PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu
diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang
perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan
dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta
terminasi pegawai.
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut
diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai
sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya
manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman
Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu.
B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
2) Tujuan Khusus
a. Menentukan ruang lingkup pedoman
b. Menentukan Batasan Operasional
c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.
D. Landasan Hukum
Landasan Hukum :
1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.
BAB 2
KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).
oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang
diinginkan.
medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut
Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang
diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-
a. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja
b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang
maksimal 1 tahun.
a. Pegawai dapat menduduki jabatan tertentu baik struktural dan non struktural
ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda,
Staf medis meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter gigi dan Dokter
b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan
c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit
d. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan Pratik dan
Penelitian mahasiswa
sakit dapat berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai
c. Pemberian uang pesangon dan atau pengganti hak sesuai dengan peraturan
diandalkan.
kepada pegawai.
BAB 3
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Job Family Administrasi SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat.
1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2 :
Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin / Ekonomi Manaj. /
Sekretaris. Masuk grade III IV.
2) Kelompok Adm. SDM 3 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi
Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV V.
3) Kelompok Adm. SDM 5 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum / Manajemen SDM /
Kesehatan. Masuk grade VI.
4) Kelompok Pembantu Adm SDM :
Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU
Catatan :
Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk selanjutnya
penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi, minimal staf di bagian SDM
adalah lulusan D3
1) Job Family Administrasi Keu terdiri dari bagian : Akuntansi, Keuangan, Kasir,
Pembayaran, LPA, Inventori, Logistik
2) Bagian Keuangan / Akuntansi :
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan Akuntansi. Masuk grade III
IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi Akuntansi. Masuk grade IV V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
3) Bagian Inventory / LPA (Layanan Perusahaan Asuransi):
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan. Masuk grade III IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi. Masuk grade IV V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
4) Bagian Kasir / Pembayaran / Pembelian :
Kelompok Adm. Keu. 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
5) Bagian Logistik :
Pembantu Logistik :
Kelompok Adm. Keu. 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade I.
Pelaksana Logistik :
Kelompok Adm. Keu 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
JENJANG PENDIDIKAN
Catatan :
Untuk kedepan staf pemasaran minimal pendidikan D3
7.3.1.6 Job Family Administrasi Rekam Medis
Tabel 7.6 Kamus Job Family Administrasi Rekam Medis
JENJAN
PENDIDI
Min D
Min. SLTA
1) Job Family Administrasi Rekam Medis terdiri dari bagian : Rekam Medis
2) Start awal Kelompok Adm. Rekam Medis adalah grade I. Pegawai yang termasuk
dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan D III
Rekam Medis.
3) Pbt. Adm. Rekam Medis 1 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade I.
4) Adm. Rekam Medis 2 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade II.
5) Adm. Rekam Medis 3 : pendidikan min. DIII RM. Masuk dalam grade III IV.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Rekam Medis mempunyai latar belakang pendidikan min D III
RM.
- Staf Pelaksana Penyimpanan / Pengambilan Data mempunyai latar belakang
pendidikan min D III RM.
- Staf Pelaksana Pembuat Kartu Kontrol (embos) mempunyai latar belakang min
SLTA.
7.3.1.7 Job Famili Administrasi - Umum
Tabel 7.7 Kamus Job Family Administrasi Umum
JENJANG PENDIDIKAN
1) Job Family Administrasi Umum terdiri dari bagian : Kantor, Administrasi, Humas,
Pendaftaran, Office Boy, Operator, Receptionist
2) Start awal Kelompok Adm. Umum adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S 1 Fikom /
S1 Manajemen Kearsipan.
3) Bagian Kantor, Administrasi :
Kelompok Pbt. Adm. Umum 1 : bertugas sebagai office boy, pendidikan min. SLTA.
Masuk grade I.
Kelompok Adm. Umum 2 : bertugas sebagai staff Operator. Pendidikan min. SLTA.
Masuk grade II.
Kelompok Adm. Umum 3 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi / Pendaftaran
/ Humas / Receptionist. Pendidikan min. D3 Manajemen Kearsipan. Masuk grade III
IV.
Kelompok Adm. Umum 4 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi, pendidikan
min. D4 Kearsipan / S1 Manajemen Kearsipan. Masuk grade IV V.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Kantor / Administrasi mempunyai latar belakang pendidikan
min D III Admin / Perkantoran / Sekretaris.
- Seorang receptionist mempunyai latar belakang pendidikan min D III Sekretaris
- Staf Administrasi kantor mempunyai latar belakang D III Admin / Perkantoran /
Sekretaris.
- Seorang office boy mempunyai latar belakang pendidikan min SLTA.
1. Seorang Apoteker di bagian Farmasi adalah lulusan Sarjana Farmasi yang sudah
mengambil profesi sebagai Apoteker dan sudah uji kompetensi.
2. Masuk grade IV - V.
Min D3 Farmasi
Job Family Penunjang Medis Asisten Apoteker terdiri dari :
1) Kelompok Pbt. Asisten Apoteker 1 : yang bertugas sebagai administrasi dan umum
di bag. Farmasi. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Asisten Apoteker 2 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. SMF / SAA. Mempunyai kompetensi sebagai seorang
AA. Masuk grade II.
3) Kelompok Asisten Apoteker 3 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. D III. Mempunyai kompetensi sebagai seorang AA.
Masuk grade III - IV.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Min D3 ATRO
1) Staf pelaksana RT (Kamar Jahit, Pembersihan, Kebun, Binatu, House Keeping) latar
belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I.
2) Staf pelaksana RT latar belakang pendidikan D3. Masuk Grade III
JENJANG PENDIDIKAN
1. Staf pelaksana transportasi umum. Latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade
I.
2. Staf pelaksana transportasi khusus mobil ambulance. Latar belakang pendidikan min.
SLTA dan lulus uji kompetensi sebagai driver ambulance.
1) Kelompok Tehnisi 1 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnisi 2 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA dengan pelatihan / kursus tambahan. Masuk grade II.
3) Kelompok Tehnisi 3 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
D3. Masuk grade III.
4) Kelompok Tehnisi 4 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
S1. Masuk grade IV.
7.3.1.21 Job Family Komite Pastoral
X
A 4 th 3.00%
DIREKSI
B 4 th 3.00%
IX
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
VIII B 4 th 3.00%
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
VII B 4 th 3.00%
KEPALA DEPARTEMEN
S.2 + A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
VI
B 4 th 3.00%
S.2 A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
V
FUNGSIONAL
PELAKSANA
B 4 th 3.00%
S1+/S.2 A 4 th 3.00% 33-36
D 5 th 6.00% 28-32
C 5 th 6.00% 23-27
IV
B 4 th 3.00% 19-22
D.3/D.4/S.1 A 4 th 3.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
C 4 th 6.00% 7-10
III
B
D.3 A
E
D
II C
B
SM U A
E
D
I C
B
SM U A
Ke naik an Ruang Gol.
PETA JENJANG KARIR PEGAWAI RSBB
JENJANG Job Family GRADE
PENDIDIKA
N
X
IX
Medis
Sub
Spesiali
VIII
s/
Konsult
Min S2/Pasca an VIII
Sarjana
DIREKTUR
(disesuaikan Medis
dengan Spesiali VII
persyaratan s /VII
masing-
masing job &
level) Medis Ners Adm
Umum
KA. DEP
6/VI SDM VI
2/VI 5/VI
persyaratan Ners Adm Adm Adm Ad Apo Radi Fisio Ahli Prog Teknisi Tek
FUNGSIONAL
masing- 4/IV SDM Keu/Ak Marketi m teke ogra tera Gizi ram Kompu nisi
KEPALA BAGIAN / INSTALASI
Ad 5/IV
m Asis Elek IV
Ners Adm Adm Adm Ad Fisio Ahli Prog Teknisi Tek
Rek tro
3/IV SDM Keu/Ak Marketi m tera Gizi ram Kompu nisi
am med
2/IV t 4/IV ng 3/IV Um pis 2/IV mer ter 3/IV 4/IV Pastoral 1/IV
Med ik
is um 4/IV 2/IV 2/IV
Min D3
4/IV 4/IV
(disesuaikan
dengan Ad
masing- m Elek Rm
Ners Adm Adm Adm Rek Ad Fisio Ahli Prog Teknisi Tek
masing tro h
2/III SDM Keu/Ak Marketi am m tera Gizi ram Kompu nisi
persyaratan med Tan III
1/III t 3/III ng 2/III Med Um pis 1/III mer ter 2/III 3/III
Job dan level) 3/III ik gga
is um 3/III 1/III
1/III 3/III
3/III 3/III
Ad
m Pbt. Rm
Ners Pbt.Ad Adm Adm Rek Ad Teknisi Tek
Fisio h Kitc
1/II m SDM Keu/Ak Marketi am m Kompu nisi Driver
tera Tan hen II
II t 2/II ng 1/II Med Um ter 1/II 2/II 2/II
pis gga 2/II
is um 2/II
2/II
2/II 2/II
Ad
Min SLTA m Pbt. Pbt. Pbt.
PP I Adm Asis Radi Kitc
Rek Ad Driver
Keu/Ak am ten ogra fer hen
m 1/I I
t 1/I Apo 1/I 1/I
Med Um
is 1/I um teke
NE 1/I r 1/I
RS /
36
5. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 50% dari plafon
yang diterimakan untuk pegawai tetap.
6. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.
7. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
8. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang ditetapkan
dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun.
9. Pegawai menyerahkan ijazah asli sebagai bukti komitmen salama 1 tahun kontrak
kerja. Ijazah akan diberikan sesuai tanggal berakhirnya PKWT, atau bila PKWT
dihentikan karena pegawai tidak memenuhi standar penilaian.
10. Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak, pegawai dinilai kembali.
11. Gaji pegawai kontrak terdiri atas gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri,
insentif, tunjangan transport, dan lembur bila ada jam lembur.
12. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dalam peraturan gaji dokter.
13. Gaji pokok pegawai kontrak adalah sebesar 80% dari besar gaji pokok pegawai tetap
yang 20% akan diterimakan di akhir kontrak, bila pegawai tidak menyelesaikan
kontraknya maka tidak akan diterimakan. Peraturan ini tidak untuk dokter dan dokter
gigi sesuai dengan sistem penggajian dokter dan dokter gigi.
14. Pegawai kontrak tidak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai maupun
Jamsostek.
15. Bila pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK, maka RS Baptis
Batu tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon dalam bentuk apapun.
16. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian
kinerja, maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali.
BAB 9
JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
3. Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job
family) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah.
4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai
yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur.
5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur
secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.
6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab
tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu
mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
10.2 Khusus :
1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi :
a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai.
b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala unit
kerja.
3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6
bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian
tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya. Bila
pegawai dinilai tidak memenuhi standar dapat dikembalikan kepada posisi
sebelumnya.
BAB 11
STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun,
asuransi kesehatan maupun Jamsostek. Tunjangan kesehatan diterimakan dalam
bentuk plafon sebagaimana peraturan yang berlaku dalam Kebijakan tentang
Tunjangan Kesehatan Pegawai.
9. Dokter pegawai berhak atas tunjangan tunjangan kesehatan, kamar, makan / cuci,
dengan rincian sbb
Kontrak Umum
Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir
Calon Umum
Pegawai Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir
Pegawai Umum
Tetap Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir
Pensiun Umum
Kontrak Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir
A. Gaji Tetap
Gaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table grade,
golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.
Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem kepegawaian.
Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS) tidak mendapatkan
Tunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.
Berikut ini table kosong (dummy table) untuk gaji tetap dokter
KETERANGAN
Dokter Ahli
Dokter Umum
Dokter Gigi
Ahli
Dokter Gigi
Keterangan :
1. Interval 1 tahun
2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur
Keterangan : Jumlah nominal gaji tetap dokter ditetapkan tersendiri setiap tahun oleh Direktur.
B. HONOR
Honor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka.
Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 80% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasien
meliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap
berlaku sesuai rincian di bawah ini :
Dokter Ahli
Dokter Ahli : Radiologi :
1. Periksa : Jumlah px / bln 1. Konsul 10%
a. Klinik Pagi
20% s/d jumlah Px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 400
40% s/d jumlah px ke 401 dst
USG ; Visite ; Konsul
b. 10%
c. Klinik Sore : 40%
Lanjutan untuk Dokter Ahli : Dokter Umum
2. Tindakan
1. Periksa : Jumlah
: Jumlah Rp/bln
Px/bln
a. IGD (Patokan tarif hari biasa)
5% s/d jumlah px ke 200
10% s/d jumlah px ke 201 - 400
15% s/d jumlah px ke 401 dst
b. IGD + Klinik + Ruang : 15% b. Klinik
c. Dokter Anak untuk back up Partus : 4% 20% s/d jumlah px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 - 400
Dokter Ahli Anestesi : 40% s/d jumlah px ke 401 dst
1. Periksa : Jumlah px / bln 2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
a. Klinik Pagi IGD + Klinik + Ruang : 15%
20% s/d jumlah Px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 400 Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis
40% s/d jumlah px ke 401 dst 1. Tindakan : Jumlah Rp/bln
b. USG ; Visite ; Konsul 10% a. Dokter Gigi Pagi
10% s/d Rp. 10jt
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
Anestesi 15% > 10jt - 20jt
4% s/d Rp. 300jt 20% > Rp. 20jt
5% > 300jt - 600jt b. Dokter Gigi Sore : 35%
6% > Rp. 600jt dst c. Gigi Palsu 20%
2. Dokter yang telah pensiun dari RS Baptis apabila dilanjutkan dengan kontrak, maka gaji - honor setingkat
dengan golongan Tingkat I (satu), dan tetap menerima tunjangan pensiun sesuai dengan haknya.
BAB 12
PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja
terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah
shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh
Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh
Pemerintah
Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di
hari lain
Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian
satu kali off/ luaran
Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat
1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan
1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun
2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun
3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari
cuti.
1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
3) Pegawai dengan masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapat cuti 12 (dua belas)
hari kerja di luar cuti tahunan.
4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan
1) Pegawai dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dapat mengajukan cuti di luar
tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun,
tidak dapat diambil secara bertahap.
2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.
Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil
dan melahirkan dengan upah penuh.
Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum
atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit.
Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga.
Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari.
Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang
1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas
yang sangat penting.
2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud
membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang.
3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya
atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.
Standar penampilan pegawai RS. Baptis Batu adalah seperangkat standar yang dikembangkan
oleh RS. Baptis Batu untuk menciptakan perilaku spesifik yang harus dilakukan pegawai
pada saat bertugas.
Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Baptis Batu
membuatnya sangat jelas bahwa semua pegawai diharapkan mematuhi dan
mempraktekkannya dalam bekerja.
8. Privasi
1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan
2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun
diperlukan
3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan
sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan
9. Kewaspadaan Keselamatan
1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap
2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau
membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu
3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk
keadaan gawat darurat
Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingan
kedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut :
a. Mendapatkan surat tugas dari atasan yang berwenang
b. Mendapat fasilitas berupa :
Uang tugas
Penggantian biaya hotel/ penginapan
Uang transport
Uang makan
c. Pegawai yang melakukan tugas kedinasan wajib membuat laporan tugas tersebut
kepada atasan yang berwenang
Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit
Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang
yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang .
Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :
Dicabut haknya
Tidak menjabat lagi
Pensiun
Meninggal dunia
12.5.3 Larangan-Larangan
Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini :
a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di
tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan
kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan
untuk keperluan tersebut
b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit.
c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahan
dsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan
keselamatan lingkungan kerjanya
d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar
lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat
yang berwenang
e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan
nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.
f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang
dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah
sakit.
g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk
mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau
keuntungan pribadi lainnya.
h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi
atau golongan.
i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di
tempat kerja.
j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum.
k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan rumah sakit.
l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik.
n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit.
o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data
pegawai yang bersangkutan
p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha
Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.
12.5.4 Sanksi
Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika :
a. Melakukan pelanggaran.
b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan.
Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Peringatan lisan.
b. Surat teguran.
c. Surat peringatan.
d. Skorsing.
e. Penundaan kenaikan grade / golongan.
f. Pelepasan jabatan.
61
g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan.
h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
13.2.2 Tunjangan
1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport.
3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai
yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangan
transport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan
tunjangan insentif.
4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat
keputusan yang ditetapkan.
Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.
1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara
pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan.
2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap
bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan
satu hari sebelumnya.
3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip
penerimaan upah/ gaji
Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan
sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja
pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.
Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja
yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan Rumah Sakit Baptis
Batu) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari
kerja serta Piagam
b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 2 (dua) kali gaji dan cuti 12 (dua belas)
hari kerja serta Piagam
c. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapatkan Satya Lencana Emas dan cuti 12
(dua belas) hari kerja serta Piagam
d. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua
belas) hari kerja
12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai
Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya :
1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh
bagian keuangan.
2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara
rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.
12.3 Insentif
Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang
ditunjukkan
Sistem penghitungan
1. Akumulasi jasa servis yang didapat tiap bulan didistribusikan sebagai berikut :
- Sebesar 5 % (lima prosen) dialokasikan ke komunitas keperawatan sebagai dana
cadangan resiko kerja misalnya untuk penggantian alat (termometer, tensimeter
dan lain-lain) yang pecah akibat ketidaksengajaan pegawai atau pasien.
- Sebesar 2 % disisihkan untuk kas kebersamaan.
- Sebesar 93 % (sembilan puluh tiga prosen) didistribusikan untuk direksi dan
seluruh karyawan sesuai dengan nilai poin (sesuai kebijakan rumah sakit)
- Rumus penghitungan jasa servis perorangan, dapat dilakukan melalui
penghitungan sebagai berikut :
JS = (MS + (JT x HT) + TT +/- NK) x IR
Keterangan :
JS = Jasa Servis
MS = Poin Manajerial Servis
JT = Poin Jadwal Tugas
HT = Jumlah Hari Tugas per Bulan
TT = Poin Tempat Tugas
NK = Poin Penilaian Khusus
IR = Index Rupiah
NO NAMA JABAT
1 Direktur
2 Kepala Bidang / Manajer
3 Kepala Unit Kerja/ Ketua
4 Wakil Kepala Instalasi / S
Direksi / Sekretaris Komi
Perawat IGD / Kepala An
Catatan :
Bila pegawai merangkap jabatan, poin yang dipakai adalah poin manajerial tertinggi.
1 Medis
2 Paramedis Keperawatan
3 Paramedis Non Keperawatan
4 Non Medis
Catatan :
- Medis : dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
- Paramedis Keperawatan : Perawat, Bidan, Penata Anestesi
- Paramedis Non Keperawatan : Analis, Tehnisi gigi, Radiografer,
Fisioterapis, Apoteker, dll
- Non Medis : POS, Administrasi, Akuntan, Keuangan, MR, dll
- Hari Libur : Hari libur Nasional tidak termasuk hari Minggu
Jumlah Hari Tugas
Jumlah hari tugas adalah jumlah kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan
sesuai absensi
Untuk penambahan
Prestasi
No Nama Kegiatan/ Tindakan
1 Panitia HUT / Seminar / Anggota T
Kepanitiaan Khusus, menulis kejadi
Tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan
1 S3/ Spesialis 2
2 S2/ Spesialis 1
3 S1
4 D III
5 SLTA*/ DI
6 SLTA
Masa kerja : untuk masa kerja dapat diperhitungkan setiap tahun masa kerja
bertambah 1 poin.
Untuk Pengurangan
No Nama Kegiatan/ Tindakan
1 Sering Terlambat, kesalahan p
tindakan sehingga mengancam kese
Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah.
Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna
menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.
Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan
tetap setiap bulan.
Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam
makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan
yang berlaku.
Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur di Lingkungan
RS Baptis Batu.
BAB 14
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
3. Pengajuan pelatihan
a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,
laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.
b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c. Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
d. Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.
Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan belajar
baik pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :
Syarat Status
Jenis Belajar
Kepegawaian
14.3.1 Pendidikan
Tugas Belajar a. Pegawai tetap
Tanpa pengurangan jam kerja. b. Masa Kerja minimal 1th
c. Tidak sedang dalam masalah
(Misal pagi bekerja, sore belajar, atau belajar pada hari off mingguan) kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir. d. Sanggup dan
berminat dalam studi e. Usia maksimal 45 th
76
Syarat Status
Jenis Belajar
Kepegawaian
77
Syarat Status
Jenis Belajar
Kepegawaian
14.3.2 Pelatihan
Tugas Pelatihan a.Pegawai tetap
baik yang mengurangi atau yang tidak mengurangi jam kerja b. Masa
Kerja >1th bila pelatihan < 1 bulan
th
c.Masa Kerja >2
bila pelatihan > 1 bulan
b. Tidak sedang dalam
masalah kepegawaian :
kondite, sanksi, teguran tertulis
selama 6 bulan
terakhir.
78
Jenis Belajar Syarat Status
Kepegawaian
79
Jenis Belajar Syarat Status
Kepegawaian
14.3.4
Keterangan
Belajar
Keterangan -
Belajar baik Pendidikan, Pelatihan, Seminar/ Workshop
80
14.4 Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang Dipinjami Rumah Sakit
Pelatihan dapat dilakukan di dalam rumah sakit atau sering disebut pelatihan internal /
pelatihan di dalam / inhouse training. Pelatihan dapat juga dilakukan di luar rumah sakit
atau sering disebut pelatihan ke luar.
81
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :
1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.
2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.
3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta.
4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.
b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya.
Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik
hardcopy maupun softcopy
Belajar praktik juga dapat dilakukan oleh lulusan baru untuk memperdalam pengalaman
dengan mengajukan proses belajar praktek di RS Baptis Batu.
14.6.2 Syarat
Persyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu sbb :
1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa di
RS. Baptis Batu paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan.
2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan kerangka
acuan dan penilaian mahasiswa.
3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.
4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan, dan
membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja sama yang
baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Baptis Batu.
5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap disertakan
copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain seperti tanda
pengenal dan pas photo terbaru.
6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS Baptis
Batu.
14.6.3 Pembiayaan
Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. :
1) Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta pelatihan
perorangan.
2) Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas
(1) Biaya Administrasi / Institution fee
(2) Biaya Proses Bimbingan
(3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat / bahan tambahan sesuai
kebutuhan
(4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu
melalui SPO.
(5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek.
3) Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.
Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang
diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.
I. TINGKAT ORGANISASI
Sebutkan :
- Pekerjaan / aktivitas pelayanan dalam organisasi / unit kerja yang memerlukan perhatian / perbaikan atau yang ti
- Kasus-kasus yang terjadi, dimana personel kurang memiliki kompetensi untuk menyelesaikan kasus tersebut
- Perilaku / penampilan individu yang kurang profesional / tidak sesuai harapan ( pengetahuan, ketrampilan , sikap
- Karakter karakter negatif anak buah Saurada yang kurang / tidak menguntungkan bagi iklim dan profesionalitas ker
Mengetahui, Batu, ..
Wakil Direktur Kepala Unit Kerja,
( (
) )
BAB 15
PENILAIAN KINERJA
9191
15.3 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) A way of measuring the contribution
of individuals to their organization . Penilaian kinerja adalah cara mengukur
konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang
atau suatu kelompok.
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang
tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan.
15.4Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan
sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus
menyelesaikan :
1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan
yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapai
individu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasi-
pestasi yang dikembangkan.
15.5 Manfaat Penilaian Kinerja
1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2) Perbaikan kinerja
Ilustrasi sbb :
SK K C B SB
Menilai
Masa
Kontrak
Kerja
Menilai
Masa
Percobaan
Capeg
Menilai
Masa Capeg
Menilai
untuk
Kenaikan
Golongan
Penilaian
Jabatan
Struktural
Asertif
Profesionalitas
Tim kerja
Integritas
Sejahtera
Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS Baptis Batu.
Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon pegawai dan
calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap.
Instrumen sbb :
1) Fokus
a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang,
jelaskan mengapa hal itu begitu penting?
b. Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu
perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?
2) Nilai
a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan
sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan.
b. Pada saat Anda mulai bekerja di RSBB, hal-hal apa saya yang Anda dapatkan sehingga
itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.
3) Sikap
a. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani?
b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala
aspek yang mereka butuhkan.
4) Motivasi
a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk
melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat.
b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentang
gaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri,
panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu
dalam diri Anda.
LEADERSHIP
NO ITEM ANALISIS
KOMUNIKASI
NO ITEM A
TEAMWORK (KERJASAMA)
NO ITEM ANALISIS
EXELENT SERVICE
NO ITEM ANALISIS
NO ITEM ANALISIS
101
15 Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya
BAB 16
102
TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
B. Ketentuan Khusus
3. Jika RS Baptis tidak mengikutsertakan asuransi kesehatan dan yang tidak dijamin
asuransi kesehatan maka diatur sebagai berikut,
a. Plafon biaya rawat jalan ditentukan maksimal Rp 1.000.000 / tahun / orang atau
maksimal per keluarga sejumlah keluarga yang menjadi tanggungannya tidak
termasuk biaya pemeriksaan dokter.
b. Rawat Inap kelas II di RS Baptis (kecuali Pejabat Struktural dan Dokter
ditentukan dengan kebijakan Direktur yang disetujui Pengurus YRSBI termasuk
kasus khusus). Apabila dirujuk oleh RS Baptis maksimal mendapat plafon Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk karyawan / wati dan Rp 25.000.000 (dua
puluh lima juta rumiah) untuk tanggungannya sendiri per kasus.
4. Bila Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan, pedoman untuk plafon kesehatan
sbb :
Jenis
No.
Tunjangan
1 Rawat Jalan
2 Rawat Inap
Rawat Jalan dan Rawat Inap di luar RSBB harus melalui rujukan dari RSBB.
3 IGD di luar
RSBB
4 Operasi
5. Pedoman untuk tarif pemeriksaan pegawai pada saat menggunakan sistem plafon :
1. Jasa dokter termasuk visite dan administrasi gratis
2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis
3. Discount 5% untuk : pemeriksaan laboratorium, radiologi, ambulance.
4. Discount 10% untuk : rehabilitasi medik, tindakan khitan, tindakan KB, dan
persalinan.
5. Discount 20% untuk obat-obatan.
6. Bila memakai paket harga sesuai paket.
7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan bahan; bila
melalui proses operasi menggunakan plafon operasi.
8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar penuh.
7. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan
Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya
(suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Baptis
tanpa fasilitas rujukan.
8. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang
pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap
sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
9. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah :
a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya
b. Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum
menjadi pegawai
c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan
d. Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha
bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/
AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri
e. Penyakit akibat perbuatan asusila
f. Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang
bukan perintah dokter/ staff
g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
10. Kelas hak rawat pegawai RS Baptis Batu dan Keluarga
Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :
NO JABATAN
Direktur
Wakil Direktur
Manager
Dokter / Dokter
Gigi
Kepala Bagian /
Instalasi
Pegawai Tetap
Calon Pegawai
Pegawai Kontrak
Pensiunan Pegawai
Yang dimaksud dengan terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau
sering disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah sakit.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena sebab-sebab
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara Pegawai dan rumah sakit
setelah sebelumnya diberitahukan kepada Pegawai dan / atau SPKUK.
Pemutusan hubungan kerja oleh rumah sakit disertai dengan pertimbangan dan alasan-alasan
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebab-sebab tertentu PHK antara lain :
a. Meninggal dunia
b. Pensiun
c. Tidak mampu bekerja karena sakit
d. Atas permintaan sendiri
e. Atas keputusan rumah sakit
f. Berakhirnya ikatan perjanjian kerja
PHK yang terjadi terhadap Pegawai pada masa percobaan calon pegawai, rumah sakit tidak
wajib membayar sejumlah uang sesuai peraturan, melainkan diwajibkan membayar sisa upah/
gaji yang belum dibayarkan pada bulan berjalan.
17.3 PHK Atas Permintaan Pegawai
Dalam hal pegawai ingin memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri (mengundurkan
diri), surat permohonan pengunduran diri harus diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran diri pegawai.
Pegawai yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri akan memperoleh hak-haknya sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Pegawai yang mengundurkan diri wajib menyelesaikan semua tanggungan baik kepada
rumah sakit, SPKUK maupun koperasi di bawah naungan SPKUK
Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan kartu pengenal, kartu berobat dan
semua barang yang menjadi hak rumah sakit yang ada pada pegawai
Rumah sakit berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja selama jalan keluar
yang lain dapat ditempuh
Karena alasan-alasan tertentu yang rasional dan dapat dipertanggungajwabkan serta untuk
kelangsungan rumah sakit, rumah sakit dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, harus
melalui proses bipartit terlebih dahulu.
Hak pegawai yang mengalami PHK karena kehendak rumah sakit wajib dipenuhi oleh rumah
sakit sebagaimana aturan dan perundangan yang berlaku
1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi nilai uang
menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut
No
ALASAN PHK
1 Pengunduran diri :
a. Secara baik-baik mendadak
b. Secara baik-baik mengikuti prosedur
30 hari sebelum tanggap pengunduran diri.
2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pesangon adalah sebagai berikut :
Masa Kerja
< 1 tahun
1 tahun masa kerja < 2 tahun
2 tahun masa kerja < 3 tahun
3 tahun masa kerja < 5 tahun
4 tahun masa kerja < 6 tahun
6 tahun masa kerja < 7 tahun
7 tahun masa kerja < 8 tahun
8 tahun
3. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberIkan pada karyawan yang berhak
mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :
Masa Kerja
3 tahun masa kerja < 6 tahun
6 tahun masa kerja < 9 tahun
9 tahun masa kerja < 12 tahun
12 tahun masa kerja < 15 tahun
15 tahun masa kerja < 18 tahun
18 tahun masa kerja < 21 tahun
21 tahun masa kerja < 24 tahun
24 tahun
4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pengganti hak adalah sebagai berikut :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan :
b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja
diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RS Baptis Batu besar uang tersebut
adalah Rp 5.000,- X masuk kerja.
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1 (satu)
bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).
5. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pisah
sesuai dengan KKP tahun 2003 2005 adalah sebesar 1 (satu) bulan upah (gaji pokok dan
tunjangan tetap)
BAB 19
PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai
yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan.
19.1 Ketentuan Umum
1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian Sumber Daya Manusia di bawah
pengawasan Wakil Direktur Umum Keuangan.
2. Pembinaan karakter mencakup keberadaan pegawai yang holistik yang terus
dikembangkan melalui pengkajian dan penerapannya bagi pegawai.
3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai-nilai
Rumah Sakit Baptis Batu.
4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai atau secara
khusus kepada individu-individu pegawai yang memerlukan pembinaan.
5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hukum bagi pegawai dilakukan
melalui Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Baptis Batu.
20.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik,
terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada peningkatan
mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan manajemen sumber daya
manusia RS Baptis Batu.
120
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi i
Surat Keputusan ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA 3
BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 8
BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF 10
BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN 14
BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI 17
BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN 19
BAB 8 : KONTRAK KERJA 36
BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL 38
BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 40
BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI 42
BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA 48
BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR 63
BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 71
BAB 15 : PENILAIAN KINERJA 91
BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103
BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI 112
BAB 18 : PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI 118
BAB 20 : PENUTUP 121
121