ETIOLOGI
Versi spontan
Presentasi bokong yang dijumpai pada 29-32 minggu, 75% mengalami versi
spontan pada kehamilan 38 minggu.
Pada keamilan 37 minggu, versi spontan sebesar 18%.
Posisi knee-chest ibu selama 15 menit tiap 2 jam selama 5 hari berturut-turut,
diharapkan dapat memperbesar kemungkinan terjadinya versi spontan pada
trimester 3 akhir.
a. Persalinan spontan. Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri.
Cara ini lazim disebut cara Bracht.
b. Manual aid atau ekstraksi bokong parsial. Setelah bokong lahir spontan
sebatas umbilikus, lengan dan kepala dimanipulasi untuk melahirkan bayi.
Penggunaan cunam untuk melahirkan kepala termasuk kriteria ini.
c. Ekstraksi bokong. Janin dilahirkan seutuhnya dengan memakai tenaga
penolong.
3. taksiran berat janin : dari studi selama ini, berat janin sekitar 2500-3500 g
mempunyai angka morbiditas yang paling rendah pada bayi.
7. pemeriksaan dalam (pelvis) : makin turun presentasi bokong dan makin lebar
pembukaan serviks pada awal persalinan, prognosis makin baik.
Melakukan putaran pada fetus dari dinding abdomen sehingga menjadi presentasi
kepala.
Bahaya : perdarahan fetomaternal, separasi plasenta, kegagalan versi.
Kegagalan versi : kembalinya janin pada posisi semula setelah versi.
Perlu alat ultrasonografi untuk pemandu reposisi janin, dan sebelum dan sesudah
versi luar perlu diberi tokolisis.
AWASI perubahan frekuensi denyut jantung janin, kemungkinan terjadi gawat
janin pada tindakan versi akibat terganggunya sirkulasi janin dari manipulasi yang
mungkin terjadi pada janin / plasenta / talipusat
2. Janin tunggal, terutama presentasi bokong murni, taksiran berat janin 2500-
3500 g.
3. Pelvimetri adekuat (radiologik) : pintu atas panggul, diameter transversa > 11.5
cm dan diameter anteroposterior > 10 cm, sedangkan pintu tengah panggul
distansia interspinarun > 10 cm dan diameter anteroposterior > 11.5 cm.
4. Adanya penolong yang trampil, dan fasilitas kamar operasi darurat untuk sectio
cesarea.
5. Tidak ada indikasi obstetrik maupun generalis untuk sectio cesarea baik bagi
ibu maupun janin.
Persalinan dengan sectio cesarea tidak sama amannya dengan partus pervaginam
presentasi kepala.
Terjadinya hiperekstensi kepala dan kesulitan melahirkan kepala pada sayatan
uterus yang kecil sering terjadi dan menimbulkan morbiditas bayi yang
meningkat.
PERTOLONGAN PERSALINAN SPONTAN (BRACHT)
2. Tahap kedua : fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut, fase di mana bayi
harus dilahirkan cepat karena talipusat terjepit oleh kepala bayi di pintu atas
panggul (batas waktu 8 menit).
3. Tahap ketiga : fase lambat, lahirnya mulut sampai seluruh kepala. Kepala harus
dilahirkan lambat untuk menghindari terjadinya perdarahan intrakranial (ruptura
tentorium cerebelli) akibat dekompresi yang mendadak.
Teknik : hiperlordosis badan bayi
Keuntungan :
1. tangan penolong tidak masuk jalan lahir, sehingga mengurangi risiko infeksi.
2. mendekati persalinan fisiologik, mengurangi trauma pada janin.
Kerugian :
1. 5-10% mengalami kegagalan.
2. tidak dilakukan pada panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku (primipara),
nuchal arm (lengan menjungkit).
Indikasi :
Tahapan :
2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan memakai tenaga penolong secara klasik
(Deventer), Mueller atau Lovset.
3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dengan cara Mauriceau-Veit-Smellie, Najouk,
Wigand Martin-Winckel, Prague terbalik, atau dengan cunam Piper
Melahirkan bahu dan lengan secara klasik adalah melahirkan bahu dan lengan
belakang lebih dahulu, karena lengan belakang berada di ruangan yang lebih luas
(sakrum), baru kemudian melahirkan lengan depan yang berada di bawah simfisis.
Bila lengan depan sukar, maka lengan depan diputar menjadi lengan belakang,
yaitu dengan memutar gelang bahu ke arah belakang dan kemudian lengan
belakang ini dilahirkan.
Melahirkan bahu dan lengan cara Mueller adalah melahirkan bahu dan lengan
depan lebih dahulu dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan
belakang.
Prinsip persalinan cara Lovset adalah memutar badan janin dalam setengah
lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi cunam ke bawah sehingga bahu
yang sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir di bawah simfisis.
Keuntungan :
1. sederhana dan kegagalan jarang
2. tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir, sehingga risiko infeksi
minimal.
Menolong persalinan letak bokong dengan tarikan ringan sampai skapula lahir.
Sampai batas ini ini tubuh bayi diputar sehingga diameter biakromialis dalam
posisi anteroposterior. Sebatas aksilla bahu siap dilahirkan. Traksi berlebihan
untuk melahirkan bahu menyebabkan lengan tertinggal di atas kepala dan
tersangkut lengannya di leher (nuchal arm). Untuk itu penolong meletakkan dua
jari sepanjang humerus dan mengusapkan ke muka dan dada bayi sampai lahir
lengan tersebut sambil didorong ke atas. Humerus bayi harus displint dengan jari
penolong dan bukan digaet. Nuchal arm kadang-kadang dapat dibebaskan dengan
memutar badan bayi searah dengan jari bayi menunjuk, sehingga tangan yang
menjungkit dapat terbebas melewati muka bayi.
Cara Mauriceau-Veit-Smellie
Tangan penolong dimasukkan dalam jalan lahir, jari tengah dimasukkan dalam
mulut, jari telunjuk dan jari manis mencekam fossa kanina, sedangkan jari lain
mencekam leher. Badan bayi diletakkan di atas lengan bbawah penolong, seperti
menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari tengah penolong dari lengan yang lain
mencekam leher bayi dari arah punggung, mempertahankan posisi leher dan
mencegah terjadinya defleksi atau hiperekstensi kepala.
Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke arah bawah dan pembantu
penolong melakukan ekspresi Kristeller. Bila suboksiput tampak di bawah
simfisis, kepala dielevasi ke arah atas dengan suboksiput sebagai sumbu
(hipomoklion), sehingga lahir kepala seluruhnya.
Cara Najouk
Kedua tangan penolong mencekam leher bayi dari arah depan dan belakang.
Kedua tangan penolong menarik bahu curam ke bawah, dan asisten membantu
mendorong kepala bayi ke arah bawah, dari tekanan suprasimfisis.
Cara ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di belakang dekat
sakrum dan muka bayi menghadap simfisis.
Satu tangan penolong mencekam leher dari arah bawah dan punggung bayi
diletakkan pada telapak tangan penolong. Tangan penolong lain memegang kedua
pergelangan kaki. Kaki ditarik ke atas bersamaan dengan tarikan pada bahu bayi,
sehingga perut bayi mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai sumbu
(hipomoklion), kepala bayi dapat dilahirkan.
Cunam Piper
Cunam Piper memiliki lengkung kepala dan lengkung panggul yang panjang,
dapat dipergunakan untuk melahirkan kepala yang menyusul, ditarik ke bawah.
Indikasi cunam ini setara dengan pertolongan pengeluaran kepala cara Mauriceau.
Ekstraksi pada presentasi bokong
2. Kedua tangan penolong memegang betis, kaki ditarik curam ke bawah sampai
pangkal paha lahir.
3. Pangkal paha ditarik curam ke arah bawah sampai trochanter depan lahir,
disusul trochanter belakang dan bokong lahir.
1. Dilakukan pada presentasi bokong murni (frank breech) dan bokong sudah
berada di dasar panggul. Jari telunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil
janin dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan pada lipat paha. Lipat paha
ditarik curam ke bawah.
2. Setelah trochanter depan dilahirkan, maka jari telunjuk yang lain segera
mengait lipat paha belakang, dan ditarik curam ke bawah sampai bokong lahir.
1. pembukaan lengkap
2. bokong terletak di Hodge III atau lebih
3. ketuban ditunggu pecah sendiri, atau dipecahkan bila pembukaan lengkap
4. hati-hati prolaps tali pusat
5. hati-hati "aftercoming head".
1. Sufokasi : aspirasi darah, lendir, mekonium, air ketuban terhisap ke jalan napas
2. Prolaps tali pusat
3. Asfiksia
4. Kerusakan jaringan otak
5. Fraktur pada tulang-tulang bayi : humerus, klavikula, femur, dislokasi bahu,
tulang kepala
6. Cedera pleksus brakialis, hematoma otot-otot.