Anda di halaman 1dari 9

Hidrostatis

Vincentius Adiyanto Handojo


Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia.
9 November 2015

Abstrak

Hidrostatis adalah suatu bidang yang melingkupi cairan dalam keadaan diam
dimana tidak terdapat tegangan geser dan hanya terdapat tegangan normal.
Hidrostatis menyebabkan tekanan hidrostatis. Tekanan ini menghasilkan gaya
dan torsi. Banyak aplikasi yang menerapkan prinsip dari hidrostatis. Pada
kontstruksi bangunan, penerapan dari fenomena ini dapat digunakan pada
perancangan pintu air ataupun pada bendungan.

Pada praktikum ini menggunakan peralatan dan bahan, yaitu beban, mistar,
air, bejana kaca, ember, selang air, dan benda uji. Air dimasukkan kebejana kaca
yang sudah terdapat benda uji hingga setinggi 10 cm dari batas bawah benda uji.
Posisi benda uji diatur hingga kembali horizontal dengan menggeser beban.
Posisi beban (r) dan ketinggian air (h) dicatat. Percobaan diulangi dengan
mengurangkan ketinggian air sebanyak 0,5 cm hingga mencapai ketinggian 0 cm
dari batas bawah benda uji.

Dari percobaan tersebut hasil yang didapatkan berupa posisi beban (r) dan
ketinggian air (h). Dari data tersebut dicari besar torsi percobaan dengan
persamaan = . merupakan torsi (Nm), w merupakan berat beban, dan r
merupakan posisi beban. Besar torsi teoretis dicari dengan menggunakan

persamaan = (, ) . merupakan massa jenis dari air (kg/m3), g
adalah percepatan gravitasi (m/s2), w merupakan lebar penampang (m), h adalah
ketinggian air, dan 0,23 m merupakan panjang jari jari dari benda ukur yang
tidak terkena air.

Kata kunci : Hidrostatis, tekanan, gaya, torsi.

I. PENDAHULUAN peralatan yang dibuat berhubungan


dengan fluida. Contohnya pada
Di jaman yang serba modern ini
kontruksi bangunan, fluida
fluida sangatlah penting dalam
diperhitungkan pada saat proses
kehidupan sehari hari. Banyak

1
perancangan. Dalam pembangunan B. Tekanan Hidrostatis
bendungan semakin ke dalam semakin Tekanan hidrostatis adalah
tebal dindingnya. Ini disebabkan tekanan yang diakibatkan oleh gaya
tekanan hidrostatis yang semakin ke yang ada pada zat cair terhadap suatu
dalam semakin besar sehingga gaya luas bidang tekan pada kedalaman
yang dihasilkan juga semakin besar. tertentu dimana di dalam fluida tersebut
Jika perhitungan tidak akurat, dapat tidak terdapat tegangan geser melainkan
terjadi sebuah bendungan mengalami hanya ada tegangan normal. Besarnya
kegagalan menahan tekanan akibat tekanan ini bergantung kepada
hidrostatis. Begitu juga dalam pintu air ketinggian zat cair, massa jenis dan
perhitungan digunakan untuk percepatan gravitasi.
penentuan gaya minimal yang
Besarnya tekanan dapat
digunakan untuk menahan gaya
dirumuskan:
hidrostatis ini.
= +
Berdasarkan latar belakang di atas
maka dilakukannya percobaan P merupakan tekanan pada titik
hidrostatis dengan tujuan untuk yang ingin diketahui besarnya. Po
memahami fenomena tekanan adalah tekanan di atas permukaan
hidrostatis, memahami prinsip gaya hidrostatis. adalah massa jenis dari
fluida, dan memahami persamaan hidrostatis. g merupakan percepatan
tekanan hidrostatis. gravitasi. h merupakan kedalaman dari
permukaan hidrostatis ke titik yang
Percobaan ini diberikan batasan
ingin dihitung.
masalah untuk mempermudah proses
percobaan ini. Batasan tersebut adalah Po
permukaan fluida datar, percobaan
dilakukan pada temperatur kamar, yaitu
26oC, dan merupakan incompressible
fluid yang berarti variasi densitasnya
dapat diabaikan. Besar variasi densitas h
tersebut adalah di bawah 5%.
A. Pengertian Hidrostatis.
Hidrostatis adalah kata yang P
berasal dari dua kata yaitu hidro yang
artinya air dan statis yang artinya diam. Gambar 1.1 Tekanan hidrostatis
Sehingga pengertian hidrostatis adalah pada tangki terbuka.
air yang sedang dalam keadaan diam.

2
C. Gaya Hidrostatis Dimana FR = Gaya tekan akibat
Gaya hidrostatis adalah gaya fluida, = massa jenis dari fluida
yang dihasilkan akibat tekanan tersebut, g = percepatan gravitasi, w =
hidostatis. Gaya yang dihasilkan lebar dari penampang, dan h adalah
biasanya merupakan distribusi gaya ketinggian dari fluida.
karena tekanan semakin ke dalam
semakin besar sehingga gaya yang
D. Torsi Hidrostatis
dihasilkan juga semakin besar.
Torsi hidrostatis adalah torsi
hasil perkalian besar gaya hidrostatis
dengan letak pemusatan gaya
hidrostatis tersebut terhadap suatu
bidang.
Dikarenakan panjang lengan
sewaktu percobaan adalah 0,23 m. dan
jarak pemusatan gaya pada benda
Gambar 1.2 Distribusi gaya hidrostatis adalah 1/3 h, maka rumus torsinya
pada sebuah penampang. adalah
2 1
= (0,23 )
Berdasarkan ilustrasi di atas 2 3
besar gaya hidrostatis FR yang bekerja
pada luasan dA adalah
dFR = p dA
II. METODOLOGI
FR = A. Alat dan Bahan
1. Beban
FR = 0 gh
2. Mistar
3. Air
FR = 0 gy
4. Bejana kaca
5. Ember
FR = g 0 y
6. Selang air
1 7. Benda uji
FR = g [2 2 ]
0
g2
FR = 2

3
1
= [997 (997 996)] /3
5
= 996,8 /3
Perhitungan Torsi Percobaan.
Dari percobaan pada kedalaman 0.1 m
didapatkan data r = 0.356 m dengan
massa beban m = 0.2744 kg.

Gambar 2.1 Instalasi alat percobaan =



= 0.2744 9.81
2
B. Langkah-langkah
= 2.692
1. Ketinggan air diatur 10 cm dari
batas bawah benda dengan
membuka kran bejana kaca. =
2. Posisi beban diatur hingga barang
uji kembali horizontal. = 2.692 0.356 m
3. Posisi beban (r) dicatat dari = 0.958
ketinggian air (h) pada lembar data.
4. Percobaan diulangi dengan Perhitungan Torsi Teoretis.
menurunkan ketinggian air pada Dari percobaan pada kedalaman h = 0.1
interval h=0,5cm hingga air berada m dengan lebar penampang w = 0.1 m.
pada ketinggian 0 cm dari batas
2
bawah benda uji. =
2
996.8 9.81 0.1 (10 102 )2
=
2

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN = 4.889


A. Data Percobaan
(terlampir)
=
B. Contoh Perhitungan
1
Berdasarkan tabel diketahui = (0.23 )
bahwa pada temperatur 25C air = 997 3
kg/m3, sedangkan pada temperatur 1
= (0.23 0.1) 4.889
30C air = 996 kg/m3. Maka air pada 3
temperatur 26C adalah :

4
= 0.962 dari beban. Besar torsi percobaan
didapatkan dengan = . R
C. Tabel Perhitungan
merupakan posisi beban atau panjang
(terlampir)
lengan beban pada saat percobaan
berlangsung dan F merupakan berat
D. Grafik Pembahasan Torsi dari beban. Massa dari beban tersebut
Percobaan adalah 0.2744 kg dengan percepatan
gravitasi adalah 9.81 m/s2.
Grafik Torsi Percobaan terhadap Terlihat bahwa torsi percobaan
Ketinggian sesuai dengan teori yang ada. Setiap
1.2
1.0 kenaikan ketinggian akan memperbesar
Torsi
0.8 Percobaan tekanan hidrostatis yang menyebabkan
Torsi (N.m)

0.6 torsi semakin besar. Namun, terjadi


0.4 Linear kepasifan dari alat ukur pada ketinggian
(Torsi
0.2
Percobaan)
air 0.005 m hingga 0.010 m dimana
0.0 torsi pada ketinggian tersebut sama
-0.20.00 0.05 0.10 0.15
dengan nol yang seharusnya tidak sama
-0.4
Ketinggian (m) dengan nol. Ini dapat terjadi karena
kecermatan dari alat ukur yang
Gambar 3.1 Grafik torsi percobaan
digunakan kurang cermat sehingga
terhadap ketinggian
perubahan kecil tidak dapat terdeteksi.

Pada saat awal ketinggian h sama


E. Grafik Pembahasan Torsi Teori
dengan nol, torsi yang dihasilkan juga
nol. Ketinggian mengalami kenaikan
dengan interval 0.005 m dari 0 m Grafik Torsi Teoretis terhadap Ketinggian
1.2
hingga mencapai ketinggian
1.0 Torsi
maksimum h adalah 0.1 m. Torsi yang
0.8 Teori
dihasilkan pada ketinggian maksimum
Torsi (N.m)

adalah torsi maksimum sebesar 0.958 0.6

Nm. Setiap kenaikan ketinggian h maka 0.4 Poly.


torsi juga mengalami kenaikkan. 0.2 (Torsi
Teori)
Terlihat bahwa tren garis dari grafik ini 0.0
0.00 0.05 0.10 0.15
naik. -0.2
Ketinggian (m)
Ketika ketinggian air dinaikkan,
posisi dari benda uji tidak horizontal.
Gambar 3.2 Grafik torsi teori terhadap
Posisi dari benda uji dibuat horizontal
ketinggian
kembali dengan cara mengatur posisi

5
F. Grafik Pembahasan Torsi
Percobaan dan Torsi Teori
Percobaan dilakukan dari
terhadap Ketinggian
ketinggian air terhadap batas bawah
benda uji sama dengan nol hingga Grafik Torsi Percobaan dan Torsi Teori
ketinggian maksimum, yaitu 0,1 m dari terhadap Ketinggian
batas bawah benda uji. Pada ketinggian 1.2
sama dengan nol, torsi teori yang 1.0
Torsi Teori
dihasilkan juga sama dengan nol. Pada 0.8

Torsi (N.m)
ketinggian maksimum, torsi teori yang 0.6
dihasilkan merupakan torsi teori 0.4 Torsi
maksimum yang besarnya adalah 0.961 0.2 Percobaan

Nm. Kenaikan ketinggian air 0.0


0.00 0.05 0.10 0.15
menyebabkan torsi juga ikut -0.2
Ketinggian (m)
meningkat. Terlihat bahwa tren garis
Gambar 3.3 Grafik torsi percobaan dan
dari grafik torsi teori terhadap
torsi teori terhadap ketinggian
ketinggian adalah naik dan membentuk
grafik parabola.
Torsi teori didapatkan dengan
Torsi teori didapatkan dengan
persamaan = . r merupakan
persamaan = . r merupakan
kedalaman air yang pada percobaan ini
kedalaman air yang pada percobaan ini 1
1 adalah 0.23 m - 3 . 0.23m merupakan
adalah 0.23 m - 3 . 0.23m merupakan
jari jari dalam benda ukur yang tidak
jari jari dalam benda ukur yang tidak
terkena air. dan F merupakan gaya
terkena air. F merupakan gaya tekan
tekan hidrostatis dimana besarnya
hidrostatis dimana besarnya adalah F = g2
g2 adalah F = .
. 2
2
Besar torsi percobaan didapatkan
Torsi teori ini sesuai dengan teori
dengan = . R merupakan posisi
yang ada. Terlihat bahwa setiap
beban atau panjang lengan beban pada
kenaikan ketinggian air menyebabkan
saat percobaan berlangsung dan F
torsi ikut meningkat. Ketinggian pada
merupakan berat dari beban. Massa dari
rumus torsi merupakan pangkat dua
beban tersebut adalah 0.2744 kg
sehingga grafik yang dihasilkan
dengan percepatan gravitasi adalah
merupakan kurva parabola.
9.81 m/s2.
Terlihat dari grafik terjadi
perbedaan antara besar torsi teori
dengan torsi percobaan. Ini dapat
dikarenakan pada saat percobaan

6
permukaan air tidak tenang sehingga maka tekanan hidrostatis akan
terjadi kemungkinan kesalahan pada semakin besar.
saat penentuan posisi beban. Posisi titik 2. Torsi yang ada pada benda uji
acuan ketinggian untuk menentukan terjadi akibat gaya segala arah.
benda ukur sudah horizontal tidak tepat Namun, karena benda uji dibentuk
di samping mistar sehingga seperti pada gambar 2.1, sehingga
kemungkinan benda ukur tidak gaya tekan yang terjadi pada
horizontal semakin besar. Terjadinya bagian bawah benda uji dapat
paralaks atau kesalahan membaca skala diabaikan.
mistar. Kecermatan alat ukur yang 3. Ketinggian berbanding lurus
hanya mencapai satu milimeter dengan besar torsi percobaan dan
menyebabkan pengukuran tidak dapat teori. Terjadi sedikit perbedaan
dilakukan secermat mungkin sehingga antara besar torsi teori dengan
terjadi perbedaan antara torsi teori besar torsi percobaan dimana torsi
dengan torsi percobaan. teori selalu lebih besar dari torsi
percobaan. Hal ini disebabkan oleh
IV. KESIMPULAN
beberapa faktor seperti keadaan air
Dari praktikum yang telah yang tidak tenang, posisi titik
dilakukan dapat disimpulkan acuan horizontal yang jauh dari
bahwa: mistar, terjadi paralaks pada saat
1. Tekanan Hidrostatis adalah pembacaan skala mistar, dan
tekanan yang diberikan oleh fluida kecermatan mistar yang kurang
statis yang dipengaruhi oleh sehingga perhitungan tidak dapat
ketinggian atau kedalaman fluida dilakukan secermat mungkin.
(h). Semakin besar ketinggian air

7
Lampiran
Tabel Perhitungan
No. h (m) (Kg/m3) g(m/s2) w(m) F (N) m (kg) r (m) R (m) Teori (N.m) Tpercobaan (N.m)
1 0.000 996.8 9.81 0.1 0.000 0.2744 0.230 0.000 0.000 0.000
2 0.005 996.8 9.81 0.1 0.012 0.2744 0.228 0.000 0.003 0.000
3 0.010 996.8 9.81 0.1 0.049 0.2744 0.227 0.000 0.011 0.000
4 0.015 996.8 9.81 0.1 0.110 0.2744 0.225 0.005 0.025 0.013
5 0.020 996.8 9.81 0.1 0.196 0.2744 0.223 0.012 0.044 0.032
6 0.025 996.8 9.81 0.1 0.306 0.2744 0.222 0.025 0.068 0.067
7 0.030 996.8 9.81 0.1 0.440 0.2744 0.220 0.030 0.097 0.081
8 0.035 996.8 9.81 0.1 0.599 0.2744 0.218 0.044 0.131 0.118
9 0.040 996.8 9.81 0.1 0.782 0.2744 0.217 0.058 0.169 0.156
10 0.045 996.8 9.81 0.1 0.990 0.2744 0.215 0.075 0.213 0.202
11 0.050 996.8 9.81 0.1 1.222 0.2744 0.213 0.090 0.261 0.242
12 0.055 996.8 9.81 0.1 1.479 0.2744 0.212 0.115 0.313 0.310
13 0.060 996.8 9.81 0.1 1.760 0.2744 0.210 0.134 0.370 0.361
14 0.065 996.8 9.81 0.1 2.066 0.2744 0.208 0.156 0.430 0.420
15 0.070 996.8 9.81 0.1 2.396 0.2744 0.207 0.180 0.495 0.485
16 0.075 996.8 9.81 0.1 2.750 0.2744 0.205 0.206 0.564 0.555
17 0.080 996.8 9.81 0.1 3.129 0.2744 0.203 0.232 0.636 0.625
18 0.085 996.8 9.81 0.1 3.533 0.2744 0.202 0.257 0.712 0.692
19 0.090 996.8 9.81 0.1 3.960 0.2744 0.200 0.283 0.792 0.762
20 0.095 996.8 9.81 0.1 4.413 0.2744 0.198 0.319 0.875 0.859
21 0.100 996.8 9.81 0.1 4.889 0.2744 0.197 0.356 0.962 0.958

8
9

Anda mungkin juga menyukai