Anda di halaman 1dari 13

PENGENDALIAN BANJIR DAN PERBAIKAN

SUNGAI CILIWUNG CISADANE (PBPS CC)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai Ciliwung Cisadane


dari sejak dibentuknya pada tahun 1965 sampai sekarang
tahun 2007 yang telah beberapa kali mengalami perubahaan
nama; Pada awalnya pengendalian banjir di Wilayah Jakarta
berdasarkan keputusn Presiden RI No.: 29/1965 tanggal 11
Februari 1965 terbentuk suatu institusi dengan nama
KOMANDO PROYEK PENGENDALIAN BANJIR JAKARTA RAYA
(Koppro Banjir), yang bertugas mengendalikan banjir di
wilayah Jakarta dengan 13 sungai yang melitas kota Jakarta,
dengan program penanganan jangka pendek dan menyusun
Perencanaan Sistem Drainase jangka panjang; dari hasil kerja
terbitlah Buku Pola Induk Tata Pengaturan DCI Jakarta
Raya, 1965-1985, dengan rekomendari antara lain :
Pembangunan waduk Pluit, Setiabudi, Melati dan Tomang
Barat; Pembangunan Koker di Jalan Sudirman (K. Krukut);
Pembangunan sodetan K. Grogol (Pd. Pinang) ke K.
Pesanggrahan (Bintaro).

Pada tahun 1972 persetujuan bantuan teknik dari Pemerintah


Belanda, untuk menyusun Masterplan for Drainage and
Flood Control of Jakarta yang ditandatangani oleh Ir.
Sutami (Menteri PUTL) dan Mr. H. Scheltema (Duta Besar
Belanda) pada tanggal 2 Agustus 1972 dengan pelaksananya

- 1 -
Directorate of International Technical Assistence of NEDECO
dengan Project Supervisor Prof. H.J. Schoemaker; Tim
koordinasi penyusunan Masterpan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pengairan No.: 19 tanggal 22
Mei 1972, dengan susunan antara lain Pemimpin Proyek
Banjir Jakarta Raya, Kepala Dinas PU DKI, Kepala Dinas Tata
Kota DKI Jakarta, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta,
Direktur Teknik Penyehatan Ditjen Cipta Karya Dep.PU dll.

Pada tahun 1992 institusi berubah menjadi Proyek


Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, yang
merupakan pengembangan dari Proyek Pengendalian Banjir
yang semula wilayah kerja hanya meliputi wilayah DKI
Jakarta, dengan luas wilayah + 635 km2, wilayah kerja yang
sekarang mencakup Jabodetabek dengan luas wilayah kerja
menjadi + 6.070 km2.

Pada tahun 1997 Pemerintah Jepang (JICA) dan Pemerintah


Indonesia (Ditjen Pengairan, Dep.PU) menyusun Masterplan
for Comprehensive River Water Management Plan in
Jabodetabek dengan fookus utama Pengendalian banjir tahun
1995-1997, kemudian disebut Masterplan 1997; Tim ini
didampingi oleh tim Koordinasi yang dibentuk olelh Direktur
Jenderal Pengairan No.: 136/Kpts/A/1995.

Pada tahun 2007, sesuai dengan peraturan Menteri PU No.:


26/PRT/M/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.: 12/PRT/M/2006 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja BBWS dan Permen PU No.:
13/PRT/M/2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Balai Wilayah Sungai, Proyek Pengendalian Banjir dan
Pengamanan Pantai Ciliwung Cisadane pada Proyek Induk

- 2 -
Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, dengan
kebijakan baru berubah menjadi Balai Besar Wilayah Sungai
Ciliwung Cisadane, dengan binaannya Satuan Kerja Balai
Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane; dan Proyek
Pengendaliian Banjir dan Pengamanan Pantai Ciliwung
Cisadane berubah menjadi Pengendalian Banjir dan Perbaikan
Sungai Ciliwung Cisadane pada Satuan Kerja Balai Besar
Ciliwung Cisadane, dengan wilayah kerja Jabodetabek,
dengan batas sebelah Barat K. Cimanceri dan sebelah Timur K.
Cilemahabang, Sebelah Selatan Kab. Cianjur dan sebelah
utara Laut Jawa/Kepulauan Seribu

Tugas dari Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai Ciliwung


Cisadane adalah melakukan perencanaan, pelaksanaan
konstruksi, monitoring, operasi dan pemeliharaan prasarana
dan sarana pengendali banjir yang ada diwilayah kerja
terutama untuk sungai-sungai yang melewati dua
provinsi/lintas provinsi, untuk lintas Kabupaten/Kota
diserahkan kewenangannya kepada Provinsi, sedang yang
berada di Kabupaten/Kota kewena-ngannya berada di
Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Sarana pengendali banjir yang telah dilaksanakan oleh Satuan


Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane,
Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai Ciliwung Cisadane
meliputi :

a) Wilayah Barat :

Sodetan Grogol Pesanggrahan


Waduk Tomang Barat Jakarta Barat
Waduk Hamkam Slipi Jakarta Barat
Gd. Pompa Muara Karang

- 3 -
Normalisasi K. Grogol Bawah (Palmerah s/d
Citraland)
Cengkareng Drain pengganti Extension
Sodetan Grogol Sekretaris Banjir Kanal Barat

b) Wilayah Tengah :

Waduk Setiabudi Barat & Timur


Waduk Melati
Waduk Rawa Kepah
Waduk Grogol
Pompa Pondok Bandung
Gd. Pompa Siantar
Normalisasi K. Cideng Bawah
Normalisasi K. Ciliwung Bawah (lama)
Saluran by-pass sekeliling Waduk Pluit
Peningkatan sistem drainase Taman Sari
By-pass Duri Drain ke sistem drainase Wd. Pluit
Peningkatan kapasitas Banjir Kanal Barat
(sebagian),dan`penanganan untuk keseluruhan-
nya diprogramkan dengan multiyears 2007-2009.

c) Wilayah Timur :
Normalisasi K. Sunter (Jl. Ngurahrai s/d muara)
Normalisasi K. Buaran (Jl. Inspeksi Sal. Tarum
Barat s/d Jl. Radin Inten)
Cakung Drain (Eastern Main Drain)
Pembangunan Saluan Sunter Barat)
Pembangunan Waduk Sunter Barat
Pembangunan Waduk Sunter Timur I (Rawabadak
Pembangunan Waduk Sunter Timur II
Pembangunan Banjir Kanal Timur (2002 s/d 2009)

- 4 -
Masih banyak ropgram masterplan yang belum terealisir
sampai saat ini terutama pada daerah midle/tengah dan hulu ,
untuk program selanjutnya akan diprogramkan sesuai dengan
skala prioritas guna penanganan pengendalian banjir
diwilayah Jabodetabek.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari PBPS Ciliwung Cisadane pada Satuan


Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane adalah
melaksanakan pengelolaan sumber daya air, pengembangan
sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai Ciliwung
Cisadane.

1.3. Sasaran dan Manfaat

Sasaran dan manfaat kegiatan PBPS Ciliwung Cisadane pada


Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
adalah melakukan pengelolaan sumber daya air perhadap
pengendalian daya rusak air, guna mengendalikan daya rusak
yang diakibatkan oleh air banjir, sehingga masyarakat yang
ada diwilayah kerja PBPS Ciliwung Cisadane bisa menerima
manfaat dari semua kegiatan yang dilaksanakan.

II. KEWENANGAN PBPS CILIWUNG CISADANE


2.1. Wilayah Kerja PBPS Ciliwung Cisadane

- 5 -
Wilayah kerja PBPS Ciliwung Cisadane pada Satuan Kerja
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane meliputi satuan
wilayah sungai yang berada pada 3 (tiga) provinsi yaitu
Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten,
dengan batas-batas sebelah Barat Sungai Cimanceri di
Kabupaten Tangerang, sebelah Selatan Puncak Kabupaten
Cianjur, sebelah Timur Sungai Lemahabang Kabupaten Bekasi
dan sebelah Utara Kepulauan Seribu Kab. Kepulauan Seribu,
luas wilayah kerja 6.070,00 km2, dengan 20 sungai yang
mengalir dari hulu dan bermuara di Pantai Utara Pulau Jawa.
Dari 20 sungai yang mengalir ini dikelompokkan menjadi 7
sub satuan wilayah sungai (SSWS), yaitu : SSWS Cimanceri,
Cirarab (bogor-Tangerang), Cisadane, Sistem Cengkareng
Drain, Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur (Bogor-DKI
Jakarta), dan CBL Floodway (Bogor-Bekasi)
Untuk wilayah Provinsi DKI
Jakarta dilewati oleh 13
sungai yang mengalir dari
arah Bogor dan bermuara
dipantai utara Jakarta,
sungai-sungai tersebut
dapat dilihat dalam peta
sebagai berikut

Sungai-sungai tersebut dari SISTEM TATA AIR DI PROVINSI DKI JAKARTA


Cakung drain
Cengkareng Drain Banjir Kanal Barat

barat ke timur : Mokervart,


Angke, Pesanggrahan, Grogol,
Renc.Banjir
Kanal Timur
K. Mookervart

Krukut, Kali Baru Barat,


K. Angke K. Cakung

K. Pesanggrahan K. Jati Kramat

Ciliwung, Kali Baru Timur, K. Grogol


K. Buaran

K. Sunter

Cipinang, Sunter, Buaran, Jati


K. Krukut

K.Baru Brt K. Cipinang


K. Ciliwung K.Baru Tmr

- 6 -
Kramat dan Cakung

2.2. Kesepakatan Bersama


Kesepakatan bersama antara Direktorat Jenderal Pengairan
Departemen Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta pada tahun 1992, yaitu tentang pembagian wilayah
kerja dimana Departemen Pekerjaan Umum/Pemerintah Pusat
untuk wilayah sungai yang melintasi dua provinsi, atau yang
dianggap strategis (Sisitem macro drainage), sedang untuk
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada sungai yang ada di
wilayah DKI Jakarta atau sungai dihilir saluran pengendali
banjir/ Banjir Kanal, lebih rinci seperti skema dibawah ini
p

III. DATA TEKNIS


3.1. Data Teknis Sungai di SWS Ciliwung Cisadane
Data teknis untuk sungai-sungai diwilayah kerja PBPS Ciliwung
Cisadane, yang meliputi 7 sub wilayah sungai besar dan kecil adalah
sebagai berikut :

- 7 -
Luas Kala Hujan Debit
Panjang
No. Sungai Outlet DPS Ulang 1harian Puncak
(Km)
(Km2) (Tahun) (mm) (m3)

1. Cimanceri Perigi 106,88 506 25 104 650


2. Cirarab Cisadane 53,70 149,4 25 108 75
3 Cisadane PA.Ps Baru 126,56 1.349,27 50 108 1.600,00
Cengkareng PA.
4 11 459 100 133 620
Drain Cengkareng
5 Mokervart Cengkareng 13 67 25 132 125
6 Angke Cengkareng 91,25 480 25 132 290
7 Grogol Pd.Pinang 23,45 32,08 25 144 290
8 BK. Barat Laut 17 516,36 100 134 670
9 Ciliwung Manggarai 129,79 421 100 134 570
10 Krukut BKB 31,39 84,99 25 129 135
11 Cipinang Sunter 37,68 57,45 25 136 85
12 Sunter PA Sunter 55,96 182,78 25 131 105
13 Buaran BKT 18,87 13 25 158 50
14 Jatikramat BKT 14,50 16,50 25 154 45
15 Cakung Cakung Drn 39,59 154,78 25 142 60
Cikarang-
16 CBL Drain 86 877 50 122 780
Laut
17 Bekasi CBL 110,71 932,48 50 122 590
18 Cisadang CBL 37,86 135 25 122 130
19 Cikarang PA Cikarang 216 25 166 210
20 Cilemahabang 71,10 33,74 25 121 55

3.1. Data Teknis Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung salah satu sungai besar yang membelah kota


Jakarta, bermata air di Telaga Warna Puncak Pas di gunung
Pangranggo, bermuara di Banjir Kanal Barat dan Drainase Gunung
Sahari (Pintu Air Kapitol).

Panjang Sungai dari hulu sampai dengan Pintu Air Manggarai +


115,00 km, dan daerah pengaliran seluas + 337 km2, dengan
topografi di hulu daerah pegunungan/berbukit dan dihilirnya
merupakan daerah datar.

Sungai Ciliwung merupakan sungai besar dan pada musim penghujan


kelebihan air dan dimusim kemarau kekurangan air, pemanfaatan air
Sungai Ciliwung belum dilakukan penanganan dan pemanfaaatan

- 8 -
yang optimal, sehingga pada musim penghujan pada beberapa lokasi
perumahan sering tergenang/ banjir, disamping itu perumahan-
perumahan tersebut memang berada pada daerah
genangan/bantaran, lokasi perumahan tersebut antara lain berada di
daerah Cililitan Kecil, Gang Arus, Bidaracina, Kampung Melayu,
Kampung Pulo dan daerah Manggarai.

Untuk mengantisipasi banjir telah dibangun suatu unit Telemetri yang


bisa memantau secara riil time ketinggian muka air yang terjadi di
alur Sungai Ciliwung ini dan disamping itu pada musim penghujan
dilakukan piket banjir dengan menggunakan Radio Telekomunikasi,
stasiun tersebut antara lain di Stasiun Ranca Bungur merupakan alat
pemantau/pencatat ketinggian curah hujan dilengkapi dengan
telemetri, Stasiun Katu Lampa stasiun pengamatan ketinggian muka
air, Stasiun Cibinong merupakan stasiun pemantau/pencatan curah
hujan, Stasiun Depok stasiun pemantau ketinggian muka air, Stasiun
MT. Haryono stasiun pencatat/pemantau ketinggian muka air dan
Stasiun PA. Manggarai merupakan stasiun mengamat ketinggian
muka air dan curah hujan.

Kondisi exsisting Sungai Ciliwung dari hulu ke hilir sudah cukup kritis,
dimana bagian hulu, bagian tengah dan hilir perubahan tata guna
lahan tidak dapat dikendalikan sesuai dengan aturan-aturan yang
telah disepakati baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakan/
stakeholder yang belum mempunyai kesadaran akan akibat yang
ditimbulkan.

Pada tahun 1998-1999 pernah diprogramkan untuk normalisasi alur


Sungai Ciliwung di hulu Jembatan Kampung Melayu sepanjang
850,00 m, dimana trase untuk pelebaran sungai Ciliwung dilokasi ini
selebar 60,00 m, dengan lebar jalan inspeksi kanan kiri + 10,00 m
dan lebar permukaan basah sungai selebar 40,00 m, mestinya

- 9 -
selebar inilah alur Sungai Ciliwung dari PA Manggarai ke arah Hulu,
tapi kenyataannya lebar sungai Ciliwung di Kebon Pala tinggal +
10,00 m dan perumahan ada didaerah banjir sehingga pada elevasi
muka air masih dalam kondisi normal + 700 daerah ini sudah ada
genangan.

Disaming perumahan yang berada didaerah bajir/ bantaran budaya


membuang sampah masyarakat kita masih seperti itu, mereka tidak
menyadari bahwa membuang sampah akan mengakibatkan banjir
diwilayahnya mereka sendiri.

Seyogyanya masalah banjir merupakan permasalahan kita bersama


stakeholder (pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan perguruan
tinggi), yang harus kita atasi bersama.

Program penanganan Sungai Ciliwung pada tahun anggaran 2007


telah melakukan normaslisasi dengan melakukan perkuatan tebing
dan pengerukan alur sungai didaerah Hulu Jembatan Kampung
Melayu sepanjang 250,00 m kanan kiri dan akan ditindak lanjuti
pelaksanaannya pada tahun anggaran 2008 sepanjang 500,00 m.
Disamping itu program peningkatan kapasitas Banjir Kanal Barat
akan segera dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak yang dimulai
pada tahun 2007 sampai dengan tahun anggaran 2009, sehingga
banjir yang terjadi dialur sungai Ciliwung bisa dikurangi.

- 10 -
Kegiatan di Kp. Melayu (Bidara Cina & Kebon Baru

- 11 -
3.2. Stasiun Hidrometri

Stasiun hidrometri di daerah pengaliran Sungai Ciliwung cukup


memadai, stasiun pencatat curah hujan (ARR) 4 stasiun yang terdiri
stasiun otomatis 4 dan stasiun yang dilengkapi telemetri 2 stasiun,
stasiun pencatat ketinggian muka air (AWLR) 5 stasiun dan stasiun
yang dilengkapi dengan telemetri 4 stasiun.

= S. Ciliwung

Stasiun hidrometri ini merupakan alat mencatat ketinggian curah


hujan dan ketinggian muka air yang terjadi disuatu daerah pengaliran
sungai, dimana data ini untuk melelakukan suatu evaluasi dan kajian
dimana dari hasil rekaman/pencatatan dari alat AWLR (otomatic
water level recording) kita bisa memprediksi akan kedatangan banjir
yang kemungkinan terjadi (perambatan aliran air di alur sungai)
seperti kita memantau ketinggian muka air yang terjadi di Stasiun
Katu Lampa kedatangan ketinggian muka air di stasiun Depok bisa
kita pantau 3 s/d 4 jam kemudian (Jarak Stasiun Katu Lampa ke

- 12 -
Stasiun Depok + 67 km), sedang dari Stasiun Depok sampai ke
Stasiun Manggarai dapat kita pantau 8 s/d 10 jam (Jarak Stasiun
Depok ke Stasiun Manggarai + 48 km), dan dari selang waktu
kedatangan banjir ini dengan koordinasi piket banjir dengan Pemda
DKI/ DPU Provinsi DKI kita menginformasikan akan kedatangan
banjir ini kemasyarakat, sehingga tindakan freventip bisa dilakukan.

3.3. Sasaran dan Manfaat

Sasaran manfaat dari program kerja PBPS Ciliwung Cisadane adalah


terkendalinya dan berkurangnya limpasan banjir yang mungkin
terjadi dengan debit kriteria sesuai desain, disepanjang alur sungai
di wilayah kerja PBPS Ciliwung Cisadane.

PETA STASIUN PENGAMATAN


SWS CILIWUNG-CISADANE
A. ZONE CISADANE
LAUT JAWA 1. CIDURIAN
1.1. Cigudeg, Bogor (ARR)
U 1.2. Bendung Ranca Sumur (ARR + SG)
2. CIMANCEURI
2.1. Kutruk, Tigaraksa (AWLR)
3. CIRARAB
4. CISADANE
4.1. Passir Jaya, Kab. Bogor (ARR)
n
ia
ur

4.2. Karacak Kab. Bogor (ARR)


Cid

3
K. Ta ha ng
4.3. Genteng , Cipaku (AWLR)
4.4. Batu Belah, Cidokom (AWLR)
Cima nceur i

4.5. Ranca Bungur (ARR)


ab

4.6. Serpong, Tangerang (AWLR)


ar
Cir

4.8 4.7. Babakan, Sukasari (AWLR)


Cileuleus

Bdg. Ps. Baru 4.8. Bendung Ps. Baru (BABBLE/ ARR)


Cengkareng Drain

rn o -
B. ZONE CILIWUNG
Cakung Drain

Su ka
l
ma

Hatta
Ka

ort
Airp
K.

5. SUNGAI ANGKE
K. Ble ncong
B an

4.7 7.1 JAKARTA


K. Mar unda

5.1. Jemb. Ciater Pamulang (AWLR)


jir

ke TANGERANG PA.Cengkareng
13.2
K an

Se 5.2. Rawa Buaya, Jakarta Barat (AWLR)


K. Aba ng

ra Babakan
al B

ng
Karet
11.14 6. SUNGAI PESANGGRAHAN
ara

5.2
K. Bekas

tol Rawa Buaya Keb. Jeruk Bivak PA. Bekasi 6.1. Sawangan, Depok (AWLR)
t

ke Balaraja Manggarai 6.2. Ds. Bedahan Sawangan (Klimat)


Me 6. 4Pal Merah 11.13 C. 6.3. Tanah Kusir (AWLR)
um

rak B.L
K. Sekreta ris
ase

K. Buara n

13.2 6.4. Kebon Jeruk, Jakarta Barat (AWLR)


Cip

Balaraja .
10.2
g

Ciledug 7. CENGKARENG DRAIN


b an
K. Sepak

6.3 ` 9.1Bend. Hilir11.12 Cipinan Bdg.Cikarang


a ha

7.1. Pintu Air Cengkareng Drain, Jak. Bar. (ARR)


K. Ci deng
dane

Balaraja
Cilem

g Muara
8. SEKRETARIS
ya

Curug
Cisa

+ 6.01 Cawang KARAWANG


Sal. Meru

go l

21.1
K.

K. Jat ikra mat

9. SUNGAI GROGOL
K. Gro
Wet

K. Cak ung
K. Kr uk ut

K. Ma mpa ng

1. b.25 19.1
an

Ranca
+ 16.46 ke 9.1. Palmerah, Jakarta Barat (SG)
2. 12.1 C ika 10. SUNGAI KRUKUT
2
Sumur Kutruk
13.1 Pd. Mitra Lestari mp 10.1. Jl. Marga Satwa, Pd. Labu, Jakarta Selatan (AWLR)
1 Jem. Molek ek
10.2. Bendungan Hilir, Jakarta Pusat (AWLR)
Cid uria n

Pondok Gede
35,5 Km + 6 Jam

Ciputat Marga Satwa


11. SUNGAI CILIWUNG
Ciliwung

K. Cipi nang

Serpong
ke Serang Cim
4.6
Cibe et

11.1. Perkeb. Gunung Mas, Kab. Bogor (ARR)


a nc
ha n

euri
a ng
5.1 Cik
ar
11.2. Cilember, Ciesek, Kab. Bogor (ARR)
K. Pesanggra

K. Sunter

da ng

Ciater/ To l
10.1 ke C 11.3. Gadog, Mega Mendung (AWLR)
Cisa

Pamulan Sugu Tamu ik


i

amp 11.4. Gadog, Megamendung Kab. Bogor (ARR)


gke

ngs

ek
K. An

g Kampus UI Nagra
Cileu

11.11 11.10 11.5. Bdg. Katulampa, Kab. Bogor (AWLR)


Cibeure um

Cimanggisk Kota Wisata


11.6. Cibinong, Kab. Bogor (ARR)
B Jem. Panus
11.9 11.7. Kampung Kelapa, Kab. Bogor (AWLR)
Tim ur
Cima tuk

DEPOK Cibeet 11.8. Ratu Jaya, Kody. Depok (AWLR)


u
Kali Bar

11.9. Jemb. Panus Depok (Babel)


A Parung
6.2
11.8 Ratu Jaya
Nagrak C
Cibarusa
11.10. Sugutamu, Kodya. Depok (AWLR)
Cibinong Cileungsi 11.11. Fak. Teknik Kampus UI (ARR)
2 17.2 11.12. Jemb. MT Haryono (AWLR)
6.1 18.1
as

11.13. PA. Manggarai (Babel + ARR)


Cike

Ranca Sawangan
Bungur 11.7
Kp. Klapa Jonggol 11.14. Karet Bivak, Jakarta Pusat (AWLR)
Gunung Putri 12. SUNGAI CIPINANG
Batu Belah
4.5 12.1. Kebon Pala Halim (AWLR)
11.6
Cibinong Mayor Oking
Ciriu 12.2. Cawang, Jakarta Timur (ARR)
4.4 13. SUNGAI SUNTER
32 Km + 3 Jam

17.1 13.1. Jemb. Molek Pondok Gede (AWLR)


ke Rangkasbitung
nte
n 13.2. Cipinang Muara, Jakarta timur (AWLR)
1.1 Cia 13.3. PA. Sunter/ Astra (Babel)
Cigudeg 14. SUNGAI BUARAN
15. SUNGAI JATI KRAMAT
4.2 BOGOR 16. SUNGAI CAKUNG
Karacak
Empang
C. ZONE BEKASI
17. CIKEAS
+ 243.33
1 + 240.97
Katulampa
ARR 17.1. Jemb. Mayor Oking (AWLR)
4.3 11.5 11.4 17.2. Nagrak Gunung Putri (AWLR)
18. CILEUNGSI
4.1 Genteng 11.3 AWLR 18.1.Cilengsi, Gunung Putri, Kab. Bogor (AWLR)
Gadog 19. SUNGAI BEKASI
Pasir Jaya
11.2 11.1Cilember 19.1. Perm. Pondok Mitra Lestari, Bekasi
SG 20. CISADANG
4 21. CIKARANG
Klimatolog 21.1. Bdg. Cikarang, Cikarang (ARR + SG )
Gunung Mas
ke Cianjur i
STASIUN PENGAMAT HIDROLOGI
0 2 4 6 8 10 12 km BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN DATA DAN
Gn. Pangrango PAENGAMANAN PANTAI CILIWUNG CI SADANE

- 13 -

Anda mungkin juga menyukai