Bab 1 PDF
Bab 1 PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2010), hasil Sensus Penduduk
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa dan
63,4 juta diantaranya merupakan remaja, yang terdiri dari laki-laki sebanyak
(49,30%).
perubahan fungsi organ tubuh serta fungsi sosial. Dalam proses penyesuaian
demikian akan menjadi generasi penerus bangsa yang handal. Hal ini berbeda
dengan remaja yang dalam pencarian jati diri terlibat dalam lingkungan yang
tidak kondusif untuk perkembangan jiwanya, maka perilaku buruk akan
kehidupan bangsa.
(KRR) dan median usia kawin pertama perempuan relatif rendah yaitu 19.8
seperti gaya hidup kelompok sebaya (peer group) yang semakin bebas,
sekolah yang semakin melahirkan persaingan antar siswa dan mahasiswa, isi
pesan media massa yang semakin serba boleh, serta pola hidup bermasyarakat
2
perempuan yakni 28% menjadi 15%. Remaja (15-24 tahun) yang pernah
1,7% perempuan dan 6,3% laki-laki. Angka tersebut meningkat pada tahun
2012, sebanyak 0,9% perempuan dan 8,7% laki-laki daerah urban serta 1,0%
seksual pranikah.
dengan seksual aktif, satu dari lima memiliki banyak pasangan selama satu
intercourse terakhir (Zheng dan Cheng, 2010). Data dari Taiwan Youth
Surveys yang dilakukan pada tahun 2004 dan 2007 melaporkan bahwa 22%
hubungan seks dan lebih dari setengahnya merupakan remaja seksual aktif
3
Diinginkan (KTD) mengatakan bahwa kehamilan tersebut diaborsi secara
dunia karena virus HIV pada tahun 2005. Jumlah itu meningkat menjadi
110.000 jiwa pada tahun 2012. Jumlah kasus HIV di Indonesia yang
dilaporkan dari tahun 2010 sampai bulan September 2014 mencapai 4.078
jiwa pada kelompok umur 15-19 tahun dan 13.144 jiwa pada kelompok umur
kelompok umur 15-19 tahun dan 32,9% pada kelompok umur 20-29 tahun
Nasional (KPAN) pada tahun 2014, jumlah penderita HIV sebanyak 22.869
dan AIDS sebanyak 1.876 dengan jumlah kematian sebanyak 211 jiwa.
pranikah remaja menjadi bahasan yang menarik karena terlihat secara statistik
4
Penelitian lain dilakukan oleh Supriati dan Fikawati (2008) tentang
HIV, Sexual Transmitted Diseases (STD) dan kecelakaan (OR=2,27, 95% CI:
1,47-3,50; p<0,001).
remaja. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Adi (2012), terdapat
5
daerah urban dan rural diperoleh perbandingan sebagai berikut: pegangan
tangan sebanyak 73,3% dan 61,9%, ciuman 34,4% dan 23,0%, petting 10,2%
dan 7,7% pada tahun 2007. Sedangkan pada tahun 2012, angka tersebut
33,3% dan 23,1%, petting 6,7% dan 5,3%. Remaja laki-laki pernah
ciuman 46,3% dan 34,4%, petting 28,5% dan 24,5%. Sedangkan pada tahun
84,2% dan 73,8%, ciuman 51,8% dan 43,3%, petting 32,2% dan 26,0%.
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (sumber: Al-Quran,
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali derai dan janganlah berbelas
6
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah
jika kamu beriman pada Allah dan hari kiamat (QS. An-Nur : 2).
Dalam surat ini disebutkan hukuman bagi orang yang berzina akan
mendapat siksaan berat dari Allah SWT serta larangan untuk berbelas kasihan
bagi mereka yang beriman kepada Allah serta hari kiamat, kepada mereka
Penyimpangan yang dilakukan akan berakibat buruk bagi diri remaja tersebut,
mulai dari dikucilkan dari pergaulan, stres, cemas, depresi, tertular penyakit
menular seksual, hamil di luar nikah dan bahkan tertular penyakit HIV/AIDS.
remaja di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
7
2. Tujuan Khusus
sikap dan gaya hidup) dan faktor eksternal (media informasi, peran
remaja di Indonesia.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Instansi Kesehatan
Indonesia.
2. Penyelenggara Pendidikan
Indonesia.
3. Masyarakat
4. Bidang Pengetahuan
remaja.