I. PENDAHULUAN
Cedera bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja , dan dapat
dialami oleh siapa saja. Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan dampak
yang mungkin timbul akibat cidera. Kematian memang milik tuhan yang maha Esa ,
akan tetapi kematian karena sumbatan jalan nafas , gangguan ventilasi paru dan
pendarahan , seharusnya dapat kita cegah.
Sistem pelayanan gawat darurat terpadu (SPGDT) menjadi solusi terpilih
terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria gawat darurat .
Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa sesuatu sistem yang baik akan tercemin
sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat
darurat itu tergantung kepada :
1. Kecepatan ditemukan nya penderita
2. Kecepatan meminta bantuan pertolongan
3. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum : Memberikan pengetahuan dan keterampilan pada petugas
UGD agar dapat memberikan pertolongan pertama pada pasien secara
profesional di Puskesmas Tapos dan mengaplikasikan langsung tindakan sigap
pada pasien yang akan ditolong.
B. Tujuan Khusus :
a. Mampu mempraktekkan bantuan hidup dasar dan menangani masalah A-
B-C ( Airway-Breathing-Circulation )
b. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien dalam
keadaan syok.
c. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien luka dan
perdarahan.
d. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien luka
bakar.
e. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien dislokasi
sendi dan fraktur.
f. Mampu mempraktekan keterampilan dasar menangani pasien keracunan.
g. Mampu mempraktekan keterampilan dasar menangani pasien terkena
gigitan hewan berbahaya/sengatan serangga berbahaya.
h. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien yang
mengalami trauma/injury.
i. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar gawat darurat jantung.
j. Mampu mempraktekkan keterampilan evakuasi dan transportasi pasien
dengan benar.