Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak literatur yang menyebutkan tentang jari-jari bumi, ataupun massa bumi. Kita
sering mengamati pergerakan matahari yang terbit di sebelah timur dan tenggelam di bagian
barat. Pada waktu malam kita melihat bulan dan bintang dilangit. Dalam hal ini yang terjadi
karena adanya Gravitasi yang membuat planet-planet mengitari matahari.

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit
berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan
gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi
universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam
kebanyakan kasus.

Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya
gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk
hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang
ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia.

Gravitasi menarik segala benda yang berada di atmosfir bumi untuk jatuh kembali ke
tanah dengan akselerasi (g) rata-rata 9.8 m/s. Dengan gravitasi itu semua benda di
permukaan bumi bisa diam di tempatnya masing-masing dan dengan itu pula lah kita bisa
berdiri stabil di tempat kita berada.

Ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan tidak mempunyai massa, karena
gravitasi hanya memberikan efek pada benda yang mempunyai bobot. Cara kedua ini
kelihatannya lebih mudah dan sudah banyak diaplikasikan. Manusia bisa meluncurkan roket,
mendisain pesawat bahkan mengorbitkan satelit selama berbulan-bulan. Perlu diketahui
bahwa persoalan yang dipikirkan Newton ini telah ada sejak zaman yunani kuno. Ada dua
persoalan dasar yang telah diselidiki oleh orang yunani, jauh sebelum Newton lahir.
Persoalan yang selalu dipertanyakan adalah mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan
bumi dan bagaimana gerakan planet-planet, termasuk matahari dan bulan (matahari dan bulan
2

pada waktu itu digolongkan menjadi planet-planet). Orang-orang Yunani pada waktu itu
melihat kedua persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet) sebagai dua hal yang
berbeda.
Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh
dibangun di atas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan Newton dan
orang-orang sebelumnya adalah bahwa Newton memandang kedua persoalan dasar di atas
(gerak jatuh benda dan gerakan planet) disebabkan oleh satu hal saja dan pasti mematuhi
hukum yang sama. Pada abad ke-17, menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang
menjadi penyebab jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada
orbitnya ketika mengelilingi matahari. Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam
kesayangan bumi tetap berada pada orbitnya.

Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi.
Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit
komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke
orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis
dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu

Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.


Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.
Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.

Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun
pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu
transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke
stasiun bumi.Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit
juga menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi 2 arah.Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders.
Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon
sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di
Asia dan Afrika.Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit.
Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia.
Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi
lebih mudah berdasarkan kawasannya.Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit
3

diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya
(Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun
yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.Dalam makalah ini, penulis mencoba
mengkaji mengenai gaya gravitasi pada satelit dan rudal.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana gravitasi bumi pada satelit ?
Bagaimana mengukur kecepatan satelit pada gravitasi bumi ?
Bagaimana gravitasi bumi pada rudal ?
1.3 Tujuan Masalah
Mengetahui bagaimana gravitasi bumi pada satelit
Mengetahui bagaimana mengukur kecepatan satelit pada gravitasi bumi
Mengetahui bagaimana gravitasi bumi pada rudal
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gaya Gravitasi


Sejak zaman Yunani Kuno, orang sudah berusaha menjelaskan tentang kinematika
sistem tata surya. Oleh karena itu, sebelum membahas hukum gravitasi Newton, ada baiknya
apabila kita juga memahami pemikiran sebelum Newton menemukan hukum gravitasi. Plato
(427 347 SM) ilmuwan yunani mengemukakan bahwa bintang dan bulan bergerak
mengelilingi bumi membentuk lintasan lingkaran sempurna. Claudius Ptolemaus pada abad
ke-2 M juga memberikan pendapat yang serupa yang disebut teori geosentris. Teori ini
menyatakan bumi sebagai pusat tata surya, sedangkan planet lain, bulan dan matahari
berputar mengelilingi bumi. Namun, pendapat dari kedua tokoh tersebut tidak dapat
menjelaskan gerakan yang rumit dari planet-planet.
Nicolaus Copernicus, ilmuwan asal Polandia, mencoba mencari jawaban yang lebih
sederhana dari kelemahan pendapat Plato dan Ptolemaus. Ia mengemukakan bahwa matahari
sebagai pusat sistem planet dan planetplanet lain termasuk bumi mengitari matahari.
Anggapan Copernicus memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan pandangan
mengenai tata surya. Namun, pertentangan pendapat di kalangan ilmuwan masih tetap ada.
Hal ini mendorong para ilmuwan untuk mendapatkan data pengamatan yang lebih teliti dan
konkret.
Tyco Brahe (15461601) berhasil menyusun data mengenai gerak planet secara teliti.
Data yang Tyco susun kemudian dipelajari oleh Johannes Keppler (15711630). Keppler
menemukan keteraturan-keteraturan gerak planet. Ia mengungkapkan tiga kaidah mengenai
gerak planet, yang sekarang dikenal sebagai hukum I, II, dan III Kepler. Hukum-hukum
Kepler tersebut menyatakan:
1. Semua planet bergerak di dalam lintasan elips yang berpusat di satu titik pusat
(matahari).
2. Garis yang menghubungkan sebuah planet ke matahari akan memberikan luas sapuan
yang sama dalam waktu yang sama.
3. Kuadrat dari periode tiap planet yang mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata-rata planet ke matahari.
5

Gambar1. Setiap planet bergerak dengan lintasan elips dan garis yang menghubungkan
sebuah planet ke matahari akan memberikan luas sapuan yang sama dalam waktu yang sama
(A = B).

Pendapat Copernicus dan hukum Keppler memiliki kesamaan bahwa gaya sebagai
penyebab keteraturan gerak planet dalam tata surya. Pada tahun 1687, Isaac Newton
membuktikan dalam bukunya yang berjudul Principia bahwa gerakan bulan mengelilingi
bumi disebabkan oleh pengaruh suatu gaya. Tanpa gaya ini bulan akan bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. (Sesuai dengan inersia), gaya ini dinamakan gaya gravitasi. Gaya gravitasi
memengaruhi gerakan planet-planet dan benda-benda angkasa lainnya. Selain itu, gaya
gravitasi juga penyebab mengapa semua benda jatuh menuju permukaan bumi. Pemikiran
Newton merupakan buah karya luar biasa karena dapat menyatukan teori mekanika benda di
bumi dan mekanika benda di langit. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan mengenai gerak
jatuh bebas dan gerak planet dalam tata surya.

2.2 Orbit Satelit


2.2.1 Dasar Teori
Satelit adalah suatu radio repeater di udara dimana sistem satelit berisitransponder,
stasiun bumi untuk mengontrol operasinya dan pengguna dari stasiun bumiyang dilengkapi
dengan pemancar dan penerima dari jalur komunikasi yangmenggunakan sistem
satelit.Sebuah satelit yang mengorbit bumi tetap berada pada posisinya karena gayasentripetal
pada satelit diimbangi oleh gaya tarikan gravitasi dari bumi.Sebenarnya ada beberapa macam
orbit satelit yang dapat digunakan dalampenempatan satelit di ruang angkasa. Tulisan ini
akan mencoba menguraikan sedikitpengetahuan tentang macam-macam orbit satelit yang
sudah digunakan orang.
Dilihat dari jarak suatu satelit di dalam orbit untuk berputar mengelilingi bumi didalam
pola lingkaran, dengan kecepatan sudut yang paling besar disebut progradesedangkan yang
6

tekecil disebut retrograde. Jarak maksimum orbit satelit denganpermukaan bumi disebut
dngan apogee, sedangkan jarak minimum dari orbit satelitdisebut dengan perigee.
Sesungguhnya rekayasa komunikasi satelit tidak berhubungan dengan teori yanglengkap dari
benda ruang angkasa, tetapi hanya dengan teori yang penting saja.

Gambar 2. Orbit Satelit

2.2.1.1 Hukum Kepler


Dasar teori orbit disimpulkan dalam tiga butir hukum Kepler mengenaipergerakan
planet. Kepler menemukan hukum itu secara empirik didasarkan pada keyakinan
penggambaran penelitian tentang Mars oleh Tycho Brahe. Meskipun merekamemulai
pergerakan planet dari matahari, tetapi mereka memulai denganmengaplikasikan satelit untuk
bumi dan itu adalah suatu hal yang bagus untuk memulai.
1. Orbit dari setiap planet (satelit) adalah ellip dengan matahari (bumi) pada satufokus.
2. Garis yang mengikuti matahari (bumi) untuk planet bergerak keluar pada areadan
waktu yang sama.
3. Lingkaran periode revolusi proporsional untuk sumbu x.

2.2.1.2 Hukum Newton


Hukum dasar fisika selama dilaksanakan teori mekanik orbit didasarkan padaHukum
Newton tentang gravitasi dan Hukum II Newton tentang gerakan. Hukumgravitasi
menyatakan bahwa gaya dari pergerakan antara dua benda berubah sesuaidengan massa M
dan m dan berbanding terbalik dengan jarak antar keduanya.
7

.................................................................1.1

Dimana G adalah konstanta gravitasi. Hukum kedua tentang gerakan ditunjukkan pada
rumus :

..................................................................... 1.2

Dimana dv/dt adalah perubahan kecepatan dan t waktu.

Gambar 3. Satelit Teledesic

Sebuah satelit Teledesic dengan orbit rendah sedang memberikan pelayanan pada
suatusel. Untuk menjaga kekontinyuan suatau layanan satelit harus mampu melakukan hand
over ke satelit lain baik dalam orbitnya sendiri maupun ke orbit tetangganya.
8

2.2.2 Masalah Two-Body


Persamaan 1.1 dan 1.2 dapat ditulis untuk n benda dan dibuat untuk memasukkan efek
penyebaran non gravitasi seperti gangguan atmosfir dan gangguan gravitasi. Kami
mendefinisikan suatu ruang dengan referensi x,y,z pada pengaplikasian hukum Newton.

Gambar 4. Geometri Dua Benda


Kami membandingkan dua benda dengan massa M dan m pada suatu ruangseperti
Gambar 1 dan mengasumsikan bahwa setiap pergerakan antara satu denganlainnya sesuai
persamaan 1.1 dan 1.2 kemudian baru ditentukan :

............................................... 1.3

........................................................ 1.4
Dimana r = rm - rM sehingga dihasilkan

....................................................... 1.5

Hal ini merupakan suatu vektor dasar persamaan diffrensial untuk dua benda
denganmenetapkan akselerasi dari benda bermasa m yang berhubungan dengan benda
9

bermasaM. Ini berarti bahwa dua benda telah dapat dikurangi untuk equivalen dengan satu
benda seperti pada hukum gravitasi yang diberikan pada persamaan 1.1,tetapi massa mpada
persamaan 1.2 diganti dengan pengurangan massa Mm / (M + m). Untuk satelit bumi buatan
m << M dan G (M+m) @ GM m. Sehingga persamaan 1.5menjadi :

..................................................................... 1.6

Dimana er = r/r adalah unit vektor sepanjang garis dari M ke m. Untuk bumim = GM = 398
600,5 km3/s2.

2.2.3 Elemen Orbit Klasik


Ketentuan dalam sebuah orbit ellip ada lima parameter yang dibutuhkansedangkan
ketentuan posisi satelit dalam orbitnya ada enam parameter. Enam parameter orbit
merepresentasikan elemen orbit klasik antara lain :
a :semimajor axis
e : kemiringan
i :inclination
: right ascension of ascending node
: argument of perigee
: time of perigee
Mo : Massa

Gambar 5. Elemen Orbit Klasik


10

Semimajor axis a didefinisikan sebagai panjang orbit, kemiringan e mendefinisikan


keadaannya, kecenderungan kemiringan i dan kenaikan titik W bergantung pada kelembaman
ruang pada orbit.Orbit satelit merupakan konsep dari astronomi kuno yang masih dugunakan
dengan bentuk yang bundar disusun dengan radius tak terbatas dan garis
equatornyaberhubungan dengan garis katulistiwa pada bumi. Referensi lain yang
mengikutiparameter diatas adalah:
E pusat bumi
S satellit
A ascending node of orbit
P perigee
vernal equinox

Vernal equinox merupakan titik yang dibentuk dari hubungan gejala tiap tahunan
matahari terhadap bintangyang juga disebut ecliptic, dan garis katulistiwa sebagai matahari
yang bergerak dari selatan ke utara. Sedangkan autumnal equinox adalah titik pada
perpotongan katulistiwa dari matahri saat bergerak dari utara ke selatan. Ecliptic mempunyai
sudut 23,440. Sudut ini disebut obliquity of the ecliptic e. kemiringan I adalah sudut antara
orbit dan equator yang diproyeksikan pada celestial sphere. Ini merupakan sudut antara letak
orbit dengan letak equator. The right ascension ofascending node diukur ketimur dari
vernal equinox. Argument of perigee diukur selama orbit dari kenaikan titik ke perigee.

2.3 Aplikasi Gaya Gravitasi


Johannes Kepler memformulasi hukum tentang gerak planet berdasarkan pada data-data
hasil pengamatan gerak planet yang dikumpulkan Tycho Brahe. Hukum Kepler mengungkap
bahwa orbit planet hamper berbentuk lingkaran kuadrat waktu yang diperlukan planet untuk
mengorbit matahari sebanding dengan jarak planet dengan matahari pangkat tiga.
Berdasarkan informasi tersebut, pada abad ke-17 Newton melalui penelitiannya tentang gaya,
naun hokum fisika yang utuh tentang perilaku planet-planet belum tentu diketahui. Akhirnya
Newton mengembangkan teori gravitasi umum untuk menjelaskan tentang gaya tarik menarik
antara matahari dan planet. Gaya tarik menarik tersebut menghasilkan percepatan agar planet
dapat mengorbit. Besarnya gaya tarik menarik antara massa m1 dengan massa m2 yang
bergerak R, dihitung dengan persamaan gravitasi umum sebagai berikut:
11

1 2
=
2

Pada persamaan tersebut, G adalah konstanta gravitasi umum yang besarnya adalah
6,67x10-11Nm2/kg2. Setiap benda yang ada dipermukaan bumi mengalami gaya tarik bumi.
Hal tersebut menyebabkan benda tidak terlempar dari permukaan bumi, walaupun bumi
berputar dengan cukup kencang. Gaya gravitasi bumi cukup besar sehingga untuk dapat lepas
keruang angkasa, sebuah roket harus mempunyai kecepatan yang cukup tinggi, yang disebut
kecepatan lepas. Kecepatan minimal untuk dapat lepas dari planet bumi adalah 11,2 km/s.
Kecepatan lepas (v) dari sebuah planet dengan jari-jari R biasa dihitung dengan persamaan :

= 2

Pada persamaan tersebut, g adalah percepatan gravitasi planet.

Satelit yang diluncurkan keruang angkasa pada umumnya mengorbik bumi. Satelit
adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu yang berputar mengelilingi
(mengorbi) benda lain. Jadi ada satelit alamiah (misalnya planet) dan ada satelit buatan
manusia (misanya satelit komunikasi). Bentuk orbit satelit bergantung pada laju satelit. Bila
laju vL akan menyebabkan satelit bergerak melingkar, maka satelit akan mempunyai orbit
parabola saat v = 1,44 vL. Bila satelit melaju lebih cepat 1,44 vL, maka orbitnya akan
berbentuk hiperbola.

Agar sebuah satelit tetap berada disuatu tempat diatas bumi, orbitnya harus sikron
dengan rotasi bumi. Orbit satelit buatan yang sikron dengan gerak rotasi bumi disebut orbit
geosinkroner. Bila orbit seperti itu berada pada bindang ekuator, maka orbit satelit itu disebut
orbit geotasioner. Satelit dengan orbit geostasioner berada pada ketinggian 36.000 km diatas
permukaan bumi. Lingkaran orbit geostasioner disebut sabuk Clarke.

Beberapa bentuk orbit satelit yang umum digunkan adalah :

a. Orbit W: orbit geostasioner, yang berbentuk lingkaran dengan ketinggian 36.000 km


diatas permuakaan bumi pada bidang ekuator. Satelit bergerak sikron dengan rotasi
bumi.
b. Orbit X: orbit elips dengan perige pada ketinggian 100 km diatas suatu daerah tertentu.
c. Orbit Y: orbit melingkar diatas kutub pada ketinggian 850 km diatas permuakaan bumi.
12

d. Orbit Z: orbit elips yang membentuk sudut 600terhadap ekuator dengan perige 550 km
dan apogee 40.000 km.

Orbit geostasioner berada pada ketinggian yang sangat besar di atas bumi. Untuk
mencapai ketinggian itu, diperluakan bahan bakar roket yang sangat banyak sehingga perlu
cara pengorbitan yang lebih efesien. Cara itu disebut metode transfer Hohmann.

Gambar 6. Orbit Transfer

Jika digunakan metode transfer Hohmann, roket hanya diluncurkan pada ketinggian
rendah, sekitar 160 km. Ketika satelit dilepaskan dari roket, motor satelit itu dihidupkan
sehingga ia melaju membentuk orbit elips. Orbit elips satelit itu diatur sedemikian sehingga
memiliki perige 160 km (titik M) dan apogee 36.000 km (titik N). Pada titik N, satelit itu
diubah arah geraknya sehingga memiliki orbit lingkaran.

Peluncuran sebuah satelit atau kapsul ruang angkasa yang umum dilakukan adalah
menggunakan tahapan seperti diilustrasikan pada gambar berikut ini. Pada tahap awal, semua
komponen roket satelit dan satelit diluncurkan dengan menggunakan sebuah roket yang besar
pada ketinggian tertentu. Ketika bahan bakar roket utama telah habis, maka roket kedua
mulai dinyatakan dan sebagian komponen roket yang berat dilepaskan dari bagian roket yang
lain seperti diilustrasikan pada gambar. Pada ketinggian tertentu, roket ketiga akan
dinyatakan, sehingga satelit berada pada orbit yang direncanakan.
13

Gambar 7. Tahapan Peluncuran Roket

Kapsul ruang angkasa atau satelit yang akan diorbitkan diletakkan pada bagian paling
atas dari roket. Massa kapsul tersebut cukup kecil dibandingkan dengan massa roket secara
keseluruhan. Massa paling besar adalah massa roket pendorong awal yang memiliki bahan
bakar yang banyak. Gaya dorong pada roket disebabkan kerena reaksi akibat gaya aksi dari
semburan bahan bakar yang menyala.

Gambar 8. Roket untuk Peluncuran Satelit Ruang Angkasa

Satelit buatan yang mengorbit bumi diletakkan pada ketinggian yang berada sesuai
dengan keperluan manusia. Ada yang diletakkan pada ketinggian sekitar 500 km sampai 2000
km, yakni berada pada orbit yang dinamakan Low Earth Orbit (LOE). Ada juga yang
diletakkan pada ketinggian 35.800 km, yakni pada orbit geostasioner. Satelit yang berada
pada orbit LOE dan MEO perlu bergerak agar tetap berada dalam jangkauan oprasinya,
sedangkan satelit pada geostasioner tidak perlu digerakkan.
14

Gambar 9. Jenis Orbit Berdasarkan Ketinggian dari Bumi

Beberapa satelit mengorbit bumi dengan lintasan yang berada, seperti diilustrasikan
dalam gambar, yakni dalam orbit polar dan orbit geostasioner. Pada saat ini ada ribuan satelit
yang mengorbit bumi dengan berbagai macam kebutuhan. Satelit tersebut digunakan untuk
telekomunikasi telepon dan internet, penyiaran televise, pemantauan cuaca, dan pengumpulan
data bumi dan angkasa. Satelit cuacadan komunikasi harus berada dilokasi yang tidak
berubah pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi. Sedangkan satelit untuk kebutuhan
riset dan penentuan posisi (global positioning system : GPS) harus dapat berubah posisinya
ditinjau dari koordinat pada permukaan bumi.

Gambar 10. Orbit Polar dan Orbit Geostationer


15

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendapat Copernicus dan hukum Keppler memiliki kesamaan bahwa gaya sebagai
penyebab keteraturan gerak planet dalam tata surya. Pada tahun 1687, Isaac Newton
membuktikan dalam bukunya yang berjudul Principia bahwa gerakan dbulan mengelilingi
bumi disebabkan oleh pengaruh suatu gaya. Tanpa gaya ini bulan akan bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. Gaya ini dinamakan gaya gravitasi. Gaya gravitasi memengaruhi gerakan
planet-planet dan benda-benda angkasa lainnya. Selain itu, gaya gravitasi juga penyebab
mengapa semua benda jatuh menuju permukaan bumi.
Satelit adalah suatu radio repeater di udara dimana sistem satelit berisi transponder,
stasiun bumi untuk mengontrol operasinya dan pengguna dari stasiun bumi yang dilengkapi
dengan pemancar dan penerima dari jalur komunikasi yang menggunakan sistem satelit.
Sebuah satelit yang mengorbit bumi tetap berada pada posisinya karena gaya sentripetal pada
satelit diimbangi oleh gaya tarikan gravitasi dari bumi.
16

DAFTAR PUSTAKA

Andiarti,R.,Kontroler Cain Scheduling untuk Rudal Udara ke Udara,Penelitian Bidang


Kendall Pustekwagan,Lapan ,Hal 73-79
Sani,R.A.,(2017), Fisika Terapan SMART, Tangerang : Tira Smart.
Kusmaryanto,S., E-journal. Orbit Satelit. Diakses pada tanggal 5 September 2017.
E-journal. Gravitasi. Diakses pada tanggal 5 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai