Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN An.

R DENGAN ABSES AVRIKULA SINISTRA


DI RUANG ANAK lt. 1 RSUP Dr.KARIADI SEMARANG

Oleh:
IVAN MAULFI MGS
1308050

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2013
ASUHAN KEPERAWATAN An. R
DENGAN ABSES AVRIKULA SINISTRA

A. Identitas klien
Nama : An. R
Umur : 12 Tahun
Alamat : Wonorejo RT 1 RW 1, Pringapus, Semarang
Nama ayah : Tn. T
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Diagnosa medis : Abses Avrikula Sinistra
Tanggal masuk RS : 27 Desember 2013
Tanggal pengkajian : 30 Desember 2013

B. Keluhan utama
Klien mengatakan daun telinga kiri bengkak.

C. Riwayat perawatan sekarang


4 minggu yang lalu klien mengeluh daun telinga kiri bengkak, memberat, muncul tiba-
tiba, kemerahan panas gatal, keluhan tidak berkurang dengan pemberian obat dari bidan.
Keluhan muncul tiba-tiba tidak diawali dengan trauma telinga, klien juga mengeluh
batuk, pilek, dan demam.
2 minggu yang lalu klien diperiksakan ke spesialis THT, dirawat inap di RSUD
Ungaran, dilakukan insisi dan pemasangan drain (sekarang sudah dilepas). 4 hari yang
lalu pulang dari RS menjalani rawat jalan telinga tetap diperban. 1 hari yang lalu klien
kontrol, bengkak di telinga muncul lagi kemudian dirawat di RSUP dr.Kariadi Semarang.

D. Riwayat perawatan dahulu


a. Kehamilan
Ibu klien mengatakan saat hamil putranya tidak ada masalah atau gangguan,
kontrol kehamilan teratur setiap bulan di bidan. Usia kehamilannya adalah 39
minggu.

b. Persalinan
Ibu mengatakan saat persalinan dilakukan spontan di rumah bidan di sekitar rumah
klien. BB: 2800 gr, lingkar dada 31 cm, panjang badan 47 cm, lingkar kepala 34 cm.

c. Alergi
An. R tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan.

E. Riwayat kehamilan dan persalinan


a. Prenatal
Ibu klien mengatakan periksa kehamilan di bhidan 8 x, imunisasi TT 1 kali
b. Intranatal
Lahir bayi laki-laki dari ibu G2P1A0 secara spontan di bidan, usia kehamilan 39
minggu, ANC (+) di bidan, kenceng-kenceng jarang dirasakan, ketuban pecah 1 jam
sebelum bayi lahir warna jernih jumlah cukup dan bau khas. BBL 2800 gram, PB 47
cm.
c. Pasca natal
Setelah dilahirkan bayi langsung menangis.

F. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, jantung dan
kelainan pada ginjal. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti klien

G. Genogram

Keterangan :
: laki-laki sehat : pasien

: perempuan sehat : tinggal dalam satu rumah

H. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


Motorik kasar : klien sudah dapat berjalan dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari
Motorik halus :
Sensori : bergerak menghindar saat akan di bersihkan telinga kirinya
Vokalisasi : mampu berbicara dengan jelas
Sosialisasi : klien tampak menutup diri dari pasien yang lain.
I. Kebutuhan dasar
Tidur : cukup, sekitar 6-8 jam sehari
Mandi : 1x/ hari
Aktivitas bermain : tidak ada
Eliminasi : BAK sehari antara 5-8 kali, BAB 1 kali sehari
TTV : RR: 22 x/menit, S : 38 0C, HR : 125 x/menit

J. Pengkajian pola fungsional


a. Persepsi kesehatan dan pola managemen kesehatan
Menurut keluarga klien kesehatan sangatlah penting, kesehatan adalah segelanya.
Jika ada keluarga yang merasakan tidak enak badan atau sakit keluarga langsung
membawa ke bidan atau puskesmas terdekat.
Klien mengatakan takut terhadap penykitnya yang tak kunjung sembuh
b. Nutrisi pola metabolik
A (antopometri) : BB : 15 kg, TB : 110 cm
B (biokimia) : Hb : 11.7 g/Dl, leukosit : 23.2 10^3/ UL
C (clinical) : Pasien hanya berbaring dan duduk, terlihat menahan sakit.
D (Diit) : klien dapat makan sendiri, klien mendapatkan diit TKTP 3x
sehari, susu 2x sehari.
c. Pola eliminasi
Klien dapat BAK dengan mandiri, sehari antara 5-8 kali BAK warna jernih, klien
dapat BAB dengan mandiri sehari 1 kali sehari warna kuning lembek.

d. Aktifitas pola latihan


Klien aktivitasnya hanya duduk dan berbaring di tempat tidur, jarang jalan-jalan
keluar taman.
e. Pola istirahat tidur
Klien tidur malam pukul 21.00-05.00, siang tidur 1-2 jam, sehari klien tidur 9-10
jam.
f. Pola kognitif persepsi
Klien menyatakan bahwa indra penciuman, perabaan, rasa, penglihatan dan
pendengaran tidak mengalami gangguan, namun di daun telinga kiri terdapat abses,
warna merah, namun klien masih bisa mendengar dengan jelas. Klien tampak
merintih.
P : nyeri semakin bertambah saat digunakan untuk aktivitas dan tertekan, nyeri
berkurang saat digunakan untuk istirahat
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri tajam.
R : nyeri tidak menyebar, nyeri hanya di daun telinga saja.
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul, nyeri terasa sekitar 10-15 menit
g. Persepsi diri-pola konsep diri
Klien menyatakan bahwa sakit yang deritanya membuat klien malu atau minder.
Klien hanya dikamar dan tidak berinteraksi dengan teman-temannya. Keluarga
sedang diberi cobaan oleh Allah SWT. Keluarga tetap tenang dan tabah dalam
menghadapi cobaan.
h. Pola hubungan peran
Klien memiliki peran sebagai anak dan sebagai adik dan kakak dalam keluarga,
klien di sekolah memiliki peran sebagai siswa, karena sekolah sedang libur peran
kliean sebagai siswa tidak terganggu.
i. Seksualitas
Organ-organ kemaluan klien tidak ada masalah atau gangguan.
j. Koping-pola toleransi stress
Klien terlihat menutup diri dengan orang lain/teman sebayanya, karena klien malu
memiliki penyakit seperti itu. Kontak mata klie buruk saat berbicara dengan orang
lain, klien juga gelisah trhadap penyakit yang di deritanya.

k. Nilai-pola keyakinan
Keluarga kliean beragama islam, klien mengikuti keluarga menganut agama islam.
Keluarga mengajarkan anaknya untuk sholat 5 waktu dan berdoa rutin dikerjakan
jika tidak ada halangan
K. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum :
kesadaran composmentis, GCS : E5 M6 V4
b) Kepala : Bentuk mesosepal, tidak ada lesi dikepala
c) Mata : Tidak anemis, ikterik.
d) Hidung : tidak ada lesi, bersih.
e) Mulut dan tenggorokkan : mukosa bibir lembab.
f) Telinga : terdapat abses pada daun telinga sebelah kiri, warna merah, bengkak, dan
ada nyeri tekan, pendengaran tidak ada masalah.
g) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h) Dada :
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, warna kulit sama dengan warna kulit bagian
tubuh yang lain.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : batas normal
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan.
i) Jantung :
Inspeksi : tidak ada lesi, irama reguler
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : letak jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, tidak ada suara tambahan
j) Abdomen :
Inspeksi : datar, tidak cembung
Auskultasi : terdengar suara bising usus 7 x/menit
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : tympani
k) Genitalia : normal, anus normal, tidak ada lesi
l) Ekstermitas : akral hangat, tangan dan kaki tidak ada kelainan bentuk dan fungsi,
reflek baik, kapillary refill < 3 detik.
m) Kulit : lembab, hangat, bersih.

L. Terapi
Tanggal 30/12/2013 Tanggal 31/12/2013 Tanggal 01/01/2014
Inf. RL 18 tpm Inf. RL 18 tpm Inf. RL 18 tpm
Inj. Ceftriaxon 1gr/12 jam Inj. Ceftriaxon 1gr/12 jam Inj. Ceftriaxon 1gr/12 jam
Inj. Methylprednisolon Inj. Methylprednisolon Inj. Methylprednisolon 125
125 mg/12 jam 125 mg/12 jam mg/12 jam
Inj. Metronidasol 500mg/ Inj. Metronidasol 500mg/ Inj. Metronidasol 500mg/ 8
8 jam 8 jam jam
M. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 27/12/2013
Jenis Hasil Nilai normal Keterangan
Hematologi
Hemoglobin 11.7 g/dL 13,6 19,6
Hematokrit 34.6 % 44 62 L
Eritrosit 4.2 10^6/ UL 3,9 5,9 L
MCH 28.1 pg 24,00 34,00 H
MCV 83 fL 83 110
MCHC 33.8 g/dL 29,00 36,00
Leukosit 23.2 10^3/ UL 9-30
Trombosit 374 10^3/ UL 150-400
RDW 13.6% 11,60-14,80
MPV 9.1 fL 4,00-11,00

Kimia Klinik
HbsAg -/negatif
Plasma protombin time
Waktu protombin 12.8
Ppt kontrol 12.4
Partial tromboplastin time
Waktu tromboplastin 34.4
Ppt kontrol 33.3

N. Asuhan Keperawatan
a. Analisa Data
NO Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS : Klien mengatakan nyeri pada telinga sebelah Nyeri Agen-agen
kiri yang
P : nyeri semakin bertambah saat digunakan menyebabka
untuk aktivitas dan tertekan, nyeri n cidera :
berkurang saat digunakan untuk istirahat abses
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri tajam.
R : nyeri tidak menyebar, nyeri hanya di daun
telinga saja.
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang muncul, nyeri terasa sekitar
10-15 menit
DO :
Terdapat abses di telinga kiri
Telinga kiri terlihat merah
Wajah klien nampak merintih menahan sakit

2 DS : - Resiko Kerusakan
DO : infeksi jaringan dari
Telinga nampak merah dan bengkak. peningkatan
pejanan
Hasil lab 23.2 10^3/ UL terhadap
Suhu : 38.0 C lingkungan

3 DS : Cemas Ancaman atau


Klien mengatakan takut terhadap penykitnya perubahan
yang tak kunjung sembuh pada status
DO : kesehatan
Klien tampak gelisah
Klien tampak menutup diri
Kontak mata klien buruk saat berbicara.

b. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri berhubungan dengan Agen-agen yang menyebabkan cidera : abses
2) Resiko infeksi berhubungan dengan Kerusakan jaringan dari peningkatan pejanan
terhadap lingkungan
3) Cemas berhubungan dengan Ancaman atau perubahan pada status kesehatan

Anda mungkin juga menyukai