Anda di halaman 1dari 1

CAMPAK / MORBILI

No. Dokumen : 400/ /A- II/SOP/P.Kes//2007 Ditetapkan Oleh : Kepala


No. Revisi : Puskesmas Kesatria
Terbitan :
Tgl. Terbit :
SOP Halaman :

drg.Artha Dewi M Bako


Nip.19700411 200604 2 003 NIP.
UPTD 19650307 198703 1 015
PUSKESMAS NIP. 1965030
KESATRIA
1.Pengertian Suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai dengan gejala prodromal berupa demam,
batuk, pilek, konjungtivitis, eksantem patognomonik, diikuti dengan lesi makulopapular
eritem pada hari ketiga hingga hari ketujuh.
2.Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus
campak
3.Kebijakan 1.Kebijakan Kepala Puskesmas Kesatria nomor 003/PKM-M/Kep/2015 tentang Jenis-
jenis Pelayanan yang Ada di Puskesmas
2.Kebijakan Kepala Puskesmas Kesatria nomor 004/PKM-M/Kep/2015 tentang
Penetapan Penanggung Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas Kesatria

4.Referensi Permenkes No 5 tahun 2014


5.Prosedur
1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah ada panas dan berapa lama
1.2 Menanyakan apakah keluhan batuk pilek, lemah,mata merah
1.3 Menanyakan apakah ada ruam di badan, kapan dan bagaimana distribusinya
1.4 Menanyakan apakah ada riwayat imunisasi campak.
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
2.2 Di orofaring ditemukan koplik spot
2.3 Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai pada kepala
pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar
secara sentrifugal dan ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan
mencapai kaki pada hari ketiga.

3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan serologi di Puskemas
Kesatria (Puskesmas Induk). Sampel darah dikirim ke Kementrian Kesehatan
melalui Dinas Kesehatan Kota Kesatria
4. Diagnosa
4.1 Campak
5. Diagnosa Banding
5.1 Erupsi obat
5.2 Eksantem virus yang lain (rubella, eksantem subitum)
5.3 Demam skarlatina
5.4 Infectious mononucleosis, infeksi M. pneumoniae.
6. Terapi
6.1 Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan mengganti cairan
yang hilang dari diare dan emesis.
6.2 Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik
(Paracetamol). Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.
6.3 Memberikan edukasi mengenai penularan penyakit campak dan pemberian
terapi suportif untuk menjaga cairan
6.4 Pasien dirujuk untuk pemeriksaan laboratorium dan tindak lanjut

6.Unit Terkait Loket, laboratorium dan apotik.


7.Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai