Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN PRODUK BANK SYARIAH DENGAN BANK UMUM

Pendahuluan

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai
banknote.Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan
menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Isi

Produk Bank Umum:

1. Produk disisi kewajiban neraca bank

Berupa dana masyarakat yang dihimpun oleh bank (funding) dalam bentuk :

> Giro ( Demand Deposit) :

Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro (BG).
Kepada pemegang rekening akan diberikan jasa giro (bunga). Jasa giro bagi bank merupakan dana murah
karena bunganya relative rendah dibandingkan dengan bunga simpanan lainnya.

> Tabungan ( Saving) :

Simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bank, dengan
menggunakan slip penarikan atau ATM. Kepada pemegang rekening akan diberikan

bunga.

> Deposito ( Deposit ) :

Simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat jatuh
tempo simpanan . Kepada pemegang rekening akan diberikan bunga.

Jenis-Jenis Deposito :
Deposito Berjangka (time deposit) merupakan deposito yang diterbitkan atas nama deposan (Nasabah)
baik individu maupun institusi untuk jangka waktu tertentu (1,3,6 ,12 bulan)

Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) merupakan deposito yang diterbitkan atas unjuk (tanpa nama)
dalam bentuk sertifikat yang dapat diperjual belikan kepada pihak lain.

Deposit On Call : merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan maksimal 1 bulan,
diterbitkan atas nama deposan dalam jumlah minimal yang ditentukan oleh Bank. Pembayaran bunga
dilakukan pada saat pencairan deposito. Sebelum deposito dicairkan, deposan membuat pemeritahuan
Kepada bank minimal 3 hari sebelum jatuh tempo.

2. Produk disisi aktiva neraca bank :

> Kredit yang diberikan (lending)

Jenis-Jenis Kredit :

Kredit Modal Kerja : kredit yang diberikan kepada nasabah untuk

keperluan modal usaha. Umumnya kredit ini mempunyai jangka waktu 1 tahun.

Contoh : Kredit untuk membeli barang dagangan atau bahan baku, dan modal kerja lainnya

Kredit Perdagangan: kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memperbesar/memperlancar kegiatan
perdagangan.

Kredit Konsumtif : kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan konsumsi Umumnya kredit ini
mempunyai jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Contoh : Kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan dan barang-barang konsumsi lainnya.

Kredit Investasi : kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi. Umumnya kredit ini
mempunyai jangka waktu yang relatif panjang (> 1 tahuan).

Contoh : Kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik.

Kredit Profesi: kredit yang diberikan kepada kalangan profesional, seperti dokter, pengacara, guru dan
lain-lain.

Kredit Sindikasi : Kredit yang diberikan kepada debitur korporasi secara bersama-sama dengan beberapa
bank lain, dengan kesepakatan dalam hal porsi masing-masing bank, suku bunga, porsi agunan.
Kredit Program : Kredit yang diberikan bank dalam rangka memenuhi suatu program pemerintah, seperti
Kredit UKM.

Kredit off Shore : Fasilitas kredit yang diberikan bank luar negeri kepada debitur dalam negeri dalam
mata valuta asing.

Kredit on shore : Kredit yang diberikan kepada debitur oleh unit kredit bank dalam negeri dalam valuta
asing.

Produk Jasa Lainnya

Kiriman Uang (transfer) : Jasa pengiriman uang via bank baik pada bank yang sama maupun bank
lainnya. Pengiriman uang dapat dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota maupun luar negeri.
Khusus pengiriman uang luar negeri dilakukan melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan
biaya transfer.

RTGS (Real Time Gross Sattlement) : Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran (transfer atau
kiriman uang) yang dilakukan per transaksi dan bersifat real time & lectronically processed.

Kliring (Clearing) : jasa penagihan warkat (cek atau bilyet giro) yang berasal dari dalam kota pada bank
yang berlainan. Proses kliring membutuhkan waktu 1 hari kerja. Lembaga penyelenggara kliring adalah
Bank Indonesia.

Inkaso (collection): Jasa penagihan warkat (cek atau Bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar
negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan, umumnya 1 minggu
sampai 1 bulan.

Safe Deposit Box (SDB) : Jasa penyewaan kotak pengaman untuk menyimpan surat-surat atau barang
berharga milik nasabah. Kepada nasabah dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran
box serta jangka waktu penyewaan.

Bank Cards (kartu Kredit, Kartu Debit, Kartu ATM) :

Kartu Kredit : kartu yang dikeluarkan oleh Bank dengan merk sendiri (BCA Card) atau merk dari institusi
internasional (Visa, Master card, JCB, Diners Club) untuk tujuan pembayaran transaksi, barang/jasa,
maupun penarikan uang tunai via ATM dengan sumber dana dari bank

Kartu Debit : Kartu yang dikeluarkan oleh Bank atau merk dari institusi internasional ( Visa Electron ,
Maestro, Cirrus) untuk tujuan pembayaran transaksi, maupun penarikan tunai via ATM, dengan sumber
dana dari rekening nasabah.

Kartu ATM : Kartu yang digunakan untuk menarik uang tunai melalui mesin ATM
( Authomated Teller Mechanine) dengan sumber dana berasal dari rekening nasabah. Kartu ATM
dikeluarkan oleh Bank atau bekerja sama dengan institusi international (Cirrus, Maestro) maupun
institusi lokal ( ALTO) atau ATM bersama

lainnya.

Bank Notes : jasa penukaran valuta asing, dalam jual beli bank notes , bank menggubakan kurs (nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing).

Bank Garansi (bank guarantee) : Jasa pemberian jaminan dalam rangka membiayaan suatu usaha ,
dengan bank garansi nasabah memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain.

Bank Draft : Wesel yang diterbitkan oleh bank kepada nasabah & dapat diperjual belikan jika nasabah
membutuhkannya.

Letter of Credit (L/C): Surat kredit yang diberikan kepada

importir untuk tujuan pembayaran transaksi import-ekspor.

Jenis-Jenis L/C:

Revocable L/C : L/C yang dapat dibatalkan (diiubah) secara

sepihak oleh pembuka L/C, tanpa pemberitahuan lebih dahulu.

Irrevocable L/C: L/C yang tidak dapat dibatalkan (diubah) tanpa

persetujuan persetujuan para pihak yang terlibat didalam L/C

Sight L/C : L/C dengan syarat pembayaran langsung pada saat

dokumen diajukan oleh Eksportir kepada advising bank.

Usance L/C : L/C dengan syarat pembayaran dalam tenggang

waktu tertentu misalnya 1 bulan s/d maximum 6 bulan dari

tanggal pengiriman barang atau penunjukan dokumen.

Jenis-Jenis L/C:

Restricted L/C :L/C yang pembayarannya hanya dibatasi kepada

bank-bank tertentu saja yang tercantum didalam L/C.

Unrestricted L/C : L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di

bank mana saja (tidak ada batasan kepada bank tertentu).


Red Clause L/C: L/C dimana bank pembuka memberi kuasa

kepada bank pembayar untuk membayar dimuka kepada

beneficiary, sebagian atau seluruh nilai L/C sebelum dokumen

diajukan oleh beneficiary.

Transferable L/C : L/C yang memberikan hak kepada beneficiary

untuk memindahkan sebagian (seluruh) nilai L/C kepada pihak

lain.

Revolving L/C :L/C yang peggunaannya dapat dilakukan secara

berulang-ulang.

> Travellers Cheque :Cek perjalanan yang biasanya digunakan

oleh para turis untuk pembayaran diberbagai tempat/akmodasi

wisata seperti hotel, pusat perbelajaan maupun tempat hiburan.

> Electronic Money : Alat pembayaran non tunai, seperti kartu

prabayar. Pembayaran e money biasanya untuk transaksi yang

nilainya kecil serta mempunyai frekuensi yang tinggi.

Penerimaan Pembayaran :

Pembayaran Pajak

pembayaran listrik, telepon & air

Pembayarn uang kuliah

Pembayaran uang iuran, misalnya iuran TV Cable

Melayani Pembayaran, seperti

Pembayaran gaji/upah/pensiun

Pembayaran Deviden

Pembayaran Kupon

Pembayaran bonus/hadiah
Layanan penunjang pasar modal :

Guarantor

Trustee (wali amanat)

Custodian (penyimpanan & Admin. Efek)

Produk perbankan syariah

Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain:

Titipan atau simpanan

Al-Wadiah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut
sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk
memberikan bonus kepada nasabah. Bank Muamalat Indonesia-Shahibul Maal.

Deposito Mudhorobah, nasabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu yang tertentu.
Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan
nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.

Bagi hasil

Al-Musyarakah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture.
Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi
berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah
ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak
ada campur tangan

Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang
diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak
Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak
nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.

Al-Muzaraah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi nasabah yang bergerak dalam bidang
pertanian/perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil panen.
Al-Musaqah, adalah bentuk lebih yang sederhana dari muzaraah, di mana nasabah hanya bertanggung-
jawab atas penyiramaan dan pemeliharaan, dan sebagai imbalannya nasabah berhak atas nisbah
tertentu dari hasil panen.

Jual beli

Bai Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan barang yang
dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan
sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut.
Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang
disepakati. Contoh: harga rumah 500 juta, margin bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar
nasabah peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara Bank dan
Nasabah.

Bai As-Salam, Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran
dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan ditimbang secara jelas dan spesifik, dan
penetapan harga beli berdasarkan keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak. Contoh: Pembiayaan
bagi petani dalam jangka waktu yang pendek (2-6 bulan). Karena barang yang dibeli (misalnya padi,
jagung, cabai) tidak dimaksudkan sebagai inventori, maka bank melakukan akad bai as-salam kepada
pembeli kedua (misalnya Bulog, pedagang pasar induk, grosir). Contoh lain misalnya pada produk
garmen, yaitu antara penjual, bank, dan rekanan yang direkomendasikan penjual.

Bai Al-Istishna, merupakan bentuk As-Salam khusus di mana harga barang bisa dibayar saat kontrak,
dibayar secara angsuran, atau dibayar di kemudian hari. Bank mengikat masing-masing kepada pembeli
dan penjual secara terpisah, tidak seperti As-Salam di mana semua pihak diikat secara bersama sejak
semula. Dengan demikian, bank sebagai pihak yang mengadakan barang bertanggung-jawab kepada
nasabah atas kesalahan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan yang timbul dari transaksi tersebut.

Sewa

Al-Ijarah

Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik

Jasa

Al-Wakalah

Al-Kafalah

Al-Hawalah
Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai
dengan syariah.

Al-Qardh

Kesimpulan :

Kesimpulan saya kita bebas memilih bank mana yang sesuai dengan kita, bisa memilih bank syariah
manupun bank umum, tidak terlalu banyak perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai