Anda di halaman 1dari 10

Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab

Menggunakan Algoritma Genetika


Maretta Dwi Tika Ramuna1), Wayan Firdaus Mahmudy2)
Program Studi Informatika / Ilmu Komputer
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang 65145, Indonesia
email : marettadwitikaramuna[at]gmail.com1), wayanfm[at]ub.ac.id2)

ABSTRAK

Persediaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk menjalankan proses bisnis
agar efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu contohnya adalah
persediaan barang dalam produksi jilbab bagi Perusahan Ayune. Kebutuhan jilbab mulai meningkat
seiring dengan berkembangnya dunia fashion akan hijab. Agar kebutuhan terpenuhi dibutuhkan
persediaan yang cukup. Dengan sistem persediaan yang baik, suatu perusahaan akan mendapatkan
keuntungan yang optimal. Hal ini dilihat dari sukses tidaknya perencanaan persediaan dalam produksi
barang. Banyak sedikitnya persediaan akan berpengaruh terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan. Algoritma genetika diterapkan pada kasus optimasi barang untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal dengan penghematan biaya persediaan. Optimasi persediaan barang
menggunakan teknik one-cut point crossover, mutasi dengan exchange mutation dan seleksi
menggunakan elitsm selection. Pada penelitian ini terdapat 26 kromosom sebagai data jumlah
persediaan yang direpresentasikan menggunakan representasi real coded. Panjang kromosom tersebut
merupakan waktu total perusahaan memproduksi jilbab dalam satuan minggu. Solusi optimal
diperoleh dari ukuran populasi sebanyak 140, kombinasi crossover rate dan mutation rate adalah 0.5
dan 0.5, jumlah generasi sebanyak 150 yang memperoleh rata-rata nilai fitness tertinggi yaitu 0.01107.

Kata Kunci: Algoritma genetika, optimasi persediaan, biaya, jilbab.

Inventory is important for companies to carry out business processes in order to effectively
and efficiently to conform with the objectives of the company that want to be achieved. One example
is the supply of goods in hijab production on Corporate of Ayune. The development of hijab in fashion
industry will also affects the hijab demand. This demand of hijab can be fulfilled with a good
inventory. If the company applies a good inventory system, the company will get a lot of benefit. It
will be seen from the result of the inventory plan, success or failure while supply goods for
production. The quantity of supply depends on customer needed. It will affects the cost that have to be
incurred by the company to control the amount of production. Genetic algorithm applied on the case
of goods optimization to get the maximum benefit by save the inventory cost. Optimization of
inventory using the technique of one-cut point crossover, exchange mutation and elitsm technique in
selection. In this case, there are 26 chromosomes as data of inventory number which is represented
using real-coded representation. This chromosome length fit on how many weeks the company
produces the hijabs. Optimal solution is obtained from the size of population that is 140, the
combination of crossover rate and mutation rate is 0.5 and 0.5, the number of generation is 150
which is get an average of the highest fitness value that is 0.01107.

Keywords : Evolution Strategies, supply optimization, cost, hijab.

1
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
menghadapi masalah optimasi (Mahmudy,
1. PENDAHULUAN
2013).
1.1 Latar Belakang
Perusahaan yang bergerak di bidang
industri tidak lepas dari masalah persediaan.
Pentingnya persediaan berpengaruh pada
1.2 Rumusan Masalah
kelancaran kegiatan operasional dalam
Berdasarkan paparan latar belakang
tujuannya memproduksi suatu barang. Dengan
tersebut, maka rumusan masalah adalah
persediaan, perusahaan dapat melayani
sebagai berikut:
kebutuhan konsumen akan produk yang
1. Bagaimana cara mengoptimalkan
ditawarkan. Persediaan barang menjadi hal
persediaan barang dalam produksi jilbab
yang penting untuk penentuan keuntungan
dengan algoritma genetika?
bagi perusahaan dilihat dari sukses tidaknya
2. Bagaimana cara menentukan representasi
perencanaan akan persedian dalam
kromosom yang efesien untuk
memproduksi barang. (Indrapasto dan
mengoptimasi persediaan barang dalam
Suruyani, 2012)
produksi jilbab?
Menurut Hendrik dkk (dalam Palupi,
3. Bagaimana menentukan parameter
dkk, 2011) persediaan adalah suatu investasi
algoritma genetika yang tepat?
yang harus dikelola dengan baik untuk
4. Bagaimana mengukur kualitas solusi yang
mendapatkan keuntungan yang optimal.
dihasilkan algoritma genetika?
Sistem persediaan menurut Handoko (dalam
Priyana, dkk, 2014) adalah serangkaian
kebijaksanaan dan pengendalian yang 1.3 Batasan Masalah
memonitor tingkat persediaan dan menentukan Batasan masalah pada penelitian ini
tingkat persediaaan yang harus dijaga, kapan adalah:
persediaan harus diisi, dan berapa pesanan 1. Persediaan barang yang dimaksud dalam
yang harus dilakukan. penelitian ini adalah persediaan jilbab yang
Beberapa penelitian sebelumnya telah dijual di Toko Ayune, Malang.
membahas mengenai permasalahan optimasi 2. Data yang digunakan merupakan jumlah
bahan baku. Misalkan Lutfiyah dan Falani permintaan konsumen setiap minggu
(2014) yang menerapkan algoritma genetika minggu (dalam waktu 26 minggu pertama)
untuk optimasi persediaan barang pada tahun 2014.
memanfaatkan artificial intelligence pada 3. Biaya-biaya yang dihitung dari proses
kasus apotek. Penelitian sejenis dilakukan oleh produksi merupakan biaya simpan, biaya
Palupi, dkk (2011) pada objek yang berbeda, pemberhentian karyawan sementara, biaya
yaitu permasalahan persediaan multi barang lembur, dan biaya kehilangan keuntungan.
dalam proses produksi bahan baku di PT
UWBM Sidoarjo. Kedua penelitian tersebut 1.4 Tujuan
menyimpulkan bahwa algoritma genetika Tujuan yang ingin dicapai dalam
memang sesuai digunakan untuk optimasi penelitian ini adalah:
persediaan barang. Mengoptimalkan persediaan barang untuk
Berdasarkan permasalahan diatas, solusi produksi jilbab sesuai kebutuhan dengan biaya
yang dapat ditawarkan adalah dengan minimal dan keuntungan maksimum dengan
mengoptimasi persediaan barang untuk algoritma genetika.
produksi. Pada penelitia ini bertujuan untuk
mengoptimasi persediaan barang dalam 2. TINJAUAN PUSTAKA
produksi jilbab dengan algoritma genetika 2.1 Komponen Biaya Persediaan
untuk memaksimalkan keuntungan dengan Persediaan diterjemahkan dari kata
penghematan biaya melalui sistem inventory yang berarti timbunan barang
persediaan yang baik. Algoritma genetika (bahan baku, komponen, produk setengah jadi,
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan atau produk akhir, dll) yang disimpan untuk
berbagai masalah kompleks dalam cadangan (safety atau buffer-stock) agar jika
2
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
terjadi kelangkaan pada proses produksi, maka jumlah persediaan dibawah normal
dapat diatasi dengan adanya persediaan. (Pane, (dibawah jumlah yang biasa diproduksi).
2012) Hitungan normal, setiap minggu
Menurut Herjanto (2008) persediaan perusahaan memproduksi sebanyak 550
merupakan bahan atau barang yang disimpan buah jilbab. Jika di minggu tertentu
dengan tujuan memenuhi kebutuhan tertentu, perusahaan memproduksi kurang dari
contohnya digunakan untuk proses produksi jumlah normal, maka akan dilakukan
atau dijual kembali. Persediaan dapat berupa pemberhentian karyawan sementara. Biaya
bahan mentah, bahan untuk pendukung proses satu karyawan yang diberhentikan untuk
jadi (pembantu), ataupun barang jadi. satu minggu sebesar Rp.60000,00.
Salah satu tujuan persediaan adalah 3. Biaya lembur, merupakan biaya yang ada
mendapatkan biaya yang minimum. Oleh jika jumlah persediaan melebihi jumlah
karena itu, menurut Rangkuti (2008) dalam persediaan normal dengan range sebesar
menentukan biaya persediaaan perlu diketahui 100 buah. Hitungan normal, setiap minggu
bahwa biaya-biaya yang mencakup dalam perusahaan memproduksi sebanyak 550
persediaan sebagai berikut. buah jilbab. Jika di minggu tertentu
1. Biaya penyimpanan (holding costs atau perusahaan memproduksi lebih dari jumlah
carrying costs), yaitu terdiri atas biaya- normal, maka akan ada biaya lembur. Biaya
biaya yang bervariasi secara langsung lembur dihitung sebesar Rp.50000,00 dan
dengan kuantitas persediaan. Biaya berlaku kelipatan dengan range
penyimpanan per periode akan semakin penambahan sebesar 100 buah dari jumlah
besar jika kuantitas bahan yang dipesan normal.
semakin banyak atau rata- rata persediaan 4. Biaya kehilangan keuntungan, merupakan
semakin tinggi. biaya yang ada jika jumlah permintaan
2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering lebih dari persediaan. Laba untuk satu buah
costs atau procurement costs). jilbab adalah Rp.1000,00 sehingga total
3. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan biaya kehilangan keuntungan dapat
(shotage cost) adalah biaya yang timbul dihitung dengan rumus:
apabila persediaan tidak mencukupi adanya
permintaan bahan. Contohnya biaya Kehilangan untung = |(persediaan-permintaan)|*1000

kehilangan penjualan (kehilangan untung),


biaya lembur. 2.2 Algoritma Genetika
Adapun pemberhentian karyawan jika Algoritma ini pertama kali ditemukan
jumlah persedian sudah melebihi rata-rata. oleh John Holland (1975) di Universitas
Dari penjabaran di atas, pada penelitian ini Michigan, Amerika Serikat oleh melalui
terdapat beberapa biaya yang muncul dari sebuah penelitian dan dipopulerkan oleh salah
persediaan yaitu: satu muridnya, David Goldberg (1989) yang
Tabel 2.1 Biaya biaya mendefenisikan algoritma genetik ini sebagai
Simpan Rp. 5000,- metode algoritma pencarian berdasarkan pada
S temp Rp. 60000,- mekanisme seleksi alam dan genetik alam.
BIAYA Algoritma genetika adalah simulasi dari
Lembur Rp. 50000,-
proses evolusi Darwin dan operasi genetika
Kehilangan Keuntungan atas kromosom. (Kusumadewi et al, dalam
1. Biaya simpan, merupakan biaya yang ada Tobing, 2010)
karena jumlah persediaan melebihi jumlah Sifat dari algoritma genetika adalah
permintaan. Dalam hal ini, jumlah mencari solusi optimal dalam menyelesaikan
persediaan akan dihitung sebagai biaya masalah dengan mencari kemungkinan-
simpan sebesar Rp.5000,00 jika jumlah kemungkinan dari calon solusi (populasi).
persediaan yang ada mencapai 150 buah. Solusi yang dicari adalah satu atau lebih titik
Hal ini berlaku kelipatan, setiap jumlah diantara solusi yang layak dalam ruang
yang disimpan lebih sama dengan 150. pencarian. (Tobing, 2010)
2. Biaya pemberhentian karyawan sementara Algoritma genetika memiliki kemampuan
(S temp), merupakan biaya yang ada jika dalam menyelesaikan berbagai masalah
3
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
kompleks dalam menghadapi masalah (offspring) yang akan dimutasi untuk
optimasi (Mahmudy, 2013). membantu mempercepat terjadinya perbedaan
individu pada populasi. Mutasi juga berperan
2.2.1 Struktur Algoritma Genetika untuk menggantikan gen yang hilang dari
2.2.1.1 Inisialisasi populasi akibat proses seleksi yang
Inisialisasi merupakan proses awal yang memungkinkan munculnya kembali gen yang
harus dilakukan untuk menciptakan individu- tidak muncul pada inisialisasi populasi
individu secara acak. Individu atau populasi (Handayani, 2010).
tersebut memiliki susunan gen (kromosom) Mutasi pada penelitian ini menggunakan
yang mewakili solusi dari permasalahan yang exchange mutation. Dimana exchange
akan dipecahkan (Mahmudy, 2013). Pada mutation ini merupakan proses mutasi yang
penelitian ini, populasi awal dibangun dilakukan dengan menukar kromosom satu
menggunakan bilangan real dengan range dengan salah satu kromosom lain. Contoh
220-880. Contoh populasi awal dapat dilihat exchange mutation dapat dilihat pada Gambar
pada Gambar 2.1. 2.3.

Gambar 2.1 Contoh populasi awal Gambar 2.2 Contoh mutasi

2.2.1.2 Reproduksi Pada Gambar 2.2, dua gen yang terpilih


Reproduksi merupakan sebuah proses adalah gen ke-2 dan gen ke-4. Kemudian nilai
yang dilakukan untuk menghasilkan keturunan gen ke-2 ditukarkan dengan nilai gen ke-4
(offspring) dari individu-individu yang ada di untuk child-nya.
populasi (Mahmudy, 2013). Terdapat dua
proses reproduksi dalam penelitian ini, yaitu 2.2.1.3 Evaluasi
crossover yang dilakukan dengan metode one- Pada proses ini dilakukan evaluasi
cut point dan mutasi menggunakan metode terhadap nilai fitness yang dihasilkan dari
exchange point. setiap kromosom. Fitness merupakan ukuran
a. Perhitungan Crossover kinerja suatu individu agar tetap bertahan
Crossover dilakukan dengan memilih dua hidup dalam lingkungannya. Fitness
induk (parent) secara acak dari populasi. digunakan untuk proses evaluasi kromosom
Metode one-cut-point secara acak memilih agar memperoleh kromosom yang diinginkan.
satu titik potong dan menukarkan bagian Seberapa baik kromosom yang dihasilkan
kanan dari tiap induk untuk menghasilkan diketahui dengan membedakan kualitas
offspring. Contoh dari one-cut point crossover kromosom, hal ini merupakan fungsi dari
dapat dilihat pada Gambar 2.2 fitness. (Tobing, 2010)
Pada penelitian ini, perhitungan fitness
yang digunakan adalah parameter total biaya.
Rumus yang digunakan adalah penjumlahan
semua biaya yang ada yaitu biaya simpan,
Gambar 2.2 Contoh crossover biaya pemberhentian karyawan sementara (s
temp), biaya lembur, biaya kehilangan
Pada Gambar 2.2 individu child keuntungan. Pada kasus optimasi persediaan
didapatkan dari sisi kiri parent 1 dan sisi kiri ini, parameter yang dihitung adalah biaya,
dari parent 2 sehingga biaya terendah adalah yang memiliki
nilai fitness terbesar yang akan dipilih sebagai
b. Perhitungan Mutasi solusi yang maksimal. Sehingga untuk
Mutasi menurut Tobing (2010) mendapatkan fitness yang terbesar dapat
merupakan proses mengubah nilai dari satu menggunakan persamaan berikut:
atau beberapa gen dalam kromosom secara Fitness = =
acak. Individu yang talah terlebih dahulu
melewati proses seleksi mengalami
penyilangan akan menghasilkan individu baru
4
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
Karena range biaya persediaan dalam pengembangan aplikasi yang
produksi barang berkisar antara ratusan dan berhubungan dengan manajemen
jutaan ribu, maka digunakan konstanta sebesar persediaan, produksi barang, dan
10000 agar didapatkan nilai fitness dengan algoritma genetika
range 0.001-0.1. 2. Pengambilan data
Mengumpulkan data sampel berupa data
2.2.1.4 Seleksi primer yaitu data persediaan jilbab dan
Proses seleksi dilakukan untuk jumlah permintaan dan persediaan jilbab
memperoleh hasil kromosom terbaik yang setiap minggunya, data biaya simpan biaya
akan dipertahankan untuk dijadikan populasi pemberhentian karyawan sementara dalam
pada generasi berikutnya. Proses seleksi pada setiap minggu serta data nominal
penelitian ini menggunakan metode elitism. keuntungan yang diperoleh dari penjualan
Tahapan seleksi elitsm akan mengurutkan jilbab (per buah).
kromosom berdasarkan fitness tertinggi hingga 3. Mengolah Data
terendah kemudian mengambil kromosom
Menganalisis data yang diperoleh dan
sebanyak jumlah populasi awal.
diolah menjadi data yang menghasilkan
3. METODE PENELITIAN DAN urutan penjualan dan persediaan yang
PERANCANGAN ada dari minggu ke minggu.
Berikut merupakan tahapan penelitian
yang dilakukan untuk membuat sistem 4. Perancangan Sistem
optimasi persediaan barang dalam produksi Siklus penyelesaian masalah
jilbab. menggunakan algoritma genetia akan
Mulai ditunjukkan pada Gambar 3.2 berikut.

Mencari dan memilih studi


literatur yang tepat

Pengambilan data

Mengolah Data

Perancangan sistem

Implementasi

Pengujian dan analisis

Mengambil kesimpulan

Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Penelitian

Berdasarkan Gambar 3.1 penjabaran


langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah:
1. Studi Literatur
Mencari dasar teori sebagai sumber
acuan untuk penulisan skripsi dan
5
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
Mulai

Ukuran populasi, ukuran


crossover rate dan mutation
rate, ukuran generasi

Bangkitkan
populasi awal

Gambar 4.1 Halaman Input


Crossover Halaman hasil hitungan algoritma
genetika ditunjukkan pada Gambar 4.2.
Mutasi
Tidak
Menghitung nilai
fitness

Seleksi

Populasi Baru

Gambar 4.2 Algoritma Genetika Generasi ke-0


Generasi maksimum
Gambar 4.2 adalah halaman yang
menampilkan hasil optimasi dengan algoritma
Ya
genetika pada generasi pertama (generasi ke-
Kromosom 0). Data yang ditampilkan merupakan hasil
terbaik representasi kromosom dari populasi,
crossover, dan mutasi dengan jumlah yang
sesuai dengan inisialisasi awal. Ditampilkan
selesai juga biaya-biaya yang timbul, nilai fitness
Gambar 3.2 Diagram Alir Algoritma Genetika
sesuai dengan representasi kromosom pada
setiap individu yang terbentuk. Pada halaman
ini juga menampilkan hasil seleksi nilai fitness
4. IMPLEMENTASI
terbesar hingga terkecil pada generasi pertama.
Implementasi antar muka pada optimasi
persediaan barang dalam produksi jilbab
Halaman hitungan algoritma genetika
dengan algoritma genetika terdiri dari 4
generasi akhir ditunjukkan pada Gambar 4.3.
halaman, yaitu halaman input nilai patameter
yang digunakan dalam proses perhitungan,
halaman hitungan algoritma genetika generasi
awal, halaman hitungan algoritma genetika
generasi akhir, dan halaman detail hasil
optimasi persediaan barang. Halaman utama
yang merupakan halaman input parameter
akan ditunjukkan dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.3 Algoritma Genetika Generasi ke-n

6
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
Dari Grafik 6.2 dapat dilihat bahwa
Gambar 4.3 meupakan halaman algoritma ukuran populasi berpengaruh terhadap nilai
genetika generasi ke-n yaitu halaman yang fitness yang dihasilkan algoritma genetika.
menampilkan hasil optimasi dengan algoritma Nilai fitness terendah terdapat pada populasi
genetika pada generasi terakhir (generasi ke- 20 yaitu 0.00514 dikarenakan ukuran populasi
n). masih sedikit untuk memproses data dengan
algoritma genetika dan solusi yang ditemukan
Halaman detail ditunjukkan pada Gambar tidak terlalu baik. Namun, terlalu besar ukuran
4.4. populasi juga tidak menentukan algoritma
genetika yang dihasikan menjadi lebih
optimal. Terlau besar ukuran populasi
membuat waktu proses semakin panjang. Dari
grafik Gambar 6.1 tersebut dapat disimpulkan
bahwa ukuran populasi yang optimal adalah
terdapat pada jumlah populasi 140, karena
setelah jumlah populasi 140 dengan fitness
0.00641 sulit didapatkan nilai fitness yang
lebih baik. Kondisi seperti ini disebut
Gambar 4.4 Detail Optimasi
konvergensi, artinya hampir semua kromosom
bernilai sama sehingga akan menghasilkan
Gambar 4.4 merupakan halaman detail offspring yang hampir sama dengan induknya
adalah halaman yang menampilkan hasil akhir yang menyebabkan eksploitasi solusi tidak
berjalan baik (Mahmudy, 2013). Pola
dari perhitungan algoritma untuk optimasi
perubahan nilai fitness seperti ini juga
persediaan jilbab. Data yang ditampilkan
didapatkan oleh Putri, FB, Mahmudy, WF &
merupakan data individu yang mempunyai Ratnawati, DE (2014) yang menerapkan
nilai fitness tertinggi pada perhitungan algoritma genetika untuk Vehicle Routing
generasi terakhir. Problem with Time Window (VRPTW) pada
kasus optimasi distribusi beras bersubsidi. Hal
5. PENGUJIAN DAN ANALISA
serupa juga didapatkan oleh Pitaloka, DA,
5.1 Uji Coba Banyaknya Populasi
Mahmudy, WF & Sutrisno (2014) yang
Uji coba ukuran populasi dilakukan
menerapkan hybrid algoritma genetika untuk
terhadap sistem untuk mengetahui ukuran
permasalahan Vehicle Routing Problem With
populasi yang optimal untuk menghasilkan
Time Windows (VRPTW).
rata-rata nilai fitness tertinggi. Ukuran
populasi yang diujikan adalah kelipatan 20
5.2 Uji Coba Kombinasi crossover rate(cr)
dari 20 sampai 200 populasi. Cr dan Mr yang
dan mutation rate(mr)
digunakan masing-masing adalah 0.4 dan 0.6
dan sebanyak 10 generasi. Hasil pengujian Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
populasi dapat dilihat pada Gambar 5.1. kombinasi cr dan mr yang optimal untuk
menghasilkan nilai fitness terbaik. Jumlah
populasi yang digunakan dalam pengujian ini
0.008
Uji Coba Populasi adalah jumlah populasi yang menghasilkan
0.006
nilai fitness terbaik pada uji coba sebelumnya
yaitu sebanyak 140 populasi. Jumlah generasi
0.004
Fitness

yang digunakan adalah 20 dan nilai cr serta mr


0.002 yang digunakan antara 0-1. Dilakukan 10 kali
0 percobaan disetiap generasi. Hasil uji coba
20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 kombinasi cr dan mr dapat dilihat pada
Fitness Populasi Gambar 5.2
Gambar 5.1 Hasil uji coba ukuran populasi

7
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
Uji Coba Kombinasi crossover
Uji Coba Banyaknya Generasi
rate dan mutation rate
0.01 0.0115
0.008 0.011
Fitness

0.006 0.0105

Fitness
0.004
0.002 0.01
0 0.0095
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.009
1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0.0085

50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
Fitness Kombinasi cr dan mr Fitness Banyak Generasi
Gambar 5.2 Hasil Uji Coba Kombinasi Gambar 5.3 Grafik Uji Coba Banyaknya Generasi
Crossover Rate dan Mutation Rate
Dari grafik Gambar 6.3 dapat dilihat
Pada Gambar 6.2 dapat dilihat bahwa
bahwa jumlah generasi berpengaruh terhadap
nilai fitnes rata-rata terbaik terdapat pada
nilai fitness yang dihasilkan pada perhitungan
kombinasi crossover rate=0.5 dan mutation algoritma genetika. Nilai fitness terendah
rate=0.5 dengan nilai fitness adalah 0.007788. terdapat pada generasi 50 dikarenakan jumlah
Rata-rata nilai fitness terendah terdapat pada ini masih kurang memproses algoritma
kombinasi crossover rate=0 dan mutation genetika secara optimal. Secara umum,
rate=1 dengan nilai fitness adalah 0.005121. semakin banyak generasi maka akan
Nilai crossover rate yang tinggi dan mutation menghasilkan nilai fitness yang tinggi dan
rate yang rendah menyebabkan algoritma lebih baik, akan tetapi terlalu banyak generasi
genetika mengalami penurunan kemampuan membuat algoritma genetika sulit
untuk menjaga diversitas populasi sehingga mendapatkan solusi yang lebih baik dan
akan mengalami konvergensi dini hanya dalam penambahan iterasi hanya membuang waktu
beberapa generasi serta kehilangan untuk (Mahmudy, 2013). Dari gambar 6.3 dapat
disumpulkan bahwa jumlah generasi yang
mengeksplorasi area lain dalam ruang
paling optimal terdapat pada jumlah generasi
pencairan (Mahmudy, 2013). Sebaliknya, jika 150, karena setelah generasi 150 sulit
menggunakan nilai crossover rate yang terlalu didapatkan nilai fitness yang lebih baik.
rendah maka algoritma genetika akan sangat Kondisi ini disebut konvergensi, artinya
tergantung pada proses mutasi (Mahmudy, individu-individu dalam populasi mempunyai
WF, Marian, RM & Luong, LHS 2013). Dari nilai yang hampir sama dan akan sulit
percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa didapatkan solusi yang lebih baik (Mahmudy,
kombinasi crossover rate dan mutation rate WF, Marian, RM & Luong, LHS 2014).
terbaik adalah 0.5:0.5.
6. PENUTUP
5.3 Uji Coba Banyaknya Generasi 6.1 Kesimpulan
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui Kesimpulan yang didapat dari hasil uji
coba yang telah dilakukan dalam penelitian ini
jumlah generasi yang optimal untuk
adalah sebagai berikut:
menghasilkan rata-rata nilai fitness tertinggi.
1. Representasi kromosom dengan cara real
Ukuran populasi yang digunakan dalam coded dengan proses reproduksi one-cut
percobaan ini adalah 140, kombinasi cr dan mr point crossover dan exchange point
masing-masing adalah 0.5:0.5. Banyak mutation yang digunakan dalam
generasi yang digunakan adalah kelipatan 50 penelitian ini mampu menyelesaikan
dimulai dari 50 sampai dengan 600 generasi. permasalahan optimasi dalam persediaan
Setiap generasi dilakukan pengujian sebanyak barang dalam produksi jilbab. Algoritma
10 kali percobaan dan dihitung nilai rata-rata genetika mampu menentukan proporsi
fitness-nya. Hasil uji coba generasi produksi barang yang harus disediakan
ditunjukkan dalam Gambar 5.5 dalam produksi jilbab dengan

8
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
meminimalkan biaya-biaya yang kurun waktu yang lebih panjang. Selain itu,
ditimbulkan dari produksi dan dibutuhkan pengujian lebih lanjut untuk
menghasilkan keuntungan yang menentukan jumlah produksi jangka
maksimal. pendek dalam kasus apabila konsumen
2. Berdasarkan dari pengujian parameter melakukan pemesanan jilbab saat ini untuk
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan diambil dalam jangka waktu tertentu di
bahwa nilai parameter algoritma genetika masa mendatang (pre order).
berpengaruh terhadap hasil optimasi yang 3. Metode crossover, mutasi dan seleksi yang
dihasilkan. Ukuran parameter yang kecil digunakan dalam penelitian ini terbatas
menyebabkan area pencairan algoritma dalam 1 metode. Perlu dilakukan uji coba
genetika semakin sempit. Tetapi, ukuran algoritma genetika dengan metode yang
parameter pada jumlah populasi dan lain dan mendapatkan variasi hasil atau
generasi yang terlalu besar menyebabkan solusi.
waktu komputasi semakin lama. 4. Melakukan penggabungan (hybrid)
3. Dari hasil coba populasi, didapatkan algoritma genetika dengan algoritma yang
populasi yang paling optimal adalah 140 lain untuk memperoleh solusi yang lebih
dengan rata-rata nilai fitness 0.006217. baik. Teknik penggabungan ini terbukti
Ukuran kombinasi crossover rate dan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi
mutation rate yang terbaik pada penelitian pada ruang pencairan yang kompleks
ini adalah 0.5 dan 0.5 dengan rata-rata (Mahmudy, WF, Marian, RM & Luong,
nilai fitness 0.007788 Sedangkan untuk 2014).
ukuran banyaknya generasi didapatkan
generasi yang paling optimal pada
generasi 150 dengan rata-rata nilai fitness DAFTAR PUSTAKA
0.011070. Handayani, Rury. 2010. Penerapan Algoritma
4. Kualitas solusi yang dihasilkan algoritma Genetika Untuk Optimasi Jadwal Mata
genetika diukur dengan nilai fitness yang Kuliah Pada Fakultas Matematika Dan
dihasilkan. Semakin besar nilai fitness Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
maka semakin baik solusi yang Sumatera Utara. Universitas Sumatera
didapatkan. Sebaliknya, semakin kecil Utara, Medan.
nilai fitness yang dihasilkan maka
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi
semakin buruk solusi yang didapatkan.
(Edisi Ketiga) hal 237. Jakarta: Grasindo.
Nilai fitness merupakan hasil evaluasi dari
total biaya yang dihasilkan yaitu biaya Indroprasto, dan Erma Suryani. 2012. Analisis
penyimpanan, biaya kehilangan karyawan Pengendalian Persediaan Produk Dengan
sementara, biaya lembur, dan biaya Metode EOQ Menggunakan Algoritma
kehilangan keuntungan. Genetika untuk Mengefisiensikan Biaya
Persediaan. Jurnal Teknik Institut
6.2 Saran Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Surabaya, vol.1 ISSN: 2301-9271.
terdapat beberapa saran yang dapat Lutfiyah, Habibatul, dan Achmad Zakki
memperbaiki penelitian ini dan dikembangkan Falani. 2014. Pemanfaatan Artificial
untuk dijadikan bahan penelitian lebih lanjut Intelligence Untuk Optimasi Persediaan
yaitu: Barang Dengan Mengunakan Algoritma
1. Perlu dilakukan pengujian parameter yang
Genetika (Studi Kasus Apotek K24).
lebih banyak sehingga dihasilkan sebuah
solusi yang optimal dengan waktu yang Jurnal Mahasiswa Fakultas Ilmu
relatif singkat. Komputer Universitas Narotama, vol.21,
2. Data permintaan pada penelitian ini masih no.2.
terbatas dalam kurun waktu 26 minggu, Mahmudy, WF. 2013. Algoritma Evolusi.
perlu tambahan waktu agar algoritma Program Teknologi Informasi dan Ilmu
genetika dapat menghasilkan solusi yang Komputer, Universitas Brawijaya,
optimal dengan tersedianya data dalam Malang.
9
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.
Mahmudy, WF, Marian, RM & Luong, LHS. Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen
2013. Optimization of part type selection Persediaan - Aplikasi di Bidang Bisnis.
and loading problem with alternative Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
production plans in flexible Tobing, RL. 2010. Sistem Simulasi
manufacturing system using hybrid Penjadwalan Kuliah Dengan
genetic algorithms Part 2: genetic Menggunakan Algoritma Genetika.
operators & results. 5th International
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Conference on Knowledge and Smart
Technology (KST), Chonburi, Thailand,
31 Jan - 1 Feb, pp. 81-85.
Mahmudy, WF, Marian, RM & Luong, LHS
2014, 'Hybrid genetic algorithms for part
type selection and machine loading
problems with alternative production
plans in flexible manufacturing system',
ECTI Transactions on Computer and
Information Technology (ECTICIT), vol.
8, no. 1, pp. 80-93.
Palupi, YD Ayu, dkk . 2011. Algoritma
genetika untuk optimasi persediaan multi
barang dalam proses produksi. Surabaya:
FMIPA-ITS.
Pane, Ernawati D. 2012. Model Persediaan
Karet Alam (Crumb Rubber) dengan
Sistem Q pada PT. Perkebunan
Nusantara III Medan. Universitas Negeri
Medan, Medan.
Pitaloka, DA, Mahmudy, WF & Sutrisno.
2014. Penerapan hybrid algoritma
genetika untuk permasalahan vehicle
routing problem with time windows
(VRPTW). DORO: Repository Jurnal
Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya,
vol. 4, no. 11.
Priyana, Asep, dkk. 2014. Optimasi
Persediaan Bahan Baku dengan
Karakteristik Multiitem menggunakan
Metode Eoq Joint Replenishment (studi
kasus: pt. indocement tunggal prakarsa,
tbk plant 9 cirebon). Program Studi
Teknik Industri Fakultas Rekayasa
Industri Telkom University, Bandung.
Putri, FB, Mahmudy, WF & Ratnawati, DE.
2014. Penerapan algoritma genetika
untuk vehicle routing problem with time
windows (VRPTW) pada kasus optimasi
distribusi beras bersubsidi. DORO:
Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK
Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 1

10
Ramuna, MDT & Mahmudy, WF 2015, 'Optimasi persediaan barang dalam poduksi jilbab
mnggunakan agoritma genetika ', DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, vol. 5, no. 14.

Anda mungkin juga menyukai