Anda di halaman 1dari 7

B.

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

1. Peserta belum mengetahui bagaimana cara personal hygiene pada saat menstruasi.
2. Peserta belum penyakit yang disebabkan karena menstruasi
3. Metode yang digunakan untuk penyuluhan adalah dengan cara penyampain power
point dan tanya jawab serta ada doorprise.
4. Media yang digunakan adalah media elektronik.
5. Kebutuhan khusus yang diperlukan adalah perhatian khusus untuk remaja yang masih
kurang peduli dengan personal hygienenya.
6. Alat motivasi untuk penyuluhan yaitu laptop, LCD, PowerPoint, alat peraga untuk
menambah pemahaman peserta.
7.
8. Isi materinya adalah:
a. cara personal hygiene ketika menstruasi
b. cara membuang pembalut yang sudah dipakai
c. cara mencegah penyakit akibat menstruasi
d. menjelaskan hal-hal yang dapat terjadi saat menstruasi
e. membantu memilih pembalut yang bagus untuk remaja saat menstruasi
9. urutan atau cara penyampaian:
10. Perkenalan diri dan menarik minat peserta dengan musik (karena remaja biasanya
akan lebih tertarik dengan musik)
a. Menjelaskan hal-hal yang dapat terjadi ketika menstruasi
b. Menjelaskan cara personal hygiene ketika menstruasi
c. Menjelaskan cara memilih pembalut yang baik
d. Menjelaskan cara membuang pembalut ketika menstruasi
e. Menjelaskan cara mencegah penyakit akibat menstruasi
f. Praktik dengan pantom saat personal hygiene
g. Praktik cara membersihkan pembalut
h. Tanya jawab dan doorprise
i. Penutup dan kesimpulan
11. masalah yang dialami peserta adalah kurang pengetahuan tentang organ genitalia
secara umum, kurang minat dan merasa acuh dengan keadaan personal hygiene pada
saat menstruasi serta acuh terhadap penyakit yang dapat timbul akibat menstruasi.

C. KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

1. Kegiatan penyuluhan tentang personal hygiene pada saat menstruasi

2. Hambatan terhadap implementasi yang dilakukan:

- Kurang kesadaran remaja putri terhadap kebersihan genitalia pada saat menstruasi

- Acuh terhadap penyakit yang dapat terjadi akibat kurang menjaga persnal hygiene
pada saat menstruasi.
3. Memberikan pengertian pentingnya personal hygiene pada saat menstruasi, hal-hal yang
dapat terjadi saat menstruasi, menjelaskan cara mencegah penyakit akibat menstruasi,
memilih pembalut yang baik untuk remaja pada saat menstruasi.

II. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM:

Setelah mengetahui cara personal hygiene pada saat menstruasi selama 30 menit, peserta
diharapkan mampu meningkatkan kesehatan reproduksi dan mampu menyebutkan apa saja
yang perlu diperhatikan pada saat menstruasi minimal 2 hal.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi dengan


Pendidikan Kesehatan Personal hygiene saat menstruasi selama 30 menit, diharapkan peserta:

1. Mampu menjelaskan hal-hal yang dapat terjadi ketika menstruasi


2. Mampu memahami cara personal hygiene ketika menstruasi
3. Mengetahui cara memilih pembalut yang baik
4. Mampu mengetahui cara membuang pembalut ketika menstruasi
5. Mampu memahami cara mencegah penyakit akibat menstruasi

IV. MATERI (TERLAMPIR) : KISI-KISI MATERI

- CARA PERSONAL HYGIENE KETIKA MENSTRUASI

a. Perawatan kulit dan wajah

Wajah merupakan bagian yang paling sensitive bagi seorang remaja terutama remaja
putri. Masalah jerawat pada remaja terkait dengan penampilan mereka. Pada saat
menstruasi kerja dari kelenjar sebaseus akan meningkat sehingga produksi keringat
meningkat. Pada saat menstruasi sangat bermanfaat untuk membersihkan muka dua
sampai tiga kali sehari guna membantu mencegah timbulnya jerawat.

b. Kebersihan rambut

Menjaga kebersihan rambut sangatlah penting karena pada saat menstruasi kulit
kepala lebih berminyak dan berkeringat sehingga akan memudahkan timbulnya
ketombe dan mikroorganisme lainnya.

c. Kebersihan tubuh

Kebersihan tubuh pada saat menstruasi juga sangat penting diperhatikan, dan
sebaiknya mandi 2 kali sehari, dengan sabun mandi biasa, pada saat mandi organ
reproduksi luar perlu cermat dibersihkan. Cara membersihkan daerah kewanitaan
yang terbaik ialah membasuhnya dengan air bersih. Satu hal yang harus diperhatikan
dalam membasuh daerah kewanitaan kita, terutama setelah buang air besar (BAB),
yaitu dengan membasuhnya dari arah depan ke belakang (dari vagina ke arah anus),
bukan sebaliknya. Karena apabila terbalik arah membasuhnya, maka kuman dari
daerah anus akan terbawa ke depan dan dapat masuk ke dalam vagina.
Pada saat membersihkan alat kelamin, tidak perlu dibersihkan dengan cairan
pembersih atau cairan lain dan douche karena cairan tersebut akan semakin
merangsang bakteri yang menyebabkan infeksi. Apabila menggunakan sabun,
sebaiknya gunakan sabun yang lunak (dengan pH 3,5), misalnya sabun bayi yang
biasanya ber-pH netral. Setelah memakai sabun, hendaklah dibasuh dengan air
sampai bersih (sampai tidak ada lagi sisa sabun yang tertinggal), sebab bila masih
ada sisa sabun yang tertinggal malah dapat menimbulkan penyakit. Setelah dibasuh,
harus dikeringkan dengan handuk atau tissue, tetapi jangan digosok-gosok. Dengan
menjaga kebersihan tubuh dapat memberikan kesegaran bagi tubuh dan
memperlancar peredaran darah.

d. Kebersihan pakaian sehari-hari

Mengganti pakaian setiap hari sangatlah penting terutama pakaian dalam, gunakan
pakaian dalam yang kering dan menyerap keringat karena pakaian dalam yang basah
akan mempermudah tumbuhnya jamur. Pakaian dalam yang telah terkena darah
sebaiknya direndam terlebih dahulu dan setelah kering disetrika. Pemakaian celana
yang terlalu ketat sebaiknya dihindari, karena hal ini menyebabkan kulit susah
bernafas dan akhirnya bisa menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab dan
teriritasi. Untuk pemilihan bahan, sebaiknya gunakan bahan yang nyaman dan
menyerap keringat, seperti misalnya katun. Pemakaian pantyliner setiap hari secara
terus menerus juga tidak dianjurkan. Pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada saat
keputihan banyak saja, dan sebaiknya jangan memilih pantyliner yang berparfum
karena dapat menimbulkan iritasi kulit.

e. Penggunaan pembalut

Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi, oleh
karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali
masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Pilihlah pembalut
yang daya serapnya tinggi, sehingga tetap merasa nyaman selama menggunakannya.
Sebaiknya pilih pembalut yang tidak mengandung gel, sebab gel dalam pembalut
kebanyakan dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan timbulnya rasa gatal.
Pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4-5 kali atau setiap setelah
mandi dan buang air kecil.

Penggantian pembalut yang tepat adalah apabila di permukaan pembalut telah ada
gumpalan darah. Alasannya ialah karena gumpalan darah yang terdapat di
permukaan pembalut tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk
perkembangan bakteri dan jamur. Jika menggunakan pembalut sekali pakai
sebaiknya dibersihkan dulu sebelum dibungkus lalu diuang ke tempat sampah. Untuk
pembalut lainnya sebaiknya direndam memakai sabun di tempat tertutup terlebih
dahulu sebelum dicuci (Kebidanankita. Blogspot,2010).
- CARA MEMBUANG PEMBALUT YANG SUDAH DIPAKAI

Cara pertama :

1. Ambil pembalut

2. Gulung kecil

3. Masukkan ke kantong plastik HITAM

4. Ikat rapat

5. Buang ke tong sampah

Cara kedua :

1. Ambil pembalut

2. Bersihkan pembalut sampai bersih (tapi pertimbangkan kemana saluran airnya ya)

3. Sobek salah satu ujung pembalut (memudahkan membersihkan pembalut andai anda
mau mencuci)

4. Buang ke toilet-guyur (Loh ! Kok ! buang ke toilet? KHUSUS PEMBALUT


TERURAI ya, kalau tidak nanti nyumbat. Baca : Cara Memilih Pembalut yang Baik

Cara ketiga :

1. Ambil Pembalut

2. Bersihkan sampai bersih

3. Masukkan ke kantong plastik HITAM

4. Ikat rapat

5. Buang ke tong sampah

Cara keempat (khusus pembalut kain) :

1. Ambil pembalut
2. Bersihkan pembalut sampai bersih (pertimbangkan kemana saluran airnya) dilarang
menggunakan detergen,sabun mandi, dimesin cuci, sabun apapun
3. Jemur

Perlu diketahui, pembalut pada dasarnya bersifat disposible atau mudah terurai. Jadi
pembalut yang baik akan langsung hancur jika terkena air atau dibuang ke toilet.
Dibuang tanpa dicuci pun tak masalah menurut saya, karena pembalut berfungsi untuk
menampun darah, mencucinya malah akan membuat tidak higienis.
- CARA MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT MENSTRUASI

*Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
*Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa
perut atau pinggang bagian belakang).
*Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
*Minum minuman hangat terutama yang mengandung kalsium tinggi.
*Menggosok-gosok perut/pinggang yang sakit dengan sesuatu yang hangat.
*Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu
relaksasi (kaki menekuk ke arah dada).
*Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi 500mg
jika dibutuhkan dan tidak ada riwayat maag kronis, terutama seminggu sebelum
menstruasi.
*Makan makanan berserat dan perbanyak minum air putih.
*Hindari melakukan hubungan seksualitas.
*Ganti pembalut secara teratur.

- MENJELASKAN HAL-HAL YANG DAPAT TERJADI SAAT MENSTRUASI

- MEMBANTU MEMILIH PEMBALUT YANG BAGUS UNTUK REMAJA


SAAT MENSTRUASI

Pilih pembalut sesuai dengan kebutuhan.


Pembalut dengan ukuran ekstra tebal dipakai pada saat volume darah menstruasi
banyak atau di malam hari. Beberapa merk menyediakan pembalut bersayap, yang
membantu pembalut melekat lebih sempurna pada celana dalam dan juga mencegah
rembesan yang menodai celana dalam. Tetapi kalau volume darah menstruasi tidak
terlalu banyak, bisa juga memakai pembalut yang lebih tipis.
Pilih yang nyaman dipakai dan tidak mudah mengerut.
Patokan pembalut yang nyaman dipakai adalah pembalut yang tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari. Jika pembalut yang dipakai mudah mengerut, maka kebocoran
rentan terjadi, sehingga darah bisa tembus kemana-mana.
Pilihlah pembalut berdaya serap tinggi.
Tapi pastikan bahwa pembalut yang berdaya serap tinggi itu permukaanya kering.
Kondisi permukaan pembalut yang kering memperkecil risiko terjadinya kelembapan
dan iritasi.
Pada saat membeli pembalut, pastikan kemasannya baik dan tertutup rapat.
Segera tukarkan pembalut yang kemasannya rusak, sekecil apa pun itu. Kerusakan
kemasan, seperti lubang, bisa jadi celah masuk bakteri yang terbawa debu.
Penggunaan pembalut berkaitan dengan permukaan kulit organ tubuh yang relatif
sensitif, makanya higienitasnya harus terjaga.
Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur.
Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina dan juga mengurangi risiko
kebocoran
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 16-6363-2000 , di Indonesia belum ada
yang memenuhi standar pembalut yang berkualitas. Tapi apa daya, kita gak punya
jalan lain kan. Sebelum membahas ciri-ciri pembalut yang baik, inilah 9 merk dan 7
pentyliner yang sudah diuji oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dengan
metode spektrofotometri. Berikut ini adalah konsentrasi kandungan klorin yang dapat
menimbulkan kanker leher rahim.
Charm 54,73 ppm
Nina Anio 39,2 ppm
My Lady 24,44 ppm
VClass Ultra 17,74 ppm
Kotex 8,23 ppm
Hers Protex 7,93 ppm
Laurier 7,77 ppm
Softex 7,3 ppm
Softness Standart Jumbo Pack 6,05 ppm

Pantyliner:
o V Class 14,68 ppm
o Pure style 10,22 ppm
o My Lady 9,76 ppm
o Kotex Fresh Liners 9,66 ppm
o Softness Panty Shielder 9,00 ppm
o CareFree Superdry 7,58 ppm
o Laurier Active Fit 5,87 ppm
Pilih pembalut dengan kadar klorin paling rendah
Jika setelah pemakaian daerah kewanitaan anda mengalami iritasi, STOP penggunaan.
Banyak wanita yang sungkan mengeluh gatal karena malu, jadinya malah lebih parah.
Terjadi keputihan abnormal, ruam, bahkan yaa kanker rahim. Saya tidak menakut-
nakuti, waspada kan wajib.
Cek kualitas serap pembalut ! Caranya tuangkan kira-kira 50ml air yang sudah dikasih
pewarna ke pembalut, diamkan beberapa saat. Tempel dan sedikit tekan selembar
tissue ke pembalut tadi, jika ada cairan yang menempel ke tissue, tandanya pembalut
anda berdaya serap kurang. Kenapa harus dicek? Ibarat wanita lagi haid pakai
pembalut dengan posisi duduk, bayangkan sendiri yaaaa jika darahnya tidak terserap
dengan baik.
Cek kualitas bahan pembalut ! Caranya siapkan setengah gelas air di dalam gelas,
sobek pembalut dan ambil isinya, isinya tadi dimasukkan ke dalam gelas. Lihat ! Jika
pembalutnya tidak hancur, maka bahan yang digunakan tidak ramah lingkungan. Jika
hancur biasa, maka kualitas baik. Jika hancur dan menyebabkan air keruh, kualitas
buruk (kemungkinan bahan daur ulang).
Jangan lupa Membuang Pembalut dengan Benar

V. METODE :
Metode Pendidikan Kelompok

Kelompok besar: peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.

VI. MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN :

Media elektronik : Slide, Video dan Alat peraga

VII. KEGIATAN PENYULUHAN :

VIII. EVALUASI :

IX. REFERENSI :

Anda mungkin juga menyukai