Anda di halaman 1dari 3

Kondisi Kota Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang terletak diantara dua
sungai besar yaitu Sungai Porong dan Sungai Surabaya sehingga terkenal dengan sebutan kota
Delta. Dilihat bentang alam, secara makro, terdiri dari kawasan pantai dan pertambakan di sebelah
timur dan daerah permukinan dan pertanian di bagian tengah dan barat. Luas wilayah Kabupaten
Sidoarjo adalah 71.424,25 Ha. Secara geografis letak Kabupaten Sidoarjo adalah antara 112o5
112o9 Bujur Timur dan 7o3 7o5 Lintang Selatan. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kota
Surabaya dan Kabupaten Gresik, di Sebelah Timur adalah Selat Madura, di sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, sedang di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto.

Kondisi topografis Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah delta yang diapit Kali Surabaya
(disebelah utara) dan Kali Porong (disebelah selatan) daerah Kabupaten Sidoarjo memiliki dua
karakteristik air tanah. Dibagian timur seluas 214,20 km2 berketinggian 0-3 meter dpl berair tawar,
banyak dimanfaatkan untuk permukiman, perdagangan dan perkantoran. Dibagian barat berair
tawar, banyak dimanfaatkan untuk pertanian. Secara administratif, Kabupaten Sidoarjo terbagi atas
18 Kecamatan, 322 desa dan 31 kelurahan. Sementara itu desa-desa di Kabupaten Sidoarjo terbagi
menjadi desa pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area).

Pola penggunaan lahan di Kabupaten Sidoarjo dapat diklasifikasikan menjadi tujuh jenis
penggunaan lahan yaitu permukiman, lahan sawah dan perikanan, pertambangan, industri (gudang,
zona industri dan kawasan industri), fasilitas umum, perdagangan dan jasa, serta kawasan khusus
militer. Kabupaten Sidoarjo merupakan kawasan pantai dan pertambakan di sebelah timur dan
daerah permukinan dan pertanian di bagian tengah dan barat. Sedangkan potensi pengembangan
wilayah diarahkan ke pengembangan kawasan:

1. Kawasan Tanaman Pangan Tanaman pangan diwilayah desa-desa basis pertanian di


Kabupaten Sidoarjo diwilayah barat. Oleh karena itu, program yang dicanangkan
adalah menetapkan kawasan tanaman pangan yang merupakan lahan produktif (subur)
jangan dialihfungsikan keguna lahan non-tanaman pangan. Termasuk, tanaman
holtikultura meliputi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan. Jika dipilah meliputi:
tomat, salak, pisang, pepaya, kacang panjang, terong, lombok,s emangka, kubis, melon.
Potensi tersebut mempunyai kecenderungan wilayah yang memiliki. Dengan demikian
perlu membuat program kawasan sentra-sentra holtikultura.
2. Kawasan Perikanan Darat dan Laut Kawasan perikanan yang meliputi ikan lele, ikan
gurami, dan ikan tambak sebenarnya yang cukup menonjol jika dibandingkan sektor
peternakan, sehingga perlu menyediakan lahan untuk kawasan perikanan didaerah-
daerah tertentu disetiap wilayah. Sementara potensi ikan laut yang cukup besar juga
perlu terus ditingkatkan dan didorong dengan penguatan sarana pendukung dari
instansi teknis. Dengan demikian, program yang perlu dicanangkan adalah
penyebarluasan (ekstensifikasi) kawasan perikanan darat, revitalisasi perikanan laut,
dan pemanfaatan sumber daya laut sekaligus upaya konservasi pinggiran pantai.
3. Kawasan Pengembangan Industri kecil dan Sedang Kawasan industri sebarannya
merata diseluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini telah diuraikan
pada bahasan skenario prioritas pengembangan untuk sektor industri. Oleh karena itu,
dalam program perlu dicanangkan adalah menentukan sentra-sentra kawasan industri
berdasarkan spesifikasi jenis industri, misalkan:
- Sentra kawasan inddustri hasil-hasil perikanan laut seperti petis, kerupuk ikan,
terasi berada disentra-sentra nelayan (pantai) misalkan Jabon, Sidoarjo, dll.
- Sentra kawasan industri kecil kulit di Tanggulangin.
Dengan pola clustering serta peningkatan program kemitraan menjadi daya dorong
dalam memperkuat basis industri kecil yang diusahakan oleh masyarakat serta sebagai
upaya meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja.

Berdasarkan Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat dilihat bahwa
jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo yang terbesar berdasarkan mata pencaharian adalah
bidang swasta, yaitu sebanyak 310,354 jiwa atau 15,8% dari total penduduk, sedang
jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo yang terbesar berdasarkan tingkat pendidikan
adalah penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 537.358 jiwa atau 32,14%
dari total penduduk.

Adat budaya adalah nilai-nilai sejarah tradisi budaya yang perlu dilestarikan. Tradisi
budaya yang ada di Kabupaten diantaranya adalah tasyakuran laut di desa Sedati, petik laut di
desa Bluru Kidul, nyadran oleh masyarakat di desa Balongdowo dan Petik Laut di desa Gisik
Cemandi. Tradisi ini sampai beberapa tahun terakhir masih terpelihara dan terjada kelestariannya.
Hal yang mendukung capaian kinerja ini adalah adanya peran serta aktif dari masyarakat untuk
selalu melestarikan nilai-nilai budaya yang ada.

Salah satu upaya menaikkan kembali daya saing Kabupaten Sidoarjo adalah dengan
menggali potensi yang dimiliki. Potensi unggulan Kabupaten Sidoarjo merupakan potensi yang
dapat dikembangkan dan mempunyai daya saing di pasaran, baik karena ciri-cirinya yang khas,
kualitasnya maupun harganya yang kompetitif. Disamping itu juga, potensi unggulan tersebut
berasal dari pemanfaatan potensi yang berasal dari sumber daya alam dan kekayaan budaya lokal
yang potensial untuk ditumbuhkembangkan. Bentuk nyata usaha Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
dalam menggali potensi unggulan adalah dengan dicanangkannya beberapa sentra usaha antara
lain: Kampoeng Batik di Desa Jetis Kecamatan Sidoarjo, Kampoeng Sepatu di Desa Mojosantren
Kecamatan Krian, Kampoeng Jajanan di Desa Kedungsumur Kecamatan Krembung dan
Kampoeng Krupuk di Desa Kedungrejo Kecamatan Jabon, olahan ikan Kalanganyar Sedati, Sentra
tas, koper Kedensari, Kludan Kecamatan Tanggulangin, Kerajinan bordir di Ketegan, Boro,
Kalidawir Kecamatan Tanggulangin, Kerajinan logam di Ngingas Waru.

Anda mungkin juga menyukai