Materi Pegas
Materi Pegas
Pengantar
Hal yang penting dalam menganalisa suatu masalah untuk mengetahui
perilaku atau solusi dari suatu fenomena alam adalah membuat suatu model
matematika yang tepat untuknya, sebelum menyelesaikan masalah itu sendiri.
Hukum-hukum alam dan hipotesa-hipotesa dapat diterjemahkan ke dalam
persamaan yang mengandung turunan melalui bahasa matematika.
Hukum-hukum fisika sangat berperanan dalam membuat model yang
berkaitan dengan sifat-sifat alam. Sebagai contoh bahwa hukum Newton II
mengenai gerak, meliputi percepatan memegang peranan penting dalam
penurunan model matematisnya yang berbentuk persamaan diferensial linier.
Dalam bab ini akan dibahas system pegas yang berosilasi secara bebas maupun
yang diberi gaya luar, analisa rangkaian RLC. Dan akan diberikan latihan soal
serta test formatif 4 beserta kunci jawabannya sebagai latihan agar
membantu mempermudah dalam mempelajari materi dalam bab ini.
Fg = - Fs
m.g = k L0 ....(2.1.1)
1.
2.
3. Gaya pegas Fs pada waktu t perpindahan total pegas dari panjang
awalnya adalah L0 + X(t), menurut hukum Hooke :
F = - k
s (2.1.3)
( L + X(t))
0
4.
5. Gaya yang disebabkan oleh tekanan pada luasan tertentu (Fd).
Secara umum gerakan disebabkan karena gas, misalnya tekanan
udara, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2 , merupakan
sistem gas luar, misalkan dashphot . Diasumsikan bahwa gaya yang
disebabkan oleh tekanan gas secara langsung sebanding dengan
6.
2. Gaya pendorong luar F(t) yang ditimbulkan. Sebagai contoh
bagian puncak pegas dari massa itu sendiri, boleh disebut gaya luar.
atau:
(2.1.5)
Selanjutnya akan kita bahas lebih dahulu untuk kasus F(t) = 0 dan untuk
kasus F(t) 0 kita bahas pada bagian berukutnya.
(2.2.1)
(2.2.2)
(2.2.3)
Dimana (2.2.4)
(2.2.5)
(2.2.6)
dengan (2.2.7)
.....(2.28)
Jelasnya, gerakan yang dinyatakan oleh (2.2.8) adalah gerak periodik. Kita
mengacu kepada gerakan seperti gerak harmonik sederhana. Gambar (2.2.2)
: ampiltudo gerakan
: fase gerakan
Periode osilasi (waktu yang diperlukan untuk melakukan satu putaran), T,
adalah
(2.2.9)
adalah :
Dengan akar-akar :
Karakter sstem tergantung pada akar-akar karakteristiknya : real berbeda,
real kembar dan komplek. Ketiga situasi ini akan muncul pada besarnya
c2 -4km . Umtuk pegas bermassa tertentu hanya dampingnya yang dapat
diubah, hal ini akan memunculkan terminology berikut :
a)X(t) = (2.2.10)
b)X(t) = (2.2.11)
c)X(t) = (2.2.12)
Kejadian 2a : Underdamped.
Dalam kasus ini posisi massa pada waktu t dinyatakan dalam (2.2.10), gerak
harmonik sederhana juga berlaku dalam hal ini, yaitu ketika c=0.
Misalkan dua konstanta yang didefinisikan oleh :
(2.2.13)
Kejadian 2b : Criticaldamped.
Kasus ini muncul ketika c2 = 4 km, masukkan pada persamaan (2.2.10)
diperoleh PD yang menerangkan gerak tersebut adalah :
X(t)= (2.2.14)
sehingga dengan mudah terlihat bahwa (10.2.14) dapat ditulis dalam bentuk :
Kejadian 2c : Overdamped.
persamaan karakteristik :
adalah
Selama c, k, m bernilai positip, maka akar-akar dari persamaan karakteristik
adalah negatip, yang menyatakan bahwa kedua faktor di X(t) saling
meniadakan menurut fungsi waktu. Tidak ada osilasi. Gerakan mirip dengan
gerak pada kasus critical damped. Sistem dapat mencapai posisi setimbang
hanya sekali. Hal ini diilustrasikan dalam gambar (2.2.5).
Situasi penting akan muncul ketika gaya yang diaplikasikan secara periodik
dalam waktu tertentu, dan pembahasan kita batasi pada gaya gerak dalam
bentuk:
(2.3.1)
(2.3.2)
bernilai
Fungsi komplemen untuk (2.3.2)
adalah :
yang dapat ditulis dalam bentuk :
(2.3.3)
keadaan atau .
(2.3.5)
Hasil pergerakan ini terdiri dari super posisi dua model geteran harmonic
(2.3.6)
dimana p dan q merupakan bilangan bulat positip. Dalam kasus ini , periode
untuk gerakan ini adalah
dimana p dan q merupakan bilangan bulat terkecil yang diberikan olen (2.3.6).
Type gerakan (nonperiodik) dari pers(2.3.5) diberikan oleh gambar (2.3.1).
Untuk Resonansi, Ketika frekwensi gaya gerak bertepatan (sama)
dengan frekwensi system , penyelesaian partikulir dengan operator D dari PD :
(2.3.7)
adalah :
(2.3.8)
(2.3.9)
(2.3.9)
(2.3.10)
(2.3.11)
dimana , dan
dan . Dan penyelesaian umum dari (2.3.9) adalah :
(2.3.12)
Untuk nilai t yang sangat besar maka xc dominant, untuk alas an ini fungsi
komplemen merupakan bagian Transien dari penyelesaian ,
dan xpdikatakan bagian Steady state
Dari penyelesaian. Kita tinjau (2.3.12) kembali sebagai superposisi dua getaran
harmonic satu dengan resonansi dan lainnya tanp resonansi. Getaran
harmonik sederhana ini kadang berfrekwensi sama dengan frekwensi gaya
gerak benda.
Bagian untuk resonansi kritis maupun over resonansi adalah sama, karena
kedua bagian fungsi complement menghasilkan penyelesaian eksponensial dan
penyelesaian steady state. Macam macam gerakan dari system gaya mekanik
dengan resonansi ditunjukkan gambar (2.3.3)
(2.2.1)
dimana q adalah kapasitas dari kapasitor pada waktu t, konstanta RLC adalah
resistansi, induktansi dan kapasitas dari elemen circuit dan E(t) menunjukkan
EMF (Electromotive force). Gambar rangkaian RLC terlihat pada gambar
(2.2.1). Arus dalam circuit berhubungan dengan perubahan kapasitas yang
berada dalam kapasitor melalui:
(2.2.2)
(2.2.3)
pegas-massa pada:
T
Walaupun permasalahan berbeda secara fisik, akan tetapi
dari matematika murni identik yang berkorespondensi U
antara variable-variabel dan parameter di RLC circuit dan
system pegas-massa , sehingga hasil / penyelesaiannya dari G
circuit RLC mengikuti system pegas-massa . Buat beberapa
pengamatan dan satu contoh ilustrasi, lalu buat tabel
kesetaran antara circuit RLC dengan system pegas-massa
A
S
Perhatika PD (2.2.4)
homogen :
3. Overdamped Jika
a) (2.2.5-a)
b) (2.2.5-b)
c) (2.2.5-c)
qc dan memenuhi
qc merupakan bagian treansien dari solusi (2.2.4) karena berkaitan dengan
waktu sebagai eksponensial . Sebagai contoh , perhatikan kasus aliran periodik
EMF pada rangkaian Underdampet .
Tugas
bentuk MNA :
Dapatkan Frekuensi sudut system, Amplitudo, Fase gerakan dan Periode
dari system untuk berosilasi.
periode .
Berapa kapasitas kapasitor pada waktu t, Arus tetap dan sementara pada
rangkaian, Amplitudo osilasi , tentukan harga yang memaksimalkan
amplitudo dan sket kurva A sebagai fungsi dari
Contoh Soal :
PK :
Akar-akar karakteristik :
PUPD:
X(0) = x0 maka
maka
PPPD :
Karena pegas berosilasi bebas tanpa redaman maka bentuk PD :
Maka diperoleh :
Amplitudo:
Fase gerakan:
PUPR :
Untuk Untuk
PUPD:
Untuk
PUPD:
3. Suatu system pegas-massa yang mana gerakannya diberikan oleh :
konstanta A0 dan
Jawab.
Penyelesaian Steady state :
. . . . . . . . (*)
Sedangkan