ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis dan lingkungan dari pemanfaatan Biogas
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PD PAL JAYA. IPAL PD PAL JAYA dapat
menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi
warga sekitar. Warga yang dimaksud pada penelitian ini adalah warga RT 014/ RW 006
Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi. Kajian kelayakan teknis melihat kecukupan
potensi biogas untuk memenuhi kebutuhan biogas warga sekitar. Kajian lingkungan
melihat signifikansi pengurangan konsumsi LPG dan minyak tanah. Hasil dari keempat
kajian mendapatkan hasil yang positif sehingga pemanfaatan biogas dari IPAL PD PAL
JAYA layak secara teknis dab lingkungan.
Kata Kunci: Bahan Bakar Memasak yang berkelanjutan, Biogas dari Limbah Domestik,
Pemanfaatan Biogas, Pengolahan Air Limbah
ABSTRACT
This study analyze the technical and environmental feasibility of biogas utilization
from PD PAL Jaya Sewage Treatment Plant (STP). The PD PAL Jaya STP can produce biogas
which can be used as a cooking fuel for locals residents. The local residents which referred to
this research is the resident of RT 014/006 RW Kecamatan Guntur, Kelurahan Setiabudi.
The technical aspect of this research analyze the adequacy of biogas potention from PD PAL
Jaya STP with the ammount of biogas that is needed by the local residents. The
environmental aspect of this research analyze the significance of the LPG and kerosene
consumption reduction. All of the results from these two aspects are positive. Therefore the
utilization of biogas from wastewater PD PAL Jaya technically feasible and environmentally
sustainable.
Keywords: Biogas Utilization, Sewage Biogas, Sewage Treatment, Sustainable Cooking Fuel
Pendahuluan
Seiring berjalannya waktu, adalah untuk bahan bakar kendaraan,
konsumsi minyak bumi semakin pembangkit listrik, dan untuk memasak.
meningkat. Konsumsi minyak bumi yang Minyak bumi yang digunakan untuk
semakin meningkat dipengaruhi oleh memasak lebih dikenal dengan sebutan
Fantazzin et al., (2011) yang Liquid Petroleum Gas (LPG). Seperti
menyimpulkan bahwa saat ini halnya konsumsi minyak bumi, konsumsi
pengeboran minyak bumi sudah tidak LPG di Indonesia semakin naik dari
dapat dilakukan lagi di daratan. tahun ke tahun. Pada tahun 2000,
Minyak bumi digunakan untuk penggunaan LPG di Indonesia sekitar
berbagai macam keperluan. Diantaranya 843.000 ton, lalu pada tahun 2010
132
RAHMANI.P, HARTONO,MD, KUSNOPUTRI, H : KAJIAN KELAYAKAN PEMANFAATAN BIOGAS
133
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 11 (2) : 132-140, 2013 ISSN : 1829-8907
Penelitian lain juga pernah dilakukan di pihak PD PAL JAYA untuk memanfaatkan
Algeria oleh Kalloum et al. (2011), biogas. Untuk itu diperlukan kajian untuk
dimana dari setiap miligram Chemical menilai kelayakan pemanfaatan biogas
Oxygen Demand (mg COD) limbah dari IPAL PD PAL JAYA. Prinsip dari
domestik yang diolah dapat dihasilkan kajian kelayakan pemanfaatan biogas
biogas sebanyak 30 Nml biogas. adalah sesuai secara teknis (technically
Penelitian lain juga dilakukan feasible), menguntungkan secara
oleh Le Hyaric et al. (2010), di mana ekonomi (economically profitable),
lumpur IPAL diberi perlakuan diterima secara sosial (socially
pendiaman selama 4 minggu dan acceptable), dan berkelanjutan secara
penambahan 6 kg lumpur setiap minggu lingkungan (environmentally sustainable)
sejak minggu ke-5. Hasil yang didapatkan (Ariani, 2011).
adalah pada saat lumpur didiamkan Biogas yang terbentuk dari IPAL
dalam kondisi anaorobik selama 4 PD PAL JAYA sangat berpotensi untuk
minggu, dihasilkan biogas sebanyak 360 dijadikan bahan bakar terutama untuk
liter/kg lumpur. Pada saat ada memasak. Penggunaan bahan bakar
penambahan setiap minggu, produksi biogas untuk memasak dapat memberi
biogas naik menjadi 513 618 liter/kg manfaat lingkungan. Manfaat lingkungan
lumpur. yang diberikan adalah berkurangnya
Agar lumpur dari limbah konsumsi bahan bakar fosil yang saat ini
domestik dapat menghasilkan biogas, sudah semakin menipis jumlahnya.
berdasarkan penelitian yang dilakukan Berdasarkan uraian di atas,
oleh Igoni et al. (2008), ada beberapa hal permasalahan yang dapat disimpulkan
yang harus diperhatikan. Hal-hal yang adalah:
perlu diperhatikan diantaranya adalah Belum ada pemanfaatan biogas
suhu, konsentrasi hidrogen-ion, rasio dari IPAL PD PAL JAYA, padahal ada
carbon dan nitraogen, banyaknya limbah potensi biogas yang dapat dihasilkan dari
yang masuk, dan kelembaban. IPAL PD PAL JAYA.
Menurut penelitian yang Berdasarkan rumusan masalah di atas
dilakukan oleh Limmee-chokchai dan dapat disusun beberapa pertanyaan:
Chawana (2007), ada empat hambatan 1. Bagaimana kecukupan dari biogas
yang dalam penerapan penggunaan yang dihasilkan IPAL PD PAL JAYA
biogas untuk mengganti LPG. Hambatan- cukup untuk memenuhi kebutuhan
hambatan tersebut adalah investasi memasak warga sekitar?
biaya tinggi, kurangnya sumber 2. Bagaimana pengurangan konsumsi
keuangan, kurangnya informasi, dan LPG dan minyak tanah yang dapat
kurangnya tenaga ahli dan tenaga dicapai dengan pemanfaatan biogas
terampil. dari IPAL PD PAL JAYA?
Biogas yang dihasilkan dari IPAL
PD PAL JAYA saat ini masih dibiarkan 2. Metode
terlepas ke udara. Untuk dapat Penelitian ini menggunakan
memanfaatkan biogas yang dihasilkan ini pendekatan kuantitatif dengan
perlu ada penangkapan biogas dari metode prospektif. Sumber data
proses pengolahan air limbah di PD PAL penelitian berasal dari data lab PD
JAYA. Penangkapan biogas dari sistem PAL JAYA, kuesioner masyarakat, dan
pengolahan air yang menggunakan studi literatur. Untuk mendapatkan
Kolam Aerasi cukup sulit untuk tujuan, ada beberapa aspek yang
dilakukan karena permukaannya yang dikaji, yakni kecukupan potensi
terlalu luas. Untuk itu diperlukan adanya biogas untuk memasak, pengurangan
perbaikan pada sistem pengolahan air di konsumsi LPG dan minyak tanah,
PD PAL JAYA agar biogas yang penghematan biaya memasak, dan
dikeluarkan ini dapat dimanfaatkan. penerimaan masyarakat.
Terkait mengenai pemanfaatan Kecukupan potensi biogas
biogas yang ditangkap hingga saat ini, untuk kebutuhan memasak warga
belum ada perencanaan lebih lanjut dari sekitar dikaji dengan membandingkan
134
RAHMANI.P, HARTONO,MD, KUSNOPUTRI, H : KAJIAN KELAYAKAN PEMANFAATAN BIOGAS
136
RAHMANI.P, HARTONO,MD, KUSNOPUTRI, H : KAJIAN KELAYAKAN PEMANFAATAN BIOGAS
makro sekitar. Adanya dua fungsi ini potensi biogas dibutuhkan data
membuat pengolahan air limbah mengenai kondisi air limbah PD PAL
menjadi tidak maksimal. Untuk JAYA. Parameter yang paling penting
memaksimalkan pengolahan air untuk memperkirakan jumlah
limbah, PD PAL JAYA telah membuat biogas dari air limbah adalah
Instalasi Pengolahan Air Limbah konsentrasi BOD, COD, ammoniak
(IPAL) baru yang terpisah dengan dan pH dalam air limbah.
waduk. Ke depannya, waduk hanya 3.2.1. Potensi Biogas
berfungsi sebagai pengendali banjir Berdasarkan data kondisi BOD
dan untuk pengolahan air limbah dan COD, didapatkan bahwa pH
sepenuhnya menggunakan IPAL PD rata-rata dari Sewer Landmark
PAL JAYA yang baru. Saat ini IPAL adalah 7,46 dan konsentrasi
PD PAL JAYA masih dalam tahap amoniak rata-ratanya adalah 1,92.
pembangunan. Diperkirakan IPAL Untuk Sewer D, rata-ratanya adalah
ini baru mulai digunakan pada tahun 7,39 untuk nilai pH dan 1,88 untuk
2014. konsentrasi amoniak. Besar pH dan
Berdasarkan gambar rencana, konsentrasi amoniak ini memenuhi
IPAL baru PD PAL JAYA akan syarat awal pemanfaatan biogas dari
menggunakan sistem yang lebih limbah domestik yang telah
kompleks dibanding Aerated Lagoon. dijelaskan sebelumnya pada Bab 2.
Sistem ini terdiri dari Moving Bed Kedua parameter ini memenuhi
Biological Reactor (MBBR), Highrate syarat karena pH berada dalam
Clarifier, Pressure Filter, dan Sludge rentang 7-8 dan amoniak masih
Drying Bed (SDB). Kapasitas total dibawah 80 mg/lt. Persyaratan
IPAL baru PD PAL JAYA lainnya adalah suhu. Berdasarkan
direncanakan sebesar 20.000 m3. informasi dari laboran PD PAL JAYA,
Lumpur dari pengolahan air suhu rata-rata dari air limbah yang
limbah yang terkumpul di SDB dapat masuk ke PD PAL JAYA adalah 30OC.
mengeluarkan biogas apabila berada Suhu ini memenuhi syarat, di mana
dalam kondisi anaerobik. Seperti syarat suhu yang diperbolehkan
penjelasan pada Bab 2, dijelaskan adalah 20-25OC, 30-37 OC, 50-55
bahwa biogas dapat dimanfaatkan OC, dan di atas 65 OC.
sebagai bahan bakar untuk Untuk menghitung jumlah
memasak. Untuk menghasilkan biogas yang dapat dihasilkan,
biogas, SDB yang sudah ada dapat digunakan data konsentrasi BOD
dimodifikasi sehingga membuat dan COD. Data BOD dan COD diolah
kondisi anaerobik. menggunakan rumus 1 dan 2 yang
Biogas yang terjadi nantinya telah dijelaskan pada Bab 3. Langkah
akan dimanfaatkan oleh penduduk pertama perhitungan jumlah biogas
yang bermukim di sekitar PD PAL adalah mencari jumlah COD dan
JAYA. Kawasan pemukiman yang BOD per satuan waktu. Pada
paling dekat dengan IPAL PD PAL penelitian ini digunakan satuan
JAYA adalah Pemukiman RT 014/ miligram per detik (mg/dt). Jumlah
RW 006 Kelurahan Guntur, BOD dan COD per satuan waktu
Kecamatan Setiabudi. Kawasan ini dicari dengan mengalikan
memiliki Kepala Keluarga (KK) konsentrasi BOD dan COD masing-
sebanyak 79 KK dan penduduk masing periode dengan debit air
sebanyak 166 jiwa. limbah yang masuk ke IPAL PD PAL
JAYA. Menurut pemantauan yang
3.2. Analisa Kecukupan Biogas dilakukan oleh laboran PD PAL
Untuk melakukan analisa JAYA, debit rata-rata air limbah yang
kecukupan biogas langkah pertama masuk melalui Sewer D adalah 0,5
yang dilakukan adalah menghitung liter/detik. Untuk Sewer Landmark,
potensi biogas. Untuk menghitung
137
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 11 (2) : 132-140, 2013 ISSN : 1829-8907
138
RAHMANI.P, HARTONO,MD, KUSNOPUTRI, H : KAJIAN KELAYAKAN PEMANFAATAN BIOGAS
139
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 11 (2) : 132-140, 2013 ISSN : 1829-8907
140