Anda di halaman 1dari 3

Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan.

Proses kehilangan
air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air
dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu
pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada
banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya.
Besarnya uap air yang ditranspirasikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor
dari dalam tumbuhan (jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya,
kelembaban, dan angin) (Salisbury, 1992)

Praktikum kali ini dilakukan untuk mengukur laju transpirasi suatu tumbuhan. Cara
mengukur laju transpirasi adalah dengan mencatat besarnya penguapan pada suatu tanaman.
Tanaman yang dijadikan objek diberi 3 perlakuan, satu tanaman diletakkan di tempat terang, satu
tanaman diletakkan di tempat gelap, sedangkan yang lain diletakkan di tempat yang berangin.
Hasil dari ketiga perlakuan ini kemudian dibandingkan.

Di sisi lain, transpirasi dapat dipandang sebagai salah satu mekanisme pelepasan kelebihan
panas tubuh tumbuhan, serta mendorong aliran air tanah masuk ke jaringan 10 untuk mendapatkan
berbagai nutrisi yang dibutuhkan. Transpirasi juga merupakan mekanisme kontrol keseimbangan
daan stabilitas cairan tubuh. Stabilitas cairan tubuh terjaga apabila volum penyerapan air sebanding
dengan volum kebutuhan air untuk mempertahankan turgiditas jaringan (tekanan hidrostatik) dan
air untuk mendukung metabolisme serta stabilisasi suhu jaringannya. Bila transpirasi berlebihan
yang tidak seimbang dengan aliran air yang masuk, maka jaringan akankehilangan turgiditasnya.
Tumbuhanmenjadi layu atau bahkan mengering dan mati (Moore, 1974)

Angin membawa udara dekat ke daun dan membuat pembatas lebih tipis. Hal ini
menunjukkan mengapa laju transpirasi pada tumbuhan lebih tinggi pada udara yang banyak
hembusan angina. Beberapa penggantian air berasal dari dalam sel daun melalui membran plasma.
Ketika air meninggalkan daun, molekul air menjadi lebih kecil. Hal ini akan mengurangi tekanan
turgor. Jika banyak air yang dipindahkan, tekanan turgor akan menjadi nol. Oleh karena itu, sel
menjadi lunak dan kehilangan kemampuan untuk mendukung daun. Hal ini dapat terlihat ketika
tanaman layu. Untuk mengetahui tingkat efisiensi tumbuhan dalam memanfaatkan air, sering
dilakukan pengukuran terhadap laju transpirasi. Tumbuhan yang efisien akan menguapakan air
dalam jumlah yang lebih sedikit untuk membentuk struktur tubuhnya (bahan keringnya)
dibandingkan dengan tumbuhan yang kurang efisien dalam memanfaatkan air.

Tujuan

Mengukur kecepatan transpirasi dengan transpirometer tiap luas daun

Mengukur kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan langsung tiap luas daun

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi

Bahan dan Metode

Bahan yang digunakan yakni tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) yang diberi perlakuan
dengan larutan shafranin dan iosin. Tumbuhan pacar air yang digunakan sebelum diberi perlakuan
dengan kedua larutan tersebut terlebih dahulu ada yang disertakan akarnya dan ada yang dipotong
akarnya. Metode penghitungan kecepatan tranpirasi dilakukan dengan dua perlakuan yakni dengan
transpirometer dan metode penimbangan langsung. Menghitung kecepatan transpirasi dengan
transpirometer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: terlebih dahulu tabung terpanjang dari
transpirometer ditutup pada salah satu sisinya dengan tujuan agar air yang diisikan pada tabung
tidak tumpah, kemudian pada salah satu sisi tabung yang lain juga ditutup rapat. Pada tabung yang
lain, dimasukkan tanaman pacar air sebagai bahan amatan dan ditunggu hingga 45 menit.
Kemudian dilakukan pengukuran berkurangnya air agar dapat diketahui kecepatan transpirasi dari
tumbuhan pacar air tersebut.

Menghitung kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan langsung dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut: menyediakan 4 botol dengan perincian 2 botol diisi larutan shafranin dan 2
botol lain diisi dengan lartan iosin. Kemudian menyediakan 4 tumbuhan pacar air dengan perincian
2 tumbuhan dipotong akarnya dan 2 tumbuhan lagi dibiarkan tetap dengan akarnya. Kemudian
tumbuhan pacar air tersebut dimasukkan masing-masing botol. Menimbang keempat botol beserta
tumbuhan pada menit ke- 0, tunggu hingga 15 menit, kemudian menimbang lagi untuk menit ke-
15, lakukan penimbangan pada menit ke-30 dan ke-45.

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, : (1) transpirometer, (2) tutup
gabus, (3) timbangan torsi, (4) botol 100cc, (5) pipet tetes, (5) tanaman pacar air, (6) ash.. dan
iosin

Daftar pustaka

Salisbury, F. B dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Terjemahan oleh Diah R.
Lukman dan Sumaryono, 1995. Penerbit ITB, Bandung

Moore T.C. 1974. Reseach Experiences in Plant Physiol. NY : Springer-Verlag, NY

Anda mungkin juga menyukai