Anda di halaman 1dari 3

2 Korintus 13 : 11-13

11. Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu


supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah
kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih
dan damai sejahtera akan menyertai kamu!

12. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus.
Salam dari semua orang kudus kepada kamu.

13. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Filipi 2:2
Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati
sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan

Matius 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.

Roma 12:14
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka
terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar
demikian hebatnya. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan. S aling
meminjamkan peralatan pertanian. Dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa
mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.

Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan
pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki.
Beberapa minggu sudah berlalu, mereka s aling berdiam diri tak bertegur-sapa.
Suatu pagi, datanglah seseorang mengetuk pintu rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri
seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu.
Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan,? kata pria itu dengan ramah.
Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan.?
Oh ya !? jawab sang kakak.
Saya punya sebuah pekerjaan untukmu.?
Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana . Itu adalah rumah tetanggaku, ah
sebetulnya ia adalah adikku.

Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan bulldozer lalu mengalirkan Airnya ke tengah
padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang Memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali
ia melakukan itu untuk mengejekku, Tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada
gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku Sehingga aku tidak
perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya. Kata tukang kayu, Saya
mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat
tuan merasa senang.? Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai
Kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.

Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu
bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani
itu kembali, tukang kayu itu baru Saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya ia
begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu
sebagaimana yang dimintanya.

Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang
pertaniannya dengan ladang Pertanian adiknya. Jembatan itu begitu indah dengan undak-
undakan yang tertata rapi.

Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki Jembatan itu dengan kedua
tangannya terbuka lebar. Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini.
Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku? kata sang adik pada
kakaknya. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, Saling berjabat tangan
dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap
untuk pergi. Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami
mempunyai banyak pekerjaan untukmu,pinta sang kakak.
Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,? kata tukang kayu, tapi masih banyak
jembatan lain yang harus saya selesaikan.?

TUHAN SELALU INGIN KITA BERSAMA DALAM DAMAI SEJAHTERA


TUHAN SELALU INGIN MEMPERSATUKAN HATI KITA
TUHAN SELALU INGIN KITA MENGASIHI SESAMA KITA, SAUDARA KITA.
KARENA TUHAN ADALAH SAHABAT SETIA, PENOLONG KITA.
PERCAYALAH BAHWA TUHAN SELALU INGAT PADA KITA MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai