Anda di halaman 1dari 9

Data Masalah Etiologi

1. Ds. Klien mengatakan Hiperthermi Proses Infeksi salmonella


badannya terasa panas thypi

Do. Bibir klien tampak Bakteremia


kering dan kulit
kemerahan. Kuman mengeluarkan endotuxin
Akral (ujung kaki dan
tangan teraba panas). Merangsang sintesa dan pelepasan
TTV : TD : 100/70 mt dari pirogen oleh leokosit
S 40.1oC
N 92 x/mt Menstimulasipusat termoregulator
RR 25 x/mt
Pemeriksaan lab.Widal (+) Peningkatan suhu tubuh
1.

2. Ds : klien mengatakan sakit Nyeri Reaksi inflamasi


dibagian sebelah kiri
bawah Infeksi bakteri pada usus

Do : wajah klien tampak Inflamasi usus


meringis dan sesekali
memegangi perutnya. Reaksi inflamasi
klien terlihat gelisah.
TTV : TD 100/70 mt
N 92 x/mt
RR 25 x/mt
S 40.1oC

2.
3. Ds : klien mengatakan Perubahan nutrisi kurang dari Mual/ Anorexia
tidakada nafsu makan. kebutuhan tubuh.
3. Berhubungan dengan intake Akumulasi sel tifoid di heum
Do : - kilen tampak lemah yang tidak ada kuat. terminal sebagai tempat infeksi
utama
BB klien turun dalam 7
hari. Hcl meningkat
- Sebelum sakit BB,
58.4kg sesudah sakit Mual anorexia
7 hari BB 55 kg

- Peristaltik usus 21
x/menit
- Porsi makanan yang
disajikan tidak
habis.

DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

1. Hiperthermi berhubungan dengan proses Infeksi Salmonella thypi


2. Nyeri berhubungan denagn proses Inflamasi
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Intake yang tidak adekuat
2. INTERVENSI DAN RASIONALISASI

No DX Keperawatan Kriteria hasil Intervensi Rasional

1. Hiperthermi berhubungan Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Memantau


dengan proses infeksi tindakan minimal tiap 2 perkembangan dan
salmonella Thypi. keperawatan 1x24 jam kenaikan suhu tubuh
DS : klien mengatakan jam diharapkan
badannya teraba panas. suhu tubuh dalam 2. Berikan kompres 2. Daerah dahi / axilla
DO : bibir klien tampak batas normal hangat. Pada dahi merupakan jaringan
kering dan kulit dengan kreteria / axila tipis dan terdapat
o
kemerahan. hasil S : 36-37 C pembuluh darah maka
Akral terasa panas proses vasodilatasi
- TTV TD : 100/70 pembuluh darah lebih
S : 40.1oC cepat.
N : 92 x/mt
RR : 25 x/mt 3. Anjurkan klien 3. Peningkatan suhu
- Pemeriksaan widal untuk banyak tubuh mengakibatkan
(+) minum. penguapan tubuh
meningkat sehingga
perlu diimbangi
dengan asupan cairan
yang banyak.

4. Lebih mudah untuk


4. Anjurkan klien
menyerap keringat,
memakai pakaian
dan memudahkan
tipis yang
penguapan.
menyerap keringat.

5. Kolaborasi dengan 5. Anti piretik


dokter untuk menghambat produksi
pemberian anti prostaglandin di
peretik dan anti hipotalamus
biotik. Chloramphenikol
pilihan utama untuk
bakteri salmonella
thypi
2. Nyeri berhubungan dengan
Setelah dilakukan 1. kaji tingkat nyeri 1. Mengetahui tingkat
proses inflamasi.
tindakan 2x24 klien dan tentukan nyeri dan menentukan
DS : - Klien mengatakan jam nyeri klien skala nyeri klien intervensi selanjutnya.
sakit di bagian perut. berkurang dengan
kriteria hasil. 2. ciptakan 2. rangsangan / stimulus
- Nyeri hilang lingkungan yang dari luar ygberlebihan
/berkurang tenang dan
DO : - Wajah klien tampak dari lingkungan dapat
- skala nyeri 0-1 nyaman, kurangi
meringis dan sesekali memperberat rasa
Memegangi perutnya kebisingan nyeri.
- Klien terlihat gelisah 3 Atur posisi klien 3. posisi yang nyaman
- TTV TD : 110/80 senyaman akan membantu
N : 102 x/mt mungkin sesuai memberikan
RR : 25 x/mt keinginan klien. kesempatan pada otot
S : 40.1oC
untuk relaksasi
seoptimal mungkin
4. Ajarkan teknik 4. Tekhnik distraksi dan
distraksi dan relaksasi dapat
relaksasi. mengurangi rasa nyeri
yang di rasakan klien.

5. Kolaborasi dengan 5. analgetik dapat


dokter jika ada membantu
keluhan dan mengurangi rasa
penanganan nyeri nyeri
tidak berhasil.

3. 1. dengan mengetahui
Perubahan nutrisi kurang dari Setelahdi lakukan 1.Kaji pola dari
kebutuhan tubuh nafsu makan klien pola dan kebiasaan
berhubungan dengan intake Tindakan
keperawatan 3x24 makan klien dapat
yang tidak adekuat.
DS : - klien mengatakan jam diharapkan. menentukan itervensi
tidak nafsu makan. Adanya kenaikan selanjutnya.
DS : - klien tampak lemah. berat badan
- BB klien turun dengan 2.Jelas kan kepada 2. meningkatkan
dalam waktu 7 klien keluarganya pengetahuan klien
hari Kriteria hasil : tentang manfaat bahwa kebutuhan
BB sebelum sakit
nutrisi yang nutrisi dengan kondisi
58,4kg. - klien
adekuat agar dapat seperti sekarang ini
BB sesudah sakit hari mengatakan
mempercepat sangat di butuhkan
ke 7,55 kg nafsu makan
proses sekali sehingga
- porsi makanan yang di meningkat dan
penyembuhan memotivasi klien
sajikan tidak habis tidak mual
klien untuk tetap makan.
- klien dapat
menghabiskan
porsi makanan 3. Anjurkan klien 3. porsi sedikit tapi
yang di untuk makan porsi sering untuk
sediakan sedikit tapi sering menghindari mual.

4. Kolaborasi dengan 4 meningkatkan asupan

- Ahli gizi untuk makan sesuai dengan


pemberian nutrisi diit, makanan lembek
yang adekuat agar memudah kan dan
menelan tidak
memperberat kerja
usus.

5. Kolaborasi 5 Mengurangi rasa mual


dengan Dokter
pemberian obat
anti mual
3. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No DX Keperawatan Implementasi Evaluasi Hasil


H I 25 11 2016 Tanggal 26- 11- 2016

1. Hiperthermi berhubungan 1. kaji suhu tubuh klien S : klien mengatakan badannya


dengan proses infeksi - mengukur suhu tubuh tiap 2 jam masih terasa panas.
salmonella Thypi - jam berapa mulai demam
- perhatikan membran mukosa, O : - suhu klien 38,9oC.
bibir dan wajah klien. - Klien minum 4 gelas/hr
- palpasi bagian tubuh (akral) ( kurang lebih 800)
- Membran mukosa dan
Bibir klien masih tampak
2. berikan kompres hangat pada
kering serta kemerahan
dahinya dan axila. - Akral masih teraba panas
- Wajah klien masih
3. memberikan KIE memerah.
- Manfaat banyak minum disaat
suhu tubuh meningkat
A : masalah belum teratasi.
4. mengganti pakaian klien dengan
pakaian yang tipis dan menyerap
keringat. P : lanjutkan intervensi

5. kolaborasi dengan dokter untuk


memberikan antiperetik dan
antibiotik

No Inplementasi Evaluasi Hasil Implementasi Evaluasi Hasil


Hari ke 2 Tanggal 27-11-2016 Hari ke 3 Tanggal 28-11-2016
Tgl 26-11-2016 Tangal 27-11-2016
1. kaji suhu tubuh klien S : klien mengatakan 1. monitor suhu tubuh S : klien mengatakan
-mengukur suhu tubuh badannya sudah sudah tidak panas
klien tiap 8 jam.
tiap 4 jam. tidak terlalu panas lagi.
Jam berapa mulai lagi. 2. berikan kompres
demam. O : S : 37oC
hangat pada dahi
- Perhatikan membran O : Suhu 37.9oC N : 86 x/mt
mukosa bibir dan klien minum 8 3. anjurkan klien R : 18 x/mt
wajah klien gelas/hari. untuk klien untuk Td : 110/80
2. berikan kompres
Bibir klien tampak tetap banyak Mukosa bibir
hangat pada dahiaxila lembab dan wajah minum. tampak lembab
serta lipatan paha. sudah tidak terlihat wajah terlihat lebih
memerah lagi 4. tingkatkan sirkulasi segar dan tidak
3. anjurkan klien untuk akral teraba hangat udara memerah lagi.
bnayak minum dan klien terlihat tenang. Akral teraba hangat.
5. pemberian obat
memakai pakaian A : masalah teratasi
sesuai intruksi.
yang tipis serta A : masalah teratasi
menyerap keringat. sebagian. P:-
4. tingkatkan sirkulasi
P : lanjutkan intervensi
udara.

5. pemberian obat
sesuai intruksi
dokter.
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi proses
Hari 1
Tanggal 25- 11- 2016 Tanggal 25- 11- 2016

2 Nyeri berhubungan 1. mengkaji tingkat nyeri klien Evaluasi proses tingkat nyeri
dengan proses inflamasi
2. menciptakan lingkungan

yang tenang dan nyaman. P : klien mengatakan nyeri diperut


hilang datang dan akan bertambah
- Batasi pengunjung pada saat Bab dan perut kosong.
- Ciptakan ruang yang tenang
dan tidak berisik ketika di
ruangan
Q : nyeri seperti ditusuk
3. mengatur posisi klien

senyaman mungkin sesuai


R : nyeri terasa diperut bawah sebelah
keinginan yang enak kiri dan diepigastric
menurut klien.

4. ajarkan klien tekhnik S : skala nyeri 4


relaksasi dan distraksi.

- menarik nafas dalam


T : nyeri timbul kurang lebih 10-15
- konsentrasi sambil diselingi menit dan sering berulang
berzikir.
TTV TD : 110/80
5. Cek TTV.
N : 102 x/mt
6. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian anal getik S : 38.9oC
dan antibiotik.
RR : 25 x/mt
No Implementasi Evaluasi hasil Implementasi Evaluasi hasil
Hari ke 2 Hari ke 3
Tanggal 26-11-2011 Tanggal 27-11-2016 Tanggal 27-11-2016 Tanggal 28- 11- 2016

1. kaji tingkat S : klien mengatakan 1. kaji tingkat nyeri S : klien mengatakan


nyeri klien tidak nyeri lagi.
nyerinya berkurang klien
2. pertahan kan O:
O: 2. Pertahankan
lingkungan yang Lingkungan Hasil dari Pengkajian
Hasil dari pengkajian Yang tenang dan tingkat nyeri
tenang dan tingkat nyeri nyaman.
nyaman. P :klien mengatakan
P : klien mengatakan tidak nyeri lagi.
3. Mengatur posisi nyerinya berkurang 3. mengatur posisi
sesuai dengan Q:-
klien sesuai Q: nyerinya sudah tidak
seperti di tusuk-tusuk kebutuhan klien R:-
dengan lagi 4. ajak klien untuk S:0
kebutuhan. R : di perut sebelah kiri menarik nafas
bawah dan epigastrik. dalam minimal T:-
4. Ajak klien untuk
3x.
S : scala nyeri 2 - TTV
menarik nafas
5. cek TTV.
T : nyeri hanya sesekali TD 110/80
dalam + 15 kali di
saja 6. pemberian obat
S 37oC
selingi dengan sesuai intruksi
- TTV TD :110/80 dokter. N 86 x/mt
nafas biasa.
N :90X/ RR 18 x/mt
5. Cek TTV
S :57,9 0C - Klien mampu
6. Pemberian obat mengontrol nyeri
PR : 20X/mt dan menyebutkan
sesuai dengan skala nya.
- wajah klien tidak
- Wajah klien lebih
intruksi. meringis lagi tenang.
A : masalah sebagian
teratasi A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervasi

1,2,3,4,5,6 P:-
No DX Keperawatan Implementasi Evaluasi Proses
Hari 1 Tanggal 25- 11- 2016
Tanggal 25 11- 2016
3 Perubahan nutrisi kurang 1. kaji pola nafsu makan klien Evaluasi proses
dari kebutuhan tubuh - makanan yang disukai dan
berhubungan dengan tidak disukai. - BB : 55.1 kg
intake yang tidak ada - kebiasaan makan - Makanan yang disajikan
kuat. (anorexia, mual) - frekuensi makan dalam / hari habis porsi (nasi
lembek, sayur, tahu,
tempe).
Ds. - Klien mengatakan 2. Jelaskan kepada klien dan
tidak ada nafsu keluarga tentang manfaat
makan nutrisi yang adekuat agar dapat
mempercepat proses
Do. Klien tampak lemah penyembuhan klien.
- BB klien turun
dalam waktu 7 hari 3. Anjurkan klien untuk makan
sebelum sakit. BB dengan porsi sedikit tapi
54.4 kg. sering.
sesudah sakit hari ke 5. Timbang BB klien
7 (24/11/2016) BB
55 kg. 6. Kolaborasi dengan ahli gizi
- Pristaltik usus
untuk memberikan asupan
21 x/mt
makanan yang adekuat
- Porsi makanan yang
disajikan tidak .
habis. - Kelaborasi dengan dokter
pemberian obat anti mual
No Implementasi Evaluasi Implementasi Evaluasi Hasil
Hari 2 Proses Hari 3 Tgl 28 -11- 2016
Tgl 26-11-2016 Tgl 26-11- 2016 Tgtl 27- 11- 2016
1. manajemen Evaluasi proses 1. Memberikan S : - Klien
nutrisi - BB : 55.3 kg makanan kesukaan klien mengatakan
- Memberikan yang sesuai dengan diet yang sdh tdk
makanan dianjurkan mual lagi.
- Makanan yang disajikan
kesukaan habis porsi (sop. - Klien
klien yang Kentang + macroni + 2. Anjurkan untuk makan mengatakan
sesuai daging tampa sahang) dengan porsi sedikit tapi sudah mau
dengan diet. sering. makan
- Tentukan - Setiap 2 jam diselingi O:- Makanan
kempuan guaker + susu gelas dan 3. Memberikan obat sesuai yang
klien untuk roti marie. intruksi dokter. disajikan
memenuhi habis 1 porsi
- Klien sudah tidak sakit
kebutuhan 4. Menimbang BB. Klien klien
menelan lagi.
nutrisi tampak
dengan porsi - Mual berkurang lebih segar
sedikit tapi dan tidak
sering. lemas lagi
- Memberikan - BB 55.5 kg.
obat anti
mual sesuai A : Masalah
intruksi teratasi
dokter jam P:-
sebelum
makan.

3. Menimbang
BB klien

Anda mungkin juga menyukai