A. CYLINDER HEAD
Fungsi:
Konstruksi:
B. VALVE
Valve seat
Valve seat mempunyai sifat heat proof dan anti wear, dipasang dengan
press-fitted di cylinder head, tahan terhadap hentakan pada panas yang
tinggi, dan dapat diganti dengan mudah, jika ada keretakan
atau aus berlebihan.
Valve Spring
1. Jumping: gerakan valve tidak bias mengimbangi gerakan Bahan Valve Seat: Special alloy steel
cam shaft sehingga menyebabkan gerakan valve lambat Heat resistant, low wear.
selanjutnya bias berbenturan dengan piston.
2. Bouncing: Gerakan berulang-ulang pada saat valve menutup Bahan Vanlve Guide: Cast iron low wear
karena lemahnya spring valve, sehingga menyebabkan oil retaining.
kebocoran dan valve seat rusak atau bahkan berbenturan
dengan piston. Bahan Valve: Special alloy steel
Heat resistant low wear.
C. CYLINDER BLOCK
Cylinder Liner
Mempunyai kemampuan heat transfer Note : Bahan dari cylinder liner adalah special cast iron yang
yang tinggi. di campur dengan Ni, Cr, Cu, dan Mo sehingga
Mempunyaai kemampuan sealing yang mempunyai sifat durability, wear resistant dan
terhadap cooling system dan oil. friction resistant.
Mudah dalam penggantian dan dalam
bentuk individual part.
Honning pattern on
inner surface
Protrusion
Top Ring Protruding
(Crevice Seal) part
Press Fitt
Surface
Relief
Flannge Groove
Middle Ring Corner
(O-ring)
Wall Crevice Seal
Thickness Groove
O-ring
Bottom Ring Groove
(O-ring)
Chamfer
Crevice seal, nytrile o-ring dan silicone rubber oring adalah tiga bahan yang dibuat sebagai seal ring pada
cylinder liner bagian bawah. Susunannya berturut-turut dari atas adalah crevice seal, nytrile dan silicone.
Crevice seal (Wide rubber ring), mempunyai sifat tahan lama, tahan panas dari air dan tahan getaran.
Nytrile-rubber (O-ring), mempunyai sifat tahan lama dan tahan panas air dengan baik.
Silicone-rubber (O-ring), mempunyai sifat tahan terhadap oli, tekanan tinggi dan tahan panas dengan baik.
D. CRANKSHAFT
General Function
Merubah gerak bolak-balik pada con rod dan piston sebagai hasil dari tekanan pembakaran menjadi gerak
putar dan di salurkan ke flywheel yang selanjutnya diteruskan ke Power Train atau PTO.
Flywheel berfungsi untuk membuat balance power yang di hasilkan oleh tekanan pembakaran.
Untuk menghindari gaya gesek pada crankshaft dipasang metal bearing pada main journal dan pin journal.
Di ujung depan crankshaft dipasang damper untuk menyerap getaran dan puntiran akibat tekanan
pembakaran.
Crankshaft didukung juga dengan thrust bearing, untuk mereduce gaya axial pada crankshaft terutama saat
pengoperasian clutch.
Construction
Crankshaft dilengkapi dengan crank pin, yang eccentric dari titik center crakshaft, yang mana hal ini mutlak
Merubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putar pada crankshaft. Counter weight yang terpasang pada
crankshaft sangat diperlukan untuk mredam gaya tidak balance akibat konstruksi crankshaft yang eccentric
dan berbelit-belit.
Disamping itu kekuatan, wear resistant pada main dan pin journal serta R radius atau fillet radius adalah hal-
hal penting yang harus diperhatikan.
Material Crankshaft
Beban yang berat serta putaran yang tinggi dan melihat bentuk crankshaft, maka mensaratkan crankshaft
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Strenght (kuat), dari bending stress, torsional stress, load impact, fatique resistance), dalam level yang tinggi.
High Durabillity (tahan lama), terhadap load yang berubah-ubah.
Good advantage wear resistance pada main journal dan pin journal.
Damper
Crankshaft selalu menerima beban puntir, yang mana selalu menerima tekanan pembakaran yang berubah
ubah dan di satu sisi pada flywheel dipegang oleh beban powertrain.
Getaran resonan pada crankshaft dan ditambah getaran pembakaran yang semakin besar akan mengganggu
pergerakan crankshaft.
Dipasannya damper bisa menyerap getaran puntir, dan menghilangkan teganagan torsional sehingga akan
menurunkan getaran engine.
Ada 2 type damper yaitu rubber damper dan viscous damper yang didalamnya terdapat high viscosity silicone
oil sebagai liquid yang menyerap vibrasi (getaran).
E. METAL BEARING
Construction
Metal bearing terpasang pada Block dan Main Cap, untuk main beraring dan pada con rod untuk con rod metal
bearing. Terdiri upper dan lower bearing, dan untuk lower bearing terdapat oil groove lubrication, sebagai jalan
oli untuk pelumasan.
Sangat sulit menemukan satu material metal bearing yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan beban
atau fungsi metal bearing, maka bahan metal bearing bias terdiri dua atau tiga macam bahan lebih, agar
karakteristik yang di inginkan bias terpenuhi.
Properties
Untuk memenuhi fungsinya sebagai peredam gesekan Back Steel
Pada crankshaft, tetapi harus cukup kuat menerima beban
Besar akibat tekanan pembakaran, maka metal bearing
Memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Harus kuat dalam menahan kelelahan bahan, karena Lining
menerima tekanan yang besar dari pembakaran yang
terus menerus dan berubah-ubah. (Strength)
Harus mampu menerima keadaan ukuran crankshaft
Journal yang tidak bulat benar, karena memang tidak Layer
Pernah ada journal crankshaft yang betul-betul round
Dan menjadi tugas metal bearing untuk menyesuaikan
Keadaan tersebut. (Conformability).
Tidak ada hasil penyaringan oil filter yang betul-betul sempurna, selalu ada saja partikel metal kecil yang masih
ikut, mengalir di pompakan oleh oil pump, dan kalau partikel tersebut sempat ikut di sela-sela antara
crankshaft dengan metal bearing maka metal beraing harus mampu, membenamkan partikel tersebut sehingga
tidak menggores crankshaft. (Embedability)
Letak atau posisi metal bearing tidak luput dari pengaruh oli, yang kadang-kadang mengandung asam sulfat
akibat pengaruh fuel, bahkan uap air di dalam crank case, maka metal bearing harus mempunyai sifat
menahan karat. (Corrosion Resistant)
Kontak dengan crankshaft dalam menahan beban berat dari tekanan pembakaran akan menimbulkan panas,
maka metal bearing harus mampu menyalurkan panas ke cyl block dengan baik. (Heat Transfer).
Kontak dengan crankshaft harus minimal efek geseknya, agar pemindahan tenaga dari piston melalui
cranksahat ke flywheel menjadi maksimal, maka metal bearing harus mempunyai sifat menahan gesekan
sebaik mungkin. (Friction Reduction)
F. PISTON
Construction
Bentuk permukaan pisto, berbeda-beda tergantung dari system pembakaran, type nozzle, serta sudut
penyemprotan nozzle.
Valve Recess Dome
Crown
Oil Hole
Piston Skirt
Untuk memenuhi criteria tersebut maka bahan piston adalah sebagai berikutL:
Aluminum alloy containing Ni, Cu dan Si, sehingga didapatkan, heaty resistant, high thermal conductivity, dan
wear resistant.
Piston Ring
Construction
Piston ring dibedakan menurut posisinya dipasang juga engine type-nya.
Piston mempunyai efek yang besar terhadap ratio oil consumption, yaitu adanya kontak keausan terhadap dinding
cylinder. Jumlah dan bentuk piston ring harus sesuai dengan type engine-nya.
Untuk memenuhi sifat-sifat tersebut maka piston ring harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
> Mempunyai sealing effect yang baik terhadap kebocoran gas pembakaran.
> Tidak ada gerakan flutering (melambai karena efek keausan ring piston gap).
> Mempunyai Fitability atau duduk dengan fix tapi tidak terlalu rapat terhadap piston ring groove dan
dinding cylinder sehingga bias bergerak dengan lancar dan memiliki efek yang sangat kecil terhadap
kerugian keausan.
> Mempunyai efek pemindah panas dengan baik.
Material ring piston terbuat dari Special cast iron yang mempunyai heat resistant dan wear resistant yang tinggi.
G. COONECTING ROD
> Big end con rod bearing, sudah di terangkan pada bagian crankshaft bearing.
> Bolt connecting rod melayani untuk merapatkan con rod cap yang menghubungkan connecting rod dengan
crankshaft. Bolt selalu menderita beban tegangan tinggi yang berulang-ulang yang disebabkan inertia dari piston
dan connecting rod, ditambah beban tegangan yang untuk merapatkan cap.
> Untuk dapat menahan kondisi beban yang demikian, bolt con rod dibuat sama dengan bolt cylinder head dan
main bearing bolt. Untuk menjamin kekuatan bolt, selama pengencangan bolt harus diberi tanda sampai
kekencangan yang diinginkan sehingga diperoleh tightening torque yang balk. Dan bila terdapat cacat pada bolt
dan kerusakan berat akan membuat tidak tercapainya tightening bolt yang baik.
> Connecting rod assembly bergerak
receprocating dengan kecepatan tinggi
sehingga bila tidak tepat beratnya akan
berpengaruh besar pada engine balancer.
Berat connecting rod assembly harus
dipelihara tetap pada spesifk tolarace dan
perbedaan berat antara connecting rod
satu dengan lainnya didalam engine tidak
boleh melebihi batas yang diizinkan.
F. FLYWHEEL
Fly wheel terpasang dibelakang crank shaft yang diikat dengan bolt untuk mentransfer putaran engine ke power
train atau lainnya. Awalnya engine power dihasilkan hanya didalam combustion strock pada masing-masing
cylinder, yang menyebabkan terjadinya torque yang bervariasi pada crank shaft dan ditransfer ke fly wheel.