Anda di halaman 1dari 12

Alat Pembengkok Plat Berbasis PLC

Yayan Sopian (5223084060)


Rizqi Adhytia (5223084046)

Alumni Program Studi D3. Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,


Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
Termasuk dalam kategori jurnal keteknikan.

Rion marianto Putra


Mahasiswa Program Studi D3. Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
No. Reg : 5223125016

ABSTRAK
Yayan Sopian,Rizqi Adhytia, Plant Pembengkok Plat Berbasis PLC, Tugas Akhir, Jakarta,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Desember 2011. Tugas
Akhir dibuat dengan tujuan untuk mempermudah proses pembengkokan Plat dengan sistem
PLC. Pembuatan Tugas Akhir dilakukan di ruang praktikum dan laboratorium PLC, Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta yang dibuat terhitung dari bulan
Agustus hingga Desember 2011. Programable logic controller (PLC) merupakan suatu
program yang digunakan untuk mengoprasikan Plant Pembengkok Plat Berbasis PLC. Perintah
yang dibuat berupa gambar yang dapat diartikan sebagai perintah rangkaian logika yang
dinamakan ladder diagram. Perintah yang diambil dari sinyal input berupa sakelar, limit switch
dan sensor, perintah sinyal output berupa beban. Sinyal output dalam plant pembengkok plat
berbasis PLC adalah motor konveyor yang berfungsi untuk menghantarkan plat menuju proses
pembengkokan dan silinder yang berfungsi untuk mengepres plat yang berada tepat dibawah
prescetak dengan sudut kemiringan 90. Penghentian konveyor saat plat berada dibawah
prescetak adalah menggunakan sensor photodioda yang beralamat 000.03.
Plat yang dapat dibengkokan mempunyai ukuran panjang 16,5 cm, lebar 7 cm, dan ketebalan
plat 0,4 mm, sedangkan plat yang tidak dapat diproses mempunyai ketebalan plat 3 mm, Proses
pembengkokan plat menggunakan tiga silinder ganda. Dari hasil percobaan pembengkokan
plat berbasis PLC diperoleh bahwa alat pembengkok plat berbasis PLC dapat bekerja sesuai
dengan deskripsi kerja dengan hasil pembengkokan seperti huruf U.

Kata Kunci : Pembengkok plat, konveyor, Sensor photodioda, Pneumatik dan PLC (Programable
Logic Control ) OMRON CPM1A

ALAT PEMBENGKOK PLAT BERBASIS PLC


(YAYAN SOPHIAN & RISKY ADHITYA)
37
PENDAHULUAN merupakan mode pengoperasian suatu
Latar Belakang sistemtanpa disertai campur tangan
manusia dalam proses pengoperasian
Kemajuan perkembangan teknologi yang sedang bekerja. Dalam keadaan
sangatlah pesat, kebutuhan akan yang nyata didunia industri pembengkok
kemudahan pengoprasian atau plat yang ada menggunakan sistem
perawatan suatu mesin otomasi sangat hidrolik sebagai pembengkok,sehingga
diperlukan dan dibutuhkan adanya suatu dapat menghasilkan proses
perkembangan teknologi agar tercapai pembengkokan yang baik,untuk
pengoprasian suatu sistem yang optimal prosespembengkokan masih
dan efisien. Kemajuan tersebut tentu menggunakan cara konvensional. Sistem
disadari oleh adanya keinginan untuk kerja yang akan diterapkan pada plant
mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang sudah ada adalah konveyor dan
sebelumnya. Ilmu Elektro merupakan untuk proses pembengkokannya
salah satu bidang teknologi yang menggunakan pneumatik dengan
bergerak cepat dalam menggunakan sistem otomasi berbasis
perkembangannya.Sebagian besar Programable Logic Control (PLC).
perkembangan jelas terlihat dalam Mesin pembengkok plat yang dibuat
kehidupan manusia baik dalam terdiri dari tiga silinder yang
kebutuhanperorangan atau bidang berdiameter berbeda untuk dapat
industri. Dalam dunia industri yang memberikan bentuk seperti huruf U. Dua
modern, sistem kontrol proses industri buah silinder digunakanuntuk
biasanya merujuk pada otomatisasi pembengkok dan satu silinder dgunakan
sistem kontrol yang digunakan.Pada digunakan untuk melakukan
sistem konvensional peranan manusia pengepresan. Dari penjelasan yang telah
sangat dominan dan kini telah bergeser dipaparkan, peneliti terdorong untuk
dan digantikan oleh sistem kontrol membuat Tugas Akhir dengan judul
otomatis. Semuanya mengacu pada Plant Pembengkok Plat Berbasis PLC.
faktor-faktor yang mempengaruhi Pembatasan Masalah
efisiensi dan produktifitas industri Dengan mempertimbangkan latar
tersebut, misalnya faktor human error belakang dan identifikasi masalah untuk
dan tingkat keunggulan yang ditawarkan menghindari timbulnya masalah baru
sistem kontrol tersebut. Salah satu yang tidak sesuai, maka perlu adanya
kemajuan teknologi dibidang elektro pembatasan, diantaranya:
yang banyak digunakan di industri 1. Pengoperasian mesin pembengkok plat
adalah Programmable Logic Control menggunakan Programmable Logic
(PLC).PLC merupakan peralatan kontrol Controll(PLC) CPM1A.
yang dapat di program.PLCdapat 2. Hanya mampu melakukan
membuat sistem kontrol tersebut pembengkokan plat dengan ukuran
menjadi mode manual dan 0,4mm.
otomatis.Selain berfungsi 3. Tegangan input yang digunakan untuk
untukmenggantikan relay-relay serta menggerakan motor adalah tegangan DC
peralatan lainnya yang biasa digunakan 24 Volt.
dalam kontrol konvensional.Sehingga 4. Untuk mendeteksi adanya plat
dapat menghemat sejumlah peralatan menggunakan limit switch dan sensor
kontrol lainnya. Mode manual adalah photo dioda.
mode pengoperasian suatu sistem yang 5. Pemasangan lampu indikator sebagai
masih memerlukan bantuan manusia pembatasan benda yang akan diproses.
dalam proses operasinya guna keperluan
maintenance. Sedangkan mode otomatis Perumusan Masalah

38 HAD3ELKA, Vol 096, No: 1 April 2012: 37-48


Negeri Jakarta
Berdasarkan latar belakang, identifikasi 2. Memudahkan manusia dalam
masalah dan pembatasan masalah maka memproses pembengkokan plat
perumusan masalah dari pembuatan alat
adalah Bagaimana cara pembengkokan Manfaat
plat berbasis PLC dengan menggunakan Manfaat dari penulisan laporan tugas
sensor photodioda berbasis akhir adalah sebagai berikut :
PLC(Programmable Logic Control) 1. Menjadi referensi bagi siapa saja yang
dapat bekerja dengan baik ? membutuhkan contoh tugas akhir
2. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di
Tujuan perkuliahan.
1. Sebagai Salah satu syarat untuk 3. Mengaplikasikan penggunaan PLC
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) (Programmable Logic Controller)
Program Studi Diploma III Teknik sebagai sistem kendali.
Elektronika Fakultas Teknik Universitas

Programmable Logic Control (PLC) perubahan proses serta kebutuhan


Pengertian Programmable Logic sistem kontrol Sistem kontrol yang
Control (PLC) menggunakan PLC mampu mengontrol
mesin-mesin atau proses dengan daya
Program Logic Control ( PLC ) guna dan ketelitian yang tidak
merupakan suatu bentuk kontrol tertandingi oleh sistem kontrol
berbasis mikroprosesor yang konvensional yang menggunakan relay
memanfaatkan memori yang dapat elektromekanis.
diprogram untuk menyimpan instruksi-
instruksi dan dapat Keuntungan PLC
mengimplementasikan fungsi-fungsi Adapun keuntungan pemakaian PLC
contoh logika, pewaktu (timing), dalam sistem otomatisasi adalah sebagai
pencacah (counting) dan aritmetik guna berikut:
mengontrol mesin-mesin dalam proses 1. Implementasi proyek lebih singkat.
industri. Sedangkan menurut Nasional 2. Modifikasi lebih mudah tanpa tambahan
Electrical Manufactures Assosiation biaya.
(NEMA) adalah sebuah perangkat 3. Biaya proyek dapat dikalkulasi tepat.
elektronika digital yang menggunakan 4. Desain dapat di ubah dengan mudah
memori yang dapat diprogram dan dengan melalui software. Perubahan dan
sebagai penyimpan internal dan penambahan spesifikasi dapat dilakukan
menyediakan instruksi-instruksi untuk pula melalui software.
menjalankan fungsi-fungsi yang 5. Rentang besar untuk control aplikasi.
spesifik seperti Logic, Sequence, 6. Perawatan mudah. Indicator input dan
Timing, Counting dan Aritmathic. PLC output mempercepat dan mempermudah
dirancang untuk pengendalian proses proses troubleshooting.
dengan banyak binary state variable 7. Kehandalannya tinggi.
(sensor) serta banyak binary state 8. Training penguasan teknik lebih cepat
actuator. Basis di algoritma control 9. Kontrol hardware-nya standar.
PLC adalah binary logic. IF-THEN. 10. Aplikasi kontrol yang luas
Salah satu keunggulan PLC adalah 11. Mampu bekerja pada lingkungan
mempunyai arsitektural yang yang sulit.
programmable, serta expandable Beroperasi secara normal dalam
sehingga sangat adaptif untuk setiap kondisi temperature, humidity,

ALAT PEMBENGKOK PLAT BERBASIS PLC


(YAYAN SOPHIAN & RISKY ADHITYA)
39
fluktuasi, tegangan dan noise yang yang tinggi dibandingkan sistem
berat. PLC mempunyai kehandalan konvensional

Tabel 1 merupakan perbandingan sistem kontrol yang ada dengan sistem


kontrol PLC.

Sistem Digital
Karakteristik Komputer PLC
Relay Logic

Sangat
Ukuran fisik Besar Cukup besar Sangat kompak
kompak

Kecepatan
Lamban Sanga cepat Cukup cepat Cepat
operasi
Harga / fungsi Murah Murah Mahal Cukup murah
Gangguan
Sangat baik Baik Cukup baik Baik
noise
Perubahan
Sangat sulit Sulit Cukup mudah Mudah
sistem

Sulit
Sulit Sulit (boar
(komponen
Perawatan (banyak dirancang Mudah
yang
kontak) khusus)
disolder)

Sistem Digital
Karakteristik Komputer PLC
Relay Logic

Merancang Merancang Memprogram


Membutuhkan
dan butuh membutuhkan
Pemasangan waktu yang
memasang waktu yang waktu yang
singkat
sangat lama lama lama

40 HAD3ELKA, Vol 096, No: 1 April 2012: 37-48


Prinsip Kerja PLC komponen. Berikut adalah penjelasan dari
bagian-bagian PLC serta komponennya.
Pada prinsipnya PLC bekerja dengan
cara menerima data-data dari peralatan 1. Peralatan Pemrograman
input Peralatan pemrograman PLC disediakan
luar seperti terlihat pada gambar 2.1 untuk dapat menulis, mengedit, memonitor
dan mengubah program. Peralatan
pemrograman yang dapat digunakan untuk
Alat membuat program pada PLC adalah:
Pem
rogr
a. Komputer
Mod CP Mo
PLC dapat diprogram dan direprogram
ul U dul dengan menggunakan computer pribadi
Inpu Out yang langsung dihubungkan dengan
menggunakan kabel RS 232 ke PLC, dan
dengan bantuan sebuah perangkat lunak
Pera Pow Pera
lata er latan (softwere). Pada layar computer akan
n Sup menampilkan diagram ladder atau
Gambar 1. Arsitektur PLC mnemonic program.
b. Programming Console
Seperti yang ditunjukkan pada gambar Programming Console atau disebut juga
2.1, peralatan input dapat berupa saklar, miniprogramming atau HHP (Hand Held
tombol dan sensor. Data-data yang Programmer), adalah peralatan portable
masuk dari peralatan input berupa yang merupakan bagian dari PLC dan
sinyal diskrit atau analog. Modul input dignakan untuk memprogram PLC. Sistem
akan mengidentifikasikan serta pemrograman pada programming console
mengubah sinyal yang masuk tersebut mempunyai 3 mode operasi, yaitu:
kedalam bentuk tegangan yang sesuai
oleh CPU sehingga menjadi sinyal- 1). Mode Program
sinyal digital. Kemudian oleh CPU Mode program digunakan untuk
yang ada di dalam PLC, sinyal-sinyal memasukkan data-data program yang telah
digital tersebut akan diolah berdasarkan dirancang, menghapus data-data program
program yang telah di simpan dalam yang salah dan memperbaharuinya kembali
memori dan selanjutnya sinyal tersebut atau menambah program baru.
dikirim ke modul output. Bentuk sinyal
digital akan diubah oleh modul output 2). Mode Monitor
menjadi sinyal yang dapat digunakan Mode monitor digunakan untuk memonitor
untuk menjalankan peralatan output status input dan output. Pada mode
yang dapat berupa lampu, katup, motor, pemrogram juga dapat mengetahui dan
kontraktor ataupun relay. Peralatan menentukan letak kesalahan pada system
output yang nantinya akan kontrol bila terjadi gangguan.
mengoperasikan sistem atau proses
yang akan di kontrol 3). Mode Run
Mode run digunakan untuk menjalankan
Bagian-Bagian PLC program (on-line). Mode tidak dapat
Secara garis besar PLC dibagi menjadi 3 digunakan untuk menikar data internal.
bagian, yaitu: peralatan pemrograman,
perangkat keras PLC dan unit kontrol yang 2. Perangkat Keras PLC
masing-masing terdiri dari beberapa

ALAT PEMBENGKOK PLAT BERBASIS PLC


(YAYAN SOPHIAN & RISKY ADHITYA)
41
Yang dimaksud perangkat keras PLC Gambar 2 Simbol LOAD
adalah unit PLC pada tampilan luarnya
yang memiliki fungsi-fungsi khusus, baik 2. Load NOT
untuk mengatur input dan output maupun Instruksi dasar NOT berfungsi untuk
indikasi proses kerja PLC. membentuk suatu kontak NC (Normally
a. Power Supply Close). Simbol Load NOT dapat dilihat
Power supply pada PLC terdiri dari dua (2) pada gambar 3.
bagian, yaitu terminal suplai untuk power
daya PLC dan terminal supply untuk output
PLC. Supply output PLC untuk input relai
adalah 24 Volt DC sedangkan suplai daya Gambar 3 Simbol LOAD NOT
berkisar 100-240 Volt AC.
b. Konektor 3. OUT
Konektor berfungsi untuk menghubungkan OUT merupakan instruksi untuk
unit PLC dengan komputer atau memasukkan program koil output. Kontak-
programming console. kontak dari masing-masing koil output
c. Input/Output (I/O) Terminal dapat digunakan beberapa kali sesuai
Terminal input dan output merupakan suatu dengan yang di inginkan. Simbol Out dapat
peralatan atau perangkat yang berfungsi dilihat pada gambar 4.
sebagai perantara atau penghubung antara
CPU dengan peralatan input dan output
luar. Gambar 4 Simbol OUT
d. Online Indikator
Indikator ini menunjukkan bahwa unit PLC
sedang bekerja atau mode sedang 4. AND
berlangsung dalam posisi online. Instruksi AND digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih kontak-
3. Unit Kontrol kontak input output secara seri. Kondisinya
Unit kontrol adalah bagian yang mengolah mirip dengan kontak relay NO, jika disulut
data, baik program, pengaturan input dan maka rangkaian baru akan bekerja. Simbol
output maupun pengaturan fungsi-fungsi And dapat dilihat pada gambar 5.
khusus dalam PLC.
Unit kontrol PLC terdiri dari
komponen-komponen:
a. Central Prosessing Unit
(CPU) Gambar 5 Simbol AND
b. Memori
c. Catu Daya 5. AND NOT
Instruksi AND NOT digunakan untuk
Instruksi Dasar menghungkan dua atau lebih kontak input
output secara seri, kondisi mirip dengan
1. Load (LD) kontak relay NC. Jika disulut maka
Merupakan instruksi untuk membuat rangkaian tidak akan bekerja. Simbol AND
program garis atau blok pada rangkaian NOT dapat dilihat pada gambar 6.
logic yang dimulai dengan kontak NO
(Normally Open). Simbol Load dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 6 Simbol AND NOT

6. OR

42 HAD3ELKA, Vol 096, No: 1 April 2012: 37-48


Instruksi OR digunakan untuk berakhir. Instruksi END harus selalu
menghubungkan dua atau lebih kontak- dimasukkan dalam penulisan program,
kontak input output secara paralel. Kondisi karena apabila akhir rangkaian kontrol
mirip dengan kontak relay NO. Simbol OR tidak dilengkapi dengan instruksi END,
dapat dilihat pada gambar 2.7. maka program tidak akan dieksekusi oleh
CPU. Simbol END dapat dilihat pada
gambar 10.

7. OR NOT
Gambar 7 Simbol OR END
Instruksi OR digunakan untuk Gambar 10 Simbol END
menghubungkan dua atau lebih kontak-
kontak input output secara paralel, dimana CX-Programmer
kondisi mirip dengan kontak relay NC, Adalah sebuah alat pemrograman untuk
yang dihubungkan paralel. Simbol OR membuat, menguji, program yang
NOT dapat dilihat pada gambar 2.8. berhubungan dengan PLC jenis CS/CJ, CV,
dan jenis C. CX programmer menyediakan
fasilitas sebagai tunjangan perlengkapan
PLC, informasi alamat dan untuk
Gambar 8 Simbol OR NOT komunikasi antara computer dengan PLC.
8. TIMER Software yang digunakan untuk
Pada PLC Timer bersifat menghitung memprogram PLC disesuaikan dengan tipe
mundur dari nilai awal yang telah PLC yang digunakan.
ditetapkan dalam program. Setelah CX-Programmer merupakan salah satu
mencapai angka nol maka kontak NO akan bentuk perangkat lunak versi terbaru yang
menjadi NC atau sebaliknya. Simbol digunakan untuk membuat program dan
TIMER dapat dilihat pada gambar 2.9. memonitornya pada SYSMAC C-seri, CV-
seri, dan CS-seri PLC OMRON. Komputer
yang menjalankan CX-Programmer dapat
dihubungkan ke printer untuk
mendokumentasikan program, memory
Gambar 9 Simbol TIMER data area dan informasi lainnya.
Langkah-langkah membuat program
9. END menggunakan CX-Programmer:
Instruksi dasar END untuk menyatakan
rangkaian kontrol yang dibuat telah

ALAT PEMBENGKOK PLAT BERBASIS PLC


(YAYAN SOPHIAN & RISKY ADHITYA)
43
1. Masuk ke start menu pilih ( klik ) CX-Programmer, yang telah di install. Dapat dilihat pada
gambar 2.11.

Gambar 11 CX-Programmer pada Start Menu

1. Setelah CX-Programmer diklik maka akan tertihat tampilan seperti pada gambar 12.

Gambar 12 Tampilan Awal CX-Programmer

2. Untuk membuat program baru pada CX-Programmer, dapat memilih ( klik ) file kemudian
pilih NEW. Dapat dilihat pada gambar 13.

44 HAD3ELKA, Vol 096, No: 1 April 2012: 37-48


Gambar 13 Membuat Program Baru

3. Setelah terlihat tampilan diatas maka dapat memilih tipe PLC yang akan dgunakan pada
bagian Device Type. Dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14 Tampilan memilih tipe PLC

4. Setelah langkah langkah ke-lima dapat memilih tipe CPU PLC dengan cara mengklik tulisan
setting pada bagian Device Type. Setelah memilih tipe CPU klik OK. Dapat dilihat pada
gambar 15.

ALAT PEMBENGKOK PLAT BERBASIS PLC


(YAYAN SOPHIAN & RISKY ADHITYA)
45
Gambar 15 Tampilan mengubah tipe CPU PLC

5. Selanjutnya akan terlihat seperti pada gambar 16.

Gambar 16 Tampilan CX-Programmer yang siap digunakan

6. dapat memulai membuat program dengan memilih instruksi yang ada di CX-Programmer
information. Dapat dilihat pada gambar 17.

46 HAD3ELKA, Vol 096, No: 1 April 2012: 37-48


Gambar 17 Tampilan CX-Programmer Information

7. Setelah program telah dibuat maka dapat mengetahui ada program yang salah atau tidak,
dengan cara mengklik PLC kemudian Work Online. Dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18 Tampilan menu Work Online

8. Setelah tidak ada program yang eror


maka dapat mendownload program ke
dalam PLC dengan cara mengklik PLC
pilih transfer kemudian pilih to PLC
Dapat dilihat pada gambar 19.

Gambar 19 tampilan menu untuk Transfer


data ke dalam PLC

ALAT PEMBENGKOK PLAT BERBASIS PLC


(YAYAN SOPHIAN & RISKY ADHITYA)
47
9. Setelah proses download selesai maka
dapat melihat program PLC bekerja
dengan benar sesuai dengan yang
diinginkan atau tidak, dengan cara
memilih run pada operating mode. Dapat
dilihat pada gambar 20.

Gambar 20 Menu Run pada


operating mode

KESIMPULAN dilakukan secara manual lagi. Karena di jaman


modern ini manusia membutuhkan hal yang
Jadi pembuatan alat ini di khususkan untuk praktis untuk mempermudah pekerjaan dan
mempermudah kita dalam melakukan mempercepat pekerjaan untuk itulah alat Plant
pekerjaan dengan mudah dan praktis tampa Membengkok Plat Berbasis PLC ini diciptakan

DAFTAR PUSTAKA
http://nolsatunolsatu.wordpress.com/2011/01/03/prinsip-kerja-transistor/
http://nolsatunolsatu.wordpress.com/2010/12/20/prinsip-kerja-dioda/
http://vurcanelectronic.blogspot.com/2008_10_13_archive.html

48 HAD3ELKA, Vol 096, No: 1 April 2012: 37-48

Anda mungkin juga menyukai