Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN NYERI

G. PENGERTIAN

Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat
terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan.

Respon nyeri sangat subyektif tergantung dari ambang nyeri dari setiap pasien,koping
pasien, pengalaman nyeri, ansietas,budaya dari pasien serta dipengaruhi oleh gender dan
usia.

Klasifikasi Nyeri
Berdasarkan Mekanisme Nyeri ,nyeri dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis:
1. Nyeri fisiologis
Terjadi karena stimulus singkat yang tidak merusak jaringan, misalnya cubitan
ringan,pukulan ringan akan menyebabkan munculnya rasa nyeri yang ringan.
2. Nyeri Inflamasi
Terjadi karena stimulus yang kuat sehingga merusak jaringan, kemudian jaringan
akan mengalami inflamasi/ peradangan.
3. Nyeri Neuropatik
Terjadi karena adanya disfungsi primer atau lesi pada sistem saraf yang diakibatkan
oleh trauma, kompresi, keracunan atau gangguan metabolik.
Berdasarkan munculnya nyeri, nyeri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Nyeri Akut
Nyeri yang berlangsung sementara, kemudian mereda bila terjadi penurunan
intensitas stimulus pada nosiseptor pada beberapa hari sampai beberapa minggu.
2. Nyeri Kronis
Nyeri yang berhubungan dengan kondisi patologis, berlangsung dalam waktu yang
lama, biasanya merupakan suatu proses penyakit. Nyeri kronis berlangsung selama
enam bulan atau lebih.
Berdasarkan derajatnya, nyeri dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Nyeri ringan : disebut nyeri ringan apabila skala nyeri 0-3
2. Nyeri sedang : disebut nyeri sedang apabila skala nyeri 4-6
3. Nyeri berat : disebut nyeri berat bila skala nyeri 7-10
(Catatan : apabila skala nyeri 0 = tidak ada nyeri)
Manajemen nyeri adalah salah satu dari bagian displin ilmu medis yang berkaitan
dengan upaya- upaya menghilangkan nyeri atau pain relief. Manajemen nyeri ini
menggunakan pendekatan multidisplin yang didalamnya termasuk pendekatan
farmakologikal (termasuk pain modifiers), non farmakologikal, dan psikologikal.
H. TUJUAN
Tujuan mengatasi nyeri:
1. Mengurangi rasa nyeri
2. Merelaksasikan ketegangan otot
3. Mengalihkan perhatian agar nyeri tidak terasa atau hilang.
4. Menghalangi sampainya rangsangan nyeri ke otak agar rangsangan nyeri tidak
dipersepsikan
5. Mengurangi kecemasan
I. MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI
Merupakan upaya- upaya mengatasi atau menghilangkan nyeri dengan menggunakan
pendekatan non farmakologi. Upaya-upaya tersebut antara lain distraksi, relaksasi, massage
dan lain sebagainya.
Relaksasi
Tehnik relaksasi didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang
merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Tehnik relaksasi dapat
menurunkan ketegangan fisologis. Tehnik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang
dalam posisi berbaring atau duduk dikursi.Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
tehnik relaksasi adalah pasien dengan posisi yang nyaman, pasien dengan pikiran yang
beristirahat, dan lingkungan yang tenang. Tehnik relaksasi banyak jenisnya, salah satunya
adalah relaksasi autogenic. Relaksasi ini mudah dilakukan dan tidak beresiko.
Ketika melakukan relaksasi autogenic , seseorang membayangkan dirinya berada didalam
keadaan damai dan tenang , berfokus pada pengaturan nafas dan detakan jantung.
Langkah langkah latihan relaksasi autogenic adalah sebagai berikut:
Persiapan sebelum memulai latihan
1. Tubuh pasien berbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata terpejam.
2. Menganjurkan pasien atur napas hingga napas menjadi lebih teratur.
3. Menganjurkan pasien menarik napas dalam lalu buang secara perlahan-
lahansambil katakana dalam hati saya damai dan tenang
1. Langkah 1 : merasakan berat
Menganjurkan pasien fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan terasa
berat. Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur, ringan,
sehingga terasa sangat ringan sekali sambil katakana dalam hati saya merasa damai dan
tenang sepenuhnya Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki.
2. Langkah 2 : merasakan kehangatan
Bayangkan darah mengalir keseluruh tubuh dan rasakan hawa hangatnya aliran darah,
seperti merasakan minuman yang hangat, sambil mengatakan dalam hati saya merasa
senang dan hangat. (Ulangi enam kali).
3. Langkah 3 : merasakan denyut jantung
Anjurkan pasien menempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut.
Bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang. Sambil katakana
jantungnya berdenyut dengan teratur dan tenang. (Ulangi 6x). Katakan dalam hati saya
merasa damai dan tenang.
4. Langkah 4 : latihan pernapasan
Jelaskan ke pasien posisi kedua tangan tidak berubah. Katakan dalam diri napasku
longgar dan tenang ( Ulangi 6x).
5. Langkah 5 : latihan abdomen
Jelaskan pada pasien posisi kedua tangan tidak berubah. Rasakan pembuluh darah dalam
perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat. Katakan dalam hati darah yang
mengalir dalam perutku terasa hangat. (Ulangi 6x).
6. Langkah 6 : latihan kepala
Menganjurkan pada pasien bahwa kedua tangan kembali pada posisi awal. Katakan
dalam hati kepala saya terasa benar-benar dingin (Ulangi 6x).
7. Langkah 7 : akhir latihan
Mengakhiri latihan relaksasi autogenik dengan melekatkan (mengepalkan) lengan
bersamaan dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil membuka mata.

Distraksi
Tehnik distraksi adalah tehnik yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian pasien dari
nyeri. Tehnik distraksi yang dapat dilakuka adalah:
1. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca Koran, melihat pemandangan dan
gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran
Pasien dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang tenang seperti
musik klasik,dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Pasien juga
diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari, atau kaki.
3. Distraksi pernafasan
Menganjurkan psien untuk memandang fokus pada 1 obyek atau memejamkan mata
dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan 1-4 dan kemudian
menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan menghitung 1-4 (dalam
hati). Anjurkan pasien untuk berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap
gambar yang member ketenangan, lanjutkan tehknik ini hingga terbentuk pola
pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massage, instruksikan pasien untuk melakukan
pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamanan lakukan massage pada bagian
tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area
nyeri.
4. Distraksi Intelektual
Antara lain dengan mengisi teka teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran
(ditempat tidur) seperti mengumplkan prangko, menulis cerita.
Guided imaginary/ imajinasi terbimbing
Upaya yang dilakukan untuk mengalihkan persepsi rasa nyeri dengan mendorong pasien
untuk mngkhayal dengan bimbingan. Tehniknya sebagai berikut:
1. Atur posisi yang nyaman pada pasien
2. Dengan suara yang lembut, anjurkan pasien untuk memikirkan hal-hal yang
menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra.
3. Anjurkan pasien untuk tetap fokus pada bayangan yang mennyenangkan sambil
merelaksasikan tubuhnya.
4. Bila pasien tampak rileks, petugas kesehatan tidak perlu bicara lagi
5. Jika pasien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak nyaman, perawat
harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika pasien siap.

Massage atau pijatan


Merupakan manipulasi yang dilakukan pada jaringan lunak yang bertujuan untuk
mengatasi masalah fisik, fungsional atau terkadang psikologi. Pijatan dilakukan dengan
penekanan terhadap jaringan lunak baik secara terstruktur ataupun tidak, gerakan-gerakan
atau getaran, dilakukan menggunakan bantuan media ataupun tidak.
Beberapa teknik massage yang dapat dilakukan untuk distraksi adalah sebagai berikut;
a. Remasan. Usap otot bahu dan remas secara bersamaan.
b. Selang-seling tangan. Memijat punggung dengan tekanan pendek, cepat dan
bergantian tangan.
c. Gesekan. Memijat punggung dengan ibu jari, gerakannya memutar sepanjang tulang
punggung dari sacrum ke bahu.
d. Eflurasi. Memijat punggung dengan kedua tangan, tekanan lebih halus dengan
gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena.
e. Petriasi. Menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda dengan arah yang
berlawanan, menggunakan gerakan meremas.
f. Tekanan menyikat. Secara halus, tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk
mengakhiri pijatan.
Akupuntur
Akupuntur adalah tehnik pengobatan tradisional yang berasal dari Cina untuk
memblok chi dengan menggunakan jarum dan menusukkannya ke titik-titik tubuh
tertentu yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan yin dan yang.
Kompres hangat atau dingin
1. Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan.
Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa
sakit, merangsang pristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar, serta
memberikan ketenangan dan kesenangan pada pasien. Pemberian kompres hangat
dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung dan kedinginan.
2. Kompres dingin adalah member daerah dingin pada daerah setempat dengan
menggunakan kain yang dicelupkan pada air biasa atau air es sehingga member efek
rasa dingin pada daerah tersebut. Tujuan diberikan kompres dingin adalah
memberikan rasa nyeri akibat oedema atau trauma, mencegah kongesti kepala,
memperlambat denyutan jantung, mempersempit pembuluh darah dan mengurangi
arus darah lokal. Tempat yang diberikan komres dingin tergantung lokasinya. Selama
pemberian kompres, kulit pasien dperiksa setelah 5 menit pemberian, jika dapat
ditoleransi oleh kulit diberikan selama 20 menit.
J. MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGI
Umumnya nyeri direduksi dengan pemberian terapi farmakologi. Nyeri ditanggulangi dengan
cara memblokade transmisi stimulant nyeri agar terjadi perubahan resepsi dan dengan
mengurangi respon kortikal terhadap nyeri :
1. Analgesik narkotik
Opiate merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri pada pasien,
untuk nyeri sedang hingga nyeri yang sangat berat. Pengaruhnya sangat berpariasi
tergantung fisiologi pasien itu sendiri.
Narkotik dapat menurunkan tekanan darah dan menimbulkan depresi pada fungsi- fungsi
vital lainnya, termasuk depresi respiratori, bradikardi dan mengantuk. Sebagian dari
reaksi ini menguntungkan contoh hemoragi, sedikit penurunan tekanan darah sangat
dibutuhkan, namun pada pasien hipotensi akan menimbulkan syok akibat dosis yang
berlebihan.
2. Analgesik lokal
Analgesik bekerja dengan memblokade konduksi saraf saat diberikan langsung ke serabut
saraf
3. Analgesic yang dikontrol pasien
Sistem analgesic yang dikontrol pasien terdiri dari infuse yang diisi narkotik menurut
resep, dipasang dengan pengatur pada lubang injeksi intrapena. Pengendalian analgesic
oleh pasien adalah menekan sejumlah tombol agar masuk sejumlah narkotik. Cara ini
memerlukan alat khusus untuk mencegah masuknya obat pada waktu yang belum
ditentukan. Analgesic yang dikontrol pasien ini penggunaannya lebih sedikit
dibandingkan dengan cara yang standar yaitu secara intramoskular. Penggunaan narkotik
yang dikendalikan pasien dipakai pada pasien dengan nyeri paska beda, nyeri kanker,
krisis sel.
4. Obat- obat non steroid
Obat- obat non steroid anti inflamasi bekerja terutama terhadap penghambatan sintesa
prostaglanding. Pada dosis rendah obat- obat ini bersifat analgetik. Pada dosis tinggi
obat- obat ini bersifat inflamatori sebagai tambahan dari kasiat analgesik. Prinsip kerja
alat ini adalah untuk mengendalikan nyeri sedang dari dismenoria, arthritis dan
gangguan mosculoskeletao yang lain, nyeri postoperative dan migrain. NSAID digunakan
untuk menyembuhkan nyeri ringan sampai sedang.
1. Gunakan analgesik sesuai panduan penatalaksanaan nyeri dari WHO: anak tangga
analgesik
o Step 1: aspirin, parasetamol + adjuvan
o Step 2: kodein + adjuvan + NSAID
o Step 3: morphin, pedhidin, pentanyl + non opioid (NSAID)
2. Obat diberikan rutin tiap 3- 6 jam, jangan hanya bila perlu.
3. Mulai dengan dengan dosis rendah lalu dititrasi
4. Pada nyeri trobosan, berikan dosis ekstra (dosis/ 4 jam)
5. Adjuvan: anti- depretiont, steroid, teraphi kognitif, akupuntur, TENS, hypnosis, dan
lain- lain.

Anda mungkin juga menyukai