Anda di halaman 1dari 22

LBM 2 STEP 7 MODUL URO

1. Why the patient was struck with a very sudden and intense pain in his side and lower
back ?

Neurofisiologi Nyeri :

1. Transduksi : proses rangsangan yang mengganggu yang menyebabkan ativitas listrik


di reseptor nyeri.
2. Transmisi : proses penyaluran impuls nyeri dari reseptor ( dari transduksi) saraf
perifer terminal medula spinalis dan jaringan neuron2 otak
3. Modulasi
4.

Kenapa nyerinya ?

Adanya benda asing dibagian proximal ureter akan menyebabkan rasa sakit yg
dijalarkan sepanjang ureter. Rasa sakit ini dijalarkan melalui saraf genitofemoralis
(Simpatis,pada tulang belakang selalu bersifat simpatis(nyeri pda iritasi)) yg akan
mengiritasi pusat refleks di medula spinalis (T11-12) dan menyebabkan rasa sakit di
testis pada atau ovarium pada wanita dan kadang2 dirasakan sakit dimeatus
uretra internus dan uretra shg menyebabkan rasa sakit waktu kencing.
Adanya viscerosensory refleks melalui n.ilioinguinalis menyebabkan hiperestesi
dipaha bagian medial yg dibatasi oleh ligamentum inguinale dibagian cranial, otot
sartorius dibagian lateral dan otot aduktor dibagian medial.Bila pada daerah ini
dicubit maka timbul rasa sakit yg hebat dan testis tertarik ke inguinal sbg
pembanding bila sisi yg kontra lateral dicubit hanya akan terjadi kontraksi
otot kremaster
Ilmu Bedah 2 seri catatan kuliah edisi 2005 ; hal 44

Nyeri pinggang mendadak


Nyeri yang berasal dari ginjal dirasakan di sudut costovertebra di sisi yaitu di pinggang
kiri atau kanan . Impuls sensorik ginjal berjalan menuju korda spinalis segmen T10-
T11, dermatomnya nyeri di daerah pinggang ( flank) bisa merupakan nyeri refferal
dari ginjal
Sering ditemukan nyeri alih ke region inguinalis .Pada obstruksi ureter, nyeri bersifat
berkala dan berupa kolik

Nyeri pada pinggang kemungkinan bisa nyeri kolik maupun tidak kolik
- Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltic otot polos system kalises
maupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu saluran kemih
peningkatan peristaltic itu menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat
sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri
- Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidronefrosis atau infeksi pada ginjal
NYERI MENJALAR kedepan, lipatpahasampaikemaluan

Kemungkinan jika ada batu atau trauma obstruksi di ureter ( di 3 tempat


penyempitan ureter (1) pada perbatasan pelvis renalis dan ureter / UPJ (2)
tempat pada saat ureter menyilang arteri iliaka rongga pelvis (3) pada saat ureter
masuk VU nyeri bisa menjalar di segmen spinal T10-L2 (simpatik ) dan serabut
vagal melalui celiac ke ureter sebelah atas dan serabut dari bawah dari S2-4 ke
ureter bawah
Gangguan pada vesica urinaria - Innervasi di medulla spinalis segmen sacral S2-
S4
Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto
2. Berdasarkan tempat ( definisi masing2 batu di saluran kemih ) with manifestation?
Based on location , what are the definition of each stone in urinarius tract?
Jenis Nyeri Penyebab Ciri-ciri Penyakit

Nyeri ginjal Regangan kapsul Pieloefritis akut


ginjal yang menyebabkan
edema, obstruksi
saluran kemih yang
menyebabkan
hidronefrosis,
tumor ginjal

Nyeri ureter Nyeri kolik akibat Sangat sakit, hilang Obstruksi ureter
gerakan timbul sesuai
peristaltiknya dengan gerakan
terhambat oleh peristaltik ureter.
batu, bekuan darah, Pertama dirasakan
benda asing lain di daerah
kostovertebral,
menjalar ke dinding
anterior abdomen,
regio inguinal
hingga ke daerah
kemaluan. Sering
diikuti keluhan
organ GIT (mual,
muntah)
Nyeri vesica Overdistensi buli- Dirasakan di daerah Inflamasi : sistitis
buli yang suprasimphisis. interstisialis,
mengalami retensi Nyeri muncul saat sistomiasis,
urine atau inflamasi VU terisi penuh dan tuberkulosis
pada VU berkurang saat Retensi urine
selesai miksi.
Inflamasi : perasaan
kurang nyaman di
suprapubik.
Sistitis : nyeri sangat
hebat seperti
ditusuk pada akhir
miksi, kadang
hematuria
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi

3. Bgaimana proses terjadinya penyakit tersebut ?

Penyebab Pembentukan Batu Saluran Kemih


Penyebab pasti pembentukan BSK belum diketahui, oleh karena banyak faktor
yang dilibatkannya, sampai sekarang banyak teori dan faktor yang berpengaruh
terhadap pembentukan BSK yaitu :

Teori Fisiko Kimiawi

Prinsip dari teori ini adalah terbentuknya BSK karena adanya proses kimia,
fisika maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal tersebut diketahui bahwa
terjadinya batu sangat dipengaruhi oleh konsentrasi bahan pembentuk batu di
saluran kemih. Berdasarkan faktor fisiko kimiawi dikenal teori pembentukan
batu, yaitu:

. a.1 Teori Supersaturasi

- Supersaturasi air kemih dengan garam-garam pembentuk batu


merupakan dasar terpenting dan merupakan syarat terjadinya
pengendapan.
- Apabila kelarutan suatu produk tinggi dibandingkan titik endapannya
maka terjadi supersaturasi sehingga menimbulkan terbentuknya kristal
dan pada akhirnya akan terbentuk batu.
- Tingkat saturasi dalam air kemih tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah
bahan pembentuk BSK yang larut, tetapi juga oleh kekuatan ion,
pembentukan kompleks dan pH air kemih.

a.2 Teori Matrik


- Di dalam air kemih terdapat protein yang berasal dari pemecahan
mitokondria sel tubulus renalis yang berbentuk laba-laba.
- Kristal batu oksalat maupun kalsium fosfat akan menempel pada
anyaman tersebut dan berada di sela-sela anyaman sehingga terbentuk
batu.
- Benang seperti laba- laba terdiri dari protein 65%, heksana 10%,
heksosamin 2-5% sisanya air.
Pada benang menempel kristal batu yang seiring waktu batu akan
semakin membesar. Matriks tersebut merupakan bahan yang merangsang
timbulnya batu.
. a.3 Teori Tidak Adanya Inhibitor

Dikenal 2 jenis inhibitor yaitu organik dan anorganik. Pada inhibitor


organik terdapat bahan yang sering terdapat dalam proses penghambat
terjadinya batu yaitu asam sitrat, nefrokalsin, dan tamma-horsefall
glikoprotein sedangkan yang jarang terdapat adalah gliko-samin glikans
dan uropontin. Pada inhibitor anorganik terdapat bahan pirofosfat dan
Zinc. Inhibitor yang paling kuat adalah sitrat, karena sitrat akan bereaksi
dengan kalsium membentuk kalsium sitrat yang dapat larut dalam air.
Inhibitor mencegah terbentuknya kristal kalsium oksalat dan mencegah
perlengketan kristal kalsium oksalat pada membaran tubulus. Sitrat
terdapat pada hampir semua buah-buahan tetapi kadar tertinggi pada
jeruk. Hal tersebut yang dapat menjelaskan mengapa pada sebagian
individu terjadi pembentukan BSK, sedangkan pada individu lain tidak,
meskipun sama-sama terjadi supersanturasi.

. a.4 Teori Epitaksi Pada teori ini dikatakan bahwa kristal dapat menempel
pada kristal lain yang berbeda sehingga akan cepat membesar dan
menjadi batu campuran. Keadaan ini disebut nukleasi heterogen dan
merupakan kasus yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang
menempel pada kristal asam urat yang ada.

. a.5 Teori Kombinasi

Banyak ahli berpendapat bahwa BSK terbentuk berdasarkan campuran


dari beberapa teori yang ada.

. a.6 Teori Infeksi

Teori terbentuknya BSK juga dapat terjadi karena adanya infeksi dari
kuman tertentu. Pengaruh infeksi pada pembentukan BSK adalah teori
terbentuknya batu survit dipengaruhi oleh pH air kemih > 7 dan
terjadinya reaksi sintesis ammonium dengan molekul magnesium dan
fosfat sehingga terbentuk magnesium ammonium fosfat (batu survit)
misalnya saja pada bakteri pemecah urea yang menghasilkan urease.
Bakteri yang menghasilkan urease yaitu Proteus spp, Klebsiella, Serratia,
Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus. Teori pengaruh
infeksi lainnya adalah teori nano bakteria dimana penyebab pembentukan
BSK adalah bakteri berukuran kecil dengan diameter 50-200 nanometer
yang hidup dalam darah, ginjal dan air kemih. Bakteri ini tergolong gram
negatif dan sensitif terhadap tetrasiklin. Dimana dinding pada bakteri
tersebut dapat mengeras membentuk cangkang kalsium kristal karbonat
apatit dan membentuk inti batu, kemudian kristal kalsium oksalat akan
menempel yang lama kelamaan akan membesar. Dilaporkan bahwa 90%
penderita BSK mengandung nano bakteria.
b. Teori Vaskuler

Pada penderita BSK sering didapat penyakit hipertensi dan kadar kolesterol
darah yang tinggi, maka Stoller mengajukan teori vaskuler untuk terjadinya
BSK, yaitu :

. b.1 Hipertensi Pada penderita hipertensi 83% mempunyai perkapuran


ginjal sedangkan pada orang yang tidak hipertensi yang mempunyai
perkapuran ginjal sebanyak 52%. Hal ini disebabkan aliran darah pada
papilla ginjal berbelok 180 dan aliran darah berubah dari aliran lamine r
menjadi turbulensi. Pada penderita hipertensi aliran turbelen tersebut
berakibat terjadinya pengendapan ion-ion kalsium papilla (Ranalls
plaque) disebut juga perkapuran ginjal yang dapat berubah menjadi batu.

. b.2 Kolesterol Adanya kadar kolesterol yang tinggi dalam darah akan
disekresi melalui glomerulus ginjal dan tercampur didalam air kemih.
Adanya butiran kolesterol tersebut akan merangsang agregasi dengan
kristal kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga terbentuk batu yang
bermanifestasi klinis (teori epitaksi).
Menurut Hardjoeno (2006), diduga dua proses yang terlibat dalam BSK yakni
supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun
batu terdapat dalam jumlah yang besar dalam urine, yaitu ketika volume urine
dan kimia urine yang menekan pembentukan menurun. Pada proses nukleasi,
natrium hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion
kalsium dan oksalat kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk
campuran batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen. Analisis batu yang
memadai akan membantu memahami mekanisme patogenesis BSK dan
merupakan tahap awal dalam penilaian dan awal terapi pada penderita BSK.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30750/4/Chapter%20II.pdf

4. Faktor resiko batu saluran kemih ?


Berdasarkan komposisi batu :
Batu Kalsium
Paling banyak dijumpai, terdiri dari kalsium oksalat, kalsium fosfat atau campuran
dari kedua unsur itu.
Faktor terjadinya batu kalsium :
Hiperkalsiuri (>250-300 mg/24 jam), terdapat 3 macam penyebab :
- Hiperkalsiuri absorbtif : peningkatan absorbsi kalsium melalui usus
- Hiperkalsiuri renal : adanya gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium melalui
tubulus ginjal
- Hiperkalsiuri resorptif : peningkatan resopsi kalsium tulang (tumor
paratiroid, hiperparatiroidisme primer)
Hiperoksaluri (ekskresi oksalat urin > 45 gram/hari)
Hiperurikosuria (kadar asam urat dalam urin > 850 mg/24 jam)
Asam urat berebih dalam urin bertindak sebagai inti batu atau nidus untuk
terbentuknya batu kalsium oksalat.
Hipositraturi
Di dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat
sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Hal ini
dimungkinkan karena ikatan kalsium sitrat lebih mudah larut daripada kalsium
oksalat sehingga sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu
kalsium.
Pada penyakit : asidosis tubuli ginjal, diuretik thiazide jangka waktu lama.
Hipomagnesuria
Magnesium menghambat terbentuknya batu kalsium karena di dalam urine
magesium bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga
mencegah ikatan kalsium dengan oksalat.
Batu Struvit (batu infeksi)
Batu ini disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini
adalah golongan pemecah urea (urea splitting) yang dapat menghasilkan enzim
urease dan mengubah urine menjadi bersuasana basa (hidrolisis urea menjadi
amoniak) sehingga memudahkan garam-garam magnesium, ammonium, fosfat dan
karbonat membentuk batu Magnesium Ammonium Phosphat (MAP) dikenal
sebagai batu triple phosphate karena terdiri dari 3 kation (CH++ Mg++ NH4+).
Kuman : Proteus spp, Klebsiella, Enterobacter, Staphylococcus, Serattia
Batu asam urat
Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung purin dan metabolisme
endogen. Degradasi purin melalui asam inosinat dirubah menjadi hipoxantin
bantuan enzim xantin oxidase xanthin asam urat. Pada mamalia lain (selain
manusia dan dalmation) mempunyai enzim urikase yang dapat mengubah asam urat
menjadi allantoin yang larut dalam urin. Tetapi pada manusia, asam urat
diekskresikan ke urine dalam bentuk asam urat bebas dan garam urat yang lebih
sering berikatan dengan natrium membentuk natrium urat yang lebih mudah larut
dalam air sehingga tidak mungkin mengadakan kristalisasi di dalam urine.
Faktor yang menyebabkan batu asam urat : pH urine < 6, volume urine yang
jumlahnya sedikit (< 2 liter/hari) atau dehidrasi, hipeurikosuri.
Preventive : minum banyak, alkalinisasi urine (pertahankan pH urine 6,5-7)
periksa pH urine tiap pagi dengan kertas nitrazin, mencegah terjadinya hiperurisemia
terapi inhibitor xantin oxidase (allopurinol)
Batu jenis lain
Batu sistin (kelainan absorbsi sistin di mukosa usus), batu xanthin (penyakit bawaan
berupa defisiensi enzim xanthin oxidase), batu triamteren, batu silikat (pemakaian
antasida yang mengandung silikat dalam waktu lama).
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi

5. Patofisiologi dari kelainan pada masing2 tempat ?


Secara teoritis, batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih, terutama pada tempat
yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urine), yaitu pada sistem kalises
ginjal atau buli-buli.
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan organik maupun anorganik yang
terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap dalam keadaan metastable (tetap
terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan teertentu yang menyebabkan
terjadinya presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi inti
batu (nukleasi) agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang
lebih besar tapi masih rapuh dan belum mampu menyumbat saluran kemih agregat
kristal menempel pada epitel saluran kemih membentuk retensi kristal bahan-
bahan lain diendapkan pada agregat tersebut terbentuk batu yang besar dan kuat
untuk menyumbat saluran kemih.
Yang mempengaruhi kondisi metastable : suhu, pH larutan, koloid dalam urine,
konsentrasi solute di dalam urine, laju aliran urine di saluran kemih, adanya korpus
alineum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu.
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi

Penyebab pasti yang membentuk BSK belum diketahui, oleh karena banyak faktor
yang dilibatkannya. Diduga dua proses yang terlibat dalam BSK yakni supersaturasi
dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun batu terdapat dalam
jumlah besar dalam urin, yaitu ketika volume urin dan kimia urin yang menekan
pembentukan batu menurun. Pada proses nukleasi, natrium hidrogen urat, asam urat
dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan oksalat kemudian merekat
(adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini di namakan nukleasi
heterogen.
Smith RD., Urinary Stones in General Urology, 10 th ed, California, Lange Medical Publications, Los
Altes, 94022: 22231.

Usia Profesi Konstitusi Musim Keturunan


Jenis Kelamin Mentalitas nutrisi Ras

Kelainan Gangguan Infeksi saluran Kelainan Faktor genetik


morfologi aliran air kemih metabolik

Ekskresi bahan pembentuk Ekskresi inhibitor kristal


batu meningkat menurun
Perubahan fisiko-kimiawi supersaturasi

Kelainan kristaluria
Agregatasi kristal

Pertumbuhan kristal

BATU SALURAN KEMIH

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam


Harrisons Principles of Internal Medicines 18th Ed
Infection
Although urinary tract infection is not a direct consequence of stone disease, it can occur
after instrumentation and surgery of the urinary tract, which are used frequently in the
treatment of stone disease. Stone disease and urinary tract infection can enhance their
respective seriousness and interfere with treatment. Obstruction of an infected kidney by
a stone may lead to sepsis and extensive damage of renal tissue, since it converts the
urinary tract proximal to the obstruction into a closed space that can become an abscess.
Stones may harbor bacteria in the stone matrix, leading to recurrent urinary tract
infection, and infection due to bacteria that have the enzyme urease can cause stones
composed of struvite.
Harrisons Principles of Internal Medicines 18th Ed

6. Radiologi dan pemeriksaan penunjang ?


Foto Polos Abdomen
Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya
batu radiopak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium
fosfat bersifat radiopak dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain,
sedangkan batu asama urat bersifat non-opak (radiolusen)
Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya : leukosituria, hematuria dan
dijumpai kristal-kristalpembentuk batu.
Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya pertumbuhan kuman
pemecah urea.
R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi

Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi
- batu ada yang radiopak pemeriksaan foto polos sudah cukup untuk
menduga adanya batu saluran kemih bila diambil foto 2 arah
- batu yang radiolusen dari jenis asam urat murni
b. Foto pielografi intravena sbg tambahan foto polos yg dilakukan jika batu
terletak di depan bayangan tulang shg terhindar dari pengamatan
c. Pielografi retrograd dilakukan bila ginjal yang mengandung batu tidak
berfungsi lagi shg kontras tidak muncul
cara : dilaksanakan pemasangan kateter ureter melalui sistoskop pada
ureterginjal yg tidak dapat berfungsi untuk memasukkan kontras
d. Pemeriksaan laboratorium untuk mencari kelainan kemih yg dapat
menunjang akan adanya batu disaluran kemih, menentukan fungsi ginjal, dan
menentukan sebab terjadinya batu
e. Pemeriksaan renogram untuk menentukan faal setiap ginjal secara terpisah
pada batu ginjal bilateral atau bila kedua ureter tersumbat total.
f. Pemeriksaan ultrasonografi
- untuk semua jenis batu tanpa tergantung kepada radiolusen atau radioopak
- dapat ditentukan ruang dan lumen saluran kemih
- untuk menentukan batu selama tindakan pembedahan untuk mencegah
tertinggalnya batu
Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi ; R.Sjamsuhidajat ; hal 1028
7. Why he feel nausea ?
Batu di piala ginjal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus menerus
diarea kostovertebral. Hemeturia dan piuria dapat dijumpai. Nyeri yang berasal dari area
renal menyebar secara anterior dan pada wanita mendekati kandung kemih sedangkan
pada pria mendekati testis. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan ke
seluruh area kostovertebral dan muncul mual dan muntah, maka pasien mengalami
episode kolik renal. Diare dan ketidak nyamanan abdominal dapat terjadi. Gejala
gastrointestinal ini akibat dari reflex renointestinal dan proktimitas anatomik ginjal ke
lambung, pankreas dan usus besar.

Brunner & Suddarth's Textbook of Canadian Medical-surgical Nursing By Pauline Paul, Beverly
William

8. Why patient have a urin that containing high calcium level ?


Pembatasan masukan kalsium tidak dianjurkan. Penurunan kalsium intestinal bebas
akan menimbulkan peningkatan absorbsi oksalat oleh oencernaan, peningkatan ekskresi
oksalat dan meningkatkan saturasi kalsium oksalat air kemih. Diet kalsium rendah dapat
merugikan pasien dengan hiperkalsiuri idiopatik karena keseimbangan kalsium negatif
akan memacu pengambilan kalsium dari tulang dan dari ginjal. Keadaan ini akan
memperburuk penurunan densitas tulang pada beberapa pasien.
R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah

9. Why after five minutes later thye pain was not as severe but still uncomfotable ?

Nyeri kolik
Kolik merupakan nyeri visceral akibat spasme otot polos berongga dan biasanya
disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut. Nyeri ini timbul karena
hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Nyeri hilang timbul karena
kontraksi yang brerjeda. Serangan kolik disertai dengan mual sampai muntah dan
geraka paksa.
Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed-Revisi, R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong

10. What the relation between his pain with his job ?
Faktor intrinsik

Herediter (keturunan) : Penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya. Dilaporkan
bahwa pada orang yang secara genetika berbakat terkena penyakit batu saluran
kemih, konsumsi vitamin C yang mana dalam vitamin C tersebut banyak
mengandung kalsium oksalat yang tinggi akan memudahkan terbentuknya batu
saluran kemih, begitu pula dengan konsumsi vitamin D dosis tinggi, karena vitamin D
menyebabkan absorbsi kalsium dalam usus meningkat.
Umur : paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan
Faktor ekstrinsik
Geografi
Iklim dan temperatur : Individu yang menetap di daerah beriklim panas dengan
paparan sinar ultraviolet tinggi akan cenderung mengalami dehidrasi serta
peningkatan produksi vitamin D3 (memicu peningkatan ekskresi kalsium dan
oksalat), sehingga insiden batu saluran kemih akan meningkat.
Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang
dikonsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih
Diet : diet banyak purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya urolithiasis
Pekerjaan : pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas
(sedentary life)
Diet Obat sitostatik untuk penderita kanker juga memudahkan terbentuknya batu
saluran kemih, karena obat sitostatik bersifat meningkatkan asam urat dalam tubuh.
Diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu
saluran kemih.
Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi
Sampai saat sekarang penyebab terbentuknya batu belum diketahui secara pasti. Beberapa
faktor predisposisi terjadinya batu :
Ginjal
Tubular rusak pada nefron, mayoritas terbentuknya batu.
Immobilisasi
Kurang gerakan tulang dan muskuloskeletal menyebabkan penimbunan kalsium.
Peningkatan kalsium di plasma akan meningkatkan pembentukan batu.
Infeksi : infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan menjadi inti
pembentukan batu.
Kurang minum : sangat potensial terjadi timbulnya pembentukan batu.
Pekerjaan : dengan banyak duduk lebih memungkinkan terjadinya pembentukan batu
dibandingkan pekerjaan seorang buruh atau petani.
Iklim : tempat yang bersuhu dingin (ruang AC) menyebabkan kulit kering dan pemasukan
cairan kurang. Tempat yang bersuhu panas misalnya di daerah tropis, di ruang mesin
menyebabkan banyak keluar keringat, akan mengurangi produksi urin.
Diuretik : potensial mengurangi volume cairan dengan meningkatkan kondisi terbentuknya
batu saluran kemih.
Makanan, kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, kacang
polong, kacang tanah dan coklat. Tinggi purin seperti : ikan, ayam, daging, jeroan. Tinggi
oksalat seperti : bayam, seledri, kopi, teh, dan vitamin D.

11. Why the doctor told him to drink at least two liters of water each day ?
-Minum air 2lt per hari mengurangi kepekatan urin mencegah terbentuknya batu
-Jika batu <5mm bisa keluar spontan sehingga diharuskan untuk minum banyak agar
batu terdorong keluar
Food that containing ca: milk, meat, etc.
12. What are the prescription for pain medication ?
13. DD ?
BSK (BatuSaluranKemih)
DEFINISI
Ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa menyebabkan nyeri, pendarahan
aliran kemih atau infeksi. Atau juga batu yang terletak di sepanjang saluran kemih
yaitu, ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Batu ini bisa terbentuk di
dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitiasis)
Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto

ETIOLOGI
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang
dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat
pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium,
sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan
mineral struvit.
Selain itu terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya
dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran
kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum
terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa factor
yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-
faktor itu adalah factor intrinstik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh
seseorang dan factor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan
disekitarnya.

Faktor intrinsik itu antara lain adalah:


Hereditair (keturunan): penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.
Umur: penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.
Jenis kelamin: jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan
dengan pasien perempuan.

Faktor ekstrinsik diantaranya adalah:


geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu
saluran kemih lebih tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah
stone belt (sabuk batu).
Iklim dan temperature: Individu yang menetap di daerah beriklim panas
dengan paparan sinar ultraviolet tinggi akan cenderung mengalami
dehidrasi serta peningkatan produksi vitamin D3 (memicu peningkatan ekskresi
kalsium dan oksalat), sehingga insiden batu saluran kemih akan meningkat.
Asupan air: Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran
kemih.
Diet: Obat sitostatik untuk penderita kanker juga memudahkan
terbentuknya batu saluran kemih, karena obat sitostatik bersifat
meningkatkan asam urat dalam tubuh. Diet banyak purin, oksalat, dan
kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih.
Pekerjaan: Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak
duduk atau kurang aktifitasnya (sedentary life).

Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang
terinfeksi bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi pembentukan batu
pada kandung kemih. Jika kurang minum ,maka kepekatan urin meningkat
(konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah
pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium,
bepengaruh besar terhadap pembentukan batu.

GEJALA
Batu, terutama yang kecil, bias tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung
kemih bisa menyababkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang
menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menybabkan nyeri
punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah
antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan
dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut
menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita
mungkin menjadi sering berkemih terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran
kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang
terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika
penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di
dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal
(hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
Ada beberapa gejala batu saluran kemih lainnya diantaranya yaitu:
pegal-pegal/nyeri pada pinggang yang dapat menjalar keperut bagian
depan, lipat paha hingga kemaluan.
Buang air kecil berpasir.
Buang air kecil berdarah trauma mukosa saluran kemih
Nyeri pada saat buang air kecil.
Kadang-kadang disertai demam urosepsis
Batu saluran kemih dapat ditangani secara minimal invasive (PNCL, URS,
lithoclast) hingga operasi terbuka atau secara non invasive (konservatif atau
ESWL)
Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto

PROSES TERJADINYA PEMBENTUKAN BATU SALURAN KEMIH


Secara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada tempat-
tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urine), yaitu pada
system kalises ginjal ata buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelvikalises
(stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada
hyperplasia prostate benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan
keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.

Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap 3berada
dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada
keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal.

Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi)

agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih
besar. Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum
cukup mampu membumtu saluran kemih.

Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi
kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga
membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.

Kondisi metastabel dipengaruhi oleh pH larutan, adanya koloid di dalam urine,


konsentrasi solute di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih,
atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu.
Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan
dengan oksalat maupan dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium
fosfat; sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu magnesium
ammonium fosfat (batu infeksi), batu xanthyn, batu sistein, dan batu jenis lainnya.
Meskipun patogenesis pembentukan batu-batu diatas hamper sama,
tetapi suasana didalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis
batu itu tidak sama. Dalam hal ini misalkan batu asam urat mudah
terbentuk dalam asam, sedangkan batu magnesium ammonium fosfat
terbentuk karena urine bersifat basa.
Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto

14. Risk factor urolithiasis from sex, diet, activity, infection?

Tanda dan Gejala Urolithiasis


a. Batu di piala ginjal
Menyebabkan rasa sakit yang dalamdan terus-menerus di area
kostovertebral
Nyeri yang berasal dari daerah renal menyebar secara anterior
dan pada wanita mendekati kandung kemih sedangkan pada pria
mendekati testis
Dapat dijumpai hematuria dan piuria
Kolik renal : bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri
tekan di seluruh area kostovertebral dan muncul mual muntah.
b. Batu yang terjebak pada ureter
Menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa, akut dan kolik
yang menyebar ke paha dan genetalia.
Sering merasa ingin berkemih, namun hanya sedikit urin yang
keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasi batu.
c. Batu yang terjebak di kandung kemih
Menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi
traktus urinarius dan hematuri
Batu menyebabkan obstruksi pada leher kandung kemih sehingga
akan terjadi retensi urin
Jika infeksi berhubungan dengan adanyabatu, maka kondisi akan
lebih serius disertai sepsis.

Brunner & Suddarth's Textbook of Canadian Medical-surgical Nursing By Pauline Paul, Beverly
William

Batu di piala ginjal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus menerus
diarea kostovertebral. Hemeturia dan piuria dapat dijumpai. Nyeri yang berasal dari area
renal menyebar secara anterior dan pada wanita mendekati kandung kemih sedangkan
pada pria mendekati testis. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan ke
seluruh area kostovertebral dan muncul mual dan muntah, maka pasien mengalami
episode kolik renal. Diare dan ketidak nyamanan abdominal dapat terjadi. Gejala
gastrointestinal ini akibat dari reflex renointestinal dan proktimitas anatomik ginjal ke
lambung, pankreas dan usus besar.

Batu yang terjebak di ureter menyebabkan gelombang nyeri yang luar


biasa, akut, dan kolik yang menyebar ke paha dan genitalia. Pasien
merasa ingin berkemih, namun hanya sedikit urin yang keluar, dan
biasanya mengandung darah akibat aksi abrasif batu. Kolompok gejala
ini disebut kolik ureteral. Umumnya pasien akan mengeluarkan batu
dengan diameter 0,5 sampai 1 cm secara spontan. Batu dengan diameter
lebih dari 1 cm biasanya harus diangkat atau dihancurkan sehingga
dapat diangkat atau dikeluarkan secara spontan.
Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan gejala
iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria.
Jika batu menyebabkan obstruksi pada leher kandung kemih, akan
terjadi retnsi urin.Jika infeksi berhubungan dengan adanya batu, maka
kondisi ini jauh lebih serius, disertai sepsis yang mengancam kehidupan
pasien.
Brunner & Suddarth's Textbook of Canadian Medical-surgical Nursing By Pauline Paul, Beverly
William

Manifestasi Klinis
Nyeri yang tajam, berat, tiba-tiba karena pergerakan dan iritasi batu pada saluran kemih (colic
renal/ureter).
Mual, muntah, peningkatan TD, diaphoresis, cemas, penurunan mobilitas usus.
Batu pada kandung kemih: urgensi, perubahan frekuensi, hematuri, sistisis kronik.
Peningkatan suhu tubuh, peningkatan leukosit.
Obstruksi urin menyebabkan hidroureter, hidronefrosis,
Batu diameter - 1 cm biasanya keluar sendiri.
Arif Mansjoer, 2001; Smeltzer & Bare, 2002

Gambaran klinis
Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu,
besar batu dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh
pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik
maupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem
kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari
saluran kemih. Peningkatan peristaltik ini menyebabkan tekanan intraluminalnya
meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan
sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidonefrosis atau infeksi pada ginjal.
Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada
saat kencing atau sering kencing. Batu dengan ukuran kecil mungkin dapat keluar
spontan setelah melalui hambatan pada perbatasan uretero-pelvik, saat ureter
menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli.
Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran
kemih yang disebabkan oleh batu. Kadang-kadang hematuria didapatkan dari
pemeriksaan urinalisis berupa hematuria mikroskopik.
Jika didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan
kedaruratan di bidangurologi. Dalam hal ini harus secepatnya ditentukan letak
kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan
segera dilakukan terapi berupa drainase dan pemberian antibiotika.
Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat

Elizabbeth Z. Corwin. Buku Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai