Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN


KREATIF PRODUKTIF TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA KELAS VII SMP

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

DI SUSUN OLEH:

Aan Nurul Qamariyah (2014.05.02.0.0030) Tahun Angkatan 2014


Mohammad Lutfiyadi (2014.05.02.0.0026) Tahun Angkatan 2014
Siti Nur Aizatul Q (2015.05.02.0.0016) Tahun Angkatan 2015

UNIVERSITAS ISLAM MADURA


PAMEKASAN-MADURA
2017
ii
RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh
yang signifikan penggunaan model pembelajaran kreatif produktif terhadap
Hasil belajar siswa kelas VII SMP serta untuk mengidentifikasi efektivitas
model pembelajaran kreatif produktif terhadap Hasil belajar siswa kelas VII
SMP dibanding dengan model pembelajaran langsung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalag quasi experiment dengan design pretes-
postest control group design. Analisis data yang digunakan adalah uji
efektivitas dan uji gain Normalisasi serta uji normalitas dan uji homogenitas
sebagai uji prasyarat uji t. Berdasarkan uji efektivitas didapatkan data sebesar
2,18 dengan kategori Tinggi. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model
pembelajaran kreatif produktif lebih efektif terhadap keterampilan proses sains
dibandingkan dengan pembelajaran langsung. Berdasarkan uji N-Gain
diperoleh nilai 0,89 dengan kategori Tinggi untuk kelas eksperimen sedangkan
0,57 dengan kategori sedang untuk kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa
peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
pembelajaran kreatif produktif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
langsung. Rencana tahapan berikutnya adalah menguji hipotesis dengan
menggunakan uji normalitas dan homogenitas sebagai prasyarat dan uji t
untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran
kooperatif terhadap keterampilan proses sains siswa.

Kata kunci: Pembelajaran kreatif produktif, KPS, efektivitas

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
RINGKASAN ...................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
BAB 2. TARGET LUARAN ............................................................................. 2
BAB 3. METODE PENELITIAN....................................................................... 3
3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 3
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................... 4
3.3 Instrumen Pengukuran ................................................................... 4
3.4 Analisis Data .................................................................................. 4
3.4.1 Uji Normalitas ............................................................................. 4
3.4.2 Uji Homogenitas ......................................................................... 4
3.4.3 Uji Hipotesis ............................................................................... 4
3.4.4 Uji Efektivitas ............................................................................. 5
3.4.5 Uji N-Gain .................................................................................. 5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ..................................................................... 6
BAB 5. POTENSI HASIL ................................................................................. 9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
LAMPIRAN ..................................................................................................... 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam
pembangunan di era globalisasi saat ini. Akan tetapi, beberapa dekade terakhir
ini, daya saing bangsa Indonesia di tengah bangsa-bangsa lain cenderung
kurang menggembirakan. Secara umum dapat dipahami bahwa rendahnya
mutu SDM bangsa Indonesia saat ini adalah akibat rendahnya mutu
pendidikan. Dalam hal literasi Matematika dan Sains, hasil studi Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, hasilnya
memperlihatkan bahwa peserta didik Indonesia belum menunjukkan prestasi
me`muaskan. Literasi Sains berada di urutan ke 40 dari 42 negara dengan
pencapaian skor 412, dan masih di bawah skor rata-rata internasional yaitu
500. Sedangkan literasi menurut Programme for International Student
Assessment (PISA) pada tahun 2011 yang diikuti 65 negara, Indonesia
menempati urutan 64 (Kompas dalam Tjalla, 2013).
Seharusnya Indonesia mampu menempati peringkat yang lebih baik lagi.
Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang
tidak dapat ditawar lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya
manusia bangsa Indonesia. Dalam proses pembelajaran sains membutuhkan
proses pembelajaran kreatif, dalam hal ini guru sebagai fasilitator dan
motivator dalam membelajarkan siswa, sehingga siswa dapat belajar aktif dan
kreatif (Putera, 2013). Upaya yang dapat diusahakan untuk meningkatkan
mutu SDM negara Indonesia diantaranya meningkatkan mutu pendidikan,
dalam hal ini pendidikan penyelenggaraannya di sekolah yang melibatkan
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan
adanya interaksi belajar mengajar atau adanya proses pembelajaran. Namun
sayangnya masih banyak peserta didik atau siswa yang sulit memahami
konsep-konsep fisika.
Alternatif model pembelajaran yang diharapkan untuk meningkatkan
kemampuan proses sains siswa terhadap konsep fisika adalah model
pembelajaran kreatif produktif. Menurut Zulkifli dalam Sulihawati (2014)
model pembelajaran kreatif produktif merangsang siswa untuk lancar dan
luwes dalam berpikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut
pandang dan mampu melahirkan banyak gagasan yang sangat menarik selama
pembelajaran disertai usaha-usaha yang dapat menciptakan sesuatu yang
bermakna. Jadi model pembelajaran ini juga dimungkinkan dapat mendukung

1
tercapainya tujuan pembelajaran serta meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran kurikulum 2013 dengan pendekatan berbasis scientifict.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tahun 2009 yang telah dilakukan
Nurfitri, dkk, (2013) menggunakan model pembelajaran kreatif produktif
dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Nganjuk. Penelitian lain juga dilakukan Nur Rohmah tahun 2009
menunjukkan bahwa pembelajaran kreatif produktif juga mampu
meningkatkan kreativitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka kami melakukan penelitian dalam proses
pembelajaran dengan judul Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran
Kreatif Produktif Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa kelas VII
SMP.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah,
1. Adakah pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kreatif
produktif terhadap Hasil belajar siswa kelas VII SMP?
2. Bagaimanakah efektivitas model pembelajaran kreatif produktif terhadap
Hasil belajar siswa kelas VII SMP dibanding dengan model pembelajaran
langsung?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan
1. untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan
penggunaan model pembelajaran kreatif produktif terhadap Hasil belajar
siswa kelas VII SMP
2. untuk mengidentifikasi efektivitas model pembelajaran kreatif produktif
terhadap Hasil belajar siswa kelas VII SMP dibanding dengan model
pembelajaran langsung

BAB 2
TARGET LUARAN

Luaran yang diharapkan dalam Pelaksanaan program kreativitas ini


adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk juga berperan aktif
dalam proses pembelajaran.

2
2. Sebagai bahan pertimbangan guru IPA dalam menciptakan pembelajaran
yang lebih efektif untuk mempermudah siswa dalam belajar dan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
3. Siswa mampu mengkreasikan sesuatu dari pemahaman konsep yang
didapatnya
4. Luaran akhir dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang akan dipublish
di jurnal nasional tidak terakreditasi (ber ISSN)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan adanya perlakuan atau
treatmen yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (kontrol) dalam penelitian
tersebut. Dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang
diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak
menerima perlakuan, Arikunto dalam Umami (2014).
Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol, rancangan penelitiannya sebai berikut:
O1 X1 O2
O1 X2 O2

(Schreiber, 2011)

Keterangan:
: Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberi perlakuan pada awal penelitian.
: Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah diberi perlakuan di akhir penelitian
: Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kreatif
produktif.
: Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol, yaitu kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung

3
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas VII semester genap SMPI An
Nidhomiyah Pamekasan. Sampel merupakan sebagian yang diambil dari
populasi, dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 30 siswa yang terdiri
dari satu kelas.

3.3 Instrumen Pengukuran


Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran kreatif produktif
b) Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran langsung

3.4 Analisis Data


3.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas sampel adalah melakukan pengujian terhadap normal
tidaknya sebaran data yang dianalisis. Data yang normal dianggap mewakili
populasi.

(Arikunto, 2005) ..(3.5)


Keterangan:
: nilai chi kuadrat
: frekuensi hasil pengamatan
3.4.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk membuktikan bahwa sampel berasal
dari populasi yang homogen. Dalam penelitian ini untuk menguji homogen
atau tidaknya sampel menggunakan rumus:

(Sugiyono, 2010) .(3.6)


Dengan kriteria, jika maka varian dikatakan homogen
(untuk kesalahan 5%).

3.4.3 Uji Hipotesis


Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitiaan ini menggunakan uji t
dengan rumus:

(Sugiyono, 2013) (3.7)

4
3.4.4 Uji Efektivitas
Untuk mengetahui efektivitas model Problem Solving maka data dianalisis
dengan menggunakan rumus effect size (Sutrisno, 2008). Adapun persamaan
yang digunakan sebagi berikut:

.............................. (persamaan 3.8)


Keterangan :
ES = Effect Size
E = rata-rata skor kelompok eksperimen
C = rata-rata skor kelompok kontrol
SC = standar deviasi kelompok kontrol

3.4.5 Uji N-Gain


Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berargumentasi siswa pada
materi elastisitas digunakan data skor rata-rata <g> yang diolah dengan
menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Hake (1999), yaitu sebagai
berikut.
<S post S pre
<g>
Sm ideal S pre
............................... (persamaan 3.9)
Keterangan:
<g> : skor rata-rata gain yang dinormalisasi
<Spost> : skor rata-rata tes akhir yang diperoleh siswa
<Spre> skor rata-rata tes awal yang diperoleh siswa
Sm ideal skor maksimum ideal
Sedangkan kategori <g> disajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Kategori Tingkat <g>

Batasan N-gain Kategori


<g> > 0,70 Tinggi
0,30 <g> 0,70 Sedang
<g> < 0,30 Rendah
(Hake, 1999)

5
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI

Data hasil pretest dan postest keterampilan proses sains yang dicapai siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat di tulis sebagai berikut:

Tabel 4.1 hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains kelas eksperimen
No Nama Pretest Postest No Nama Pretest Postest
1 CA 40 75 9 MA 30 85
2 EA 35 90 10 MU 40 90
3 FS 30 85 11 NK 50 95
4 FZ 30 90 12 NH 35 90
5 FH 45 95 13 NA 40 90
6 HQ 40 90 14 RA 35 90
7 IQ 30 85 15 RI 40 90
8 LI 50 95 jumlah 570 1335

Tabel 4.2 hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains kelas kontrol
No Nama Pretest Postest No Nama Pretest Postest
1 AK 45 80 9 NK 50 70
2 DI 50 85 10 SF 40 65
3 IM 55 85 11 SN 30 50
4 NL 30 65 12 SA 40 60
5 NS 30 60 13 TS 35 65
6 NA 30 60 14 TH 40 60
7 NF 40 65 15 YI 25 50
8 NN 30 55 jumlah 570 975

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 maka dapat dideskripsikan secara
statistik seperti tampak pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Descriptive Statistics Eksperimen dan kontrol


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

pretest_eksperimen 15 30,00 50,00 570,00 38,0000 6,76123

Postest_eksperimen 15 75,00 95,00 1335,00 89,0000 5,07093

Pretest_kontrol 15 25,00 55,00 570,00 38,0000 9,02378

Posttest_kontrol 15 50,00 85,00 975,00 65,0000 11,01946

Valid N (listwise) 15

6
Berdasarkan Tabel 4.3 nampak bahwa nilai minimum pretest pada kelas
kontrol lebih kecil dibandingkan kelas eksperimen yaitu 25 dan 30 sedangkan
nilai maksimum pretest kelas kontrol lebih besar dibandingkan kelas eksperimen
yaitu 55 dan 50, akantetapi nilai rata-rata pretest baik kelas eksperimen dan
kontrol adalah sama yaitu 38. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal
siswa pada kelas kontrol dan eksperimen adalah homogen. Sedangkan pada
postest nilai maksimum dan minimum pada kelas eksperimen adalah 95 dan 75
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 85 dan 50. Nilai rata-rata keterampilan
proses sains siswa pada kelas eksperimen sebesar 89 sedangkan pada kelas
kontrol 65. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai yang
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Dari Tabel 4.3 maka dapat dilakukan analisis uji Efektivitas seperti pada
Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Uji Efektivitas
Mean Standart Deviasi
Posttest Eksperimen 89 5,07093
Posttest kontrol 65 11,01946
ES (Effect Size) 2,18

Dari Tabel 4.4 nampak bahwa nilai efektivitas pembelajaran kreatif


produktif terhadap keterampilan proses sains siswa sebesar 2,18. Hal ini
menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan pembelajaran kreatif produktif
terhadap keterampilan proses sains siswa tergolong tinggi.
Berdasarkan Tabel 4.1 dan 4.2 juga dapat dilakukan analisis deskriptif
tentang peningkatan keterampilan proses sains siswa pada kelas ekperimen dan
kontrol seperti Tabel 4.5 dan 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.5 Uji Gain ternormalisasi kelas Eksperimen
No Nama Pretest Postest N Gain kategori
1 CA 40 75 0,636364 sedang
2 EA 35 90 0,916667 Tinggi
3 FS 30 85 0,846154 Tinggi
4 FZ 30 90 0,923077 Tinggi
5 FH 45 95 1 Tinggi
6 HQ 40 90 0,909091 Tinggi
7 IQ 30 85 0,846154 Tinggi
8 LI 50 95 1 Tinggi
9 MA 30 85 0,846154 Tinggi
10 MU 40 90 0,909091 Tinggi
11 NK 50 95 1 Tinggi
12 NH 35 90 0,916667 Tinggi

7
No Nama Pretest Postest N Gain kategori
13 NA 40 90 0,909091 Tinggi
14 RA 35 90 0,916667 Tinggi
15 RI 40 90 0,909091 Tinggi
rata-rata 38 89 0,894737 Tinggi

Tabel 4.6 Uji N-Gain kelas kontrol


No Nama Pretest Postest N-Gain Kategori
1 AK 45 80 0,875 Tinggi
2 DI 50 85 1 Tinggi
3 IM 55 85 1 Tinggi
4 NL 30 65 0,636364 Sedang
5 NS 30 60 0,545455 Sedang
6 NA 30 60 0,545455 Sedang
7 NF 40 65 0,555556 Sedang
8 NN 30 55 0,454545 Sedang
9 NK 50 70 0,571429 Sedang
10 SF 40 65 0,555556 Sedang
11 SN 30 50 0,363636 Sedang
12 SA 40 60 0,444444 Sedang
13 TS 35 65 0,6 Sedang
14 TH 40 60 0,444444 Sedang
15 YI 25 50 0,416667 Sedang
rata-rata 38 65 0,574468 Sedang

Dari Tabel 4.5 dan 4.6 nampak bahwa peningkatan keterampilan proses
sains siswa pada kelas eksperimen sekitar 93% atau 14 siswa mengalami
peningkatan dengan kategori tinggi dan hanya 7% atau 1 siswa saja yang
berkategori sedang, sedangkan N-Gain secara klasikal memperoleh nilai 0,89
dengan kategori Tinggi. Pada kelas Kontrol hanya 3 siswa atau 20% saja yang
mengalami peningkatan dengan kategori Tinggi sedangkan 80% atau 12 siswa
yang lain berkategori sedang dengan N-gain secara klasikal sebesar 0,57
berkategori sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan
proses sains siswa dengan menggunakan pembelajaran kreatif produktif lebih
baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung.

8
BAB 5
POTENSI HASIL
Kegunaan yang dapat dihasilkan dari program ini adalah:
1. Peserta didik dapat mengkonstruksikan sendiri konsep atau materi
yang mereka dapatkan.
2. Dapat belajar aktif, kreatif, konstruktif dan kolaboratif serta koperatif.
3. Mengembangkan kreativitas dan produkfitas siswa.
4. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Rencana tahapan berikutnya adalah menganalisis uji normalitas,


homogenitas dan uji t serta membuat laporan akhir dan artikel ilmiah yang akan
dipublikasikan ke dalam jurnal nasional tidak terakreditasi (ber ISSN)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. 2012. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga (AEM) Algebraic


Experience MaterialsTerhadap Hasil Belajar. Skripsi. Cirebon: IAIN
Syekh Nurjati.

Nurfitri, A.,dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kreatif-Produktif Dalam


Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sma.
Jurnal. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Putera, R. S. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta:


DIVA Press

Rohmah, N. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kreatif Produktif Pada Pokok


Bahasan Ekosistem Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas X di
MA Khas Kempek Kabupaten Cirebon. Skripsi. Cirebon: IAIN Syekh
Nurjati.

9
Logbook PKM-P
NO Tanggal Catatan Jenis pengeluaran Pembelanjaan Jumlah Total
Koordinasi internal tim (rapat internal) 1. Belanja Non Operasional Konsumsi rapat koordinasi tim produksi
1 17/04/2017 Rp 40.000,00
dalam rangka pembagian tugas Lainnya
1. Belanja Non Operasional Konsumsi tim peniliti
Survei tempat yang akan dijadikan Lainnya
Rp 40.000,00
2 19/04/2017 tempat penelitian (SMPI An-
Transportasi tim produksi ke ke tempat
Nidhomiyah) 2. Belanja Perjalanan Rp 45.000,00
produksi
Sewa Laptop Rp 250.000,00
6 20/04/2017 Penyewaan peralatan penunjang 1. Belanja peralatan
Sewa Printer Rp 100.000,00
Pulsa Internet Rp 200.000,00
7 21/04/2017 pembelian bahan habis pakai 1. Belanja bahan
Pulsa Rp 150.000,00
1. Belanja Non Operasional Konsumsi untuk Diskusi pembuatn RPP
8 22/04/2017 Diskusi tim untuk pembuatn RPP Rp 40.000,00
Lainnya
Koordinasi tim dengan pembimbing 2. Belanja Non Operasional Konsumsi untuk koordinasi mengenai
9 24/04/2017 Rp 60.000,00
mengenai pembuatn RPP Lainnya pembuatn RPP dengan pembimbing
Konsultasi kepada pembimbing mengenai 2. Belanja Non Operasional Konsumsi untuk konsultasi alat peraga
10 27/04/2017 Rp 40.000,00
Rancangan Media Pembelajaran (Alat Lainnya kepada pembimbing
Papan kayu Rp 183.000,00
Kayu batang Rp 170.000,00
pembelian bahan untuk pembuatan alat 1. Belanja bahan
11 29/04/2017 Paku Rp 15.000,00
peraga
Lem Rp 23.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
Jumlah Pengeluaran Bulan April 2017 Rp 1.356.000,00
Pembuatan Media Pembelajaran (Alat 2. Belanja Non Operasional Konsumsi pembuatan media pembelajaran
12 01/05/2017 Rp 40.000,00
Peraga) Tahap 1 Lainnya
Suntikan 5 mL Rp 36.000,00
Suntikan 10 mL Rp 54.000,00
pembelian bahan untuk pembuatan alat 1. Belanja bahan Suntikan 25 mL Rp 69.000,00
13 02/05/2017
peraga Selang Rp 30.000,00
Amplas Rp 20.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
Sewa Laptop Rp 250.000,00
14 03/05/2017 Penyewaan peralatan penunjang 1. Belanja peralatan Sewa Printer Rp 100.000,00
Sewa Proyektor Rp 250.000,00
Pembuatan media Pembelajaran (Alat 1. Belanja Non Operasional Konsumsi pembuatan media pembelajaran
15 04/05/2017 Rp 40.000,00
Peraga) Tahap 2 Lainnya
Pembuatan media Pembelajaran (Alat 1. Belanja Non Operasional
16 06/05/2017 Konsumsi pembuatan media pembelajaran Rp 40.000,00
Peraga) Tahap 3 Lainnya
Kertas Rp 250.000,00
Flash Disk 16 GB Rp 160.000,00
Spidol Rp 40.000,00
1. Belanja bahan
17 05/05/2017 pembelian bahan Tinta Refill Rp 60.000,00
Ballpoint Rp 30.000,00
Materai Rp 40.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
Konsultasi kepada Pembimbing mengenai 1. Belanja Non Operasional Konsumsi konsultasi media pembelajaran
18 08/05/2017 Rp 60.000,00
Media Pembelajaran Lainnya dengan pembimbing
Diskusi pembuatan soal Pretest 1. Belanja Non Operasional Komsumsi pembuatan soal pretest
19 11/05/2017 Rp 40.000,00
Keterampilan Proses Sains Lainnya
Diskusi pembuatan soal Postest 1. Belanja Non Operasional Komsumsi pembuatan soal postest
20 15/05/2017 Rp 40.000,00
Keterampilan Proses Sains Lainnya
Pulsa Internet Rp 200.000,00
Pulsa Rp 150.000,00
1. Belanja bahan
21 17/05/2017 pembelian bahan habis pakai Tinta Canon Hitam Rp 55.000,00
Tinta canon Warna Rp 165.000,00
2. Belanja Perjalanan transportasi pembelian bahan Rp 45.000,00
22 18/05/2017 Penyewaan peralatan Lain-lain 1. Belanja Lain-lain Penyewaan kamera untuk dokumentasi Rp 400.000,00
22 19/05/2017 Uji coba Soal 1. Belanja Perjalanan Transportasi untuk uji coba soal Rp 30.000,00
1. Belanja Non Operasional Komsumsi Analisis Validasi butir soal
23 20/05/2017 Analisis Validasi Butir Soal Rp 40.000,00
Lainnya
24 22/05/2017 Pemberian Soal Pretest 1. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian soal pretest Rp 45.000,00

1. Belanja Non Operasional Komsumsi tim Peneliti


Rp 60.000,00
Lainnya
25 23/05/2017 Pemberian perlakuan kelas eksperimen 2. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian pemberian
perlakuan kelas Eksperimen Rp 45.000,00

1. Belanja Non Operasional Komsumsi tim Peneliti


Rp 60.000,00
Lainnya
26 24/05/2017 Pemberian perlakuan kelas kontrol
2. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian pemberian
Rp 45.000,00
perlakuan kelas Kontrol
1. Belanja Non Operasional Komsumsi tim Peneliti
Rp 60.000,00
Lainnya
27 25/05/2017 Pemberian perlakuan kelas eksperimen 2. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian pemberian
perlakuan kelas Eksperimen Rp 45.000,00

1. Belanja Non Operasional Komsumsi tim Peneliti


Rp 60.000,00
Lainnya
28 26/05/2017 Pemberian perlakuan kelas kontrol
2. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian pemberian
Rp 45.000,00
perlakuan kelas Kontrol
29 27/05/2017 Pemberian Soal Postest 1. Belanja Perjalanan Transportasi untuk pemberian soal postest Rp 45.000,00

1. Belanja Non Operasional Komsumsi untuk diskusi Analisis Data


30 29/05/2017 Diskusi Analisis Data Rp 40.000,00
Lainnya
konsultasi analisis data bersama 1. Belanja Non Operasional Komsumsi untuk diskusi pembahasan hasil
31 30/05/2017 Rp 40.000,00
pembimbing Lainnya penelitian
Jumlah Pengeluaran Bulan Mei 2017 Rp 3.414.000,00
1. Belanja Non Operasional Komsumsi untuk diskusi Analisis Data
30 02/06/2017 diskusi pembahasan hasil penelitian Rp 40.000,00
Lainnya
1. Belanja Non Operasional Komsumsi untuk diskusi pembahasan hasil
31 05/06/2017 Diskusi Pembahasan Hasil Penelitian Rp 40.000,00
Lainnya penelitian
1. Belanja Non Operasional Komsumsi untuk diskusi laporan kemajuan
32 09/06/2017 Diskusi Pembuatan Laporan Kemajuan Rp 40.000,00
Lainnya
1. Belanja Non Operasional Komsumsi konsultasi Laporan
33 12/06/2017 Konsultasi Laporan Kepada Pembimbing Rp 60.000,00
Lainnya
34 16/06/2017 penggandaan Laporan Kemajuan 1. Belanja Lain-lain Penggandaan laporan kemajuan Rp 250.000,00
Jumlah Pengeluaran Bulan Juni 2017 Rp 430.000,00
Total Rp 5.200.000,00
LAMPIRAN 2 BUKTI PENDUKUNG

Kelas
Kelas
eksperimen
eksperimen
saatsaat
pretest Tim Peneliti memperkenalkan
mempersiapkan pembelajaran alat peragaalat
di peraga
kelas ekperimen

Perwakilan Presentasi kelompok Tim Peneliti membimbing diskusi


memperagakan alat yang dibuat di kelas Eksperimen
dan hasil diskusi pada kelas
eksperimen

14
Kelas kontrol saat pretest suasana saat menyajikan
materi pada kelas kontrol

suasana saat menyajikan


materi pada kelas kontrol

15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPI AN NADHAMIYAH

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/semester : VII/Genap

Alokasi :2 x 30 menit

Materi pokok : Tekanan Zat Cair

A. Standar Kompetensi :
. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar:
Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan
osmosis.

C. Indikator
1. Merencanakan percobaan tentang tekanan pada zat cair
2. Menginterpretasikan hasil percobaan tentang hukum pascal
3. Merumuskan hipotesis tentang tekanan pada zat cair
4. Menerapkan konsep tekanan pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Memprediksi hasil percobaan
6. Menyimpulkan hasil percobaan
7. Mengkomunikasikan hasil percobaan

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan metode demonstrasi dan diskusi siswa dapat merencanakan percobaan
yang berhubungan dengan tekanan pada zat cair.
2. Dengan metode diskusi dan percobaan siswa dapat menginterpretasikan hasil
percobaan tentang hukum pascal
3. Dengan metode tanya jawab dan diskusi siswa dapat merumuskan hipotesis
dari suatu rumusan masalah
4. Dengan penjelasan dan diskusi siswa dapat menerapkan konsep tekanan pada
zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Dengan percobaan dan diiskusi siswa dapat memprediksi hasil yang akan
dicapai
6. Dengan percobaan dan diskusi siswa dapat menyimpulkan hasil dari
percobaan
7. Dengan presentasi dan diskusi siswa dapat mengkomunikasikan hasil
percobaannya.
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum Pascal
Bunyi hukum Pascal Gaya yang bekerja pada zat cair dalam ruang
tertutup, tekananya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama
besar.
Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat
jenis pada zat cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus
tekanan hidrostatis sebagai berikut.
Ph = p.g.h
dengan:
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
p = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)
2. Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat
pada alat-alat sebagai berikut:
Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkkrak hidrolik:
Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk
menekan penghisap kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak
ke segala arah. Oleh karena dinding bejana terbuat dari bahan yang
kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-
satunya jalan, tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar
A2.
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin Pengepres Kapas (Kempa)
3. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua atau lebih wadah dengan bagian atas yang
terbuka, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Ketinggian permukaan zat cair
pada bejana berhubungan tidak dipengaruhi oleh bentuk bejana dan selalu rata.

4. Penerapan Bejana Berhubungan Dalam kehidupan Sehari-hari


1. Cerek
Cerek adalah alat untuk memudahkan ketika menumpahkan air minum pada
gelas. Ketika cerek dimiringkan permukaan air di dalam cerek selalu rata sehingga
memudahkan air keluar dari corong sesuai dengan kemiringannya. Oleh karena itu,
kamu dapat mengatur keluarnya air dalam cerek.

2. Penyipat Datar(water pass)


Tukang bangunan biasanya menggunakan alat sederhana yang terbuat
dari selang plastik yang diisi air, alat itu disebut penyipat datar. Penyipat datar
sederhana digunakan dengan cara menempatkan permukaan air dari satu ujung
dengan tinggi yang telah ditentukan, sedangkan ujung yang lain diturun-
naikkan sehingga permukaan airnya tetap. Apabila permukaan airnya sudah
diam, berarti ketinggian kedua tempat tersebut sama.
F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Kreatif Produktif
Metode Pembelajaran : Demonstrasi , ceramah, tanya jawab, percobaan, presentasi
G. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Pendahuluan ( 15 menit)
1. Guru menarik perhatian siswa (membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa dengan
absensi).
2. Guru menyampaikan indikator pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi belajar pada siswa dengan memberikan
beberapa pertanyaan: bagaimanakah jika suatu zat cair dalam ruang
tertutup kamu berikan tekanan, dan kearah manakah tekanan ini
diteruskan?
b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik berdiskusi mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan
oleh guru.
2. Peserta didik melakukan diskusi tentang penerapan hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai konsep bejana
berhubungan.
4. Peserta didik melakukan diskusi tentang penerapan konsep bejana
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
5. Guru membantu dan membimbing kelompok jika terdapat masalah dalam
pembelajaran ataupun pertanyaan dari kelompok.
6. Guru memfasilitasi siswa dalam mengatur hasil diskusi mereka dan
mempersiapkan laporan untuk dipresentasikan.
c. Kegiatan Penutup ( 15 menit)
1. Siswa menyimpulkan konsep-konsep yang telah mereka pahami selama
proses pembelajaran. Guru menanggapi diskusi secara umum, serta
menanggapi konsep-konsep yang telah mereka simpulkan.
2. Sebagai bahan evaluasi, siswa diberikan quis yang berkaitan dengan
materi yang telah di bahas.
3. Guru mempersiapkan kelas kembali untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran selanjutnya.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPI AN NADHAMIYAH

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/semester : VII/Genap

Alokasi :2 x 30 menit

Materi pokok : Tekanan Zat Cair

A. Standar Kompetensi :
. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar:
Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan
osmosis.

C. Indikator
1. Merencanakan percobaan tentang tekanan pada zat cair
2. Menginterpretasikan hasil percobaan tentang hukum pascal
3. Merumuskan hipotesis tentang tekanan pada zat cair
4. Menerapkan konsep tekanan pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Memprediksi hasil percobaan
6. Menyimpulkan hasil percobaan
7. Mengkomunikasikan hasil percobaan

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan metode demonstrasi dan dan ceramah siswa dapat merencanakan
percobaan yang berhubungan dengan tekanan pada zat cair.
2. Dengan metode percobaan siswa dapat menginterpretasikan hasil percobaan
tentang hukum pascal
3. Dengan metode tanya jawab dan demontrasi siswa dapat merumuskan
hipotesis dari suatu rumusan masalah
4. Dengan penjelasan dan tanya jawab siswa dapat menerapkan konsep tekanan
pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari
5. Dengan percobaan dan tanya jawab siswa dapat memprediksi hasil yang akan
dicapai
6. Dengan percobaan siswa dapat menyimpulkan hasil dari percobaan
7. Dengan presentasi siswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaannya.
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum Pascal
Bunyi hukum Pascal Gaya yang bekerja pada zat cair dalam ruang
tertutup, tekananya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama
besar.
Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat
jenis pada zat cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus
tekanan hidrostatis sebagai berikut.
Ph = p.g.h
dengan:
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
p = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)
2. Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat
pada alat-alat sebagai berikut:
Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkkrak hidrolik:
Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk
menekan penghisap kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak
ke segala arah. Oleh karena dinding bejana terbuat dari bahan yang
kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-
satunya jalan, tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar
A2.
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin Pengepres Kapas (Kempa)
3. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua atau lebih wadah dengan bagian atas yang
terbuka, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Ketinggian permukaan zat cair
pada bejana berhubungan tidak dipengaruhi oleh bentuk bejana dan selalu rata.

4. Penerapan Bejana Berhubungan Dalam kehidupan Sehari-hari


1. Cerek
Cerek adalah alat untuk memudahkan ketika menumpahkan air minum pada
gelas. Ketika cerek dimiringkan permukaan air di dalam cerek selalu rata sehingga
memudahkan air keluar dari corong sesuai dengan kemiringannya. Oleh karena itu,
kamu dapat mengatur keluarnya air dalam cerek.

2. Penyipat Datar(water pass)


Tukang bangunan biasanya menggunakan alat sederhana yang terbuat
dari selang plastik yang diisi air, alat itu disebut penyipat datar. Penyipat datar
sederhana digunakan dengan cara menempatkan permukaan air dari satu ujung
dengan tinggi yang telah ditentukan, sedangkan ujung yang lain diturun-
naikkan sehingga permukaan airnya tetap. Apabila permukaan airnya sudah
diam, berarti ketinggian kedua tempat tersebut sama.
F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung (Direct Instruction)
Metode Pembelajaran : Demonstrasi, ceramah, percobaan, presentasi, tanya jawab
G. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Pendahuluan ( 15 menit)
1. Guru menarik perhatian siswa (membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa dengan
absensi).
2. Guru menyampaikan indikator pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi belajar pada siswa dengan memberikan
beberapa pertanyaan: bagaimanakah jika suatu zat cair dalam ruang
tertutup kamu berikan tekanan, dan kearah manakah tekanan ini
diteruskan?
b. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Membagikan LKS
2. Mengorganiasasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
3. Menginstruksikan kepada siswa bahwa setiap kelompok yang tidak faham
tentang materi ataupun LKS untuk bertanya pada teman dalam
kelompoknya
4. Peserta didik melakukan diskusi tentang penerapan hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai konsep bejana
berhubungan.
6. Peserta didik melakukan diskusi tentang penerapan konsep bejana
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
7. Guru membantu dan membimbing kelompok jika terdapat masalah dalam
pembelajaran ataupun pertanyaan dari kelompok.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru membimbing siswa merangkum pelajaran yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan tugas rumah.
3. Guru mengucapkan salam.

Anda mungkin juga menyukai