Anda di halaman 1dari 11

Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Konsep Dasar Keperawatan Keluarga


A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dimana individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga (Marilyn M. Friedman).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran dan mempertahankan budaya yang umum. Meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosialdari tiap anggota (Duvall)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya
dalam perannya dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya).
Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga
adalah :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup berssama atau jika berpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain.
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak, adik.
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan
fisik, psikologis dan sosial anggota.
B. Tipe Keluarga
Menurut Sussman dan maclin dalam effendi terbagi kepada :
1. Tradisional
Kelurga inti / nuclear family (ayah, ibu dan anak)
Pasangan inti (suami dan istri saja)
Keluarga dengan orang tua tunggal
Kelurga besar yang mencakup tiga generasi
Pasangan usia pertengahan atau pasangan lanjut usia
Jaringan keluarga besar
2. Non Tradisional
Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah
Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah
Keluarga homoseksual
Keluarga komuni ( keluarga dengan lebih dari 1 pasang monogamy dengan anak anak secara
bersama sama menggunakan fasilitas serta sumber sumber yang ada)
C. Peran Formal Kelarga (Efendi, 2009)
1. Peran sebagai ayah
Ayah sebagai suami dan ayah dari anak anak berperan mencari nafkah, pendidikan, pelindung,
dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, anggota kelompok sosial, serta anggoat
masyarakat danlingkungan.
2. Peran sebagai ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak anaknya berperan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh, pendidik, pelindung dan salah satu anggota keluarga sosial serta sebagai masyarakat
dan lingkungan. Disamping itu dapat berperan pula sebagai pencari nafkah tambahan keluarga.
3. Peran sebagai anak
Anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisisk,
mental, sosial dan spiritual.
D. Fungsi Keluarga
Menurut friedmen (1999) dalam effendi (2009), fungsi keluarga tebagi kepada :
Fungsi Afektif (Affective function)
Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social placement function)
Fungsi reproduksi (Reproductive Function)
Fungsi Ekonomi ( Economic Function)
Fungsi Perawatan atau pemeliharaan kesehatan (Health Care Function)
E. Ciri Struktur Keluarga
Terorganisasi
Keterbatasan
Perbedaan dan kekhususan
F. Struktur Keluarga
Dominasi Jalur Hubungan
Patrilineal
Matrilineal
Dominasi keberadaan tempat tinggai
Patrilokal
Matrilokal
Dominasi pengambila keputusan
Patriakal
Matriakal
G. Nilai Nilai Keluarga
Niai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga meruapakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam
keluarga
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelasaikan masalah.
H. Sistem Keluarga
Komponen: Dalam suatu keluarga masing masing anggota mempunyai sifat interdependensi,
interaktif dan mutual.
Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter)yang digunakan untuk menyeleksi
informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing masing keluarga akan berbeda
ttergantung dari beberapa factor seperti : sosial, budaya, ekonomi dan lain lain.
Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari system yang lebih luas yaitu masyarakat.
Terbuka (Batas yang permeable) diaman didalam keluarga terjadi pertukaran antar system.
Mempunyai : MAsing masing keluarga mempunyai organisasi / struktur yang akan
mempengaruhi fungsi yang ada dari anggotanya.
I. Tahapan Keluarga
Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)
Membina hubungan intim yang memuaskan
Membiana hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial.
Mendiskusikan rencana memilki anak
Tahap II. Keluarga Child bearing (Kelahiran anak Pertama
Persiapan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Tahap III. Kelurga dengan anak Prasekolah
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
Membantu anak untuk bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi.
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun diluar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar).
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot).
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan
kembang anak.
Tahap IV. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekoalah dan lingkungan.
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Tahap V. Keluarga Dengan Anak Remaja
Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkat otonominya
Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang. Hindari perdebatan, permusuhan dan
kecurigaan.
Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
Tahap VI. Keluarga Dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Memperluas keluarga inti menjasi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Tahap VII. Keluarga Usia Lanjut
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
Melakukan life review
J. Perawatan Kesehatan Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga (family Health Nursing) adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui perawatan sebagai sebagai sarannya. Dalam
perawatan kesehatan masyarakat, yang menerima perawatan dibagi 3 tingkat, yaitu : tingkat
individu, tingkat family atau keluarga dan tingkat community atau masyarakat.
K. Keluarga Sebagai Pasien Atau Unit Pelayanan Perawatan
Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembag yang menyangkut
kehidupan masyarakat
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau
memperbaiki masalah masalah kesehatan yang ada dalam kelompoknya itu sendiri.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
Dalam memelihara pasien sebagai individu, keluarga tetap berperan sebagai pengambil
keputusan dalam pemeliharaanya
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha usaha
kesehatan masyarakat
L. Beban Kasus Keluarga
Beban kasus keluarga (family care Load) adalah jumlah macam kasus dalam keluarga yang
dipelihara / dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya keluarga
yang ditangani oleh perawat adalah keluarga yang mempunyai masalah dan kebanyakan keluarga
ini adalah keluarga dengan penghasilan yang rendah. Hal ini dapat dimengerti karena kebutuha
akan pelayanan dan bimbingan perawatan lebih tinggi pada kalangan masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
Tugas Kesehatan Keluarga
Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Ini ada hubunganya
dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga.
Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak dapat membantu diri
karena cacat atau usianya terlalu muda
Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan
Peran Perawat Keluarga
Pendidik
Coordinator
Pelaksana
Pengawasa kesehatan
Advokat
Fasilitator
Peneliti
Tingkat kemandirian keluarga (Depkes, 2006)
Keluarga mandiri tingkat I
Keluarga mandiri tingkat II
Keluarga mandiri tingkat III
Keluarga mandiri Tingkat IV
Keluarga Mandiri Tingkat !
Menerima petugas perawatan kesehatan kom
Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
Keluarga mandiri Tingkat II
Menerima petugas perawatan kesehatan. Kom
Menerima pelayanan keperawatan yang dibrikan sesuai dengan rencana keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
Melakuka perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
Keluarga Mandiri Tingkat III
Menerima petugas perawatan kes. Kom
Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang di anjurkan
Memanfaatkan fasilitas yankes secara aktif
Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
Keluarga Mandiri Tingkat IV
Menerima petugas perawatan kes.kom
Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
1. HALBERT DUNN (1958)
halbert dunn membagi KDM menjadi 12 kebutuhan diantaranya adat istiadat/kepercayaan,
komunikasi, persahabatan, kebutuhan untuk tumbuh, kebutuhan berimajinasi, kebutuhan untuk
mendapatkan kasih sayang, keseimbangan, lingkungan fisik maupun sosial, sosialisasi, falsafah
hidup, dignity (kedudukan), dan kemandekan.

Kebutuhan Dasar Menurut Gardner Murphy


Gardner Murpy menggambarkan kebutuhan itu atas empat kategori, yang terdiri dari:

1. Kebutuhan dasar yang berkaitan bagian-bagian penting tubuh misalnya kebutuhan


untuk makan, minum, udara, dan sejenisnya.
2. Kebutuhan akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak
3. Kebutuhan sensorik yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, ritme, kebutuhan
yang berorientasi terhadap lingkungan dan sejenisnya.
4. Kebutuhan untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti rasa sakit,
ancaman, ketakutan, dan sejeninya

Kebutuhan Dasar Menurut Erich Fromm


Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi keadaannya,
yang meliputi:

1. Keterhubungan versus narcissisme


2. Transenden-creativitas versus penghancuran
3. Kekeluargaan versus non kekelargaan
4. Rasa identitas-individualitas versus konformitas kelompok
5. Kebutuhan pengabdian rasional versus irrasional

Kebutuhan Dasar Menurut Knowles


kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan konsep dasar untuk
pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kebutuhan fisik. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah dilihat. Dalam
hubungan dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan untuk melihat,
mendengar, beristirahat.
2. Kebutuhan bertumbuh. Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk
pertumbuhan dan berkembang merupakan kebutuhan yang paling dasar dan universal. Hal
ini terlihat pada anak-anak adanya dorongan untuk belajar berbicara, merangkak, berjalan
dan tumbuh dengan berbagai cara..
3. Kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan keselamatan mencakup keselamatan
fisik dan psikologik seperti perlindungan atas ancaman harga diri..
4. Kebutuhan akan pengalaman baru; sementara manusia mencari keselamatan, mereka
juga menciptakan ketegangan dalam bentuk petualangan yang mengasyikkan dan penuh
risiko.
5. Kebutuhan untuk dikasihi; semua orang ingin disukai, meskipun cara yang ditempuh
untuk mencapainya kadang-kadang menunjukkan dorongan yang bertentangan.
6. Kebutuhan untuk dikenal; setiap manusia merasa perlu untuk dihargai, dipuji dan
dihormati oleh orang lain.

Kebutuhan Menurut Henry Murray


Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut

1. Primary needs (yang didasarkan kebutuhan biologis): makanan, air, udara, seks, dan
penghindaran rasa sakit.
2. Secondary needs (yang dasarnya bisa didasarkan olej kebutuhan biologis
maupunperilaku yang diwarisi dalam lingkungan psikologis orang tersebut):

a)pencapaian, pengakuan, dan kemahiran.


b)dominansi, agresi, dan otonomi.
c)relasi dan penolakan.
d) pengasuhan, permainan, rasa ingin tahu

Teori Kebutuhan Menurut David McClelland


1. Need for achievement yaitu kebutuhan untuk berprestasi yangmerupakan refleksi dari
dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan
berprestasinya tinggicenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan
untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik daripada
sebelumnya,selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi
2. Need for affiliation,yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakandorongan untuk
berinteraksi dengan orang lain,berada bersama oranglain,tidak mau melakukan sesuatu
yangmerugikan orang lain.
Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakanrefleksi dari dorongan
untuk mencapai autoritas,untuk memilikipengaruh kepada orang.lain

Teori Ekspektasi Rational (Ratex)


Teori ekspektasi rasional (rational expectations) diajukan pertama kali oleh John F. Muth
pada tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul Rational Expectations and the Theory of
Price Movements. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Robert E. Lucas Jr. untuk
memodelkan bagaimana agen ekonomi melakukan peramalan di masa yang akan datang.

Sukirno (2006) menjelaskan bahwa ada 2 asumsi yang menjadi dasar teori ekspektasi
rasional (rational expectations).

Pertama, teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara
rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap
mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. Keadaan yang berlaku di masa depan
dapat diramalkan, selanjutnya dengan pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik
terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku. Akibat dari asumsi ini, teori ekspektasi
rasional mengembangkan analisis berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori
mikroekonomi yang juga bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan
pemilik faktor produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.

Asumsi kedua adalah semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat
membuat penyesuaian-penyesuaian ke arah perubahan yang berlaku. Asumsi kedua ini
sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah satu alasan yang
menyebabkan teori ini dinamakan new classical economics. Menurut asumsi kedua, tingkat
harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan. Kekurangan
penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga
turun. Buruh yang berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh
akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi
yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai pasar.

Golongan ekspektasi rasional melahirkan pemikiran mengenai hipotesis pasar efisien.


Mankiw (2006) menjelaskan bahwa ada sebuah cara dalam memilih saham untuk
portofolio, yaitu memilih secara acak. Alasan dari cara ini adalah hipotesis pasar yang
efisien (efficient markets hypothesis). Asumsinya adalah semua saham sudah dinilai tepat
sepanjang waktu karena keseimbangan penawaran dan permintaan mengatur harga pasar.
Pasar saham dianggap mencerminkan semua informasi yang tersedia mengenai nilai
sebuah aset. Harga-harga saham berubah ketika informasi berubah. Kalau ada berita baik
mengenai prospek suatu perusahaan, nilai dan harga saham sama-sama naik. Tapi, pada
saat kapan pun, harga pasar adalah perkiraan terbaik dari nilai perusahaan yang
didasarkan atas semua informasi yang tersedia.

Samuelson dan Nordhaus menyatakan bahwa pandangan teori pasar efisien terlalu
sederhana dan menyesatkan, sudah banyak bukti menunjukkan tidak semua pergerakan
saham diakibatkan perubahan informasi.

James Tobin, seorang professor Yale pemenang hadiah nobel mengkritik teori ini,
argumennya pada bursa saham amerika tanggal 15 hingga 19 oktober 1987 terjadi
perubahan harga sebanyak 30% padahal tidak ada faktor yang tampak.

Teori pasar efisien bungkam terhadap kritik tobin.Teori ini diungkapkan oleh Douglas
McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan
konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat
dasar manusia.

Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan
sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan
demokratik. Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan
sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori
Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y
ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

Teori X dan Teori Y - Douglas McGregor


Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut
McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan
keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Theori Y.

Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak
tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih
lanjut menurut asums teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya
adalah :

1. Tidak menyukai bekerja


2. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai
diarahkan atau diperintah
3. Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah
organisasi.
4. Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
5. Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..

Untuk menyadari kelemahan dari asum teori X itu maka McGregor memberikan alternatif
teori lain yang dinamakan teori Y. asums teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada
hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara
keseluruhan asums teori Y mengenai manusia adalah sbb :

1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.
Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan
keamanan.
5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi
secara tepat.

Dengan memahami asums dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa
merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan
memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu.
Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin,
dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan
kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis).
Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan
sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dan sejenisnya.
Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf
menjadi bengkak akibat infeksi. Metode pengobatan berupa obat-obatan jenis steroid dapat
mengurangi pembengkakan.

Kata Bell's Palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir Charles Bell, orang pertama
yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada saraf wajah.

Penyebab penyakit Bells Palsy

Penyakit ini salah satunya bisa diakibatkan oleh semburan angin air conditioner (AC). Banyak
orang yang secara tidak sadar sering terkena angin AC di kantornya atau juga sering secara sadar
mengarahkan semburan AC mobil ke arah badan dan mukanya. Hal ini bisa menyebabkan
penyakit Bells Palsy meskipun dia tidak merokok, minum alkohol, dan selalu menjaga pola
hidup sehat.

Angin AC tersebut menyebabkan terjadinya peradangan saraf ke-7 yang letaknya ada di
belakang telinga sampai ke leher.

Ketika penyakit ini menyerang, gejala yang umum dikenali adalah separuh muka tidak bisa
digerakkan. Juga, tidak bisa tersenyum, matanya yang kanan tidak bisa berkedip dan bahkan
lidahnya tidak bisa digerakan ke sebelah kanan.

Gejala Bells Palsy secara umum

1. Terjadi secara tiba-tiba, berupa kelumpuhan ringan sampai total pada salah satu sisi
wajah, menyebabkan pasien sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata
2. Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi
3. Dapat terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi
wajah yang terpengaruh
4. Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh
5. Kadang timbul nyeri kepala
6. Penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi yang lumpuh
7. Penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi yang terkena
8. Pada beberapa kasus, Bells Palsy dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah, walaupun
hal tersebut jarang terjadi

Salah satu cara untuk menghindari Bells Palsy adalah melindungi leher dengan syal atau tidak
duduk di spot yang terkena langsung angin AC. Jangan arahkan semburan angin AC langsung ke
tubuh dan muka kita.

Bells palsy disease ini bisa juga menyebabkan angin duduk atau masuk angin ke jantung. Akibat
lainnya bisa mendadak meninggal atau kena paru-paru basah, dan lain-lain.
Bisa menyerang siapa saja

Bells Palsy dapat terjadi pada semua golongan usia, baik pria maupun wanita. Pada kebanyakan
orang, kelumpuhan saraf tersebut bersifat sementara, yakni selama beberapa hari hingga
beberapa minggu, serta dapat kembali pulih setelah kurang lebih enam bulan.

Walau demikian, ada juga beberapa kasus di mana kelumpuhan saraf wajah tersebut terjadi
secara permanen seumur hidup.

Umumnya dokter akan memeriksa wajah dan meminta pasien untuk melakukan gerakan seperti
menutup mata, mengangkat alis, memperlihatkan gigi, dan mengerutkan wajah.

Selain itu, sebaiknya dilakukan pemeriksaan EMG untuk menentukan kerusakan saraf dan
melihat seberapa parah saraf tersebut rusak, sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit lain
yang juga dapat menyebabkan kelemahan pada wajah, seperti stroke, infeksi, tumor, dan lainnya.

Pasien juga disarankan melakukan pemeriksaan radiologi, seperti CT Scan atau MRI kepala
untuk menyingkirkan penyebab kelumpuhan yang mungkin terjadi.

Penanganan yang biasa dilakukan adalah melalui obat-obatan dan fisioterapi. Meski bisa sembuh
dalam kurun waktu tertentu, dengan bantuan obat dan fisioterapi diharapkan proses pemulihan
dapat berlangsung lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai