c. Hasil
1. Menjelaskan pengertian diare, penyebab diare dan bahaya diare
2. Menjelaskan bagaimana mengatasi diare
3. Menentukan kapan seorang anak yang menderita diare perlu dibawa ke
puskesmas
4. Menjelaskan bagaimana mencegah diare pada anak
5. Membuat LGG (Larutan Gula Garam) dengan benar.
MATERI DIARE
A. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi
buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Disebut juga
dengan mencret.
B. PENYEBAB DIARE
1. Virus
2. Kuman/bakteri
3. Parasit
Kesemua pendapat tadi tidak benar. Mencret bukan merupakan pertanda bahwa anak akan
bertambah besar atau bertambah pintar, dan bukan merupakan pertanda pertumbuhan anak.
Yang jelas adalah bahwa mencret merupakan suatu masalah kesehatan yang harus diatasi
dengan segera. Bila tidak, bisa timbul gangguan kesehatan yang serius, bahkan bisa berakibat
kematian.
Jangan anggap enteng diare atau mencret walaupun hanya sekali berak cair !!!!!
Muntah berulang-ulang
Sangat haus
Demam
(kekurangan cairan)
TANDA-TANDA KEKURANGAN CAIRAN (DEHIDRASI)
Kesadaran menurun (letargis atau tidak sadar)
Mata cekung
Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan kepada bayi
Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci sebelum dimasak atau dimakan
Selalu minum air yang telah direbus (air masak atau air matang)
a. Topik : Diare
Penyebab diare
Penyembuhan Diare
c. Sasaran : Masyarakat
h. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Diare
b. Penyebab utama diare
c. Penularan penyakit diare
d. Faktor pencetus diare
f. Penyembuhan Diare
i. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
j. Media dan Sumber
Media : Power Point
Sumber : www.infopenyakit.com
k. Langkah-langkah kegiatan
3. Kegiatan inti
a) Penyuluh memberikan materi
b) Sasaran menyimak materi
c) Sasaran mengajukan pertanyaan
d) Penyuluh menjawab pertanyaan
l. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian Diare
b. Sebutkan Penyebab utama diare
c. Sebutkan Penularan penyakit diare
d. Sebutkan Faktor pencetus diare
e. Sebutkan Pencegahan penyakit Diare
Isi Materi
DIARE
Apakah diare itu ?
Diare merupakan keadaan di mana seseorang menderita mencret-mencret.
Penderita buang air berkali-kali, tinjanya encer dan kadang-kadang muntah.
Diare disebut juga muntahber (muntah berak), muntah menceret atau muntah bocor.
Kadang-kadang tinjanya juga mengandung darah atau lendir.
Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.
Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan
kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun. Karena Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada
anak dan orang tua.
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diare.
Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang berak di sembarang tempat.
Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah, sungai, air sumur.
Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah tercemari, kemudian
menderita diare.
4-F yaitu:
1. Food makanan
2. Finger tangan
3. Feses Tinja (Kotoran)
4. Fly Terbang (hewan yang terbang)
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1). sebelum makan, 2)
setelah buang air besar, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5)
sebelum menyiapkan makanan;
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus,
pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu,
lipas, dan lain-lain);
4. Berak di kakus, tidak di kali, pantai, sawah atau sembarang tempat.
5. Gizi yang baik
6. Menghindari makanan yang mengakibatkan alergi
7. Susui anak anda selama mungkin, di samping makanan lainnya sesuai umur.
8. Bayi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada bayi yang disusui ibunya.
9. Tetaplah anak disusui walaupun anak menderita diare. Diare mudah dicegah antara lain
dengan cara:
1. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang;
2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (Air Susu Ibu);
3. Garam Oralit.
4. Mengubah apa yang kita makan. Beberapa jenis makanan dapat mengakibatkan diare, dan yang
lain dapat membantu menghentikannya.
Jangan makan:
Sebaiknya makan:
pisang
nasi putih
saus apel
sereal
roti tawar bakar atau biskuit kraker
makaroni atau mie biasa
telur rebus
bubur gandum
kentang rebus tumbuk
yoghurt (walau ini produk susu, makanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri yang dipakai
untuk membuatnya)
5. Pengobatan.
Obat dipakai untuk mengobati diare tergantung pada jenisnya. Dokter tidak dapat meresepkan obat
tanpa dia mengetahui penyebab diare kita.
Kapsul asidofilus Beberapa macam yoghurt mengandung biakan hidup asidofilus yang berkerja
dengan cara sama.
Peppermint, jahe dan pala dianggap membantu masalah pencernaan, jadi teh peppermint atau jahe,
atau soda dengan jahe adalah pilihan yang baik untuk cairan bening. Coba tambah pala pada
makanan atau minuman.
Penelitian menunjukkan bahwa tambahan kalsium bantu meringankan diare pada orang yang
memakai nelfinavir. Ini mungkin berhasil dengan diare yang disebabkan obat lain.
G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari : Minggu
2. Tanggal : 17 November 2014
3. Jam : 10.00 WITA - 10.45 WITA
H. SETTING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan di Balai Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan, Kec. Denpasar Utara,
Kota Denpasar
B. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Saat ceramah dan diskusi media yang digunakan adalah slide dan
leaflet, sedangkan alat yang dipakai adalah laptop, LCD, dan sound system
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk makalah yang disajikan
secara tepat dan singkat yang disajikan pada slide dan leaflet yang dapat mempermudah
ceramah.
c. Persiapan undangan/ peserta penyuluh
Dalam penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Anak ini kami mengundang :
Bapak Kepala Desa Peguyangan
Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan, Kec.
Denpasar Utara , Kota Denpasar.
Kelian adat Paang Tebel
Lampiran I
A. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi
(buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan
konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Secara klinik dibedakan tiga macam
sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak
daripada biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya
pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri
kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare
perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi
keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah
dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air
dan diberi obat anti diare.
4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar).
Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun bakteria,
juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal.Lingkungan yang
kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur,
cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman
penyakit diare.
Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular dari binatang
peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang menyebabkan diare.
Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi penyebab diare diatas,
sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor utama dari terjadinya diare, yaitu:
1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga timbulnya diare
akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.
2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat menyebabkan
ia mengalami diare.
3. Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum dikenali.
4. Akibat alergi pada makanan tertentu.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan
menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.
6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
8. Keracunan makanan
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
1. Tidak memadainya penyediaan air bersih
2. Air tercemar oleh tinja
3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini
D. PENCEGAHAN DIARE
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah
menyiapkan makanan atau minuman.
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus
sampai mendidih 10-15 menit.
c. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan
tangki septik.
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air mengalir lalu
rendam dengan air panas 5 menit baru digunakan lagi.
f. Menjaga kebersihan diri.
g. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu
sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak
tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja
bayi pada jamban/WC.
E. PENANGANAN DIARE
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit
diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit
sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang
bersama cairan.
b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya tidak
sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6
bulan tablet dan >6 bulan 1 tablet.
c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang mengandung laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau
sejenis lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar
cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja
berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST,
2011:27).
e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara menjaga
kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat (bubur) atau
makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan efek
sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus
paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok
Lampiran II
EVALUASI
Jawaban :
1. Pengertian Diare
Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak
daripada biasanya
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.
5. Penanganan Diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit
b. Berikan zinc selama 10-14 hari
c. Pemberian ASI
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
1) Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
2) Buang air besar cair bertambah sering
3) Muntah berulang-ulang
4) Makan atau minum sedikit
5) Demam
6) Tinja berdarah
c. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah
serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
d. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan