Anda di halaman 1dari 5

Pengelolaan Sumber Daya Tanah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perbincangan tentang Pembangunan Berkelanjutan atau suistainable development
sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru baik lihat secara global maupun nasional.
pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan
manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber
alam dengan manusia dalam pembangunan. Namun dalam pelaksanaannya masih belum
dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak kerancuan pada
tingkat kebijakan dan pengaturan dan mempunyai banyak gejala pada tatanan implementasi
atau pelaksanaanya.
Sebagai sebuah konsep, pembangunan yang berkelanjutan mengandung pengertian
sebagai pembangunan yang memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi
lingkungan, dalam pelaksanaannya sudah menjadi topik pembicaraan dalam konferensi
Stockholm (UN Conference on the Human Environment) tahun 1972 yang menganjurkan
agar pembangunan dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan (Soerjani, 1977:
66), menurut Sundari Rangkuti Konferensi Stocholm membahas masalah lingkungan serta
jalan keluarnya, agar pembangunan dapat terlaksana dengan memperhitungkan daya dukung
lingkungan (eco-development) (Rangkuti,2000:27) Dilaksanakannya konferensi tersebut
adalah sejalan dengan keinginan dari PBB untuk menanggulangi dan memperbaiki kerusakan
lingkungan yang terjadi.
Bagi Indonesia konsep ini sebenarnya merupakan suatu konsep yang relatif baru.
Seminar Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional (1972) dengan tema yang sangat
menarik hanya dalam lingkungan hidup yang optimal, manusia dapat berkembang dengan
baik, dan hanya dengan lingkungan akan berkembang ke arah yang optimal (Soemarwoto,
1983:xi) oleh Otto S. Dinilai sebagai suatu tonggak sejarah tentang permasalahan lingkungan
hidup di Indonesia. (Soemarwoto, 1983:1).
a. Pengertian Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi dan peran yang
dapat mendukung dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat serta membantu juga dalam
perekonomian. Pengelolaan atau pemanfaatan tanah memiliki cara yang berbeda beda
diantaranya untuk usaha pertanian, membangun gedung, dan usaha komersial yang masing-
masing hal tersebut berpengaruh terhadap penerimaan hasilnya. Tetapi seperti yang terjadi di
masa sekarang pemanfaatan atau pengelolaan tanah salah di gunakan dengan eksploitasi yang
berlebihan sehingga hal ini dapat mengurangi ketersediaan sumber daya tanah yang ada dean
menimbulkan keausan pada tanah sehingga menyebabkan kandungan mineral dalam tanah
berkurang.

b. Macam Penggunaan Tanah


Sumber daya tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena sumber daya tanah merupakan masukan yang diperlukan
untuk setiap bentuk aktivitas manusia seperti untuk pertanian , daerah industry, daerah
pemunkiman , jalan jalan untuk transpotrasi , daerah daerah rekreasi , atau daerah daerah
yang diperlihara kondisi alamnya untuk maksud ilmiah. Penggunaan tanah pada umumnya
tergantung pada kemampuan tanah dan alokasi tanah .

untuk aktivitas pertanian, penggunaan tanah tergantung pada kemampuan tanah yang
dicirikan dengan tekstur tanah , lereng permukaan tanah , kemampuan menahan air dan ada
tingkat erosi. Penggunaan tanah yang paling luas adalah untuk sector pertanian yang meliputi
penggunaan untuk pertanian tanaman pangan , pertanian tanaman keras , untuk kehutanan
maupun untuk lading pengembangan dan perikanan.

Dalam hubungannya dengan penggunaan lahan ini, ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai
lahan, yaitu (i) kualitas fisik lahan, (ii) lokasi lahan terhadap pasar hasil-hasil produksi dan
pasar sarana produksinya, dan (iii) interaksi di antara keduanya. Nilai lahan semakin besar
apabila kualitas biofisiknya semakin baik dan lokasinya semakin dekat dengan pasar.
Sehubungan dengan kualitas fisik lahan, keberhasilan suatu sistem pengelolaan lahan kering
(seperti misalnya usahatani konservasi) juga dibatasi oleh persyaratan- persyaratan
agroekologis (terutama kesesuaian tanah dan ketersediaan air) (Sys, 1985).
Persesuaian syarat agroekologis menjadi landasan pokok dalam pengembangan
komoditas pertanian lahan kering. Penyimpangan dari persyaratan ini bukan hanya akan
menimbulkan kerugian ekonomis, tetapi juga akan mengakibatkan biaya-sosial yang berupa
kemero- sotan kualitas sumberdaya lahan (Brinkman dan Smyth, 1973; Soemarno, 1992). Di
lokasi-lokasi tertentu, seperti lahan kering di bagian hulu DAS, biaya sosial tersebut bisa
bersifat internal seperti kemunculan tanah-tanah kritis dan bersifat eksternal seperti sedi-
mentasi di berbagai fasilitas perairan ( Soemarno, 1991c).

.3. Peran dan Hubungan Lahan dengan Pembangunan Pertanian

Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi


Indonesia. Pentingnya peranan ini menyebabkan bidang ekonomi diletakkan pada
pembangunan ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri,
meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan
mendorong pemerataan kesempatan berusaha.

Namun hal yang paling mendasar sehubungan dengan terwujudnya keberhasilan


pembangunan pertanian adalah ketersediaan lahan. Lahan sebagai salah satu faktor produksi
merupakan sesuatu yang bersifat limit dan harus dimanfaatkan dengan sebijaksana mungkin.
Lahan tidak dapat diproduksi, maka dari itu keberadaanya sangat terbatas. Lahan erat
kaitannya dengan kegiatan pertanian. Tanpa adanya lahan, kegiatan pertanian tidak akan bisa
berlangsung. Proses-proses fisik, kimiawi, dan biologis di dalam tanah sangat dipengaruhi
oleh iklim kehidupan tanaman sehat dan produktif.

Petani harus menyadari bagaimana proses-proses ini dipengaruhi dan bisa


dimanipulasi guna membudidayakan tanaman sehat dan produktif. Petani harus menciptakan
dan mempertahankan kondisi-kondisi tanah sebagai berikut; ketersediaan air, udara dan unsur
hara tepat waktu dalam jumlah seimbang dan mencukupi, struktur tanah yang meningkatkan
pertumbuhan akar, pertukaran unsur-unsur gas , kapasitas penyimpanan, suhu tanah yang
meningkatkan kehidupan tanah dan pertumbuhan tanaman serta tidak adanya unsur-unsur
toksis. Hal tersebut membuktikan bahwa ada hubungan dan kaitan erat antara lahan dan
kegiatan pertanian.

Kondisi lahan yang baik dan memadahi akan mendukung suksesnya pembangunan
pertanian. Namun kondisi lahan di Indonesia justru mengalami penurunan dari waktu ke
waktu. Masalah lingkungan dan ancaman degradasi lahan di negara-negara berkembang
sebagian besar disebabkan karena eksploitasi lahan yang berlebihan dan penggundulan hutan
sehingga akan terjadi erosi tanah, hilangnya lahan tadah hujan, hilangnya kesuburan tanah,
dan sebagainya.

Penyebaran varietas-varietas modern, irigasi, pupuk buatan dan mesin-mesin


pertanian mengakibatkan pertumbuhan dinamis dalam pertanian, namun juga menimbulkan
banyak masalah pada lahan pertanian. Pertumbuhan dinamis tersebut tidak mensukseksan
pembangunan pertanian, akan tetapi justru memperburuk kondisi pertanian di negara kita.
Padahal pembangunan ekonomi nasional dititik beratkan pada sektor pertanian.

Beberapa indikator yang memprihatinkan hasil evaluasi perkembangan kegiatan pertanian


hingga saat ini, yaitu :

1. Tingkat produktivitas lahan menurun,


2. Tingkat kesuburan lahan merosot,
3. Konversi lahan pertanian semakin meningkat,
4. Kualitas lahan kritis semakin meluas,
5. Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat,
6. Daya dukung likungan merosot,
7. Tingkat pengangguran di pedesaan meningkat,
8. Daya tukar petani berkurang,
9. Penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani menurun,
10. Kesenjangan antar kelompok masyarakat meningkat.

Permasalahan Lahan di Indonesia


Rekayasa pengelolaan lahan dengan teknologi modern mulai semarak diterapkan
seperti pemotongan lereng bukit, penimbunan rawa, pembuatan dinding tanggul sungai,
penambangan dengan alat-lalat berat, dan penebangan hutan dengan cepat. Pengelolaan
sumberdaya lahan seperti ini semata-mata mengarah pada kepentingan ekonomi, namun bila
tidak dikendalikan dengan baik tentu saja dapat berdampak pada kerusakan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup di Indonesia.Selain itu, permasalahan lahan yang semakin
kompleks dengan adanya penurunan kualitas pada lahan yang menyebabkan penurunan
produktivitas pada lahan.
1. Pengalihan fungsi lahan
2. Tekanan Lahan dan Kerusakan Lahan
3. Pencemaran Industri
4. Kerusakan Lahan Pertanian Akibat Eros
Solusi tepat Permasalahan Lahan Yang ada Di Indonesia

semakin kompleks permasalahan pada sumberdaya lahan maka perlu adanya sebuah
strategi dan kebijakan untuk menangani masalah-masalah tersebut. Tidak hanya butuh
keterlibatan dari pihak-pihak terkait untuk menanganinya namun juga diperlukan keseriusan
dalam penanganannya.

Pada permasalahan laju alih fungsi lahan yang tidak dapat dikendalikan lagi berkenaan
dengan semakin sempitnya tata ruang yang dijadikan pemenuhan kebutuhan manusia. Pada
daerah-daerah yang kritis,maka kebikajan yang ada harus dapat memberikan arahan pada
tindakan-tindakannyata yang tertuang dalam program-program seperti pemindahan penduduk
diikuti dengan rehabilitasi ( Muhajir.at.al.1992 ).
Upaya pelestarian Pemanfaatan lahan potensial perlu diimbangi dengan pembangunan
lingkungan hidupnya berupa pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah,
tumbuhan,hewan,air dan lain-lain agar memiliki daya guna. Pemeliharaan dan perlindungan
itu antara lain sebagai berikut :
3. pembuatan terasering bertujuan untuk pencegahan erosi
5. Pembuatan saluran pembuangan air menurut konturnya
6. Penanaman pohin-pohon pelindung
7. Teknis penanaman dengan sistem kontur
8. Penanaman lahan dengan sistem tupang sari

DAFTAR PUSTAKA

Munir.2003.Geologi Lingkungan.Malang:Banyumedia.Publising.
Katili.1983.Sumberdaya Alam untuk Pembangunan Nasional.Jakarta.Ghlia Indonesia.
Suparmoko,1997,Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkngan.Yogyakarta.BPEE.
Sudayono. 2002. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu, Konsep Pembangunan
Berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan 3(2) : 153-158.
Syam A. 2003. Sistem Pengelolaan Lahan kering di Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu.
Jurnal Litbang Pertanian 22(4).
Tim Dosen FP UB. 2013. Modul Bahan Ajar UB Distance Learning Ilmu Usahatani.Program
Studi Agribisnis. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.
Utomo. Muhajir.at.al. 1992. Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan.Bandar
Lampung : Universitas Lampung.

Anda mungkin juga menyukai