Anda di halaman 1dari 121

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu
diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang
perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan
dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta
terminasi pegawai.
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut
diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai
sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya
manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman
Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu.

B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
2) Tujuan Khusus
a. Menentukan ruang lingkup pedoman
b. Menentukan Batasan Operasional
c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi
1) Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia
3) Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf
4) Kredensial Tenaga Kesehatan
5) Orientasi Pegawai Baru
6) Kontrak Kerja
7) Sistem Kepegawaian
8) Jabatan Struktural dan Struktural
9) Alih Tugas dan Tanggung Jawab
10) Staf Medis sebagai Pegawai
11) Peraturan dan Tata Tertib Kerja
12) Pemberian Gaji, Tunjangan, Insentif dan Lembur
13) Pendidikan dan Pelatihan
14) Penilaian Kinerja
15) Tunjangan Kesehatan dan Kesejahteraan Pegawai
16) Terminasi Pegawai
17) Pembinaan Karakter Pegawai

D. Landasan Hukum
Landasan Hukum :
1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.
BAB 2
KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA

Berikut ini tentang Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia

1. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu mengacu kepada

Visi, Misi, serta Nilai-Nilai Rumah Sakit Baptis Batu.

2. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis

(Renstra) RS Baptis Batu.

3. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu memperhatikan

dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).

4. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan setiap klausul dalam

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku.

5. Pengaturan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu mengacu kepada mutu

pelayanan dan keselamatan pasien.

6. Sumber daya manusia meliputi staf klinis maupun non klinis.

7. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui perencanaan,

rekruitmen, program orientasi, pengembangan melalui penilaian kinerja serta

diklat, pemberian gaji dan tunjangan, dan tunjangan kesejahteraan pegawai.

8. Pengembangan sumber daya manusia

Rencana susunan kepegawaian rumah sakit setiap tahun dikembangkan bersama

oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang

diinginkan.

9. Rekrutmen, seleksi dan penetapan staf

a. Rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan

penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.


b. Rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan permintaan pengadaan

pegawai yang disahkan dalam rapat staf.

10. Kredensial tenaga kesehatan

a. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,

memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan

(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf

medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut

dalam kebijakan direktur tentang kredensial staf medis.

b. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,

memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan dan tenaga

kesehatan lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).

11. Orientasi pegawai

Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang

diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-

masing terkait uraian tugas - tugasnya.

12. Sistem kepegawaian

a. Seluruh pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui

Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.

b. Sistem kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan,

Masa Kerja, dan Tingkat Kompetensi.

c. Perubahan status dalam sistem kepegawaian dituangkan dalam berita acara

perubahan status kepegawaian.

13. Kontrak kerja

a. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja
b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang

maksimal 1 tahun.

14. Jabatan struktural dan non struktural

a. Pegawai dapat menduduki jabatan tertentu baik struktural dan non struktural

memiliki masa jabatan dan tunjangan jabatan tertentu.

b. Besar Tunjangan jabatan diatur dalam keputusan Direktur

15. Alih tugas dan tanggung jawab

a. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan penugasan kembali

ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda,

meliputi rotasi dan mutasi kerja.

b. Selain kebutuhan pelayanan, penugasan kembali dapat terjadi karena

promosi maupun demosi.

16. Staf medis sebagai pegawai

Staf medis meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter gigi dan Dokter

gigi spesialis merupakan pegawai yang memiliki hak-hak tertentu sesuai

dengan status kepegawaiannya.

17. Peraturan dan tata tertib kerja

Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan

tata tertib kerja.

18. Gaji, tunjangan, insentif dan lembur

a. Pegawai berhak mendapatkan gaji, tunjangan, insentif dan lembur sesuai

dengan Perjanjian Kerja Bersama.

b. Gaji Dokter sesuai dengan peraturan tentang dokter sebagai pegawai.


19. Pendidikan dan pelatihan

a. Setiap staf memperolah pendidikan dan pelatihan baik in-service maupun di

luar rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.

b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan

kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi.

c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit

d. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan Pratik dan

Penelitian mahasiswa

20. Penilaian kinerja

a. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik

staf klinis maupun non klinis.

b. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam

setiap tahap status kepegawaian yang ada.

21. Tunjangan kesehatan dan kesejahteraan pegawai

Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai.

22. Terminasi pegawai

a. Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau sering

disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah

sakit dapat berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai

sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

b. Permohonan pengunduran diri dari pegawai adalah minimal 1 bulan

sebelum berhentinya pegawai.

c. Pemberian uang pesangon dan atau pengganti hak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

23. Pembinaan karakter pegawai


a. Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk

mendapatkan pegawai yang memiliki karakter yang baik dan dapat

diandalkan.

b. Pembinaan karakter dapat melalui pembinaan umum maupun khusus

kepada pegawai.
BAB 3
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1 Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia


1. Pengembangan Sumber Daya Manusia di RS Baptis Batu perlu dilakukan dengan
perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien yang berfokus pada peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
2. Rumah sakit melakukan pengembangan sumber daya manusia meliputi pengadaan
dari segi jumlah, peningkatan tingkat kompetensi, serta peningkatan jenjang karir .
3. Rumah sakit menetapkan kualifikasi sumber daya manusia baik tingkat pendidikan,
ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain yang mendukung peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
4. Rencana pengembangan sumber daya manusia dikembangkan bersama oleh para
pimpinan dan dilakukan evaluasi.
5. Rencana pengembangan sumber daya manusia dituangkan dalam Program
Pengembangan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu setiap tahunnya.

6. Perencanaan staf / pegawai didasarkan pada pola ketenagaan yang menganalisa


kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan pasien dan pelayanan lainnya.
7. Perencanaan kebutuhan jumlah staf / pegawai dituangkan dalam rencana kerja
tahunan unit kerja (TOR Unit kerja).
8. Pengadaan kebutuhan ketenagaan di luar perencanaan tahunan karena perubahan
situasi dan kondisi yang terjadi dalam pelayanan dilakukan setelah melalui analisa
kebutuhan yang seksama dan disetujui dalam rapat staf rumah sakit.
9. Pengembangan dalam tingkat kompetensi berhubungan dengan pendidikan dan
pelatihan serta program pengembangan lainnya yang diatur dalam Kebijakan
Direktur dalam Pendidikan dan Pelatihan.
10. Rumah sakit mengupayakan peningkatan jenjang karir baik melalui proses reguler
kenaikan status kepegawaian, promosi, serta sistem pengkajian jenjang karir yang
terus dikembangkan sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki pegawai.
11. Masukan dalam peningkatan jenjang karir melalui penilaian kinerja untuk
peningkatan status kepegawaian diatur dalam kebijakan tentang penilaian kinerja .
12. Pengkajian untuk sistem jenjang karir melibatkan berbagai elemen pimpinan
maupun profesi yang ada di Rumah Sakit Baptis Batu dan tidak menutup
kemungkinan bekerja sama dengan pihak luar yang terpercaya dalam penilaian
tingkat kompetensi pegawai sesuai dengan profesi masing-masing.

3.2 Proses Pengajuan Ketenagaan sesuai rencana


1. Unit kerja menyampaikan kebutuhan ketenagaan dalam rapat kerja, atau rapat staf.
2. Kebutuhan pengadaan pegawai harus disetujui dalam rapat dan oleh Direktur.
3. Setelah disetujui, kepala unit kerja harus mengisi form permintaan pegawai dan
ditandatangani oleh Wakil Direktur terkait.
4. Form diserahkan ke Bagian SDM
5. Bagian SDM melakukan mekanisme rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan
seleksi pegawai.

3.3 Proses Pengembangan Karir Pegawai


1. Bagian SDM mengidentifikasi kebutuhan peningkatan karir setiap tahunnya
2. Merangkum pegawai yang akan mengalami kenaikan karir.
3. Melakukan penilaian kinerja sesuai dengan waktu peningkatan karir
4. Membuat berita acara terkait perubahan status pegawai.
BAB 4
REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF

4.1 Ketentuan Umum Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf


1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit terus mengembangkan proses
untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.
2. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen melalui pembicaraan antar para
pimpinan di RS Baptis Batu.
3. Mekanisme pengajuan pengadaan pegawai sesuai dengan kebijakan tentang
pengembangan pegawai di RS Baptis Batu.
4. Rekrutmen dan seleksi pegawai menjadi tanggung jawab Bagian Sumber Daya
Manusia di bawah pembinaan Wakil Direktur Umum Keuangan.
5. Proses seleksi melibatkan Wakil Direktur, Manajer, Kepala Bagian SDM maupun
Kepala Unit Kerja terkait sebagai tim rekrutmen dan seleksi pegawai untuk
mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai yang dibutuhkan.
6. Proses seleksi pegawai medis melibatkan Komite Medik untuk memberikan
rekomendasi.
7. Proses seleksi meliputi berbagai proses :
1) Wawancara.
2) Psikotest (MMPI), test bakat / minat, dan test-test lain yang terus dikembangkan
oleh Bagian SDM.
3) Test-test keprofesian sesuai dengan profesi yang ada.
4) Test kesehatan.
8. Biaya test kesehatan ditanggung oleh kandidat pegawai.
9. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama tim seleksi pegawai
dan disetujui oleh Direktur.
10. Kandidat pegawai yang lolos seleksi dilakukan penetapan status kepegawaian sesuai
dengan sistem kepegawaian yang berlaku di RS Baptis Batu.
11. Pengakuan masa kerja diterapkan kepada status pegawai tetap sbb :
a. Bila pegawai berasal dari Lembaga Baptis, yang profesinya dibutuhkan di
lingkungan perusahaan, masa kerja dapat diperhitungkan maksimal setengah dari
masa kerjanya dan tetap menjalani masa percobaan.
b. Bila Pegawai pernah dinas di Rumah Sakit Baptis, masa kerja yang dahulu dapat
diperhitungkan penuh dan tetap menjalankan masa percobaan pekerja.
c. Bila profesi sebelumnya tidak ada kaitannya dengan pekerjaan di lingkungan
Perusahaan tidak dapat diperhitungkan.
d. Masa kerja yang diperhitungkan dapat berpengaruh terhadap status grade,
golongan, kompetensi, tetapi tidak dihitung sebagai masa bakti di Rumah Sakit
Baptis Batu.
12. Pada umumnya pegawai baru menjalani status : orientasi, kontrak kerja, dan calon
pegawai.
13. Penetapan pegawai melalui surat keputusan direktur,
14. Pegawai klinis mendapatkan surat penugasan klinis dari direktur setelah
mendapatkan rekomendasi dari tim kredensial.
15. Ketentuan pada masa orientasi :
a. Menandatangani pernyataan sanggup mengikuti program orientasi pegawai.
b. Tidak mendapatkan gaji selama orientasi, tetapi mendapatkan uang transport dan
makan.
c. Tidak / belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
d. Program orientasi paling lama selama 2 minggu, dapat diperpanjang bila setelah
evaluasi pegawai dinyatakan belum mampu / belum siap untuk bekerja.
16. Kebijakan tentang pegawai kontrak tertuang dalam kebijakan Direktur tentang
Kontrak Kerja.
17. Ketentuan tentang penetapan sebagai calon pegawai sbb :
a. Pegawai kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian dapat memasuki
status percobaan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
b. Calon pegawai memiliki 2 tahap : percobaan calon pegawai (3 bulan) dan calon
pegawai (9 bulan).
c. Status percobaan calon pegawai dan status calon pegawai dinyatakan dengan
surat keputusan direktur.
d. Selama percobaan calon pegawai, pegawai dinilai; bila memenuhi standar dapat
masuk status calon pegawai sesuai dengan peraturan tentang penilaian kinerja.
e. Satu bulan sebelum berakhir masa calon pegawai, pegawai dinilai kembali untuk
memasuki status sebagai pegawai tetap.
18. Hak calon pegawai sbb :
a. Gaji calon pegawai meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan
beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam
lembur.
b. Gaji dokter calon pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter.
c. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 75% dari
plafon yang diterimakan untuk pegawai tetap sesuai dengan kebijakan direktur
tentang tunjangan kesehatan pegawai.
d. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.
e. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
19. Penetapan pegawai tetap memerlukan persyaratan sbb
a. Pegawai mendapatkan penilaian baik dalam penilaian kinerja selama masa calon
pegawai.
b. Penetapan dilakukan melalui pembicaraan dalam tim dan dibuat dalam berita
acara.

4.2 Proses Seleksi Pegawai


1. Bagian SDM mendapatkan permintaan seleksi pegawai baru dari Wakil Direktur terkait.
2. Bagian SDM melakukan seleksi lamaran yang masuk sesuai dengan permintaan.
3. Berkas lamaran ditunjukkan kepada Wakil Direktur terkait.
4. Wakil direktur menetapkan pelamar yang sesuai dengan kriteria.
5. Bagian SDM melakukan verifikasi berkas-berkas untuk kredensial bagi kandidat staf
klinis.
6. Bagian SDM menghubungi tim seleksi.
7. Bagian SDM melakukan pemanggilan kandidat untuk proses seleksi.
8. Proses seleksi :
1) Wawancara tentang status kepegawaian yang akan dikenakan kepada kandidat
pegawai, bila setuju masuk proses seleksi.
2) Test MMPI
3) Wawancara dengan tim yang ada.
4) Uji kompetensi sesuai dengan profesi masing-masing
9. Test MMPI dikirim kepada Psikiater.
10. Setelah hasil didapatkan, tim berkumpul memutuskan hasil seleksi, dibuat dalam berita
acaranya.
11. Bagian SDM memanggil kandidat untuk tes kesehatan, kandidat pegawai diberitahu
tentang biaya tes kesehatan yang akan dilakukan
12. Bila ada masalah kesehatan, maka hasil tes kesehatan dikonsultasikan lagi kepada tim.
13. Bila tidak diterima maka diberi surat penolakan, bila kandidat diterima maka akan
dihubungi untuk proses orientasi.

4.3 Proses Penetapan Staf


1. Masukan dari hasil penetapan kandidat diterima sebagai pegawai.
2. Bagian SDM memeriksa berkas lamaran.
3. Merekap dalam rencana penetapan status kepegawaian meliputi :
a) Digunakan untuk apa : pegawai baru atau mutasi.
b) Nama dan gelar
c) Jenis kelamin
d) Tempat tanggal lahir
e) Asal Pendidikan
f) Pendidikan yang diakui untuk pekerjaan kandidat
g) Pengalaman kerja direkap dalam tahun dan / atau bulan. Pengalaman kerja yang
tidak ada surat pengalaman kerja tidak dapat dijadikan acuan untuk pengakuan
masa kerja.
h) Tanggal mulai orientasi
i) Tanggal mulai kontrak kerja
j) Masa kerja yang diakui
k) Status kelompok pekerjaan dan pekerjaan
l) Grade yang direncanakan
m) Golongan yang direncanakan
n) Tingkat kompetensi yang ditetapkan.
4. Dicetak dalam kertas HVS ukuran A4
5. Dimintakan persetujuan Direktur.
BAB 5
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN

5.1 Kredensial Staf Klinis


5.1.1 Ketentuan Umum :
1. Pegawai / staf klinis adalah pegawai yang memiliki tanggung jawab dan tanggung
gugat langsung terhadap asuhan kesehatan kepada pasien.
2. Termasuk pegawai / staf klinis adalah :
a. Medis : dokter spesialis / super spesialis,dokter umum, dokter gigi spesialis,
dokter gigi
b. Perawat
c. Bidan
d. Paramedis non perawat : analis, radiografer, fisioterapis, okupasi terapis, ahli
gizi, apoteker, asisten apoteker, petugas rekam medis.
3. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi,
mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan (izin/lisensi, pendidikan,
pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk
memberikan asuhan pasien.
4. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk
memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan
memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi.
5. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan
pengalaman).
6. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab
pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas kredensial
staf perawat dan peraturan perundang-undangan.
7. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial paramedis non perawat dan membuat penugasan klinik
berdasarkan atas kredensial pegawai / staf paramedis non perawat berdasarkan
kredensial yang telah dilakukan.
5.1.2 Ketentuan Khusus :
1. Setiap pegawai / staf klinis mengajukan permohonan kewenangan kliniknya
berdasarkan kompetensi profesi masing masing; permohonan yang diajukan adalah
kewenangan penuh, kewenangan dengan supervisi, atau tidak meminta kewenangan.
2. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf medis dilakukan oleh sub
komite kredensial Komite Medis.
3. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf keperawatan dan bidan
dilakukan oleh Komite Keperawatan dengan tim kredensialnya.
4. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik pegawai paramedis non keperawatan
dilakukan oleh kepala instalasi terkait dan Wakil Direktur Pelayanan.
5. Rekomendasi kewenangan klinik dipakai sebagai masukan untuk diberikannya surat
keputusan penugasan klinik setiap pegawai / staf klinis.
6. Surat keputusan penugasan klinis berlaku selama 3 tahun.

5.2 Proses Kredensial Dokter


Proses Kredensial Dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan dan Peraturan lain tentang
Kredensial Staf medis
BAB 6
ORIENTASI PEGAWAI

6.1 Ketentuan Umum :


1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di Lingkungan RS
Baptis Batu wajib dimasukkan dalam program orientasi pegawai baru.
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum oleh
rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing-masing sesuai dengan
profesinya.
3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja, melainkan
program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.
4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.

6.2 Ketentuan Khusus :


1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum rumah sakit dikoordinir oleh
Bagian Sumber Daya Manusia, sedangkan orientasi di unit kerja dikoordinir oleh
Kepala Unit Kerja masing-masing.
2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :
1) Visi, Misi, Nilai RS Baptis Batu.
2) Struktur Organisasi RS Baptis Batu.
3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4) Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5) Etika dalam bekerja.
6) Compassion towards Excellency.
7) Pelayanan Prima.
8) Basic Life Support.
9) Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Kebakaran
(APAR).
10) Kompetensi Spiritual.
3. Pegawai mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit kerja masing-
masing.
4. Peraturan selama program orientasi :
a. Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi.
b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.
c. Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.
d. Pegawai mendapatkan uang transport perhari sesuai dengan peraturan
pemberian uang transport pegawai
e. Pegawai mendapatkan 1 X makan sesuai dengan peraturan tentang makan
pegawai.
f. Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
g. Bila pegawai mengundurkan diri, maka wajib mengembalikan seluruh biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit selama seleksi dan program orientasi.
5. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.

6.2 Proses Orientasi Pegawai


6.2.1 Input :
1. Dari masukan diterimanya pegawai baru.
2. Bagian SDM mencatat pegawai baru pada buku program orientasi pegawai baru.
3. Bagian SDM menghubungi tim pembicara untuk pembuatan jadwal pembekalan
umum program orientasi.
4. Bagian SDM membuat jadwal pembekalan orientasi.
6.2.2 Proses :
5. Pegawai baru dijelaskan program orientasi serta hak dan kewajiban pegawai selama
orientasi.
6. Pegawai menandatangani form orientasi pernyataan orientasi pegawai baru.
7. Bagian SDM menyiapkan acara pembekalan : ruang diklat, LCD, form-form yang
diperlukan, serta daftar hadir.
6.2.3 Output:
8. Bagian SDM mengevaluasi hasil pelaksanaan program.
9. Bagian SDM membuat sertifikat orientasi pegawai.
6.2.4 Feedback :
10. Bagian SDM mencatat pada buku program orientasi.
11. Bagian SDM menginput pada komputer untuk database pelatihan.
BAB 7
SISTEM KEPEGAWAIAN

7.1 Ketentuan Umum


1. Seluruh Pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui Sistem
Kepegawaian RS Baptis Batu.
2. Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan, Masa
Kerja, serta Tingkat Kompetensi.
3. Penetapan status kepegawaian berdasarkan sistem kepegawaian di RS Baptis Batu
diperlukan untuk proses-proses kepegawaian seperti : pegawai kontrak, kenaikan
status menjadi calon pegawai, pegawai tetap, kenaikan golongan, kenaikan grade /
golongan karena perubahan tingkat pendidikan, mutasi, rotasi, promosi, demosi,
dsb.
4. Promosi adalah perpindahan pegawai ke tingkat status kepegawaian yang lebih
tinggi sesuai kebutuhan perusahaan. Sebaliknya demosi perpindahan pegawai ke
tingkat status kepegawaian yang lebih rendah karena kompetensi yang tidak
mencapai standar atau karena sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan karena
pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan perusahaan.
5. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
Sedangkan Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan
(job family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dapat berubah
atau tetap.
6. Pegawai yang dimutasikan menjalani masa percobaan 6 bulan kemudian dilakukan
evaluasi penilaian kinerja, bila memenuhi standar maka ditetapkan mutasi penuh.
Sebaliknya bila tidak memenuhi standar maka dapat dikembalikan ke posisi
semula.
7. Penetapan perubahan status kepegawaian dilakukan melalui mekanisme / proses
penetapan sesuai dengan kebijakan / SPO yang ada pada proses-proses
kepegawaian mulai dari seleksi pegawai, kontrak, calon pegawai, kenaikan
golongan, mutasi, dsb.
7.2 Ketentuan Khusus
1. Selama belum ada sistem yang mengatur dan menetapkan tingkat kompetensi,
maka pada perpindahan dari sistem kepegawaian yang lama kepada sistem
kepegawaian yang baru : penetapan tingkat kompetensi melalui rentang waktu
masa kerja sbb :
a) Masa kerja 0 4 tahun = tingkat kompetensi 75% - 85%
b) Masa kerja 5 9 tahun = tingkat kompetansi 86 95%
c) Masa kerja 10 14 tahun = tingkat kompetensi 96 105%
d) Masa kerja 15 19 tahun = tingkat kompetensi 106 115%
e) Masa kerja 20 tahun atau lebih = tingkat kompetensi >115%
2. Dengan bertambahnya masa kerja, tidak serta merta bertambah tingkat
kompetensinya, melainkan tetap menduduki tingkat kompetensi yang dimilikinya
sampai instrumen sistem jenjang karir untuk menetapkan tingkat kompetensi
pegawai ada.
1. Pegawai baru menduduki tingkat kompetensi 75% -85% meskipun memiliki
pengalaman kerja yang diakui.

7.3 Sistem Kepegawaian


7.3.1 Job Family
7.3.1.1 Job Family Medis
Tabel 7.1 Kamus Job Family Medis
JENJANG PENDIDIKAN

Job Family Medis terdiri dari :


1) Kelompok Medis Umum 1 :
Lulusan Fakultas Kedokteran Umum & Gigi. Start awal grade V
2) Kelompok Medis Umum 2 :
Dokter Umum yang mempunyai tambahan sertifikat untuk dapat melakukan pemeriksaan
tertentu. Seorang dokter umum yang secara berkala mengikuti pelatihan USG dapat
melakukan pemeriksaan USG. Start awal grade VI.
3) Kelompok Medis Spesialis :
Lulusan Fakultas Kedokteran dengan spesialisasi tertentu. Seperti Spesialis Penyakit
Dalam, THT, Obgyn, Anestesi, Rehabilitasi Medik, Bedah, Patologi Klinik. Start awal
grade VII.
4) Kelompok Medis Sub Spesialis / Konsultan :
Dokter Spesialis yang mempunyai Sub Spesialis atau Konsultan. Seperti Spesialis Bedah
Saraf, KGH. Start awal grade VIII.

7.3.1.2 Job Family Perawat


Tabel 7.2 Kamus Job Family Perawat
JENJANG PENDIDIKAN
Min S2 / Pasca Sarjana

Job Family Perawat terdiri dari :


1) Kelompok PP :
Pembantu Perawat lulusan min SLTA dan bersertifikat. Masuk grade I
2) Kelompok Ners 1 :
Perawat lulusan SPK. Masuk grade II
3) Kelompok Ners 2 :
Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan. Masuk grade III -
IV.
4) Kelompok Ners 4 :
Perawat lulusan Sarjana Keperawatan. Masuk grade IV - V
5) Kelompok Ners 6 :
Perawat lulusan S 2 Keperawatan. Masuk grade VI - VII.
Catatan :
Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan mulai dengan grade III
dan bisa masuk ke grade IV dengan penambahan kompetensi yang ditentukan
Perawat lulusan S1 tidak secara otomatis masuk grade IV akan tetapi akan ditentukan
oleh rumah sakit apakah masuk atau tidak berdasarkan kebutuhan ketenagaan rumah sakit
dan kompetensi yang dimilikinya
Perawat Gigi dan Penata Anestesi termasuk Job Family Perawat

7.3.1.3 Job Family Administrasi - SDM


Tabel 7.3 Kamus Job Family Administrasi - SDM
JENJANG PENDIDIKAN
Min S2 / Pasca Sarjana

Job Family Administrasi SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat.
1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2 :
Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin / Ekonomi Manaj. /
Sekretaris. Masuk grade III IV.
2) Kelompok Adm. SDM 3 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi
Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV V.
3) Kelompok Adm. SDM 5 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum / Manajemen SDM /
Kesehatan. Masuk grade VI.
4) Kelompok Pembantu Adm SDM :
Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU
Catatan :
Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk selanjutnya
penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi, minimal staf di bagian SDM
adalah lulusan D3

7.3.1.4 Job Family Administrasi - Keuangan


Tabel 7.4 Kamus Job Family Administrasi Keuangan
JENJANG PENDIDIKAN
Min S2 / Pasca Sarjana

1) Job Family Administrasi Keu terdiri dari bagian : Akuntansi, Keuangan, Kasir,
Pembayaran, LPA, Inventori, Logistik
2) Bagian Keuangan / Akuntansi :
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan Akuntansi. Masuk grade III
IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi Akuntansi. Masuk grade IV V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
3) Bagian Inventory / LPA (Layanan Perusahaan Asuransi):
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan. Masuk grade III IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi. Masuk grade IV V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
4) Bagian Kasir / Pembayaran / Pembelian :
Kelompok Adm. Keu. 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
5) Bagian Logistik :
Pembantu Logistik :
Kelompok Adm. Keu. 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade I.
Pelaksana Logistik :
Kelompok Adm. Keu 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

7.3.1.5 Job Family Administrasi - Pemasaran


Tabel 7.5 Kamus Job Family Administrasi Pemasaran

JENJANG PENDIDIKAN

1) Job Family Administrasi Pemasaran terdiri dari bagian : Pemasaran


2) Start awal Kelompok Adm. Pemasaran adalah grade II. Pegawai yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S1.
3) Bagian Pemasaran :
Kel. Adm. Pemasaran 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk dalam grade II.
Kel. Adm. Pemasaran 2 : pendidikan min. D3. Masuk grade III sampai grade IV.
Kel. Adm. Pemasaran 4 : pendidikan min. S1. Masuk grade IV sampai V.
Job antar kelompok pemasaran berbeda dan disesuaikan dengan pendidikan.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

Catatan :
Untuk kedepan staf pemasaran minimal pendidikan D3
7.3.1.6 Job Family Administrasi Rekam Medis
Tabel 7.6 Kamus Job Family Administrasi Rekam Medis
JENJAN
PENDIDI

Min D

Min. SLTA
1) Job Family Administrasi Rekam Medis terdiri dari bagian : Rekam Medis
2) Start awal Kelompok Adm. Rekam Medis adalah grade I. Pegawai yang termasuk
dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan D III
Rekam Medis.
3) Pbt. Adm. Rekam Medis 1 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade I.
4) Adm. Rekam Medis 2 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade II.
5) Adm. Rekam Medis 3 : pendidikan min. DIII RM. Masuk dalam grade III IV.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Rekam Medis mempunyai latar belakang pendidikan min D III
RM.
- Staf Pelaksana Penyimpanan / Pengambilan Data mempunyai latar belakang
pendidikan min D III RM.
- Staf Pelaksana Pembuat Kartu Kontrol (embos) mempunyai latar belakang min
SLTA.
7.3.1.7 Job Famili Administrasi - Umum
Tabel 7.7 Kamus Job Family Administrasi Umum
JENJANG PENDIDIKAN

1) Job Family Administrasi Umum terdiri dari bagian : Kantor, Administrasi, Humas,
Pendaftaran, Office Boy, Operator, Receptionist
2) Start awal Kelompok Adm. Umum adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S 1 Fikom /
S1 Manajemen Kearsipan.
3) Bagian Kantor, Administrasi :
Kelompok Pbt. Adm. Umum 1 : bertugas sebagai office boy, pendidikan min. SLTA.
Masuk grade I.
Kelompok Adm. Umum 2 : bertugas sebagai staff Operator. Pendidikan min. SLTA.
Masuk grade II.
Kelompok Adm. Umum 3 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi / Pendaftaran
/ Humas / Receptionist. Pendidikan min. D3 Manajemen Kearsipan. Masuk grade III
IV.
Kelompok Adm. Umum 4 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi, pendidikan
min. D4 Kearsipan / S1 Manajemen Kearsipan. Masuk grade IV V.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Kantor / Administrasi mempunyai latar belakang pendidikan
min D III Admin / Perkantoran / Sekretaris.
- Seorang receptionist mempunyai latar belakang pendidikan min D III Sekretaris
- Staf Administrasi kantor mempunyai latar belakang D III Admin / Perkantoran /
Sekretaris.
- Seorang office boy mempunyai latar belakang pendidikan min SLTA.

7.3.1.8 Job Family Penunjang Medis - Apoteker


Tabel 7.8 Kamus Job Family Penunjang Medis - Apoteker
JENJANG PENDIDIKAN

Min S1 Farmasi Profesi Apoteker

1. Seorang Apoteker di bagian Farmasi adalah lulusan Sarjana Farmasi yang sudah
mengambil profesi sebagai Apoteker dan sudah uji kompetensi.
2. Masuk grade IV - V.

7.3.1.9 Job Family Penunjang Medis Asisten Apoteker


Tabel 7.9 Kamus Job Family Penunjang Medis Asisten Apoteker
JENJANG PENDIDIKAN

Min D3 Farmasi
Job Family Penunjang Medis Asisten Apoteker terdiri dari :
1) Kelompok Pbt. Asisten Apoteker 1 : yang bertugas sebagai administrasi dan umum
di bag. Farmasi. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Asisten Apoteker 2 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. SMF / SAA. Mempunyai kompetensi sebagai seorang
AA. Masuk grade II.
3) Kelompok Asisten Apoteker 3 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. D III. Mempunyai kompetensi sebagai seorang AA.
Masuk grade III - IV.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

7.3.1.10 Job Family Penunjang Medis - Radiografer

Tabel 7.10 Kamus Job Family Penunjang Medis Radiografer


JENJANG PENDIDIKAN
Min D4 ATRO

Min D3 ATRO

Job Family Penunjang Medis Radiografer terdiri dari :


1) Kelompok Pbt. Radiografer 1 : yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi di
bag. Radiografer. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnik Radiografer 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap
radiologi. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah mendapat pelatihan khusus
mengenai radiologi. Masuk grade II.
3) Kelompok Radiografer 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi.
Latar belakang pendidikan min. D 3 ATRO. Masuk grade III - IV.
4) Kelompok Radiografer 5 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi.
Latar belakang pendidikan min. D 4 ATRO. Masuk grade IV - V.
7.3.1.11 Job Family Penunjang Medis - Analis
Tabel 7.11 Kamus Job Family Penunjang Medis Analis
JENJANG PENDIDIKAN

Min D3 Analis Kesehatan

Job Family Penunjang Medis Analis terdiri dari :


1) Kelompok Pbt Analis 1 : yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi, pembantu
analis di bag. Laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnik Analis 2 : yang bertugas sebagai staf laboratorium yang pernah
mendapat pendidikan laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah
mendapat pelatihan khusus mengenai laboratorium. Masuk grade II.
3) Kelompok Analis 3 : yang bertugas sebagai seorang Analis. Latar belakang
pendidikan min. D 3 Analis Kesehatan. Masuk grade III - IV.

7.3.1.12 Job Family Penunjang Medis - Fisioterapi


Tabel 7.12 Kamus Job Family Penunjang Medis Fisioterapis
JENJANG PENDIDIKAN

Job Family Penunjang Medis Fisioterapis terdiri dari :


1) Kelompok Fisioterapis 3 : yang bertugas sebagai seorang fisioterapis / Terapi Okupasi /
Terapi Wicara Latar belakang pendidikan min. D 3. Mulai grade III - IV.
2) Kelompok Pembantu Fisoterapis 2 : latar belakang pendidikan SLTA yg sudah mengikuti
pelatihan khusus
3) Kelompok Pembantu Fisioterapis 1 : latar belakang pendidikan SLTA
7.3.1.13 Job Family Penunjang Medis Ahli Gizi
Tabel 7.13 Kamus Job Family Penunjang Medis Ahli Gizi
JENJANG PENDIDIKAN

Job Family Penunjang Medis Ahli Gizi terdiri dari :


1) Seorang Ahli Gizi di bagian Gizi adalah lulusan D 3 Gizi S1 Gizi
2) Kelompok ahli gizi 1 : lulusan D3 Gizi. Masuk grade III IV.
3) Kelompok ahli gizi 2 : lulusan S1 Gizi. Masuk grade IV V.

7.3.1.14 Job Family Penunjang Medis - Elektromedik


Tabel 7.14 Kamus Job Family Penunjang Medis Elektromedik
JENJANG PENDIDIKAN

1) Seorang petugas elektromedik lulusan D 3 Elektromedik.


2) Masuk grade III - IV.

7.3.1.15 Job Family Penunjang Non Medis - Programmer


Tabel 7.15 Kamus Job Family Penunjang Non Medis Programmer
JENJANG PENDIDIKAN

1) Kelompok Programmer 1 adalah programmer lulusan min D 3 Tehnik Informatika S1


Tehnik Informatika.
2) Programmer 1 masuk grade III - IV.
3) Programmer 3 masuk grade IV V.

7.3.1.16 Job Family Penunjang Non Medis Teknisi Komputer


Tabel 7.16 Kamus Job Family Penunjang Non Medis Teknisi Komputer
JENJANG PENDIDIKAN

1) Kelompok Teknisi Komputer bertugas dalam hal pemeliharaan komputer, program


jaringan.
2) Pendidikan min SLTA sampai dengan S1.
3) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

7.3.1.17 Job Family Penunjang Non Medis Rumah Tangga


Tabel 7.17 Kamus Job Family Penunjang Non Medis Rumah Tangga
JENJANG PENDIDIKAN

1) Staf pelaksana RT (Kamar Jahit, Pembersihan, Kebun, Binatu, House Keeping) latar
belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I.
2) Staf pelaksana RT latar belakang pendidikan D3. Masuk Grade III

7.3.1.18 Job Family Penunjang Non Medis - Sopir


Tabel 7.18 Kamus Job Family Penunjang Non Medis Sopir

JENJANG PENDIDIKAN
1. Staf pelaksana transportasi umum. Latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade
I.
2. Staf pelaksana transportasi khusus mobil ambulance. Latar belakang pendidikan min.
SLTA dan lulus uji kompetensi sebagai driver ambulance.

7.3.1.19 Job Family Penunjang Non Medis - Dapur


Tabel 7.19 Kamus Job Family Penunjang Non Medis Dapur
JENJANG PENDIDIKAN

Job Family Penunjang Non Medis Dapur terdiri dari :


1) Kelompok Kitchen 1 : yang bertugas sebagai staf pembersih / pembantu di bag.
dapur. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Kitchen 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.
Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade II.
3) Kelompok Kitchen 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.
Latar belakang pendidikan min. D3. Masuk grade III.

7.3.1.20 Job Family Penunjang Non Medis Pemeliharaan Sarana


Tabel 7.20 Kamus Job Family Penunjang Non Medis Pemeliharaan Sarana
JENJANG PENDIDIKAN

1) Kelompok Tehnisi 1 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnisi 2 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA dengan pelatihan / kursus tambahan. Masuk grade II.
3) Kelompok Tehnisi 3 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
D3. Masuk grade III.
4) Kelompok Tehnisi 4 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
S1. Masuk grade IV.
7.3.1.21 Job Family Komite Pastoral

Tabel 7.21 Kamus Job Family Komite Pastoral


JENJANG PENDIDIKAN
Min S2 / Pasca Sarjana

Job Family Komite Pastoral :


1) Kelompok Pastoral 1 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min
STh/MDiv. Masuk grade IV.
2) Kelompok Pastoral 2 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min
MTh. Masuk grade V.
Tambahan :
1) Apabila pendidikan karyawan di suatu pekerjaan tertentu lebih tinggi dari syarat
minimal pendidikan yang diminta, maka pendidikan yang diakui adalah pendidikan
yang sesuai dengan pekerjaan.
Contoh : Seorang karyawan dengan pendidikan D3 bekerja di bagian Rumah Tangga dan
Binatu. Syarat pendidikan di bagian ini adalah min. SLTA maka pendidikan D3
karyawan tersebut tidak diakui.
2) Pendidikan diakui apabila sesuai dengan syarat job di bagian.
7.3.2 Grading Penggajian
Grading sistem penggajian sbb :

SISTEM KEPEGAWAIAN RS BAPTIS BATU


ENTR KET
PEM ENUHAN STANDAR KOM
Y PETENSI GRADE GOL %
PEKERJAA
N LEVE 75 - 85% 85 - 95% 95 - 105 % 105 - 115% > 115%
L B 4 th 3.00%

X
A 4 th 3.00%
DIREKSI

B 4 th 3.00%
IX
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
VIII B 4 th 3.00%
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
VII B 4 th 3.00%
KEPALA DEPARTEMEN

S.2 + A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
VI
B 4 th 3.00%
S.2 A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%

Kenaikan Sub Golongan


MANAJER
KEPALA BAGIAN / KEPALA INSTALASI

C 5 th 6.00%
V
FUNGSIONAL
PELAKSANA

B 4 th 3.00%
S1+/S.2 A 4 th 3.00% 33-36
D 5 th 6.00% 28-32
C 5 th 6.00% 23-27
IV
B 4 th 3.00% 19-22
D.3/D.4/S.1 A 4 th 3.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
C 4 th 6.00% 7-10
III
B
D.3 A
E
D
II C
B
SM U A
E
D
I C
B
SM U A
Ke naik an Ruang Gol.
PETA JENJANG KARIR PEGAWAI RSBB
JENJANG Job Family GRADE
PENDIDIKA
N

X
IX

Medis
Sub
Spesiali
VIII
s/
Konsult
Min S2/Pasca an VIII
Sarjana
DIREKTUR

(disesuaikan Medis
dengan Spesiali VII
persyaratan s /VII
masing-
masing job &
level) Medis Ners Adm
Umum
KA. DEP

6/VI SDM VI
2/VI 5/VI

Medis Ners Adm Adm Adm Apo Ahli Prog


Umum 5/V SDM Keu/Ak Marketi teke Gizi ram
1/V 4/V t 6/V ng 5/V r 4/V mer V
Min D4/S1
2/V 4/V
(disesuaikan
dengan
MANAJER

persyaratan Ners Adm Adm Adm Ad Apo Radi Fisio Ahli Prog Teknisi Tek
FUNGSIONAL

masing- 4/IV SDM Keu/Ak Marketi m teke ogra tera Gizi ram Kompu nisi
KEPALA BAGIAN / INSTALASI

3/IV t 5/IV ng 4/IV Um r fer pis 3/IV mer pastoral 2/


masing job ter 4/IV 3/IV
dan level) um 1/IV 5/IV 5/IV 3/IV
PELAKSANA

Ad 5/IV
m Asis Elek IV
Ners Adm Adm Adm Ad Fisio Ahli Prog Teknisi Tek
Rek tro
3/IV SDM Keu/Ak Marketi m tera Gizi ram Kompu nisi
am med
2/IV t 4/IV ng 3/IV Um pis 2/IV mer ter 3/IV 4/IV Pastoral 1/IV
Med ik
is um 4/IV 2/IV 2/IV
Min D3
4/IV 4/IV
(disesuaikan
dengan Ad
masing- m Elek Rm
Ners Adm Adm Adm Rek Ad Fisio Ahli Prog Teknisi Tek
masing tro h
2/III SDM Keu/Ak Marketi am m tera Gizi ram Kompu nisi
persyaratan med Tan III
1/III t 3/III ng 2/III Med Um pis 1/III mer ter 2/III 3/III
Job dan level) 3/III ik gga
is um 3/III 1/III
1/III 3/III
3/III 3/III
Ad
m Pbt. Rm
Ners Pbt.Ad Adm Adm Rek Ad Teknisi Tek
Fisio h Kitc
1/II m SDM Keu/Ak Marketi am m Kompu nisi Driver
tera Tan hen II
II t 2/II ng 1/II Med Um ter 1/II 2/II 2/II
pis gga 2/II
is um 2/II
2/II
2/II 2/II
Ad
Min SLTA m Pbt. Pbt. Pbt.
PP I Adm Asis Radi Kitc
Rek Ad Driver
Keu/Ak am ten ogra fer hen
m 1/I I
t 1/I Apo 1/I 1/I
Med Um
is 1/I um teke
NE 1/I r 1/I
RS /

MEDIS PER ADMINISTRASI PENUNJANG MEDIS PENUNJANG NON MEDIS


AW
AT
7.4 Mekanisme Perubahan Status Kepegawaian
7.4.1 Jenis Status Kepegawaian di RS Baptis Batu.
Jenis Status Kepegawaian sbb :
1) Percobaan Kontrak : masa mulai penandatanganan Perjanjian Kontrak
Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sampai 3 bulan setelahnya.
2) Kontrak : masa setelah percobaan kontrak sampai dengan akhir tanggal
penandatanganan PKWT.
3) Percobaan Calon Pegawai : masa 3 bulan setelah SK Percobaan Calon
Pegawai.
4) Calon Pegawai : masa 9 bulan setelah percobaan calon pegawai.
5) Pegawai Tetap : setelah calon pegawai.
6) Percobaan Mutasi : masa 6 bulan setelah awal SK percobaan mutasi
7) Mutasi Tetap : setelah dinyatakan layak untuk mutasi tetap.

7.4.2 Aturan dalam perubahan status kepegawiaan.


Aturan dalam perubahan status kepegawaian :
1) Perubahan status kepegawaian diputuskan setelah melihat penilaian kinerja yang
dilakukan untuk pegawai yang bersangkutan.
2) Perubahan status kepegawaian dilakukan dengan berita acara yang dilakukan oleh
tim yang berhubungan.
3) Tim yang berhubungan dalam menetapkan perubahan status kepegawaian sbb :
(1) Percobaan kontrak ke kontrak : - Salah salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit
Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
(2) Kontrak Kerja ke Percobaan Capeg: - Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit
Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
(3) Percobaan Capeg ke Capeg : Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja,
Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
(4) Capeg ke Pegawai Tetap : Wakil Direktur Umum Keuangan, Wakil Direktur
Pelayanan, Manajer / Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui
oleh Direktur.
(5) Percobaan Mutasi ke Mutasi Tetap : Salah Satu Wakil Direktur, Kepala Unit
Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
4) Dalam status kepegawaian dicantumkan :
(1) Kelompok Pekerjaan
(2) Pekerjaan
(3) Grade
(4) Golongan
(5) Tingkat Kompetensi
Untuk Status Pegawai Tetap dicantumkan Masa Kerja dan Masa Kerja tambahan
(Masa Kerja dari tempat lain yang diakui).
BAB 8
KONTRAK KERJA

8.1 Ketentuan Umum


1. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja, kecuali
dokter umum dan dokter gigi lulusan baru (fresh graduate) yang belum mengikuti
PTT sebelum kontrak kerja dikenakan masa status dokter umum atau dokter gigi
sementara selama satu tahun.
2. Pegawai kontrak wajib menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
3. Masa kontrak kerja adalah selama satu tahun, dan dapat diperpanjang kembali bila
menurut penilaian pegawai tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
4. Sebagai tanda komitmen melakukan kontrak kerja, pegawai kontrak wajib
menyerahkan ijazah asli kepada rumah sakit yang akan diberikan kembali setelah
kontrak kerja selesai. Hal ini tidak berlaku untuk pegawai kontrak dokter maupun
dokter gigi.
5. Pada tiga bulan pertama disebut sebagai masa percobaan kontrak kerja, dan dilakukan
penilaian. Bila dalam penilaian didapatkan kurang memenuhi standar maka pegawai
dapat dihentikan kontrak kerjanya secara sepihak tanpa tuntutan apapun kepada RS
Baptis Batu. Ketentuan tentang penilian kinerja tertuang dalam peraturan internal
tentang Penilaian Kinerja di Lingkungan RS Baptis Batu.
6. Rumah sakit selalu melakukan evaluasi terhadap pegawai kontrak sebelum
selesainya masa kontrak berakhir, dan dituliskan dalam berita acara evaluasi kontrak
kerja oleh tim evaluasi kontrak kerja.
7. Tim evaluasi kontrak kerja adalah sbb :
a. Untuk staf medis : Direktur, Wa. Dir. Umum Keuangan, Wa. Dir Pelayanan,
Kepala Kelompok Staf Medis Fungsional yang terkait.
b. Untuk staf selain dokter : Wa. Dir Umum Keuangan, Wa.Dir. Pelayanan,
Manajer terkait, Kepala Unit Kerja Terkait, Kepala Bagian SDM.
8.2 Ketentuan Khusus :
1. Pegawai wajib menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
2. PKWT berlaku selama 1 tahun, dan hanya bisa diperpanjang 1 (satu) kali.
3. Gaji pegawai kontrak meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan
beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam lembur.
4. Gaji dokter kontrak diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter.

36
5. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 50% dari plafon
yang diterimakan untuk pegawai tetap.
6. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.
7. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
8. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang ditetapkan
dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun.
9. Pegawai menyerahkan ijazah asli sebagai bukti komitmen salama 1 tahun kontrak
kerja. Ijazah akan diberikan sesuai tanggal berakhirnya PKWT, atau bila PKWT
dihentikan karena pegawai tidak memenuhi standar penilaian.
10. Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak, pegawai dinilai kembali.
11. Gaji pegawai kontrak terdiri atas gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri,
insentif, tunjangan transport, dan lembur bila ada jam lembur.
12. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dalam peraturan gaji dokter.
13. Gaji pokok pegawai kontrak adalah sebesar 80% dari besar gaji pokok pegawai tetap
yang 20% akan diterimakan di akhir kontrak, bila pegawai tidak menyelesaikan
kontraknya maka tidak akan diterimakan. Peraturan ini tidak untuk dokter dan dokter
gigi sesuai dengan sistem penggajian dokter dan dokter gigi.
14. Pegawai kontrak tidak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai maupun
Jamsostek.
15. Bila pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK, maka RS Baptis
Batu tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon dalam bentuk apapun.
16. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian
kinerja, maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali.
BAB 9
JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL

9.1 Ketentuan Umum


1. Jabatan Struktural, yaitu jabatan unit tertentu yang secara tegas ada dalam struktur
organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah
hingga yang tertinggi
2. Jabatan Non-struktural, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan
tugas-tugas pokok organisasi.
3. Pejabat sementara baik untuk jabatan struktural maupun non-struktural dapat
diberikan kepada pegawai sbb :
a. Pegawai tersebut belum diangkat sebagai pegawai tetap.
b. Pegawai tersebut sudah pegawai tetap, tetapi masih dalam pengkajian terhadap
kemampuannya dalam mengemban tugas jabatan yang diberikan.
4. Masa jabatan pejabat sementara adalah 1 tahun atau lebih bila pegawai tersebut belum
diangkat sebagai pegawai tetap.
5. Besar tunjangan jabatan baik struktural maupun non-struktural ditetapkan melalui
Keputusan Direktur yang ditetapkan dan diperbarui dari waktu ke waktu oleh
Direktur.
6. Tunjangan jabatan Direktur dan Wakil Direktur ditetapkan oleh Pengurus Yayasan RS
Baptis Indonesia (YRSBI)
7. Kebutuhan akan jabatan struktural harus sesuai dengan Struktur Organisasi RS Baptis
Batu.
8. Pemilihan sumber daya manusia untuk menduduki jabatan struktural maupun non-
struktural melalui mekanisme rapat di tingkat direksi, dengan mempertimbangkan
penilaian kinerja dan prestasi pegawai yang akan dipilih.
9. Penetapan jabatan struktural maupun non-struktural RS Baptis Batu ditetapkan dalam
surat keputusan direktur.
10. Selama 3 bulan pertama, pejabat baru struktural maupun non-struktural belum
berhak mendapatkan tunjangan jabatannya.
11. Apabila pegawai memiliki jabatan rangkap, maka tunjangan jabatan yang diberikan
adalah tunjangan jabatan tertinggi.
12. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non-struktural akan dievaluasi, dengan
konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai
dengan hasil penilaian.
13. Penilaian untuk kinerja Jabatan struktural maupun non-struktural dilakukan dengan
instrumen penilaian khusus jabatan struktural maupun non-struktural.

9.2 Ketentuan Khusus


1. Masa jabatan untuk jabatan struktural sbb :
a. Wakil Direktur : 3 tahun
b. Manajer : 1 tahun
c. Kepala Unit Kerja : 3 tahun
d. Kepala Profesi tertentu : 3 tahun (misal kepala perawat, kepala analis, dsb)
e. Pejabat Sementara : 1 tahun
2. Masa jabatan untuk jabatan non-struktural ditetapkan sesuai kebutuhan.
3. Bila diperlukan penyesuaian jabatan karena perubahan struktur organisasi sehingga
pejabat struktural maupun non-struktural mendapatkan tugas jabatan tambahan
sesuai dengan struktur organisasi yang baru maka lama masa jabatan melanjutkan
masa jabatan struktural atau non-struktural sebelumnya. Sebaliknya bila jabatan
yang diberikan merupakan jabatan baru yang tidak ada kaitannya dengan jabatan
sebelumnya, maka lama masa jabatan dimulai pada saat surat keputusan itu
ditetapkan.
4. Pemangku jabatan wajib memahami job description (uraian kerja) dimana yang
bersangkutan menjabat.
BAB 10
ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

10.1 Ketentuan Umum :


1. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan alih tugas ke posisi yang lain
dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Alih tugas meliputi rotasi
dan mutasi kerja.

2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.

3. Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job
family) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah.

4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai
yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur.

5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur
secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.

6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab
tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu
mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.

10.2 Khusus :
1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi :
a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai.
b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala unit
kerja.

c. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi kemampuan melaksanakan uraian


tugas yang baru kepada pegawai yang dirotasi maupun mutasi dan tindak
lanjutnya.

d. Laporan alih tugas tanggung jawab disimpan dalam file pegawai.


2. Pegawai yang rotasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi rotasi. Bila
pegawai dinilai tidak mampu menguasai uraian tugasnya dapat dikembalikan
kepada posisi sebelumnya.

3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6
bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian
tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya. Bila
pegawai dinilai tidak memenuhi standar dapat dikembalikan kepada posisi
sebelumnya.
BAB 11
STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI

11.1 Ketentuan Umum :


1. Staf medis ialah Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
2. Pengadaan staf medis sesuai dengan jumlah dan kualifikasi pasien yang ada di RS
Baptis Batu.
3. Secara status kepegawaian staf medis terdiri atas sbb :
a. Dokter Kontrak
b. Dokter Calon Pegawai
c. Dokter Pegawai Tetap
d. Dokter Pensiun Kontrak
e. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan.

11.2 Ketentuan Khusus :


1. Dokter Kontrak adalah
a. Dokter yang bekerja di RSBB setelah melalui prosedur penerimaan tenaga medis
untuk dokter kontrak.
b. Masa kontrak selama 1 (satu ) tahun dengan menandatangani PKWT.
c. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak dan
mendapatkan honor pelayanan (fee for service).
d. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.

2. Dokter Calon Pegawai.


a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis
untuk Dokter Pegawai Tetap.
b. Sudah melalui masa kerja sebagai Dokter Kontrak minimal 1 tahun.
c. Masa Kerja sebagai calon pegawai selama 1 tahun dengan mendapatkan SK
sebagai Calon Pegawai.
d. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak dan
mendapatkan honor pelayanan (fee for service).
e. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.

3. Dokter Pegawai Tetap


a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis
untuk Dokter Pegawai Tetap.
b. Sudah melalui masa sebagai Dokter Calon Pegawai atau telah bekerja di RSBB
minimal selama 2 tahun.
c. Pengalaman kerja di Rumah Sakit di bawah YRSBI akan dihargai penuh sedangkan
di luar YRSBI dihargai setengah masa kerja. Masa kerja akan diperhitungkan pada
penentuan masa kerja sesuai dengan Sistem Golongan Pegawai RSBB.
d. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam setahun.
e. Mendapatkan Gaji Pokok sesuai dengan Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu dan
jasa Medis Tetap bulanan sesuai dengan ketentuan Gaji Dokter, demikian juga
mendapatkan honor pelayanan (Fee for Service).
f. Diikutkan dalam program dana pensiun, Jamsostek, serta Asuransi Kesehatan.

4. Dokter Pensiun Kontrak


a. Dokter Pegawai Tetap yang sudah Pensiun tetapi dikontrak untuk bekerja di
RSBB setelah melalui prosedur yang berlaku.
b. Ketentuan kepegawaian sama dengan Dokter Pegawai Kontrak kecuali gaji
ditetapkan sesuai dengan perjanjian kontrak.
c. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam satu tahun.

5. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan


a. Adalah Dokter yang bekerja di RS Baptis Batu tetapi bukan pegawai tetap rumah
sakit dengan menandatangani PKWT.
b. masa Kerja selama 1 tahun dan dapat diperpanjang tahunan setelah melalui
prosedur yang ada.
c. Bekerja secara paruh waktu.
d. Tidak mendapatkan gaji tetapi hanya mendapatkan fee for service sesuai
ketentuan RS Baptis Batu yang berlaku dan disepakati oleh yang bersangkutan.
e. Tidak ada tunjangan apapun.
6. Jam kerja dokter
Jam kerja dokter pada umumnya sesuai jam pelayanan rumah sakit, tidak dibatasi oleh
waktu; bila ada panggilan karena pasien yang memburuk kondisi klinisnya wajib
datang, bila tidak bisa datang karena tidak bisa bertugas wajib memberitahukan
sebelumnya untuk melimpahkan tanggung jawab kepada dokter yang lain
sebagaimana SPO tentang pelimpahan tanggung jawab dari dokter kepada dokter yang
lain.

8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun,
asuransi kesehatan maupun Jamsostek. Tunjangan kesehatan diterimakan dalam
bentuk plafon sebagaimana peraturan yang berlaku dalam Kebijakan tentang
Tunjangan Kesehatan Pegawai.

9. Dokter pegawai berhak atas tunjangan tunjangan kesehatan, kamar, makan / cuci,
dengan rincian sbb

Tabel 11.1 Tunjangan Dokter Pegawai Rumah Sakit Baptis Batu.

Kontrak Umum
Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir

Calon Umum
Pegawai Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir

Pegawai Umum
Tetap Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir

Pensiun Umum
Kontrak Gigi
Spesialis (4
Besar + Anesthesi + Dir

Tamu / Konsulta n Umum


Gigi
Spesiali
s

10. Gaji Dokter

Gaji Dokter terdiri atas gaji tetap dan honor.

A. Gaji Tetap
Gaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table grade,
golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.

Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem kepegawaian.
Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS) tidak mendapatkan
Tunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.
Berikut ini table kosong (dummy table) untuk gaji tetap dokter

KETERANGAN
Dokter Ahli
Dokter Umum
Dokter Gigi
Ahli
Dokter Gigi
Keterangan :
1. Interval 1 tahun
2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur

Keterangan : Jumlah nominal gaji tetap dokter ditetapkan tersendiri setiap tahun oleh Direktur.

B. HONOR
Honor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka.
Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 80% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasien
meliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap
berlaku sesuai rincian di bawah ini :
Dokter Ahli
Dokter Ahli : Radiologi :
1. Periksa : Jumlah px / bln 1. Konsul 10%
a. Klinik Pagi
20% s/d jumlah Px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 400
40% s/d jumlah px ke 401 dst
USG ; Visite ; Konsul
b. 10%
c. Klinik Sore : 40%
Lanjutan untuk Dokter Ahli : Dokter Umum
2. Tindakan
1. Periksa : Jumlah
: Jumlah Rp/bln
Px/bln
a. IGD (Patokan tarif hari biasa)
5% s/d jumlah px ke 200
10% s/d jumlah px ke 201 - 400
15% s/d jumlah px ke 401 dst
b. IGD + Klinik + Ruang : 15% b. Klinik
c. Dokter Anak untuk back up Partus : 4% 20% s/d jumlah px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 - 400
Dokter Ahli Anestesi : 40% s/d jumlah px ke 401 dst
1. Periksa : Jumlah px / bln 2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
a. Klinik Pagi IGD + Klinik + Ruang : 15%
20% s/d jumlah Px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 400 Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis
40% s/d jumlah px ke 401 dst 1. Tindakan : Jumlah Rp/bln
b. USG ; Visite ; Konsul 10% a. Dokter Gigi Pagi
10% s/d Rp. 10jt
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
Anestesi 15% > 10jt - 20jt
4% s/d Rp. 300jt 20% > Rp. 20jt
5% > 300jt - 600jt b. Dokter Gigi Sore : 35%
6% > Rp. 600jt dst c. Gigi Palsu 20%

Dokter Ahli Patologi Klinik


1. Konsul 10%
2. Tindakan bacaan spesialistik
10% s/d Rp. 5jt
15% > 5jt - 15jt
20% > Rp. 15jt
3. Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif ditetapkan
sendiri
Catatan :
1. Untuk masa transisi dokter yang sudah ada :
a. Tetap berlaku aturan lama, sampai dengan masa berlaku aturan gaji yang baru
b. Kenaikan Golongan Tingkat, maka berlaku aturan gaji yang baru

2. Dokter yang telah pensiun dari RS Baptis apabila dilanjutkan dengan kontrak, maka gaji - honor setingkat
dengan golongan Tingkat I (satu), dan tetap menerima tunjangan pensiun sesuai dengan haknya.
BAB 12
PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA

12.1 Waktu Kerja


12.1.1 Hari dan Jam Kerja
1. Hari kerja adalah 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari kerja dalam
1 (satu) minggu.
2. Jam kerja adalah 7 (tujuh) jam dan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan 40 (empat
puluh) jam dalam 1 (satu) minggu.
3. Oleh karena kebutuhan, maka pengaturan hari dan jam kerja dapat dilakukan menurut
keperluan pelayanan.
4. Dalam jam kerja, pegawai berhak untuk istirahat selama (setengah) jam. Sedangkan
khusus untuk dinas jam 21.00 s/d 07.00 WIB istirahat 1 (satu) jam.

12.1.2 Shift Kerja


Pada unit kerja tertentu yang memerlukan adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terus
berlangsung, dapat diberlakukan pembagian kerja shift dan dalam pelaksanaannya dapat
menggunakan kebijakan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku
Tiap satuan waktu kerja shift tidak boleh melebihi 7 (tujuh) jam kerja sehari atau secara
akumulasi 40 (empat puluh) jam seminggu, kecuali shift malam.
Pengaturan kerja shift yang umum digunakan adalah :
a. Jam 04.00 s/d 11.00 WIB dengan istirahat jam
b. Jam 05.00 s/d 12.00 WIB dengan istirahat jam
c. Jam 07.00 s/d 14.00 WIB dengan istirahat jam
d. Jam 09.00 s/d 16.00 WIB dengan istirahat jam
e. Jam 11.00 s/d 18.00 WIB dengan istirahat jam
f. Jam 14.00 s/d 21.00 WIB dengan istirahat jam
g. Jam 21.00 s/d 07.00 WIB dengan istirahat 1 jam
h. Jam 07.00 s/d 15.30 WIB dengan istirahat jam
12.1.3 Libur dan Cuti

Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja
terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah
shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh
Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh
Pemerintah
Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di
hari lain
Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian
satu kali off/ luaran
Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat
1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan

12.1.4 Cuti Tahunan

1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun
2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun
3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari
cuti.

12.1.5 Cuti Masa Bakti

1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
3) Pegawai dengan masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapat cuti 12 (dua belas)
hari kerja di luar cuti tahunan.
4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan

1) Pegawai dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dapat mengajukan cuti di luar
tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun,
tidak dapat diambil secara bertahap.
2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.

12.1.7 Cuti Sakit


1) Cuti sakit hanya diberikan oleh dokter yang telah ditentukan rumah sakit/ dokter
penggantinya.
2) Ketentuan pada ayat 1 (satu) tidak berlaku untuk keadaan darurat.
3) Cuti sakit dapat diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun.
4) Selama cuti sakit seperti dalam ayat 2 (dua) di atas, pegawai yang bersangkutan
berhak menerima gaji dengan ketentuan sebagai berikut :
a. 4(empat) bulan pertama gaji penuh.
b. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti sebelumnya mendapat 75% (tujuh
puluh lima persen) gaji.
c. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti yang sebelumnya mendapat 50%
(lima puluh persen) gaji.
d. Untuk bulan selanjutnya mendapat 25% (dua puluh lima persen) gaji sampai
sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh Pihak Pertama.
5) Pegawai yang telah menjalani cuti sakit selama 1 (satu) tahun berturut-turut akan
diberikan pensiun sesuai dengan peraturan yang berlaku atau diputuskan hubungan
kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
6) Pegawai yang cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) telah bekerja
selama kurang dari 4 (empat) minggu lalu mendapat cuti sakit kembali, maka cuti
tersebut dianggap bersambung dengan cuti sebelumnya dan kedua cuti sakit tidak
dapat diberikan untuk waktu lebih dari 1 (satu) tahun
7) Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit yang bukan seperti dalam ayat 4 (empat)
poin b, c, d di atas berhak menerima penghasilan penuh
8) Pegawai dan rumah sakit wajib menghargai cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang
berwenang
12.1.8 Cuti Hamil dan Melahirkan

Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil
dan melahirkan dengan upah penuh.
Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum
atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit.
Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga.
Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari.
Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang

12.1.9 Cuti Keguguran dan Bayi Meninggal


Pegawai tetap dengan status pernikahan yang sah yang hamil dan mengalami keguguran yang
tidak disengaja berhak mendapatkan cuti paling lama hingga 1,5 (satu setengah) bulan atau
sesuai surat keterangan dokter yang berwenang.
Pegawai tetap yang hamil dan melahirkan anak tetapi anaknya meninggal mendapat cuti
sesuai dengan peraturan cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang berwenang

12.1.10 Cuti dan Ijin Istimewa


Cuti istimewa dapat diberikan kepada Pegawai untuk beberapa kepentingan/keadaan sebagai
berikut
a. Istri, suami, anak kandung dan orang tua meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua)
hari
b. Pegawai laki-laki yang istrinya melahirkan mendapat cuti 2 (dua) hari.
c. Mertua dan saudara dalam satu rumah meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari
d. Anak kandung menikah, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari
e. Pegawai yang menikah, mendapat cuti 3 hari
f. Mengkhitankan/membaptiskan anak kandung, pegawai mendapat cuti 2 hari; pegawai
wajib menyerahkan surat keterangan dari gereja tentang acara baptisan, surat
keterangan dokter tentang tindakan khitan. Cuti diberikan maksimal 1 hari sebelum
dan 1 hari setelah acara baptisan / khitanan.
Ijin istimewa dalam bentuk meninggalkan jam kerja dapat diberikan kepada pegawai karena
kepentingan atau keadaan sebagai berikut :
a. Pegawai wanita masih menyusui berhak mendapat ijin memberi ASI untuk anaknya
dalam waktu yang layak, maksimal 1 (satu) jam, termasuk jam istirahat sampai anak
berumur 6 (enam) bulan
b. Melayat pegawai, orang tua pegawai dan keluarga inti yang meninggal dengan lama
waktu paling lama 1 (satu) jam, sudah termasuk jam istirahat, bila lebih dari 1 jam
dengan persetujuan kepala unit kerja terkait.
c. Pengajuan ijin diajukan kepada Kepala Unit Kerja / Kepala Bidang masing-masing

12.1.11 Aturan Lain Tentang Cuti

1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas
yang sangat penting.
2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud
membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang.
3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya
atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.

12.2 Penampilan Profesional

12.2.1 Seragam Kerja


Rumah sakit memberikan seragam kerja maksimal 2 (dua) stel dalam setahun dan merupakan
inventaris/ barang dinas rumah sakit
Warna, model dan bentuk seragam kerja akan ditentukan pihak rumah sakit dengan
memperhatikan pendapat pegawai.
Selama hari dan jam kerja pegawai wajib menggunakan seragam kerja atau baju lain yang
telah disepakati.
Pegawai dilarang mengganti dan mengubah bentuk, model dan warna pakaian kerja dan
perlengkapannya yang telah disepakati selain atas ijin rumah sakit
12.2.2 Standar Penampilan Profesional

Standar penampilan pegawai RS. Baptis Batu adalah seperangkat standar yang dikembangkan
oleh RS. Baptis Batu untuk menciptakan perilaku spesifik yang harus dilakukan pegawai
pada saat bertugas.
Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Baptis Batu
membuatnya sangat jelas bahwa semua pegawai diharapkan mematuhi dan
mempraktekkannya dalam bekerja.

Standar Penampilan Pegawai meliputi :


1. Sopan Santun
1) Selalu sambut pelanggan dengan bersahabat
2) Senyum tulus dan perkenalkan diri
3) Jangan biarkan pelanggan merasa diabaikan
4) Pertahankan kontak mata, postur menghadap pelanggan, menghentikan
sementara telephone saat pelanggan memerlukan respon kita.
5) Miliki humor yang positip, magic word bila sudah kenal lama.
6) Penuhi kebutuhan pelanggan atau dengan senang hati antarkan pelanggan kepada
petugas yang dapat memenuhi kebutuhannya
7) Ucapkan terimakasih kepada pelanggan karena telah memilih RSBB
2. Penampilan
1) Postur tidak terlalu gemuk / terlalu kurus.
2) Berpakaian secara profesional, pantas, rapi dan bijaksana
3) Selalu mengenakan kartu identitas
4) Sepatu bersih dan rapi
5) Rambut rapi & sesuai, laki-laki tidak berjenggot (dicukur bersih).
6) Make up yg pantas & bijaksana.
7) Tidak bau badan / nafas, parfum tidak terlalu kuat .
8) Saat melihat ceceran sampah, pungutlah dan buanglah di tempat sampah
9) Kembalikan semua peralatan kerja ke tempatnya
3. Komunikasi
1) Dalam semua percakapan, selalu ucapkan silakan dan terimakasih, Bapak
dan Ibu
2) Berusaha mendengar aktif : nonverbal yang tepat dalam : kontak mata,
anggukan, hmm. Respon Verbal : jangan memutus pembicaraan, bila perlu ulangi
ungkapan klien untuk memperjelas/klarifikasi.
3) Usahakan memberi informasi, dimana Anda memandang itu diperlukan bagi
pelanggan.
4) Semua karyawan harus paham cara mengoperasikan telepon di bagian masing-
masing
5) Menghargai lawan bicara telephone, menerima telephone dengan salam,
menyebutkan nama dan apa yang bisa dibantu, bicara seperlunya dalam
telephone.
6) Saat mentransfer panggilan telepon, selalu sebutkan nomer extension yang
seharusnya kepada pelanggan, menjaga seandainya sambungan terputus.
7) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai ketika memberikan
informasi kepada pasien mengenai kesehatan, diet khusus, prosedur, obat-obatan,
dan seterusnya. Hindari istilah-istilah profesional atau teknis
8) Dilarang mendiskusikan informasi tentang pasien ataupun tentang RSBB di area
publik seperti di lift, lobby, kantin, atau ruang tunggu
4. Panggilan Pasien
1) Seluruh karyawan RSBB wajib menjawab panggilan pasien dan membantu
memberitahu petugas yang berkepentingan
2) Perawat ruangan, wajib segera mendatangi pasien yang memencet bel, menyebut
nama pasien tersebut dan tanyakan, Bisa saya bantu?
3) Cek pasien 1 jam sebelum pergantian shift untuk meminimalkan panggilan
pasien pada saat timbang terima

5. Komitmen terhadap Rekan Kerja


1) Perlakukanlah Rekan Kerja sebagai profesional dengan kebaikan hati, jujur, dan
respek. Sambutlah karyawan baru.
2) Tunjukkan kepedulian. Hindari permintaan mendadak yang akan menyebabkan
ketidaknyamanan Rekan Kerja.
3) Dilarang mempermalukan Rekan Kerja dihadapan orang lain.

6. Pasien yang Menunggu


1) Ciptakan suasana yang nyaman bagi pasien yang menunggu
2) Waktu tunggu pasien dengan perjanjian adalah 10 menit; tanpa perjanjian, 1 jam.
Sampaikan permintaan maaf bila ada penundaan, dan selalu ucapkan pada
pelanggan tersebutTerimakasih telah menunggu
3) Ketika pasien sedang dilakukan tindakan, informasikan keadaannya kepada
keluarga pasien secara berkala, minimal setiap 1 jam
7. Etika di Lift
1) Gunakan kesempatan di lift untuk membuat kesan baik. Senyum dan sapalah
pelanggan yang berada dalam 1 lift
2) Ketika mentransport pasien dengan kursi roda, selalu hadapkan pasien ke arah
pintu dan hati-hati waktu keluar lift. Ketika mentransport pasien dengan brankart
atau bed, mintalah dengan sopan agar penumpang lain dapat menggunakan lift
lainnya
3) Pada waktu Anda mengantar seseorang, tahanlah pintu lift dan persilakan tamu
tersebut masuk lebih dulu. Ketika meninggalkan lift, tahanlah pintu lift jika
memungkinkan
4) Dilarang menggunakan lift bila tidak membawa barang / peralatan yang berat.

8. Privasi
1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan
2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun
diperlukan
3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan
sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan

9. Kewaspadaan Keselamatan
1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap
2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau
membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu
3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk
keadaan gawat darurat

10. Rasa Memiliki


1) Jagalah kebersihan dan keamanan area kerja dan lingkungan Anda
2) Pandanglah melebihi tugas Anda. Jika Anda dimintai tolong untuk melayani,
lakukanlah
3) Jangan katakan,Ini bukan tugasku. Jika Anda tidak dapat memenuhi suatu
permintaan, Anda wajib mempertemukan dengan Rekan Kerja yang dapat
memenuhinya.
4) Tunaikan tugas Anda. Jika terinterupsi, segera kembali ke tugas Anda secepat
mungkin. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, temukan Rekan kerja
yang dapat menyelesaikannya.

12.3 Tata Tertib Kerja


12.3.1 Tata Tertib Umum
Tata tertib umum pegawai saat bekerja adalah sbb :
1) Setiap pegawai diwajibkan mencatatkan kehadirannya (waktu datang dan pulang)
dengan menggunakan alat pencatatan yang disediakan rumah sakit. Pencatatan harus
dilakukan pegawai sendiri.
2) Setiap pegawai yang hendak meninggalkan pekerjaan pada jam kerja karena suatu
keperluan wajib memberitahu kepada atasan langsung pegawai.
3) Pegawai yang tidak masuk karena alasan sakit wajib menunjukkan surat keterangan
dokter yang berwenang
4) Pegawai yang sakit atau mengalami kecelakaan di luar kota sehingga tidak dapat
masuk kerja wajib memberitahu atasan langsung pada hari itu juga dan menunjukkan
surat dokter yang menangani pada hari berikutnya
5) Pegawai yang mengalami hambatan tak terduga sehingga tidak dapat masuk kerja
pada hari itu wajib memberitahukan hal itu kepada atasan langsung dan
ketidakhadirannya dianggap cuti atau off
6) Pegawai wajib memakai tanda pengenal selama menjalankan tugas
7) Pegawai wajib mengenakan pakaian dinas sesuai ketentuan yang ada di bagian
masing-masing
8) Pegawai yang sedang hamil diatur sendiri model dan bentuk pakaian dinas

12.3.2 Tugas Kedinasan

Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingan
kedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut :
a. Mendapatkan surat tugas dari atasan yang berwenang
b. Mendapat fasilitas berupa :
Uang tugas
Penggantian biaya hotel/ penginapan
Uang transport
Uang makan
c. Pegawai yang melakukan tugas kedinasan wajib membuat laporan tugas tersebut
kepada atasan yang berwenang

12.3.3 Fasilitas Kerja

Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit
Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang
yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang .
Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :
Dicabut haknya
Tidak menjabat lagi
Pensiun
Meninggal dunia

12.3.4 Merusakkan atau Menghilangkan Peralatan Kerja


Pegawai wajib mengganti kerusakan atau kehilangan peralatan kerja minimal 10% dari nilai
barang / alat pada saat itu. Apabila melibatkan tim, maka biaya penggantian melibatkan
seluruh anggota tim yang ada.
Keputusan untuk mengganti atau tidak mengganti kerusakan / kehilangan alat dilakukan oleh
Wakil Direktur Umum Keuangan setelah membaca kronologis kejadian serta berita acara
yang dibuat oleh Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian BPS bila terkait dengan kerusakan.

12.4 Hak Dan Kewajiban


12.4.1 Hak Pegawai:
a. Memperoleh upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan
b. Memperoleh upah/ gaji lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang telah
ditetapkan dalam PKB
c. Memperoleh dan melaksanakan cuti
d. Memperoleh jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan sosial
e. Memperoleh seluruh bentuk tunjangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam PKB
f. Mengemukakan pendapat, usul dan saran demi perbaikan kinerja pada khususnya dan
kemajuan rumah sakit pada umumnya
g. Memperoleh perlakuan yang bermartabat dan manusiawi
h. Memperoleh kesempatan untuk berkarya sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi
dalam rumah sakit
i. Mengadakan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku
j. Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku kecuali bagi pegawai tidak tetap.

12.4.2 Hak Rumah sakit :


a. Memberikan tugas dan pekerjaan yang layak kepada Pegawai selama waktu kerja
b. Menugaskan Pegawai untuk bekerja lembur/ shift dengan memperhatikan PKB dan
peraturan perundangan yang berlaku
c. Menempatkan Pegawai di unit kerja manapun yang terdapat di rumah sakit sesuai
kemampuan dan kompetensi pekerja
d. Memberikan sanksi kepada Pegawai yang melanggar PKB dan peraturan
perundangan yang berlaku
e. Memutuskan hubungan kerja dengan memperhatikan PKB dan peraturan perundangan
yang berlaku
f. Menetapkan anggaran dan sasaran kerja rumah sakit

12.4.3 Kewajiban Rumah sakit :


a. Memberikan upah/ gaji, upah/ gaji lembur, tunjangan, bantuan, jaminan dan
sebagainya hak Pegawai sesuai dengan ketentuan yang diatur di PKB dan atau
peraturan rumah sakit serta peraturan perundangan yang berlaku
b. Memenuhi/ memberikan hak-hak Pegawai sesuai PKB maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku
c. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja Pegawai
d. Mentaati dan menjalankan PKB serta perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
e. Memperbanyak, mensosialisasikan dan memberikan PKB kepada seluruh Pegawai
tanpa terkecuali
f. Menampung dan memperhatikan aspirasi Pegawai
g. Mengikutsertakan Pegawai Tetap dalam program asuransi dan jaminan
ketenagakerjaan yang disepakati dalam PKB
12.4.4 Kewajiban Pegawai
Kewajiban Pegawai:
a. Mentaati hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dalam PKB
b. Mentaati PKB serta segala bentuk peraturan yang berlaku di lingkungan rumah sakit
c. Memberikan keterangan yang benar mengenai data pribadi, keluarga maupun
mengenai pekerjaan pada rumah sakit
d. Melaksanakan semua tugas dan pekerjaan yang layak yang diberikan rumah sakit
dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab
e. Menjaga kerahasiaan rumah sakit dan pelanggan kecuali untuk keperluan penyidikan
pihak yang berwenang
f. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan rumah sakit
g. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan harmonis
h. Saling menghormati di antara pekerja dan saling bekerja sama
i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
j. Memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan
k. Menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma pergaulan yang baik di dalam rumah
sakit
l. Berpenampilan baik, sopan dan rapi demi menjaga citra rumah sakit
m. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana milik rumah sakit yang dipercayakan
kepada pekerja

12.5 Tindakan Indispliner, Asusila, Dan Larangan-Larangan


12.5.1 Tindakan Indisipliner
Yang termasuk sebagai tindakan indisipliner adalah :
a. Tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut tanpa ijin yang sah dari atasan/ Pimpinan
Rumah sakit, dianggap mengundurkan diri
b. Berulang kali datang terlambat ke tempat pekerjaan walaupun telah diperingatkan
berkali-kali tentang kemungkinan pemecatan
c. Berkali-kali mangkir tanpa alasan yang sah
d. Menolak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
e. Berulang-ulang mengabaikan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan
kebersihan
f. Menolak / tidak bersedia dimutasi, dirotasi, maupun demosi sesuai dengan kebutuhan
dinas
g. Menolak perintah atasan tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

12.5.2 Tindakan Asusila


Pegawai dilarang melakukan :
a. Tindakan asusila termasuk merusak rumah tangga orang lain
b. Menghamili / hamil di luar nikah sah
c. Menghamili / hamil sebelum nikah sah
d. Menikah lebih dari 1 (satu) kali dan belum pernah bercerai
e. Menikah dengan orang yang berstatus suami / istri orang lain
f. Menikah dengan orang di bawah umur.
g. Menjalin hubungan yang tidak wajar dan / atau menikah dengan sesama jenis
h. Menikah tanpa surat keterangan nikah yang sah secara hukum negara.

12.5.3 Larangan-Larangan
Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini :
a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di
tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan
kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan
untuk keperluan tersebut
b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit.
c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahan
dsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan
keselamatan lingkungan kerjanya
d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar
lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat
yang berwenang
e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan
nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.
f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang
dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah
sakit.
g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk
mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau
keuntungan pribadi lainnya.
h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi
atau golongan.
i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di
tempat kerja.
j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum.
k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan rumah sakit.
l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik.
n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit.
o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data
pegawai yang bersangkutan
p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha
Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.

12.5.4 Sanksi
Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika :
a. Melakukan pelanggaran.
b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan.
Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Peringatan lisan.
b. Surat teguran.
c. Surat peringatan.
d. Skorsing.
e. Penundaan kenaikan grade / golongan.
f. Pelepasan jabatan.

61
g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan.
h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

12.5.5 Skorsing Karena Pelanggaran


Rumah sakit dapat memberikan tindakan skorsing kepada Pegawai yang terbukti melakukan
pelanggaran.
Bagi Pegawai yang melakukan pelanggaran sehingga mendapat teguran tertulis dapat
dikenakan sanksi berupa :
a. Bebas tugas (skorsing) antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan bagi Pegawai yang masa
kerja/ dinasnya 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan bebas tugas selama
sampai 1 bulan bagi Pegawai yang masa kerjanya di atas 10 tahun; tanpa gaji
b. Penundaan kenaikan gaji/ status kepegawaian, penurunan gaji/ status kepegawaian
dengan atau tanpa mutasi kerja.
Pegawai yang ditahan oleh alat Negara oleh karena alasan apapun juga lewat 21 (dua puluh
satu) hari, akan diberhentikan sementara dari pekerjaannya demikian juga pembayaran gaji /
upahnya dihentikan sampai menunggu persoalannya selesai kecuali dalam menjalankan
tugas.
BAB 13
GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF, DAN LEMBUR

13.1 Ketentuan Umum


1) Pegawai berhak mendapatkan upah setelah bekerja.
2) Pada umumnya upah pegawai terdiri atas gaji pokok, tunjangan dan lembur.
3) Gaji dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan tentang Staf Medis sebagai Pegawai
4) Pegawai pada masa orientasi belum diperhitungkan sebagai gaji, melainkan hanya
mendapat uang transport kecuali staf medis tidak mendapatkan uang transport.
5) Pemberian gaji pokok sesuai dengan sistem kepegawaian RS Baptis Batu.

13.2 Ketentuan Khusus

13.2.1 Gaji Pokok


1) Penetapan gaji pokok pegawai baru melalui berita acara penetapan status
kepegawaian yang ditetapkan oleh Direktur.
2) Penetapan gaji pokok pegawai lama sesuai surat keputusan kenaikan status
kepegawaian dan kenaikan grade / golongan pegawai.

13.2.2 Tunjangan
1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport.
3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai
yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangan
transport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan
tunjangan insentif.
4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat
keputusan yang ditetapkan.

12.2.3 Uang Lembur


1) Uang lembur diterimakan bagi pegawai yang melakukan tugas lembur karena
tuntutan pelayanan yang harus diselesaikan pada saat itu.
2) Peraturan tentang uang lembur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dituangkan dalam panduan pemberian uang lembur.

12.2 Pemberian Gaji Pokok

12.2.1 Pengertian Upah/ Gaji

Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.

12.2.2 Prinsip Pengupahan

1) Dasar penentuan pengupahan untuk pegawai adalah peraturan perundangan yang


berlaku dengan besarnya nominal tidak lebih rendah dari Upah Minimum Kota
(UMK) dengan masa kerja 0 (nol) tahun.
2) Perusahaan menetapkan skala upah/ gaji yang didasarkan pada Sistem Kepegawaian
yang berlaku
3) Struktur upah/ gaji terdiri atas upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan
yang berhak didapatkan pekerja, sesuai dengan peraturan yang berlaku
4) Pegawai berhak mendapat kenaikan gaji sesuai dengan sistem kepegawaian yang
berlaku hingga pada posisi masa kerja yang tidak mendapat kenaikan gaji lagi.
5) Perusahaan secara berkala meninjau dan memperbaiki besaran upah

12.2.3 Pembayaran Pengupahan

1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara
pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan.
2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap
bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan
satu hari sebelumnya.
3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip
penerimaan upah/ gaji

12.2.4 Kenaikan Gaji

Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan
sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja
pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.

12.2.5 Penghargaan Masa Kerja

Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja
yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan Rumah Sakit Baptis
Batu) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari
kerja serta Piagam
b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 2 (dua) kali gaji dan cuti 12 (dua belas)
hari kerja serta Piagam
c. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapatkan Satya Lencana Emas dan cuti 12
(dua belas) hari kerja serta Piagam
d. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua
belas) hari kerja
12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai
Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya :
1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh
bagian keuangan.
2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara
rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.

12.3 Insentif
Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang
ditunjukkan
Sistem penghitungan

1. Akumulasi jasa servis yang didapat tiap bulan didistribusikan sebagai berikut :
- Sebesar 5 % (lima prosen) dialokasikan ke komunitas keperawatan sebagai dana
cadangan resiko kerja misalnya untuk penggantian alat (termometer, tensimeter
dan lain-lain) yang pecah akibat ketidaksengajaan pegawai atau pasien.
- Sebesar 2 % disisihkan untuk kas kebersamaan.
- Sebesar 93 % (sembilan puluh tiga prosen) didistribusikan untuk direksi dan
seluruh karyawan sesuai dengan nilai poin (sesuai kebijakan rumah sakit)
- Rumus penghitungan jasa servis perorangan, dapat dilakukan melalui
penghitungan sebagai berikut :
JS = (MS + (JT x HT) + TT +/- NK) x IR
Keterangan :
JS = Jasa Servis
MS = Poin Manajerial Servis
JT = Poin Jadwal Tugas
HT = Jumlah Hari Tugas per Bulan
TT = Poin Tempat Tugas
NK = Poin Penilaian Khusus
IR = Index Rupiah

2. Penetuan Nilai Poin


Manajerial Servis (MS) Poin
Manajerial Servis Poin dapat ditetapkan berdasarkan tingkat eselonisasi
pegawai mulai dari tingkat direktur sampai pelaksana

NO NAMA JABAT
1 Direktur
2 Kepala Bidang / Manajer
3 Kepala Unit Kerja/ Ketua
4 Wakil Kepala Instalasi / S
Direksi / Sekretaris Komi
Perawat IGD / Kepala An

5 Pelaksana Medis Tetap


6 Pelaksana Medis Tidak Te
7 Pelaksana Para Medis
Tetap
8 Pelaksana Para Medis
tidak Tetap
9 Pelaksana Para M
Keperawatan Tetap
10 Pelaksana Para M
Keperawatan Tidak Tetap
11 Pelaksana Non Medis Tet
12 Pelaksana Non Medis Tet
13 Pelaksana Non Medis Tid
14 Pelaksana Non Medis Tid

Catatan :
Bila pegawai merangkap jabatan, poin yang dipakai adalah poin manajerial tertinggi.

Poin Jadwal Tugas


No Kualifikasi Tenaga Kerja

1 Medis
2 Paramedis Keperawatan
3 Paramedis Non Keperawatan
4 Non Medis

Catatan :
- Medis : dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
- Paramedis Keperawatan : Perawat, Bidan, Penata Anestesi
- Paramedis Non Keperawatan : Analis, Tehnisi gigi, Radiografer,
Fisioterapis, Apoteker, dll
- Non Medis : POS, Administrasi, Akuntan, Keuangan, MR, dll
- Hari Libur : Hari libur Nasional tidak termasuk hari Minggu
Jumlah Hari Tugas
Jumlah hari tugas adalah jumlah kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan
sesuai absensi

Poin Tempat Tugas (TT)


No Tempat Tugas
1 Poliklinik
2 Kamar operasi/Kamar bersalin/ IGD
3 Ruang Perawatan Biasa
4 Ruang Perawatan ICU/NICU
5 Laboratorium/ Radiologi/ Farmasi
6 Loundry/ Dapur / BPS / Kamar Steril
7 Staf Administrasi / MR / K
Inventori/LPA/SIM/Akuntansi/Keuang

Poin Nilai Khusus (NK)


Poin nilai khusus digunakan untuk memberikan penilaian khusus kepada
karyawan, baik untuk penambahan maupun pengurangan poin karyawan yang
bersangkutan

Untuk penambahan
Prestasi
No Nama Kegiatan/ Tindakan
1 Panitia HUT / Seminar / Anggota T
Kepanitiaan Khusus, menulis kejadi

2 Bekerja Sangat Rajin /


3 Pembicara dalam seminar
4 Membawa nama baik rumah sakit ,
barrier sehingga tidak terjadi poten

5 Melakukan cross selling sehingga


keluarga mau membeli produk rumah

Tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan
1 S3/ Spesialis 2
2 S2/ Spesialis 1
3 S1
4 D III
5 SLTA*/ DI
6 SLTA
Masa kerja : untuk masa kerja dapat diperhitungkan setiap tahun masa kerja
bertambah 1 poin.

Untuk Pengurangan
No Nama Kegiatan/ Tindakan
1 Sering Terlambat, kesalahan p
tindakan sehingga mengancam kese

2 Berbuat kesalahan pada pasien


3 Merusak alat rumah sakit
4 Mencemarkan nama baik rumah saki

Nilai Index Rupiah (IR)


Nilai index rupiah adalah nilai index yang didapat melalui perhitungan jumlah
jasa servis yang dibagikan dibagi dengan total poin seluruh pegawai.
12.4 Pengaturan Lembur dan Upah Lembur

Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah.

Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna
menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.

Lembur pada hari kerja biasa, perhitungan upah/ gaji adalah :


a. Satu jam pertama = 1 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
b. Jam Berikutnya = 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)

Lembur pada hari libur, perhitungan upah/ gaji adalah :


a. Tujuh jam pertama
b. Jam ke -8
c. Jam ke 9 dst

Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan
tetap setiap bulan.
Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam
makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan
yang berlaku.
Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur di Lingkungan
RS Baptis Batu.
BAB 14
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

14.1 Ketentuan Umum :

1. Setiap pegawai memperolah pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal)


maupun di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuannya.
2. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (basic life support)
mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan masa berlaku 2 tahun untuk pelatihan
di dalam, serta sesuai sertifikat untuk pelatihan diluar yang diakui
(penyelenggara dari rumah sakit tipe A).
3. Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit.
4. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya
Manusia di RS Baptis Batu melalui peningkatan kompetensi pegawai.
5. Institusi pendidikan profesional kesehatan dapat mengajukan permohonan untuk
mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran praktek di RS Baptis
Batu.
6. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan penelitian.

14.2 Ketentuan Khusus :

1. Perencanaan diklat pegawai.


a. Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian
kebutuhan pelatihan (training need assesment).
b. Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien.
c. Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di
dalam rencana kerja unit kerja setiap tahunnya.
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian
Sumber Daya manusia.
2. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi
pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program
orientasi pegawai.

3. Pengajuan pelatihan
a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,
laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.
b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c. Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
d. Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.

4. Kebijakan tentang peningkatan pendidikan formal pegawai :


a. Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan
permohonan melanjutkan pendidikan kepada direktur.
b. Pemberian Ijin melanjutkan pendidikan bagi pegawai didasarkan pada
kebutuhan pelayanan dan kemampuan rumah sakit.
c. Pegawai yang diijinkan belajar oleh rumah sakit dapat memiliki status ijin
belajar atau tugas belajar, bilamana setelah masa pendidikan selesai tingkat
pendidikan yang baru dapat diperhitungkan dalam kenaikan status
kepegawaian.
d. Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat
keputusan direktur tentang status belajarnya.
e. Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari
direktur, pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkan
dalam kenaikan status kepegawaiannya.
f. Rumah sakit juga memberi kesempatan kepada anak pegawai untuk
mendapatkan beasiswa dari Rumah Sakit Baptis Batu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Baptis Batu; sehingga setelah
masa pendidikan selesai anak pegawai tersebut dapat menjalani ikatan dinas
dan diproses menjadi pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai
baru di Rumah Sakit Baptis Batu.
5. Kebijakan tentang RS Baptis Batu sebagai lahan praktek mahasiswa :
a. Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS
Baptis Batu wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS Baptis Batu,
mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan praktik
mahasiswa dan metode evaluasinya.
b. Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk
tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta
pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.
c. Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang
ada tentang praktek mahasiswa di RS Baptis Batu.
d. Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien,
pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS Baptis Batu.

6. Kebijakan tentang penelitian di RS Baptis Batu


a. Pihak luar baik institusi maupun perorangan yang akan melakukan
penelitian di RS Baptis Batu wajib mengajukan permohonan dan proposal
penelitiannya.
b. Penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu dapat dilakukan bila tidak akan
mengganggu mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan etika penelitian.
c. Pertimbangan etik penelitian melibatkan Komite Etik Rumah Sakit Baptis
Batu.
d. Peneliti wajib menyampaikan hasil penelitiannya kepada Rumah Sakit
Baptis Batu.

14.3 Definisi - Definisi Pendidikan dan Pelatihan

1) Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi


pendidikan Pemerintah ataupun swasta, yang hasilnya adalah peningkatan
status tertentu seseorang dalam tingkat pendidikan yang diakui pemerintah.
Penghargaan yang diberikan biasanya berbentuk ijazah.
2) Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada
waktu tertentu yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun
swasta yang hasilnya adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang
diberikan.
3) Seminar / Simposium / workshop adalah usaha meningkatkan pengetahuan
yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta melalui
pemaparan materi melalui seminar / simposium / workshop yang hasilnya
adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah
mendapatkan pengetahuan sesuai dengan materi yang diberikan.
4) Tugas Belajar : adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada
Pegawai RS. Baptis Batu untuk melanjutkan pendidikan baik formal
maupun pelatihan oleh karena kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan
kompetensi pegawai. Input / masukan pendidikan bisa dari Pegawai,
kemudian bila Rumah Sakit memandang penting pendidikan tersebut dapat
diakomodasikan sebagai Tugas Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal
dari Rumah Sakit berupa tunjangan pendidikan, atau dari pegawai yang
bersangkutan sebagaimana kesepakatan antara Rumah Sakit dan Pegawai.
5) Ijin Belajar : adalah permohonan Pegawai untuk melanjutkan pendidikan
yang berpotensi mengganggu pelayanan unit kerja. Gangguan dapat berupa
berkurangnya tenaga yang melayani maupun perubahan jadwal personel
lain akibat harus menyesuaikan dengan jadwal pegawai yang ijin belajar.
Rumah Sakit memberi ijin dan dukungan sesuai dengan kemampuan dana,
sistem, dan pentingnya pendidikan pegawai tersebut terhadap kebutuhan
pelayanan Rumah Sakit.
6) Keterangan Belajar : adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh
pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS. Baptis Batu yang
melanjutkan pendidikan atau pelatihan karena kemauan sendiri, yang mana
pendidikan dan pelatihan tersebut tidak mengganggu sistem dan pelayanan
unit kerja dimana pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan Belajar
diberikan karena yang bersangkutan akan menggunakannya untuk
kebutuhan yang semestinya dari pegawai tersebut.
7) Ikatan Dinas (ID) : adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada
rentang waktu tertentu di RS. Baptis Batu setelah menyelesaikan
pendidikan atau pelatihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara
pegawai yang bersangkutan dengan RS. Baptis Batu yang memberikan
bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai
setelah pendidikan atau pelatihan selesai.
Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama dikirim untuk kembali
pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan terakhir.

Ketentuan ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur


lebih lanjut pada Ketentuan Sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan dan
Pelatihan.
13.4 Ketentuan sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan / Pelatihan

Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan belajar
baik pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :

Syarat Status
Jenis Belajar
Kepegawaian
14.3.1 Pendidikan
Tugas Belajar a. Pegawai tetap
Tanpa pengurangan jam kerja. b. Masa Kerja minimal 1th
c. Tidak sedang dalam masalah
(Misal pagi bekerja, sore belajar, atau belajar pada hari off mingguan) kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir. d. Sanggup dan
berminat dalam studi e. Usia maksimal 45 th

Tugas Belajar dengan a. Pegawai tetap


jam kerja yang berkurang. b. Masa Kerja minimal 1 tahun.
c. Tidak sedang dalam masalah
(Misal Belajar sekian hari perminggu, atau total tidak bekerja sesuai jadwal Kuliah). kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis 6 bulan terakhir.
d. Sanggup dan
berminat dalam studi b. Usia maksimal 45 th

76
Syarat Status
Jenis Belajar
Kepegawaian

Ijin Belajar a. Pegawai tetap


Pendidikan tanpa pengurangan jam b. Masa Kerja minimal 1 tahun.
kerja, namun mengakibatkan penyesuaian jadwal pegawai lain. c. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis
selama 6 bulan terakhir.

Ijin Belajar a. Pegawai tetap


Pendidikan yang menyebabkan b. Masa Kerja minimal 1 tahun.
pengurangan jam kerja. c. Tidak sedang dalam masalah
kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.
(Misal Belajar sekian hari perminggu, atau total tidak bekerja sesuai jadwal Belajar).

77
Syarat Status
Jenis Belajar
Kepegawaian

Jenis Belajar Syarat Status


Kepegawaian

14.3.2 Pelatihan
Tugas Pelatihan a.Pegawai tetap
baik yang mengurangi atau yang tidak mengurangi jam kerja b. Masa
Kerja >1th bila pelatihan < 1 bulan
th
c.Masa Kerja >2
bila pelatihan > 1 bulan
b. Tidak sedang dalam
masalah kepegawaian :
kondite, sanksi, teguran tertulis
selama 6 bulan
terakhir.

Ijin Pelatihan Tidak sedang


yang tidak mengurangi jam kerja, namun mengakibatkan penyesuaian dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan
jadwal pegawai lain.

78
Jenis Belajar Syarat Status
Kepegawaian

Ijin Pelatihan yang mengurangi Tidak sedang dalam masalah


jam kerja. kepegawaian :
kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.

14.3.3 Seminar / Simposium /


Workshop

Tugas Seminar / a.Pegawai Tetap


Simposium / Workshop b. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran te
bulan terakhir.

Ijin Seminar tanpa Tidak sedang


mengurangi jam kerja namun menggangu dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan
jadwal pegawai lain

Ijin Seminar yang Tidak sedang


mengurangi jam kerja. dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi,

79
Jenis Belajar Syarat Status
Kepegawaian

teguran tertulis selama 6 bulan


terakhir.

14.3.4
Keterangan
Belajar
Keterangan -
Belajar baik Pendidikan, Pelatihan, Seminar/ Workshop

80
14.4 Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang Dipinjami Rumah Sakit

Biaya pendidikan yang dipinjami oleh Rumah Sakit diatur sbb :


1) Pengembalian dana pinjaman dilakukan setelah masa pendidikan selesai / lulus
2) Selama masa pengembalian pinjaman pegawai tidak boleh keluar / mengundurkan
diri. Bila mengundurkan diri, maka dikenakan aturan pengembalian biaya bantuan
pendidikan Drop Out ID (Ikatan Dinas) sesuai jenis belajar yang sedang dijalani.
3) Bunga pinjaman ditetapkan melalui Rapat Direksi.
4) Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman sbb :
Pinjaman
10 -14 Juta Rupiah
15 19 juta Rupiah
20 Juta Rupiah

14.5 Pelatihan Untuk Pegawai

14.5.1 Pengertian Pelatihan


Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada waktu tertentu
yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta yang hasilnya adalah
sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi sesuai
dengan materi pelatihan yang diberikan.

Pelatihan dapat dilakukan di dalam rumah sakit atau sering disebut pelatihan internal /
pelatihan di dalam / inhouse training. Pelatihan dapat juga dilakukan di luar rumah sakit
atau sering disebut pelatihan ke luar.

14.5.2 Perencanaan Pelatihan


Perencanaan Kebutuhan Pelatihan dilakukan melalui Training Need Assesment (TNA)
yang setiap tahun dilakukan oleh setiap unit kerja.
Pelatihan keluar wajib mendapatkan persetujuan dari Direktur sebelum pelaksanaan.

14.5.3 Pelatihan Internal

81
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :
1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.
2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.
3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta.
4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.

14.5.4 Pelatihan Eksternal


Persiapan-persiapan pelatihan eksternal meliputi :
1) Mendapatkan persetujuan dari Direktur.
2) Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan.
3) Mendaftarkan peserta kepada panitia.
4) Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan
5) Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta
6) Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan.

14.5.5 Pelaksanaan Pelatihan


a. Pelatihan Internal
Pelaksanaan pelatihan: peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Pembicara
wajib mengisi form evaluasi pelatihan.

b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya.
Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik
hardcopy maupun softcopy

14.5.6 Hasil Pelatihan dan Tindak Lanjut


Tindak lanjut dapat dilakukan baik untuk pelatihan internal maupun eksternal
a. Pelatihan Internal
Pada pelatihan internal : pelatihan dapat dilakukan lagi untuk peserta yang tidak bisa hadir
atau konsekuensi lain yang dapat dibuat untuk perbaikan. Dapat juga dilakukan pelatihan
terkait bila ditemukan adanya kebutuhan pada saat pelaksanaan pelatihan
b. Pelatihan Eksternal
Pada pelatihan eksternal, peserta wajib :
1) Menyerahkan sertifikat asli pelatihan
2) Menyerahkan pertanggungjawaban biaya-biaya pelatihan.
3) Mengisi dan menyerahkan form laporan pelatihan
4) Melakukan penyampaian materi kepada profesi terkait hasil pelatihan yang dikerjakan.
5) Bila dapat melakukan inovasi di unit kerja, dapat mengisi form penerapan pelatihan untuk
laporan.

Bagian SDM mendokumentasikan pelatihan baik internal maupun eksternal untuk


mengembangkan sistem informasi yang baik bagi data pelatihan pegawai RS Baptis Batu.

14.6 Praktika Belajar Mahasiswa


14.6.1 Pengertian Praktika Belajar Mahasiswa
Kegiatan Praktika Belajar Mahasiswa merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan
instansi di luar kampus sebagai ajang pelaksanaannya. Merupakan penggabungan antara
penerapan ilmu yang sudah di peroleh dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung
dengan kondisi riil di lapangan.

Belajar praktik adalah suatu kesempatan untuk mengintegrasikan pengalaman yang


berhubungan dengan karir ke dalam pendidikan dengan berpartisipasi dalam pekerjaan yang
terencana dan diawasi.

Belajar praktik juga dapat dilakukan oleh lulusan baru untuk memperdalam pengalaman
dengan mengajukan proses belajar praktek di RS Baptis Batu.

14.6.2 Syarat
Persyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu sbb :
1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa di
RS. Baptis Batu paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan.
2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan kerangka
acuan dan penilaian mahasiswa.
3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.
4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan, dan
membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja sama yang
baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Baptis Batu.
5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap disertakan
copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain seperti tanda
pengenal dan pas photo terbaru.
6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS Baptis
Batu.

14.6.3 Pembiayaan
Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. :
1) Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta pelatihan
perorangan.
2) Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas
(1) Biaya Administrasi / Institution fee
(2) Biaya Proses Bimbingan
(3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat / bahan tambahan sesuai
kebutuhan
(4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu
melalui SPO.
(5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek.
3) Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.

14.6.4 Proses Belajar Praktika


5.2.1 Proses umum
Proses umum praktika adalah sbb :
1) Setelah dinyatakan diterima, peserta menandatangani pernyataan peserta
praktika mahasiswa.
2) Peserta mendapatkan program orientasi yang meliputi :
(1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu.
(2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu.
(3) Program keselamatan pasien
(4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.
3) Proses bimbingan oleh pembimbing pendidikan maupun lahan praktek
4) Proses pelaporan dan presentasi hasil praktek.
5.2.2 Tata Tertib Peserta Belajar Praktik
Tata tertib Peserta Belajar Praktek sbb :
1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum jam dinas dimulai.
2) Peserta wajib mengenakan uniform dan berpenampilan sesuai dengan
kebijakan RS. Baptis Batu sbb:
(1) Baju sesuai seragam institusi pendidikan, sepatu hitam pantofel.
(2) Untuk wanita : tidak memakai kerudung, rambut dijalin / diatur yang
rapi, telinga diperlihatkan. Bila mengenakan rok, tepi bawah setinggi
10 cm di bawah lutut ( pada posisi duduk ).
(3) Untuk laki-laki : rambut pendek, rapi, tidak menutup telinga dan krah
baju. Tidak diperkenankan memelihara jenggot & jambang. Kumis
dicukur rapi.
(4) Wajib memakai tanda pengenal di sebelah kiri.
3) Peserta wajib mematuhi kebijakan / tata tertib tempat praktek dimana
ditempatkan.
4) Peserta wajib mencari pembimbing dimana untuk tindakan tertentu belum
diperbolehkan melakukannya secara mandiri.
5) Peserta wajib menulis laporan pada buku laporan mahasiswa.
6) Apabila berhalangan hadir peserta wajib minta ijin kepada pembimbing
dan ruangan tempat praktek.
7) Apabila bertukar jam dinas dengan sesama teman, peserta wajib minta ijin
kepada pembimbing penanggung jawab praktik dan ruangan.
8) Selalu minta ijin bila akan keluar dari tempat praktek kepada pembimbing
ruangan.

5.2.3 Proses Bimbingan


Proses Bimbingan Belajar Mahasiswa sbb :
1) Tiap ruangan ada seorang atau 2 pembimbing sesuai kebutuhan ruangan.
Model bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan pencapaian kompetensi
dari peserta.
2) Proses Bimbingan meliputi pre conference, bedside teaching, atau post
conference sesuai dengan kemampuan pembimbing dan unit kerja dimana
peserta belajar.
3) Pembimbing dari pendidikan dapat datang memberikan bimbingannya
dengan memberitahu terlebih dahulu jadwal bimbingannya dan bekerja
sama dengan pembimbing ruangan.

14.6.5 Hasil Belajar Praktik


Hasil belajar yang berupa penilaian, format sesuai permintaan institusi yang
mengirim.
Laporan yang dibuat oleh peserta belajar dapat dipresentasikan sesuai kebutuhan.

14.7 Pelatihan bagi Lulusan Baru (Fresh Graduate)

14.7.1 Permohonan Pelatihan


Para lulusan baru dapat mengajukan pelatihan bagi lulusan baru (fresh graduate) di RS Baptis
Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada Direktur
RS Baptis Batu.
Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan
mengirimkan surat balasan. Bagian SDM sub unit diklat bertanggung jawab dalam
pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan
perencanaan biaya yang diperlukan.

14.7.2 Pelaksanaan Pelatihan


Pelaksanaan pelatihan menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit terkait.
Peserta wajib menandatangai pernyataan pelatihan.
Peserta mendapatkan juga program orientasi seperti mahasiswa praktik yang meliputi :
(1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu.
(2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu.
(3) Program keselamatan pasien
(4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.
(5) Produk-produk rumah sakit.
14.7.3 Hasil Pelatihan
Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dari Rumah Sakit Baptis Batu.

14.8 Studi Banding di RS Baptis Batu


Institusi lain baik kesehatan maupun non kesehatan dapat melakukan studi banding di RS
Baptis Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada
Direktur RS Baptis Batu.
Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan
mengirimkan surat balasan. Bagian SDM sub unit diklat bertanggung jawab dalam
pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan
perencanaan biaya yang diperlukan.
Pelaksanaan studi banding menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait Studi Banding.

14.9 Penelitian di RS Baptis Batu


14.9.1 Permohonan Penelitian
Mahasiswa / dosen / professional manapun dapat mengajukan permohonan penelitian di RS
Baptis Batu dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS Baptis Batu.

Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan


mengirimkan surat balasan. Bagian SDM sub unit diklat bertanggung jawab dalam
pembuatan surat balasan.

Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang
diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.

14.9.2 Etika Penelitian


Untuk menjamin penelitian dalam etika penelitian yang benar, Direktur dapat meminta
rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit. Rekomendasi dari Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit dapat dipakai sebagai acuan bagi diterima atau ditolaknya permohonan
penelitian.
14.9.3 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait penelitian.

14.9.4 Hasil Penelitian


Hasil penelitian wajib diserahkan kepada Rumah Sakit Baptis Batu. Peneliti wajib melakukan
pemaparan hasil penelitiannya didepan unit terkait bila diperlukan.
FORM TNA

TRAINING NEED ASSESMENT


TAHUN ..
UNIT KERJA :

I. TINGKAT ORGANISASI

Sebutkan angka-angka mutu / indikator


pelayanan / kejadian (insiden) dalam organisasi / unit kerja yang memerlukan perhatian / perbaikan atau yang tidak se

II. TINGKAT PEKERJAAN

Sebutkan :

- Pekerjaan / aktivitas pelayanan dalam organisasi / unit kerja yang memerlukan perhatian / perbaikan atau yang ti

- Kasus-kasus yang terjadi, dimana personel kurang memiliki kompetensi untuk menyelesaikan kasus tersebut

III. TINGKAT INDIVIDU


Sebutkan : Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan
untuk memperbaiki kondisi tersebut.
- Perilaku / penampilan individu yang kurang
profesional / tidak sesuai harapan (
pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional)

- Karakter karakter negatif anak buah Saurada


yang kurang / tidak menguntungkan bagi iklim
dan profesionalitas kerja.
Sebutkan :

- Perilaku / penampilan individu yang kurang profesional / tidak sesuai harapan ( pengetahuan, ketrampilan , sikap

- Karakter karakter negatif anak buah Saurada yang kurang / tidak menguntungkan bagi iklim dan profesionalitas ker

Mengetahui, Batu, ..
Wakil Direktur Kepala Unit Kerja,

( (
) )
BAB 15
PENILAIAN KINERJA

15.1 Ketentuan Umum :


1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit mengembangkan penilaian
kinerja bagi staf profesional baik klinis maupun non klinis.
2. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam setiap tahap
status kepegawaian yang ada.
3. Tahap-tahap status kepegawaian yang perlu dilakukan penilaian :
a. Percobaan kontrak kerja
b. Kontrak kerja
c. Percobaan calon pegawai
d. Calon Pegawai
e. Penilaian bulanan untuk insentif
f. Penilaian kinerja tahunan
g. Penilaian untuk percobaan mutasi
h. Penilaian untuk kenaikan golongan
i. Penilaian khusus jabatan
4. Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan keputusan,
melainkan berbagai sudut pandang yang ada pada penampilan kerja pegawai yang
dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para pimpinan terkait.

15.2 Ketentuan Khusus :


1. Instrumen penilaian kinerja dibuat dan terus diperbaiki oleh Bagian SDM dengan
memperhatikan masukan dari seluruh unit kerja.
2. Sistem penilaian kinerja diusahakan dalam bentuk online melalui sistem informasi
manajemen, bila belum bisa menggunakan kertas sebagai medianya.
3. Penilaian kinerja menggunakan sistem 360 derajad, kecuali untuk penilaian tahunan
dinilai oleh pimpinan langsung dengan menggunakan instrumen kewenangan klinis
untuk staf klinis, dan menggunakan job description (uraian kerja) untuk staf non
klinis.
4. Penilaian bulanan untuk insentif tidak berlaku untuk pegawai medis, kecuali bila
sedang menjabat sebagai kepala unit kerja (bagian atau instalasi).

9191
15.3 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) A way of measuring the contribution
of individuals to their organization . Penilaian kinerja adalah cara mengukur
konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang
atau suatu kelompok.
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang
tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan.
15.4Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan
sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus
menyelesaikan :
1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan
yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapai
individu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasi-
pestasi yang dikembangkan.
15.5 Manfaat Penilaian Kinerja

Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi


perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi
organisasi adalah :

1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

2) Perbaikan kinerja

3) Kebutuhan latihan dan pengembangan

4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,


pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5) Untuk kepentingan penelitian pegawai

6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja diakses : 21-02-2013

15.6 Tahap-tahap yang perlu penilaian kinerja di RS Baptis Batu meliputi :


1) Penilaian Percobaan Kontrak Kerja (3 bulan setelah penandatanganan Perjanjian
Kontrak Kerja Waktu Tertentu / PKWT)
2) Penilaian Masa Kontrak Kerja (1 tahun kontrak kerja )
3) Penilaian Masa Percobaan Calon Pegawai (3 bulan setelah SK Percobaan Calon
Pegawai)
4) Penilaian Masa Calon Pegawai (9 bulan kemudian dari masa percobaan calon
pegawai)
5) Penilaian Kenaikan Golongan : sesuai dengan waktu kenaikan golongan pada
sistem kepegawaian RS Baptis Batu.
6) Penilaian Percobaan Mutasi : setelah 6 bulan masa percobaan mutasi.
7) Penilaian Khusus Kepemimpinan untuk Manajer dan Kepala Unit Kerja (tiap
tahun sesuai dengan SK jabatan).
Berikutnya akan dikembangkan :
1) Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif.
2) Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan
digunakan untuk memberi penghargaan kinerja output (bonus).

15.7 Penyusunan Instrumen Penilaian Kinerja


1) Input item-item penilaian adalah dari Visi, Misi, Nilai-Nilai RS. Baptis Batu
selanjutnya disebut kompetensi inti, kompetensi peran pegawai (sesuai
kedudukan struktural pegawai), dan kompetensi fungsional (sesuai pekerjaan
fungsional pegawai), serta kompetensi legalitas (berbagai persyaratan legal yang
harus dimiliki pegawai).
2) Kompetensi disusun oleh Bagian SDM, kemudian memberikannya kepada unit
kerja untuk mendapatkan masukan atau feedback.
3) Penilai memberi bobot seberapa penting tiap item instrumen, kemudian rata-rata
bobot akan dipakai sebagai bobot setiap item instrumen.
4) Mekanisme update instrumen sangat diperlukan untuk memperbaiki konten atau
isi instrumen. Masukan untuk update instrumen dapat dilakukan dari masukan
baik dari Bagian SDM, dan dari unit kerja masing-masing yang akan melakukan
update instrumen menyerahkannya ke Bagian SDM. Instrumen yang telah
diupdate dipakai untuk penilaian kinerja, dengan tetap mencantumkan seberapa
penting tiap item instrumen sebagai bukti bahwa pegawai menyetujui instrumen
tersebut dipakai.

15.8 Metode penilaian


Metode Penilaian sbb :
1) Proses penilaian diawali dari identifikasi oleh Bagian SDM tentang pegawai yang
perlu dilakukan penilaian.
o
2) Metode penilaian dilakukan secara 360 terdiri atas 4 orang, meliputi :
(1) Diri sendiri (bobot 0, 5)
(2) Rekan kerja 2 orang (masing-masing memiliki bobot 0,5), bila terlalu sedikit
penilai, untuk kebutuhan validitas dapat menggunakan pegawai bagian lain
yang paling sering kontak dengan pegawai yang bersangkutan. Bagian SDM
akan menentukan pegawai yang akan menilai.
(3) Atasan langsung (bobot 1)
3) Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya
Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila
diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat
dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan, dan
tetap bersifat rahasia.
4) Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh pegawai,
atasan pegawai.
5) Wakil Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai
hasil penilaian.
15.9 Hasil Penilaian
Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :
Sangat Baik [ SB ]
Baik [ B ]
Cukup [C ]
Kurang [ K ]
Sangat Kurang [ SK ]

Ilustrasi sbb :

0% 25% 50% 75% 100% tot. skor


| | | | |
12,5% 37,5% 62,5% 87,5%

SK K C B SB

15.10 Keputusan Hasil Penilaian


Hasil penilaian menimbulkan konsekuensi-konsekuensi bagi pegawai sbb :
1) Bila memenuhi syarat nilai, maka dapat melanjutkan ke Status Kepegawaian
berikutnya.
2) Bila tidak memenuhi syarat nilai yang ditentukan, maka diatur ketentuan-ketentuan
sbb :
NO TUJUAN

Menilai Percobaan Kontrak Kerja

Menilai
Masa
Kontrak
Kerja
Menilai
Masa
Percobaan
Capeg

Menilai
Masa Capeg

Menilai
untuk
Kenaikan
Golongan

Penilaian
Jabatan
Struktural

15.11 Instumen Penilaian Soft Kompetensi Inti.


Soft kompetensi (Core Competency) inti adalah Sekumpulan soft competency yang harus
dimiliki oleh setiap karyawan dalam perusahaan/organisasi
Daftar soft kompetensi inti untuk RS Baptis Batu Batu berakar dari Visi, Misi, serta
Nilai-Nilai di RS Baptis Batu sbb :
KOMPETENSI
Belas kasihan

Asertif

Profesionalitas
Tim kerja

Integritas

Sejahtera

15.12 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Peran.


Soft kompetensi peran (Role Competency)adalah sekumpulan soft competency yang
dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut oleh suatu
kelompok pekerjaan.
Soft kompetensi peran berbeda-beda sesuai dengan kelompok pekerjaan di unit kerja
masing-masing.
15.13 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Fungsional.
Soft kompetensi fungsional (Functional Competency)adalah Sekumpulan soft
competency yang dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut
oleh suatu sub kelompok pekerjaan.
Soft kompetensi fungsional berbeda-beda sesuai dengan profesi masing-masing.
15.14 Instrumen Penilaian Hardskill.
Hard kompetensi adalah pengetahuan (knowledge) & keterampilan (technical skill) yang
harus dimiliki oleh sdm agar mampu berkinerja sesuai yang ditetapkan organisasi
Instrumen untuk hardskill sesuai dengan ketrampilan psikomotor yang dilakukan sesuai
dengan profesi masing-masing
15.14 Instrumen Penilaian Laporan Pengalaman Kerja

Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS Baptis Batu.
Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon pegawai dan
calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap.

Instrumen sbb :
1) Fokus
a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang,
jelaskan mengapa hal itu begitu penting?
b. Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu
perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?

2) Nilai
a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan
sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan.
b. Pada saat Anda mulai bekerja di RSBB, hal-hal apa saya yang Anda dapatkan sehingga
itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.
3) Sikap
a. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani?
b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala
aspek yang mereka butuhkan.

4) Motivasi
a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk
melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat.
b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentang
gaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri,
panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu
dalam diri Anda.

5) Tentang Unit Kerja


a. Sebutkan hal-hal yang positip di Unit Kerja Anda, demikian juga hal-hal yang Anda
temukan kurang baik di Unit Kerja Anda, jelaskan mengapa.
b. Sebutkan hal-hal apa saya yang dapat dikembangkan di Unit Kerja Anda, jelaskan
mengapa hal tersebut ada kemungkinan untuk dilakukan.

15.15 Instrumen untuk penilaian kepala unit dan manajer


Instrumen penilaian untuk kepala unit dan manajer difokuskan pada leadership dan
manajerial sbb :

LEADERSHIP

NO ITEM ANALISIS

1 Memiliki visi yang jelas yang dapat diketahui oleh ana


2 Memiliki rencana ke depan yang dapat diukur.
3 Komitmen menjadi sesuatu yang prioritas
4 Pribadi yang simpatik dan bersahabat terhadap anak bu
5 Mampu menghargai dirinya secara positif di hadapan a
6 Memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi anak buah
7 Membuka diri terhadap masukan dari anak buah
8 Keteladanan hidup melalui pikiran, perkataan dan tinda
9 Rendah hati
10 Memberi inspitasi dalam meningkatkan produktifitas k
11 Mendorong dan memfasilitasi anak buah untuk terus b
12 Memberi perlakuan yang bijaksana terhadap anak buah
13 Memberi penghargaan yang positif terhadap ide anak b
14 Memberi penghargaan dan teguran dengan tepat
15 Bersikap tenang saat menghadapi masalah
Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
16
17 Mendelegasikan tugas-tugas dengan penuh kepercayaa

KOMUNIKASI

NO ITEM A

1 Menyampaikan perintah atau tugas


2 Menyampaikan pesan dengan metode yang tep
Anak buah mendapatkan penjelasan
3
rumah sakit
4 Menyampaikan prosedur kerja den
Memberi kesempatan kepada anak
5
Memberikan kesempatan kepada an
6
pendapat ketika diperhadapkan deng
7 Terbiasa dengan keterbukaan
8 Anak buah selalu dimintai pendapa
9 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang
10 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang
11 Selalu menggunakan perkataan yang membangun
12 Menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berbicara d
Karena kepemimpinannya, menyebabkan minimnya m
13
tim kerja
14 Mampu mencari alternative win win solution
15 Selalu mencari data yang tepat untuk isu-isu yang data
16 Rapat-rapat berjalan dengan efektif

TEAMWORK (KERJASAMA)

NO ITEM ANALISIS

Mampu mengatasi hal-hal yang mengganggu keseimba


1
kerjanya.
2 Mampu membuat skala prioritas tindakan bersama ana
3 Merayakan keberhasilan tim secara bersama-sama
4 Menciptakan interaksi yang positip di antara anak buah
5
Mampu menciptakan budaya saling menghormati, mem
6
7 Menolong anak buah berfungsi efektif di dalam tim
8 Mengenal kemampuan anak buah dan melakukan adap
9 Pada keadaan tertentu mampu mengambil alih tugas an
10 Selalu antusias dalam berkoordinasi dengan anggota ti
Anggota timnya tidak pernah merasa khawatir dengan
11
mereka merasa tidak sendiri
12 Mendorong anggota terbiasa memberi masukan untuk
13 Menciptakan iklim yang jujur dalam tim kerja
14 Karena kepemimpinannya, tim menjadi seperti sebuah
Karena kepemimpinannya, hubungan pribadi di antara
15
menguatkan
Karena kepemimpinannya, semangat sebagai suatu tim
16
Karena kepemimpinannya, anggota tim merasa sedang
17
yang sama
Tetap rendah hati atas keberhasilan timnya dengan antu
18
lain untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik

EXELENT SERVICE
NO ITEM ANALISIS

1 Mengenal kebutuhan pelanggan dengan baik


2 Menunjukkan sikap ramah dan penuh kepedulian terha
3 Memahami makna mulia dalam melayani pelanggan
4 Melihat pelanggan sebagai keluarga
5 Merasa pertemuan dengan pelanggan adalah sesuatu y
Penampilan fisik di hadapan pelanggan dianggap sebag
6
sangat penting
7 Selalu memperbaiki prosedur untuk mempermudah pe
8 Menguasai teknik-teknik yang prima dalam melayani p
Memahami 4 jenis gaya kepribadian social (Sanguinis,
9 Melankolis, dan Plegmatis) manusia guna membangun

10 Menolong anak buah dalam menangani keluhan pelang


11 Menyiapkan saran abaca yang dibutuhkan anak buah
Menguasai teknologi informasi sebagai sarana pembel
12
pengembangan diri
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pe
13
anak buah
Menjadikan masukan dan kritik sebagai bagian dari pr
14
Selalu memperbaiki wawasan agar obyektif dalam mel
15
sehingga cenderung memusatkan pada hal-hal yang str
16 Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tungguny

LEARNING & DEVELOPMENT

NO ITEM ANALISIS

1 Memanfaatkan dengan baik fasilitas RS untuk meningk


2 Buku-buku menjadi prioritas untuk mengembangkan d
3 Merasa bahwa dengan bekerja di RS akan menambah p
Merasakan karir di RS lebih banyak ditentukan oleh pe
4
5 Melakukan pembahasan ilmu-ilmu baru dengan anggo
6 Memotivsi anggota untuk terus belajar hal-hal baru
7 Mendorong semangat belajar di segala level
8 Melakukan pembahasan kasus secara rutin
9 Cerdas dan kritis dalam menanggapi sebuah kasus
10 Mau belajar dari potensi dan pengalaman yang dimilik
11 Menyiapkan saran abaca yang dibutuhkan anak buah
Menguasai teknologi informasi sebagai sarana pembela
12
pengembangan diri
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pe
13
pengembangan
Selalu memperbaiki wawasan agar obyektif dalam mel
14

101
15 Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya

15.16 Instrumen untuk penilaian bulanan


Instrumen untuk penilaian bulanan berasal dari target-target individu untuk untuk
mencapai Key Performance Indikator .
Indikator KinerjaUtama = Key Performance Indicators (KPI) adalah ukuran kinerja yang
memiliki karakteristik sbb :
a. Menjelaskan apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja secara
dramatis.
b. Menyajikan serangkaian ukuran yang focus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang
paling penting untuk keberhasilan organisasi pada saat ini dan waktu yang akan
datang.
Instrumen untuk target individu dikembangkan sesuai dengan unit kerja masing-masing
sesuai dengan peran dan fungsinya, masing-masing individu maksimal 10 item target
individu.

BAB 16

102
TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI

16.1 Tunjangan Kesehatan Pegawai


A. Ketentuan Umum
1. Setiap pegawai RS Baptis Batu berhak mendapat tunjangan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan rumah sakit.
2. Pemberian tunjangan kesehatan bertujuan untuk menjamin kesejahteraan pegawai /
karyawan untuk selalu mendapatkan personel kesehatan yang sehat.
3. Tunjangan kesehatan diatur pemberiannya baik melalui asuransi kesehatan,
Jamsostek, maupun sistem plafon dengan memperhatikan kemampuan rumah sakit.
4. Tunjangan kesehatan untuk kecelakaan kerja diberikan melalui Jamsostek; yang
diikutkan untuk asuransi ini adalah pegawai tetap.
5. Tunjangan kesehatan untuk anak sesuai dengan ketentuan PKB tentang jumlah dan
kriteria anak yang ditanggung oleh pegawai / karyawan.

B. Ketentuan Khusus

1. Tunjangan kesehatan pegawai diberikan dengan proporsi yang berbeda antara


pegawai kontrak, calon pegawai, pegawai tetap dan pensiunan.

2. Bagi pegawai / karyawan jika RS Baptis mengikutsertakan asuransi kesehatan maka :


a. Pegawai laki-laki menanggung isteri dan anak (maksimal 3 sesuai ketentuan)
b. Pegawai perempuan, jika suami tidak bekerja / bekerja tetapi tidak mendapat
fasilitas kesehatan / mempunyai penghasilan lebih rendah dari pegawai
perempuan yang bersangkutan yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan, maka
karyawati tersebut dapat menanggung suami dan anak (maksimal 3 sesuai
ketentuan).
c. Pegawai perempuan yang tidak ada suami (janda) yang memiliki anak, maka anak
(maksimal 3 sesuai ketentuan) menjadi tanggungan RS Baptis Batu.

3. Jika RS Baptis tidak mengikutsertakan asuransi kesehatan dan yang tidak dijamin
asuransi kesehatan maka diatur sebagai berikut,
a. Plafon biaya rawat jalan ditentukan maksimal Rp 1.000.000 / tahun / orang atau
maksimal per keluarga sejumlah keluarga yang menjadi tanggungannya tidak
termasuk biaya pemeriksaan dokter.
b. Rawat Inap kelas II di RS Baptis (kecuali Pejabat Struktural dan Dokter
ditentukan dengan kebijakan Direktur yang disetujui Pengurus YRSBI termasuk
kasus khusus). Apabila dirujuk oleh RS Baptis maksimal mendapat plafon Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk karyawan / wati dan Rp 25.000.000 (dua
puluh lima juta rumiah) untuk tanggungannya sendiri per kasus.

4. Bila Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan, pedoman untuk plafon kesehatan
sbb :
Jenis
No.
Tunjangan
1 Rawat Jalan

2 Rawat Inap

Rawat Jalan dan Rawat Inap di luar RSBB harus melalui rujukan dari RSBB.

3 IGD di luar
RSBB

4 Operasi

5. Pedoman untuk tarif pemeriksaan pegawai pada saat menggunakan sistem plafon :
1. Jasa dokter termasuk visite dan administrasi gratis
2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis
3. Discount 5% untuk : pemeriksaan laboratorium, radiologi, ambulance.
4. Discount 10% untuk : rehabilitasi medik, tindakan khitan, tindakan KB, dan
persalinan.
5. Discount 20% untuk obat-obatan.
6. Bila memakai paket harga sesuai paket.
7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan bahan; bila
melalui proses operasi menggunakan plafon operasi.
8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar penuh.

6. Pegawai harian tidak mendapatkan tunjangan kesehatan, namun bila periksa di RS


Baptis Batu mendapatkan discount obat 20% semua, jasa dokter tidak dipungut biaya.

7. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan
Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya
(suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Baptis
tanpa fasilitas rujukan.

8. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang
pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap
sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.

9. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah :
a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya
b. Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum
menjadi pegawai
c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan
d. Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha
bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/
AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri
e. Penyakit akibat perbuatan asusila
f. Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang
bukan perintah dokter/ staff
g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
10. Kelas hak rawat pegawai RS Baptis Batu dan Keluarga
Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :
NO JABATAN

Direktur
Wakil Direktur
Manager
Dokter / Dokter
Gigi
Kepala Bagian /
Instalasi
Pegawai Tetap
Calon Pegawai
Pegawai Kontrak
Pensiunan Pegawai

16.2 Tunjangan Kesejahteraan Pegawai


16.2.1 Tunjangan Makan
Rumah Sakit Baptis Batu memberikan tunjangan makan kepada pegawai yang
dikelola oleh unit kerja Instalasi Gizi bekerja sama dengan Bagian SDM. Pedoman
pemberian tunjangan makan sbb :
a. Makan diberikan satu kali sehari setiap hari kerja.
b. Apabila pegawai melakukan kerja lembur dan memasuki jam makan selanjutnya,
maka pegawai kembali berhak mendapatkan 1 kali makan.
c. Pegawai berhak mendapatkan penyesuaian makan apabila memiliki alergi tertentu
pada makanan yang disediakan dengan terlebih dahulu memberi tahu Instalasi Gizi
untuk membuat daftarnya.
d. Tunjangan makan juga diberikan kepada pegawai saat mengikuti tugas luar
misalnya mengikuti rapat atau pelatihan yang diatur tersendiri dalam peraturan
tentang pendidikan dan latihan pegawai.
16.2.2 Transportasi dan Jemputan
Pedoman pemberian fasilitas transportasi dan jemputan sbb :
a. Pegawai mendapatkan tunjangan transport sebagai tunjangan tetap kecuali dokter.
b. Pegawai yang oncall dan dinas di malam hari berhak mendapatkan fasilitas antar
jemput kendaraan mulai jam 10 malam sampai jam 5 pagi.
c. Pegawai yang pelatihan mendapatkan fasilitas antar jemput kendaraan yang
diatur dalam panduan pemberian fasilitas dinas luag bagi pegawai.
16.2.3 Tunjangan Beras
Pemberian tunjangan beras untuk pegawai sbb :
a. Bagi yang belum menikah mendapatkan tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg
setiap bulannya.
b. Bagi pekerja Pria yang telah berkeluarga mendapatkan tunjangan 20 (duapuluh)
kg setiap bulannya.
c. Bagi pekerja wanita bila telah berkeluarga, tetapi suami tidak bekerja atau tidak
mendapat fasilitas tunjangan beras dari tempatnya bekerja, maka mendapatkan
tunjangan 20 (duapuluh) kg setiap bulannya.
d. Bagi pekerja wanita yang telah berkeluarga dan suami bekerja, mendapatkan
tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya.
e. Tunjangan beras diberikan dalam rupa uang dengan besaran disesuaikan dengan
perkembangan harga di pasaran.

16.2.4 Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai


Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang
Pendidikan dan Latihan Pegawai.

16.2.5 Tunjangan Pendidikan Anak


Pedoman tentang Tunjangan Pendidikan Anak sbb :
a. Tunjangan pendidikan anak diadakan dengan maksud memberikan dukungan
kepada biaya pendidikan anak pegawai.
b. Besar tunjangan pendidikan disesuaikan dengan premi perusahaan asuransi yang
dipilih untuk mengelola tunjangan pendidikan pegawai.
c. Rumah sakit memilih perusahaan asuransi yang terpercaya untuk menjadi mitra
rumah sakit dalam memberikan tunjangan pendidikan kepada anak pegawai.
d. Anak yang mendapat tunjangan pendidikan memiliki persyaratan sbb :
1) Anak sah, dibuktikan dengan akta kelahiran.
2) Jumlah maksimal 3 anak
3) Umur memenuhi persyaratan kriteria umur dari perusahaan asuransi dimana
rumah sakit akan bekerja sama.
4) Anak belum bekerja, belum menikah, maksimal usia 25 tahun.
e. Apabila anak tidak dapat dimasukkan ke dalam asuransi pendidikan karena
persyaratan yang tidak terpenuhi untuk perusahaan asuransi pendidikan, maka
pegawai berhak mendapatkan tunjangan anak.

16.2.6 Kredit Rumah


Pedoman dalam memfasilitasi kredit rumah pegawai adalah sbb :
a. Rumah sakit bekerja sama dengan bank yang terpercaya untuk memberikan
kemudahan bagi kredit rumah pegawai.
a. Setelah terjalin kerja sama, pegawai yang akan mengajukan kredit rumah
mengajukan berkas-berkas permohonannya melalui Bagian SDM.
b. Bagian SDM memeriksa keabsahan kelengkapan dan kelayakan pegawai untuk
mengajukan kredit dan melaporkannya ke Wa.Dir Umum Keuangan.
c. Apabila sudah memenuhi persyaratan, rumah sakit memberikan surat
rekomendasi untuk bank bahwa yang bersangkutan layak untuk pengajuan kredit
perumahan tersebut.
d. Setelah dikabulkan permohonan kredit perumahan, maka dilakukan pemotongan
gaji sesuai besar kredit yang diterima oleh pegawai.

16.2.7 Tunjangan Hari Raya


Pedoman pemberian tunjangan hari raya sbb :
a. Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai tetap
dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun yang besarnya ditetapkan sebesar 1
bulan gaji dan pada pegawai kontrak dan calon pegawai dengan masa kerja
minimal 3 (tiga) bulan diberikan secara proporsional.
b. Tunjangan hari raya diberikan selambat-lambatnya tanggal 13 Desember.
c. Besar tunjangan hari raya adalah sebesar gaji pokok dan tunjangan tetap pegawai,
tidak dipotong asuransi kesehatan, dana pensiun, dan jamsostek, tetapi dipotong
pajak.
d. Tunjangan hari raya diberikan melalui payroll gaji.

16.2.8 Tunjangan Jamsostek


Pedoman tunjangan Jamsostek sbb :

a. Program Jaminan Hari Tua


Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan
tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan
sistem tabungan hari tua.

b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja


Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi
tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja
sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.
Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.

c. Program Jaminan Kematian Jamsostek


Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program
Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
16.2.9 Bantuan Kematian
Pegawai yang meninggal dunia yang tidak disebakan kecelakaan kerja, perusahaan
akan memberikan bantuan sebesar 2 (dua) bulan gaji sebagai bantuan biaya
pemakaman.

16.2.10 Tunjangan Kesejahteraan untuk Pegawai Pensiun


Berikut ini Pedoman tentang tunjangan kesejahteraan pegawai pensiun sbb :
a. Penghargaan Pensiun
Pegawai yang memasuki usia pension normal diberi penghargaan pensiun sebagai
berikut :
1) Masa kerja minimal 5 10 tahun : 1 bulan gaji pokok.
2) Masa kerja lebih dari 10 s.d. 20 tahun : 2 bulan gaji pokok.
3) Masa kerja lebih dari 20 tahun : 3 bulan gaji pokok.
b. Batasan Usia Pensiun
Batasan usia pension untuk pegawai non dokter, dokter umum, dan dokter spesialis
sbb :
1) Pegawai non dokter : 55 tahun
2) Dokter umum : 55 tahun
3) Dokter spesialis: 60 tahun
c. Pensiun Dini
1) Ketentuan mengenai Pensiun Dini mengacu sesuai ketentuan Dana Pensiun
Baptis.
2) Bagi Pegawai yang mengajukan pension diri sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka
yang pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau
cacat atau cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
d. Besarnya iuran peserta yang wajib dibayar adalah 5% (lima per seratur) dari
Penghasilan Dasar Pensiun per bulan, yang dipotong langsung dari gaji pokok
pegawai.
e. Rumus manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan sekali setiap bulan dihitung
dengan rumus : MP = F X MK X PhDP
Dimana :
MP = Manfaat Pensiun
MK = Masa Kerja
F = Faktor Penghargaan per tahun Masa Kerja
PhDP = Penghasilan Dasar Pensiun

Faktor Penghargaan per tahun Masa Kerja ditetapkan sebesar 2,5 %


Manfaat Pensiun Peserta per bulan dietapkan maksimum 80% kali Penghasilan
Dasar Pensiun
Penghasilan Dasar Pensiun terdiri dari gaji yang diperhitungkan dari gaji rata-rata 4
(empat ) tahun tertinggi.

f. Setiap pegawai berhak menjadi peserta apabila memenuhi persyaratan : telah


diangkat menjadi pegawai tetap, berusia sekurang-kurangnya 18 tahun atau telah
menikah.
16.2.11 Pakaian Dinas
Penggunaan pakaian dinas diatur tersendiri dalam Kebijakan Direktur dan Pedoman
tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.
16.2.12 Cuti dan Penghargaan Masa Kerja.
Tentang cuti dan penghargaan masa kerja diatur dalam Kebijakan Direktur dan
Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.

16.2.13 Tunjangan Perumahan Dokter


Pedoman tunjangan perumahan Dokter sbb :
a. Setiap dokter tetap (home dokter) mendapatkan fasilitas rumah dinas.
b. Pengaturan fasilitas rumah dinas ditentukan oleh Direksi dan dipersiapkan oleh sub
unit House keeping.
BAB 17
TERMINASI PEGAWAI

Yang dimaksud dengan terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau
sering disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah sakit.

17.1 Ketentuan Umum PHK

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena sebab-sebab
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara Pegawai dan rumah sakit
setelah sebelumnya diberitahukan kepada Pegawai dan / atau SPKUK.

Pemutusan hubungan kerja oleh rumah sakit disertai dengan pertimbangan dan alasan-alasan
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebab-sebab tertentu PHK antara lain :
a. Meninggal dunia
b. Pensiun
c. Tidak mampu bekerja karena sakit
d. Atas permintaan sendiri
e. Atas keputusan rumah sakit
f. Berakhirnya ikatan perjanjian kerja

17.2 PHK Dalam Masa Percobaan dan Masa Calon Pegawai


Pada masa percobaan dan masa calon pegawai, rumah sakit dapat melakukan PHK secara
sepihak dengan pertimbangan dan alasan-alasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.

PHK yang terjadi terhadap Pegawai pada masa percobaan calon pegawai, rumah sakit tidak
wajib membayar sejumlah uang sesuai peraturan, melainkan diwajibkan membayar sisa upah/
gaji yang belum dibayarkan pada bulan berjalan.
17.3 PHK Atas Permintaan Pegawai

Dalam hal pegawai ingin memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri (mengundurkan
diri), surat permohonan pengunduran diri harus diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran diri pegawai.
Pegawai yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri akan memperoleh hak-haknya sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Pegawai yang mengundurkan diri wajib menyelesaikan semua tanggungan baik kepada
rumah sakit, SPKUK maupun koperasi di bawah naungan SPKUK
Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan kartu pengenal, kartu berobat dan
semua barang yang menjadi hak rumah sakit yang ada pada pegawai

17.4 PHK Karena Tidak Mampu Bekerja Akibat Sakit


Pegawai yang sakit berkepanjangan atau mengalami kecacatan akibat kecelakaan dan tidak
dapat lagi melakukan pekerjaan dapat mengajukan atau dilakukan pemutusan hubungan kerja
Pegawai yang di PHK karena alasan ayat 1 (satu) berhak atas hak-haknya sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

17.5 PHK Karena Meninggal Dunia


Dalam hal pegawai meninggal dunia, maka status hubungan kerja dengan sendirinya berakhir
demi hukum.
Dalam hal pegawai meninggal dunia, kepada ahli waris yang sah akan diberikan hak-hak
pekerja yang harus dipenuhi oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku.

17.6 PHK Karena Telah Mencapai Usia Pensiun


Pegawai yang telah memasuki usia pensiun atau habis masa kerjanya, maka dengan
sendirinya akan diikuti oleh pemutusan hubungan kerja
Karena alasan-alasan yang rasional, dapat dipertanggungjawabkan serta demi kelangsungan
rumah sakit, maka rumah sakit dapat membuat dan menawarkan program pensiun dini bagi
pegawai yang dilakukan secara terbuka, bersifat sukarela dan tanpa ada unsur paksaan
Karena alasan-alasan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan, pegawai dengan usia
45 tahun dapat mengajukan pensiun dini
Pegawai yang di PHK karena pensiun dini berhak mendapat hak-haknya sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku

17.7 PHK Karena Kehendak Rumah sakit

Rumah sakit berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja selama jalan keluar
yang lain dapat ditempuh
Karena alasan-alasan tertentu yang rasional dan dapat dipertanggungajwabkan serta untuk
kelangsungan rumah sakit, rumah sakit dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, harus
melalui proses bipartit terlebih dahulu.
Hak pegawai yang mengalami PHK karena kehendak rumah sakit wajib dipenuhi oleh rumah
sakit sebagaimana aturan dan perundangan yang berlaku

17.8 PHK Atas Sanksi Rumah sakit


PHK atas sanksi rumah sakit dapat terjadi karena pelanggaran-pelanggaran oleh pegawai
PHK karena pelanggaran yang tidak termasuk kategori pelanggaran berat :
a. Dilaksanakan setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 kali
disertai pemberitahuan kepada SPKUK.
b. Yang dimaksud pelanggaran adalah tidak dilaksanakannya kewajiban dan tata tertib
yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama dan peraturan Rumah Sakit Baptis
Batu lainnya (yang tidak menyimpang dari isi Perjanjian Kerja Bersama)

PHK karena pelanggaran berat :


a. Dapat dilakukan tanpa peringatan sebelumnya setelah melalui pertimbangan
b. Yang dimaksud dalam kategori pelanggaran berat adalah :
Apabila pekerja waktu melamar/ diterima/ bekerja di Rumah Sakit Baptis
memberi/ memperlihatkan surat keterangan palsu/ yang dipalsukan dengan
maksud mengelabuhi
Melakukan pencurian/ penggelapan/ penipuan/ korupsi
Kebiasaan minum minuman keras/ menggunakan obat terlarang/ narkotik
Menganiaya/ menghina secara kasar/ melakukan ancaman yang
membahayakan pihak atasan, anggota keluarga/ rumah tangga atasan dan
teman sekerja
Melanggar tata susila, sehingga dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah,
perceraian, merusak rumah tangga
Apabila pekerja berkeras kepala menolak memenuhi perintah yang wajar yang
diberikan kepadanya oleh Atasan

17.9 Uang Pesangon

Pedoman Tentang uang pesangon adalah sbb :

1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi nilai uang
menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut

No

ALASAN PHK

1 Pengunduran diri :
a. Secara baik-baik mendadak
b. Secara baik-baik mengikuti prosedur
30 hari sebelum tanggap pengunduran diri.

2 Berakhirnya kesepakatan kerja waktu


tertentu untuk pertama kali.
3 Mencapai usia pension
4 Pekerja meninggal dunia
5 Kesalahan berat
6 Kesalahan ringan
7 Perusahaan tutup :
a. Rugi terus menerus
b. Efisiensi
8 Mangkir selama 5 hari berturut-turut
9 Perubahan status, penggabungan,
peleburan, perubahan kepemilikan :
a. pekerja tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja
b. perusahaan tidak bersedia menerima pekerja bekerja di perusahaan

10 Pekerja ditahan oleh pihak yang


berwajib.
11 Perusahaan pailit
12 Pekerja sakit berkepanjangan dan cacat
akibat kecelakaan kerja.

2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pesangon adalah sebagai berikut :
Masa Kerja
< 1 tahun
1 tahun masa kerja < 2 tahun
2 tahun masa kerja < 3 tahun
3 tahun masa kerja < 5 tahun
4 tahun masa kerja < 6 tahun
6 tahun masa kerja < 7 tahun
7 tahun masa kerja < 8 tahun
8 tahun

3. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberIkan pada karyawan yang berhak
mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :

Masa Kerja
3 tahun masa kerja < 6 tahun
6 tahun masa kerja < 9 tahun
9 tahun masa kerja < 12 tahun
12 tahun masa kerja < 15 tahun
15 tahun masa kerja < 18 tahun
18 tahun masa kerja < 21 tahun
21 tahun masa kerja < 24 tahun
24 tahun

4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pengganti hak adalah sebagai berikut :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan :
b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja
diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RS Baptis Batu besar uang tersebut
adalah Rp 5.000,- X masuk kerja.
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1 (satu)
bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).

5. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pisah
sesuai dengan KKP tahun 2003 2005 adalah sebesar 1 (satu) bulan upah (gaji pokok dan
tunjangan tetap)
BAB 19
PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI

Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai
yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan.
19.1 Ketentuan Umum
1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian Sumber Daya Manusia di bawah
pengawasan Wakil Direktur Umum Keuangan.
2. Pembinaan karakter mencakup keberadaan pegawai yang holistik yang terus
dikembangkan melalui pengkajian dan penerapannya bagi pegawai.
3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai-nilai
Rumah Sakit Baptis Batu.
4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai atau secara
khusus kepada individu-individu pegawai yang memerlukan pembinaan.
5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hukum bagi pegawai dilakukan
melalui Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Baptis Batu.

19.2 Ketentuan Khusus


1. Unit Kerja dapat memberi masukan tentang pegawai-pegawainya yang memiliki karakter
yang kurang baik secara tertulis yang disetujui oleh Wakil Direktur terkait untuk
dilakukan pembinaan oleh Bagian Sumber Daya Manusia.
2. Petugas Pembina karakter memberi umpan balik terhadap pelaksanaan pembinaan karakter
yang telah dilakukan.
3. Aktivitas secara umum pembinaan pegawai dilaporkan melalui laporan bulanan Bagian
Sumber Daya Manusia.
BAB 19
PENUTUP

20.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik,
terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada peningkatan
mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan manajemen sumber daya
manusia RS Baptis Batu.

20.2 Mekanisme Perbaikan


Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya manusia.
Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses, dan output dari kebijakan tentang
sumber daya manusia yang diterapkan di RS Baptis Batu sehingga akan didapatkan
peraturan yang uptodate untuk mendapatkan pegawai-pegawai yang berkualitas.
PEDOMAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RS. BAPTIS BATU

RS. BAPTIS BATU


JL. RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO BATU

120
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi i
Surat Keputusan ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA 3
BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 8
BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF 10
BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN 14
BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI 17
BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN 19
BAB 8 : KONTRAK KERJA 36
BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL 38
BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 40
BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI 42
BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA 48
BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR 63
BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 71
BAB 15 : PENILAIAN KINERJA 91
BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103
BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI 112
BAB 18 : PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI 118
BAB 20 : PENUTUP 121

121

Anda mungkin juga menyukai