Terbaru c6
Terbaru c6
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi dan peran yang
dapat mendukung dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat serta membantu juga dalam
perekonomian. Pengelolaan atau pemanfaatan tanah memiliki cara yang berbeda beda
diantaranya untuk usaha pertanian, membangun gedung, dan usaha komersial yang masing-
masing hal tersebut berpengaruh terhadap penerimaan hasilnya. Tetapi seperti yang terjadi di
masa sekarang pemanfaatan atau pengelolaan tanah salah di gunakan dengan eksploitasi yang
berlebihan sehingga hal ini dapat mengurangi ketersediaan sumber daya tanah yang ada dean
menimbulkan keausan pada tanah sehingga menyebabkan kandungan mineral dalam tanah
berkurang.
untuk aktivitas pertanian, penggunaan tanah tergantung pada kemampuan tanah yang
dicirikan dengan tekstur tanah , lereng permukaan tanah , kemampuan menahan air dan ada
tingkat erosi. Penggunaan tanah yang paling luas adalah untuk sector pertanian yang meliputi
penggunaan untuk pertanian tanaman pangan , pertanian tanaman keras , untuk kehutanan
maupun untuk lading pengembangan dan perikanan.
Dalam hubungannya dengan penggunaan lahan ini, ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai
lahan, yaitu (i) kualitas fisik lahan, (ii) lokasi lahan terhadap pasar hasil-hasil produksi dan
pasar sarana produksinya, dan (iii) interaksi di antara keduanya. Nilai lahan semakin besar
apabila kualitas biofisiknya semakin baik dan lokasinya semakin dekat dengan pasar.
Sehubungan dengan kualitas fisik lahan, keberhasilan suatu sistem pengelolaan lahan kering
(seperti misalnya usahatani konservasi) juga dibatasi oleh persyaratan- persyaratan
agroekologis (terutama kesesuaian tanah dan ketersediaan air) (Sys, 1985).
Persesuaian syarat agroekologis menjadi landasan pokok dalam pengembangan
komoditas pertanian lahan kering. Penyimpangan dari persyaratan ini bukan hanya akan
menimbulkan kerugian ekonomis, tetapi juga akan mengakibatkan biaya-sosial yang berupa
kemero- sotan kualitas sumberdaya lahan (Brinkman dan Smyth, 1973; Soemarno, 1992). Di
lokasi-lokasi tertentu, seperti lahan kering di bagian hulu DAS, biaya sosial tersebut bisa
bersifat internal seperti kemunculan tanah-tanah kritis dan bersifat eksternal seperti sedi-
mentasi di berbagai fasilitas perairan ( Soemarno, 1991c).
Kondisi lahan yang baik dan memadahi akan mendukung suksesnya pembangunan
pertanian. Namun kondisi lahan di Indonesia justru mengalami penurunan dari waktu ke
waktu. Masalah lingkungan dan ancaman degradasi lahan di negara-negara berkembang
sebagian besar disebabkan karena eksploitasi lahan yang berlebihan dan penggundulan hutan
sehingga akan terjadi erosi tanah, hilangnya lahan tadah hujan, hilangnya kesuburan tanah,
dan sebagainya.
semakin kompleks permasalahan pada sumberdaya lahan maka perlu adanya sebuah
strategi dan kebijakan untuk menangani masalah-masalah tersebut. Tidak hanya butuh
keterlibatan dari pihak-pihak terkait untuk menanganinya namun juga diperlukan keseriusan
dalam penanganannya.
Pada permasalahan laju alih fungsi lahan yang tidak dapat dikendalikan lagi berkenaan
dengan semakin sempitnya tata ruang yang dijadikan pemenuhan kebutuhan manusia. Pada
daerah-daerah yang kritis,maka kebikajan yang ada harus dapat memberikan arahan pada
tindakan-tindakannyata yang tertuang dalam program-program seperti pemindahan penduduk
diikuti dengan rehabilitasi ( Muhajir.at.al.1992 ).
Upaya pelestarian Pemanfaatan lahan potensial perlu diimbangi dengan pembangunan
lingkungan hidupnya berupa pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah,
tumbuhan,hewan,air dan lain-lain agar memiliki daya guna. Pemeliharaan dan perlindungan
itu antara lain sebagai berikut :
3. pembuatan terasering bertujuan untuk pencegahan erosi
5. Pembuatan saluran pembuangan air menurut konturnya
6. Penanaman pohin-pohon pelindung
7. Teknis penanaman dengan sistem kontur
8. Penanaman lahan dengan sistem tupang sari
DAFTAR PUSTAKA
Munir.2003.Geologi Lingkungan.Malang:Banyumedia.Publising.
Katili.1983.Sumberdaya Alam untuk Pembangunan Nasional.Jakarta.Ghlia Indonesia.
Suparmoko,1997,Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkngan.Yogyakarta.BPEE.
Sudayono. 2002. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu, Konsep Pembangunan
Berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan 3(2) : 153-158.
Syam A. 2003. Sistem Pengelolaan Lahan kering di Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu.
Jurnal Litbang Pertanian 22(4).
Tim Dosen FP UB. 2013. Modul Bahan Ajar UB Distance Learning Ilmu Usahatani.Program
Studi Agribisnis. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.
Utomo. Muhajir.at.al. 1992. Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan.Bandar
Lampung : Universitas Lampung.