Anda di halaman 1dari 23

Satuan acara penyuluhan diare

1. 1. Satuan Acara Pembelajaran ( SAP )Pokok Bahasan : DiareSasaran : Klien dan


Keluarga yang ada di Puskesmas Kampung DalamTempat : Ruangan Tunggu
Puskesmas Kampung DalamHari / Tangal : 28 Februari 2013Waktu : 08.00.
WibPenyuluh : Yonis Kartika PutriA. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti program penyuluhan klien dan keluarga selama 1 x 40 menit klien
dan keluarga dapat memahami tentang diare dan cara pencegahan dan
penanggulangan diare secara benar. 2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah
diberikan penyuluhan selama 1 x 40 menit diharapkan klien dan keluarga dapat : a.
Menyebutkan pengertian diare dengan baik b. Menyebutkan 4 dari 8 penyebab
terjadinya diare tanpa melihat leaflet c. Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala
penyakit diare dengan benar tanpa melihat leaflet d. Menyebutkan 2 dari 4 bahaya
diare tanpa melihat leaflet e. Menyebutkan 3 dari 6 pencegahan terjadinya diare tanpa
melihat leaflet f. Menyebutkan penatalaksanaan diare di rumah dengaan benar g.
Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam dengan baik
2. 2. B. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare 3. Tanda dan Gejala
Diare 4. Bahaya Diare 5. Pencegahan Diare 6. Penatalaksanaan Diare di Rumah
dengan cara membuat Larutan Gula GaramC. Kegiatan Penyuluhan No Acara Waktu
Kegiatan penyuluhan Pesarta 1 Pembukaan 10 menit 1. Salam pembukaan -
menjawab salam Perkenalan memperhatikan Apersepsi berpartisipasi
Menkomunikasikan aktif tujuan - memperhaikan 2 Isi 15 menit 2. menjelaskan
tentang - memperhatikan pengertian KB dan mencatat Penyebab diare penjelasan
Tanda gejala diare penyuluhan Pncegahan diare dengan ceramat Penalataksanaan
diare - menanyakan hal- hal yang belum jelas - memperhatikan 3 Penutup 5 menit 3.
Penutup: -memperhatikan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan -menjawab
3. 3. evuluasi penyuluhan dengan pertanyaan secara -Menjawab salam lisan salamD.
Metode 1. CeramahE. Sarana dan Sumber Pembelajaran 1. Media 1. Penyuluhan
secara lisan 2. Leaflet 3. clipcartF. Sumber Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002.
Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Sachasin Rosa M. 1996. Perinsip
Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Manulang R.F. Jakarta : EGC Suharyono, 1991.
Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Cetakan Pertama, Jakarta: Rhineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI. 1992, Diare dan Upaya Pemberantasannya. Dirjen P3M.
Jakarta.
4. 4. Lampiran MATERI PEMBELAJARANA. Pengertian Diare adalah buang air besar
encer lebih dari 3 x sehari (WHO (1980). Jadi Diare adalah berak encer atau cair
sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Diare adalah buang air besar yang tidak
normal (meningkat) dengan konsistensi tinja lebih lembek atau cair. Diare dapat di
klasifikasikan menjadi dua yaitu akut dan kronik (Suharyono, 1991). Diare adalah
penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. Bahaya dari
diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita menjadi
lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan pingsan. Diare pada anak-anak
dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret dapat pula timbul demam dan
berak penderita bercampur dengan darah (Depkes, 1992).B. Penyebab Diare Faktor
Faktor Penyebab Terjadinya Diare Menurut Suharyono (1991), sebagai berikut: a.
Faktor instrinsik Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis
kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri. b.
Faktor ekstrinsik Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat
5. 5. mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga merupakan faktor penting
dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara
lain: patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan
berkembang biak, kemampuan menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin
dan kemampuan menimbulkan kekebalan Dari beberapa referensi kelompok
menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Genetik 2. Minum air tidak
dimasak 3. Makan jajanan kurang bersih 4. Makan dengan tangan yang kotor 5. Berak
disembarang tempat 6. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari 7.
Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran 8.
Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun 9. Makanan
dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihanC. Gejala-gejala
diare Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan
mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare.
Tinja makin cair, mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja menjadi
kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena
tinja menjadi asam (Depkes, 1992). Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan
elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor
berkurang. Dapat juga terjadi
6. 6. dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi
menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990). Dari beberapa
referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Anak sering
buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 2. Anak cengeng, gelisah,
suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. 3. Warna tinja berubah
menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4. Berak encer atau cair lebih dari
3 kali dalam 24 jam 5. Badan lemah dan lesu 6. Muntah-muntah 7. Rasa haus 8.
Menurunnya nafsu makanD. Bahaya Diare 1. Zat-zat gizi hilang dari tubuh 2.
Seseorang dengan diare tidak merasa lapar 3. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
4. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas 5. Penderita dapat meninggal bila
kehilangan cairan tubuh lebih banyak 6. Bila dibiarkan akan mengakibatkan
kematianE. Pencegahan Diare Pencegahan Diare Menurut (Depkes, 1992),
pencegahan peredaran bahaya diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap
lapisan masyarakat, yaitu dengan cara:
7. 7. 1. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari. 2. Membuang hajat pada jamban. 3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
higienis. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi. 5.
Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari kuman. 6.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Dan untuk Anak-anak dibawah 1 tahun
anjuran yang dispesifikasikan adalah 1. Berikan hanya ASI selama 4 6 bulan
pertama dan teruskan menyusui paling kurang selama tahun pertama.. 2. Berikan
makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 6 bulan. 3. Berikan makanan yang
baru dimasak dengan baik dengan menggunakan air bersih. 4. Semua anggota
keluarga mencuci tangannya dengan air sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan
makanan dan setelah berak. 5. Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus.F.
Penatalaksanaan Diare di Rumah Dengan Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG)
1. Bahan dan alat yang diperlukan a. Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung
b. Garam dapur yang halus sebanyak (seperempat) sendok teh c. Air masak atau air
teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu) gelas d. Gelas belimbing /
lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh.
8. 8. 2. Cara membuat larutan gula garam (LGG) a. Sebelum membuat, cucilah tangan
sampai bersih b. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu)
gelas c. Masukkanlah "gula pasir" dan "garam" menurut takaran yang telah ditentukan
d. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua e. Minumlah sebanyak anak
mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara yang sama.3. Kebutuhan oralit sesuai
kelompok umur : Jumlah oralit yang disediakan di Umur Setiap Mencret rumah < 1
tahun / gelas 400 ml/hari (2 bungkus) 1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4
bungkus) 5 12 tahun 1 / gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus) Dewasa 3 gelas
1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus) Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml.
Perkiraan oralit untuk kebutuhan2 hari.
9. 9. SETTING TEMPATKeterangan : Papan Penyuluhan Penyaji Moderator C.I
Anggota Observer Pasien DAFTAR NAMA PASIEN YANG HADIR
DIPUSKESMAS KAMPUNG DALAM TGL 28 FEBRUARI 2013NO. NAMA
PASIEN TANDA TANGAN

c. Hasil
1. Menjelaskan pengertian diare, penyebab diare dan bahaya diare
2. Menjelaskan bagaimana mengatasi diare
3. Menentukan kapan seorang anak yang menderita diare perlu dibawa ke
puskesmas
4. Menjelaskan bagaimana mencegah diare pada anak
5. Membuat LGG (Larutan Gula Garam) dengan benar.

MATERI DIARE

A. PENGERTIAN DIARE

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi
buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Disebut juga
dengan mencret.

B. PENYEBAB DIARE

1. Virus

2. Kuman/bakteri

3. Parasit

4. Susu yang tidak cocok (biasanya pada bayi)

C. HAL YANG DAPAT MENIMBULKAN DIARE


Makan tanpa cuci tangan yang bersih
Minum air mentah
Makan makanan yang dihinggapi lalat
Buang air besar di sembarang tempat
Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor
Pemberian makanan tambahan ASI yang terlalu dini pada bayi

ANGGAPAN YANG TIDAK BENAR TENTANG DIARE

Mencret adalah tanda bahwa anak akan bertambah besar.


Mencret adalah tanda bahwa anak akan tumbuh gigi.
Mencret adalah tanda bahwa anak akan segera bisa berjalan.
Mencret disebabkan oleh roh jahat.

Kesemua pendapat tadi tidak benar. Mencret bukan merupakan pertanda bahwa anak akan
bertambah besar atau bertambah pintar, dan bukan merupakan pertanda pertumbuhan anak.
Yang jelas adalah bahwa mencret merupakan suatu masalah kesehatan yang harus diatasi
dengan segera. Bila tidak, bisa timbul gangguan kesehatan yang serius, bahkan bisa berakibat
kematian.

Jangan anggap enteng diare atau mencret walaupun hanya sekali berak cair !!!!!

Diare adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita


Apapun sebabnya, diare adalah penyakit
Apapun sebabnya, diare sangat berbahaya
Diare bila tidak diatasi dengan tepat dapat mengakibatkan kematian !!!
CARA MENGATASI DIARE
Prinsip pengobatan diare adalah :
1. Mengganti cairan yang keluar. Oleh karena itu berikan :
a. Larutan oralit/larutan gula garam, atau
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air tajin dan minuman yoghurt (susu
asam), atau
c. Air putih masak,
d. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan masih diberi
ASI, teruskan pemberian ASI. Sebagai tambahan
Berikan larutan oralit atau air putih masak.
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA GARAM (LGG)
- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai
larut benar
CARA MEMBUAT LARUTAN ORALIT
- Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (atau 1 gelas air teh)
- Aduk sampai semua bubuk larut
- Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus oralit
Teruskan pemberian makanan :
Berikan ASI lebih sering
Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah mendapatkan makanan padat,
berikan juga : Tepung padi-padian atau makanan dari tepung lainnya yang dicampur
dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan dan ditambah sedikit minyak.
Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan, makan yang baru dibuat, dimasak dan
ditumbuk atau dihaluskan dengan baik
Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak setiap hari selama 2 minggu
setelah diare berhenti
Bila tidak diberikan oleh petugas kesehatan, jangan berikan obat-obatan
SEGERA BAWA KE DOKTER/PUSKESMAS, JIKA SALAH SATU TANDA
DIBAWAH INI DITEMUI PADA BAYI ATAU ANAK

Tidak membaik dalam 3 hari

Tinja cair keluar amat sering

Muntah berulang-ulang

Sangat haus

Tidak mau makan atau minum seperti biasanya

Demam

Ada darah dalam tinja

Anak terlihat sangat lemah

Didapati satu atau lebih tanda-tanda dehidrasi

(kekurangan cairan)
TANDA-TANDA KEKURANGAN CAIRAN (DEHIDRASI)
Kesadaran menurun (letargis atau tidak sadar)

Mata cekung

Tidak bisa minum atau malas minum

Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat

Tidak lagi buang air kecil

CARA MENCEGAH TERJADINYA DIARE


Bayi sampai umur 4 bulan hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif)

Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan kepada bayi

Cuci tangan dengan sabun sebelum makan

Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci sebelum dimasak atau dimakan

Selalu minum air yang telah direbus (air masak atau air matang)

Memasak makanan dengan cara yang benar

Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan kecoa

ONTOH SAP DIARE

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

a. Topik : Diare

opik : Pengertian Diare

Penyebab diare

Penularan Penyakit Diare


Faktor pencetus diare

Pencegahan penyakit Diare

Penyembuhan Diare

c. Sasaran : Masyarakat

d. Tempat : Balai Desa


e. Waktu : 10.00 10.15 (15 menit)
f. Tanggal : 8 Desember 2009
g. Tujuan :

- Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan 1 X 15 menit , masyarakat mampu memahami tentang Penyakit Diare

- Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan masyarakat dapat :
a. Menyebutkan pengertian Diare
b. Menyebutkan Penyebab utama diare
c. Menjelaskan Penularan penyakit diare
d. Menyebutkan Faktor pencetus diare

e. Menjelaskan Pencegahan penyakit Diare

Menjelaskan Penyembuhan Diare

h. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Diare
b. Penyebab utama diare
c. Penularan penyakit diare
d. Faktor pencetus diare

e. Pencegahan penyakit Diare

f. Penyembuhan Diare

i. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
j. Media dan Sumber
Media : Power Point
Sumber : www.infopenyakit.com

k. Langkah-langkah kegiatan

1. Kegiatan pra pembelajaran


a) Mempersiapkan materi, media dan tempat
b) Kontrak waktu

2. Kegiatan membuka pembelajaran


a) Memberi salam, ucapan terimakasih
b) Perkenalan
c) Menyampaikan pokok bahasan
d) Menjelaskan tujuan

3. Kegiatan inti
a) Penyuluh memberikan materi
b) Sasaran menyimak materi
c) Sasaran mengajukan pertanyaan
d) Penyuluh menjawab pertanyaan

4. Kegiatan menutup pembelajaran


a) Melakukan post test (memberi pertanyaan secara lisan)
b) mengucapkan maaf dan terimaksih
c) Memberi salam

l. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian Diare
b. Sebutkan Penyebab utama diare
c. Sebutkan Penularan penyakit diare
d. Sebutkan Faktor pencetus diare
e. Sebutkan Pencegahan penyakit Diare

f. Sebutkan Penyembuhan Diare

Isi Materi

DIARE
Apakah diare itu ?
Diare merupakan keadaan di mana seseorang menderita mencret-mencret.
Penderita buang air berkali-kali, tinjanya encer dan kadang-kadang muntah.
Diare disebut juga muntahber (muntah berak), muntah menceret atau muntah bocor.
Kadang-kadang tinjanya juga mengandung darah atau lendir.
Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.

Apa Virus penyebab diare ?


Viral gastroenteritis atau yang dikenal sebagai "stomach virus", virus perut.

Apakah Diare Dapat menyebabkan kematian ?

Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan
kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun. Karena Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada
anak dan orang tua.

Bagaimana terjadinya diare ?

Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diare.
Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang berak di sembarang tempat.
Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah, sungai, air sumur.
Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah tercemari, kemudian
menderita diare.

Apa Faktor pencetus diare ?

4-F yaitu:

1. Food makanan
2. Finger tangan
3. Feses Tinja (Kotoran)
4. Fly Terbang (hewan yang terbang)

Bagaimana cara mencegah diare ?

1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1). sebelum makan, 2)
setelah buang air besar, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5)
sebelum menyiapkan makanan;
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus,
pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu,
lipas, dan lain-lain);
4. Berak di kakus, tidak di kali, pantai, sawah atau sembarang tempat.
5. Gizi yang baik
6. Menghindari makanan yang mengakibatkan alergi
7. Susui anak anda selama mungkin, di samping makanan lainnya sesuai umur.
8. Bayi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada bayi yang disusui ibunya.
9. Tetaplah anak disusui walaupun anak menderita diare. Diare mudah dicegah antara lain
dengan cara:

Bagaimana Penyembuhan Diare?

1. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang;

2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (Air Susu Ibu);

3. Garam Oralit.

4. Mengubah apa yang kita makan. Beberapa jenis makanan dapat mengakibatkan diare, dan yang
lain dapat membantu menghentikannya.

Jangan makan:

produk susu (susu atau keju)


masakan yang digoreng
makanan berlemak termasuk mentega, margarin, minyak atau kacang
makanan pedas
makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut. Ini termasuk buah-buahan atau
sayuran mentah, roti gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan

Sebaiknya makan:

pisang
nasi putih
saus apel
sereal
roti tawar bakar atau biskuit kraker
makaroni atau mie biasa
telur rebus
bubur gandum
kentang rebus tumbuk
yoghurt (walau ini produk susu, makanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri yang dipakai
untuk membuatnya)

5. Pengobatan.
Obat dipakai untuk mengobati diare tergantung pada jenisnya. Dokter tidak dapat meresepkan obat
tanpa dia mengetahui penyebab diare kita.

6. Terapi alternatif untuk diare.

Kapsul asidofilus Beberapa macam yoghurt mengandung biakan hidup asidofilus yang berkerja
dengan cara sama.

Peppermint, jahe dan pala dianggap membantu masalah pencernaan, jadi teh peppermint atau jahe,
atau soda dengan jahe adalah pilihan yang baik untuk cairan bening. Coba tambah pala pada
makanan atau minuman.

Penelitian menunjukkan bahwa tambahan kalsium bantu meringankan diare pada orang yang
memakai nelfinavir. Ini mungkin berhasil dengan diare yang disebabkan obat lain.

Diposkan oleh ummu latiffah di 15.12

G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari : Minggu
2. Tanggal : 17 November 2014
3. Jam : 10.00 WITA - 10.45 WITA

H. SETTING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan di Balai Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan, Kec. Denpasar Utara,
Kota Denpasar

A. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PENYULUHAN


KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
a. Salam pembukaan a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan 5 menit
c. Mengkomunikasikan tujuan c. Memperhatikan

2. Kegiatan inti penyuluhan


a. Menyampaikan materi tentang:a. Menyimak dan memperhatikan
1. Pengertian Diare penyuluhan
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Cara Pencegahan Diare
5. Cara PenangananDiare 30 menit
6. Demonstrasi Mengenai
Pembuatan Larutan Gula Garam
b. Memberi kesempatan keluarga
untuk bertanya.

b. Menanyakan hal-hal yang belum jelas.


3. Penutup
a. Menyimpulkan materi yang a. Bersama penyuluh menyimpulkan materi
10 menit
telah didiskusikan. b. Peserta kooperatif dalam menjawab
b. Melakukan evaluasi penyuluhan pertanyaan penyuluh
c. Mengakhiri kontrak c. Peserta kooperatif
d. Mengakhiri kegiatan d. Menjawab salam
penyuluhan dengan salam.

B. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Saat ceramah dan diskusi media yang digunakan adalah slide dan
leaflet, sedangkan alat yang dipakai adalah laptop, LCD, dan sound system
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah yang disajikan
secara tepat dan singkat yang disajikan pada slide dan leaflet yang dapat mempermudah
ceramah.
c. Persiapan undangan/ peserta penyuluh
Dalam penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak ini kami mengundang :
Bapak Kepala Desa Peguyangan
Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan, Kec.
Denpasar Utara , Kota Denpasar.
Kelian adat Paang Tebel

2. Evaluasi Proses Penyuluhan


a. Penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak diharapkan dapat berjalan dengan
lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari penyuluhan yang disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik antara penyuluh dengan
peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan penyuluhan akan sangat
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pemahaman para bapak-bapak dan ibu-ibu
mengenai cara Pencegahan Diare Pada Anak
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan tidak meninggalkan tempat
sebelum acara ditutup.
3. Evaluasi Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Diare
80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Diare
80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare
80% dari peserta dapat menyebutkan cara pencegahan Diare
80% dari peserta dapat menjelaskan cara penanganan Diare
80% dari peserta dapat mengulang melakukan demonstrasi pembuatan larutan gula garam
dan oralit
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya pencegahan diare pada anak sedini
mungkin.

Lampiran I

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK

A. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi
(buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan
konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Secara klinik dibedakan tiga macam
sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak
daripada biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya
pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri
kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare
perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi
keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah
dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air
dan diberi obat anti diare.

B. FAKTOR PENYEBAB DIARE


Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas,
dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus,
Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides); protozoa (Entamoeba
histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis); jamur (Candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis media akut
(OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan
ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
Keterangan:

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.


Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang
tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada
keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap
oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa);
monosakarida (intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang
terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar).

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun bakteria,
juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal.Lingkungan yang
kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur,
cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman
penyakit diare.
Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular dari binatang
peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang menyebabkan diare.
Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi penyebab diare diatas,
sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor utama dari terjadinya diare, yaitu:
1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga timbulnya diare
akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.
2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat menyebabkan
ia mengalami diare.
3. Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum dikenali.
4. Akibat alergi pada makanan tertentu.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan
menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.
6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
8. Keracunan makanan
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
1. Tidak memadainya penyediaan air bersih
2. Air tercemar oleh tinja
3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini

C. TANDA DAN GEJALA DIARE


a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau
encer(Vade, 2003: 34).
b. Muntah(Vade, 2003: 34).
c. Demam(Vade, 2003: 34).
d. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih
asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan
mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung
cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
(Suraatmaja, 2005:8).

D. PENCEGAHAN DIARE
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah
menyiapkan makanan atau minuman.
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus
sampai mendidih 10-15 menit.
c. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan
tangki septik.
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air mengalir lalu
rendam dengan air panas 5 menit baru digunakan lagi.
f. Menjaga kebersihan diri.
g. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu
sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak
tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja
bayi pada jamban/WC.

E. PENANGANAN DIARE
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit
diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit
sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang
bersama cairan.
b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya tidak
sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6
bulan tablet dan >6 bulan 1 tablet.
c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang mengandung laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau
sejenis lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar
cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja
berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST,
2011:27).
e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara menjaga
kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat (bubur) atau
makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan efek
sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus
paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).

F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :


Jumlah oralit yang disediakan di
Umur Setiap Mencret
rumah
< 1 tahun / gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 12 tahun 1 / gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.

Lampiran II
EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat


1. Apakah pengertian dari Diare?
2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare?
3. Apa tanda dan gejala timbulnya Diare?
4. Apa saja penanganan yang dapat kita lakukan ketika kita Diare?
5. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi Diare?
6. Bagaimana demonstarasi pembuatan larutan gula garam dan oralit?

Jawaban :
1. Pengertian Diare
Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak
daripada biasanya
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.

2. Faktor Penyebab Diare


1) Faktor infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite)
b. Infeksi parenteral (otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia,
ensefalitis, dan sebagainya)
2) Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak)
3) Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan)
4) Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
5) Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh dan kotor)

3. Tanda dan Gejala Diare


a. BAB encer lebih dari 3x
b. Muntah
c. Demam
d. Nyeri perut
e. Badan terasa lemah
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan
mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung
cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
4. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
b. Meminum air minum yang telah diolah
c. Membuang air besar dan air kecil di jamban
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak
f. Menjaga kebersihan diri
g. Menjaga kebersihan lingkungan

5. Penanganan Diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit
b. Berikan zinc selama 10-14 hari
c. Pemberian ASI
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
1) Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
2) Buang air besar cair bertambah sering
3) Muntah berulang-ulang
4) Makan atau minum sedikit
5) Demam
6) Tinja berdarah
c. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah
serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
d. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan

6. Demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit


1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

Anda mungkin juga menyukai