Bab Ii - V2
Bab Ii - V2
LANDASAN TEORI
4
Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan 3G
5
dibandingkan dengan teknologi 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah Node B dan
RNC
Node B
Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B merupakan
perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada UE. Fungsi
utama Node B adalah melakukan proses pada layer 1 antara lain: channel coding,
interleaving, spreading, de-spreading, modulasi, demodulasi dan lain-lain. Node B juga
melakukan beberapa operasi RRM (Radio Resouce Management), seperti handover dan
power control.
Gambar 2.2 Interface GSM dan WCDMA Interface yang Terlibat di prosedur Cell
Re-selection dan Handover
6
UE membandingkan satu atau beberapa hasil pengukuran terhadap nilai ambang
batas yang telah ditentukan untuk memutuskan apakah suatu event telah dipicu.
Tergantung pada event yang dipicu, beberapa tindakan diambil baik oleh RAN (Radio
Access Network) atau UE, yang mungkin menjadi pengukuran baru atau pengehentian
pengukuran yang sedang dilakukan atau eksekusi dari IRAT cell re-selection atau
prosedur handover.
Handover (HO) atau cell change (CC) diatur oleh jaringan berdasarkan laporan
pengukuran dari UE. Sedangkan cell re-selection diatur oleh UE, berdasarkan konfigurasi
parameter broadcast oleh jaringan. Adapun beberapa keadaan dan trasnsisi antar RAT
pada Gambar 2.3.
Cell re-selection berada pada kondisi idle pada RAT yang berbeda antar WCDMA
dan GSM dalam keadaan sebagai berikut:
WCDMA: Idle, URA_PCH dan CELL_FACH
GSM: Idle dan Packet transfer mode
IRAT handover antar WCDMA dan GSM pada kondisi dedicated mencakup
pengguna dalam keadaan berikut:
WCDMA: CELL_DCH (CS and PS)
GSM: CS voice call users
7
2.2 IRAT CELL RE-SELECTION
Dalam kondisi idle, UE tidak memiliki koneksi ke jaringan radio atau juga koneksi
ke Radio Resource Control (RRC). Menjaga UE di kondisi idle meminimalkan
penggunaan sumber daya, baik untuk UE dan dalam jaringan. Namun, UE harus tetap
dapat mengakses sistem dan dicapai oleh sistem. Untuk ini, berikut prosedur yang perlu
dilakukan:
Cell re-selection adalah proses perpindahan UE dari satu cell ke cell yang lain
pada saat kondisi idle atau UE sedang tidak melakukan panggilan. IRAT cell reselection
merupakan perpindahan antara satu cell ke cell yang berbeda RAT. Cell awal yang
ditinggalkan disebut source cell sedangkan cell tujuan disebut dengan target cell.
8
Cell-cell yang memenuhi S Criteria kemudian diurutkan menurut R Criteria
sebagai berikut
Pada UE akan terjadi proses cell re-selection jika cell baru memenuhi kriteria cell
re-selection selama waktu interval treSelection. Parameter SintraSearch berfungsi untuk
meminimalkan ping-pong cell re-selection dengan memberikan batas nilai tertentu
dimana sebuah cell apabila CPICH Ec/No>SintraSearch maka tidak akan mengalami
proses cell re-selection. Dalam kondisi CPICH Ec/No<SintraSearch algoritma proses cell
re-selection akan kembali berjalan. SintraSearch juga berfungsi sebagai pemicu kapan
sebuah UE memulai suatu pengukuran neighbouring cells.
Saat melakukan cell re-selection di WCDMA, UE baik mengukur cell GSM terus
menerus atau ketika kualitas source cell WCDMA turun di bawah ambang batas tertentu.
UE diperbolehkan untuk memilih cell WCDMA atau cell GSM yang baru ketika
menerima rata-rata kualitas dan kekuatan sinyal yang melebihi ambang batas minimum.
Ambang batas kualitas minimum Ec/No memastikan bahwa UE dapat menerima
informasi yang dikirimkan oleh target cell potensial. Batas minimum untuk kekuatan
sinyal memastikan bahwa jaringan dapat menerima informasi untuk cell re-selection
disampaikan oleh UE dalam target cell. Kriteria untuk melakukan cell re-selection ke cell
GSM juga memperhitungkan:
9
Cell re-selection yang sering terjadi dapat dihindari dengan mekanisme seperti
penalti dan offset sementara. Ketika UE secara aktif memberikan layanan data packet-
switched dalam cell WCDMA dan cell re-selection ke GSM cell, itu menetapkan koneksi
radio ke GSM Base Station Sub-system (BSS) dan kemudian memulai prosedur
pembaruan daerah routing yang selama prosedur ini, jaringan inti dapat mengambil
informasi dari UMTS pada UE, yang mencakup setiap paket data yang menunggu dalam
antrian downlink. Ketika selesai, sambungan ke UTRAN dilepaskan. Akhirnya, jaringan
inti menegaskan update wilayah routing Gambar 2.4 menunjukkan urutan pesan setelah
sel seleksi ulang dari WCDMA ke sel GSM dalam mode idle
UE akan mulai mengukur GSM neighbour dimana jika RSCP atau Ecno sudah
memenuhi kritetia ambang batas yang diberikan, jika qQualMin + sRatSearch dan
qRxLevMin + sHcsRat terlalu besar akan memulai pengukuran GSM terlalu awal.
Qqualmeas < qQualMin + sRatSearch . (dB)
atau
Qrxlevmeas < qRxLevMin + sHcsRat + Pcompensation (dBm)
Dimana:
10
Pcompensation = max (maxTxPowerUl - P, 0); (2.6)
Qqualmeas adalah nilai kualitas untuk sinyal yang diterima, dinyatakan dalam
CPICH Ec/No (dB) dan diukur oleh UE. Cell parameter qQualMin mengindikasikan
minumum nilai kualitas yang dibutuhkan di dalam cell. Parameter ini dikirimkan di SI
(System Informasi), dalam SIB3 (System Informations Block 3) untuk source cell dan di
SIB11 untuk target cell. Range: -24 to 0, Default=-18.
Pengambilan keputusan ketika pengukuran pada frekuensi GSM harus dilakukan
adalah dengan menggunakan parameter yang berkaitan dengan Squal menggunakan
paramete sRatSearch. sRatSearch berfungsi sebagai pemicu kapan sebuah UE melakukan
suatu pegukuran GSM neighbouring cells. Keputusan sRatSearch ini bergantung pada
Squal.
Squal>0
Dimana:
Squal = CPICH_Ec/No qQualmin .. (dB) (2.8)
Jika Squal > sRATSearch, UE tidak butuh melakukan pengukuran
pada cell GSM.Jika Squal <= sRATsearch, UE harus melakukan pengukuran pada
GSM Cell
Jika nilai negatife dikonfigurasi, UE mengartikan nilai negatif sebagai nilai 0
11
Qrxlevmeas adalah kuat sinyal yang diterima dan diukur oleh UE dinyatakan dalam
CPICH RSCP (dBm). Parameter ini dikirimkan dalam SIB3 (System Informations Blok
3) untuk source cell dan dalam SIB11 untuk target cell. Cell parameter qRxLevMin
mengindikasikan minimum kuat sinyal yang dibutuhkan dalam cell. Range: -119 to -25,
Default=-115.
Jika neighbour GSM didefinisikan dalam cell, parameter sRatSearch dan sHcsRat
memutuskan kapan UE mulai mengukur mereka. Parameter sRatSearch digunakan untuk
menghitung nilai ambang batas CPICH Ec /No yang berkaitan dengan qQualMin
sedangkan parameter sHcsRat menentukan nilai ambang batas CPICH RSCP yang sesuai
dan berkaitan dengan qRxLevMin. Nilai parameter yang direkomendasikan untuk
sRatSearch dan sHcsRat masing-masing adalah 4 dB dan 3dB. Dengan pengaturan ini
menetapkan UE di mode idle mulai mengukur neighbour GSM ketika salah satu diantara
kualitas sinyal atau kuat sinyal yang diukur dalam sel kurang dari atau sama dengan nilai
ambang batas.
12
Tabel 2.2 Parameter-parameter Umum Cell Re-selection WCDMA ke GSM
Pengaturan
Nama Parameter Range
Umum
qQualMin (UtranCell) -24..0 [Step 1dB] -20 dB
FDDQMIN adalah kualitas minimum dari URTAN cell untuk pemilihan ulang
cell. Parameter ini seharusnya digunakan untuk mengontrol pemilihan ulang cell, tetapi
menyediakan kualitas yang cukup dari kandidat Utrancell.
Selama dalam keadaan mode idle di GSM, cell WCDMA akan diukur ketika RLA
dari source cell lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung pengaturan pada qsearch. Jika
pengukuran telah dilakukan, kriteria reselection dievaluasi dan UE melakukan cell
reslection ke cell WCDMA yang cocok. Jika kondisi berikut terpenuhi, MS akan
melakukan memilih UTRAN cell yang cocok:
14
Gambar 2.6 Grafik Cell Re-selection GSM ke WCDMA
RLA (Received Level Average) adalah rata-rata dari kuat sinyal yang diterima
diukur dalam dBm untuk semua frekuensi GSM yang termonitor dalam List BA. Perata-
ratan ini berdasarkan dari pengukuran 5 contoh terkahir RF carrier lebih dari 3 sampai 5
detik.
2.3 HANDOVER
Merupakan handover yang terjadi antar cell dengan frekuansi carrier yang sama,
dimana UE memulai komunikasi dan membentuk hubungan dengan Node B yang baru
terlebih dahulu sebelum memutuskan hubungan dengan Node B asal. Hubungan akan
15
diputuskan jika proses penyambungan dengan Node B yang baru telah terkoneksi untuk
menghindari drop call.
Handover yang terjadi antarsektor dalam satu cell dengan frekwensi pembawa dan
Node B yang sama disebut dengan softer handover.
Soft dan softer handover terjadi ketika UE berada pada daerah overlapping dari
dua adjacent cells. Pelanggan terhubung secara simultan pada bagian jaringan UTRAN
yang menggunakan kanal-kanal interface radio yang berbeda secara bersamaan.
16
Soft handover memiliki beberapa keunggulan yaitu mengeleminasi efek ping-
pong, pengalihan trafik yang lebih halus, tanpa penghentian sementara selama handover
dan dapat mengurangi probabilitas blocking dan dropping panggilan. Akan tetapi juga
memiliki kekurangan dalam hal kerumitan, konsumsi daya ekstra juga peningkatan
interferensi dikarenakan dengan adanya softhandover sebuah UE pada saat yang sama
dapt menggunakan resources power lebih dari satu node B dan berbagi resource dengan
UE lainnya.
Pada WCDMA hard handover terjadi pada sistem dual mode dimana sistem
WCDMA dioperasikan bersama-sama dengan sistem radio akses lainnya seperti GSM
atau sesama sistem FDD WCDMA tetapi dengan frequency carrier yang berbeda. Pada
kasus lain, hard handover disebut dengan inter-mode handover, yaitu perubahan antara
mode FDD dan TDD WCDMA. Tipe handover ini kadang-kadang jug diklasifikasikan
sebagai inter-sistem handover dengan metode pengukuran mirip pada handover WCDMA
ke GSM.
Pada IRAT handover atau handover dari sistem 3G ke sistem 2G beberapa kriteria
yang dapat menjadi trigger yaitu RSCP, Ecno, UE TX Power dan GSM Coverage yang
bagus.
Ketika UE menerima perintah serah terima, bergerak ke sel GSM target dan
menetapkan koneksi radio sesuai dengan parameter termasuk dalam pesan perintah serah
18
terima. UE menunjukkan berhasil menyelesaikan serah terima dengan mengirimkan serah
terima pesan lengkap dengan BSS, setelah jaringan GSM memulai pelepasan koneksi
radio WCDMA.
Ketika panggilan sedang dilakukan, UE mendeteksi bahwa dia akan keluar dari
frekuensi WCDMA yang melayaninya sekarang ketika event 2d or. Event 2d terpicu
ketika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
RSCP dari cell yang frekuesi saat ini berkurang di bawah treshold. Kondisi ini
harus bertahan untuk durasi timeToTrigger2dRscp.
Ec/No dari cell yang frekuesi saat ini berkurang di bawah treshold. Kondisi ini
harus bertahan untuk durasi ToTrigger2dEcno.
Event 6d dipicu ketika UE Daya pancar telah mencapai nilai maksimum yang
diizinkan untuk durasi waktu yang timeToTrigger6d.
Dalam pengukuran GSM, UE mengukur baik kuat sinyal dari tetangga sel GSM
serta RSCP dan Ec / No sel Set Active WCDMA. Event 3a dipicu ketika UE mendeteksi
secara bersamaan kehadiran sel GSM yang cukup kuat dan semakin berkurangnya
kualitas WCDMA. Kehadiran sel GSM cukup kuat terdeteksi ketika:
Kuat sinyal yang diterima dari BCCH pembawa GSM cell diatas ambang
batas Gsm. Kondisi ini harus bertahan untuk durasi timeToTrigger3a.
Degradasi lebih lanjut dari kualitas WCDMA terdeteksi ketika salah satu dari
kondisi berikut terpenuhi:
Ec/No yang diterima di bawah ambang batas EcNo, jika event 2d dipicu oleh
Ec/No yang jelek. Kondisi ini harus bertahan untuk durasi timeToTrigger3a.
RSCP yang diterima di bawah ambang batasRSCP, jika event 2d dipicu oleh
Ec/No yang jelek RSCP. Kondisi ini harus bertahan untuk durasi
timeToTrigger3a
19
2.4 DRIVETEST
Drive test adalah pengukuran sinyal baik itu kualitas sinyal, level sinyal dan hal-hal
yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang berada di suatu jaringan
(dalam hal ini jaringan 3G ).[3] Sebelum melakukan pengaturan, terlebih dahulu teknisi
harus melakukan drive test agar dapat mengetahui gambaran bagaimana kondisi actual
yang dialami pesawat telepon pengguna. Adapun manfaat dari drive test adalah:
1. Untuk melihat level dan kualitas sinyal yang didapat pengguna baik dalam
keadaan idle maupun dedicated
2. Untuk melihat apakah terjadi interferensi
3. Untuk membandingkan kualitas sinyal operator satu dengan operator lain
Selain itu juga, drive test dilakukan untuk melihat apakah terjadi call drop,
handover, call succes dan mengetahui BTS mana yang meng-cover daerah itu.
1. Metode Idle
Metode idle yaitu metode pengukuran sinyal dimana mobile station tidak
dikoneksikan kemana-mana hanya diaktifkan saja. Metode ini biasanya digunakan
untuk mengukur level sinyal pada saat mobile station idle mode dan kualitas kanal
BCCH yang digunakan.
2. Metode Dedicated
Metode dedicated yaitu mengukur sinyal dengan cara mobile station
berkoneksi dengan nomor telepon yang dituju (operator atau PLMN) tanpa henti
sampai pengukuran selesai. Metode ini biasanya digunakan untuk mengukur
kualitas sinyal ketika mobile station sedang tersambung atau pelanggan sedang
berbicara, kejernihan suara dan interferensi
RSCP atau Received Signal Code Power dapat digunakan untuk menganalisa
coverage. RSCP mempunyai satuan dBm dan mempunyai range tertentu. Range tersebut
merupakan standar operator seluler XL dengan perangkat Ericsson.
20
Tabel 2.5 Standar Range RSCP PT. XL Axiata
Simbol RSCP
-75 dBm <= RSCP < 0 dBm
-85 dBm <= RSCP < -75 dBm
-92 dBm <= RSCP < -85 dBm
-102 dBm <= RSCP < -92dBm
-120 dBm <= RSCP < -102dBm
EcNo atau Signal to- noise ratio digunakan untuk menganalisis quality. Nilainya
0-(-34) . Semakin besar nilai Ec/No semakin buruk kualitas sinyal yang pada daerah
tersebut.
Key Performance Indicator (KPI) adalah suatu data statistik dari performansi suatu
jaringan selular. KPI tersebut merupakan pencerminan dari keadaan jaringan yang terjadi
di lapangan yang dirasakan oleh pelanggan. Menurut rekomendasi dari ITU (International
Telecommunication Union) terdapat 3 kategori pengklasifikasian Key Performnace
Indicator (KPI) untuk evaluasi sebuah jaringan yaitu :
1. Accessibility
Accessibility adalah kemampuan user untuk memperoleh servis sesuai dengan
layanan yang disediakan oleh pihak penyedia jaringan. Contoh pada jaringan 3G yang
termasuk dalam kategori Accessibility adalah RRC Establishment Fail Rate, CSSR
(Call Setup Success Rate) CS Voice, CCSR CS Video, CCSR PS dan HSDPA
Accessibility Success Rate.
21
2. Retainability
Retainability adalah kemampuan user dan sistem jaringan untuk mempertahankan
layanan setelah layanan tersebut berhasil diperoleh sampai batas waktu layanan
tersebut dihentikan oleh user. Contoh pada jaringan 3G yang termasuk dalam kategori
Retainability adalah CCSR (Call Completion Success Rate) CS Voice, CCSR CS
Video, CCSR PS dan HSDPA Retainability Success Rate.
3. Integrity
Integrity adalah derajat pengukuran disaat layanan berhasil diperoleh oleh user.
Kemampuan mobilitas mobile phone untuk melakukan handover termasuk dalam
rangka menjaga integritas jaringan agar layanan tidak terputus sehingga handover
dimasukkan ke dalam kategori Integrity
2.5.1 Throughput
Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps.
Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati selama
interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Di dalam jaringan
telekomunikasi throughput adalah jumlah data persatuan waktu yang dikirim untuk suatu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu titik jaringan atau suatu titik ke titik
jaringan yang lain. Sistem throughput atau jumlah throughput adalah jumlah rata-rata data
yang dikirimkan untuk semua terminal pada sebuah jaringan. Untuk formula perhitungan
throughput per cell dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Throughput cell = (2.9)
SF
Throughput = (2.10)
Waktu download terbaik = (2.11)
Waktu download tipikal = (2.12)
22
Faktor-faktor yang menentukanthroughput adalah piranti jaringan, tipe data yang
ditransfer, topologi jaringan, banyaknya pengguna jarigan, dan beberapa faktor lainnya.
23