"Perkara yang paling memudharatkan ialah bersahabat dengan orang alim yang lalai, orang sufi yang
jahil dan pemberi peringatan yang menghiasi perkataannya supaya dunia menghadap kepadanya.
Jauhilah diri anda daripada tiga golongan manusia ini dan jangan sekali-kali anda bersahabat dengan
mereka:
Sabda Nabi saw; Akan datang suatu zaman pada umatku, di mana tidak ada lagi Islam kecuali hanya
nama/atribut/label-nya saja (tetapi ruhnya tidak ada). Masjid-masjid makmur, tetapi kosong dari
petunjuk Allah. Orang yang faham agama (ulama) pada masa itu adalah seburuk-buruknya makhluk
yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka jugalah fitnah itu
akan kembali" (Hadits Riwayat Al Baihaqi dan Ibnu Adiy)
Kata Imam Al Ghazali rh: "Semua orang akan rusak kecuali orang-orang yang berilmu, semua orang yang
berilmu akan rusak kecuali orang yang beramal, semua orang yang beramal akan rusak kecuali orang
yang Ikhlas"
Mereka adalah orang-orang yang tertipu. Mereka di kuasai oleh cinta dunia, cinta diri dan mencari
kesenangan sesaat serta mengira bahwa ilmunya dapat menyelamatkannya di akhirat kelak tanpa amal.
Kejahilan dan ketaksuban menjadikan diri mereka tidak dapat membezakan di antara kebenaran dan
kebatilan. Hati mereka telah buta daripada keimanan dan ketakwaan. Sebagaimana kata-kata hukama:
Buta hati kerana jahil lebih berbahaya daripada buta mata. Bukan sedikit mereka celik mata tetapi buta
hati kerana jahil. Golongan ini makin diberi peringatan atau nasihat makin bertambah bebal dan jahil.
Lebih berbahaya lagi apabila ditambah pula dengan penyakit kesombongan. Sebagaimana kata Saidina
Ali B. Abi Talib r.a : Tiada musuh yang lebih Aku takuti daripada kejahilan. Setiap manusia menjadi
musuh selama ia jahil.
Salah satu hal yang sangat membahayakan keimanan seorang muslim adalah cinta dunia. Bahaya cinta
dunia sangatlah besar sehingga hal tersebut boleh menyebabkan seseorang menjual agamanya.
Rasulullah saw bersabda;
Bersegeralah beramal soleh, sebelum datang fitnah-fitnah yang banyak. Seseorang di waktu pagi masih
beriman, namun di petang hari dia kafir. Atau seseorang di petang hari dia beriman, dan di pagi hari dia
kafir. Dia menjual agamanya dengan secebis kesenangan dunia. (Riwayat Muslim)
Yang teramat penting, ialah mengetahui tanda-tanda yang membedakan antara ulama dunia dan ulama
akhirat. Yang kami maksudkan dengan ulama dunia ialah ulama su' yang tujuannya dengan ilmu
pengetahuan itu ialah untuk memperoleh kesenangan duniawi, kemegahan dan kedudukan.
Bersabda Nabi saw. :
(Inna asyaddan naasi 'adzaaban yaumal qiaamati 'aalimun lam yan-fa' hullaahu bi'ilmihi).
"Manusia yang sangat memperoleh 'azab pada hari qiamat ialah orang yang berilmu yang tiada
bermanfa'at dengan ilmunya (HR Abi Hurairah)
edited
;
(Laa yakuunul mar-u 'aaliman hattaa yakuuna bi'ilmihi 'aamilaa).
Artinya :"Tidaklah seorang itu bemama alim sebelum berbuat menuruti ilmunya (HR Ibnu Hibban dan Al-
Baihaqi dari Abid darda)
"Pada hari qiamat, dibawa orang yang berilmu lalu dilemparkan ke dalam neraka. Maka keluarlah
perutnya. Dia mengelilingi perut-nya itu seperti keledai mengelilingi gilingan gandum. Penduduk neraka
mengelilinginya, seraya bertanya : "Mengapa engkau begini Menjawab orang yang berilmu itu : "Adalah
aku menyuruh dengan kebaikan dan aku sendiri tidak mengerjakannya. Aku melarang dari kejahatan dan
aku sendiri mengerjakannya". (H R. Al-Bukhari dan Muslim dari usamah bin Zaid)
Aqabah Awaiq yang Ketiga adalah Halangan Tipudaya Syaitan kepada si Salik...