Anda di halaman 1dari 7

BEBERAPA PENGERTIAN KOPERASI

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui
pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis.

Berikut ini adalah dua pengertian koperasi sebagai pegangan untuk mengetahui koperasi
lebih jauh:

Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan
hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang
dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan. (Hatta, 1954)

Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan


ekonomis terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara
demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang
diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha
yang mereka lakukan (ILO, 1996 dikutip dari Edius dan Sudarsono, 1993)

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam koperasi setidaknya
dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain, unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan
unsur kedua adalah unsur sosial. Sebagai suatu bentuk perusahaan, koperasi berusaha
pemenuhan kebutuhan para anggotanya yang efesien. Sedangkan sebagai perkumpulan orang,
koperasi memiliki watak sosial.

LANDASAN KOPERASI

Landasan koperasi indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan peran, serta
kedudukan koperasi teradap pelaku-pelaku lainnya. Sebagaimana dinyatakan dalam UU No.
25/1992 tetang Pokok-pokok Perkoperasian, koperasi di indonesia mempunyai landasan sebagai
berikut:
Landasan Idiil
Landasan Idiil koperasi adalah pancasila. Oleh karena itu, semua kegiatan koperasi harus
menerapkan sila-sila pancasila agar dapat mencaai cita-citanya serta menjadi landasan
moral bagi seluruh anggota koperasi di indonesia
Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi Indonesia adalah UUD 1945, khususnya Pasal 33 ayat (1).
Dalam pasal 33 ayat (1) terkandung makna bahwa segala kegiatan koperasi adalah usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran
pribadi. Setiap anggota koperasi harus memiliki rasa kesetiakawanan terhadap anggota
koperasi yang lain. Rasa kesetiakawanan tersebut harus diikuti oleh kesadaran diri untuk
maju dan berkembang guna meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
Landasan Operasional
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh
anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam melakukan
tugas masing - masing. Berikut ini landasan operasional koperasi Indonesia
1). UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
2). Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi.

FUNGSI KOPERASI

Fungsi Koperasi dan Peran Koperasi tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992, sebagai berikut

1) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunya.
4) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama yang didasarkan asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

AZAS DAN SENDI EKONOMI KOPERASI

Dalam Bab IV UU No. 12/1967 yang membahas masalah asas dan sendi dasar koperasi,
dimana dikatakan bahwa asas koperasi adalah kekeluargaan dan kegotong-royongan, sedangkan
dalam Sendi Dasar Koperasi diantaranya dimaksukkan keaggotaan yang sukarela , pembagian
sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota, pembatasan bunga, atas modal dan
sebagainya, yang semuanya ini oleh ICA dikelompokkan sebagai cooperative principles.

ICA sendiri nampaknya mengalami kesulitan dalam mendifinisikan kata principle itu,
untuk mana akhirnya ICA harus membentuk suatu komisi. Menurut komisi tersebut, principle
adalah praktik-praktik/kegiatan-kegiatan utama yang sangat diperlukan dalam mencapai tujuan-
tujuan dari kegiatan koperasi. Banyak orang yang tidak sependapat dengan definisi ini, karena
prinsip itu pada dasarnya tetap, sedangkan praktik itu bisa berubah-berubah sesuai dengan
kondisi ekonomi dan sosial suatu negara.

Rochdale atau lebih dikenal dengan The Rochdale Society of Equitable Pioneers
tersebut terdaftar pada tanggal 24 Oktober 1844. Cita-cita dari Rochdale Pioneers, yang
dinyatakan sebagai peraturan dari perkumpulan itu kemudian dikenal sebagai asas-asas Rochdale
atau Rochdale Principles, telah mengilhami cara kerja dari gerakan-gerakan koperasi sedunia.

Kedelepan buah asas Rochdale tersebut adalah:

1) Pengadilan secara demokrasi


2) Keanggotaan yang terbuka
3) Bunga terbatas atas modal
4) Pembagian atas hasil usaha kepada anggota proposional dengan pembeliannya
5) Pembayaran secara tunai atas transaksi perdagangan
6) Tidak boleh menjual barang-barang palsu dan harus murni
7) Mengadakan pendidikan bagi anggota-anggotanya tentang asas koperasi dan perdagangan
yang saling membantu
8) Netral dalam aliran agama dan politik

ARTI PENTING EKONOMI KOPERASI

Kata koperasi berasal dari bahas inggris,co dan operation. Co berarti bersama sementara
operation berarti usaha. Penggabungan kedua kata ini akan menghasilkan kata usaha bersama.
Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi dalam Undang Undang No.25 Tahun 1992 pada
pasal 1 yang menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi.
Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup,
sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan.

Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara memilih
berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna menginvestasikan dananya,
manusia yang rasional akan memilih alternatif investasi yang memberikan manfaat yang paling
besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang yang hendak membelanjakan dananya, orang
tersebut tersebut akan memilih alternativ terbaik atas keputusanpembelanjaannya.

Dengan cara berpikir seperti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-jenis perusahaan
lain dalam kegiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber sumber produktif maupun dalam
pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing merupakan faktor penentu eksistensi
koperasi terutama di masa-masa persaingan bebas. Perlu ditegaskan keunggulan bersaing ini
bukan karena peranan pemerintah dalam mengembangkan koperasi tetapi harus diperoleh
melalui peningkatan efisiensi koperasi.

Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada anggotanya di


banding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan bertransaksi dengan
koperasi. Demikian halnya, juka koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan
alternative investasi kepada para investor, maka investor akan menanamkan dananya ke dalam
koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen potensial
atau investor potensial yang sewaktu-waktu dapoat ditarik oleh unit-unit usaha dalam rangka
hugungan bisnis.

Keunggulan bersaing anatar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap kasus. Pada
koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman berbunga rendah kepada
anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah kepada anggota. Pada kasus lain
koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing dalam memberikan keunggulan bunga tabungan
disbanding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian koperasi hanya dapat
bersaing dalam situasi yang sangat khusus. Dalam situasi khusus tersebut koperasi dapat
memberikan pelayanan kepada anggota yang lebih baik dari pada organisasi ekonomi lain.

Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus dibedakan dari
oraganisasi ekonomi lainnya. Pebedaan ini penting mengingat tujuan masing-masing unit usaha
dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas usahanya berbeda. Dari segi tujuan, secara garis
besar dibedakan dalam tujuan memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh keuntungan.
Koperasi dan yayasan termasuk kedalam unit usaha yang tidak memperoleh keuntungan. Di luar
unit usaha tersebut digolongkan kedalam unit yang memperoleh keuntungan. Dari srgi
kepemilikan, koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki anggotanya, sedanbgkan unit
usaha lainnya dimiliki oleh pemilik modal. Dari segi aktivitasnya, koperasi mengumpulkan
dananya terutama dari anggota dan setiap penggunaan dana dalam koperasi harus diarahkan pada
kepentingan anggota. Sedangkan organisasi ekjonomi lainnya menarik dana dari pemilik dana
dan setiap penggunaan dana diarahkan untuk memenuhi kepentingan pemilik dana tersebut.

Jadi perbedaan pokok antara koperasi dengan organisasi ekonomi lainnya adalah bahwa
koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pelnggan, sedangkan oraganisasi ekonomi lainnya adalah organisasi ekonomi yang dimiliki
anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelnggan organisasi ekonomi yang dibentuk.

Ekonomi koperasi menyoroti pola pengambilan keputusan anggota untuk tetap berada
dala.koperasiatau keluar dari koperasi atau anggota potensial untuk memasuki koperasi atau
berada diluar koperasi. Ekonomi koperasi memberikan gambaran oada pihak manajemen
koperasi bagaimana cara yang terbaik dalamme gambil keputusan penting tentang pelayanan
kepada anggota sehi gga koperasi dapat terus berkembang melalui peningkatan partisipasi
anggota. Ekonomi koperasi juga memberikan petunjuk tentang variabel kritis yang perlu
dilerhatikan dala. Rangka memperoleh keunggulan bersaing dengan para oesaingnya. Disamping
itu dengan mempelajari ekonomi koperasi kita akan mengetahui sampai seberapa jauh konsp
yang tersusun dalam teori eko omi dapat digunakan untuk menganalisis keuggulan koperasi.

RUANG LINGKUP EKONOMI KOPERASI

Ekonomi koperasi membahas tentang peranan ilmu ekonomi dalam mengembangkan


koperasi.ilmu ekonomi yang dimaksud terutama dari ilmu ekonomi mikro karena koperasi
dipandang sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi.Hanya saja ada perbedaan tujuan
ekonomi koperasi dengan unit usaha yang bukan koperasi.Umumnya unit usaha bukan koperasi
bertujuan mencari keuntungan maksimal,sedangkan koperasi selain bertujuan mencari
keuntungan juga melakukan pelayanan kepada anggotannya.

Pembahasan ekonomi mikro koperasi dimulai dengan pengenalan koperasi dalam system
pasar. Koperasi sebagai bagian dari system pasar akan bersaing dengan unit usaha lain dalam
pasar yang sama-sama memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat,sehingga factor
keunggulan komparatif ( keunggulan yang diperbandinkan) sangat penting bagi eksistensi
koperasi. Dasar yang digunakan dalam mengetahui keunggulan bersaing adalah efisiensi
usaha,artinya hanya unit usaha yang mempunyai tingkat efisiensi tertinggi yang mempunyai
keunggulan bersaing dalam system pasar yang demikian luas. Oleh karena itu konsep efisiensi
koperasi menjadi sorotan penting dalam perekonomian Indonesia.
Teori yang digunakan dalam mencari keunggulan bersaing adalah teori ekonomi mikro
konvensional tentang mekanisme pasar,baik pasar persaingan monopolistic,oligopoly,maupun
pasar monopoli. Teori-teori tersebut akan diuji kemampuannya dalam menjelaskan posisi
persaingan koperasi dengan perusahaan nonkoperasi. Asumsi yang digunakan untuk
membandingkan adalah bahwa secara mikro,perusahaan nonkoperasi selalu menetapkan harga
dengan prinsip laba maksimal,sedangkan koperasi menetapkan harga berdasarkan prinsip
maksimisasi pelayanan.
Kelemahan teori ekonomi mikro konvensional dalam menganalisis koperasi adalah hanya
menggunakan biaya produksi dan tidak dimasukkannya unsur biaya transaksi.padahal biaya
transaksi adalah factor utama yang menetukan keunggulan koperasi dalam sitem pasar. Sisi lain
dari ekonomi koperasi adalah perlu dibahasnya kewirausahaan koperasi mengingat ada beberapa
perbedaan pola kewirausahaan pada nonkoperasi.kewirausahaan koperasi perlu dibahas karena
kemajuan koperasi akan sangat tergantung pada kemampuan,kemauan dan kewenangan
bertindak pada wirausaha koperasi (wirakop).Tugas wirakop ini untuk sebagai pengendali dalam
pertumbuhan ekonomi
Topik yang perlu saya bahas adalah tentang kelemahan dari teori ekonomi
mikro,dikatakan bahwa tidak dimasukkannya unsur biaya transaksi yang dimana hal tersebut
dapat menetapkan keunggulan koperasi dalam system pasar adalah sebuah kelemahan yang
sangat merugikan. Saya sangat setuju dengan pernyataan ini bahwa dengan tidak dimasukkannya
unsur biaya misalnya : dalam hal peminjaman uang.jika ada sebuah perusahaan yang meminjam
uang dalam relative besar dan proses pengembalian pinjaman uang tersebut kepada pihak yang
dipinjam sangat lama waktunya maka harus dikasih biaya bunga uang,biaya jatuh tempo dll.
Biaya- biaya tersebut dapat dipergunakan untuk menambah modal usaha yang sedang dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai