Anda di halaman 1dari 1

Gross volume

Untuk meteran volumetrik, ada dua metode untuk mendapatkan laju alir volume kotor. Itu
Yang pertama adalah dimana sinyal dari meter tersebut berupa frekuensi. Dan yang kedua
Salah satunya adalah dimana sinyal dari meteran berada dalam bentuk kecepatan gas.
Jika sinyal dari meter adalah dalam bentuk frekuensi, maka meter harus memiliki k
faktor. Faktor K adalah nilai yang menentukan berapa banyak pulsa yang mewakili 1 unit volume.
Untuk
Misalnya faktor k adalah 1000 pulsa / m3. Artinya 1 m3 akan diwakili oleh 1000
pulsa.
Jika sinyal yang diambil dari meter adalah vog yang diambil dari koneksi serial, maka untuk
mendapatkan
laju alir, kecepatan harus dikalikan dengan luas diameter internal
pipa.
Tidak ada meter yang linier. Itu sebabnya mereka perlu memiliki kalibrasi basah, yang satu meter
dikalibrasi dibandingkan dengan meteran yang lebih akurat pada beberapa titik laju alir. Sebuah nilai
itu
memperbaiki penyimpangan antara meter yang dikalibrasi dan meteran referensi berada
disebut dengan faktor meter. Nilai faktor meter diterapkan pada meter yang dikalibrasi.
Pada beberapa meter seperti usm, saat kalibrasi basah dilakukan, faktor meter diterapkan di
usm itu sendiri Dalam hal ini, tidak perlu menerapkan faktor meter pada aliran komputer
untuk perhitungan laju alir volume kotor lagi. Tapi itu adalah pilihan pelanggan
nonaktifkan faktor meter di meter dan menerapkannya dalam aliran komputer. Satu-satunya hal
yang harus dilakukan
Yang diperhatikan adalah faktor meter tidak boleh diterapkan baik di komputer arus maupun meter.
Hal lain yang akan mempengaruhi laju alir adalah perpanjangan pipa dengan kenaikan suhu
dan tekanan. Karena ekspansi, volume gas yang lewat akan menjadi
berbeda tergantung suhu dan tekanan. Untuk mengimbanginya, ada
faktor koreksi pada suhu (ctsm) dan faktor koreksi pada tekanan (cpsm).
Berdasarkan penjelasan tersebut kita mendapatkan rumus Gross Volume Flow r

Anda mungkin juga menyukai