Anda di halaman 1dari 3

TAZKIRAH 2018

Kata Sheikh Ibn Athaillah as Sakandari;

"Perkara yang paling memudharatkan ialah bersahabat dengan orang alim yang lalai, orang sufi yang
jahil dan pemberi peringatan yang menghiasi perkataannya supaya dunia menghadap kepadanya.

Jauhilah diri anda daripada tiga golongan manusia ini dan jangan sekali-kali anda bersahabat dengan
mereka:

ORANG ALIM YANG LALAI


Orang alim yang lalai. Orang seperti ini menunjuki anda kepada Tuhan anda dengan kata-katanya, tetapi
dalam masa yang sama dia bangkit dan menarik anda kepada orang lain selain Allah Taala dengan
perlakuan dan perangainya yang jahat. Sebab itu, lidah perlakuan itu lebih kuat daripada lidah
percakapan dan ini samalah seperti orang yang sihat tidak akan duduk bersama dengan orang yang
berkudis melainkan dia juga turut dijangkiti kudis.

Sabda Nabi saw; Akan datang suatu zaman pada umatku, di mana tidak ada lagi Islam kecuali hanya
nama/atribut/label-nya saja (tetapi ruhnya tidak ada). Masjid-masjid makmur, tetapi kosong dari
petunjuk Allah. Orang yang faham agama (ulama) pada masa itu adalah seburuk-buruknya makhluk
yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka jugalah fitnah itu
akan kembali" (Hadits Riwayat Al Baihaqi dan Ibnu Adiy)

Kata Imam Al Ghazali rh: "Semua orang akan rusak kecuali orang-orang yang berilmu, semua orang yang
berilmu akan rusak kecuali orang yang beramal, semua orang yang beramal akan rusak kecuali orang
yang Ikhlas"

Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda;


" Barang siapa bertambah ilmunya, tetapi tidak bertambah hidayahnya, maka hal ini hanya menambah
jauh dari Allah, Juga sabdanya, " Manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang 'alim
yang ilmunya tidak bermanfaat."

Mereka adalah orang-orang yang tertipu. Mereka di kuasai oleh cinta dunia, cinta diri dan mencari
kesenangan sesaat serta mengira bahwa ilmunya dapat menyelamatkannya di akhirat kelak tanpa amal.

ORANG SUFI YANG JAHIL


Orang sufi yang jahil. Bersahabat dengan orang seperti ini banyak mudharatnya dan amat merbahaya
sama seperti orang yang melenyapkan pendengaran dan penglihatannya. Ini kerana dia mendakwa
bahawa dialah yang faham dan mengerti ilmu hakikat, padahal dia berada jauh daripadanya. Dia lebih
cenderung ke arah jalan yang batil (palsu) seperti orang mulhid (menyimpang dari jalan kebenaran) dan
zindik (orang kafir yang berpura-pura beriman) yang menyangka perkara yang dialaminya itu datang
daripada Tuhannya tanpa ia menyedari bahawa perkara itu datang daripada syaitan dan yang
seumpamanya.

Orang yang macam ni hujungnya meninggalkan syariat... tak solat dll.


Seseorang Bertanya kepada Nabi : "Beritahulah aku Tanda-Tandanya Orang yg jahil(bodoh/hina) ?
Rasulullah Saw Menjawab : Jika kau Temani, dia akan Merepotkanmu. Jika engkau Jauhi, dia kan
MenCelamu. Bila Memberimu Sesuatu, dia akan mengungkit2. Bila Engkau Memberinya Sesuatu, dia akan
Mengingkarinya. Jika kau Berbicara Tentang Sesuatu Rahasia, dia akan Mengkhianatimu. Bila
Memberitahu sesuatu Hal yang Rahasia padamu, ia akan Menuduhmu yg bukan-bukan. Bila Merasa
Cukup, dia Berlaku Sombong dan Kasar. Jika Butuh Sesuatu dia akan Meremehkan Nikmat Tuhan Tanpa
Merasa Berdosa. Jika Senang dia akan menghamburkan dan berlebihan. Jika ditimpa Kesedihan dia
segera Berputus asa. Kalau Tertawa, Ter-bahak2. Jika Menangis akan Menjerit-jerit. Dia selalu
Menjelekkan orang baik. Serta Tidak Mengikuti Aturan Tuhan-Nya. Juga Tidak Merasa Malu kepada
Tuhan-Nya. Jarang Mengingat Tuhan-Nya. Jika engkau dianggap menyetujui hal-hal yang ia lakukan, dia
akan Memujimu dengan Pujian yang tidak ada padamu. Dan Jika Marah kepadamu..dia akan Mencacimu
dengan Suatu kejelekkan yang Tidak Pernah engkau Lakukan. Itulah tanda orang jahil...

Walaupun dari seorang yg mengaku Sufi... sah jahil.


Demikianlah hakikatnya orang yang jahil perasaannya beku dan lemah otaknya. Justeru itu mudah
menjadi taksub dan akibat ketaksuban ini ia tidak lagi boleh berfikir secara normal dan ia akan bertindak
mengikut hawa nafsu bukan berlandaskan akal atau ilmu syariat.

Kejahilan dan ketaksuban menjadikan diri mereka tidak dapat membezakan di antara kebenaran dan
kebatilan. Hati mereka telah buta daripada keimanan dan ketakwaan. Sebagaimana kata-kata hukama:
Buta hati kerana jahil lebih berbahaya daripada buta mata. Bukan sedikit mereka celik mata tetapi buta
hati kerana jahil. Golongan ini makin diberi peringatan atau nasihat makin bertambah bebal dan jahil.
Lebih berbahaya lagi apabila ditambah pula dengan penyakit kesombongan. Sebagaimana kata Saidina
Ali B. Abi Talib r.a : Tiada musuh yang lebih Aku takuti daripada kejahilan. Setiap manusia menjadi
musuh selama ia jahil.

PEMBERI PERINGATAN YANG CINTA DUNIA


Pemberi peringatan yang ada udang di sebalik batu. Orang seperti ini memberi pengajaran kepada orang
lain tetapi ada maksud yang terselindung di sebalik peringatannya, iaitu mengumpulkan seberapa banyak
harta keduniaan demi mencapai maksud yang diingininya untuk memenuhi keperluan hawa nafsunya -
Cakapnya tak serupa bikin. Dia mengajar orang lain dan menegah mereka agar tidak lalai, tetapi dia
sendiri lebih lalai dan lebih teruk daripada mereka.

Salah satu hal yang sangat membahayakan keimanan seorang muslim adalah cinta dunia. Bahaya cinta
dunia sangatlah besar sehingga hal tersebut boleh menyebabkan seseorang menjual agamanya.
Rasulullah saw bersabda;








Bersegeralah beramal soleh, sebelum datang fitnah-fitnah yang banyak. Seseorang di waktu pagi masih
beriman, namun di petang hari dia kafir. Atau seseorang di petang hari dia beriman, dan di pagi hari dia
kafir. Dia menjual agamanya dengan secebis kesenangan dunia. (Riwayat Muslim)

Yang teramat penting, ialah mengetahui tanda-tanda yang membedakan antara ulama dunia dan ulama
akhirat. Yang kami maksudkan dengan ulama dunia ialah ulama su' yang tujuannya dengan ilmu
pengetahuan itu ialah untuk memperoleh kesenangan duniawi, kemegahan dan kedudukan.
Bersabda Nabi saw. :

(Inna asyaddan naasi 'adzaaban yaumal qiaamati 'aalimun lam yan-fa' hullaahu bi'ilmihi).
"Manusia yang sangat memperoleh 'azab pada hari qiamat ialah orang yang berilmu yang tiada
bermanfa'at dengan ilmunya (HR Abi Hurairah)
edited
;
(Laa yakuunul mar-u 'aaliman hattaa yakuuna bi'ilmihi 'aamilaa).
Artinya :"Tidaklah seorang itu bemama alim sebelum berbuat menuruti ilmunya (HR Ibnu Hibban dan Al-
Baihaqi dari Abid darda)

Bersabda Nabi saw.:


" Ilmu pengetahuan itu ada dua : ilmu pada lisan, yaitu ilmu yang menjadi alasan bagi Allah atas
makhluk-Nya dan ilmu pada hati, yaitu ilmu yang bermanfa'at". (HR . At-Tirmidzi dan Ibnu Abdil-Birri dari
Al-Hasan)
Bersabda Nabi saw. lagi :" Adalah pada akhir zaman, orang-
orang yang beribadah yang bodoh dan orang-orang yang berilmu yang tidak beribadah (fasiq)(HR . Al-
Hakim dari Anas, hadits dla'if)

Bersabda Nabi saw. :" Barang siapa bertambah ilmunya


dan tidak bertambah petunjuk, niscaya dia tidak bertambah dekat melainkan bertambah jauh dari Allah".
(H R. Abu Manshur Addailami dan Ibnu Hibban)
edited
Berkata Umar ra. : "Yang paling saya takutkan kepada ummat ini, ialah orang munafiq yang berilmu
Bertanya hadlirin : "Bagaimana ada orang yang munafiq berilmu?".
Menjawab Umar ra. : Berilmu di lidah, bodoh di hati dan amal "

Berkata usamah bin Zaid : "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda :

"Pada hari qiamat, dibawa orang yang berilmu lalu dilemparkan ke dalam neraka. Maka keluarlah
perutnya. Dia mengelilingi perut-nya itu seperti keledai mengelilingi gilingan gandum. Penduduk neraka
mengelilinginya, seraya bertanya : "Mengapa engkau begini Menjawab orang yang berilmu itu : "Adalah
aku menyuruh dengan kebaikan dan aku sendiri tidak mengerjakannya. Aku melarang dari kejahatan dan
aku sendiri mengerjakannya". (H R. Al-Bukhari dan Muslim dari usamah bin Zaid)

Aqabah Awaiq yang Ketiga adalah Halangan Tipudaya Syaitan kepada si Salik...

Anda mungkin juga menyukai