JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DI SUSUN OLEH:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh
yang signifikan penggunaan model pembelajaran kreatif produktif terhadap
Hasil belajar siswa kelas VII SMP serta untuk mengidentifikasi efektivitas
model pembelajaran kreatif produktif terhadap Hasil belajar siswa kelas VII
SMP dibanding dengan model pembelajaran langsung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalag quasi experiment dengan design pretes-
postest control group design. Analisis data yang digunakan adalah uji
efektivitas dan uji gain Normalisasi serta uji normalitas dan uji homogenitas
sebagai uji prasyarat uji t. Berdasarkan uji efektivitas didapatkan data sebesar
2,18 dengan kategori Tinggi. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model
pembelajaran kreatif produktif lebih efektif terhadap keterampilan proses sains
dibandingkan dengan pembelajaran langsung. Berdasarkan uji N-Gain
diperoleh nilai 0,89 dengan kategori Tinggi untuk kelas eksperimen sedangkan
0,57 dengan kategori sedang untuk kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa
peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
pembelajaran kreatif produktif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
langsung. Rencana tahapan berikutnya adalah menguji hipotesis dengan
menggunakan uji normalitas dan homogenitas sebagai prasyarat dan uji t
untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran
kooperatif terhadap keterampilan proses sains siswa.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
tercapainya tujuan pembelajaran serta meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran kurikulum 2013 dengan pendekatan berbasis scientifict.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tahun 2009 yang telah dilakukan
Nurfitri, dkk, (2013) menggunakan model pembelajaran kreatif produktif
dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Nganjuk. Penelitian lain juga dilakukan Nur Rohmah tahun 2009
menunjukkan bahwa pembelajaran kreatif produktif juga mampu
meningkatkan kreativitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka kami melakukan penelitian dalam proses
pembelajaran dengan judul Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran
Kreatif Produktif Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa kelas VII
SMP.
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan
1. untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan
penggunaan model pembelajaran kreatif produktif terhadap Hasil belajar
siswa kelas VII SMP
2. untuk mengidentifikasi efektivitas model pembelajaran kreatif produktif
terhadap Hasil belajar siswa kelas VII SMP dibanding dengan model
pembelajaran langsung
BAB 2
TARGET LUARAN
2
2. Sebagai bahan pertimbangan guru IPA dalam menciptakan pembelajaran
yang lebih efektif untuk mempermudah siswa dalam belajar dan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
3. Siswa mampu mengkreasikan sesuatu dari pemahaman konsep yang
didapatnya
4. Luaran akhir dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang akan dipublish
di jurnal nasional tidak terakreditasi (ber ISSN)
BAB III
METODE PENELITIAN
(Schreiber, 2011)
Keterangan:
: Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberi perlakuan pada awal penelitian.
: Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah diberi perlakuan di akhir penelitian
: Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kreatif
produktif.
: Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol, yaitu kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung
3
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas VII semester genap SMPI An
Nidhomiyah Pamekasan. Sampel merupakan sebagian yang diambil dari
populasi, dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 30 siswa yang terdiri
dari satu kelas.
4
3.4.4 Uji Efektivitas
Untuk mengetahui efektivitas model Problem Solving maka data dianalisis
dengan menggunakan rumus effect size (Sutrisno, 2008). Adapun persamaan
yang digunakan sebagi berikut:
5
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI
Data hasil pretest dan postest keterampilan proses sains yang dicapai siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat di tulis sebagai berikut:
Tabel 4.1 hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains kelas eksperimen
No Nama Pretest Postest No Nama Pretest Postest
1 CA 40 75 9 MA 30 85
2 EA 35 90 10 MU 40 90
3 FS 30 85 11 NK 50 95
4 FZ 30 90 12 NH 35 90
5 FH 45 95 13 NA 40 90
6 HQ 40 90 14 RA 35 90
7 IQ 30 85 15 RI 40 90
8 LI 50 95 jumlah 570 1335
Tabel 4.2 hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains kelas kontrol
No Nama Pretest Postest No Nama Pretest Postest
1 AK 45 80 9 NK 50 70
2 DI 50 85 10 SF 40 65
3 IM 55 85 11 SN 30 50
4 NL 30 65 12 SA 40 60
5 NS 30 60 13 TS 35 65
6 NA 30 60 14 TH 40 60
7 NF 40 65 15 YI 25 50
8 NN 30 55 jumlah 570 975
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 maka dapat dideskripsikan secara
statistik seperti tampak pada Tabel 4.3 di bawah ini:
Valid N (listwise) 15
6
Berdasarkan Tabel 4.3 nampak bahwa nilai minimum pretest pada kelas
kontrol lebih kecil dibandingkan kelas eksperimen yaitu 25 dan 30 sedangkan
nilai maksimum pretest kelas kontrol lebih besar dibandingkan kelas eksperimen
yaitu 55 dan 50, akantetapi nilai rata-rata pretest baik kelas eksperimen dan
kontrol adalah sama yaitu 38. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal
siswa pada kelas kontrol dan eksperimen adalah homogen. Sedangkan pada
postest nilai maksimum dan minimum pada kelas eksperimen adalah 95 dan 75
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 85 dan 50. Nilai rata-rata keterampilan
proses sains siswa pada kelas eksperimen sebesar 89 sedangkan pada kelas
kontrol 65. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai yang
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Dari Tabel 4.3 maka dapat dilakukan analisis uji Efektivitas seperti pada
Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Uji Efektivitas
Mean Standart Deviasi
Posttest Eksperimen 89 5,07093
Posttest kontrol 65 11,01946
ES (Effect Size) 2,18
7
No Nama Pretest Postest N Gain kategori
13 NA 40 90 0,909091 Tinggi
14 RA 35 90 0,916667 Tinggi
15 RI 40 90 0,909091 Tinggi
rata-rata 38 89 0,894737 Tinggi
Dari Tabel 4.5 dan 4.6 nampak bahwa peningkatan keterampilan proses
sains siswa pada kelas eksperimen sekitar 93% atau 14 siswa mengalami
peningkatan dengan kategori tinggi dan hanya 7% atau 1 siswa saja yang
berkategori sedang, sedangkan N-Gain secara klasikal memperoleh nilai 0,89
dengan kategori Tinggi. Pada kelas Kontrol hanya 3 siswa atau 20% saja yang
mengalami peningkatan dengan kategori Tinggi sedangkan 80% atau 12 siswa
yang lain berkategori sedang dengan N-gain secara klasikal sebesar 0,57
berkategori sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan
proses sains siswa dengan menggunakan pembelajaran kreatif produktif lebih
baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung.
8
BAB 5
POTENSI HASIL
Kegunaan yang dapat dihasilkan dari program ini adalah:
1. Peserta didik dapat mengkonstruksikan sendiri konsep atau materi
yang mereka dapatkan.
2. Dapat belajar aktif, kreatif, konstruktif dan kolaboratif serta koperatif.
3. Mengembangkan kreativitas dan produkfitas siswa.
4. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
DAFTAR PUSTAKA
9
Logbook PKM-P
NO Tanggal Catatan Jenis pengeluaran Pembelanjaan Jumlah Total
Koordinasi internal tim (rapat internal) 1. Belanja Non Operasional Konsumsi rapat koordinasi tim produksi
1 17/04/2017 Rp 40.000,00
dalam rangka pembagian tugas Lainnya
1. Belanja Non Operasional Konsumsi tim peniliti
Survei tempat yang akan dijadikan Lainnya
Rp 40.000,00
2 19/04/2017 tempat penelitian (SMPI An-
Transportasi tim produksi ke ke tempat
Nidhomiyah) 2. Belanja Perjalanan Rp 45.000,00
produksi
Sewa Laptop Rp 250.000,00
6 20/04/2017 Penyewaan peralatan penunjang 1. Belanja peralatan
Sewa Printer Rp 100.000,00
Pulsa Internet Rp 200.000,00
7 21/04/2017 pembelian bahan habis pakai 1. Belanja bahan
Pulsa Rp 150.000,00
1. Belanja Non Operasional Konsumsi untuk Diskusi pembuatn RPP
8 22/04/2017 Diskusi tim untuk pembuatn RPP Rp 40.000,00
Lainnya
Koordinasi tim dengan pembimbing 2. Belanja Non Operasional Konsumsi untuk koordinasi mengenai
9 24/04/2017 Rp 60.000,00
mengenai pembuatn RPP Lainnya pembuatn RPP dengan pembimbing
Konsultasi kepada pembimbing mengenai 2. Belanja Non Operasional Konsumsi untuk konsultasi alat peraga
10 27/04/2017 Rp 40.000,00
Rancangan Media Pembelajaran (Alat Lainnya kepada pembimbing
Papan kayu Rp 183.000,00
Kayu batang Rp 170.000,00
pembelian bahan untuk pembuatan alat 1. Belanja bahan
11 29/04/2017 Paku Rp 15.000,00
peraga
Lem Rp 23.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
Jumlah Pengeluaran Bulan April 2017 Rp 1.356.000,00
Pembuatan Media Pembelajaran (Alat 2. Belanja Non Operasional Konsumsi pembuatan media pembelajaran
12 01/05/2017 Rp 40.000,00
Peraga) Tahap 1 Lainnya
Suntikan 5 mL Rp 36.000,00
Suntikan 10 mL Rp 54.000,00
pembelian bahan untuk pembuatan alat 1. Belanja bahan Suntikan 25 mL Rp 69.000,00
13 02/05/2017
peraga Selang Rp 30.000,00
Amplas Rp 20.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
Sewa Laptop Rp 250.000,00
14 03/05/2017 Penyewaan peralatan penunjang 1. Belanja peralatan Sewa Printer Rp 100.000,00
Sewa Proyektor Rp 250.000,00
Pembuatan media Pembelajaran (Alat 1. Belanja Non Operasional Konsumsi pembuatan media pembelajaran
15 04/05/2017 Rp 40.000,00
Peraga) Tahap 2 Lainnya
Pembuatan media Pembelajaran (Alat 1. Belanja Non Operasional
16 06/05/2017 Konsumsi pembuatan media pembelajaran Rp 40.000,00
Peraga) Tahap 3 Lainnya
Kertas Rp 250.000,00
Flash Disk 16 GB Rp 160.000,00
Spidol Rp 40.000,00
1. Belanja bahan
17 05/05/2017 pembelian bahan Tinta Refill Rp 60.000,00
Ballpoint Rp 30.000,00
Materai Rp 40.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
Konsultasi kepada Pembimbing mengenai 1. Belanja Non Operasional Konsumsi konsultasi media pembelajaran
18 08/05/2017 Rp 60.000,00
Media Pembelajaran Lainnya dengan pembimbing
Diskusi pembuatan soal Pretest 1. Belanja Non Operasional Komsumsi pembuatan soal pretest
19 11/05/2017 Rp 40.000,00
Keterampilan Proses Sains Lainnya
Diskusi pembuatan soal Postest 1. Belanja Non Operasional Komsumsi pembuatan soal postest
20 15/05/2017 Rp 40.000,00
Keterampilan Proses Sains Lainnya
Pulsa Internet Rp 200.000,00
Pulsa Rp 150.000,00
1. Belanja bahan
21 17/05/2017 pembelian bahan habis pakai Tinta Canon Hitam Rp 55.000,00
Tinta canon Warna Rp 165.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
22 18/05/2017 Penyewaan peralatan Lain-lain 1. Belanja Lain-lain Penyewaan kamera untuk dokumentasi Rp 400.000,00
22 19/05/2017 Uji coba Soal 1. Belanja Perjalanan Transportasi untuk uji coba soal Rp 30.000,00
1. Belanja Non Operasional Komsumsi Analisis Validasi butir soal
23 20/05/2017 Analisis Validasi Butir Soal Rp 40.000,00
Lainnya
24 22/05/2017 Pemberian Soal Pretest 1. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian soal pretest Rp 45.000,00
Kelas
Kelas
eksperimen
eksperimen
saatsaat
pretest Tim Peneliti memperkenalkan
mempersiapkan pembelajaran alat peragaalat
di peraga
kelas ekperimen
14
Kelas kontrol saat pretest suasana saat menyajikan
materi pada kelas kontrol
15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/semester : VII/Genap
Alokasi :2 x 30 menit
A. Standar Kompetensi :
. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar:
Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan
osmosis.
C. Indikator
1. Merencanakan percobaan tentang tekanan pada zat cair
2. Menginterpretasikan hasil percobaan tentang hukum pascal
3. Merumuskan hipotesis tentang tekanan pada zat cair
4. Menerapkan konsep tekanan pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Memprediksi hasil percobaan
6. Menyimpulkan hasil percobaan
7. Mengkomunikasikan hasil percobaan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan metode demonstrasi dan diskusi siswa dapat merencanakan percobaan
yang berhubungan dengan tekanan pada zat cair.
2. Dengan metode diskusi dan percobaan siswa dapat menginterpretasikan hasil
percobaan tentang hukum pascal
3. Dengan metode tanya jawab dan diskusi siswa dapat merumuskan hipotesis
dari suatu rumusan masalah
4. Dengan penjelasan dan diskusi siswa dapat menerapkan konsep tekanan pada
zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Dengan percobaan dan diiskusi siswa dapat memprediksi hasil yang akan
dicapai
6. Dengan percobaan dan diskusi siswa dapat menyimpulkan hasil dari
percobaan
7. Dengan presentasi dan diskusi siswa dapat mengkomunikasikan hasil
percobaannya.
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum Pascal
Bunyi hukum Pascal Gaya yang bekerja pada zat cair dalam ruang
tertutup, tekananya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama
besar.
Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat
jenis pada zat cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus
tekanan hidrostatis sebagai berikut.
Ph = p.g.h
dengan:
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
p = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)
2. Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat
pada alat-alat sebagai berikut:
Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkkrak hidrolik:
Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk
menekan penghisap kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak
ke segala arah. Oleh karena dinding bejana terbuat dari bahan yang
kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-
satunya jalan, tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar
A2.
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin Pengepres Kapas (Kempa)
3. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua atau lebih wadah dengan bagian atas yang
terbuka, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Ketinggian permukaan zat cair
pada bejana berhubungan tidak dipengaruhi oleh bentuk bejana dan selalu rata.
Kelas/semester : VII/Genap
Alokasi :2 x 30 menit
A. Standar Kompetensi :
. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar:
Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan
osmosis.
C. Indikator
1. Merencanakan percobaan tentang tekanan pada zat cair
2. Menginterpretasikan hasil percobaan tentang hukum pascal
3. Merumuskan hipotesis tentang tekanan pada zat cair
4. Menerapkan konsep tekanan pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Memprediksi hasil percobaan
6. Menyimpulkan hasil percobaan
7. Mengkomunikasikan hasil percobaan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan metode demonstrasi dan dan ceramah siswa dapat merencanakan
percobaan yang berhubungan dengan tekanan pada zat cair.
2. Dengan metode percobaan siswa dapat menginterpretasikan hasil percobaan
tentang hukum pascal
3. Dengan metode tanya jawab dan demontrasi siswa dapat merumuskan
hipotesis dari suatu rumusan masalah
4. Dengan penjelasan dan tanya jawab siswa dapat menerapkan konsep tekanan
pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Dengan percobaan dan tanya jawab siswa dapat memprediksi hasil yang akan
dicapai
6. Dengan percobaan siswa dapat menyimpulkan hasil dari percobaan
7. Dengan presentasi siswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaannya.
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum Pascal
Bunyi hukum Pascal Gaya yang bekerja pada zat cair dalam ruang
tertutup, tekananya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama
besar.
Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat
jenis pada zat cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus
tekanan hidrostatis sebagai berikut.
Ph = p.g.h
dengan:
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
p = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)
2. Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat
pada alat-alat sebagai berikut:
Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkkrak hidrolik:
Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk
menekan penghisap kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak
ke segala arah. Oleh karena dinding bejana terbuat dari bahan yang
kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-
satunya jalan, tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar
A2.
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin Pengepres Kapas (Kempa)
3. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua atau lebih wadah dengan bagian atas yang
terbuka, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Ketinggian permukaan zat cair
pada bejana berhubungan tidak dipengaruhi oleh bentuk bejana dan selalu rata.