak menunjukan dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
1.3 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menghormati dan menghargai setiap pemeluk agama, agar tercipta kerukunan hidup antar
umat beragama, contohnya sebagai umat non Muslim ketika tiba waktunya bagi yang
beragama Muslim untuk berpuasa, kita harus menghormatinya dengan tidak makan di tempat
terbuka.
1.4 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Walaupun berbeda beda agama tapi karena kita sebagai Bangsa Indonesia percaya akan
Tuhan yang Esa maka kita harus hidup dengan rukun dengan semua pemeluk agama,
contohnya ketika umta Kristiani sedang mengadakan acara acara besar keagamaan nya,
seperti Natal dan Paskah, kita sebagai umat non Kristiani bisa turut serta dalam membantu
terlaksananya sacara keagamaan tersebut, seperti turut serta membantu keamanan sekitar
lingkungan gereja dan sebagainya.
1.5 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Artinya setiap umat manusia berhak dan bebas memilih agama yang akan dipeluknya
contohnya
seseorang bebas memilih agama yang dianut karena menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa, apakah agama itu Islam, Katholik, Kristen Hindu atau Budha.
1.6 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
Menghormati setiap pemeluk agama yang sedang menjalankan ibadahnya atau dengan
kata lain tidak mengganggu pemeluk agama lain yang sedang beribadah, contohnya tidak
membuat kegaduhan atau keributan saat seseorang sedang melakukan ibadah.
1.7 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Tidak harus karena seseorang berada di dalam mayoritas agama tertentu berati orang
tersebut harus memeluk agama yang sama dengan yang lainnya, karena agama atau
kepercayaan bukanlah satu paksaan.
Arti dari sila ketuhanan yang maha esa menurut daerah buton utara yaitu kata
ketuhanan yang diberi imbuhan ke- dan an bermakna memiliki sifat-sifat seperti tuhan.
Dengan kata lain sila ketuhanan berarti bahwa negeri hendak mengembangkan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan sifat-sifat tuhan dalam dia menata dan mengatur
alam semesta ini.
Kata maha berasal dari bahasa sansekerta atau pali yang bisa berarti mulia atau besar (
bukan dalam pengertian bentuk ). Kata maha bukan berarti sangat. Maha berarti sesuatu
yang diluar dari dunia ini( beyond this wolrd ).
Kata Esa juga berasal dari bahasa sansekerta atau pali. Kata Esa bukan berarti satu
atau tunggal dalam jumlah. Kata Esa berasal darikata Etad yang lebih meengacu pada
pengertian keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata Kesedemikianan .
Sedangkan kata satu dalam pengertian jumlah dalam bahasa sansekerta atau bahasa pali
adalah kata eka .
Jika yang dimaksud dalam sila pertama adalah jumlah tuhan yang satu, maka kata
yang seharusnya digunakan adalah Eka bukan kata Esa .
Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa arti dari kata ketuhanan yang maha
Esa bukanlah berarti tuhan yang hanya satu,bukan mengacu pada suatu individual yang kita
sebut tuhan atau nominalisasi tuhan sebagai entitas yang terhitung bilangan satu. Tetapi
sesungguhnya ketuhanan yang maha Esa demikian. Bagaiman demikian itu ? artinya
adalah demikian diluar campur tangan manusia. Manusia tidak berhak merumuskannya
menurut keterbatasan pikiran dan wawasannya sendiri.
Yang artinya sifat-sifat luhur atau mulia tuhan yang mutlak harus ada. Jadi yang ditekankan
pada sila pertama dari pancasila ini adalah penerimaan sifat-sifat UNIVERSAL dari tuhan.
Dari penjelasan sila pancasila pertama diatas yaitu ketuhanan yang maha Esa memiliki
makna sbb:
1.) percaya dan takwa kepada tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan pada masing-masing orang menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradap.
2.) Hormat dan menghormati serta menciptakan keharmonisan antar pemeluk agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup dan situasi
kondusif untuk berbangsa dan bernegara.
3.) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamadan
kepercayaan masing-masing.
4.) Tidakmemaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain
5.) Frasa ketuhanan yang maha Esa BUKAN berarti warga Indonesia harus memiliki
agama monotheis namun frasa ini menekankan bahwa masing-masing orang berhak
bertuhan menurut tuhannya masing-masing.
6.) Mengandung makna bahwa Negara mengakui bahwa adanya causa prima ( sebab
pertama ) yaitu tuhan yang maha Esa.
7.) Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan/atau kepercayaanya masing-masing
dan menjalankan ibadah menurutnya.
8.) Negara memberi fasilitas dan ruang gerak bagi tumbuh kembangnya penghayatan
ketuhanan tiap-tiap warga Negara secara secara adil dan menjadi mediator ketika
terjadi konflik agama/kepercayaan.
9.) Bertoleransi dalam pelaksanaan sila ketuhanannya,dalam hal ini mengembangkan
toleransi kepada semua pihak untuk dapat beribadah menurut agama dan/atau
kepercayaannya masing-masing pihak.
10.)Negara tidak memberikan toleransi kepada pihak-pihak yang menghambat atau
bertujuan menghancurkan terlaksanannya inter-toleransi dalampengamalan sila
ketuhanan yang maha Esa,serta mengambil sikap tegas untuk menjaga dan menjamin
terlaksanannya sila ketuhanan yang maha Esa ini sesuai dengan tujuannya yaitu
melindungi hak asasi tiap warga negaranya untuk menghayati dan menjalankan amal
ibadahnya selama tidak bertentangan dengan sila-sila yang lain dari pancasila.
Manusia sebagai makhluk yang ada didunia ini seperti halnya mahluk lain diciptakan
oleh penciptanya. Pencipta itu adalah causa prima yang mempunyai hubungan dengan yang
diciptakannya. Manusia sebagai mahluk yang dicipta wajib menjalankan perintah tuhan dan
menjauhi larangannya. Dalam konteks bernegara, maka dalam masyarakat yang berdasarkan
panca sila, dengan sendirinya dijamin kebebasan memeluk agama/kepercayaanya masing-
masing. Sehubungan dengan kepercayaanya bahwa agama itu perintah dari tuhan dan
merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh manusia sebagai mahluk yang diciptakan
oleh tuhan,maka untuk menjamin kebebasan tersebut didalam alam pancasila seperti kita
alami sekarang ini tidak ada pemaksaan beragam/memeluk kepercayaan. Artinya, tiap warga
Negara berhak menjalankan kepercayaanya secara bebas dan mandiri. Kebebasan ini
dilindungi oleh Negara. Oleh karena itu dalam masyarakat buton utara dengan sendirinya
agama/kepercayaan dijamin untuk berkembang dan tumbuh subur dan konsekuensinya
diwajibkan menciptakan suasana yang kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika dilihat secara historis, memang pemahaman kekuatan yang ada diluar diri
manusia dan dilur alam yang ada ini atau adanya sesuatu yang bersifat adikodrati (
diatas/diluar yang kodrat ) dan yang transeden ( yang mengatasi segala sesuatu ) sudah
dipahami oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejak zaman nenek moyang sudah dikenal
paham animism,dinamisme,lalu penghayatan spiritualitas local pada masing-masing daerah
sesuai kulturnya. Kekuatan ini terus saja berkembang di nusantara sampai masuknya
pengaruh hindu,Buddha,islam,nasranike Indonesia yang mewarnai berbagai kamelut intrik
politik nusantara. Oleh karena itu tepatlah jika rumusan sila pertama pancasila adalah
ketuhanan yang maha Esa yang artinya adalah mengayomi keseluruhannya.
Dengan demikian ketuhanan yang maha Esa mengandung makna adanya keyakinan
terhadap tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinnya.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Mengenai sila kedua,kemanusiaan yang adil dan beradap juga merupakan nilai budaya yang
dijunjung tinggi oleh segenap warga Negara Indonesia tanpa membedakan asal-usul
kesukubangsaan,kedaerahan maupun golongannya.
2.1 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh nya dengan Menentang keras human trafficking atau perdagangan manusia.
2.2 Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
Keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia tidak menjadikan hak yang dimiliki
oleh suatu suku atau agama tertentu berbeda dengan suku atau agama yang lainnya seperti
salah satu contohnya adalah tiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi PNS atau
jenjang karirnya setelah menjadi PNS tanpa memandang suku, agama, ras atau yang lainnya
melainkan kinerja kerja dari tiap individu tersebut.
Mau berbaur dengan yag lainnya memupuk sikap tenggan rasa, dengan mengikiti kerja
bakti RT sudah termaksud pengamalan dari butir sila kedua ini.
Contohnya ketika kita menjadi seorang atasan, walaupun kita memiliki jabatan yang
lebih tinggi, kita tidak boleh menginjak injak bawahan kita mungkin dengan hinaan, atau
tindakan yang kurang ber peri kemanusiaan.
2.6 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Hidup dengan norma norma kemanusiaan, saling menghargai, menhormati dan tidak
memmandang perbedaan, suku ras agama termaksud perbuatan menjunjung nilai
kemanusiaan.
Contohnya melakukan kegiatan, atau acara acara bakti sosial, memberikan bantuan
kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.
Dengan tidak menutup nutupi sutau tindak kejahatan misalnya, ketika kita tahu seorang
bertindak kejahatan kita siap untuk menjasi saksi dipengadilan, hal ini sudah dapat diartikan
sebagai membela kebenaran dan keadilan.
2.9 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Artinya rasa kemanusiaan harus tumbuh di dalam diri sendiri juga, jangan terus mau
menjadi bangsa yang dijajah, kita harus merasa bahwa kita Bangsa Indonesia adalah manusia
ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya, kita manusia seperti yanglainnya, kita Bangsa
Indonesia, kita harus bisa berbuat sesuatu untuk Dunia. Dengan memiliki prestasi dalam
bidangnya kita telah menunjukan bahwa kita bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh
umat manusia.
2.10 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk tetap hidup, karena
itu sebagai bangsa Indonesia kita harus dapat bekerjasama dengan bangsa lain, salah satu
contohnya nya dengan tergabungnya Indonesia dalam organisasi PBB dan menjalin hubungan
diplomatik dengan negara negara lain.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradap adalah sederetan kata yang merupakan suatu
frase,unsur inti sila tersebut adalah kata kemanusiaan yang terdiri atas kata dasar manusia
berimbuhan ke-an. Makna kata tersebut secara morfologis berarti abstrak atau hal . Jadi
kemanusiaan berarti kesesuaian dengan hakikat manusia. Arti kemanusiaan dalam sila kedua
mengandung makna: kesesuaian sifat-sifat dan keadaan Negara dengan hakikat ( abstrak )
manusia. Isi arti sila-sila pancasila pancasila adalah suatu kesatuan bulat dan utuh. Oleh
karena itu sila kemanusiaan yang adil dan beradap adalah dijiwa dan didasari oleh sila `
ketuhanan yang maha Esa ` , dan mendasari sila persatuan Indonesia karena persatuan
tersebut maka sila `kemanusiaan yang adil dan beradap `senantiasa terkandung didalamnya
keempat sila yang lainnya. Maka sila kedua tersebut: kemanusiaan yang adil dan beradap
yang berketuhanan yang maha Esa, berpersatuan Indonesia,berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Maka sila kedua mengandung cita-cita kemanusiaan yang lengkap
yang bersumber pada hakikat manusia.
Sila ketiga,persatuan Indonesia juga merupakan salah satu puncak kebudayaan yang
mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekat masyarakat majemuk dikepulauan
nusantara untuk mempersatukan diri mereka sebagai satu bangsa yang berdaulat.
3.1 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Ada pribahasa lebih baik hujan batu di negri sendiri dari pada hujan emas di negri
tetangga, artinya walaupun di negri kita memiliki banyak masalah tidak seharusnya kita
pindah menjadi warga negara lain karena kita melihat di negara lain tampaknya dengan
kemampuan yang kita miliki kita dapat hidup lebih layak dibanding di negara sendiri,
mestinya kita harus lebih menyikapi hal dengan berbuat sesuatu demi Indonesia dengan apa
yang kita punya bukan malah meninggalkannya.
3.2 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
Contohnya yang sering kita lihat dilakukan oleh angkatan bersenjata kita, mereka rela
ditempatkan di daerah daerah sengketa seperti dulu di aceh saat masih terjadi pemberontakan
oleh GAM yang mengancam keutuhan negara.
Jangan selalu menggunakan produk asing dan trebd atau gaya dari luar, kita harus lebih
bangga dengan apa yang negara ini miliki contohnya seperti mengenakan batik dan belajar
tari tarian daerah.
Mencintai tanah air, bangga menjadi bangsa Indonesia, indonesia sangat kaya dan
terkenal dengan keindahan alamnya, untuk itu kita harus menjaga keletarian bumi Indonesia
ini dengan menjaga kebersihan, tidak melakukan pembalakan liar dan sebagainya.
3.5 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Contohnya dengan menjadi relawan PBB yang siap dikirim keluar untuk menjaga
perdamaian dunia.
Persatuan adalah kata yang diucapkan oleh hampir seluruh anggota badan penyelidik
usaha persiapan kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI dalam merumuskan dasar Negara.
Sila persatuan Indonesia terdiri dari dua kata yang penting yaitu persatuan dan
Indonesia. Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh,tidak pecah-pecah. Sedangkan
persatuan mengandung pengertian disatukannya berbagai macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kesatuan. Keaneka ragaman masyarakat Indonesia diharapkan dapat diserasikan
menjadi satu dan utuh, tidak bertentangan antara satu dengan yang lain. Indonesia diartikan
secara geografis , atau dapat dilihat sebagai bangsa.sedangkan Indonesia dalam pengertian
bangsa adalah suatu bangsa yang secara politis hidup dalam wilayah tersebut.
4.1 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Contohnya semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan serta
pekerjaan.
Musyawarah untuk mencapai mufakat sering dilakukan dalam tiap rapat di DPR/MPR
namun sering terjadinya cekcok atau perang kata kata dalam rapat ini adalah satu bentuk
tidak adanya semangat kekeluargaan dalam musyawarah, seharusnya dalam musyawarah
harus lebih bisa menghargai pendapat yang ada.
4.5 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
Menerima keputusan atau hasil akhir yang diambil dari musyawarah walaupun
mungkin berbeda dengan pendapat kita.
4.6 Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
Setelah keputusan dari musyawarah diambil maka dengan ikhlas hati kita harus
menjalakan hasil keputusan tersebut.
4.7 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
4.8 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
4.9 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Sila kelima,keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak perlu dijelaskan lagi ,
betapa sesungguhnya nilai-nilai keadilan itu menjadi landasan yang membangkitkan
semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan, kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial.
5.1 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Agar terciptanya keadilan harus didorong dari suasan kekeluargaan, suasana ini dapat
tercipta dengan rasa saling menghargai antar sesama.
Keadilan dalam hukum bisa dilahat dalam hal ini, ketika penahat kecil pun mendapat
hukuman penjara dari pengadilan bagaimana dengan para koruptor, mestinya mereka juga
mendapatkan hukuman yang setimpal dari hukum yang berlaku.
Sebagai bangsa Indonesia kita jangan hanya menuntut hak tetapi harus lebih menaati
peratura dan kewajiban kita, contohnya saat kita berkendara kita berhak mendapatkan
kenyamanan di jalan tetapi kita juga wajib menaati peraturan yang berlaku dijalan.
5.5 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Memberi bantuan usaha mandiri contohnya.
5.6 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
Seperti contohnya menjadi tuan tanah yang melakukan pemerasan dengan mengenakan
biaya sewa tanah yang tinggi untuk para penggarap sawah tanpa memperhatikan
kesejahteraan para penggarap.
5.7 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
5.8 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
5.10 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Tidak melakukan pembajakan baik karya tulis, maupun karya seni berupa gambar
ataupun musik.
5.11 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Cara mengamalkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam masyarakat
buton utara: