Anda di halaman 1dari 62

PERESEPAN, PEMESANAN DAN

PENGELOAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : C/VIII/SPO/5/15/111 Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 01 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SPO No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Peresepan adalah Proses pengambilan keputusan pengobatan oleh


dokter berupa terapi obat yang diterima pasien dengan
memperhatikan ketepatan pasian, jenis obat, dosis, kekuatan, rute,
waktu dan durasi pengobatan
Pemesanan Obat atau Permintaan Obat berdasarkan rencana
kebutuhan obat perbulan/tahunan yang sudah di laporkan
sebelumnyake Dinkesuntuk meminimalisir penggunaan obat yang
tidak bertanggung jawab
Pengelolaan Obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi aspek seleksi dan perumusan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan obat
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk memastikan semua proses dalam pelayanan
obat memenuhi Undang-Undang yang berlaku.
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan,Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi 1. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
2. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Di Puskesmas Tahun 2003

5. Prosedur
1. Petugas meresepkan obat sesuai terapi atas diagnosa
pasien.
2. Petugas farmasi mengecek kembali resep dari dokter
kemudian menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter.
3. Petugas farmasi mencatat semua pengeluaran obat
berdasarkan resep yang ada kemudian melakukan
permintaan obat dengan menggunakan format LPLPO
4. Petugas farmasi mengirim LPLPO ke Gudang farmasi kota,
Dinas Kesehatan Kota dan arsip.Dan utk menghindari
kekosongan obat apabila ada obat yang tidak ada di gudang
farmasi kota petugas farmasi puskesmas dapat melakukan
pemesanan obat dengan menggunakan dana kapitasi BPJS.
5. Setelah obat diantar kepuskesmas petugas farmasi
melakukan penerimaan obat sesuai dengan surat
penerimaan obat masuk kemudian melakukan penyimpanan,
mendistribusikan ke pustu-pustu dan poskesdes sesuai
dengan LPLPO .
6. Petugas farmasi melakukan pencatatan dikartu stok dan
pelaporan.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep, Blangko LPLPO dan Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

PERESEPAN, PEMESANAN DAN


PENGELOAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015
Tilik Halaman : 1 dr. Mike Iriany Mexi Avia
NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas melakukan peresepan obat

2 Petugas melakukan pemesanan dan atau permintaan obat

3 Petugas melakukan pengelolaan obat

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

()

PENCATATAN, PEMANTAUAN,
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT,
KTD
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Efek Samping Obat adalah Setiap efek yang berbahaya yang tidak
diinginkan dari obat yang timbul pada pemberian obat dengan dosis
yang digunakan untuk profilaksis,diagnosis dan terapiatau untuk
modifikasi fungsi fisiologis.
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu
aktifitas dalam bentuk tulisan.
Pelaporan adalah Catatan yang memberikan informasi tentang
kegiatan tertentu.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah Insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien
2. Tujuan Sebagai acuan Pencatatan,pemantauan, pelaporan efek samping
obat dan dievaluasi untuk mengetahui potensi signal keamanan
obat.

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani


No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
Permenkes RI No. 30 tentang Standar Kefarmasian di Puskesmas
tahun 2014
5. Prosedur 1. Petugas mencatat semua laporan kejadian efek samping
obat/efek yang tidak diinginkan yang bersifat fatal atau
membahayakan jiwa harus segera mungkin tidak lebih
dari 24 jam.
2. Pemantauan dan Pelaporan efek samping obat harus di
dokumentasikan dan dicatatdalam formulir pelaporanefek
samping obat dan di catat dalam rekam medik.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten Apoteker), Perawat dan
Dokter

7.Dokumen Terkait Rekam medik, Formulir pelaporan efek samping obat

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENCATATAN, PEMANTAUAN,
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT,
KTD
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memonitor efek pengobatan
1
terhadap pasien termasuk efek KTD

2 Petugas memproses monitoring secara kolaboratif


Petugas mempunyai kebijakan tentang mengidentifikasi efek

3 KTD daan dicatat dalam status pasien dan dilaporkan kepada


kepala puskesmas
Petugasmendokumentasikan efek KTD dalam status pasien
4
sebagaimana diharuskaan di dalam kebijakan

5 Petugas melaporkan efek KTDdalam waktu 2x24 jam


Petugas melaksanakan pemantauan dan efek samping obat

6 dan membuat laporan dalam formulir pelaporan efek samping


obat dan dicatat dalam rekam medik pelaksanaan

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor
(.)

PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN


DAN PELABELAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,dokter gigi,dokter


hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat
kepada pasien sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Etiket adalah Sediaan Apoteker atau Farmasi, gunanya untuk
memberi petunjuk cara penggunaan obat serta jenis obat yang
diberikan kepada pasien atau pengguna nya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas kamar obat agar menyerahkan obat sesuai
dengan resep dokter.
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
5. Prosedur 1. Petugas menerima resep.
2. Petugas mengecek resep
3. Petugas konsultasi ke dokter (bila ada resep yang kurang
jelas) bila tidak petugas langsung menyiapkan obat sesuai
resep.
4. Petugas menyiapkan etiket yang warna putih untuk obat
pemakaian dalam dan etiket warna biru untuk obat
pemakaian luar
5. Petugas menuliskan nama pasien,tanggal resep,cara pakai
sesuai permintaan pada masing-masing obat.
6. Petugas memanggil pasien sesuai dengan antrian dan sesuai
dengan nomor kartu berobat dan alamat yang jelas.
7. Petugas menjelaskan aturan minum pada masing-masing
obat dan efek samping obat (obat tertentu).
8. Petugas menyerahkan obat pada pasien dan disertai
pemberian informasi obat.
9. Pasien memberi paraf pada resep dan mencatat nomor hp
sebagai bukti bahwa pasien telah menerima obat.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker) dan Dokter

7. Dokumen Terkait Resep

8. Rekaman Historis:

Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN


DAN PELABELAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Kepala UPTD Urusan
Terbitan : 2015 Puskesmas
KESEHATAN Singgani
Daftar No. Revisi : 0
KOTA PALU Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas Pelayanan Farmasi menerima resep dari pasien

2 Petugas Farmasi mengecek resep yang diberikan oleh pasien


Petugaas Farmasi mengkonsultasikan ke dokter bila ada resep
yang kurang jelas dan bila tidak ada yaang perlu di
3
konsultasikan petugas langsung menyiapkan obat dalam resep
tersebut
Petugas menuliskan etiket pada masing-masing obat dengan
4
jelas
Petugas memanggil pasien sesuai antrian, sesuai dengan
5
nomor kartu berobat dan alamat yang jelas
Petugas menjelaskan tentang aturan minum setiap obat yang
6
diberikan kepada pasien dan efek samping obat (obat tertentu)

7 Petugas menyerahkan obat kepada pasien


Petugas memberikan resep kepada pasien untuk di paraf
8
sebagai bukti bahwa pasien telah menerima obat
Petugas membawa resep kembali ke dokter apabila ada resep
9
yang kurang jelas

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SANGURARA
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Sangurara
KOTA PALU SPO No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 drg. Akmal Eddy Madda


NIP. 19780809 201001 1 007

1.Pengertian Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan


tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan
program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat
2. Tujuan Sebagai acuan Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di
unit pelayanan kesehatan dasar
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pengelolaan obat publik dan perbekalan
kesehatan di puskesmas tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata


Prosedur periode tertentu dipuskesmas dan seluruh unit pelayanan.
2. Menentukan :
Stok optimum adalah jumlah stok obat yang
diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak
mengalami kekurangan/kekosongan.
Stok pengaman adalah jumlah stok yang disediaakan
untuk mencegah terjadinya sesuatuhal yang tidak
terduga.
3. Menentukan waktu tunggu (laedtime), yaitu waktu yang
diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima.
4. Setelah semua dihitung maka kita akan mendapatkan jumlah
permintaan dan dimasukkan dalam LPLPO.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Blangko LPLPO,Resep

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001
Unit :PELAYANAN FARMASI
NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memperkirakan/menghitung rta-
1
rata pemakaian obat dipuskesmas dan seluruh unit pelayanan
Petugas menetukan jumlah stok yang diserahkan kepada unit
2
pelayanan agar tidak mengalami kekosongan
Petugasmenentukan jumlah stok yang disediakan untuk
3
mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga.

4 Petugasmenentukan waktu tunggu (leadtime)


Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

PENYIMPANAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap


obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penyimpanan agar obat yang tersedia di unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan.
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi 1. Permenkes RI no 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas mengatur tata ruang untuk memudahkan dalam


Prosedur penyimpanan,penyusunan,pencarian dan pengawasan obat-
obat.
2. Petugas menyusun obat menggunakan metode FIFO dan
FEFO.
3. Petugas menyusun obat dalam rak sesuai alfabetis dan
dipisahkan antara obat pemakaian dalam dengan obat-
obatan untuk pemakaian luar.dan untuk obat yang disimpan
dalam penyimpanan khusus seperti vaksin memerlukan Cold
Chain khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan
putusnya aliran listrik.
4. Petugas menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam
lemari khusus dan selalu terkunci.
5. Petugas melakukan pencatatan stok obat pada kartu stok
dan melakukan pengamanan mutu obat agar obat tersebut
tidak selalu berada dibelakang yang dapat menyebabkan
kadaluwarsa.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen terkait Kartu stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENYIMPANAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi mengatur tata ruang agar
1 memudahkan dalam penyimpanan, penyusunan, pencarian dan
pengawasan obat-obat
Petugas menggunakan prinsip FIFO dan FEFO untuk
menyusun obat dan sesuai alfabetis dan dipisahkan antara obat
untuk pemakaian luar dan obat untuk pemakaian dalam.Dan
2
seperti vaksin mempunyai tempat penyimpanan khusus yaitu
Cold Chain dan harus dilindungi dari kemungkinan terputusnya
aliran listrik
Petugas menyimpan obat-obat narkotika dan psikotropika
3
dalam lemari khusus dan selalu terkunci
Petugas melakukan pencatatan stok obat pada kartu stok
4
agarmutu obat selalu terjaga dan tidak kadaluwarsa

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor
(.)

PEMBERIAN INFORMASI
PENGGUNAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang


dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara
akurat,jelas dan terkini kepada dokter,apoteker,perawat,profesi
kesehatan lainnya dan pasien.
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk pemberian informasi penggunaan obat
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi 1. Permenkes RI No.30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Di Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Petugas memberikan informasi obat kepada pasien
Prosedur berdasarkan resep.
2. Petugas melakukan penelusuran literature bila diperlukan,
secara sistematis untuk memberikan informasi.
3. Petugas menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan
mudah dimengerti,tidak bias,etis dan bijaksana baik
secara lisan maupun tulisan.Hal-hal yang perlu
disampaikan kepada pasien adalah jumlah,jenis, dan
kegunaan masing-masing obat aturan pakai
obat,peringatan atau efek samping obat dan tata cara
penyimpanan obat.
4. Petugas menyediakan informasi aktif tentang cara
penyimpanan obat dirumah(leaflet)
5. Petugas mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan
informasi obat.

6. Unit Terkait Petugas kamar obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep dan lembar ceklish pelayanan informasi obat

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PEMBERIAN INFORMASI
PENGGUNAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memberikan informasi kepada
1
pasien berdasarkan resep obatnya
Petugas menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
2
di mengerti baik secara lisan maupun tulisan

3 Petugas menyediakan informai aktif seperti brosur obat


Petugasmendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan
4
informasi obat setiap hari
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

MENJAGA TIDAK TERJADINYA


PEMBERIAN OBAT KADALUARSA,
PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO,
KARTU STOK/KENDALI UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
KESEHATAN Kepala UPTD Urusan
Terbitan : 2015 Puskesmas
KOTA PALU No. Revisi : 0 Singgani
Tgl. Mulai
SOP Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Tanggal Kadaluarsa adalah batas tanggal setelah tanggal tersebut


mutu suatu sediaan farmasi tidak dijamin lagi oleh produsennya
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang
disebabkan oleh penggunaan sedian farmasidanalat kesehatan yang
tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanandan kemanfaatan
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala Kepala UPTD Urusan Puskesmas
Singgani No. C/VIII/SK/UKP/4/15/081 TentangPenanganan obat
rusak/kadaluwarsa
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pelayanan Kefarmasian di puskesmas, Ditjen
Binfar Dep.Kes 2006
2. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/
Prosedur 1. Petugas menyimpan dan mengeluarkan obat berdasarkan
metode FIFO dan FEFO.
2. Petugas mencatat semua jumlah obat yang masuk, obat
yang keluar dan tanggal kadaluarsa obat pada kartu stok.
3. Petugas memisahkan obat yang rusak atau kadaluarsa dari
penyimpanan obat lainnya.
4. Petugas melaporkan dan mengirim obat tersebut ke gudang
farmasi kabupaten/kota untuk dimusnahkan.
5. Petugas mendokumentasikan pencatatan tersebut dalam
LPLPO

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu stok dan Blangko LPLPO

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
MENJAGA TIDAK TERJADINYA
PEMBERIAN OBAT KADALUARSA,
PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO,
KARTU STOK/KENDALI UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
KESEHATAN Kepala UPTD Urusan
Terbitan : 2015 Puskesmas
KOTA PALU Singgani
Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi mengidentifikasi obat yang sudah

1 rusak atau kadaluwarsa dan memisahkan obat yang telah


kadaluwarsa dari penyimpanan obat lainnya
Petugas menyimpan dan mengeluarkan obat berdasarkan
2
metode FIFO dan FEFO
Petugas membuat catatan jenis obat, jumlah obat dan tanggal

3 kadaluwarsa untuk dikirim kembali ke gudang farmasi


kabupaten/ kota.
Petugas melaporkan dan mengirim obat tersebut ke gudang

4 farmasi kabupaten/ kota sesuai dengan daftar yang diberikan


untuk dimusnahkan
Petugas mendokumentasikan pencatatan tersebut dalam
5
LPLPO
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)

IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN


KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN
KEJADIAN NYARIS CIDERA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001
1. Pengertian Identifikasi dan pelaporan adalah bukti bahwa suatu kegiatan yang
telah dilakukan, sumber data untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian dan sumber data untuk pembuatan laporan.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan suatu kejadian akibat
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil yang dapat
menciderai pasien tetapi cidera serius tidak terjadi,karena
keberuntungan misalnya pasien terima suatu obat kontra indikasi
tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan
overdosis letal akan diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya)
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk identifikasi dan pelaporan kesalahan
pemberian obat dan KNC dan untuk melindungi keselamatan pasien
dari pemakaian obat akibat KTD/KNC
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Bila menemukan kesalahan pemberian obat atau Kejadian
Prosedur
Nyaris Cidera,petugas farmasi wajib segera melakukan
identifikasidan membuat laporan dengan batas waktu maksimal
2 x 24jam setelah kesalahan pemberian obat terjadi,yang
sebelumnya petugas sudah melakukan klarifikasi kepada pasien
dengan cara mencari alamat pasien dan menukar obat yang
salah.
2. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas secara lengkap
3 . Petugas menyerahkan laporan kepada tim pengendali mutu dan
keselamatan pasien (PMKP).

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten apoteker)

7 Dokumen terkait Resep

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN
KEJADIAN NYARIS CIDERA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi bila menemukan insiden kesalahan
pemberian obat atau KNC,wajib segera melakukan identifikasi
dan membuat laporan insiden dengan batas waktu maksimal 2
1
x 24jam setelah terjadi insiden,yang sebelumnya petugas sudah
melakukan klarifikasi kepada pasien mencari alamat pasien
danmenukar obat yang keliru
Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas secara
2
lengkap

3 Petugas menyerahkan laporan kepada tim PMKP

4 Petugas mendapat umpan balik dari laporan kejadian


Petugas melaksanakan rekomendasi dan membuat laporan

5 pelaksanaan rekomendasi kepada Tim pengendali Mutu


Puskesmas

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor
(.)

PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan


pemantauan setiap respon terhadap Obat yang tidak dikehendaki,
yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk
tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek Samping Obat adalah
reaksi Obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja
farmakologi.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk :
1. Menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin
terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang;
2. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal
dan yang baru saja ditemukan;

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.


C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
2. Permenkes RI No.35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Di Apotek

5. Langkah- langkah/
Prosedur 1. Petugas menganalisis laporan efek samping obat yang
disampaikan oleh pasien.
2. Petugas mengidentifikasi obat dari pasien yang mempunyai
resiko tinggi mengalami efek samping obat.
3. Petugas mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat
(MESO).
4. Petugas melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat
Nasional.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker), Perawat dan
Dokter
7.Dokumen Terkait Resep dan Formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menganalisis laporan efek samping obat.
Petugas mengidentifikasi obat dari pasien yang mempunyai
2
resiko tinggi mengalami efek samping obat

3 Petugas mengisi formulir monitoring efek samping obat


Petugas melaporkan ke pusat monitoring efek samping
4
nasional.

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA


DAN NARKOTIKA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
SOP Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-3 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan
bahan tanaman, baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan
hilangnya rasa, zat ini akan mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah
maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh
siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat
yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa

2. Tujuan Sebagai acuan untuk memastikan semua proses dalam


pelayanan obat golongan narkotika memenuhi Undang-Undang
yang berlaku dan memastikan pengeluaran obat golongan
narkotika dan psikotropika aman dan akurat.
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas
Singgani No. C/VIII/SK/UKP/4/15/080 Tentang Peresepan
Psikotropika dan Narkotika

4. Referensi 1. UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika


2. UU RI No. 5 tahun 1987 tentang Psikotropika
3. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan
PuskesmasSinggani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Peresepan obat psikotropika dan narkotika hanya boleh ditulis
Prosedur
oleh dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis
2. Petugas memberikan resep asli dan di tanda tangani langsung
oleh dokter pemeriksa/ pemberi resep
3. Petugas memeriksa kembali resep yang hendak diberikan
kepada pasien dan jika resep tersebut tidak di tanda tangani
resep bisa ditolak atau dikonfirmasi ke dokter yang menulis
resep
4. Petugas harus menulis resep dengan jelas, baik jenisnya,
jumlahnya dan cara penggunaannya.
5. Petugas memberi garis merah di bawah nama obat narkotika
dan di tanda tangani sejajar garis merah tersebut
6. Petugas menulis nama pasien dan alamat yang lengkap
dibelakang resep
7. Petugas menyimpan resep psikotropika dan narkotika dalam
lemari obat, menjadi satu dengan obat psikotropika dan obat
narkotika dalam keadaan terkunci.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker) dan Dokter

7.Dokumen Terkait Resep


8. Rekaman Historis:

Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA


DAN NARKOTIKA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Peresepan obat narkotika dan psikotropika hanya boleh di tulis
1
oleh dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis
Petugas memberikan resep asli dan ditanda tangani langsung
2
oleh dokter pemeriksa/pemberi resep
Petugas Perugas memeriksa kembali resep yang hendak
diberikan kepada pasien dan jika resep tersebut tidak ditanda
3
tangani resep bisa ditolak atau dikonfirmasi kedokter yang
memberi resep
Petugas harus menulis resep dengan jelas, baik jenisnya,
4
jumlahnya dan cara penggunaannya
5 Petugas memberi garis merah dibawah nama obat narkotika
Petugas menulis nama pasien dan alamat yang lengkap

6 dibelakang resep dan pasien menuliskan no hp dan menanda


tangani resepnya
Petugas menyimpan resep narkotika dan psikotropika dalam
8 lemari obat menjadi satu dengan obat narkotika dan
psikotropika

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)

TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG


MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015
No. Revisi : 0 Puskesmas
KOTA PALU Singgani
SOP Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat adalahagar


penyediaan obat sesuai dengan yang dibutuhkan dan untuk
meningkatkan penggunaan obat secara rasional
2. Tujuan Sebagai acuan agar penyediaan obat sesuai dengan yang
dibutuhkan sehingga tidak terjadi penumpukan obat di puskesmas
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/076 Tentang Penyediaan obat yang
menjamin ketersediaan obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian DiUPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
5. Prosedur 1. Petugas memperkirakan jenis, jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang dibutuhkan dengan permintaan obat
2. Petugas memberikan informasi yang tepat kepada pasien
tentang cara pemakaian dengan interval waktu pemberian
yang tepat
3. Petugas memberikan resep dengan dosis yang tepat.
4. Petugas melakukan permintaan obat sesuai dengan
diagnosa penyakit.
5. Petugas menyediakan obat sesuai yang dibutuhkan.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep dan Blangko LPLPO

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memperkirakan jenis dan jumlah
1
obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan

2 Petugas meningkatkan penggunaan obat secara rasional


Petugas mendiagnosa penyakit sesuai dengan standar yang
3
telah ditetapkan

4 Petugas menyediakan obat sesuai dengan yang dibutuhkan

5 Petugasmemberikan resep sesuai dengan dosis yang tepat


Petugas memberikan informai yang tepat kepada pasien

6 tentang cara pemakaian dengan interval waktu pemberian yang


tepat
Petugas harus meningkatkan efisiensi penggunaan obat secara
7
efektif, aman da mutu terjamin
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015
Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia
NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Pengadaan atau penyediaan adalah Proses penyediaan obat yang


di butuhkan di unit pelayanan kesehatan.
Penggunaan adalah Proses peresepan dan penyerahan obat dan
informasi berdasarkan resep kepada dokter
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penyediaan dan penggunaan
obat untuk pelayanan. Penyediaan dan penggunaan obat untuk
kebutuhan pelayanan dilakukan secara efektif dan efisien
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Petugas menyediakan obat diruang obat
Prosedur 2. Petugas menyediakan obat di pustu dan di poskesdes sesuai
dengan kebutuhan dengan menggunakan blangko LPLPO.
3. Petugas menstok obat pada kartu stok dalam penyediaan
obat
4. Penggunaan obat dilakukan oleh petugas sesuai
pengeluaran obat atas resep serta kebutuhan di unit
pelayanan.
5. Petugas mencatat semua pengeluaran obat dibuku
pengeluaran obat.

6. Unit Terkait PetugasKamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep, LPLPO, dan Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi menyediakan obat diruangan serta
1
diunit-unit pelayanan sesuai kebutuhan
Petugasmenggunakan obat sesuai dengan pengeluaran obat
2
atas resep serta kebutuhan di unit pelayanan
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

()
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG
EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK
YANG TIDAK DIHARAPKAN
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian SOP ini mengatur tentang semua kegiatan yang diperlukan untuk
memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang
efek samping dan resiko pengobatan yang dilakukan sehubungan
dengan penyakit yang diderita pasien
2. Tujuan Sebagai acuanuntuk memberikan pemahaman kepada pasien dan
keluarga pasien tentang efek samping dan resiko pengobatan yang
mungkin saja terjadi pada saat pengobatan dalam rangka
penatalaksanaan terkait penyakit yang diderita pasien
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK.UKP/4/15/079 Tentang peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
5. Langkah- langkah/
Prosedur 1. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis obat
yang diberikan
2. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tata cara
minum obat
3. Petugas menjelaskan tentang efek samping obat (Obat
tertentu) yang diakibatkan oleh obat tersebut.
4. Petugas menjelaskan bahwa efek samping tidak terjadi
pada semua pasien
5. Petugas menjelaskan tanda bahaya dari efek samping
suatu obat dan kapan harus kembali atau mencari
pertolongan medis
6. Petugas mencatat dalam rekam medis apabila mendapat
laporanefek samping obat dari pasien.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep dan Rekam medis

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG
EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK
YANG TIDAK DIHARAPKAN
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memberikan rencana layanan
1
sesuai dengan standar profesi (SPO)
Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis obat yang
2
diberikan
Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tata cara minum
3
obat
Petugas menjelaskan tentang potensi dan resiko efek samping
4
obat
Petugas menjelaskan bahwa efek samping tidak terjadi pada
5
semua pasien
Petugas menjelaskan tanda bahaya dari efek samping suatu
6
obat dan kapan harus kembali atau mencari pertolongan medis
Petugas mencatat dalam rekam medis apabila mendapat

7 laporan efek samping obat dari pasien dan melaporkan ketim


keselamatan pasien dan petugas mencatat dalam buku

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Pangawasan adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara


menyeluruh dengan mengadakan perbandingan yang seharusnya dan
yang adanya dan Prosedur ini mengatur pengawasan dan pengendalian
penggunaan Psikotropika dan Narkotika
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengawasi dan mengendalikan penggunaan
psikotropika dan narkotika

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/UKP/4/15/080 Tentang Peresepan Psikotropika dan Narkotika
4. Referensi 1. UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
2. UU RI No.5 Tahun 1987 Tentang Psikotropika
3. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Prosedur 1. Petugas memberikan pengawasan atas kesesuaian diagnosis


dengan terapi penggunaan psikotropika dan narkotika.
2. Petugas farmasi memberikan penandaan khusus untuk resep
psikotropika dan narkotika dan penyimpanan resep psikotropika
dan narkotika dipisahkan dengan resep lainnya.
3. Petugas farmasi mengidentifikasi pasien penerima resep
psikotropika dan narkotika dan verifikasi saat penyerahan obat.
Pengendalianobat psikotropika dan narkotika melalui tertib
administrasi kartu stok obat psikotropika dan narkotika

6. Unit terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7. Dokumen Terkait Resep dan Kartu stok

8. Rekaman Historis

No. Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi bila memberikan pengawasan atas
1 kesesuaian diagnosis dengan terapi penggunaan obat
psikotropika dan narkotika
Petugas farmasi memberikan penandaan khusus untuk resep

2 narkotika dan psikotropika dan penyimpanan resep psikotropika


dan narkotika dipisahkan dari resep lainnya

3 Petugas farmasi mengidentifikasi pasien penerima resep


psikotropika dan narkotika dan verifikasi saat penyerahan obat.
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN


DENGAN FORMULARIUM, HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Evaluasi Ketersediaan Obat Terhadap Formularium adalah Suatu


proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana
ketersediaan obat terhadap formularium telah tercapai.
Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang
memerlukan perbaikan,kebutuhan yang belum terlayani kemampuan
dalam melakukan program dan dampak program terhadap
perubahan perilaku prestasi kearah peningkatan mutu.
Tindak Lanjut adalah memperbaiki hal-hal yang dipandang
lemah,kurang tepat,kurang relefan dengan tujuan yang ingin dicapai
dan mengembangkan program dengan cara menambah atau
merubah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas
atau efektifitas program.
Formularium adalah daftarpbat yang di gunakan oleh puskesmas,
yang berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat
generik dikelompokkan dalam terapi penyakit disertai dengan
beberapaalternatif nama generik bermerk, seiring dengan
perkembangannya formularium diperbaharui setiap tahun dan
ditambahkan/ dikurangi item melalui prosedur tertentu
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerangkan sistem evaluasi kesesuaian
peresepan dengan formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
3. Kebijakan Sesuai surat keputusanKepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmaian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
5. Langkah- 1. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis
langkah/Prosedur tentang isi Formularium Nasional.
2. Petugas farmasi mengumpulkan dan mencatat jumlah resep
obat yang tidak masuk dalam formularium nasional.
3. Petugas farmasi mengumpulkan dan mencatatjumlah
resepsecara keseluruhan.
4. Petugas farmasi mempersentasekan kesesuaian peresepan
dengan formularium nasional.
5. Petugas farmasi mengevaluasi hasil pemantauan kesesuaian
peresepan dengan formularium nasional.
6. Petugas farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian
peresepan dengan formularium nasional kepada kepala
puskesmas.Kepala puskesmas menindaklanjuti dari hasil
evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium
nasional dengan melaksanakan pertemuan dalam rangka
pembinaan terhadap petugas penulis resep.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Formularium Nasional dan Resep

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN


DENGAN FORMULARIUM, HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis
1
tentang isi Formularium
Petugas farmasi mengumpulkan data tentang jenis obat yang
2
tertulis diresep tetapi tidak tersedia di formularium puskesmas
Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang tidak masuk
3
dalam formularium puskesmas
Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tidak
4
masuk dalam formularium
Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat dipuskesmas
5
yang tercantum di dalam foemularium dan DOEN
Petugas farmasi mencatat total jenis obat dipuskesmas yang
6
tercantum di formularium dan DOEN
Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di puskesmas
7
yang tercantum di formularium dan DOEN
Petugas melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan
dengan formularium kepada kepala puskesmas.Kepala
puskesmas menindaklanjuti dari hasil evaluasi kesesuaian
8
peresepan dengan formularium dengan melaksanakan
pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap petugas penulis
resep

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
TENTANG PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DIRUMAH

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap


obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan agar obat yang disimpan dirumah aman
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
4. Langkah- 1. Petugas memberitahukan kepada pasien tentang bagaimana
langkah/Prosedur cara menyimpan obat dirumah,agar menyimpan obat
dilemari yang aman dan terkunci agar aman dari jangkauan
anak-anak.
2. Petugas memberitahukan kepada pasien agar menyimpan
obat di dalam wadah asli dengan label yang jelas.
3. Petugas memberitahukan kepada pasien agar lemari obat
selalu terkunci.
4. Petugas memberitahukan kepada pasien jangan pernah
menyimpan obat dekat bahan berbahaya yang bisa
menimbulkan bahaya lain karena salah ambil.
5. Petugas memberitahukan kepada pasien agar memeriksa
secara teratur tanggal dan tahun kadaluwarsa dan buanglah
obat-obatan sebagaimana mestinya.
6. Petugas memberikan laeflet kepada pasien tentang petunjuk
penyimpanan obat di rumah.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Leaflet

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
TENTANG PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DIRUMAH

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memberitahukan kepada pasien

1 tentang bagaimana cara menyimpan obat dirumah, agar


menyimpan obat di lemari yang aman dan terkunci agar aman
dari jangkauan anak-anak
Petugas memberitahukan kepada pasien agar menyimpan obat
2
di dalam wadah asli dengan label yang jelas
Petugas memberitahukan kepada pasien agar lemari obat
3
selalu terkunci
Petugas memberitahukan kepada pasien jangan pernah

4 menyimpan obat dekat bahan berbahaya karena bisa


menimbulkan bahaya lain karena salah ambil
Petugas memberitahukan kepada pasien agar memeriksa

5 secara teratur tanggal dan tahun kadaluwarsa dan buanglah


obat-obatan sebagaimana mestinya.

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
PENANGANAN OBAT
KADALUWARSA/RUSAK

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Kadaluwarsa obat (expired date) adalah tanggal yang


menunjukkan zat tersebut tidak dapat digunakan lagi atau
kadaluwarsa.
2. Tujuan Sebagai acuanuntuk melindungi masyarakat yang disebabkan oleh
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat
serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu,keamanan dan
kemanfaatannya serta untuk meningkatkan mutu pelayanan
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/081 Tentang Penanganan Obat Rusak/
kadaluwarsa
4. Referensi 1. Permenkes RI No.30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Prosedur 1. Petugas farmasi mengidentifikasi obat yang sudah rusak


atau kadaluwarsa.
2. Petugas farmasi memisahkan obat rusak atau kadaluwarsa
dan disimpan pada tempat terpisah dari penyimpanan obat
lainnya.
3. Petugas farmasi membuat catatan nama,no.batch,jumlah dan
tanggal kadaluwarsa obat yang rusak dan atau kadaluwarsa.
4. Petugas farmasi melaporkan dan mengirim obat tersebut ke
gudang farmasi kabupaten/kota untuk di musnahkan.
5. Petugas farmasi mendokumentasikanpencatatan tersebut

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENANGANAN OBAT
KADALUWARSA/RUSAK

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi mengidentifikasi obat yang sudah
1
rusak atau kadaluwarsa
Petugas farmasi memisahkan obat yang rusak atau

2 kadaluwarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari


penyimpanan obat lainnya
Petugas farmasi membuat catatan nama obat,no. batch, jumlah
3
dan tanggal kadaluwarsa
Petugas farmasi mengirim obat yang rusak atau kadaluwarsa
4
tersebut kegudang farmasi kabupaten/kota
Petugas farmasi mendokumentasikan pencatatan tersebut
5
didalam LPLPO

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
TINDAK LANJUT EFEK SAMPING
OBAT DAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN (KTD)
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan


identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD dan KNC
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pelayanan klinis yang bermutu sangat
dipengaruhi oleh kemampuan puskesmas dalam mengidentifikasi,
mendokumentasikan, menganalisis, dan melaporkan permasalahan
mutu pelayanan klinis seperti KTD dan KNC
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/082 Tentang Tindak lanjut pelaporan
4. Referensi 1. (PDF) Pedoman Monitoring Efek Samping Obat
2. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas yang mendapatkan kejadian tidak diharapkan atau


Prosedur efek samping obatmelakukan pertolongan dan penanganan
awal sesuai dengan kondisi dan memberikan tindakan medis.
2. Petugasmembuat laporan kondisi tersebut dan melaporkan
kepada tim peningkatan mutu pelayanan klinis .
3. Petugas melaporkan kejadian tersebut kepada ketua tim
peningkatan mutu pelayanan klinis danmengisi formulir
pelaporan efek samping obat.
4. Petugas melaporkan kejadian tersebut kepada kepala
puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis
mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut
penanganan.
5. Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaannya pada
rapat rutin puskesmas.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Formulir Pelaporan Efek Samping Obat

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
TINDAK LANJUT EFEK SAMPING
OBAT DAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN (KTD)
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan klinis yang mendapat KTD atau resiko

1 medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai


kondisi

2 Petugas pemberi layanan klinis yang mengetahui adanya KTD


dan KNC dan resiko klinis malakukan pengamanan berupa
isolasi bukti, laporan dan lingkungan selanjutnya melporkan
kondisi tersebut ke tim PMPK (peningkatan mutu pelayanan
klinis) dan petugas klinis yang berkompeten
Petugas pemberi layanan klinis memberi tindakan medis dan
3
observasi sesuai kondisi
PetugasPMKP melakukan identifikasi dengan mengumpulkan

4 informasi yang menyangkut input, proses, dan output terjadinya


KTD dan resiko klinis
Petugas PMKP dan kepala puskesmasmengadakan analisi
penyebab dan tindak lanjut penanganan dan mensosialisasikan
5
rencana tersebut dan pelaksanaannya pada saat rapar rutin
puskesmas

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
PENYEDIAAN OBAT-OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Penyediaan obat emergensi adalah kegiatan penyediaan obat-


obatan tertentu yang dibutuhkan pasien secara cepat
2. Tujuan Sebagai acuanagar dapat menjamin ketersediaan obat emergensi
saat dibutuhkan dan untuk memenuhi kebutuhan terapi/ tindakan
pasien yang memerlukan penanganan cepat
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/083 Tentang Penyediaan Obat-obat
Emergensi
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasianUPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Petugas obat menyediakan obat-obat emergensi di unit unit
Prosedur pelayanan dan kartu stok.
2. Petugas obat membuat daftar obat-obat emergensi yang telah
disediakan.
3. Petugas obat memeriksa fisik obat di unit pelayanan secara
berkala
4. Petugas obat memeriksa tanggal kadaluwarsa obat di unit
pelayanan secara berkala
5. Petugas mengganti obat jika ditemukanmutu/kualitas obat
yang menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan,
dll

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENYEDIAAN OBAT-OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi menyediakan obat-obat emergensi
1
diunit-unit pelayanan (ruang tindakan)
Petugas membuat daftar obat-obat emergensi yang telah
2
disediakan

3 Petugas memeriksa fisik obat diunit pelayanan


Petugas memeriksa tanggal dan tahun kadaluwarsa atau obat
4
yang rusak diunit pelayanan
Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat yang
5
menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan dll

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI
UNIT PELAYANAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap


obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin
2. Tujuan Sebagai acuan agar dapat menjamin ketersediaan dan keamanan
penyimpanan obat emergensi, agar obat emergensi dapat selalu
tersedia saat dibutuhkan dan untuk memenuhi kebutuhan
terapi/tindakan pasien yang memerlukan penanganan cepat di
puskesmas
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015

5. Langkah- 1. Petugas menyiapkan obat yang akan disimpan dalam lemari


langkah/Prosedur emergensi sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah
ditetapkan oleh puskesmas dan kartu stok.
2. Petugas menyusun obat emergensi dalam lemari dengan
susunan sesuai dengan SPO penyimpanan perbekalan farmasi
di puskesmas.
3. Petugas mengunci lemari penyimpanan obat emergensi.
4. Setelah petugas medis melakukan tindakan emergensi maka
obat emergensi yang telah digunakan harus diganti, sesuai
dengan jenis dan jumlah yang terpakaidan mencatat dibuku dan
menyerahkan buku tersebut ke instalasi farmasi.
5. Petugas melakukan pemeriksaan secara berkala dengan
mencocokkan antara jenis dan jumlah obat yang tercantum
pada daftar obat emergensi.
6. Jika terdapat kekurangan baik jumlah ataupun jenis obat
emergensi, segera lengkapi kekurangan tersebut dengan
memberikan daftar obat emergensi yang mencantumkan nama
dan jumlah obat yang telah digunakan kepada petugas kamar
obat.
7. Petugas farmasi menyiapkan obat yang tercantum dalam daftar
obat emergensi untuk disimpan dalam lemari obat emergensi
dan mengunci kembali lemari tersebut.
8. Setiap 3 (tiga) bulan petugas melakukan pengecekan terhadap
kesesuaian jenis dan jumlah obat emergensi terhadap daftar
obat emergensi dengan memeriksa kondisi fisik, serta tanggal
dan tahun kadaluwarsanya pada kartu stok.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker) dan Perawat
6. Dokumen Terkait Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI


UNIT PELAYANAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasimenyiapkan obat yang akan

1 disimpan dalam lemari emergensi dengan daftar obat


emergensi yang telah ditetapkan oleh puskesmas

2 Petugas menyusun obat emergensi dalam lemari

3 Petugas mengunci lemari penyimpanan obat emergensi


4 Petugas mengganti obat yang telah digunakan
Petugas petugas memeriksa obat secara berkala dengan

5 mencocokkan antara jenis dan jumlah obat yang tercantum


dalam daftar
Petugas segera melengkapi obat emergensi jika ada yang
6 kurang dan mengunci kembali lemari tempat penyimpanan obat
emergensi dan setiap 3 bulan petugas melakukan pengecekan

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)
MONITORING PENYEDIAAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Monitoring penyediaan obat emergensi atau mementau adalah


merupakan tahapan untuk mengamati dan menilai keberhasilan atau
kesesuaian pelaksanaan cara pelayanan kefarmasian yang baik
disuatu pelayanan kefarmasian
Emergensi adalah situasi yang tidak dikehendaki, mendadak dan
berkembang secara cepat, sehingga mengancam keselamatan
manusia.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memonitor dan pergantian obat emergensi
yang rusak/kadaluwarsa
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/UKP/4/15/083 Penyediaan Obat-obat Emergensi
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas singgani tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Petugas obat memeriksa fisik obat di unit pelayanan
Prosedur 2. Petugas obat memeriksa tanggal kedaluwarsa obat
3. Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat
yang menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan,
dll
4. Petugas obat memonitoring obat-obat emergensi secara
berkala setiap 3 bulan sekali.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Distribusi UGD

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
MONITORING PENYEDIAAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU Daftar No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Tilik Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas obat memeriksa fisik obat di unit pelayanan
2 Petugas obat memeriksa tanggal kedaluwarsa obat
Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat yang
3
menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan, dll
4 Petugas obat memonitoring obat-obat emergensi secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT


TERHADAP FORMULARIUM HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

1.Pengertian Evaluasi Ketersediaan Obat Terhadap Formularium adalah Suatu


proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana
ketersediaan obat terhadap formularium telah tercapai.
Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang
memerlukan perbaikan,kebutuhan yang belum terlayani kemampuan
dalam melakukan program dan dampak program terhadap
perubahan perilaku prestasi kearah peningkatan mutu.
Tindak Lanjut adalah memperbaiki hal-hal yang dipandang
lemah,kurang tepat,kurang relefan dengan tujuan yang ingin dicapai
dan mengembangkan program dengan cara menambah atau
merubah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas
atau efektifitasprogram.
Formularium adalah daftarpbat yang di gunakan oleh puskesmas,
yang berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat
generik dikelompokkan dalam terapi penyakit disertai dengan
beberapa alternatif nama generik bermerk, seiring dengan
perkembangannya formularium diperbaharui setiap tahun dan
ditambahkan/ dikurangi item melalui prosedur tertentu
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat
dengan kebutuhan obat
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/UKP/4/15/076 tentang Penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan obat
4. Referensi 1. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan puskesmas
singgani tahun 2016
2. Daftar Formularium Nasional Tahun 2015

5. Langkah- langkah/
Prosedur
1. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia
dari stok opname selama 1 tahun terakhir.
2. Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia
dipuskesmas.
3. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia
dipuskesmas.
4. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat dipuskesmas
yang tercantum di formularium dan daftar obat esensial nasional
(DOEN).
5. Petugas farmasi mencatat total jenis obat dipuskesmas yang
tercantum di formularium dan DOEN.
6. Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan
obat terhadap formularium kepada kepala puskesmas dan
kepala puskesmas menindaklanjuti hasil evaluasi ketersediaan
obat terhadap formularium dengan melaporkan kepada team
perencana kebutuhan obat terpadu kabupaten melalui kepala
instalasi farmasi kabupaten/Kota

6. Unit Terkait 1. Tim Mutu Puskesmas


2. Koordinator Pelayanan Klinis
3. Koordinator Administrasi dan Manajemen
4. Koordinator Upaya Puskesmas
5. Kepala Puskesmas

7.Dokumen Terkait 1. Tim Mutu Puskesmas


2. Koordinator Pelayanan Klinis
3. Koordinator Administrasi dan Manajemen
4. Koordinator Upaya Puskesmas
5. Kepala Puskesmas

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
TERHADAP FORMULARIUM HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Terbitan : 2015 Puskesmas
Singgani
KOTA PALU SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai
Berlaku
: 04 MEI 2015

Halaman : 1-2 dr. Mike Iriany Mexi Avia


NIP. 19590606 199509 2 001

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas Pelayanan Farmasi mengumpulkan data jenis obat
yang tersedia dari stok opname
Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di
2
puskesmas
Petugas mengumpulkan data jenis obat di puskesmas yang
3
tercantum didalam formularium dan DOEN
Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas
4
dengan jumlah jenis obat yang tercantun dalam formularium
dan DOEN
Petugas menyampaikan hasil evaluasi tersebut kepada kepala

5 puskesmas dan kepala puskesmas segera menindaklanjuti hasil


evaluasi tersebut

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(.)

Anda mungkin juga menyukai