Edi Sutomo
email : edisutomo1985@gmail.com
twitter : @ed_1st
1. Pendahuluan
Teori graf sebagai sub cabang dari matematika diskrit dengan objek kajian
segala sesuatu yang berbeda dan saling terpisah (lawan dari kontinu)
dipergunakan untuk menampilkan obyek-obyek diskrit dan hubungannya.
Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan obyek sebagai
noktah, bulatan atau titik, sedangkan hubungan antara obyek dinyatakan
dengan garis (Munir, 2003).
Secara kontekstual graf digunakan untuk menggambarkan berbagai
macam struktur yang ada sebagai visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah
dimengerti. Tiap-tiap diagram memuat sekumpulan obyek (kotak, titik, dan
lain-lain) beserta garis-garis yang menghubungkan obyek-obyek tersebut. Garis
bisa berarah ataupun tidak berarah. Garis yang berarah biasanya digunakan
untuk menyatakan hubungan yang mementingkan urutan antar objek-objek.
Urut-urutan objek akan mempunyai arti yang lain jika arah garis diubah.
Sebagai contoh adalah garis komando yang menghubungkan titik-titik struktur
sebuah organisasi. Sebaliknya, garis yang tidak berarah digunakan untuk
menyatakan hubungan antar objek-objek yang tidak mementingkan urutan.
2. Dasar dasar Graf
Telah diketahui bersama, secara umum terdapat 3 (tiga) komponen graf,
yaitu; (1) titik (vertices) atau noktah yang merepresentasikan objek pada suatu
graf, (2) sisi (edge) yaitu garis yang menunjukan menunjukan keterhubungan
antar titik titik tersebut, dan (3) loop atau sebuah sisi yang menghubungkan
titik pada dirinya sendiri.
Gambar 2. Graf .
Dua titik dikatakan berhubungan (adjacent) jika ada garis yang
menghubungkan keduanya. Titik yang tidak mempunyai garis yang
berhubungan dengannya disebut Titik Terasing (Isolating Point) Graf yang
tidak mempunyai titik (sehingga tidak mempunyai garis) disebut graf kosong.
Jika semua garisnya berarah maka graf-nya disebut Graf Berarah (Directed
Graph, atau sering disingkat digraph). Jika semua garisnya tidak berarah, maka
graf-nya disebut Graf Tak Berarah (undirected graph). Dalam kajian ini, jika
hanya disebutkan graf saja, maka yang dimaksud adalah graf tak berarah.
Definisi 2
Sisi dikatakan menghubungkan titik dan . Jika
adalah sisi pada graf , maka u dan v disebut terhubung langsung (adjacent),
dan serta dan disebut terkait langsung (incident). Untuk selanjutnya,
sisi ditulis dengan .
Gambar 4. Graf dengan order 4 dan size 4.
Gambar 5. subgraf .
Definisi 5
Misal adalah graf dengan dan , maka
merupakan subgraf dari dengan himpunan titik dan sisinya
adalah semua sisi di yang tidak terkait langsung dengan
Penggambaran dari definisi 5 adalah,
5
Gambar 8. contoh graf sederhana.
7 6 5
gambar 9. graf ganda
7 6 5
Gambar 10. Graf semu
Selain berdasarkan ada atau tidaknya sisi yang paralel atau loop, graf dapat
pula di-kelompokan berdasarkan berdasarkan arah sisinya. Graf ini
dikelompokan dalam dua kategori, yaitu:
a. graf berarah (directed graph atau digraph) yaitu graf yang setiap
sisinya memiliki arah, pada graf berarah kondisi ,
b. graf tak berarah (undirected graph) merupakan graf yang setiap sisinya
tak memiliki arah.
Bila ditinjau dari jumlah titik (vertex) yang menyusun suatu graf, secara umum
graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a. graf berhingga (limited graph), yaitu graf yang jumlah titiknya
berhingga. Gambar 1 sampai gambar 10 diatas merupakan representasi dari
graf berhingga.
b. graf tak berhingga (unlimited graph), merupakan graf yang jumlah
titiknya tak berhingga. Gambar dibawah ini merepresentasikan graf tak
berhingga,
pada graf lengkap yang terdiri dari buah titik adalah . Contoh
b. Graf Kosong
Graf kosong pada titik yang dinotasikan dengan merupakan graf
yang himpunan sisisisinya merupakan himpunan kosong. Dengan
kata lain graf yang tidak memiliki sisi sehingga setiap titik tidak saling
terhubung. Contoh graf kosong direpresentasikan oleh gambar berikut;
Gambar 13. Graf dan komplemennya
d. Graf Lingkaran (cycles)
Graph lingakaran merupakan graf sederhana yang setiap titiknya
berderajat dua. Graph lingkaran dengan buah titik dilambangkan
dengan . Jika titiktitik pada adalah maka sisi-
sisinya adalah dan
Gambar 18. Gambar bipartisi graf dari (bentuk lain dari gambar 17).
Terlihat bahwa graf tersebut bukanlah graf bipartisi komplit sehingga
graf tersebut tidak dapat dijadikan biclique subgraf dari graf itu sendiri. Jika
suatu graf tidak dapat dibipartisi dengan tetap mempertahankan semua titik dan
sisinya maka graf tersebut bukanlah graf bipartisi tapi hanya akan memiliki
subgraf bipartisi saja.
7. Referensi
Harris, John M, Hirst, Jeffry L, Mossinghoff, Michael J. 2008. Combinatorics
and Gra[h Theory (Second Edition). Springer Science+Business Media,
LLC
Godsil C and Gordon Royle. 2000. Algebraic Graph Theory. Graduate Texts in
Mathematics 207. Springer.
Asratian A. S, Tristan M. J. Denley and Roland Haggkvist. 1998. Bipartite Graphs
and Their Application, Cambridge Tracts inMathematics 131.