Anda di halaman 1dari 6

EKOLOGI DASAR

(Daur Nitrogen)

Oleh :

Kelas :A
Kelompok :I
Anggota Kel. :
1. Brigita Atandewa (1506050001)
2. Diana Barbalin Kause (1506050003)
3. Hartina Ore (1506050017)
4. Hermina Rosana Dhane (1506050025)
5. Jenewaty Malani Henuk (1506050006)
6. Maria Euphrasia Suhartin (1506050030)
7. Martinus Kopong Fernandes ( 1506050024)
8. Mega Ratu Wasti Selan (1506050002)
9. Sesly Yusmiati Lette (1506050020)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
DAUR NITROGEN

A. Nitrogen

Nitrogen adalah suatu gas inert (gas mulia) yang sangat sulit diikat langsung oleh
mahkluk hidup tingkat tinggi. Baik tumbuhan maupun hewan membutuhkan nitrogen, karena
nitrogen adalah salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup.

Nitrogen bebas (N2) memenuhi 78% komposisi atmosfer bumi. Jadi Nitrogen di udara
lebih dominan dari unsur-unsur lainnya.

B. Fungsi Nitrogen
1. Sebagai penyusun asam amino (komponen pembentuk protein).
2. Sebagai penyusun asam nukleat (komponen pembentuk DNA dan RNA).

Unsur N menjadi unsur terpenting karena menjadi penyusun asam amino dan asam
nukleat. N adalah unsur makro pertumbuhan tanaman. Kekurangan N mengakibatkan daun
menguning dan buah menjadi kecil. Tanaman yang kekurangan N membutuhkan asupan
pupuk N yang cukup. Pupuk-pupuk yang digunakan petani sebagian besar mengandung unsur
nitrogen seperti UREA (47%), NPK dan ZA (21%).

C. Daur Nitrogen

Siklus Nitrogen
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di
udara menjadi ammonia (NH3).
Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer
menjadi bentuk yang lebih reaktif diantaranya sebagai berikut:

a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan


tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki
nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebagai contoh bakteri Rhizobium mutualistik
(bakteri pengikat nitrogen) yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Selain
itu fiksasi nitrogen dapat dilakukan oleh bakteri Azotobacter dan Clostridium.
Spesies ini merupakan diazotrof (Mikroorganisme yang memfiksasi nitrogen).
Selain Rhizobium, beberapa bakteri seperti Azotobacter, Marsiella crenata,
Rhodospirillum dan Clostridium juga memiliki kemampuan dalam menambat
nitrogen. Ada juga dari kelompok alga biru seperti Anabaena azolae dan Anabaena
cycadae (bersimbiosis dengan paku air Azolla pinata dan pakis haji Cycas rumphii),
Gloeocapsa dan Nostoc. Ada juga dari kelompok jamur (Mycorhiza). (Lihat di
halaman bawah : daftar mikroorganisme yang berperan dalam daur N). Reaksi
untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e 2 NH3 + H2

b. Industri fiksasi nitrogen: Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan
penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas
alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3).
Dalam proses Haber-Bosch, N2 diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.

c. Petir: Ketika petir terbentuk diatmosfer menyebabkan nitrogen bersenyawa menjadi


nitrat. Nitrat itu disentuhkan ke bumi, sehingga semakin daerah itu banyak petir
tentu banyak nitrat terbentuk disana. Nitrat yang terbentuk di atmosfer akan
terbawa oleh hujan sehingga terjadi perpindahan nitrat dari udara ke daratan yang
menjadikan nitrogen dalam bentuk nitrat itu menjadi berguna.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk
ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman
yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya.
Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian menjadi
ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil.
Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat
berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan
organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan
molekul organik kecil.

3. Amonifikasi
Reduksi dari nitrogen menjadi amoniak disebut amonifikasi. Amonifikasi terjadi jika
tumbuhan atau hewan mati. Protein dari tubuh organisme yang mati atau hasil sisa-sisa
mereka (nitrogen organik) diubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
Genus Bacillus yang hidup anaerob dapat melakukan amonifikasi.
Penguraian protein dengan mikroorganisme dimulai dengan hidrolisis protein secara
enzimatik menjadi asam amino masing-masing, selanjutnya asam amaino yang
dibebaskan dimetabolisme lebih lanjut. Selama jalannya metabolisme ini gugusan
amino paling sering dibebaskan sebagai amoniak.

4. Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah suatu proses biokimia yang tergolong anabolisme mengubah
senyawa sederhana anorganik berupa amoniak NH3 menjadi senyawa organik nitrat
HNO3 dengan energi berasal dari energi hasil reaksi kimia / khemosintesis yang
dipunyai bakteri. Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri
yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Proses nitrifikasi berjalan
dua kali yaitu nitritasi membentuk nitrit dan nitratasi membentuk nitrat. Tahap utama
nitrifikasi yaitu bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi
amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain,
seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi nitrat (NO3-).
Kemudian nitrat diserap oleh tumbuhan karena nitrogen ditanah hanya bisa diserap
dalam bentuk nitrat. Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit
merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini:

Nitritasi

Nitratasi

Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat masuk ke dalam air tanah.
Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat
dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan sindrom
methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang
memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana
populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat
menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena menjadi berkurangnya kandungan
oksigen di perairan.

5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2),
untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti
Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Bakteri ini bersifat fakultatif
anaerob sehingga dapat hidup dalam kondisi aerobik. Mereka menggunakan nitrat
sebagai akseptor elektron di tempat yang mengandung oksigen selama respirasi.

D. Faktor yang Mempengaruhi Siklus Nitrogen

Siklus nitrogen dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bekerja untuk memfasilitasi konversi
nitrogen ke berbagai keadaan dan kembali melalui atmosfer. Faktor-faktor ini meliputi:

1. Penggunaan pupuk pertanian.


2. Pertumbuhan tanaman kacang-kacangan oleh petani. Kacang-kacangan dapat
mengubah nitrogen menjadi nitrat dan nitrit.
3. Penggunaan nitrat oleh bakteri dalam tanah.
4. Mikroba dalam tanah dan air yang mengubah amonia menjadi nitrit.
5. Bakteri yang disebut Nitrosomonas yang mengkonversi amonia menjadi nitrit.
6. Bakteri yang disebut Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat.
7. Rayap dan pasangan shipworms dengan bakteri untuk mengubah bentuk nitrogen itu.
8. Cyanobacteria yang hidup di lingkungan semi-akuatik dapat berpartisipasi dalam
siklus nitrogen.
9. Fiksasi industri dapat digunakan untuk mengkonversi nitrogen untuk amonia pada
suhu 600 derajat dan seterusnya dengan menggunakan katalis.
10. Nitrogen bisa diperbaiki diudara melalui petir.

E. Fungsi Daur Nitrogen

Daur Nitrogen ini mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1. Siklus nitrogen penting karena nitrogen merupakan salah satu nutrisi yang paling
penting untuk pertumbuhan tanaman.
2. Nitrogen dalam berbagai bentuk melewati sekitar siklus alam dan ekosistem pertanian.
3. Kandungan nitrogen dan pasokan ke tanah dan hilangnya nitrogen dari tanah
menentukan produksi dan keberlanjutan tanaman.
4. Klorofil merupakan nitrogen dan karena itu sangat penting untuk fotosintesis.
5. Hal ini juga merupakan unsur penting dari tumbuhan dan hewan protein.
6. Materi genetik DNA dan RNA terdiri dari nitrogen.
7. Nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai