Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Berikut ini adalah alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum kali ini :
3.1.1 Alat
Alat bedah
Papan bedah
Benang kasur
Mikroskop
Model torso wanita atau pria
Preparat awetan sel dan jaringan
Chamber CO2
3.1.2 Bahan
Tikus putih jantan dan betina masing-masing 1 ekor
CO2
Kapas
Koran
Tissue
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Mengamati anatomi sel dan jaringan
Siapkan preparat awetan sel dan jaringan yang akan diperiksa
Bersihkan mikroskop dan atur cahaya yang masuk
Lihat dibawah mikroskop preparat yang diperiksa kemudian gambar pada buku
praktikum dan beri label atau nama sesuai dengan tugas yang diberikan, kemudian
bandingkan dengan referensi yang ada.
3.2.2 Mengenal anatomi tubuh manusia, letak organ dan posisi organ
Perhatikan model torso atau alat peraga lain yang ada
Perhatikan letak dari organ yang ada, beri label organ dan posisi organ dengan
menggunakan terminology anatomi
Catat dan dikerjakan di dalam lembar tugas.
3.2.3 Mengenal dan mempelajari anatomi topografi pada hewan tikus
Siapkan tikus betina dan tikus jantan
Korbankan hewan tersebut dengan cara dimasukkan ke dalam chamber CO2,
kemudian alirkan CO2 sampai tikus pingsan.
Setelah tikus pingsan, ikat kaki-kakinya pada meja bedah dengan benang kasur
Dengan menggunakan gunting bedah, buat guntingan midsagital sepanjang daerah
abdomen dan toraks
Gunting kulit secara lateral pada bagian anterior dan posterior dari torehan
midsagital tadi sehingga seluruh otot torso terlihat
Tusukkan ujung gunting secara hati-hati ke dalam otot abdomen inferior dan buat
torehan sepanjang abdomen, kemudian buat torehan lateral seperlunya untuk
melihat organ dalaman
Carilah bagian organ-organ di bawah ini :
1) Hepar 11) Cor
2) Diafragma 12) Trakea
3) Gaster 13) Tuba falopi
4) Anus 14) Aorta
5) Uretra 15) Thymus
6) Pankreas 16) Ovarium
7) Lien (limfa) 17) Intestinum
8) Kolon 18) Testes
9) Adrenal 19) Rectum
10) Ren
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Mengamati sel dan jaringan
Mengamati dengan preparat yang tersedia pada preparat
No. Nama dan Gambar Preparat Ciri atau Karakteritik
1. 1. Bentuk seperti kubus atau
barisan kotak-kotak
2. Ukuran tidak beraturan
3. Terdapat inti sel

Simpel cuboidal ephitelium, Thyroid


2. 1. Terdapat serat-serat
2. Berwarna kekuningan
3. Bersifat elastik

Elastic fibers R.F.


3. 1. Bentuk tipis
2. Terdapat rongga sebagai
transport darah yang
mengandung nutrisi dan O2
3. Sel gepeng
4. Terdapat inti sel

Aorta H.E.(Epitelium skuamosa simple)


4. 1. Seperti persegi panjang
ramping
2. Beraturan
3. Terdapat mikrovili
4. Sel yang rapat
5. Inti sel tidak terlalu terlihat

Simpel columnar epithelium, Galblader


5. 1. Bentuk tipis
2. Tidak beraturan
3. Sel gepeng
4. Terdapat inti sel

Simpel squamous epithelium, Kidney

4.1.2 Mengenal anatomi tubuh manusia


Mengenal anatomi tubuh manusia, letak organ dan posisi anatomi
1. Pembagian tubuh berdasarkan bidang dan rongga
2. Terminologi posisi anatomi

3. Mempelajari tubuh menurut reginal abdomen

Pengamatan dengan menggunakan rongga tubuh


No. Nama rongga Organ yang terlihat
1. Kranial Otak
2. Spinal Medulla spinalis (tulang belakang)
3. Toraks Paru-paru dan jantung
4. Abdomen Usus besar (kolon asendens, kolon transversal, kolon
desendens), usus halus (duodenum, jejunum, ileum), hati,
lambung, diafragma, pancreas, ginjal, kantung empedu, limfa,
kelenjar adrenal
5. Pelvis Alat reproduksi :
Wanita : ovarium, uterus, tuba falopi (oviduk)
Pria : testis dan skrotum

4.1.3 Mengenal dan mempelajari anatomi topografi pada hewan tikus

No. Nama dan Gambar Organ No. Nama dan Gambar Organ
1. 11.

Hepar Ren
2. 12.

Diafragma Cor

3. 13.

Gaster Trakea
4. 14. 2 1

Anus 1. Tuba falopi


2. Uterus
5. 15.

Uretra Aorta
6. 16.

Pancreas
Vesikula seminalis
7. 17.

Pulmonalis Ovarium
8. 18.

Lien (limfa) Intestinum


9. 19.

Kolon Testis
10.

Rectum
Kelenjar Adrenal

4.2 Pembahasan
4.2.1 Mengamati sel dan jaringan
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan
sedikit zat intersel, pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jaringan epitel membentuk lapisan
yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya.Jaringan epitel
mempunyai fungsi fungsi berikut ini :
1.Menutupi dan melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit
2.Absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus kontortus nepron
3.Sekresi, misalnya epitel kelenjar
4.Sensoris, misalnya neuroepitel
5.Kontraktil, misalnya mioepitel
6.Proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit
Sel epitel memiliki bermacam-macam karakteristik sesuai dengan fungsi organ
karena ke khas an yang dimiliki oleh sel epitel tersebut maka sel epitel bisa
melindungi organ tersebut.
1.Simpel cuboidal ephitelium, Thyroid
Epitelium kuboidal simple tersusun dari lapisan tunggal dengan nukleus,banyak
ditemukan pada area banyak kelenjar dan duktusnya, bagian testis, lapisan ovarium,
permukaan anterior mata dan pada retina mata hal ini disebabkan karena fungsi epitel
kubus untuk sekresi untuk mengeluarkan zat-zat kimia seperti hormone dan enzim yang
membunuh mikroorganisme yang masuk dan absorbsi karena di dalam sel ini terdapat
mikrovilia untuk menyerap nutrisi pada saluran pencernaan serta lubrikan yang dapat
mengurangi gesekan, sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi seluruh
sistem peredaran darah mengurangi gesekan antara darah dan dinding pembuluh darah. .
Potongan melintang mikroskopis adalah susunan kubus yang terlihat seperti barisan
kotak-kotak.
2.Elastic fibers R.F.
Serabut elastis adalah serabut yang lebih tipis dan tidak mempunyai garis-garis
longitudinal, bercabang-cabang membentuk jaringan tidak teratur, berwarna kuning,
dalam matriks nya ditemukan serat elastin yang berwarna kuning dan terdapat
perikondrium, serat elastin ini berfungsi memberi daya lentur dan penyokong jaringan.
Komponen utama serat elastin adalah skleroprotein seperti karet disebut elastin, serabut
ini dibuat oleh fibroblast, terdapat kolagen serta serat yang dapat merenggang dan
mengendur. Elastisitasnya menurun sejalan pertambahan usia. Contohnya serabut ini ada
di pembuluh darah memberikan elastisitas yang besar, sehingga pembuluh darah tidak
pecah.
3.Aorta H.E.(Epitelium skuamosa simple)
Bentuk selnya yang pipih sehingga berfungsi untuk proses difusi, suatu bahan di
dalamnya, seperti karbon dioksida, oksigen, zat gizi dan sisa metabolism hingga sel darah
dapat melaluinya, filtrasi atau penyaringan serta bentuk nya berongga untuk
memudahkan Sistem vaskuler adalah sistem pembuluh darah yang berfungsi sebagai
tempat mengalirnya darah dari jantung dan menyabar keseluruh jaringan tubuh dan
kembali ke jantung.
4. Simpel columnar epithelium, Galblader
Bentuk nya yang berlapis-lapis sehingga sel ini berfungsi sebagai system proteksi
yang melindungi. Epitel kolumnar simpel, terdiri dari lapisan tunggal sel yang terlihat
seperti jajaran genjang dengan nukleus. Terdapat sel goblet berada pada epitel kolumnar
saluran pencernaan, yang berfungsi untuk mengeluarkan mukus,sehingga sel goblet
tersebut tampak membengkak dan membentuk goblet. Terdapat pada area saluran
pencernaan (lambung, usus halus, usus besar, kandung empedu), saluran pernafasan dan
duktus ovum serta uterus.
5. Simpel squamous epithelium, Kidney
Bentuk sel yang pipih dang gepeng dari sel ini akan memudahkan sel ini untuk
melakukan filtrasi, absorobsi dan ekskresi. Filtrasi pada proses penyaringan darah oleh
Badan Malphigi (Tepatnya terjadi di Glomerulus dan Kapsula Bowman) dan absorbsi
oleh Tubulus Kontortus Proksima, serta ekresi untuk pengeluaran urine

4.2.2 Mengenal anatomi tubuh manusia

4.2.3 Mengenal dan mempelajari anatomi topografi pada hewan tikus


Manusia dan tikus memiliki organ yang membentuk suatu sistem yang letaknya
dapat diketahui melalui terminologi anatomi. Pengetahuan tentang letak organ dalam
tubuh penting dalam diagnosa awal suatu penyakit. Sistem tubuh membentuk suatu
kesatuan yang bekerja sama mencegah terganggunya homeostasis tubuh.
Organ-organ vital pada tikus dan juga pada manusia berada pada tempat yang
dinamakan rongga tubuh (body cavity). Rongga ini berfungsi sebagai perlindungan dari
gangguan eksternal sekaligus memungkinkan perubahan bentuk dan ukuran organ dalam
tanpa mengganggu fungsi organ lain. Tubuh manusia memiliki lima rongga yaitu kranial,
spinal, rongga dada/toraks, abdominal, dan pelvic.
Dalam pratikum ini dilakukan pembedahan terhadap tikus, sehinnga kita dapat
membandingkan antara organ-organ tikus yang telah diamati saat pembedahan dengan
organ-organ manusia. Pembedahan yang baik yaitu tidak terdapatnya darah saat
pembedahan. Sayatan tidak boleh terlalu dalam harus berhati-hati agar peredaran darah
yang terdapat di kulit tidak terpotong dan organ-organ dalam tidak tertusuk.

Berdasarkan pengamatan didapatkan data-data sebagai berikut, pada tikus yang


diamati didapatkan beberapa perbedaan struktur dengan stuktur manusia diantaranya
pada tikus yang diamati posisi ginjal kanan lebih tinggi dari ginjal kiri ini diakibatkan
karena ginjal kiri terdesak oleh lambung yang berada diatasnya, sedangkan berdasarkan
teoritis posisi ginjal kiri manusia lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan hal ini
diakibatkan karena posisi hati yang berada diatas ginjal kanan, sehingga ginjal kanan
tersebut terdesak oleh posisi hati yang berada diatasnya. Organ selanjutnya yaitu hati,
pada tikus yang diamati ditemukan 7 lobus hati, sedangkan menurut teoritis manusia
hanya memiliki 2 lobus hati. Paru-paru yang dilindungi oleh diafragma pada manusia
sama halnya dengan tikus, paru-paru tikus pun berada dalam rongga torak, serta menutupi
jantung, organ selanjutnya yang ditemukan yaitu jantung sama halnya dengan jantung
manusia, jantung tikus pun berada didalam rongga dada(torak ). Organ selanjutnya yang
ditemukan yaitu usus halus sama halnya dengan usus halus manusia, usus halus dari tikus
percobaan pun memiliki 3 bagian yang memilki susunan seperti susunan usus halus pada
manusia yaitu duodenum atau usus dua belas jari, duodenum ini terletak dibawah
lambung atau juga merupakan organ yang menyambungkan lambung dengan usus kosong
(jejunum), bagian usus halus yang ke dua yaitu jejunum, jejunum ini merupakan bagian
kelanjutan dari duodenum (usus 12 jari), bagian yang usus halus yang ketiga yaitu ileum,
ileum ini merupakan kelanjutan dari duodenum hingga menyatu dengan usus besar, organ
selanjutnya yang ditemukan yaitu usus besar, usus besar pada tikus percobaan memilki
ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan usus halus serta tidak memiliki lipatan-
lipatan, sama halnya seperti usus besar pada manusia. Organ selanjutnya yang didapatkan
yaitu ovarium, ovarium ini maka dapat dipastikan bahwa tikus yang digunakan saat
percobaan merupakan tikus betina. Tikus memiliki dua uterus (uterus duplex) di sebelah
kanan dan kiri, yang memungkinkan tikus untuk beranak banyak dalam sekali proses
reproduksi. Adapun manusia hanya memiliki satu buah uterus yang ada di tengah
sehingga tidak memungkinkan melahirkan beberapa anak sekaligus dalam satu kali
proses reproduksi. Tikus memiliki sekum yang besar yang berfungsi untuk destoksikasi
karena tikus merupakan hewan pengerat yang memiliki kemampuan makan yang cukup
tinggi. Adapun pada manusia hanya memiliki usus buntu yang relatif kecil.

Berikut ini bagian organ-organ tikus :

1. Oris (mulut)
Mulut adalah permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit
atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan bagian rongga mulut/bagian
dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan
mandibularis disebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi
epithelium yang berlapis-lapis dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang
mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung
akhir saraf sensoris. Bibir terletak disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah
dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).

2. Faring (tekak)
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus).
Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang
banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.

3. Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara yang terletak di depan
bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea. Pangkal
tenggorokan itu dapat ditutup oleh epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang
berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi laring
4. Jantung
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung mempunyai
empat ruang yang terbagai sempurna dan terletak di dalam rongga dada serta terbungkus oleh
pericardia. Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan
lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat kavum
pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi
(atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat
lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai
pemompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi
tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk
terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia), yaitu ototserambi, otot bilik, serta serabut
otot perangsang dan penghantar khusus.

5. Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah kanan
terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru (7 lobus).
Didalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut
bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon
dioksida dari darah.

6. Hati
` Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses
metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak di
bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalam
darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati terdiri dari mengubah zat
makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh,
mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin,
menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen. Sekresi empedu, garam empedu
dibuat di hati dibentuk dalam sistem retikuloendothelium dialirkan ke empedu, pembentukan
ureum, menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.
7. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang keledai. Terdiri
dari 3 bagian yaitu kardia, fundus, antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan. Lambung berfungsi menampung makanan, menghancurkan dan
menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.

8. Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi
vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus hepatis dexter
yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat
cortex renalis di bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian
dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk
kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap kaliks yang
terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal yaitu memegang
peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana
keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan
tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh serta
mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.

9. Usus Halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum
menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk
ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang
penting dari proses pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga membantu
pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang
dihasilkan oleh usus.
Fungsi usus halus:

Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan.

10. Usus Besar


Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens
(kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum). Apendiks (usus buntu) merupakan suatu
tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan
kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap
air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi
ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam
usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya akan terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

11. Organ Reproduksi


Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoon (sperma).
Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat
kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari testis,
saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Pada betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva,
mons pubis, dan klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba
fallopii, uterus dan vagina.
12. Organ Perkemihan
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa),
lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding
ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam
kandung kemih.

13. Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi
tidak terjadi untuk periode yang lama, maka konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter . Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar), yang merupakan fungsi utama anus.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Ahmad. LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI & FISIOLOGIHEWAN
(BI-2103). Tahun 2014. Diakses 7 Maret 2017.
https://www.academia.edu/10982857/PROANFISWAN_1

Setia, Anisa. Laporan Tubuh Manusia. Tahun 2014. Diakses 7 Maret 2017.
https://www.academia.edu/12659012/Laporan_Tubuh_Manusia

Selviana, Debby. Jaringan Epitelium. Tahun 2017. Diakses 7 Maret 2017.


https://www.academia.edu/19589122/Jaringan_Epitelium

Oktaberi, Redi. Jaringan Epitel. Tahun 2014. Diakses 7 Maret 2017.


https://www.academia.edu/22762513/Jaringan_Epitel
Karina, Andri. LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERBANDINGAN HEWAN. Tahun 2013. Diakses
7 Maret 2017.
https://www.academia.edu/6227342/LAPORAN_PRAKTIKUM_ANATOMI_PERBANDINGAN_
HEWAN

Anda mungkin juga menyukai