NIM :5171121004
Bulan...2017
KATA PENGANTAR
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada saudara dan teman-teman yang
telah membantu dalam pengerjaan Critical Book Review(CBR)ini hingga
selesai.Semoga Critical Book Review(CBR)ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca,Walaupun Critical Boo Review(CBR)ini memiliki kelebihan dan
kekurangan.Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.Terima Kasih.
Penulis
NIM:5171121004
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...............................................................................
B.Tujuan Penulis...............................................................................
C.Manfaat Penulis.............................................................................
D.Identitas Buku.................................................................................
E.Lampiran..........................................................................................
A.Bab 1
B.Bab 2
C.Bab 3
a.Pembahasan Bab 1
b.Pembahasan Bab 2
c.Pembahasan Bab 3
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Rekomendasi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan Penulis
C.Manfaat
D.Identitas Buku
1. Teori Kepemimpinan
TEORI SIFAT
Teori ini memusatkan perhatian pada pemimpin dengan cara memisahkan
variabel-variabel lain yang terkait pada pemimpin itu sendiri. Teori ini
mengasumsikan bahwa efektivitas kepemimpinan ditentukan oleh kepemilikan ciri-
ciri atau sifat-sifat psikologis dan fisik tertentu seorang dalam mempengaruhi
bawahan.
Tampaknya sifat-sifat yang dimiliki pemimpin dapat mempengaruhi
keberhasilan pemimpin. Namun, sifat apa yang harus dimiliki pemimpin yang efektif
mungkin tidak bisa disamakan secara persis untuk setiap organisasi atau kelompok.
pemimpin
TEORI PERILAKU
Teori ini berorientasi pada cara (perilaku dan keterampilan) yang dilakukan
oleh seorang pemimpin untuk memperlakukan pengikutnya dalam upaya
mempengaruhi perilaku bawahan.
Perbedaan antara teori perilaku dan teori sifat sangat penting, karena
keterampilan dan perilaku dapat dipelajari dan diubah, sementara banyak sifat
adalah relative tidak berubah atau tetap.Ketiga keterampilan yang pemimpin
gunakan (John W. Newsrtom and Keith Davis, 1999) adalah :
PENGIKUT
Dengan beberapa kekecualian, para pemimpin dalam berbagai organisasi
adalah pengikut. Mereka hampir selalu melaporkan kepada seseorang yang lain.
Perilaku pengikut yang mendukung pemimpin adalah :
1) Tidak bersaing dengan pemimpin untuk menjadi pusat perhatian .
2) Berperilaku loyal dan bersifat mendukung, seorang pemain tim.
3) Bukan menjadi a yes person yang secara otomatis menyetujui pendapat
atasan.
4) Bertindak sebagai a devils advocate dengan cara mengajukan berbagai
pertanyaan yang meresap.
5) Secara konstruktif mengkonfrontasi ide-ide, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan
pemimpin.
6) Mengantisipasi masalah-masalah potensial dan mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan tersebut.
Model ini mengatakan bahwa disamping jenis tugas sebagaimana dalam path-
goal model juga harus diperhatikan karakteristik pengikut yang akan menentukan
perilaku kepemimpinan yang efektif.
MODEL KEPEMIMPINAN KONTINGENSI DARI FIEDLER
Fiedler mengatakan bahwa ada dua gaya kepemimpinan yang cenderung
ditampilkan seorang pemimpin, yaitu gaya gaya yang berorientasi pada tuga dan gaya
yang berorientasi pada hubungan manusia. Gaya mana dari kedua gaya diatas yang
paling efektif bergantung pada tiga variabel situasi, yaitu ;
TEORI SIFAT
Bila seseorang merinci sosok pemimpin dengan anggapan umum yang diwakili
oleh media saat ini, ia mungkin akan mencatat kualitas-kualitas seperti intelejensi,
kharisma, keyakinan membuat keputusan, kekuatan, keberanian, integritas,
keyakinan diri, dan seterusnya.
Enam sifat yang membedakan sifat antara pemimpin dengan yang bukan
pemimpin adalah ; (1) Semangat dan ambisi, (2) Keinginan untuk memimpin dan
mempengaruhi orang lain, (3) Kejujuran dan integritas, (4) Percaya diri, (5) Pintar,
(6) Menguasai pengetahuan teknis yang berhubungan dengan area tanggung jawab
mereka.
TEORI PERILAKU
Pendekatan individu tidak hanya dapat menghasilkan jawaban yang lebih
denitif tentang hakikat kepemimpinan, namun jika sukses akan membawa sedikit
perbedaan disbanding dengan pendektan sifat. Bila kajian perilaku ditujukan untuk
menemukan factor penentu masalah perilaku, kita mampu melatih orang-orang
untuk menjadi pemimpin.
Jika ada perilaku khas yang dapat mengidentifikasikan para pemimpin,
kemudian kita dapat mengajarkan tentang kepemimpinan kita dapat mendesain
program yang menanamkan pola perilaku tersebut pada individu-individu yang
diharapkan untuk menjadi pemimpin yang efektif.
JARINGAN MANAJERIAL
Sebuah grafik dimensi dua arah pada gaya kepemimpinan dikembangkan oleh
Robert Blake dan Jane Mouton. Mereka mengenalkan suatu jaringan manajerial pada
gaya people concern dan production concernyang pada hakikatnya merupakan
wujud dari dimensi Ohio
TEORI KONTIJENSI
Kaitan antara gaya kepemimpinan dan efektivitas membuktikan bahwa gaya x
akan cocok pada kondisi a, gaya y akan lebih cocok pada kondisi b, dan gaya z untuk
kondisi c. Tapi apakah situasi a,b,c dan seterusnya ini merupakan satu hal untuk
menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada keadaaan dan hal
yang lain agar mapu membatasi keadaan situsioanal tersebut.
Tiga teori kontijensi telah mendapat perhatian besar, yaitu; teori Fiedler, path-
goal, dan peran serta pemimpin. Pada bagian ini kita akan meninjau ulang masing-
masing teori tersebut.
MODEL FIEDLER
Model ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung pada
pasangan yang cocok antara gaya pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya
dan tingkatan dimana keadaan member pengaruh serta kendali terhadap
pemimpin.Fiedler menciptakan sebuah instrument, yang ia namakan sebagai
kuesioner LPC .
Tiga faktor kondisi atau dimensi kontijensi yang dikenalkan oleh Fiedler
ditetapkan sebagai berikut:
1) Hubungan pemimpin-anggota
2) Struktur tugas
3) Wewenang jabatan
TEORI PATH-GOAL
Dasar dari teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk
membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan
dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuanmereka sesuai
dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan.
Berlawanan dengan pandangan Fiedler tentang hal perilaku pemimpin, House
berasumsi bahwa pemimpin itu bersifat fleksibel.
Faktor kontijensi lingkungan:
1. Stuktur tugas
2. Sistem otoritas formal
3. Kelompok kerja
Perilaku pemimpin:
1. Direktif Hasil :
2. Suportif 1. Kinerja
3. Partisipatif 2. Kepuasan
4. Berorientasi
prestasi
Faktor kontinjensi bawahan :
1. Penyesuaian tempat
2. Pengalaman
3. Kemampuan merasakan
Teori Path-goal
MODEL LEADER-PARTICIPATION
Pada tahun 1973, Victor Vroom dan Phillip Yetton mengembangkan model
leader-participation yang dikaitkan dengan perilaku dan peran serta kepemimpinan
dalam pembuatan keputusan. Model ini merupakan ranting keputusan yang
menggabungkan tujuh kontijensi (yang relevasinya dapat identifikasi dengan pilihan
ya atautidak) dan lima pilihan gaya kepemimpinan.
Gender sebagai Suatu Variabel Kontijensi :
Benarkah Pria dan Wanita Berbeda dalam Memimpin ?
Kelebihan Buku
Kelemahan Buku
Pada buku Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi kajian konsep
kata dan kalimat yang disajikannya sulit dimengerti oleh pembaca atau
tidak mudah dipahami saat dibaca. Hampir banyak persaman-persamaan
yang diulang-ulang. Dan kata-katanya sangat baku.
Pada buku Prinsip-Prinsip Organisasi bahasa dan kalimat yang
digunakan lumayan sulit di mengerti dan dicerna, kata-katanya tidak
begitu mudah dipahami sehingga pembaca harus lebih serius dan
berkonsentrasi saat membacanya.
Pada buku Kepemimpinan Dalam Manajemen tidak secara dalam
membahas tentang teori-teori kepemimpinan karena isinya yang simple
dan tidak terlalu mengkaji lebih dalam lagi tentang teori-teori
kepemimpinan.