Anda di halaman 1dari 1

Panca indra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.

Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indra
menuju ke otak tempat perasaan ini ditafsirkan. Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan,
pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara. Mata adalah organ penglihatan. Suatu struktur yang
sangat kompleks, menerima dan mengirimkan data ke korteks serebral. Seluruh lobus otak, lobus
oksipital, ditujukan khusus untuk menterjemahkan citra visual. Selain itu, ada tujuh saraf kranial yang
memilki hubungan dengan mata dan hubungan batang otak memungkinkan koordinasi gerakan mata.
Salah satu penyakit yang dapat menyerang indra penglihatan yaitu konjungtivitis. Sebelumnya, pengertian
dari konjungtiva itu sendiri adalah membrana mukosa yang melapisi bagian dalam kelopak mata
(palpebra) dan berlanjut ke batas korneosklera permukaan anterior bola mata. Sedangkan pengertian
konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva yang ditandai dengan pembengkakan dan eksudat. Pada
konjungtivitis mata nampak merah, sehingga sering disebut mata merah. Menurut sumber lainnya,
Konjungtivitis atau mata memerah adalah salah satu penyakit mata yang bisa mengganggu penderitanya
sekaligus membuat orang lain merasa tidak nyaman ketika berkomunikasi dengan si penderita. Semua
orang dapat tertular konjungtivis, bahkan bayi yang baru lahir sekalipun. Yang bisa ditularkan adalah
konjungtivitis yang disebabkan oleh bakKonjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan
luar mata dan lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur,
chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.4

Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data perkiraan jumlah penderita penyakit
mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh golongan umur penduduk per tahun dan pernah menderita
konjungtivitis. Data lain menunjukkan bahwa dari 10 penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki
tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%).4

Konjungtivitis dibedakan bentuk akut dan kronis. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
klamidia, alergi atau imunologik, jamur, parasit, kimia atau iritatif, etiologi yang tidak diketahui, bersama
penyakit sistemik. 4

Anda mungkin juga menyukai