Berdasarkan subjeknya, kalimat dibedakan menjadi kalimat aktif dan pasif. Berikut ini adalah
pengertian kalimat aktif dan pasif beserta contoh contohnya.
Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan
dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).
Contoh :
Ibu menyiram bunga di taman.
S P K
Ayah membaca koran.
S P O
Polisi menangkap buronan narkoba kemarin malam.
S P O K
C.MACAM-MACAM KALIMAT AKTIF.
Kalimat aktif dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan objeknya.
Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek untuk dikenai
tindakan.
Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu memerlukan objek, dan biasanya kata kerjanya
memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Contoh: memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain lain.
Contoh :
Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
S P O K
Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak memerlukan objek. Namun,
biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan (K).
Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber dan ter -.
Contoh : bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain lain.
Contoh :
Ayahku bekerja di perusahaan nasional.
S P K
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang hanya memiliki 3 unsur kalimat yaitu, Subjek (S), Predikat
(P), dan Objek (O).
Contoh :
Aku membeli sebuah buku.
S P O
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur kalimat, yaitu Subjek (S), Predikat
(P), Objek (O), da Pelengkap.
Contoh :
Aku melihat gadis yang berambut pirang itu
S P O
Sebagian besar kata tugas memiliki bentuk yang tetap, akan tetapi ada sebagian kecil kata tugas yang
bisa berubah bentuk, misalnya pada kata tidak dan sudah, kedua kata itu dapat mengalami perubahan
bentuk, misalnya kata tidak menjadi menidakkan dan kata sudah menjadi menyudahkan, dsb.
Preposisi adalah yaitu kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada kata benda, yang
berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.
Contoh :
- di Jakarta
- dari sekolah
- ke sawah
- dsb
Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa seperti kata
dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat ataupun antar paragraf.
Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi empat. yaitu :
a, Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan yang memiliki hubungan yang setara.
contoh : dan, atau, serta
b. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa atau klausa yang memiliki status
sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif rerdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang
dihubungkan.
Contoh : baik saya maupun dia tidak menyukai hal itu
Bukannya aku tidak suka, tetapi sifatnya membuat orang muak
c. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat yang lainnya.
Contoh :
- Biapun begitu
- Akan tetapi
- Meskipun demikian
- dsb
d. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang merupakan
anak kalimat.
Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah
orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi.
Fungsi kata sandang :
- untuk menentukan kata benda,
- mensubstansikan suatu kata.
Dalam Bahasa Indonesia kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
Yang dimaksud dengan interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk mengungungkapkan
perasaan.
Contoh kata seru yang terdapat dalam bahasa Indonesia :
1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.
2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda
atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll.
3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun
yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll.
5. Partikel Penegas
Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan
bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas, yaitu :
- ( -kah )
- ( -lah )
- ( - pun )
- ( -tah )