Anda di halaman 1dari 20

ENGINE MAIN COMPONENT

A. CYLINDER HEAD

Fungsi:

Bersama piston dan cylinder membentuk ruang bakar.


Menahan tekanan pembakaran yang tinggi.
Menyalurkan panas ke cooling system.
Mengalirkan exhaust dan intake gas dengan lancar.
Mampu mencampur udara dan fuel dengan baik.

Dengan fugsi tersebut diatas, cylinder head harus mempunyai


sifat-sifat sebagai berikut:

Cukup kuat dan tahan lama dalam menahan tekanan pembakaran.


Menyalurkan panas dengan baik.
Mempunyai daya sekat yang baik agar gas pembakaran tidak bocor.

Konstruksi:

Solid, satu untuk beberapa cylinder.


Separated atau sectional , setiap cylinder satu cylinder head.

Disamping itu konstruksi dari cylinder head dipengaruhi juga oleh


bentuk ruang bakar dan jumlah valve.

Bahan / material cylinder head:


Cast iron FC25, sifatnya strength (kuat) dan low wear (keausan minimal).

Advanced Engine Mechanic Development 1


ENGINE MAIN COMPONENT

Advanced Engine Mechanic Development 2


ENGINE MAIN COMPONENT

MAINTENANCE STANDARD CYLINDER HEAD

Advanced Engine Mechanic Development 3


ENGINE MAIN COMPONENT

B. VALVE

Fungsi dan characteristic:

Valve disamping terus bergerak sesuai dengan timingnya,


valve juga menjaga agar tekanan dan panas pembakaran
yang tinggi tidak bocor.
Dengan demikian valve harus mempunyai sifat-sifat
sebagai beriukut:

Tidak terpengaruh terhadap panas yang hebat, dan tahan


terhadap keausan dan hentakan.
Mampu menyalurkan panas dengan cepat.
Mempunyai daya sekat terhadap udara dengan baik.

Valve seat

Valve seat mempunyai sifat heat proof dan anti wear, dipasang dengan
press-fitted di cylinder head, tahan terhadap hentakan pada panas yang
tinggi, dan dapat diganti dengan mudah, jika ada keretakan
atau aus berlebihan.

Valve Guide 45 untuk in dan 30 untuk ex

Valve guide dipasang dengan press-fitted pada cylinder head,


mengarahkan gerakan naik turun dari valve
dengan inner groove-nya membentuk oil film dengan
valve stem, dan jika sudah aus dapat di ganti.

Advanced Engine Mechanic Development 4


ENGINE MAIN COMPONENT

Rocker Arm dan Cross Head

Rocker arm dan cross head menentukan secara langsung


valve clearance, jika valve clearance tidak tepat maka
akan merubah juga valve timing, jika valve timing berubah
proses di engine akan terganggu dan menyebabkan tenaga
engine kurang maksimal.

Valve Spring

Mengembalikan posisi valve ketempat semula dengan


rapat dan kuat sesuai kekuatan spring.
Pergerakan berulang-ulang dan pengaruh panas
Dengan frekwensi yang tinggi bias menyebabkan
valve spring lemah. Dan jika spring sudah lemah dapat
menyebabkan:

1. Jumping: gerakan valve tidak bias mengimbangi gerakan Bahan Valve Seat: Special alloy steel
cam shaft sehingga menyebabkan gerakan valve lambat Heat resistant, low wear.
selanjutnya bias berbenturan dengan piston.
2. Bouncing: Gerakan berulang-ulang pada saat valve menutup Bahan Vanlve Guide: Cast iron low wear
karena lemahnya spring valve, sehingga menyebabkan oil retaining.
kebocoran dan valve seat rusak atau bahkan berbenturan
dengan piston. Bahan Valve: Special alloy steel
Heat resistant low wear.

Advanced Engine Mechanic Development 5


ENGINE MAIN COMPONENT

C. CYLINDER BLOCK

Fungsi dan Characteristic

Sebagai tempat dudukan utama rotating


components dan cylinder liner.
Tempat saluran pelumas dan cooling system.

Cylinder block sebagai tumpuan langsung dari


piston dan cranksahaft dengan dynamic load
yang besar, maka harus mempunyai sifat kuat
(Strength and low wear), serta centering yang presisi
terhadap dudukan crankshaft dan cam shaft, untuk
menghindari mechanical failure akibat miss dimension.

Cylinder Liner

Sebagian besar engine pada constructional machinery


menggunakan type cylinder liner yang replaceable dan
dengan system pemdinginan langsung (wet type).
Di bagian atas sealing terhadap water cooling dilakukan oleh
Flange surface, dan bagian bawah sealing terhadap water cooling
Dan oil dilakukan oleh o-ring.

Cylinder termasuk salah satu bagian pembentuk ruang bakar sehingga


arus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Tahan terhadap tekan dan panas yang sangat tinggi.

Advanced Engine Mechanic Development 6


ENGINE MAIN COMPONENT

Mempunyai kemampuan heat transfer Note : Bahan dari cylinder liner adalah special cast iron yang
yang tinggi. di campur dengan Ni, Cr, Cu, dan Mo sehingga
Mempunyaai kemampuan sealing yang mempunyai sifat durability, wear resistant dan
terhadap cooling system dan oil. friction resistant.
Mudah dalam penggantian dan dalam
bentuk individual part.

Advanced Engine Mechanic Development 7


ENGINE MAIN COMPONENT

Honning pattern on
inner surface
Protrusion
Top Ring Protruding
(Crevice Seal) part
Press Fitt
Surface
Relief
Flannge Groove
Middle Ring Corner
(O-ring)
Wall Crevice Seal
Thickness Groove

O-ring
Bottom Ring Groove
(O-ring)
Chamfer

Cylinder Liner Seal Ring

Crevice seal, nytrile o-ring dan silicone rubber oring adalah tiga bahan yang dibuat sebagai seal ring pada
cylinder liner bagian bawah. Susunannya berturut-turut dari atas adalah crevice seal, nytrile dan silicone.

Crevice seal (Wide rubber ring), mempunyai sifat tahan lama, tahan panas dari air dan tahan getaran.
Nytrile-rubber (O-ring), mempunyai sifat tahan lama dan tahan panas air dengan baik.
Silicone-rubber (O-ring), mempunyai sifat tahan terhadap oli, tekanan tinggi dan tahan panas dengan baik.

Advanced Engine Mechanic Development 8


ENGINE MAIN COMPONENT

D. CRANKSHAFT

General Function

Merubah gerak bolak-balik pada con rod dan piston sebagai hasil dari tekanan pembakaran menjadi gerak
putar dan di salurkan ke flywheel yang selanjutnya diteruskan ke Power Train atau PTO.
Flywheel berfungsi untuk membuat balance power yang di hasilkan oleh tekanan pembakaran.
Untuk menghindari gaya gesek pada crankshaft dipasang metal bearing pada main journal dan pin journal.
Di ujung depan crankshaft dipasang damper untuk menyerap getaran dan puntiran akibat tekanan
pembakaran.
Crankshaft didukung juga dengan thrust bearing, untuk mereduce gaya axial pada crankshaft terutama saat
pengoperasian clutch.

Advanced Engine Mechanic Development 9


ENGINE MAIN COMPONENT

Construction

Crankshaft dilengkapi dengan crank pin, yang eccentric dari titik center crakshaft, yang mana hal ini mutlak
Merubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putar pada crankshaft. Counter weight yang terpasang pada
crankshaft sangat diperlukan untuk mredam gaya tidak balance akibat konstruksi crankshaft yang eccentric
dan berbelit-belit.
Disamping itu kekuatan, wear resistant pada main dan pin journal serta R radius atau fillet radius adalah hal-
hal penting yang harus diperhatikan.

Material Crankshaft

Beban yang berat serta putaran yang tinggi dan melihat bentuk crankshaft, maka mensaratkan crankshaft
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Strenght (kuat), dari bending stress, torsional stress, load impact, fatique resistance), dalam level yang tinggi.
High Durabillity (tahan lama), terhadap load yang berubah-ubah.
Good advantage wear resistance pada main journal dan pin journal.

Advanced Engine Mechanic Development 10


ENGINE MAIN COMPONENT

Dengan demikian persaratan material dan treatment-nya adalah sebagai berikut:


High carbon steel die forging sehingga mendapatkan strength, fatique strength dan durability.
Induction hardening treatment pada journal sehingga punya ketahanan aus yang baik., terhadap gesekan.

Damper
Crankshaft selalu menerima beban puntir, yang mana selalu menerima tekanan pembakaran yang berubah
ubah dan di satu sisi pada flywheel dipegang oleh beban powertrain.
Getaran resonan pada crankshaft dan ditambah getaran pembakaran yang semakin besar akan mengganggu
pergerakan crankshaft.
Dipasannya damper bisa menyerap getaran puntir, dan menghilangkan teganagan torsional sehingga akan
menurunkan getaran engine.
Ada 2 type damper yaitu rubber damper dan viscous damper yang didalamnya terdapat high viscosity silicone
oil sebagai liquid yang menyerap vibrasi (getaran).

Rubber Damper Viscous Damper

Advanced Engine Mechanic Development 11


ENGINE MAIN COMPONENT

E. METAL BEARING

Construction
Metal bearing terpasang pada Block dan Main Cap, untuk main beraring dan pada con rod untuk con rod metal
bearing. Terdiri upper dan lower bearing, dan untuk lower bearing terdapat oil groove lubrication, sebagai jalan
oli untuk pelumasan.
Sangat sulit menemukan satu material metal bearing yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan beban
atau fungsi metal bearing, maka bahan metal bearing bias terdiri dua atau tiga macam bahan lebih, agar
karakteristik yang di inginkan bias terpenuhi.

Properties
Untuk memenuhi fungsinya sebagai peredam gesekan Back Steel
Pada crankshaft, tetapi harus cukup kuat menerima beban
Besar akibat tekanan pembakaran, maka metal bearing
Memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Harus kuat dalam menahan kelelahan bahan, karena Lining
menerima tekanan yang besar dari pembakaran yang
terus menerus dan berubah-ubah. (Strength)
Harus mampu menerima keadaan ukuran crankshaft
Journal yang tidak bulat benar, karena memang tidak Layer
Pernah ada journal crankshaft yang betul-betul round
Dan menjadi tugas metal bearing untuk menyesuaikan
Keadaan tersebut. (Conformability).

Advanced Engine Mechanic Development 12


ENGINE MAIN COMPONENT

Tidak ada hasil penyaringan oil filter yang betul-betul sempurna, selalu ada saja partikel metal kecil yang masih
ikut, mengalir di pompakan oleh oil pump, dan kalau partikel tersebut sempat ikut di sela-sela antara
crankshaft dengan metal bearing maka metal beraing harus mampu, membenamkan partikel tersebut sehingga
tidak menggores crankshaft. (Embedability)
Letak atau posisi metal bearing tidak luput dari pengaruh oli, yang kadang-kadang mengandung asam sulfat
akibat pengaruh fuel, bahkan uap air di dalam crank case, maka metal bearing harus mempunyai sifat
menahan karat. (Corrosion Resistant)
Kontak dengan crankshaft dalam menahan beban berat dari tekanan pembakaran akan menimbulkan panas,
maka metal bearing harus mampu menyalurkan panas ke cyl block dengan baik. (Heat Transfer).
Kontak dengan crankshaft harus minimal efek geseknya, agar pemindahan tenaga dari piston melalui
cranksahat ke flywheel menjadi maksimal, maka metal bearing harus mempunyai sifat menahan gesekan
sebaik mungkin. (Friction Reduction)

Advanced Engine Mechanic Development 13


ENGINE MAIN COMPONENT

F. PISTON

Construction
Bentuk permukaan pisto, berbeda-beda tergantung dari system pembakaran, type nozzle, serta sudut
penyemprotan nozzle.
Valve Recess Dome

Crown

Ring Lands Compression Ring Groove

Oil Ring Groove


Ni-resist (Anti-wear Ring)

Oil Hole

Piston Skirt

Piston Pin Bore


Snap Ring Groove

Advanced Engine Mechanic Development 14


ENGINE MAIN COMPONENT

Function, Characteristic and Material of Piston


Piston bersama dengan cylinder head dan cylinder liner adalah termasuk pembentuk dari ruang bakar, bentuknya
mengontrol percampuran udara dan fuel ketika di semprotkan. Seluruh body-nya menyalurkan tekanan ledakan
pembakaran ke crankshaft melalui connecting rod. Piston juga menyalurkan panas ke water cooling melalui
piston ring dan cylinder liner.

Dengan demikian piston harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:


1. Tahan lama pada temperature yang sangat tinggi.
2. Mempunyai sifat menyalurkan panas dengan baik.
3. Ringan.
4. Koofisien muai yang kecil.
5. Kuat, dan tidak mudah lelah, wear resistant yang baik.

Untuk memenuhi criteria tersebut maka bahan piston adalah sebagai berikutL:
Aluminum alloy containing Ni, Cu dan Si, sehingga didapatkan, heaty resistant, high thermal conductivity, dan
wear resistant.

Piston Cooling Nozzle.


Pistom harus mempunyai daya hantar panas yang maksimal, tetapi harus tidak mudah memuai, karena akan bias
lenglet dengan cylinder liner. Bentuk yang bermacam-macam dari piston disamping untuk kekuatan juga untuk
mempermudah penyaluran panas ke luar piston melalui ring piston dan cylinder liner. Untuk membantu
penyerapan panas agar tidak terjadi efek yang merugikan akibat piston terlalu panas, terutama engine-engine
high power dan menggunakan turbocharger, maka di bawah piston pada cyl block dipasang nozzle untuk
menyemprotkan oli di bawah piston untuk membantu pendinginan piston.

Advanced Engine Mechanic Development 15


ENGINE MAIN COMPONENT

TEMPERATURE PERMUKAAN PISTON


SAAT PEMBAKARAN

Piston Ring

Construction
Piston ring dibedakan menurut posisinya dipasang juga engine type-nya.
Piston mempunyai efek yang besar terhadap ratio oil consumption, yaitu adanya kontak keausan terhadap dinding
cylinder. Jumlah dan bentuk piston ring harus sesuai dengan type engine-nya.

Advanced Engine Mechanic Development 16


ENGINE MAIN COMPONENT

Function of Piston Ring


Tapered ring (keystone type)
Piston ring adalah termasuk subyek
utama yang menerima tekanan tinggi
pada temperature ynag tinggi pula.
Piston ring juga harus tetap duduk Inner cut taper ring
dengan stable saat bergerak dengan Comp Ring (Top Ring)
high speed, pada saat yang Comp Ring (Middle Ring)
bersamaan juga harus mencegah
bocornya gas dan tekanan pemb
ke crankcase.
Piston juga harus mencegah jangan
sampai oil film teputus dengan Coil
terhadap dinding cylinder serta Expander
dapat memindahkan panas ke luar Comp Ring (Middle Ring)
dari piston ke dinding cylinder Oil Ring With Expander
dengan baik.

Untuk memenuhi sifat-sifat tersebut maka piston ring harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
> Mempunyai sealing effect yang baik terhadap kebocoran gas pembakaran.
> Tidak ada gerakan flutering (melambai karena efek keausan ring piston gap).
> Mempunyai Fitability atau duduk dengan fix tapi tidak terlalu rapat terhadap piston ring groove dan
dinding cylinder sehingga bias bergerak dengan lancar dan memiliki efek yang sangat kecil terhadap
kerugian keausan.
> Mempunyai efek pemindah panas dengan baik.

Material ring piston terbuat dari Special cast iron yang mempunyai heat resistant dan wear resistant yang tinggi.

Advanced Engine Mechanic Development 17


ENGINE MAIN COMPONENT

G. COONECTING ROD

Function of Connecting Rod


> Menerima gerak reciprocating dari piston dan diubah menjadi gerak putar pada crankshaft.
> Harus memapu cukup kuat menerima ketegangan beban berulang ulang baik dari kebengkokan maupun
deformasi lainnya.
> Untuk memenuhi kebutuhan akan kekuatan seperti diatas, connecting rod dibuat dari baja tempa khusus yang
mempunyai kekuatan khusus dalam batas kekuatan material.
> Jangan sampai bagian dari connecting rod, terdapat guratan, lecet , terpukul atau perubahan bentuk lainnya
karena akan bisa mengacaukan konsentrasi tegangan atau stress ketika mendapat beban, sehingga bisa
menyebakan kebengkokan, rusak atau perubahan bentuk lainnya.
> Small end con rod bushing terbuat dari phospor, bronze dan kombinasi timah mempunyai daya tahan tinggi
terhadat tekanan dan tidak mudah aus.

Advanced Engine Mechanic Development 18


ENGINE MAIN COMPONENT

> Big end con rod bearing, sudah di terangkan pada bagian crankshaft bearing.

Connecting Rod Bolt

> Bolt connecting rod melayani untuk merapatkan con rod cap yang menghubungkan connecting rod dengan
crankshaft. Bolt selalu menderita beban tegangan tinggi yang berulang-ulang yang disebabkan inertia dari piston
dan connecting rod, ditambah beban tegangan yang untuk merapatkan cap.
> Untuk dapat menahan kondisi beban yang demikian, bolt con rod dibuat sama dengan bolt cylinder head dan
main bearing bolt. Untuk menjamin kekuatan bolt, selama pengencangan bolt harus diberi tanda sampai
kekencangan yang diinginkan sehingga diperoleh tightening torque yang balk. Dan bila terdapat cacat pada bolt
dan kerusakan berat akan membuat tidak tercapainya tightening bolt yang baik.
> Connecting rod assembly bergerak
receprocating dengan kecepatan tinggi
sehingga bila tidak tepat beratnya akan
berpengaruh besar pada engine balancer.
Berat connecting rod assembly harus
dipelihara tetap pada spesifk tolarace dan
perbedaan berat antara connecting rod
satu dengan lainnya didalam engine tidak
boleh melebihi batas yang diizinkan.

Metode pengencanagan baut connecting rod


Menggunakan metode pengencangan Plastic
Range Turning Angle Method agar di dapatkan
gaya pengencangan yang akurat, karena baut
mengalami deformasi yang permanen.

Advanced Engine Mechanic Development 19


ENGINE MAIN COMPONENT

F. FLYWHEEL
Fly wheel terpasang dibelakang crank shaft yang diikat dengan bolt untuk mentransfer putaran engine ke power
train atau lainnya. Awalnya engine power dihasilkan hanya didalam combustion strock pada masing-masing
cylinder, yang menyebabkan terjadinya torque yang bervariasi pada crank shaft dan ditransfer ke fly wheel.

Dengan adanya inertia yang besar


pada fly wheel, torque yang tidak sama
diterima dari crank shaft akan menjadi
harnpir sama dan rata pada putaran
fly wheel atau dengan inertia putar dari
fly wheel dapat mengisi kekosongan
gerak putar dari crank shaft.

Ring gear terpasang melingkar pada


lingkaran luar dari fly wheel yang di
gunakan apabila engine diputar oleh
starting motor untuk memutar engine.

Rear seal terpasang pada fly wheel


housing yang bekerja menyekat komponen
yang bergerak pada crank shaft
(iihat pada crank shaft oil seal dan wear ring).
Ada dua jenis rear seal, single lip type seal
dan double lip type seal. Sebaiknya
menggunakan double lip seal, tetapi hati-hati dalam pemasangannnya
jangan sampai lipnya terlipat keluar mengakibatkan oil bocor dan lip menjadi rusak. Sebaiknya selama dalam
pengetesan engine menggunakan single lip type seal dan setelah selesai test di ganti dengan double lip type seal.

Advanced Engine Mechanic Development 20

Anda mungkin juga menyukai