Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN E

PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana Prarancangan Pabrik Benzene Dari Toluene Dan Hidrogen


digunakan asumsi sebagai berikut:
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
Kapasitas maksimum adalah 300.000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-
equipment delivered (Peters et.al., 2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 13.550,- (ww.bni.com, 9 Oktober 2017).
1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)
1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
A. Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Luas tanah seluruhnya = 60.000 m2
Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah
pada lokasi pabrik berkisar Rp 150.000/m2.
Harga tanah seluruhnya = 60.000 m2 Rp 250.000/m2 = Rp
15.000.000.000,- Biaya perataan tanah diperkirakan 5%
Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 15.000.000.000,- = Rp
750.000,000 ,-
Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 15.750.000.000,-

B. Perincian Harga Peralatan


Harga alat dan lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi
(2017) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi
harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan :


Ex = Ey

(Aries & Newton, 1955)


Dengan:
Ex : Harga pembelian pada tahun 2017

Ey : Harga pembelian pada tahun referensi 2011

Nx : Indeks harga pada tahun 2017

Ny : Indeks harga tahun referensi 2011

Tahun Tahun Ke (Xi) Index (Yi) Xi Yi (Xi)^2


2009 1 521,9 521,9 1
2010 2 550,8 1101,6 4
2011 3 585,7 1757,1 9
2012 4 584,6 2338,4 16
2013 5 567,3 2836,5 25
2014 6 576,1 3456,6 36
2015 7 556,8 3897,6 49
2016 8 541,7 4333,6 64
Jumlah 36 4484,9 20243,3 204

590
580
570
560
Indeks

550 y = 1.4583x + 554.05


R = 0.0258 Series1
540
Linear (Series1)
530
520
510
0 2 4 6 8 10
Tahun Ke-

Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index

Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least

square sehingga didapatkan persamaan berikut :

y = 1,4583 x + 554,05
Dengan :
y = Indeks harga

x = Tahun pembelian

Dari persamaan tersebut diperoleh harga indeks di tahun 2017 adalah 567,

Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- Biaya transportasi = 5
- Biaya asuransi = 1
- Bea masuk = 15 (Rusjdi, 2004)
- PPn = 10 (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 (Rusjdi, 2004)
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
Total = 43
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- PPn = 10 (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 (Rusjdi, 2004)
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
Total = 21

No. Nama Alat Kode Unit Harga / Unit Harga Total


(Rp) (Rp)
1 Vaporizer VP-01 1 439.565.294,4 439.565.294,4
2 Furnace F-01 1 76.584.184,59 76.584.184,59
3 Reaktor R-01 6 1.052.893.416 6.317.360.495
4 Kondensor CD-01 1 87.461.546,98 87.461.546,98
5 Flash Drum FD-1 1 96.465.670 96.465.670
6 Flash Drum FD-2 1 96.465.670 96.465.670
7 Menara Destilsasi MD-01 1 363.838.045,7 363.838.045,7
8 Menara Destilsasi MD-02 1 363.838.045,7 363.838.045,7
9 Tangki penyimpanan cair T-01 1 82.613.551 82.613.551
10 Tangki penyimpanan cair T-02 1 82.613.551 82.613.551
11 Tangki penyimpanan cair T-03 1 82.613.551 82.613.551
12 Tangki penyimpanan cair T-04 1 82.613.551 82.613.551
13 Tangki penyimpanan cair T-05 1 82.613.551 82.613.551
14 Tangki penyimpanan cair T-06 1 82.613.551 82.613.551
15 Tangki penyimpanan gas T-07 1 89.827.304,79 89.827.304,79
16 Tangki penyimpanan gas T-08 1 89.827.304,79 89.827.304,79
17 Tangki penyimpanan gas T-09 1 89.827.304,79 89.827.304,79

Total 8.606.742.172,74
Tabel LE 4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah
No. Nama Alat Kode Unit Harga / Unit Harga Total
(Rp) (Rp)
1 Screening SC 1 72,204,275 72,204,275
2 Bak Sedimentasi BS 1 15,000,000 15,000,000
3 Tangki Pelarutan 1 TP-01 1 216,178,633 216,178,633
4 Tangki Pelarutan 2 TP-02 1 82,607,167 82,607,167
5 Tangki Pelarutan 3 TP-03 1 200,818,369 200,818,369
6 Clarifier CL 1 4,318,411,386 4,318,411,386
7 Tangki Filtrasi TF 1 103,400,193,106 103,400,193,106
8 Cooling Tower CT 1 130.261.783 130.261.783
9 T. Utilitas 2 TU-01 1 2.428.226.052 2.428.226.052
10 T. Utilitas 3 TU-02 1 594.527.207 594.527.207
11 Softened Tank ST 1 722.778.422 722.778.422
12 Cation Exchanger CE 1 16.695.759 16.695.759
13 T. Pelarutan H2SO4 TP-04 1 590.478.113 590.478.113
14 T. Pelarutan NaOH TP-05 1 1.262.883.747 1.262.883.747
15 Anion Exchanger AE 1 16.695.759 16.695.759
16 Activeted Sludge AS 1 6.188.305.718 6.188.305.718
17 Ketel Uap+Deaerator KU 1 726.029.368 726.029.368
18 Bak Equalisasi BE 1 20.000.000 20.000.000
19 Generator GE 2 200.000.000 400.000.000
20 T. Utilitas 1 TU-03 1 2.501.067.331 2.501.067.331
21 T. Pelarutan Kaporit TP-06 1 14.514.438 14.514.438
22 T. Penampung TP 1 20.000.000 20.000.000
23 P. Screening PU-01 1 4.166.118 4.166.118
24 P. Sedimentasi PU-02 1 4.166.118 4.166.118
25 P. Alum PU-03 1 212.884 212.884
26 P. Soda PU-04 1 175.131 175.131
27 P. Flash PU-05 1 4.162.122 4.162.122
28 P. Clarifier PU-06 1 4.162.122 4.162.122
29 P. Softened Tank 1 PU-07 1 749.210 749.210
Total 22.787.785.333

Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah:


= 1,43 x (Rp 36.272.808.446 + Rp 22.617.174.064) + 1,21 x (Rp 102.473.650
+ Rp 170.611.270,- ) = Rp 84.543.107.742,-
Biaya pemasangan diperkirakan 10 dari total harga peralatan (Timmerhaus, 1991)

Biaya pemasangan = 0,1 Rp 84.543.107.742,-


= Rp 8.454.310.774,-
Harga total peralatan terpasang (HTP) = Rp. 84.543.107.742+ Rp. 8.454.310.774,-
= Rp. 92.997.418.516,-
C. Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 dari HPT.(Timmerhaus, 1991)

Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,13 Rp 92.997.418.516,-


= Rp 12.089.664.407,-

D. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya perpipaan = 0,8 Rp 92.997.418.516,- = Rp 74.397.934.813,-

E. Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya instalasi listrik = 0,1 Rp 92.997.418.516,-= Rp 9.299.741.852,-

F. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya insulasi = 0,08 Rp 92.997.418.516,- = Rp 7.439.793.481,-

G. Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya inventaris kantor = 0,01 Rp 92.997.418.516,- = Rp 929.974.185,-

H. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 dari HPT.
(Timmerhaus, 1991)
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,01 Rp 92.997.418.516,-
= Rp 929.974.185,
I. Sarana Transportasi
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi
Harga/
Unit Harga Total
No. Jenis Kendaraan Unit Tipe
(Rp) (Rp)
1 Dewan Komisaris 2 Mercedez-Benz 875.750.000 1.751.500.000
S550
2 Mobil Direktur 1 Fortuner V 2.7AT 395.900.000 395.900.000
Kijang Innova V 2.5
3 Mobil Manajer 4 AT 246.100.000 984.400.000
4 Bus karyawan 2 Bus Mercedez-Benz 380.000.000 760.000.000
5 Bus karyawan 1 Mini Bus L-300 161.000.000 161.000.000
Truk FE-74HD
6 Truk 6 125PS 161.200.000 967.200.000
Mobil kepentingan 4 Mini Bus L-300 161.000.000 644.000.000
7 pemasaran & pembelian
8 Sepeda motor 4 Honda Supra 125 R 14.750.000 59.000.000
9 Mobil pemadam kebakaran 1 Truk Tangki 657.000.000 657.000.000
Total 6.380.000.000
(Sumber; www.astraworld.com 2008)

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 225.042.501.438,-

1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


A. Pra Investasi
Diperkirakan 7 dari MITL = 0,07 Rp 225.042.501.438,- ( Timmerhaus, 1991)
= Rp 15.752.975.101,-

B. Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 8 dari MITL = 0,08 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 18.003.400.115,-

C. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 2 dari MITL = 0,02 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 4.500.850.029,-
D. Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 10 dari MITL = 0,1 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 22.504.250.144,-

Total MITTL = A+B+C+D = Rp 60.761.475.388,-


Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 225.042.501.438,- + Rp 60.761.475.388,-
= Rp 285.803.976.827,-

2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan baku Proses
1. Minyak Kelapa
Kebutuhan = 11.371,2492 kg/ jam
Harga = Rp 3.480,- /kg (www.minyakkelapa.com 2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 11.371,2492 kg/jam x Rp 3480,-
= Rp 85.475.406.009,-
2. CH3OH
Kebutuhan = 3.491,920681 kg/ jam
Harga = Rp. 2025/kg,- (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 3.491,92068 kg/jam x Rp. 2025/kg,-
= Rp 15.273.661.057,-
3. CH3COOH
Kebutuhan = 49,495145 kg/ jam
Harga = Rp. 8400,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 49,495145 kg/jam x Rp. 8400,-/kg
= Rp 898.039.917,-
4. Katalis
Kebutuhan = 56,856471 kg/ jam
Harga = Rp. 9000,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 56,856471 kg/jam x Rp. 9000,-/kg
= Rp 1.105.930.864,-
Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan = 0,635 kg/jam
Harga = Rp 2454,-/kg (Philip Moore, 2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,635 kg/jam Rp 2454,- /kg
= Rp 3.366.935,-
2. Soda abu, Na2CO3
Kebutuhan = 0,343 kg/jam
Harga = Rp 2700,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,343 kg/jam Rp 2700,-/kg
= Rp 2.000.376,-
3. Kaporit
Kebutuhan = 0,00465 kg/jam
Harga = Rp 11.500,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,00465 kg/jam Rp 11.500,-/kg
= Rp 115,506

4. H2SO4
Kebutuhan = 57,916 kg/hari
Harga = Rp 3023,181,-/kg (www.purchasingdata.com,2008)
Harga total = 90 hari 57,916 kg/hari Rp 3023.181,-/kg
= Rp 15.757.206,-
5. NaOH
Kebutuhan = 159,68 kg/jam
Harga = Rp 3150 ,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 159,68 kg/jam Rp 3150,- /kg
= Rp 31.498.976,-

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90
hari) adalah = Rp 102.818.641.765,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah
= Rp 4 x 102.818.641.765,- =Rp. 411.274.567.061,-

2.2 Kas
2.2.1 Gaji Pegawai

Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai


Jabatan Jumlah Gaji/bulan Jumlah gaji/bulan
(Rp) (Rp)
Dewan Komisaris 2 20.000.000 40.000.000
Direktur 1 18.000.000 18.000.000
Sekretaris 1 3.500.000 3.500.000
Manajer Produksi 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Teknik 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Umum dan Keuangan 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Proses 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Laboratorium dan R & D 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Utilitas 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Mesin 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Keuangan 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Personalia 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Keamanan 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan 1 7.000.000 7.000.000
Karyawan Produksi 75 3.500.000 262.500.000
Karyawan Teknik 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Umum dan Keuangan 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Pembelian dan Pemasaran 12 3.500.000 42.000.000
Dokter 1 5.000.000 5.000.000
Perawat 2 3.000.000 6.000.000
Petugas Keamanan 12 2.500.000 30.000.000
Supir 5 2.000.000 10.000.000
Petugas Kebersihan 10 1.500.000 15.000.000
Jumlah 175 695.000.000

Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 695.000.000,-


Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 2.085.000.000,-

2.2.2 Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 Rp 2.085.000.000,-
= Rp 417.000.000,-
2.2.3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 Rp 2.085.000.000,-
= Rp 417.000.000,-
2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Biodiesel

Nilai Perolehan Objek Pajak


- Tanah Rp 4.200.000.000
- Bangunan Rp 16.378.000.000
Total NJOP Rp 20.578.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (Rp. 30.000.000,- )
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 20.608.000.000,-
Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP) Rp. 1.030.400.000,-

Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas


No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Gaji Pegawai 2.085.000.000
2. Administrasi Umum 417.000.000
3. Pemasaran 417.000.000
4. Pajak Bumi dan Bangunan 1.040.400.000
Total 3.980.400.000

2.3 Biaya Start Up


Diperkirakan 12 dari Modal Investasi Tetap (Timmerhaus, 1991).
= 0,12 Rp 285.803.976.827,- = Rp 34.296.477.219,-

2.4 Piutang Dagang


IP
PD HPT
12
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual Biodiesel = Rp. 5500/l = Rp. 6152/kg (Pertamina, 2008)
Produksi Biodiesel = 10101,0101 kg/jam
Biodiesel yang dipakai sebagai bahan bakar = 191,636052 kg/jam
Hasil penjualan Biodiesel tahunan
= 9909,3740 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 6152,-
= Rp 482.832.587.891,-
2. Harga jual gliserol 67,6 % (% volum) = US$ 5/l = US$ 0,894/kg
(www.sciencemadness.org,2008)
Produksi gliserol = 2305,475787 kg/jam
Hasil penjualan gliserol tahunan
= 2305,475787 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun US$ 0,894/kgx Rp
9189/US$
= Rp 579.228.412.436,-
3. Harga jual metanol 60% (% berat)= Rp 675 /kg (www.sciencemadness.org,2008)
Produksi metanol = 2377,92675 kg/jam
Hasil penjualan metanol tahunan
= 2377,92675 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 675 /kg
= Rp 12.712.396.406,-
Hasil penjualan total tahunan = Rp 1.074.773.396.733,-
Piutang Dagang = 3/12 Rp Rp 1.074.773.396.733,- = Rp 268.693.349.183.-
Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja
No Jumlah (Rp)
Jenis Biaya

1 Bahan baku proses dan utilitas 102.818.641.765


2 Kas 3.980.400.000
3 Start up 34.296.477.219
4 Piutang Dagang 268.693.349.183
Total 409.747.868.168

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 285.803.976.827,- + Rp 409.747.868.168,-
= Rp 695.551.844.995,-
Modal ini berasal dari:
Modal sendiri = 60 dari total modal investasi
= 0,6 Rp 695.551.844.995,- = Rp 417.331,106.997,-
Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi
= 0,4 x Rp 695.551.844.995,- = Rp 278.220.737.998,-

3. Biaya Produksi Total


3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang

diberikan sebagai tunjangan, sehingga

Gaji total = (12 + 2) Rp 695.000.000 = Rp 9.730.000.000,-

3.1.2 Bunga Pinjaman Bank


Bunga pinjaman bank adalah 31% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2008).
= 0,31 Rp 278.220.737.998,- = Rp 86.248.428.779,-

3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi


Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan
(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan
sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat
6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000

Kelompok Harta Masa Tarif


Beberapa Jenis Harta
Berwujud (tahun) (%)

I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1
4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat

perangkat/ tools industri.

2. Kelompok 2 8 12,5 Mobil, truk kerja

3. Kelompok 3 16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri

mesin

Ii. Bangunan Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang

(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004)

Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.

PL
D
n
dimana: D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000

Umur Depresiasi
Komponen Biaya (Rp) (Tahun) (Rp)
Bangunan 16.378.000.000 20 818.900.000
Peralatan proses dan utilitas 92.997.418.516 10 5.812.338.657
Instrumentrasi dan pengendalian proses 12.089.664.407 10 3.022.416.102
Perpipaan 74.397.934.813 10 18.599.483.703
Instalasi listrik 9.299.741.852 10 2.324.935.463
Insulasi 7.439.793.481 10 1.859.948.370
Inventaris kantor 929.974.185 10 232.493.546
Perlengkapan keamanan dan kebakaran 929.974.185 10 232.493.546
Sarana transportasi 6.380.000.000 10 797.500.000
TOTAL 33.700.509.388
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami

penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung

(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.

Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya


yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).

Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 20 dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi = 0,20 Rp 60.761.475.388,-
= Rp 15.190.368.847,-

Total biaya depresiasi dan amortisasi


= Rp 33.700.509.388.- + Rp 15.190.368.847,- = Rp 48.890.878.235,-

A. Biaya Tetap Perawatan


a. Perawatan mesin dan alat-alat proses (Timmerhaus, 1991)
Diperkirakan 10 dari HPT = 0,1 Rp 101.451.729.290,-
= Rp 10.145.172.929,-
b. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 dari harga bangunan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 16.378.000.000,- = Rp 1.637.800.000,-
c. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 dari harga kendaraan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 6.380.000.000,- = Rp 638.000.000,-
d. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Timmerhaus,1991)
= 0,1 Rp 12.089.664.407,- = Rp 1.208.966.441,-

e. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 dari harga perpipaan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 74.397.934.813,- = Rp 7.439.793.481,-
f. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 dari harga instalasi listrik (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 9.299.741.852,- = Rp 929.974.185,-
g. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 dari harga insulasi (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 7.439.793.481,- = Rp 743.979.348,-
h. Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 10 dari harga inventaris kantor (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 929.974.185,- = Rp 92.997.419,-
i. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 dari harga perlengkapan kebakaran (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 929.974.185,- = Rp 92.997.419,-
Total biaya perawatan = Rp 22.929.681.221,-

B. Biaya Tambahan (Pant Overhead Cost)


Diperkirakan 20 dari modal investasi tetap (Timmerhaus, 1991)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 0,2 Rp 285.803.976.827,- = Rp 57.160.795.365,-

C. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 dari biaya tambahan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 57.160.795.365,- = Rp 5.716.079.537,-

D. Biaya Pemasaran dan Distribusi


Diperkirakan 20 dari biaya tambahan (Timmerhaus, 1991)
= 0,2 Rp 57.160.795.365,- = Rp 11.432.159.073,-

E. Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 10 dari biaya tambahan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 57.160.795.365,- = Rp 5.716.079.537,-

F. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1% dari Modal Investasi Tetap Langsung
(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2008).
= 0,031 Rp 225.042.501.438,-
= Rp 6.976.317.545,-
2. Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = Rp. 300.000,- /tenaga kerja
(PT. Prudential Life Assurance, 2008)
Maka biaya asuransi karyawan = 175 orang x Rp. 300.000,-/orang
= Rp. 52.500.000,-
Total biaya asuransi = Rp 7.028.817.545,-

G. Pajak Bumi dan Bangunan


PBB = Rp 1.020.400.000,-
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Rp 255.873.319.292,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3.2 Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
= 4 Rp 102.818.641.765,- = Rp 411.274.567.061,-

B. Biaya Variabel Pemasaran


Diperkirakan 10 dari biaya tetap pemasaran.
= 0,1 Rp 11.432.159.073,- = Rp 1.143.215.907,-

C. Biaya Variabel Perawatan


Diperkirakan 15 dari biaya tetap perawatan.
= 0,15 Rp 22.929.681.221,- = Rp 3.439.452.183,-

D. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 20 dari biaya tambahan
= 0,2 Rp 57.160.795.365,- = Rp 11.432.159.073,-
Total biaya variabel = Rp 423.849.942.041,-
Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 255.873.319.292,- + Rp 423.849.942.041,- = Rp 679.723.261.333,-

4 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan


A. Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak = total penjualan total biaya produksi
= Rp 1.074.773.396.733,- Rp 679.723.261.333,-
= Rp 395.050.135.400,-

B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 Tahun 2000, Tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah:
- Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 .
- Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 .
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 .
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10 Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000,-
- 15 (Rp 100.000.000- Rp 50.000.000) = Rp 7.500.000,-
- 30 Rp (395.050.135.400- Rp 100.000.000) = Rp 118.485.040.620,-
Total PPh = Rp 118.497.540.620,-
C. Laba setelah pajak
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak PPh
= Rp 395.050.135.400,- Rp 118.497.540.620,-
= Rp 276.552.594.780,-

5 Analisa Aspek Ekonomi


A. Profit Margin (PM)
Laba sebelum pajak
PM = 100
total penjualan

PM = Rp 395.050.135.400,- 100
Rp 1.074.773.396.733,-

= 37

B. Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap
BEP = 100
Total Penjualan Biaya Variabel

BEP = Rp 255.873.319.292,- 100
Rp1.074.773.396.733 Rp 423.849.942.041

= 39
Kapasitas produksi pada titik BEP = 39 80.000 kg
= Rp 3.144.742 kg
Nilai penjualan pada titik BEP = 39 Rp 1.047.773.396.733,-
= Rp 268.693.349.183,-

C. Return on Investment (ROI)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Laba setelah pajak
ROI = 100
Total Modal Investasi
Rp 275.177.170.793
ROI = 100
Rp 705.176.204.090

= 39,76016982

D. Pay Out Time (POT)


1
POT = 1 tahun
ROI
1
POT = 1 tahun
0,3976
= 2,5151 tahun
E. Return on Network (RON)
Laba setelah pajak
RON = 100
Modal sendiri
Rp 276.552.594.780
RON = 100
Rp 417.331.106.997
= 66,26695

F. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10
- Cash flow = laba sesudah pajak + depresiasi
Dari Tabel E.10, diperoleh nilai IRR = 34,31

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Anda mungkin juga menyukai