I. DESKRIPSI SINGKAT
Materi Kebijakan Kesehatan Jiwa merupakan materi yang sangat penting untuk
diketahui tenaga perawat dalam pelaksanaan keperawatan kesehatan jiwa
masyarakat. Hal ini diperlukan untuk mengarahkan peserta pelatihan dalam
memahami kebijakan nasional pelayanan kesehatan jiwa. Oleh karena itu, maka
peserta pelatihan perlu diberikan wawasan yang luas dalam rangka melaksanakan
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat, sehingga tidak terlepas dari
konteks Pembangunan Nasional di Indonesia.
Modul ini membahas tentang undang-undang kesehatan jiwa, visi dan misi
kesehatan jiwa nasional, kebijakan dan rencana strategis, peran rumah sakit jiwa
dan rumah sakit umum, puskesmas, dan program kesehatan jiwa
V. URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN A.
UNDANG-UNDANG KESEHATAN JIWA
Kesehatan jiwa telah diatur dalam undang-undang sejak tahun 1966 dengan
adanya UU no 3 th 1966 tentang Kesehatan Jiwa. Perkembangan selanjutnya,
kebijakan setara UU kesehatan jiwa tidak diundangkan lagi. Pada
perkembangannya, perihal kesehatan jiwa dimasukkan dalam Undang-undang
Kesehatan baik UU Kesehatan No 23 th 1992 maupun UU Kesehatan No 36 th
2009. Saat ini jajaran kesehatan jiwa memandang perlu adanya peraturan setara
Undang-undang untuk mengatur kesehatan jiwa. Usaha menyusun RUU telah
dilaksanakan, namun demikian sampai dengan saat ini belum disahkan oleh
DPR.
3. Pasal 146
(1) Masyarakat berhak mendapatkan informasi dan edukasi yang benar
mengenai kesehatan jiwa.
Upaya kesehatan jiwa juga harus memperhatikan hak asasi manusia (HAM). Hal
ini diatur dalam Pasal 146 dan 147 UU Kesehatan no 36 th 2009 sbb:
1. Pasal 146
(2) Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk menghindari
pelanggaran hak asasi seseorang yang dianggap mengalami gangguan
kesehatan jiwa.
2. Pasal 147
(2) Upaya penyembuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang berwenang dan di tempat yang tepat dengan
tetap menghormati hak asasi penderita.
Ada beberapa Undang-undang lain yang juga mengatur tentang kesehatan jiwa
meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Usia Lanjut
3. UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah
Tangga
4. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
5. Permen RPJP bidang kesehatan 2005-2025
6. Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
2. Pasal 56
a. Rumah sakit harus melakukan informed consent (menghormati hak
otonomi)
b. Rumah sakit harus harus menjamin kerahasiaan informasi pasien
c. Rumah sakit harus memberikan jaminan penuh dalam pelayanan
kesehatan
POKOK BAHASAN B.
VISI DAN MISI KESEHATAN JIWA NASIONAL
Visi ini diharapkan dicapai melalui misi kesehatan jiwa di Indonesia yaitu:
1. Menjadikan kesehatan jiwa sebagai kebutuhan bersama & utama
7
POKOK BAHASAN C.
KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS KESEHATAN JIWA
POKOK BAHASAN D.
PERAN RSJ, RSU DAN PUSKESMAS DALAM KESEHATAN JIWA
4. Pembinaan wilayah
POKOK BAHASAN E.
PROGRAM KESEHATAN JIWA
4. Etikolegal
Masalah etik dan perlindungan terhadap penderita gangguan jiwa harus makin
diperhatikan.
VI. REFERENSI