Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya
dengan melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas
yang melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk
mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran
individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi.
Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak
selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan
individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga
tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk
mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.
Selain itu juga dengan menggunakan manajemen pendidikan yang baik
merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya
berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang
rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik.
Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan
satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh
komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya
manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal
pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan putus
sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa belum
mengenanya peran dari manajemen karena kurangnya pemahaman tentang
pentingnya manajemen.
Dari permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
pendidikan islam perlu pengelolaan atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab
jika tidak bukan hanya gambaran negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada
masyarakat akan tetap melekat dan sulit dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan
Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan yang dikelola dan tersusun rapi
yang berada di sekelilingnya, sebagaimana dikemukakan Ali bin Abi Thalib
:kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan
yang tersusun rapi.
Dalam makalah ini akan di bahas tentang hakikat dan konsep dasar manajemen
pendidikan, sebagai pengantar materi pertama dalam Mata Kuliah Manajemen
Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat dan arti manajemen pendidikan?
2. Apa fungsi manajemen pendidikan?
3. Bagaimana ciri-ciri manajemen professional?
4. Apa makna dan pentingnya mempelajari manajemen pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui hakikat dan arti manajemen pendidikan.
2. Mengetahui fungsi manajemen pendidikan.
3. Mengetahui ciri-ciri manajemen professional.
4. Mengetahui makna dan pentingnya mempelajari manajemen pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan
perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya.
Tanpa perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan
baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang
mungkin agar menemui kesuksesan yang memuaskan.
Gibson mengemukakan pada tahun 1997 ada dua alasa mengapa kita mempelajari
manajemen yaitu sebagai berikut :
Masyarakat tergantung pada spesialisasi berbagai lembaga.
Organisasi untuk menyedikan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan.
Dari uraian di atas maka semakin jelas bahwa pemahaman terhadap manajemen
semakin hari semakin di perlukan dalam rangka pencapaian efisiensi dan
efektivitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai
administrator, manajer, dan supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan
administrasi, manajemen, dan supervise. Begitu pula halnya dengan organisasi-
organisasi lain pada hakikatnya melaksanakan ketiga aktivitas tersebut.
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan
terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata
laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan
John M. Echols dan Hasan Shadily management berasal dari akar kata to manage
yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan
aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan
melalui orang lain.
fungsi manajemen pendidikan sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh
Robbin dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu :
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu organisasi yang dengan cara
berfikirnya profesional :
Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk memenangkan
rasa hormat dari anak buahnya, Seorang manager yang profesional menghargai
anak buahnya secara sejajar, dan Seorang manager yang profesional secara aktif
mendorong anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
anak buahnya.
Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua organisasi
karena tanpa keberadaanya (manajemen) semua akan sia-sia dan menjadi kendala
bagi tercapainya tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-
1/11/4/2016,jam16.27
http://alfinfanani.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-manajemen-
pendidikan.html/11/4/ 2016 ,jam 16.30
http://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/11/4/2016 ,jam
16.36
http://rozikinblog.blogspot.com/2012/10/ciricirimanagerprofesional.html#ixzz2fI9j
LPwe/11/4/2016,jam 16.48
http://tabungan-ilmu.blogspot.com/2012/10/hakekat-dan-pentingnya-
manajemen.html /11/4/2016,jam 16.59