Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas
Sentebang Kecamatan Jawai pada Tahun 2017 ini mendapat kesempatan untuk
melaksanakan akreditasi.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat
bagi Puskesmas Sentebang, sehingga akreditasi di Puskesmas Sentebang
Kecamatan Jawai berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
A. Latar Belakang
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan
kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes
RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di
Puskesmas Sentebang meliputi:
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Rawat inap
B. Tujuan Pedoman
Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di Puskesmas Sentebang, sehingga
pada akhirnya pelayanan klinis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang
pada akhirnya dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman pelayanan klinis adalah seluruh pelayanan klinis yang ada di
Puskesmas Sentebang mulai dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien (poli
umum, poli gigi, poli KIA, RGD), pemeriksaan penunjang, pelayanan farmasi,
konsultasi dan rawat inap.
E. Batasan Operasional
1. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan
lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan
secepatnya untuk mencegah terjadinya kematian, keparahan dan kecacatan
sesuai dengan kemampuan puskesmas.
3. Pasien rawat jalan
Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter
untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien.
5. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai hal
hal yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya.
6. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan yang diberikan pada pasien yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan perawatan dirumah karena memerlukan
pengawasan, pengobatan dan perawatan lebih lanjut sesuai kewenangan dan
kemampuan puskesmas.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Puskesmas Sentebang memiliki puskesmas pembantu, sehingga pelayanan
dal dilakukan di Puskesmas Induk dan puskesmas pembantu.
Dokter setiap hari bertugas di poli umum dan RGD. Sedangkan untuk
pelayanan di rawat inap, seperti visite dan konsulen diatur dengan jadwal
visite dan jadwal konsulen. Jumlah dokter ada 1 ( Satu ) yang tugasnya
diatur dengan jadwal. Bila ada pertemuan yang menyangkut upaya klinis
yang menjadi tugas keseharian dokter atau yang berkaitan dengan tugas
integrasinya, maka tugas di pelayanan akan digantikan sementara olah
Perawat.
Dokter gigi bertugas setiap hari di poli gigi. Jumlah dokter gigi ada 1 (satu)
yang menempati ruangan dental unit.
Bidan setiap hari melakukan pelayanan diruangan KIA. Jumlah bidan di ruang
KIA ada 3 (tiga). Masing-masing bidan mempunyai spesifikasi ketugasan yang
berbeda, misalnya sebagai koordinator KIA, penanggung jawab kesehatan
anak atau penanggung jawab pelayanan KB (Keluarga Berencana).
Sedangkan untuk persalinan ada 1 (satu) bidan penanggung jawab yang bidan
yang bertugas diatur dengan jadwal.Jika ada undangan pertemuan untuk
bidan maka yang ditugasi adalah disesuaikan dengan ketugasannya. Untuk
melakukan kegiatan luar gedung, misalnya kunjungan ibu hamil risiko tinggi,
maka bidan akan menyesuaikan dengan kondisi pelayanan yang ada di
puskesmas.
Perawat bertugas setiap hari di poli umum, RGD dan rawat inap. Ada tiga jenis
pelayanan dalam gedung yang dilakukan perawat yaitu di poli umum, RGD
dan ruang perawatan (rawat inap). Jumlah perawat yang bertugas di poli
umum ada 1 (satu) orang, di RGD ada 1 (satu) orang. Sedangkan untuk
pelayanan di luar jam kerja (RGD dan ruang perawatan) diatur dengan jadwal.
Setiap perawat mempunyai tugas integrasi atau tugas lain yang diberikan
kepala puskesmas, misalnya penanggung jawab TB, penanggung jawab PHN
dll. Sehingga jika ada undangan yang menyangkut ketugasanya perawat yang
bersangkutan akan didisposisi mengikuti kegiatan tersebut. Untuk kegiatan
puskesmas keliling ada 1 (satu) perawat yang bertugas.
Perawat gigi setiap hari bertugas di poli gigi bersama dokter gigi. Jumlah
perawat gigi ada 3 (tiga) yang memiliki tugas integrasi atau tugas lain, seperti
penanggung jawab UKS dan penanggung jawab aset puskesmas.
Nutrisionis setiap hari bertugas di poli gizi. Jumlah nutrisionis ada 1 (satu)
dengan spesifikasi gizi dan gizi masyarakat.
Petugas laboratorium setiap hari bertugas di ruang laboratorium. Jumlah
petugas laboratorium ada 1 (satu)
Petugas farmasi setiap hari bertugas di pelayanan farmasi. Jumlah petugas
farmasi ada 1 (satu). jika petugas farmasi ada undangan pertemuan maka
pelayanan farmasi dilayani oleh perawat.
Sanitarian bertugas setiap hari. Jumlah sanitarian ada 1 (satu) orang.
Petugas pendaftaran setiap hari bertugas di ruang pendaftaran. Jumlah
petugas pendaftaran ada 2 orang, 1 orang kesehatan lingkungan sebagai
koordinator dan 1 petugas yang sudah dilatih.
C. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan dilaksanakan setiap hari sesuai jam kerja kecuali pelayanan
dokter gigi dilaksanakan setiap hari . Sedangkan untuk pelayanan di RGD,dan
Rawat Inap, puskesmas membuka pelayanan 24 jam.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan pasien pada umumnya satu gedung puskesmas
sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses. Ruang pendaftaran
berada paling depan di sebelah pintu masuk puskesmas berupa ruangan
dengan loket pendaftaran. Ruang pendaftaran dilengkap, 1 meja administrasi, 2
meja kerja dengan , pengeras suara dan rak penyimpanan family folder.
Poli umum merupakan ruangan dengan 1 ruang pemeriksaan dokter, termasuk
didalamnya terdapat bed/tempat tidur pasien. Di bagian depan ruangan ini/di
sisi pintu masuk terdapat meja anamnesa pasien sekaligus pemeriksaan awal
oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi
petugas.
Ruang RGD terdiri dari 1 ruangan dengan 1 (satu) bed/tempat tidur yang
dibedakan berdasarkan triase dengan 1 ruang tindakan. Ruang RGD dilengkapi
dengan, troli tindakan, wastafel, almari obat, lampu tindakan, dan meja
administrasi.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Imunisasi, sisi depan
ruang KIA. Ketiganya saling terkait, sehingga memudahkan pemberian
pelayanan KIA, seperti pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB, pemeriksaan
calon pengantin serta pemberian imunisasi pada balita. Ruangan KIA juga ber-
AC, dilengkapi dengan meja administrasi, bed pemeriksaan, wastafel, lemari
peralatan.
Ruang pelayanan Gigi terdiri dari 1 ruang pemeriksaan oleh 1 dokter gigi
dan 1 perawat gigi. dilengkapi peralatan yang sudah memadai seperti dental
unit, almari alat dan meja administrasi.
Ruang Konsultasi Gizi memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi
kepada pasien untuk dapat berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman.
Selain itu petugas juga lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program
maupun menyusun laporan karena memiliki ruangan tersendiri yang akan
menunjang kinerjanya. Ruang ini terdiri dari meja kerja untuk konsultasi,
timbangan dan seperangkat alat bantu peraga.
Ruang laboratorium terdiri dari 1 ruangan. Dilengkapi dengan meja kerja, almari,
wastafel, peralatan dan mesin pemeriksaan laboratorium.
Ruang farmasi terdiri dari 1 ruangan, yaitu ruang untuk pelayanan obat
dan ruang tempat penyimpanan obat. Ruang pelayanan obat terletak didepan
Pendaftran, meja peracikan obat dan meja administrasi, sedangkan ruang
penyimpanan obat terletak , dilengkapi dengan lemari obat dan rak-rak
penyimpanan obat, dan meja kerja.
Ruang Perawatan terdiri dari 4 ruangan, yaitu 1 ruangan untuk nurse
station, 1 ruangan perawatan untuk pasien laki-laki, 1 ruangan untuk pasien
perempuan dan 1 ruangan untuk pasien isolasi. Ruang Nurse Station dilengkapi
dengan meja kerja, almari obat dan almari linen, troli tindakan, wastafel dan
seperangkat komputer. Ruangan untuk pasien laki-laki berisi 6 tempat tidur,
ruangan untuk pasien perempuan berisi 7 tempat tidur dan ruangan isolasi
dengan 1 tempat tidur.
2. Peralatan
Ruang Alat
Poli Umum Tensimeter
stetoskop
termometer
hammer
senter
diagnostik set
timbangan
pengukur tinggi badan
RGD
tensimeter
stetoskop
termometer
hammer
senter
diagnostik set
timbangan
pengukur tinggi badan
Poli Gigi Tensimeter
stetoskop
tang rahang dewasa
tang rahang anak
bor gigi
scaling set
spuit
Ruang KIA tensimeter
stetoskop
stetoskop laennec
termometer
doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Ruang laboratorium Centrifuge
Mesin pemeriksaan hematologi
Box fiksasi
Lampu spiritus
Objek glass
Deck galass
Tabung
Mikroskop
Spuit
Ruang farmasi
Plastik obat
Kertas puyer
Label obat
Sendok obat
SESUAI
STANDAR
TIDAK SESUAI
STANDAR
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan berisi pengertian singkat serta prevalensi penyakit di
Indonesia. Substansi dari bagian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan awal serta gambaran kondisi yang mengarah kepada
penegakan diagnosis penyakit tersebut.
2.Pelayanan Keperawatan
CARI PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN
2. Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan
KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
b. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja
c. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
d. Buanglah sampah pada tempatnya.
e. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
f. Dilarang merokok
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU