1. Why the patient was struck with a very sudden and intense pain in his side and lower
back ?
Neurofisiologi Nyeri :
Kenapa nyerinya ?
Adanya benda asing dibagian proximal ureter akan menyebabkan rasa sakit yg
dijalarkan sepanjang ureter. Rasa sakit ini dijalarkan melalui saraf genitofemoralis
(Simpatis,pada tulang belakang selalu bersifat simpatis(nyeri pda iritasi)) yg akan
mengiritasi pusat refleks di medula spinalis (T11-12) dan menyebabkan rasa sakit di
testis pada atau ovarium pada wanita dan kadang2 dirasakan sakit dimeatus
uretra internus dan uretra shg menyebabkan rasa sakit waktu kencing.
Adanya viscerosensory refleks melalui n.ilioinguinalis menyebabkan hiperestesi
dipaha bagian medial yg dibatasi oleh ligamentum inguinale dibagian cranial, otot
sartorius dibagian lateral dan otot aduktor dibagian medial.Bila pada daerah ini
dicubit maka timbul rasa sakit yg hebat dan testis tertarik ke inguinal sbg
pembanding bila sisi yg kontra lateral dicubit hanya akan terjadi kontraksi
otot kremaster
Ilmu Bedah 2 seri catatan kuliah edisi 2005 ; hal 44
Nyeri pada pinggang kemungkinan bisa nyeri kolik maupun tidak kolik
- Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltic otot polos system kalises
maupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu saluran kemih
peningkatan peristaltic itu menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat
sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri
- Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidronefrosis atau infeksi pada ginjal
NYERI MENJALAR kedepan, lipatpahasampaikemaluan
Nyeri ureter Nyeri kolik akibat Sangat sakit, hilang Obstruksi ureter
gerakan timbul sesuai
peristaltiknya dengan gerakan
terhambat oleh peristaltik ureter.
batu, bekuan darah, Pertama dirasakan
benda asing lain di daerah
kostovertebral,
menjalar ke dinding
anterior abdomen,
regio inguinal
hingga ke daerah
kemaluan. Sering
diikuti keluhan
organ GIT (mual,
muntah)
Nyeri vesica Overdistensi buli- Dirasakan di daerah Inflamasi : sistitis
buli yang suprasimphisis. interstisialis,
mengalami retensi Nyeri muncul saat sistomiasis,
urine atau inflamasi VU terisi penuh dan tuberkulosis
pada VU berkurang saat Retensi urine
selesai miksi.
Inflamasi : perasaan
kurang nyaman di
suprapubik.
Sistitis : nyeri sangat
hebat seperti
ditusuk pada akhir
miksi, kadang
hematuria
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi
Prinsip dari teori ini adalah terbentuknya BSK karena adanya proses kimia,
fisika maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal tersebut diketahui bahwa
terjadinya batu sangat dipengaruhi oleh konsentrasi bahan pembentuk batu di
saluran kemih. Berdasarkan faktor fisiko kimiawi dikenal teori pembentukan
batu, yaitu:
. a.4 Teori Epitaksi Pada teori ini dikatakan bahwa kristal dapat menempel
pada kristal lain yang berbeda sehingga akan cepat membesar dan
menjadi batu campuran. Keadaan ini disebut nukleasi heterogen dan
merupakan kasus yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang
menempel pada kristal asam urat yang ada.
Teori terbentuknya BSK juga dapat terjadi karena adanya infeksi dari
kuman tertentu. Pengaruh infeksi pada pembentukan BSK adalah teori
terbentuknya batu survit dipengaruhi oleh pH air kemih > 7 dan
terjadinya reaksi sintesis ammonium dengan molekul magnesium dan
fosfat sehingga terbentuk magnesium ammonium fosfat (batu survit)
misalnya saja pada bakteri pemecah urea yang menghasilkan urease.
Bakteri yang menghasilkan urease yaitu Proteus spp, Klebsiella, Serratia,
Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus. Teori pengaruh
infeksi lainnya adalah teori nano bakteria dimana penyebab pembentukan
BSK adalah bakteri berukuran kecil dengan diameter 50-200 nanometer
yang hidup dalam darah, ginjal dan air kemih. Bakteri ini tergolong gram
negatif dan sensitif terhadap tetrasiklin. Dimana dinding pada bakteri
tersebut dapat mengeras membentuk cangkang kalsium kristal karbonat
apatit dan membentuk inti batu, kemudian kristal kalsium oksalat akan
menempel yang lama kelamaan akan membesar. Dilaporkan bahwa 90%
penderita BSK mengandung nano bakteria.
b. Teori Vaskuler
Pada penderita BSK sering didapat penyakit hipertensi dan kadar kolesterol
darah yang tinggi, maka Stoller mengajukan teori vaskuler untuk terjadinya
BSK, yaitu :
. b.2 Kolesterol Adanya kadar kolesterol yang tinggi dalam darah akan
disekresi melalui glomerulus ginjal dan tercampur didalam air kemih.
Adanya butiran kolesterol tersebut akan merangsang agregasi dengan
kristal kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga terbentuk batu yang
bermanifestasi klinis (teori epitaksi).
Menurut Hardjoeno (2006), diduga dua proses yang terlibat dalam BSK yakni
supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun
batu terdapat dalam jumlah yang besar dalam urine, yaitu ketika volume urine
dan kimia urine yang menekan pembentukan menurun. Pada proses nukleasi,
natrium hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion
kalsium dan oksalat kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk
campuran batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen. Analisis batu yang
memadai akan membantu memahami mekanisme patogenesis BSK dan
merupakan tahap awal dalam penilaian dan awal terapi pada penderita BSK.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30750/4/Chapter%20II.pdf
Penyebab pasti yang membentuk BSK belum diketahui, oleh karena banyak faktor
yang dilibatkannya. Diduga dua proses yang terlibat dalam BSK yakni supersaturasi
dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun batu terdapat dalam
jumlah besar dalam urin, yaitu ketika volume urin dan kimia urin yang menekan
pembentukan batu menurun. Pada proses nukleasi, natrium hidrogen urat, asam urat
dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan oksalat kemudian merekat
(adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini di namakan nukleasi
heterogen.
Smith RD., Urinary Stones in General Urology, 10 th ed, California, Lange Medical Publications, Los
Altes, 94022: 22231.
Kelainan kristaluria
Agregatasi kristal
Pertumbuhan kristal
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi
- batu ada yang radiopak pemeriksaan foto polos sudah cukup untuk
menduga adanya batu saluran kemih bila diambil foto 2 arah
- batu yang radiolusen dari jenis asam urat murni
b. Foto pielografi intravena sbg tambahan foto polos yg dilakukan jika batu
terletak di depan bayangan tulang shg terhindar dari pengamatan
c. Pielografi retrograd dilakukan bila ginjal yang mengandung batu tidak
berfungsi lagi shg kontras tidak muncul
cara : dilaksanakan pemasangan kateter ureter melalui sistoskop pada
ureterginjal yg tidak dapat berfungsi untuk memasukkan kontras
d. Pemeriksaan laboratorium untuk mencari kelainan kemih yg dapat
menunjang akan adanya batu disaluran kemih, menentukan fungsi ginjal, dan
menentukan sebab terjadinya batu
e. Pemeriksaan renogram untuk menentukan faal setiap ginjal secara terpisah
pada batu ginjal bilateral atau bila kedua ureter tersumbat total.
f. Pemeriksaan ultrasonografi
- untuk semua jenis batu tanpa tergantung kepada radiolusen atau radioopak
- dapat ditentukan ruang dan lumen saluran kemih
- untuk menentukan batu selama tindakan pembedahan untuk mencegah
tertinggalnya batu
Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi ; R.Sjamsuhidajat ; hal 1028
7. Why he feel nausea ?
Batu di piala ginjal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus menerus
diarea kostovertebral. Hemeturia dan piuria dapat dijumpai. Nyeri yang berasal dari area
renal menyebar secara anterior dan pada wanita mendekati kandung kemih sedangkan
pada pria mendekati testis. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan ke
seluruh area kostovertebral dan muncul mual dan muntah, maka pasien mengalami
episode kolik renal. Diare dan ketidak nyamanan abdominal dapat terjadi. Gejala
gastrointestinal ini akibat dari reflex renointestinal dan proktimitas anatomik ginjal ke
lambung, pankreas dan usus besar.
Brunner & Suddarth's Textbook of Canadian Medical-surgical Nursing By Pauline Paul, Beverly
William
9. Why after five minutes later thye pain was not as severe but still uncomfotable ?
Nyeri kolik
Kolik merupakan nyeri visceral akibat spasme otot polos berongga dan biasanya
disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut. Nyeri ini timbul karena
hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Nyeri hilang timbul karena
kontraksi yang brerjeda. Serangan kolik disertai dengan mual sampai muntah dan
geraka paksa.
Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed-Revisi, R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong
10. What the relation between his pain with his job ?
Faktor intrinsik
Herediter (keturunan) : Penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya. Dilaporkan
bahwa pada orang yang secara genetika berbakat terkena penyakit batu saluran
kemih, konsumsi vitamin C yang mana dalam vitamin C tersebut banyak
mengandung kalsium oksalat yang tinggi akan memudahkan terbentuknya batu
saluran kemih, begitu pula dengan konsumsi vitamin D dosis tinggi, karena vitamin D
menyebabkan absorbsi kalsium dalam usus meningkat.
Umur : paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan
Faktor ekstrinsik
Geografi
Iklim dan temperatur : Individu yang menetap di daerah beriklim panas dengan
paparan sinar ultraviolet tinggi akan cenderung mengalami dehidrasi serta
peningkatan produksi vitamin D3 (memicu peningkatan ekskresi kalsium dan
oksalat), sehingga insiden batu saluran kemih akan meningkat.
Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang
dikonsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih
Diet : diet banyak purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya urolithiasis
Pekerjaan : pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas
(sedentary life)
Diet Obat sitostatik untuk penderita kanker juga memudahkan terbentuknya batu
saluran kemih, karena obat sitostatik bersifat meningkatkan asam urat dalam tubuh.
Diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu
saluran kemih.
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi
Sampai saat sekarang penyebab terbentuknya batu belum diketahui secara pasti. Beberapa
faktor predisposisi terjadinya batu :
Ginjal
Tubular rusak pada nefron, mayoritas terbentuknya batu.
Immobilisasi
Kurang gerakan tulang dan muskuloskeletal menyebabkan penimbunan kalsium.
Peningkatan kalsium di plasma akan meningkatkan pembentukan batu.
Infeksi : infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan menjadi inti
pembentukan batu.
Kurang minum : sangat potensial terjadi timbulnya pembentukan batu.
Pekerjaan : dengan banyak duduk lebih memungkinkan terjadinya pembentukan batu
dibandingkan pekerjaan seorang buruh atau petani.
Iklim : tempat yang bersuhu dingin (ruang AC) menyebabkan kulit kering dan pemasukan
cairan kurang. Tempat yang bersuhu panas misalnya di daerah tropis, di ruang mesin
menyebabkan banyak keluar keringat, akan mengurangi produksi urin.
Diuretik : potensial mengurangi volume cairan dengan meningkatkan kondisi terbentuknya
batu saluran kemih.
Makanan, kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, kacang
polong, kacang tanah dan coklat. Tinggi purin seperti : ikan, ayam, daging, jeroan. Tinggi
oksalat seperti : bayam, seledri, kopi, teh, dan vitamin D.
11. Why the doctor told him to drink at least two liters of water each day ?
-Minum air 2lt per hari mengurangi kepekatan urin mencegah terbentuknya batu
-Jika batu <5mm bisa keluar spontan sehingga diharuskan untuk minum banyak agar
batu terdorong keluar
Food that containing ca: milk, meat, etc.
12. What are the prescription for pain medication ?
13. DD ?
BSK (BatuSaluranKemih)
DEFINISI
Ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa menyebabkan nyeri, pendarahan
aliran kemih atau infeksi. Atau juga batu yang terletak di sepanjang saluran kemih
yaitu, ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Batu ini bisa terbentuk di
dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitiasis)
Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto
ETIOLOGI
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang
dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat
pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium,
sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan
mineral struvit.
Selain itu terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya
dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran
kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum
terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa factor
yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-
faktor itu adalah factor intrinstik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh
seseorang dan factor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan
disekitarnya.
Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang
terinfeksi bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi pembentukan batu
pada kandung kemih. Jika kurang minum ,maka kepekatan urin meningkat
(konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah
pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium,
bepengaruh besar terhadap pembentukan batu.
GEJALA
Batu, terutama yang kecil, bias tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung
kemih bisa menyababkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang
menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menybabkan nyeri
punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah
antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan
dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut
menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita
mungkin menjadi sering berkemih terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran
kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang
terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika
penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di
dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal
(hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
Ada beberapa gejala batu saluran kemih lainnya diantaranya yaitu:
pegal-pegal/nyeri pada pinggang yang dapat menjalar keperut bagian
depan, lipat paha hingga kemaluan.
Buang air kecil berpasir.
Buang air kecil berdarah trauma mukosa saluran kemih
Nyeri pada saat buang air kecil.
Kadang-kadang disertai demam urosepsis
Batu saluran kemih dapat ditangani secara minimal invasive (PNCL, URS,
lithoclast) hingga operasi terbuka atau secara non invasive (konservatif atau
ESWL)
Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto
Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap 3berada
dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada
keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal.
agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih
besar. Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum
cukup mampu membumtu saluran kemih.
Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi
kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga
membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.
Brunner & Suddarth's Textbook of Canadian Medical-surgical Nursing By Pauline Paul, Beverly
William
Batu di piala ginjal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus menerus
diarea kostovertebral. Hemeturia dan piuria dapat dijumpai. Nyeri yang berasal dari area
renal menyebar secara anterior dan pada wanita mendekati kandung kemih sedangkan
pada pria mendekati testis. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan ke
seluruh area kostovertebral dan muncul mual dan muntah, maka pasien mengalami
episode kolik renal. Diare dan ketidak nyamanan abdominal dapat terjadi. Gejala
gastrointestinal ini akibat dari reflex renointestinal dan proktimitas anatomik ginjal ke
lambung, pankreas dan usus besar.
Manifestasi Klinis
Nyeri yang tajam, berat, tiba-tiba karena pergerakan dan iritasi batu pada saluran kemih (colic
renal/ureter).
Mual, muntah, peningkatan TD, diaphoresis, cemas, penurunan mobilitas usus.
Batu pada kandung kemih: urgensi, perubahan frekuensi, hematuri, sistisis kronik.
Peningkatan suhu tubuh, peningkatan leukosit.
Obstruksi urin menyebabkan hidroureter, hidronefrosis,
Batu diameter - 1 cm biasanya keluar sendiri.
Arif Mansjoer, 2001; Smeltzer & Bare, 2002
Gambaran klinis
Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu,
besar batu dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh
pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik
maupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem
kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari
saluran kemih. Peningkatan peristaltik ini menyebabkan tekanan intraluminalnya
meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan
sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidonefrosis atau infeksi pada ginjal.
Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada
saat kencing atau sering kencing. Batu dengan ukuran kecil mungkin dapat keluar
spontan setelah melalui hambatan pada perbatasan uretero-pelvik, saat ureter
menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli.
Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran
kemih yang disebabkan oleh batu. Kadang-kadang hematuria didapatkan dari
pemeriksaan urinalisis berupa hematuria mikroskopik.
Jika didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan
kedaruratan di bidangurologi. Dalam hal ini harus secepatnya ditentukan letak
kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan
segera dilakukan terapi berupa drainase dan pemberian antibiotika.
Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat