Anda di halaman 1dari 16

Klipping 1

Menteri Susi Ajak Akademisi Wujudkan Poros Maritim

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara maritim, Indonesia harus mampu memprioritaskan


pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia. Untuk itu, diperlukan partisipasi aktif dari
semua pihak tak terkecuali para akademisi untuk memberikan sumbangsih nyata bagi
pembangunan kelautan dan perikanan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan
orasi ilmiah pada wisuda ke 83 angkatan I tahun 2017 di Universitas Muhammadiyah Malang
pada Sabtu, 25 Februri 2017. Orasi ilmiah yang mengangkat tema Prioritas Pembangunan
Kelautan dan Perikanan Indonesia.

"Saya meminta akademisi menjadi partisipan aktif, agen perubahan, yaitu mengubah bangsa
kita menjadi bangsa yang tadinya pertanian menuju maritim," ujar dia dalam keterangan
tertulis di Jakarta, Minggu (26/2/2017).

Susi menilai, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia bukanlah cita-cita
ambisius, tapi juga memerlukan sikap dan cara berpikir realistis.

Poros maritim itu bukan hanya sekedar kegiatan di dalam negeri. Poros adalah sebuah titik
tolak dari putaran kemana mana. Sebagai negara maritim kita harus menjaga laut kita, karena
laut merupakan masa depan bangsa" jelas dia.
Dalam kesempatan tersebut, Susi menceritakan perjuangannya dalam melanjutkan hidup,
dengan bermodalkan ijazah SMP. "Dengan ijazah SMP saya tidak bisa apa-apa, hanya jualan
ikan. Saya pulang kampung ke Pangandaran. Dari jualan ikan 5 kilo, jadi 5 ton. Hingga lama-
lama bisa ekspor," kata dia. Dia pun berpesan kepada ratusan wisudawan yang hadir untuk
tidak mudah pantang menyerah. "Dont give up! Karena percuma punya title sarjana namun
malas dan mudah menyerah", tandas Susi.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Universitas Muhammadiyah Malang,
tentang pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di bidang kelautan dan perikanan. Selain itu,
kesepakatan bersama juga ditandatangani dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhadjir Effendy yang juga turut hadir dalam wisuda tersebut.

Kerjasama yang disepakati terkait pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan (KP)
melalui pendidikan dan kebudayaan, yang mencakup fasilitasi pendukung penyelenggaraan
pendidikan di bidang KP, peningkatan mutu dan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan, peningkatan kapasitas SDM di bidang KP, pertukaran tenaga ahli, pemanfaatan
data dan informasi serta pemanfaatan sarana dan prasarana.

Adapun kerjasama dengan UMM adalah mencakup aspek pendidikan seperti kuliah tamu,
pelatihan, magang kerja di bidang KP serta pertukaran tenaga ahli, aspek penelitian seperti
pendampingan penyusunan regulasi di bidang KP serta kerja sama di bidang pengembangan
potensi sumber daya laut dan perikanan.Kemudian aspek pengabdian masyarakat yaitu
penempatan mahasiswa kuliah kerja nyata di perbatasan dan daerah tertinggal serta kawasan
pesisir, dan aspek pemanfaatan sarana dan prasarana milik kedua pihak dalam menunjang
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Kawasan Pesisir. (Dny/Gdn)

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2868869/menteri-susi-ajak-akademisi-wujudkan-
poros-maritim
Komentar / tanggapan / saran :

Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh ibu menteri bahwa para
akademisi harus turut andil dalam pembangunan dan pengembangan kelautan
dan Perikanan di negara kita karena dengan turut andilnya akademisi maka saya
rasa pengembangan sektor kelautan dan perikanan akan lebih baik itu
dikarenakan para akademisi pasti telah memiliki ilmu yang dapat diaplikasikan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan.

Saya juga sangat mengapresiasi dengan kerja sama yang dilakukan kepada
Perguruan Tinggi yaitu seperti kuliah tamu dan sebagainya karena menurut saya
dengan adanya kegiatan sepeerti ini maka, mahasiswa akan lebih tahu tentang
potensi-potensi yang dimiliki Negara dari sektor Kelautan dan Perikanan. Dan
program seperti ini juga sudah berjalan di Universitas khususnya di Universitas
Hasanuddin tempat saya menuntut ilmu.
Klipping 2

Rizal Ramli: Ini Buktinya Tol Laut Jokowi Bukan Sekadar Dongeng

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya,


Rizal Ramli, mengungkap dampak positif dari peluncuran enam trayek tol laut. Harga-harga
kebutuhan pokok di Indonesia bagian timur sudah berangsur-angsur turun secara signifikan,
sehingga ini menjadi bukti nyata implementasi tol laut Jokowi.

Cita-cita Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim lewat
pembangunan trayek enam tol laut bukan sekadar dongeng. Ini sudah menjadi kenyataan.
Selama 1,5 tahun terakhir, pelabuhan kecil dan menengah dibangun di Indonesia Timur, ujar
Rizal saat rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Adapun 6 trayek tol laut Jokowi, antara lain:

- Tanjung Perak (Jawa Timur)-Tual (Maluku)-Fak-fak (Papua Barat)-Kaimana (Papua)-


Timika (Papua)-Kaimana-Fak-fak-Tual-TanjungPerak
- Tanjung Perak-Saumlaki (Maluku)-Dobo (Maluku)-Merauke (Papua-Dobo-Saumlaki-
Tanjung Perak
- Tanjung Perak-Reo (Nusa Tenggara Timur/NTT)-Maumere (NTT)-Lewoleba (NTT)-Rote
(NTT)-Sabu (NTT)-Waingapu (NTT)-Sabu-Rote-Lewoleba-Maumere-Reo-Tanjung Perak
- Tanjung Priok (DKI Jakarta)-Biak (Papua)-Serui (Papua)-Nabire (Papua)-Wasior (Papua
Barat)-Manokwari (Papua Barat)-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Tanjung Priok
- Tanjung Priok-Ternate (Maluku Utara)-Tobelo (Maluku Utara)-Babang (Maluku Utara)-
Tobelo-Ternate-Tanjung Priok
- Tanjung Priok-Kijang (Kepulauan Riau)-Natuna (Kepulauan Riau)-Kijang-Tanjung Priok.

Lebih jauh Rizal mengatakan enam trayek tol tersebut sudah dilalui kapal laut berjadwal dari
Indonesia bagian barat menuju bagian timur dan sebaliknya.

Pemerintah masih harus mensubsidi Pelni untuk melewati jalur ini karena belum masuk
hitungan ekonomis. Tapi punya manfaat besar untuk mengurangi gap antara Indonesia bagian
barat dengan timur sesuai arah pembangunan Presiden Jokowi, tidak lagi berpusat di Jawa,
ucap Rizal.

Dari datanya, Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan, harga beras sampai triplek dan
semen yang dijual di Indonesia bagian timur sudah mengalami penurunan puluhan persen
sebagai dampak positif dari jaringan enam trayek tol laut. Dia menyebut, harga beras dengan
angkutan tol laut sudah turun 22 persen menjadi Rp 10.100 dibanding bila menggunakan
angkutan swasta sebesar Rp 13.000 per Kg. Harga bawang merah dengan angkutan swasta
mencapai Rp 50.000 per kg, sementara dengan tol laut harganya lebih murah 20 persen
menjadi Rp 40.000 per kg. Harga jual gula pasir turun 28 persen dari harga Rp 15.000 dengan
angkutan swasta menjadi Rp 10.800 per kg dengan tol laut. Minyak goreng curah pun
demikian dari Rp 15.000 menjadi Rp 12.700 per kg atau turun 15 persen.

Adapula tepung terigu yang harganya susut sampai 29 persen dari Rp 11.000 menjadi Rp
7.850 per kg apabila diangkut melalui tol laut. Kemudian daging ayam ras dari Rp 50.000
menjadi Rp 36.000 per kg atau turun 28 persen. Telur ayam ras, harganya menurun 49 persen
dengan angkutan tol laut, sehingga menjadi Rp 23.000 dari sebelumnya Rp 45.000 per kg
dengan angkutan swasta. Sedangkan harga triplek dan semen dengan angkutan tol laut
menjadi masing-masing Rp 54.000 per lembar dan Rp 56.000 per sak atau turun 17 persen
dan 22 persen. Sementara jika pakai angkutan swasta, harga kedua bahan ini masing-masing
Rp 65.000 per lembar dan Rp 72.000 per sak, kata Rizal.

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2530094/rizal-ramli-ini-buktinya-tol-laut-jokowi-
bukan-sekadar-dongeng
Komentar / tanggapan / saran :

Saya berharap salah satu program kerja dari pak Jokowi ini dapat berjalan
dengan baik karena dilihat dari dampak yang ditimbulkan maka sangat
membantu masyarakat yang berada di daerah timur dimana harga-harga
kebutuhan pokok yang sangat melangit dan berbeda dengan harga di wilayah
Indonesia lainnya. Dan semoga pemerintah dapat mengawasi dengan baik
karena ditakutkan akan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
yang akan mengambil keuntungan sendiri dari adanya tol laut ini sehingga akan
menghambat perkembangan dari tol laut.
Klipping 3

Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju dan


Mandiri

"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-
luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam
arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut
yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama
gelombang lautan itu sendiri." Itulah penggalan pidato Presiden Pertama RI Soekarno pada
tahun 1953. Pidato tersebut tampaknya sangat relevan untuk diwujudkan pada pemerintahan
Joko Widodo - Jusuf Kalla (2014-2019). Mengapa demikian? Hingga kini kita masih
memiliki sejumlah masalah besar yang perlu segera diatasi sebelum kita mampu mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Restorasi maritim Indonesia tak dapat ditunda lagi.

Bayangkan, kejahatan illegal fishing yang dilakukan oleh ribuan kapal asing terus saja marak
terjadi. Data Badan Pemeriksa Keuangan (2013) menunjukkan, potensi pendapatan sektor
perikanan laut kita jika tanpa illegal fishing mencapai Rp. 365 triliun per tahun. Namun,
akibat illegal fishing, menurut hitungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (2011),
pendapatan tersebut hanya berkisar Rp. 65 triliun per tahun. Jadi ratusan triliun rupiah devisa
negara hilang setiap tahun.
Di samping itu, kita juga belum pandai memanfaatkan letak geografis Indonesia. Padahal,
Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, telah menetapkan tiga Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai alur pelayaran dan penerbangan oleh kapal atau
pesawat udara internasional. Ketiga ALKI tersebut dilalui 45% dari total nilai perdagangan
dunia atau mencapai sekitar 1.500 dolar AS. Sayangnya, posisi geografis yang penting itu
belum kita manfaatkan dengan baik. Terbukti, kita belum punya pelabuhan-pelabuhan transit
bagi kapal niaga internasional yang berlalu lalang di 3 ALKI tadi. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada masa kepemimpinannya sebenarnya telah meletakkan dasar-dasar
pembangunan ekonomi kelautan, namun masih perlu peningkatan dalam tataran
implementasinya. Momentum suksesi kepemimpinan nasional, dari Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono kepada Presiden Terpilih Joko Widodo, merupakan saat yang tepat untuk
merumuskkan kembali kebijakan implementasi pembangunan Benua Maritim Indonesia
secara menyuluruh dan terpadu.

Dengan mengacu kepada segala permasalahan di atas, maka diadakan Sarasehan yang
bertemakan "Membangun Indonesia sebagai Negara Maritim yang Maju dan Mandiri"
bertempat di Gedung II BPPT, Jakarta. Sarasehan ini, yang menghadirkan Deputi Tim
Transisi Pemerintahan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto selaku pembicara kunci, bertujuan untuk
menyusun rekomendasi langkah-langkah strategis dan implementatif untuk pembangunan
Indonesia yang berorientasi kelautan dan berbasis Iptek dalam rangka mewujudkan poros
maritim dunia yang maju dan mandiri. Selain itu menampilkan juga para pakar yang
kompeten di bidangnya, antara lain Sjarief Widjaja Sekjen Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Indroyono Soesilo Direktur Sumberdaya Perikanan dan Akuakultur FAO dan
Agus Suhartono, Mantan Panglima TNI dan dipandu oleh Moderator Sarwono
Kusumaatmadja Mantan Menteri Eksplorasi Laut. Sarasehan ini diharapkan dapat
merumuskan daya saing bangsa sebagai negara maritim yang kompetitif berbasis sumber
daya alam, budaya, ilmu pengetahuan, dan geografi. (ADP/TR)

Sumber : http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mewujudkan-indonesia-sebagai-
poros-maritim-dunia-yang-maju-dan-mandiri
Komentar / tanggapan / saran :

Sangat disayangkan dengan adanya illegal fishing yang terjadi saat ini karena
jika dilihat dari data diatas terdapat sekitar 300 trilliun kerugian yang dialami
oleh negara. Jumlah yang tidak sedikit ini bisa sangat membantu baik untuk
rakyat maupun untuk negara seperti pembayaran utang ataupun untuk
pembangunan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan kualitas
pelayanan pemerintah kepada rakyat.

Saya selaku warga negara sangat berharap semoga tiga Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) sebagai alur pelayaran dan penerbangan oleh kapal atau
pesawat udara internasional ini dapat dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah
karena dengan ini kita bisa meningkatkan jalur transportasi di negara kita baik
di laut maupun di udara.
Klipping 4

Rute Tol Laut Akan Ditambah 5 Lagi Tahun Depan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Program tol laut terus dikembangkan. Bahkan, tahun


depan pemerintah bakal menambah lima rute tambahan yang ini terdiri dari dua rute trayek
baru, dan tiga trayek crossing dari rute lama yang sudah ada.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) A. Tonny Budiono
menyatakan, saat ini lima rute tambahan itu sedang dalam tahap pelelangan. "Januari
diharapkan sudah bisa opersi," kata Tonny, Rabu (7/12/2016).
Proses pelelangan dijadwalkan pada minggu kedua atau ketiga Desember ini. Dengan
tambahan trayek baru ini, diharapkan upaya penurunan harga-harga kebutuhan pokok
di wilayah timur Indonesia semakin cepat.
Lima trayek tambahan itu adalah Tanjung Perak-Bau-Bau (3.930 kilometer), Tanjung perak-
Pulau Sebatik (1.880 kilometer), Tanjung Perak-Kisar (3.192 kilometer), Tanjung perak-
Wanci (3.426 kilometer), dan Tanjung Perak-Kalabahi (3.874 kilometer).
Sementara itu, rute trayek yang sudah berjalan saat ini adalah Tanjung perak-Wanci (3.426
kilometer), Tanjung Perak-Kalabahi (3.874 kilometer), Tanjung perak-Maumere (2.090
kilometer),Tanjung Perak-Bau-Bau (3.930 kilometer), Makassar-Tahuna (2.716 kilometer)
dan Tanjung Priok-Pontianak (1.391 kilometer).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemhub Bay Mokhammad Hasani mengatakan,
anggaran yang diberikan untuk program tol laut tahun depan adalah Rp 380 miliar.
Tahun ini dengan enam rute trayek yang ada, anggaran yang diberikan mencapai Rp 220
miliar.
Bagi swasta yang ikut tender program tol laut ini, Bay bilang bila perusahaan wajib memiliki
cadangan kapal, sehingga, bila terjadi persoalan dari kapal yang ikut program tol laut tersebut
masih dapat diganti dengan kapal yang lain.
"Swasta, kami wajibkan ada kapal penganti. Kalau ada docking (perawatan) kapal pengganti
masuk," ujar Bay.
Selain menambah rute baru, skema lain yang dilakukan untuk menurunkan disparitas harga
kebutuhan pokok di wilayah timur Indonesia adalah membangun pusat-pusat logistik yang
diberi nama rumah kita.
Pembanguan tersebut diinisiasi dari kerjasama antara pelindo dengan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan (ASDP), PT RNI, PT Perinus, PT PPI.
Beberapa titik pembangunan pusat logistik itu adalah Natuna, Timika, Tahuna,
Manukwari/Marauke, Rote, Waingapu dan loweleba.
Dengan adanya pusat logistik itu, diharapkan kapal pengangkut yang berjalan di rute tersebut
akan terisi pada saat pergi maupun pulang.

Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/12/07/rute-tol-laut-akan-ditambah-5-lagi-
tahun-depan
Komentar / tanggapan / saran :

Dengan bertambahnya rute tol laut maka diharapkan akan semakin


meningkatkan fungsi dan tujuan dibangunnya tol laut ini. Dan sebaiknya
pemerintah melakukan perhatian dan pengawasan yang ketat terhadapa
pembangunan ini karena bisa saja ada segolongan orang yang mengambil
keuntungan sendiri dari tol laut ini.

Saya juga sangat setuju bila swasta yang ikut terlibat dalam program tol laut ini
memiliki kapal cadangan sehingga bila terjadi kerusakan akan ada
penggantinya, dengan begini maka program ini akan terus berlanjut tanpa
adanya gangguan tentang kapal yang tidak bisa berlayar karena adanya
kerusakan karena akan ada kapal baru yang menggantikannya. Harapannya
semoga pemerintah bersungguh sungguh dalam melaksanakan program ini.
Klipping 5

Penting bagi tol laut, pembangunan Makassar New Port diawasi


Jokowi

Gubernur Syahrul Yasin Limpo tinjau proyek Makassar New Port. 2017 merdeka.com/salviah ika

padmasari

Merdeka.com - Pembangunan mega proyek Makassar New Port sudah dimulai sejak
pertengahan 2015. Pembangunan pelabuhan yang memakan dana Rp 1,49 triliun ini
mendapat pengawasan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan saat ini pengerjaan baru
selesai 30 persen.

"Tanggal 31 Maret nanti masuk triwulan I dan pembangunan proyek ini harus dilaporkan ke
pemerintah pusat dalam hal ini dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jadi saya
harus bisa beri jawaban mengenai apa yang terjadi di Sulsel ini," katanya saat meninjau
megaproyek tersebut didampingi para pejabat SKPD terkait di Kelurahan Buloa, Kecamatan
Tallo, Makassar, Senin, (27/3).

Menurutnya, pelabuhan ini akan menjadi bagian dari konsolidasi program tol laut Presiden
Jokowi. Di mana program ini untuk mensinergikan 12 provinsi di daerah Timur Indonesia
khususnya. Dan mengoneksikan dengan 34 provinsi menggunakan tol laut ini.

Sementara itu, Kepala Satuan Pengelola Proyek (KSPP) Makassar New Port, Arwin ST MT,
membenarkan jika total pengerjaan Makassar New Port itu baru 30 persen.

"Total anggaran proyek Makassar New Port Tahap I paket A, B dan C itu Rp 1,49 triliun.
Baru terserap Rp 107,41 miliar per Februari 2017 melalui 30 persen pengerjaan yang selesai,"
kata Arwin.

Sumber : https://www.merdeka.com/uang/penting-bagi-tol-laut-pembangunan-makassar-new-
port-diawasi-jokowi.html
Komentar / tanggapan / saran :

Dengan adanya pengawasan langsung oleh presiden terhadap pembangun mega


proyek Makassar New Port akan memperkecil kemunkinan adanya praktek-
prakter illegal yang bisa saja terjadi dan juga pemerintah Sulawesi selatan akan
semakin meningkatkan kinerjanya dalam pembangun proyek ini agar tidak
terbengkalai dan bisa digunakan dengan baik. Selain itu dana yang diberikan
bisa digunakan dengan baik dan adanya laporan yang transparan tentang
pembangunan proyek ini .
Klipping Wawasan Sosial Budaya Maritim
Materi
Poros Maritm dan Tol Laut

Nama : Sutyani
Nim : D331 16 006
Kelompok : v

Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar
2017

Anda mungkin juga menyukai