346Location SebuahInteraksi Tata Ruang nd

mikro-daerah. Sebagai output pertanian

berpindah dari pertanian ke pasar, mereka
menghadapi banyak kendala yang sama untuk
gerakan bahwa orang-orang

K
e
FIangka 10-6
r
SEBUAHgriculture
i di wilayah hipotetis. Kegiatan di
tempat
n tergantung pada situs (atribut intrinsikdari
tempat)
g ; Situasi (posisi spasial relatif terhadap
tempat-tempat lain); dan
variations dalam persepsi dan evaluasi alternatif by
residEnt.

budidaya, terutama untuk pasar metropolitan

yang terletak di tepi kawasan itu. Daerah C,
dibatasi oleh kekeringan terus-menerus dan
dengan lokasi yang jauh dari kota
metropolitan, bisa tidak menanam tanaman
atau menguntungkan kirim ke pasar setiap
hasil pertanian. Semua penduduknya dapat
Anda lakukan adalah berlatih jenis menggiring
subsisten hewan, mungkin kambing. Kegiatan
dominan di masing-masing daerah
dikendalikan oleh situasi dan situs faktor.
Szona batas everal ada di mana tiga wilayah
tumpang tindih. Di zona transisi, campurkan-
membangun struktur dari kegiatan
pertanian terjadi karena berbagai situasi,
situs, dan alasan perilaku. Untuk satu
hal, petani berbeda dalam jumlah risiko
mereka akan menerima. Di daerah R1
dan R3 (Gbr. 10-6), misalnya, ada risiko
kekeringan yang beberapa (petani) akan
menerima tetapi yang lain (penggembala
ternak) tidak akan mentolerir. Beberapa
petani melakukan operasi subsisten di
wilayah R2 dan lain-lain adalah operator
komersial. Hal ini sebagian karena
petani berbeda dalam kesadaran mereka
kemungkinan pemasaran. Beberapa
petani tidak tahu dari kemungkinan dan
lain-lain, meskipun mereka tahu, gagal
untuk bertindak sesuai dengan
pengetahuan mereka. informasi pasar
berdifusi
Sebuahperjalanan dari kota metropolis pada
tingkat yang berbeda sesuai dengan kepadatan
jalan, dan itu berdifusi jauh dari jalan pada
tingkat yang jauh lebih lambat di tingkat
dan ide-ide encounter.Crops hampir sama
sulit untuk memasarkan ide-ide, dan karena
itu beberapa farmersinr eprajuritdi R4
willtetap operator subsisten yang
lain menjadi petani komersial. Akhirnya,
variasi budaya antara orang-orang membuat
ide-ide bergerak rapidlythro ugh
beberapa populasi dan perlahan-lahan, jika
sama sekali, melalui orang lain. Dengan
demikian, alasans for campurans Haif
agriculturalact ivities dalam zona
transisi yang sama dengan alasan untuk
variasi geografis di tingkat makro. Tiga
alasan adalah: (1) perbedaan dalam lokasi
relatif dalam ruang komunikasi;
(2) perbedaan situs; dan (3) variasi dalam
kebiasaan perilaku manusia. Mari kita
beralih, kemudian, ke exami bangsa
lokasi bagaimana relatif dapat
mempengaruhi
menggunakan tanah. Dalam bab berikutnya:
kita akan mengkaji bagaimana difusi ide-ide
baru membawa perubahan dalam perilaku
manusia. Dalam Bab 12 dan 13 kita akan
membahas bagaimana manusia
menghadapi lingkungannya dan
menempatkan untuk bekerja untuknya.
masing-masing memilih campuran? Pada
setiap peternakan di wilayah ini ,, satu hektar
lahan yang ditujukan untuk setiap kegiatan
disertai dengan seperangkat pendapatan dan
satu set biaya. Mari kita mengatakan bahwa
satu hektar lahan yang dikhususkan untuk
produksi susu segar menghasilkan output per
tahun yang membawa pendapatan dari $ 100
di pasar kota. bernilai hektar ini output
menghasilkan beberapa biaya produksi,
mengatakan $ 30 per tahun, sebagai well.The
Locati
dan
Pengg
naan
Land
seribuproduksi k
FIangka 10-7
Nonfarms penurunan produksi susu etprofitsfrom
increasingbi jauh fr om

LOKASI ANDTHE
MENGGUNAKAN
DARI PEDESAAN
TANAH

imaginean isoterlambatd
homogeneous agricul tanian region
consisting dari pasar menyeretn sur
bulat oleh daerah pertanian. Semua
hasil pertanian adalah soldinthe
singlem Sebuahrket kota dan
AlLBuku farmers'non -pertanian
keinginan dan kebutuhan disediakan oleh
kota. (Th ese asumsi didasarkan pada
orang-orang dari model terkenal dibuat di
1803 oleh Sebuah Germane
bersamanomist-pemilik tanah, Johann
Heinrich von Thiinen.) Apa yang akan
menjadi pola produksi dan tanah terkait
menggunakan sekitar kota?
Mari kita berasumsi bahwa petani
menyadari hanya tiga kemungkinan
produksi, dan bahwa sumber daya lokal
situs akan mengizinkan semua three.They
bisa masuk ke bisnis susu, bisnis butir,
atau mereka dapat memelihara ternak.
Mana yang tidak setiap petani memilih
untuk pertanian tertentu nya? Atau apakah
maharga rket ...
per hectare's Pbiaya roduksi 10
outputp er hektar output -Gross profsayat
Gross profit 75 e ... .
-adalah... . 3 _0_ev_e_ry
;;. w._h_e "Tr" e
per hektar ini
market town.Netprofit = 70 - output Transpelabuhan per hectare-
JOX, adalah
whsebelum x = jarak dalam cost dimana
kilometer dari kota. Dengan mana
demikian, perusahaan susu sama: $ 70
pertanian fo ur kilo metersfr om
kota memperoleh keuntungan
bersih dari
$ 30 p er hektar, atau 70 -
(10 X 4).
Netprofits per hektar are.zero
atfarms
seven kilometersfr om kota, dan 0 1 2 3 4 8
7 Kilomete
kerugian timbul di luar tujuh rs dari
kilometer. Tsendiri kota

laba kotor per hektar karena itu $ 100 antara pendapatan dan biaya untuk peternakan
dikurangi sapi pada jarak yang berbeda dari kota yang
$ 30, Atau $ 70 per liectare per year.Thus, ringkas disajikan dalam bentuk grafik pada
peternakan sapi perah di tepi Haif kota akan Gambar. 10-7.
memperoleh laba bersih sebesar $ 70 per Tia jauh sebuah peternakan terletak dari
hektar. pasar,
Sekarang mempertimbangkan efek pada yang lebih besar adalah bagian dari laba kotor
laba bersih jika pekerjaan menghasilkan yang harus dibayarkan dalam biaya transportasi
susu dilakukan pada jauh dari kota. Karena per hektar out
wilayah pertanian yang homogen
sehubungan dengan kualitas situs pertanian
dan keterampilan bertani, satu hektar tanah
di mana sajadi wilayah, jikadikhususkan
untuk susu ing, akan menghasilkan
output per tahun dengan kotor nilai $
100. Biaya produksi per tahun tetap di
$ 30 keuntungan sangat kotor oncemore
adalah $ 70 per hektar per tahun. Tetapi jika
peternakan terletak pada jarak dari kota,
output susu harus transporting ke pasar
sebelum dapat dijual. Semakin jauh
pertanian adalah dari pasar, semakin
besar adalah bagian dari laba kotor
yang dimakan dalam biaya gerakan.
Jika biaya $ 10 per kilometer untuk
kapal untuk memasarkan susu yang
dihasilkan pada onehectare (senilai
satu hektar ini susu), maka peternakan
sapi perah yang terletak satu kilometer
dari kota akan mendapatkannet Laba per
hektar sama dengan: pendapatan ($ 100)
kurang biaya produksi ($ 30) sama dengan
keuntungan kotor ($ 70); dan laba kotor ($
70) dikurangi transportasi
cOST ($ 10 x satu kilqmeter) sama laba bersih
($ 60 per hektar untuk peternakan sapi
perah satu kilometer dari kota). Hubungan
menempatkan dan lebih kecil adalah perusahaan susu $100 $ 30 $7
laba bersih per hektar per peternakan Gandum 65 20 45
year.At di luar tujuh kilometer dari kota, Mmakan 45 15 3
itu akan konyol bagi petani untuk
memproduksi susu. keuntungan kotor
(pasar priceminus produksi biaya tion)
per hektar sebesar $ 70, tapi saya t salah satu yang harus ia pilih? Jika dia ingin
bersamastslebih dari $ 70 untuk maksimalkembali bersih per hektar per tahun ia
mendapatkan produk ke pasar. Laba bersih mengambil susu fpersenjataan. Grafik pada
dikurangi di bawah nol. Seorang petani di Gambar. 10-8 merangkum p1 net ofit per
luar tujuh kilometer yang bersikeras kegiatan untuk berbagaijarak fro1n itu untuk \
onproducing dan susu pemasaran vn. Net keuntungan bisa menjadi read langsung
bahkan tidak akan impas. Dia akan dari tl1e grafik. Satukilometer keluar, tl1e tiga
kehilangan uang. activ.ities bersaing untuk tanah but itu pekerjaan
. menghasilkan susu wi because laba bersih lEvel
Pedesaan Penggunaan Lahan Pola di adalah paling tinggi.
Negara Terisolasi: Dampak Lokasi
Relatif

Fortunately untuk petani di wilayah 100

kami, ada tanah pilihan penggunaan
selain produksi susu. tanah ini juga
cocok untuk biji-bijian dan produksi
daging. Masing-masing kegiatan
tersebut memiliki seperangkat sesuai
dari pendapatan dan biaya, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 10-2. Ketika
petani memutuskan wha untuk
menghasilkan di peternakan, ia 2 say ;:. ::: i :::: r ::: r: ,, l-Jt
mendasarkan sion deci nya pada laba 4 8 12 16 20 24 28 32
bersih per hektar. Pada setiap lokasi Kilometers fr.omtown {x)
peternakan ada tiga pilihan aktivitas FIangka 10-8
dan tiga tingkat laba bersih. Jika petani
Itu von Thzmen model dengan asumsi tiga alternatif
ingin memaksimalkan, ia memilih
penggunaan lahan. Setiap ef t! Ze bersih ctmJcs laba diplot
kegiatan yang mengembalikan laba Abol / 8 csebuah didefinisikan sebagai tkotor ile profit
bersih tertinggi per tahun. minkami traruport duall.Itu mengangkut duall adalah
We telah melihat (Gbr. 10-7) bagaimana ti1nes tingkat transportasi the jarak x menjaditween
ftingkat laba bersih armer untuk Sebuah tanah pertanian dan tdia kota:
produksi susu berbeda tergantung pada Net frt ofitfor / lapang npn = 70 - J (Jx
jarak antara pertanian dan pasar. grain NPA = 45 - 3x
Perhatikan sekarang tiga pilihan sayadi NP.M = 30 - x
bersama-sama (Gambar. 10-8). Satu The inurseclion dua laba bersih CUT'lJes berarti bahwa
kilometer dari kota petani bisa pada saat itu kota jarak fr om dua Sebuah& tirJi.ties
melakukan salah satu dari tiga kegiatan menghasilkan net prflfi t yang sama. Sebagai contoh 11
dan membuat laba bersih bagus di npn = NPC, dimana 70 - JOX
masing-masing. Yang = 45 -3x,yaitu, wsinix = 3.6 kilometer.NPG =
348 Lokasi dan interaksi Tata Ruang
NP.M,
where 45-3x. = 90 -x. saya.e., di mana x = 7.5
kilfimeters.
TMAMPU 10-2
Pendapatan tahunan dan Biaya per Hektar untuk
FarmJand Dikhususkan untuk Tiga Kegiatan

{1} (2} (3)

Harga Pasar Produksi Pemain

per Outpf.lt
Hektar PE1 hektar
CROP atau pet Tahun Output per
Penggunaan Tahun
 hrfilk sayas mahal untuk kapal.
rampasanjika saya t gets tua atau aku s
semuaberutang untuk mendapatkan
hangat.MoDern refrig truk erated telah
berubah ini sebagian, tetapi secara
tradisional susu bersamauld diproduksi
hanya dekat tmemiliki dan pasar kota
karena biaya transportasi begitu r1igl1.
sayaf biaya transportasi yang tinggi,
maka Laba bersih ') dari peternakan sapi
perah drop off tajam with meningkatkan
jarak dari kota pasar. sayan contoh kita
(Gambar. 10-8), tinggi b:aru.port biaya
dipotong menjadi net perusahaan susu
profits sehingga cepat bahwa pada
distance dari sekitar 3,6 kilometer tHei
telah turun ke titik "\ Vhere tHei
menyamai per hektar bersih kembali
dari pertanian gandum.
Tidakwf satu hektar ini Haiutput dari
gandum memiliki lebih rendah harga pasar
dari output hektar ini susu, dan meskipun
biaya produksi lebih rendah pada biji-
bijian, tingkat laba kotor pada peternakan
sapi perah ($ 70 per hektar) secara
substansial lebih tinggi dari kotor profits
pada pertanian gandum {$ 45 per hektar).
Tapitingkat traxisport pada hektar ini \
vortl1Haif gandum out put adalah $ 3per
kilometer versus $ 10 perkilometer susu.
figuRE 1o-9
penggunaan lahan cincin M<JU! Ld the kota pasar A static concentric or annular land use pat...
semua asumsi
arefulfill ed.
Haif setiap kegiatan di lokasi ea.ch hanya three ways:
bergantung pada tingkat laba kotor, jarak dan
tra: tingkat nsport, dan dengan cara ini lokasi 1. Revenues per hectaremay rise or fall
mempengaruhi penggunaan lahan. Setelah
kita berasumsi bahwa peternakan .aku s
Akibatnya, laba bersih pada biji-
bijianmengurangi: relatif slowly dengan
meningkatnya dis .. dikan antara pertanian dan
pasar. Pada 3,6 kilo sayaters> laba bersih pada
perusahaan susu farming eqi1Al bersih profits di
butir farming.Between 3.6 kilon1eters dan
pertanian 7,5 kilometer gandum menghasilkan
laba bersih yang lebih tinggi daripada salah satu
dari kegiatan lainnya. Di luar 7,5 kilometer
produksi dagingaku s most menguntungkan.
Dagingaku s proteknya di luar 30 kilome
ters.From 7,5-15 kilometer kedua
gandum dan mmakan kembali laba bersih
positif) tetapi daging pro .. duksi p17oduces
lebih tinggi net keuntungan dari gandum. Petani
membandingkan alternatif yang menguntungkan
dilokasi mereka, maka mereka pilih keuntungan
tiang .. alternatif bisa.
111 kami simplified n1odel. itu
profitabilitas
..
Lokati
n dan
Pengg
unaan
Tanah
terletak di prenda, kegiatannya tergantung
pada lokasi atau jarak dari pasar dan biaya
overM bersamaming jarak. rasio:. nal, ideal,
labaPola tanah memaksimalkan menggunakan
disajikan di Ara. 10-8 hasilspasial yang pola
konsentris penggunaan lahan cincin {Ara.
10-9).Menjadidi sebelah sana itu tiga puluh
kilometer membatasi,ldan tidak terpakai. Tak
satu pun dari tiga perusahaan yang mungkin
dapat dilakukan padaluar thirt} r kilometer
jika funnets adalah untuk mendapatkan positif
laba bersih.
Effects on Land Use Patterns of
Changes in Revenues and Costs
jika
tern would result if rational farmers tried to
maximize net pro.fits per hectare in a
homogen eou$ farming area serving an
isolated town. Static conditions produce static
concentric rings but conditions may change in
\\rithchanges in the town or changes out in the
country or both, To\\'IlS can grow or shrink;
tastes can change) and the demand for
 agricultural output will shift accordingly, New production techniques, whether tools,
raising or cutting per hectare rev enues. fertilizers, or procedures, can cut costs. Bad
2. Production costs can vary througl1 time also. weather or crop disease or increases inthe costs
of labor, machinery, ai1d other inputs can
raise production costs per hectare.
3. biaya transportasi bervariasi melalui
waktu, danvarsaya tion biasanya
downv.rard. Kapan vpada Thfinen pertama
kali disajikan nya theory Haipenggunaan lahan
agricultttral f dari which ini presentation berasal
semua commodi ikatan pindah oleh gerobak
atau pada farmers kembali. vonthModel ilnen'.s
adalah fir.st disajikan pada tahun 1803. The
belum lengkap teori itu Refined di klasiknya
Risalah: The Terisolasi Skisah diterbitkan di
1826. Diinterval bet \ '\ 7eet11803 dan 1826 uap
perahu dan jalan kereta api \ Vsebelum
diperkenalkan, dan sejak itu ldan transportasi
memiliki steadily ditingkatkan, pemotongan
biaya transportasi lebih rendah dan lebih rendah
dancausingi adical penyesuaian di penggunaan
lahan pertanian.
each variable in the model, including rev
enues, production costs, and transport costs;
is subjected to general inflation or
deflation.Each variable can also change
independently of the others.Both general
changes and special changes initiate
modifications in the concentric land use
patterns (Fig. 10-10). Assume a revenue and
cost structure that generates tl1e original land
use pattern at time t0 (Fig. 10-lOa). If all
market prices double, revenues '1\rill double
for every product and gross profits will rise
also. Transport rates. stay the same. This
situation is shown in Table 10-3.
Theprofit zone for an activity is usually
Iargei than the p ro duction zone for tl1at
activity. An output is chosen for
production only \vhere it yields a hi.gker net
profit tha n all the others. V\1he:t1all
prices advance l00percent, all produc.zones
tion menyebar. Batas produksi adalah luas
f1 om 30 kilometersto 75 kilometer
(Ara. 10-lob). Thus. itu effdllHaiFGE
nerally harga yang lebih tinggi adalah
untuk bcincin sebelumnya submarginal tanah
sayanto produksi menguntungkan. Jika semua
harga pasar adalah untuk Dropt yang margil'l
produksi'\' \ Rould menarik kembali terhadap
itu menyeretn dan menempatkan petani
marjinal keluar dari bisnis.
sayaorang f bosan makan produk biji-
bijian, karena mereka lebih suka lebih
banyak daging dan perusahaan susu pbatang
ucts, karena mereka berpikir barang biji-
bijian adalah untukHai penggemukan, atau
karena alasan lain, itu permintaan fatau butir
mungkin menggeser melakukan \ vnward dan
pendapatan per hektar gabah mungkin Special changes
penurunan sementara susu dan pendapatan 870
daging tetap tinggi. Dalam contoh yang
ditunjukkan
perubahan umum

200
180
100 Sebuah
b
160

80
140
120
60 100
D

80
60
40
20

20

0 20 30 40 50 60
0 10 20 30 40
50 60 70
disikap (kilometers}
Jarak (kilometer)

FIangka 10-10
General dan khusus perubahan
penggunaan lahan dalam. von Thunenfram
ework.(a) The original situation. (b) All
revenues per hectare double; gross profit
levels and net profit levels aqjust
accordingly; landproducti vity remains
unchanged and all three land use zones
expand. (c) Gross profit on grain drops
from GP0 to GP0 due to a
{'rice decline or aproduction cost rise. Grain is no
longerproduced. (d) Transp ortation rate on meat
drops 50p er
cent from 1.0 per kilometer to 0.5p er kilometer;
the meat production zone expands outward and
inward.

110

60 60

50 D c 50
D
d
 G
\
40 \\ 40
GA
\ ' G
I
'

G'
30 \. 30 -
\

i
...
G!x'. ' :'I...............
20 1 " I \\\ M 20 I ''
11 ' ............... M
I \\ 1 1', ..........
I ' .........
' M
J '. . . . .
...........
I \ \ I
I \ \ 10
10 I \ \ I ',
I ' .....
I \. '\ I ' ..............
I \. \ II ' ...
I \ \ I ', ..............,
0 10 20 30 0 10 2030 50 60 40
Distance (kilometers) Distance (kilometers)
350 Location and the Use
of Land

TABLE 10-3
AnnualRevenues and Costs per Hectare after Market Prices Double

(1} (2) (3) (4) (5)

(6)
Transport Rate
per Kilometer per
Revenue Change Production Cost Hectare's Worth Limit
Crop t0 --+ t, (Unchanged) Gross Profit of Output Pro
Dairy $100 -$200 $30 $170 $10
Grain 65 - 130 20 110 3
Meat 45 - 90 15 75 1

(Fig. I0-1Oc) net profits on grain farming dimin ish at all potential
production points when gross profits drop from GPG to GP .After
grain's zone of profit shrinks, at no point is grain more profitable than either
dairy or meat raising. In such a case the grain production zone would be
eliminated and the other two production zones would move in to replace it.
Transportation rate changes can also cause profit and production zones to
expand and shrink. Consider a case where the transport rate on meat drops 50
percent due to an innovation. Perhaps a railroad is built or refrigerated freight
cars are introduced (Fig. 10-lOd). The lower freight rate means that even
though gross profits at the market remain unchanged,, net profits decline more
slowly than they did before the rate reduction. Meat was once profitable out to
30 kilometers. After freight rates drop by 50 percent, the profitable zone for
meat extends from zero to 60 kilometers, and the production zone extends
from 6 to 60 kilometers instead of the former 7.5 kilometers to 30 kilometers.
The meat zone widens inward toward town because the transport rate on meat
went down while the grain transport rate stayed the same. With its newly
acquired competitive advantage, the meat production zone can nibble 1.5
kilometers into the grain zone before, at 6 kilometers from town, grain and
meat each produce equal net profits per hectare.

Pennsylvania and the Whiskey Rebell on

In early post-Independence times the com mercial farmers of Pennsylvania

lived in a markets along the seaboard were supplied with food by interior farmers
variation of von who shipped their produce overland. Transportation costs were high for
Thiinen's everything and took a form similar to that indicated in Fig. 10-11.
isolated state. Close to the market farmers engaged in dairy production (D), wood
Urban production for heating and construction ( W), and horticulture (H). On the
frontier,, farmers produced grain (G) and especially wheat, which was
harvested once a year and was relatively compact and easy to ship. Beyond
the wheat frontier, meat was raised by grazing cattle and hogs in the woods.
Live animals could transport themselves to market in the autumn and thereby
overcome the difficult obstacles to interior travel. A few frontier farmers were
so far from markets that they could enter the cash market only by raising
grain and con verting the grain to whiskey. The barrels of
whiskey were high in value per unit weight, and a hectare's worth of grain in
the form of whiskey could easily be piled on amule's back and moved to
market at relatively low per kilometer costs. Frontierd istilling went
smoothly until the government decidedto levya
s p e c i al tax on whiskey. In September 1794 the frontier farmers rose up
memberontak terhadap pajak dan pasukan federal yang digunakan untuk
menekan mereka. The Whiskey Rebellion terkenal dari petani Pennsylvania
barat dipanggil untuk perhatian siswa sejarah Amerika sebagai contoh awal
dari penggunaan otoritas federal di Republik muda. Tapi mari kita memeriksa
geografi ekonomi pemberontakan wiski. petani Frontier diproduksi
wiskikarena ini adalah mereka most cash menguntungkan memproduksi
aktivitas, dan bagi petani di luar
batas keuntungan daging, wiski adalah ONB'
352 Lokation dan SpatialInteraction

..

A
g
p
e
r
b
a
t
a
s
a
n
r
i
c
u
l
t
u
r
 a .......
l perusahaan susu
Wood
disTonce: 1
mondar-mandirm

J._ = W ::
2::'. ' F'.
101J]
SEABca
rdb
pantai
Nothing
whiskunci
Mmakan grain
Horticulture

_
.

Distance from efora W pajak ===== = Seaboard

F1GUR E 10-11
c st ---- .
-
Hai . -. -: ---
Merusakkets
-
-
Sebuah
Before pajak Tidak adag Whiskey MEOT dan lainnya
-
setelah pajak
: .. ;;;;;...
- -Sebuah...
Nothi ng -
-........-. 1-----------------------1
Mmakan dan lainnya
the keadaans
untuk
mengalirkang
itu

- Whisk Pemberontakan.

usaha yang menguntungkan. Dengan Setelah pajak itu dipungut, zona laba
demikian, '\ Vhen yang governw ment bersih untuk produksi wiski menyusut
ditempatkan pajak pada wiski efek pada laba (Gambar. 10-llb) dan tanpa tempat itu
bersih adalah sama seperti jika harga wiski produksi wiski lebih menguntungkan
telah menjatuhkan atau biaya produksi telah daripada produksi daging. Tidak
meningkat atau beberapa kombinasi dari diragukan lagi individualis kasar di luar
keduanya. batas sedang mencari pertarungan yang
bagus. Namun demikian, kemarahan
mereka dibenarkan oleh dampak seperti
tax.In diskriminatif hal apapun situasi
hampir tidak permanen. Ketika harga
pesisir perkotaan
naik dan transportasi yang lebih baik dan
iklan pemukiman vanced barat, whiskey
perbatasan pindah juga dan Pennsyhrania
Barat farme1 s berbalik to kegiatan lain.

Zona produksi di itu Fiji Islands

In the Fiji Islands the port town of Suva

do1ninates the arclrlpelago (Fig. 10-12).
People intheouter islands cometo Suva for
educational, medical, and social services,
and to purchase commodities. The main
mode of travel is by wooden cutters and
schooners of from ten to fill:y tons. All
shipping lines converge on Suva,

1
9
0

.
.
"

.
1
7
9
"

FIGURE 10-12
Cash protfuction zmz es ln the Fi.ii l.rlmuls (ad-apted
from
C-ouper, Fig. 2).

and it is difficult to travel from one island to

another without going to Suva first, except
when destinations. happen to lie on the
same line. Becaue port
facilities are so poor and boats are so small
and slow, shippjng isvery expensive, and
extremely high freight rates prevail between
t11e islands and Suva. The time and cost
barriet
means that perishable cargoes are seldom
shipped, and when they are it is only over
short distances. Thus, the sur-plus foodstuffs
in the islands cannot be :safely marketed in
Suva. The most distant islands, in fact, can
safely ship only copra to Suva. Closer to
Suva, yaquona (a shrubby pepper from
which a beverage is made) and copra can both Location and the Use of Land 353
be marketed profit ably.In the vicinity of Suva,
fresh produce joins the list of profitable of cattle and sugar and easy overland tr.ans..
activities. The resulting distribution.of portation to the southernmost tip of the island,
significant cash production zones resembles the
'fvhere these products are transferred to ships.
concentJ:ic ring pattern postulated for von
Thftnen's isolated state.
On the large island of Viti Levu, which is Location and Minaral Resource Exploitation :
ringed by a main coastal road) production again Von Thunenin Three Dimensions
adjust.s to accessibility conditions and produc..
tion is concentrated along the coastal areas rather Mining, another resource.basedenter
than in remote interior areas which are not served prise, has usually been regarded as the
by good roads. On the other main island, Vanua simplest case of the location problem. Coal,
Levu) a main road along the north shore permits after all, cannot be minedex cept at coal
the profitable production deposits. However, a location
question still arises on twolev els ;
which mineral deposits will be tappedfirst?
And withh1 a mineral region, say a
coal field, where will individual pits be
located ? Wilson consideredthis problem and
its implications and thena pplied his
model to the main New South Wales coalfields
insoutheastern Australia.
Imagine a hypothetical coal field containing
a thick continuous coal seam (Fig. 10-13) ,
From a surface outcrop the seam dips gently
away to ever-increasing depths.. The coal can
be mined in either of two ways. Tunnels can
be sent in laterally from the outcrop.As the
seam gets deeper and deepet, tunnel mining
gives way to vertical shaft or pit workings1
and still further on, short shafts are followed
by deep ones. Assume that all coal must move
from the seam to the market in three steps! {1)
from seam to tunnel mouth or pit head; (2) from
tunnel mouth or pit head to an assembly and
shipping point; and (3) from shipping point to
market. It is not unreasonable to expect mine
owners to locate operations on the coal field so
as to mini
mize aggregate charges for all three steps.
rr
transport costs increase \Vith distance along
each step of the way, the first mine \\'111 be
located in the section of the coal outcrop that
is nearest the market,
Such a coal mine location problem is
some thing like a three dimensional von
Thiinen problem with one crop. Coal deposits
nearest the market are tapped first (l a, lb, le
in that order). When market prices rise or
productio.n costs or transport cost.s drop, the
range of prof..
itable production points expand. Old tunnels
go deeper ( la, lb, lc)JI new tunnels are dug
(2a, 2b, 2t) , and eventuallyshafts are sent
downwards with each expansion phase (3, 4-,
then 5). Let us consider these expansion
phases in turn.
 354 Location and Spatial lnteraction

FIGURE 10-13
In coal fi eld r.fevelopmen t, the deposits 1zea.rest the assembly point are tappdfir st. I-Vhen the.J hac1e been
exhausted, deposits farther away and deeper in thR. ground are exp loited (adapted
fr om M .G.A. Wilson, Changing Patterns ef Pit Locations
en fk e New South Wates Coafjield.r/ ,Annals of the Asso* ciation of American Geographers, LVIII [1968],
Fig. 2 p. 79, by parniission of the publisher).

As time passes, demand for coal rises, the early worked deposits are exhausted, and
underground tunnel haulages become long and expensive. A second phase of mi1ung
activity begins with the opening up of a new batch of tunnel inines still on the outcrop
but at a greater distance from the shipping point and the market (2aJ 2h) 2c). Eventually,
rising costs of surface haulage from tunnel mouths to t11e shipping point get so I1igh that total costs are
reduced by mining coal at greatet depth but close to the shipping point (3a, Sb, 3c). The start of shaft
mining through vertical or inclined shafts initiates a. third coal field development phase'vhen overland
hauls from ever more distant tunnel mouths (phase 2) become exces sive:and when haulages
through tunnels (from phases 1 and 2) become excessively long and congested. In
later stages of coal field develop.. ment, ne\v shafts are sunk to tap the shallo\v
portions of the seam first until movements from
mine mouth to shipping point become so long it pays to sink still deeper sl1afts closer to the
shipping point, trading increasing depth for sl1orter overland hauls. In the real world, there
is seldom one coal seam of homogeneous quality> one assembly and shipping point,or
onemarket, Thus) observed xnining patterns appear highly irregular.Yet under the rational
cost conscious ness assumed in Wilson's ideal scheme}ifwe are given a location, the
expected sequence of development should tend to occur according to the location
of the coal and access costs.
In an exactly analogous way we could analyze
the exploitation of the soft wood forests in the United States as lu1nbermen moved across New
England, then the Lake states, a.:n.d finally the Pacific Northwest. Forest .stands closest to
markets rere e".Cploited first, and with the passage of time the more remote forests '\Vere
harvested. Similarly in ocean fishing and in whaling proximate resources and shallow sea
resources are exhausted before distant and deep sea efforts begin. ln oil exploration, Colonel
D1akes Pennsylvania discovery was followed by
other \V der and deeper searches.. Recently, petroleum deposits deep under the sea and in
remote northern Alaska have come into produc tion. In all such cases the effective economic
distance to market regulates the timing and extent of exploitatio11 at the location of a resource.

LAND USE PATTERNS INSI DE THE C TY

A city is a locational arrangement of special ized people and activities designed to

maximize transactions.At the local level a city is the best way for social and economic units
to interact for maximum benefit to all. At the regional level.\ systems of cities come into
existence to negotiate transactions between distant places, and to provide surrounding non-
urban areas with goods and services they require.
Inside a city, location affects human activity
and human activity modifies locational arrange.. ments. Let us ask the topic question: how
did the various space-using activities come to be located where they are in the city ?
Prevailing urban land use theory argues that a tiact of urban land ends up supporting the
activity that