Anda di halaman 1dari 6

Konsep Bunga Anggrek Pada Perencanaan Pasar Bunga Di BSD

Evi, Anisa, Ratna Dewi Nuraini

KONSEP BUNGA ANGGREK PADA PERENCANAAN


PASAR BUNGA DI BSD

1
Evi, Anisa, Ratna Dewi Nuraini
1
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
evinaviri@rocketmail.com
anisa@ftumj.ac.id
ratnadewina@gmail.com

ABSTRAK. Komoditas agribisnis florikultur terdiri dari bunga potong, bunga pot dan tanaman hias daun. Salah
satu komoditas florikultur yang memiliki peluang usaha yang cukup baik untuk dikembangkan adalah bunga
potong. Bunga potong banyak dibutuhkan oleh florist, dekorator, hotel, katering, perkantoran dan konsumen
rumah tangga. Hal tersebut menunjukan bahwa usaha bunga potong memiliki pasar cukup luas untuk pemasaran
hasil produksinya dan dapat dijadikan suatu peluang usaha yang cukup baik kedepannya. Untuk itu perlu upaya
peningkatan daya saing di negara tujuan dan dukungan pemerintah yang memiliki wewenang untuk
mengeluarkan kebijakan segala sarana dan prasana yang mendukung arah perkembangan industri florikultur.
Salah satunya dengan membangun pasar bunga sebagai wadah agribisnis florikultur ini.

Kata Kunci: Florist, Pasar, Bunga, Tanaman Hias

ABSTRACT. Floriculture agribusiness commodities consists of cut flowers, potted flowers and leaves of
ornamental plants. Cut flower seen as floriculture commodities which have good business opportunity to develop.
Cut flowers much needed by florists, decorators, hotels, catering, offices and consumer households. It shows that
cut flowers have large market size for marketing and can be seen as a business opportunity for future. Therefore,
cut flowers need some efforts to compete in market country and support from the government which has the
authority to issue a policy for all facilities and infrastructures required to develop floriculture industry. One of effort
is to build flower market to facilitate floriculture agribusiness.

Keywords: Florist, Market, Flowers, Ornamental Plants

PENDAHULUAN merupakan salah satu negara tropis


pengeskpor bunga potong (Hady, 2001).
Komoditas agribisnis florikultur terdiri dari
bunga potong, bunga pot dan tanaman hias Untuk itu perlu upaya peningkatan daya saing
daun. Salah satu komoditas florikultur yang di negara tujuan dan dukungan pemerintah
memiliki peluang usaha yang cukup baik untuk yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan
dikembangkan adalah bunga potong. Bunga kebijakan segala sarana dan prasana yang
potong merupakan bunga yang banyak mendukung arah perkembangan industri
digunakan untuk rangkaian bunga diberbagai florikultur. Karena maju tidaknya industri
acara, mulai dari acara kelahiran, pernikahan, sangat bergantung pada peran pemerintah.
keagamaan sampai kematian serta ucapan
selamat. Mengingat pentingnya akan tempat yang layak
bagi para pedagang dan para pembeli bunga
Bunga potong banyak dibutuhkan oleh florist, maka diperlukan adanya pasar bunga yang
dekorator, hotel, katering, perkantoran dan dapat menjalankan fungsinya secara optimal
konsumen rumah tangga. Hal tersebut dengan fasilitas dan ruang yang dimiliki saling
menunjukan bahwa usaha bunga potong mendukung, sehingga mekanisme sistem jual
memiliki pasar cukup luas untuk pemasaran beli yang dilaksanakan dapat berjalan secara
hasil produksinya dan dapat dijadikan suatu lancar
peluang usaha yang cukup baik kedepannya.

Di pasar dunia, tanaman hias dan bunga TUJUAN


potong tropis memiliki peminat yang cukup
tinggi. Masyarakat negara subtropis biasanya 1. Maksud
menganggap tanaman asal negara tropis a. Merencanakan dan Merancangan
sebagai tanaman yang eksotis. Indonesia Pasar Bunga sebagai sentra jual beli
bunga potong di Tangerang Selatan.

23
Jurnal Arsitektur PURWA-RUPA Volume 01 No 1 Maret 2017

b. Merencanakan dan Merancangan Belong dan tapak yang dipilih untuk


Pasar Bunga yang dapat mendukung mendapat data yang berkaitan dengan
perkembangan perekonomian industri permasalahan yang dikaitkan keadaan
eksisting, kondisi fisik dan non fisik
bisnis di bidang tanaman hias dan sehingga dapat tergambarkan dan
bunga di Indonesia. merasakan suasana sebenarnya sebagai
proses penyusunan laporan perencanaan
2. Tujuan dan perancangan.
a. Untuk merencanakan dan merancang
pasar bunga sebagai pusat promosi 3. Wawancara
bunga dan tanaman hias. Melakukan wawancara kepada narasumber
seperti pedagang dan pengunjung di Pasar
b. Untuk merencanakan dan merancang Rawa Belong untuk mengumpulkan data-
pasar bunga sebagai sentra penjualan data dan informasi yang nantinya akan
bunga dan tanaman hias. digunakan untuk merencanakan dan
c. Untuk merencanakan dan merancang merancang pasar bunga.
pasar bunga sebagai pusat pelelangan
dan pusat kegiatan ekspor dan import 4. Dokumentasi
Gambar visual yang dijadikan acuan
bunga dari dalam negeri sampai luar terhadap penggambaran kondisi fisik dari
negeri. berbagai sudut dengan tujuan memperjelas
d. Untuk merencanakan dan merancang data lapangan. Dokumentasi yang
pasar bunga sebagai tempat wisata dilakukan dengan alat kamera digital dan
kebun bunga bagi pengunjung. telepon seluler. Setelah data terkumpul
e. Untuk merencanakan dan merancang maka langkah selanjutnya yaitu
pasar bunga yang dapat menampung menguraikan data berdasarkan teoriteori
yang berkaitan dengan kasus perencanaan
aktifitas industri florikultur. dan perancangan pasar bunga dan mulai
f. Untuk mengetahui faktor dan melakukan analisis terhadap data yang di
masalah apa saja yang berperan dapat
dalam merancang bangunan pasar
bunga berkonsep kontemporer yang
sesuai kaitannya dengan fungsi, PEMBAHASAN
konfigurasi, integrasi, bentuk dan
Lokasi Site
element pembentuk bangunan.

METODE

Dalam penyusunan Landasan Perencanaan


dan Perancangan Arsitektur ini metode yang
digunakan adalah metode deduksi, yaitu
menjelaskan dari hal-hal yang bersifat umum
ke hal-hal yang bersifat khusus dengan
mengkaji terhadap permasalahan dan
kebutuhan yang ada untuk disesuaikan
dengan bahan penulisan.

Adapun bahan penulisan dan teknik Sumber : Pribadi, 2016


pengumpulan data sebagai bahan acuan, Gambar 1 : Site Map
kajian serta pertimbangan dalam penyusunan
konsep perencanaan dan perancangan ini
didapat dari : Terletak di Jl Boulevard BSD Timur, BSD,
Serpong, Kota Tangerang Selatan
1. Studi Literatur
Mempelajari teori mengenai bangunan Batas Site
pasar bunga dan mencari datadata dari Utara : Giant BSD Serpong
jurnal, buku, dan artikel yang berkaitan Timur : Pom Bensin Pertamina
dengan kasus Perencanaan dan Selatan : Tanah Kosong
Perancangan Pasar Bunga sebagai Barat :Tanah Kosong dan
gambaran awal, permasalahan pada kasus Pemukiman
lain yang serupa, studi banding.
Luas Tapak = 6 Ha
2. Survey KDB Rencana = 70%
Survey yang dilakukan pada saat KLB Rencana = 8
mengumpulkan data dilapangan yaitu Jenis Bangunan Rencana = Bangunan Pasar
dengan cara mengamati langsung Bunga
dilakukan terhadap objek studi berupa
bangunan pasar bunga di daerah Rawa
24
Konsep Bunga Anggrek Pada Perencanaan Pasar Bunga Di BSD
Evi, Anisa, Ratna Dewi Nuraini

Kondisi Existing Site

Sumber : Pribadi, 2016


Gambar 4 : Penzoningan Horisontal

Secara Vertikal
Sumber : Pribadi, 2016 Zona publik ditempatkan pada lapisan
Gambar 2 : Kondisi Existing Site bawah
Zona semi publik ditempatkan pada
lapisan tengah
Pencapaian Tapak Zona privat ditempatkan pada lapisan
atas.

Sumber : Pribadi, 2016


Sumber : Pribadi, 2016 Gambar 5 : Penzoningan Vertikal
Gambar 3 : Pencapaian Tapak

Main Entrance berada di posisi C Konsep Massa Bangunan


Entrance Pelelangan berada di posisi B
Service Entrance berada di posisi A Bentuk dasar bangunan terinsipirasi dari
bunga Anggrek yang merupakan hasil
Untuk kendaraan : pertanian bunga di Tangerang Selatan.
Sebagian sirkulasi didepan bangunan
Sebagian memasuki Basement
Untuk Pejalan kaki
Jaringan pedestrian
Jaringan taman bunga dan Plaza

Penzoningan

Penzoningan yang dilakukan untuk skala


makro bermanfaat untuk menentukan letak
massa bangunan sesuai fungsinya masing-
masing. Penzoningan tapak dibedakan
menjadi publik, semi publik dan privat. Hirarki
ruang berdasarkan penzoningan adalah:

Secara Horisontal Sumber : Pribadi, 2016


Zona publik ditempatkan pada area bising Gambar 6 : Bunga Angrek
Zona semi publik ditempatkan pada
daerah tengah. Bentuk Massa bangunan terinspirasi dari
Zona privat berada daerah belakang bunga Anggrek Konsep bunga anggrek ini

25
Jurnal Arsitektur PURWA-RUPA Volume 01 No 1 Maret 2017

akan diterapkan pada warna dan bentuk jalannya sirkulasi agar tercipta kondisi yang
massa bangunannya, tentunya sirkulasi dan aman, nyaman dan tidak terjadi crowded.
tipologi pada bangunan Perbelanjaan atau Adapun sirkulasi dalam site harus
pasar tetap diperhatikan sehingga tidak memperhatikan pengguna serta pola kegiatan
mengurangi kenyaman dan standar arsitektur di dalamnya, meliputi :
nya. Sirkulasi Pengunjung, memerlukan jalur
sirkulasi yang mudah dicapai dan dari
Alasan mengapa memilih bunga anggrek gerbang entrance langsung menuju ke arah
sebagai konsep karena Kepala Dinas lobby. Jalur entrance juga harus mudah
Pertanian, Kehutanan Pangan Kota Tangerang terlihat dan mudah pencapaiannya serta
Selatan berencana menjadikan tanaman aman dan nyaman.
anggrek sebagai ikon daerah Tanggerang Sirkulasi Pengelola, memerlukan
Selatan. Rencana ini karena banyaknya bunga pencapaian dan askes sirkulasi yang mudah
anggrek di daerag tersebut. Ada 20 gabungan tanpa terganggu oleh srikulsi pengguna
kelompok petani budidaya anggrek yang bangunan fasilitas lain.
tersebar di tujuh kecamatan. Hasil tanaman Sirkulasi Pelelangan bunga, memerlukan
anggrek di daerah ini dapat dikatakan lebih pencapaian dan akses langsung dari keluar
baik di bandingkan dengan daerah lain. pintu tol dikarenakan mobilisasi bunga yang
Bahkan sudah terkenal di daerah Jawa dan berasal dari daerah luar tangerang.
Sumatera. Tak hanya itu saja, Mursan Sirkulasi Servis, Pengguna sirkulasi servis
menuturkan bila bunga anggrek jenis golder yaitu kendaraan barang sirkulasi darurat
shower dan vanda douglas hasil penangkaran (emergency). Sebisa mungkin harus
petani pemasarannya mampu menembus psar dipisahkan dari sirkulasi pengunjung publik.
Singapura dan Malaysia. Dan di Rawa Belong
untuk anggrek vanda douglas Kota Tangerang Dari uraian sirkulasi pengguna diatas maka
Selatan menjadi pemasok utamanya sirkulasi dalam tapak oleh pengunjung
maupun pengelola dalam Bangunan Pasar
Bunga Berkonsep Kontemporer ini terbagi atas
sirkulasi kendaraan baik itu kendaraan pribadi
maupun kendaraan servis serta sirkulasi bagi
pejalan kaki. Gambar Sirkulasi yang
direncakan dapat dilihat pada gambar berikut
dengan pola kegiatannya :

Sumber : Pribadi, 2016


Gambar 7 : Konsep Bunga Angrek Pada Tapak

Analisis Tipologi Bangunan Pasar

Analisis tipologi bangunan yang dipakai pda


perencanaan ini adalah Pasar Terpadu Sumber : Pribadi, 2016
(Integrated) yang merupakan penggabungan Gambar 9 : Analisis Sirkulasi Tapak
antara terbuka dan tertutup. Muculnya bentuk
ini merupakan antisipasi terhadap keborosan
energi untuk control serta tingginya biaya Analisis Sirkulasi Pasar
pembuatan pada pasar tertutup.
Dari analisa di atas yang mendapat poin
tertingggi adalah sistem sirkulasi mall di dalam
bangunan Pasar Bunga ini, karena dengan
sirkulasi yang jelas dan pertokoan ada di satu
arah sehingga alur sirkulasi pembeli akan
teratur.

Sumber : Pribadi, 2016


Gambar 8 : Pasar Terpadu

Sistem Pembuangan Sampah


Analisis Sirkulasi Dalam Tapak Sumber : Pribadi, 2016
Gambar 10 : Analisa Sirkulasi Dalam Pasar
Penataan sirkulasi bertujuan untuk mengatur

26
Konsep Bunga Anggrek Pada Perencanaan Pasar Bunga Di BSD
Evi, Anisa, Ratna Dewi Nuraini

Sistem Pembuangan Sampah Chaidir, Ferryanto. Jakarta: Erlangga


Rustam H. dan Hardi U., 2002. Komponen
Pembuangan sampah pasa pasar bunga ini
yang sampah utamanya dihasilkan setiap hari Perancangan Arsitektur Lansekap, PT
dari bunga yang sudah layu dan tidak bisa Bumi Aksara,Jakarta
dijual lagi dan akan diatur sebagai berikut : Uli, The Urban Institute, 1985. Shopping
Sumber sampah dari tiap-tiap lantai Center development Handbook,
disalurkan ke lantai dasar melalui shaft
sampah yang berada di tiap-tiap lantai. Washington, hlm 86
Di lantai dasar pembuangan bersifat Baddingtone, Nadine. 1982. Design for
sementara, kemudian ditempat-tempat shopping Center , Desain Series,
pembuangan yang lebih besar yang berada
London, hlm 6
diluar bangunan.
Sampah dikumpulkan pada bak Rubeinstein, H. M,. 1987. Shopping Mall
penampungan sementara, selanjutnya Planning Design., New York :Noice
diangkut dengan truk sampah kota menuju Publishing.co hlm 89
tempat penampungan akhir.
Rubeinstein, H. M,. 19878. Central City Mall.,
New York : A Willey Inter Science
Publishing, hlm 5-6
Avriansyah, R, 2010. Skripsi : Yogyakarta
Citywalk Publik Space sebagai Activity
Generator Bagi Daya Tarik Pusat
Komersil, Yogyakarta : Universitas
Gajah Mada. Hlm 20-21
Sumber : Pribadi, 2016 Northen, F. R., 1977, Shopping Center a
Gambar 11 : Sistem Pembuangan Sampah Biasa Developers Guide to Planning and
Design. New York : College of state
management. Hlm 24
Chiara, J. D. & Crosbie , M. J., 2001. Time
Saver Standart For Building Types.
4th ed. Singapore: McGraw - Hill Book Co.
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota
Tangerang Selatan 2011-2013
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kota Tangerang Selatan
Sumber : Pribadi, 2016
Gambar 12 : Sistem Pembuangan Sampah Retail Profil Kota Tangerang Selatan
http://e-journal.uajy.ac.id/ diakses 5 oktober
2016
http://www.tangerangselatankota.go.id/
KESIMPULAN
diakses 7 oktober 2016
Lingkup pelayanan dari Pasar Bunga http://www.centralmarket.com.my/ 8 oktober
Berkonsep Kontemporer di BSD ini 2016
direncanakan untuk melayani kebutuhan jual http://lenterakreasi.blogspot.co.id/2014/11/perb
beli dan promosi hasil pertanian bagi Dinas
Petanian dan Kehutanan, penjual bunga dan edaan-pasar-persaingan-sempurna.html
pengunjung yang berkegiatan disini. 29 september 2016
http://www.kompasiana.com Diakses tanggal
Jenis-jenis pelayanan yang akan ditampung
didalam perencanaan adalah : 20 september 2016
a. Jual beli bunga potong http://www.kompasiana.com
b. Promosi hasil pertanian http://www.kajianpustaka.com Diakses
c. Wisata. tanggal 30 September 2016
http://www.scribd.com Diakses tanggal 30
DAFTAR PUSTAKA September 2016

Ching, Francis D.K. 1996. Arsitektur: Bentuk,


Ruang dan Susunannya. Jakarta:
Erlangga,
Neufert, Ernst. 2002. Data arsitek.
Terjemahan oleh Tjahjadi, Sunarto,
27
Jurnal Arsitektur PURWA-RUPA Volume 01 No 1 Maret 2017

28

Anda mungkin juga menyukai