3. Cara perhitungan:
Jumlah parasit x 5000 (leukosit) = parasit/l darah
200 leukosit
1. Cara Makroskopis :
a. Kuantitas (jumlah) tinja
b. Kualitas tinja, meliputi : warna, konsistensi , bau, bentuk, ada/tidaknya darah atau
lendir
2. Cara Mikroskopis
a. Cara Langsung
Teknik pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis
Bahan dan alat yang digunakan :
- larutan garam fisiologis
- pipet untuk mengambil larutan garam fisiologis
- gelas benda yang bersih dan kering
- lidi atau tusuk gigi yang bersih
- kertas pengisap.
Cara kerja :
- Dengan pipet diambil satu tetes larutan garam fisiologis, ditaruh diatas gelas
benda yang bersih dan kering.
- Dengan lidi atau tusuk gigi diambil sedikit tinja kira-kira 1-2 mg (sebesar kacang
hijau), dan dihancurkan sampai merata dalam tetesan garam fisiologis tadi.
Bagian-bagian yang kasar dibuang. Sesudah dipakai lidi dibuang ke dalam larutan
desinfektan (awahama).
- Ambil gelas penutup, letakkan diatasnya sedemikian rupa sehingga cairan
merata dibawah gelas penutup dan tidak terjadi gelembung-gelembung udara,
dan sediaan ini harus cukup tipis (kertas koran yang diletakkan dibawahnya
cukup jelas terbaca).
- Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran kecil (10 X) dahulu, bila sudah
ditemukan baru dengan perbesaran kuat (40X 100X).
- Pemeriksaan ini diulangi sedikit-dikitnya 3 kali (3 sediaan).
Cara Pengapungan dengan Larutan NaCl jenuh (Willys Mallory Brine Floatation Method).
Cara ini dapat digunakan untuk semua jenis telur cacing, kecuali yang mempunyai
operkulum dan telur Schistosoma.
Alat dan Bahan :
- Lidi
- Gelas beaker 30 ml
- Tabung reaksi
- Gelas benda
- Gelas penutup
- Larutan NaCl jenuh
Cara Kerja:
- Ambil tinja dengan lidi kira-kira 2-5 gram, lalu masukkan dalam gelas beaker.
- Larutkan tinja tersebut dengan larutan NaCl jenuh sedikit demi sedikit sampai homogen.
Kemudian tuang larutan tersebut ke dalam tabung reaksi yang sudah disiapkan di rak,
sampai tinggi cairan memenuhi permukaan tabung.
- Letakkan gelas penutup di atas permukaan cairan (gelas penutup menempel di atas
permukaan, jaga jangan sampai cairan tumpah).
- Diamkan selama 30-45 menit.
- Gelas penutup diambil dengan pinset, kemudian diletakkan di atas gelas benda sedemikian
rupa sehingga tidak terdapat gelembung udara.
- Periksa dengan mikroskop pada perbesaran lemah 10x.
A. Cara Langsung
Darah diambil dari ujung jari (finger prick).
Cara Pengecatan :
Cara baku :
- SD yang sudah kering (minimal pengeringan 3 jam) disusun dalam gelas
pengecatan (staining jar).
- Campurkan cat Giemsa 1 2 ml dengan 100 ml Buffer-fosfat pH 7,2,
masukkan dalam gelas pengecatan sampai SD tercelup seluruhnya. Diamkan
selama 1 jam.
- Dicuci dengan air mengalir sampai bersih, dikeringkan dan diperiksa di
bawah mikroskop.
Cara cepat :
- SD tebal dikeringkan minimal dalam waktu 30 menit atau sampai 1 malam.
- Dehemoglobinasi dengan air ledeng selama 2 menit lalu dikeringkan.
- Sediaan ditetesi dengan metanol untuk fiksasi, selama 15 menit.
- Lalu digenangi dengan cat Giemsa (1 bagian Giemsa + 9 bagian aquades)
selama 10 menit.
- Dicuci dengan air mengalir sampai bersih, dikeringkan dan diperiksa di
bawah mikroskop.
B. Cara Konsentrasi
Alat dan bahan :
- Vacutainer + heparin
- Disposible syringe 10 ml
- Tabung holder dengan membran nukleopor
- Object glass
- Mkroskop
- Larutan garam fisiologis
- Metanol
- Aquades
- Cat Giemsa
Cara Kerja :
- Ambil darah vena sebanyak 1 ml, lalu tampung dalam vacutainer yang telah diberi heparin.
- Darah diambil dari vacutainer dengan menggunakan disposible syringe 10ml, lalu
diencerkan dengan 9ml larutan garam fisiologis.
- Semprotkan darah perlahan-lahan melalui melalui membran nukleofor yang telah
dilekatkan pada tabung holder. (Ukuran membran nukelofor : lubang 5 mikron, 25 mm).
- Ulangi langkah tersebut dengan larutan garam fisiologis, semprotkan perlahan-lahan.
- Semprotkan udara 5 10 ml perlahan-lahan melalui membran.
- Lepaskan holder dengan hati-hati, ambil membran nukleofor dan letakkan diatas object
glass, biarkan sampai kering.
- Membran difiksasi dengan metanol selama 30 detik, lalu dicuci dengan cara
mencelupkannya ke dalam aquades.
- Lakukan pengecatan dengan Giemsa yang telah diencerkan (Giemsa standard).
- Periksa dibawah mikroskop.
SOP PEMERIKSAAN SCABIESIS
1. Kerokan kulit; ini dicapai dengan menempatkan setetes minyak mineral di atas liang dan
kemudian menggoreskan longitudinal menggunakan skapel no 15. Kerokan diletakkan
pada kaca objek, diberi kaca penutup, dan dengan mikroskop pembesaran 20X atau 100X
dapat dilihat tungau, telur atau skibala.
2. Pengambil tungau dengan jarum; jarum dimasukan ke dalam bagian yang gelap dan
digerakan tangensial. Tungau akan memegang ujung jarum dan dapat diangkat keluar.
3. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas putih dan
dilihat dengan kaca pembesar.
4. Epidermal shave biopsi; menemukan terowongan atau papul yang dicurigai diantara ibu
jari dan jari telenjuk, dengan hati-hati diiris puncak lesi dengan skapel no 15 yang
dilakukan sejajar dengan kulit. Biopsi dilakukan sangat superfisial sehingga tidak terjadi
pendarahan dan tidak perlu anastesi spesimen diletakan pada gelas objek lalu ditetesi
minyak mineral dan diperiksa dengan mikroskop.
5. Kuretasi terowongan (kuret dermal); yaitu kuretasi superfisial mengikuti sumbu panjang
terowongan atau puncak papul kemudian kerokan diperiksa dengan mikroskop, setelah
diletakkan di gelas objek dan ditetesi minyak mineral.
6. Tes tinta Burrow; papul skabies dilapisi dengan tinta pena, kemudian segera dihapus
dengan alkohol, maka jejak terowongan akan terlihat sebagai garis karakteristik,
berbelok-belok, karena tinta yang masuk. Tes ini dapat dilakukan pada anak-anak dan
pasien non-koperatif.
7. Tetrasiklin topikal; larutan tetrasiklin dioleskan pada terowongan yang dicurigai dan
dikeringkan selama 5 menit. Setelah itu hapus larutan tersebut dengan isoproplalkohol.
Tetrasiklin akan berpenetrasi ke dalam melalui kerusakan stratum korneum dan
terowongan akan tampak pada penyinaran lampu Wood, sebagai garis linear berwarna
kuning kehijauan sehingga tungau dapat ditemukan.
8. Apusan kulit; kulit dibersihkan dengan eter, kemudian diletakan selotip pada lesi dan
diangkat dengan gerakan cepat. Selotip kemudian diletakkan diatas gelas obyek (enam
buah dari lesi yang sama pada satu gelas obyek) dan diperiksa dengan mikroskop.
SOP PEMERIKSAAN TRIKOMONIASIS
Pembuatan sediaan
Alat (forcep, rak pewarna, rak pengering)
Reagen (lar carbol gentian violet, lugol/iodin, larutan carbol fuchsin) Cara :
> Pasca pengolesan di objek glas biarkan di udara beberapa saaat mongering, fiksasi dengan
melakukan diatas nyala api lampu spiritus
> Tuangi larutan carbol gentian violet selama 2-3 menit
> Cuci dengan air kran atau air mengalir
> Tuangi dengan alcohol 95% selama 20-30 detik cuci kembali
> Tuangi carbol fuchsin selama 1-2 menit kembali
> Keringkan